(GFD-2025-29541) Tidak Benar Perbandingan Harga LPG Indonesia dan Negara Lain

Sumber:
Tanggal publish: 14/10/2025

Berita

tirto.id - Produk gas untuk kebutuhan rumah alias Liquefied Petroleum Gas (LPG) menjadi salah satu produk kebutuhan sehari-hari. Sehingga bahasan mengenai harganya akan selalu memancing perbincangan.

ADVERTISEMENT

Beredar di media sosial unggahan infografik terkait perbandingan harga LPG non-subsidi di Indonesia, Malaysia dan Amerika Serikat. Unggahan tersebut mengklaim harga LPG di Indonesia paling mahal dibandingkan dua negara lainnya tersebut.

let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

Infografik tersebut diunggah oleh akun Instagram “sayaberitahu.id” (arsip) pada Selasa (7/10/2025). Dalam unggahan disebutkan infografik tersebut dikutip dari laman MyMesra situs resmi penjualan ritel dan produk hilir milik Petronas, dituliskan bahwa Harga LPG di Indonesia sebesar Rp17.000 per kilogram, Malaysia Rp7.000/kg dan Amerika Rp6.400/kg.
#inline3 {margin:1.5em auto}
#inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}

let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

#gpt-inline3-passback{text-align:center;}

Periksa Fakta LPG di Indonesia Lebih Mahal dibanding LPG di Malaysia dan AS.

let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

#gpt-inline4-passback{text-align:center;}

Sampai dengan Senin (13/10/2025) unggahan tersebut telah mendapatkan 366 tanda suka. Selain itu unggahan ini rupanya menyebar di berbagai media sosial. Unggahan serupa ditemukan di akun Instagram “tuban_update” (arsip), pada TikTok oleh akun “aldibraga2” (arsip) pada Facebook “Sayaberitahu”, “Ikhsan Jumaris”, “Forum Skycrapercity Indonesia” dan pada laman X (Twitter) oleh akun “Negri Seterah”, “herwin” dan “atasan presiden”.

Semua unggahan tersebut menyebutkan infografik perbandingan harga LPG non-subsidi di Indonesia lebih mahal dibandingkan Malaysia dan Amerika Serikat.

Namun, benarkah data infografis terkait harga LPG non-subsidi di Indonesia paling mahal dibandingkan Malaysia dan Amerika Serikat?

ADVERTISEMENT

Hasil Cek Fakta

Tirto melakukan penelusuran untuk melakukan verifikasi terkait harga LPG dari infografis yang beredar.

Melansir laman resmi Pertamina Patra Niaga, di Indonesia, Liquefied Petroleum Gas (LPG) non-subsidi dengan produk utamanya, Bright Gas merupakan produk LPG non-subsidi dari PT Pertamina (Persero) yang dikemas dalam tabung dengan berat 5,5 kg dan 12,6 kg (termasuk isi LPG), dengan tabung berwarna pink untuk membedakannya dari LPG 3 kg bersubsidi, yang berwarna hijau.

CNBC Indonesia menjadi salah satu media di Indonesia yang konsisten melaporkan harga LPG (subsidi maupun non-subsidi). Berdasar laporan mereka harga LPG non-subsidi di pasaran tergantung pada tingkat permintaan masyarakat dan faktor geografis. Pemerintah telah menetapkan harga LPG non-subsidi di tingkat agen resmi dan sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Namun, di beberapa daerah harga jual LPG Non PSO Rumah Tangga di tingkat Agen dan di luar radius 60 km dari lokasi Filling Plant ditetapkan harga jual di tingkat Agen d dengan tambahan biaya angkutan atau transportasi pengantaran.

Per Oktober 2025, LPG non-subsidi 5,5 kg dijual dengan harga terendah di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat dengan harga Rp90.000 dan ukuran 12 kg dengan harga Rp192.000. Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp117.000 untuk LPG 5,5 kg di Maluku dan Papua, serta Rp249.000 untuk LPG 12 kg.

Harga per kg gas di Indonesia berkisar antara Rp16 ribu - Rp21 rbu/kg.

Sementara itu di Malaysia, berdasar informasi yang Tirto kumpulkan setidaknya ada dua jenis tabung LPG yang dijual. Mengutip halaman situs Petronas, perusahaan energi Malaysia, terdapat LPG 12kg dan LPG 14kg.

Adapun harga pasaran silinder gas memasak di Malaysia berdasar halaman Petronas yaitu RM 22.80 (sekitar Rp89 ribu) untuk Silinder LPG 12kg dan RM 26.60 (sekitar Rp104 ribu) untuk Silinder LPG 14kg. Harga per kg sekitar Rp7.400. Namun perlu dicatat dua produk tersebut adalah LPG bersubsidi.

Dilansir MyStar, Datuk Seri Dr Wee Ka Siong, Presiden Malaysian Chinese Association menyatakan bahwa penggunaan tabung komersial di Malaysia menjadi lebih mahal 170% dibandingkan tabung gas bersubsidi rumah tangga yang dijual seharga RM26. Sejak 1 Mei diberlakukan aturan baru, semua tempat makan, termasuk warung kaki lima, wajib menggunakan tabung gas LPG komersial 14kg berwarna ungu seharga RM70.

Sejumlah media, seperti Malaysiakini dan TheRakyatPost juga menyebut harga gas LPG non-subsidi yang sama sekitra RM70 (sekitar Rp274 ribu). Sehingga harga LPG non-subsidi di Malaysia sekitar Rp19.600/kg

Sementara di Amerika Serikat, gas rumah tangga menggunakan produk propana, serupa LPG. Merujuk ke Energy Information Administration (EIA) terdapat catatan historis harga propana. Harga propana per 6 Oktober 2025 2,402 dolar Amerika Serikat (AS) per galon, dengan ukuran satu galon setara 3,79 kg. Berdasar angka tersebut harga propana untuk kebutuhan rumah tangga sekitar Rp10.000/kg.

Berdasar informasi yang Tirto kumpulkan, harga produk non-subsidi, baik LPG di Malaysia dan Propana di Amerika Serikat, tidak sesuai dengan angka yang tertera di infografik.

Harga LPG di Malaysia sekitar Rp7.000/kg adalah harga untuk produk subsidi. LPG non-subsidi di Negeri Jiran harganya sekitar Rp19.600/kg. Tidak terlalu jauh berebeda dengan di Indonesia.

Sementara Propana di AS, harganya sekitar Rp10.000/kg, berbeda dengan klaim di infografik sekitar Rp6.400/kg.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran, infografis yang menyebut harga LPG non-subsidi di Indonesia lebih mahal dibandingkan Malaysia dan Amerika Serikat adalah salah dan menyesatkan (false and misleading).

Infografis dibuat berdasarkan data yang tidak akurat. Data harga LPG non-subsidi yang tertera tak sesuai dengan fakta. Harga LPG non-subsidi di Malaysia sekitar Rp19.600/kg, sementara Propana di AS harganya sekitara Rp10.000/kg. Harga Rp7.000/kg yang tertera dalam infrografik lebih dekat dengan harga LPG bersubsidi Malaysia.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Rujukan