• (GFD-2019-3315) [SALAH] Dwayne ‘The Rock’ Johnson Meninggal saat Syuting

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 19/11/2019

    Berita

    Berita hoaks. Dwayne ‘The Rock’ Johnson belum meninggal dunia. Di BBC sendiri, tidak ada berita yang mengabarkan bahwa Dwayne Johnson meninggal dunia. Ini bukanlah yang pertama The Rock dikabarkan meninggal dunia. Pada 2011 lalu, ia juga sempat jadi korban hoaks dan disebutkan jika dirinya meninggal dunia saat menjalani syuting ‘Fast and Furious 7’.

    Kabar beredar bahwa Dwayne Johnson meninggal dunia. Aktor 47 tahun itu disebut meninggal karena gagal melakukan aksinya saat syuting.

    Kabar pertama kali beredar dari Facebook yang menyertakan sebuah headline berita. Si penyebar hoax menulis, BBC: Dwayne ‘The Rock’ Johnson meninggal dunia di usianya yang ke-47 tahun setelah gagal melakukan aksinya.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Ternyata hal itu adalah ulah usil seorang netizen yang dengan sengaja mengedit dan menyebarkan kabar tersebut. Para netizen sempat panik dengan kabar itu, bahkan ribuan fans mengungkapkan rasa duka di media sosialnya.

    Di BBC sendiri, tidak ada berita yang mengabarkan bahwa Dwayne Johnson meninggal dunia.

    Hoax Dwayne Johnson meninggal beredar cepat di kalangan warganet. Dwayne Johnson langsung menempati jajaran trending di mesin pencarian Google. Dwayne Johnson sendiri belum mengomentari isu ini.

    Namun di media sosial, aktor Jumanji tersebut masih aktif memperbaharui statusnya. Pantauan VIVA pada Kamis pagi, 14 November 2019. Dwayne Johnson beberapa kali mengunggah Insta Story-nya. Terakhir, ia terlihat memperbaharuinya pada 7 jam lalu, saat berita ini ditulis.

    Di laman feed-nya, Dwayne Johnson bahkan terlihat mengunggah beberapa postingan promo film Jumanji, beberapa menit yang lalu.

    Sementara di Twitter, Dwayne Johnson tampak baik-baik saja. Sekitar 20 jam lalu, ia memberi selamat pada John Legend yang jadi pria terseksi 2019 versi People. Pernah menyabet gelar yang sama, Dwayne Johnson turut bangga.

    “Selamat kawan! Selamat datang di klub. Kau dapat gelar ini, seperti aku. Dan tak seperti Idris Elba yang bayar People 50% dari pendapatannya demi gelar ini (emoji tertawa). Kita bertiga akan mengangkat tequila bareng. Selamat lagi, hei seksi,” tulisnya.

    Ini bukan pertama kalinya Dwayne Johnson dikabarkan meninggal dunia. Sebelumnya, aktor Hobbs and Shaw tersebut juga pernah disebut meninggal pada 2011, lagi-lagi lewat Facebook. Pada 2014, dia juga dikabarkan meninggal ketika syuting aksi laga untuk Fast and Furious 7.

    Dwayne Johnson sendiri baru-baru ini menyelesaikan syuting Jumanji: The Next Leve; dan memproduksi film MMA soal petarung Mark ‘The Smashing Machine’ Kerr.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3314) [SALAH] Mahfud MD: Jika Tidak Ada Yang Jemput Guru Saya, Biar Saya Saja Yang Jemput HRS

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 19/11/2019

    Berita

    Artikel suntingan. Pembuat artikel mengambil artikel dari media arus utama lalu disunting dengan menambahkan pernyataan yang tidak berdasar. Versi artikel asli tidak ditemukan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut klaim tersebut.

    Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

    =============================================
    Kategori : Konten yang Dimanipulasi
    =============================================

    Beredar artikel berjudul “Mahfud MD: Jika Tidak Ada Yang Jemput Guru Saya, Biar Saya Saja Yang Jemput HRS” yang berasal dari situs tribunind[dot]blogspot.com.

    Berikut isi lengkap artikel tersebut :

    “Ketua DPR, Puan Maharani, berencana akan menghubungi Menko Polhukam Mahfud MD untuk membahas soal pencekalan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab. Mahfud mengaku siap untuk berbicara dengan Puan soal tersebut.

    “Nanti saya akan bicara,” kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11). Mahfud juga menanggapi soal Puan yang menyebutnya akrab dengan Rizieq.

    “Ya kenal lah (Habib Rizieq),” itu guru saya, kalau gak ada yang mau jemput biar saya saja yang jemput ujar Mahfud.

    Sebelumnya, Puan mengatakan belum mendapatkan informasi mengenai pencekalan Rizieq. Puan juga enggan menanggapi lebih jauh soal klaim pencekalan Rizieq.

    “Nanti saya coba tanya Pak Mahfud, saya telpon-telponan deh sama Pak Mahfud, saya lihat. Pak Mahfud-kan seharusnya akrab sama Rizieq Syihab. Jadi ya kita lihat saya belum terima info tentang hal itu,” kata Puan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Setelah dilakukan penelusuran, artikel yang menyebut Menko Polhukam Mahfud akan menjemput Rizieq Shuhab merupakan hasil editan. Artikel itu berasal dari situs berita Jitunews.com berjudul “Disebut Akrab dengan Habib Rizieq, Ini Kata Mahfud MD” tayang pada 12 November 2019.

    Berikut secara lengkap artikel asli dari Jitunews.com:

    Ketua DPR, Puan Maharani, berencana akan menghubungi Menko Polhukam Mahfud MD untuk membahas soal pencekalan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.

    Mahfud mengaku siap untuk berbicara denagn Puan soal tersebut.

    “Nanti saya akan bicara,” kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

    Mahfud juga menanggapi soal Puan yang menyebutnya akrab dengan Rizieq.

    “Ya kenal lah (Habib Rizieq),” ujar Mahfud.

    Sebelumnya, Puan mengatakan belum mendapatkan informasi mengenai pencekalan Rizieq. Puan juga enggan menanggapi lebih jauh soal klaim pencekalan Rizieq.

    “Nanti saya coba tanya Pak Mahfud, saya telpon-telponan deh sama Pak Mahfud, saya lihat. Pak Mahfud-kan seharusnya akrab sama Rizieq Syihab. Jadi ya kita lihat saya belum terima info tentang hal itu,” kata Puan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).

    Dalam artikel asli, tidak ditemukan perkataan dari Mahfud yang menyebut dirinya akan menjemput Rizieq Shihab. Artike hasil editan menambahkan kalimat “itu guru saya, kalau gak ada yang mau jemput biar saya saja yang jemput ujar Mahfud”.

    Situs tribunind[dot]blogspot.com ini adalah situs yang seringkali memuat artikel hasil suntingan dan sudah sering dilaporkan sebagai situs penyebar informasi palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3313) [SALAH] “Menhan: Wajib Militer Ampuh Menangkal Bangkitnya PKI”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 19/11/2019

    Berita

    Artikel suntingan. Pembuat artikel mengambil artikel dari media arus utama lalu disunting dengan menambahkan pernyataan yang tidak berdasar. Versi artikel asli tidak ditemukan pernyataan Menhan Prabowo Subianto yang menyebut klaim tersebut.

    Beredar artikel berjudul “Menhan: Wajib Militer Ampuh Menangkal Bangkitnya PKI” yang berasal dari situs tribunind[dot]blogspot.com.

    Artikel itu menyebut laman Detik.com sebagai sumbernya. Berikut ini isi lengkap artikel tersebut:
    Wacana wajib militer untuk mahasiswa dan pelajar dinilai bisa menangkal bangkitnya PKI ditanah air, wajib milter meningkatkan kecintaan Tanah Air ujar Menhan Prabowo Subianto.
    “Wajib militer dalam konteks bela negara ini untuk membangun daya tangkal warga negara atas ancaman negara termasuk radikalisme, juga meningkatkan nasionalisme dan cinta tanah air,” kata Menhan Prabowo Subiantokepada Detik.com, Jakarta, Kamis, 14 November 2019.
    Menurut Menhan,saat ini pemerintah kesulitan menghalau radikalisme. Pemerintah belum mengantongi cara ampuh.
    Menhan berharap program wajib militer jadi jawaban pemerintah melawan radikalisme. “Ini memang penting dilakukan agar nasionalisme dan daya tangkal atas ancaman negara menjadi kuat pada generasi muda,” ujar Menhan Prabowo Subianto.
    Di sisi itu, Prabowo menilai Indonesia sedikit terlambat menjalankan program bela negara. Negara-negara lain, kata Prabowo, menerapkan program tersebut sejak lama dengan sangat ketat.
    “Soal positf atau negatif tergantung dari bentuk bela negaranya,” ujar Prabowo.
    Prabowo menyarankan DPR membangun pola yang baik menyisipkan wajib militer kepada mahasiswa atau pelajar. Jangan sampai wajib militer memperpanjang masa pendidikan.
    “Secara teknis bisa dilakukan melalui ekstra kurikuler pramuka yang wajib seperti yang sudah di lakukan di jenjang SMA, untuk mahasiswa juga bisa diatur, yang paling penting justru disiapkan peratutan perundangannya sehingga dasar pelaksanaannya jelas, da.Selanjutnya…”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Untuk memeriksa klaim bahwa Menhan Prabowo menyebut wajib militer ampuh untuk menangkal bangkitnya PKI, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan di media arus utama dengan mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan berita yang berisi pernyataan Prabowo terkait hal tersebut.

    Kemudian, Tempo menelusuri pemberitaan di laman Detik.com yang disebut oleh blog Tribun Ind sebagai sumber artikelnya. Namun, tidak ditemukan pula berita dengan judul atau pun isi seperti yang tertulis dalam artikel di blog Tribun Ind.

    Tempo pun memasukkan kalimat dalam kutipan pada paragraf kedua artikel di blog Tribun Ind dalam mesin pencarian Google. Melalui cara itu, ditemukan berita dengan judul “Wajib Militer Ampuh Menangkal Radikalisme” yang dimuat pada 14 November 2019 pukul 10.59 oleh situs Medcom.id.

    Berdasarkan pemeriksaan HTML, artikel di blog Tribun Ind itu dimuat setelah berita di Medcom.id, yakni pada 14 November 2019 pukul 14.21. Namun, paragraf pertama berita di Medcom.id telah diubah oleh blog Tribun Ind.

    Dalam paragraf pertama berita Medcom.id tertulis: “Wacana wajib militer untuk mahasiswa dan pelajar dinilai bisa menangkal penyebaran paham radikal. Wajib milter meningkatkan kecintaan Tanah Air.”

    Sementara paragraf pertama artikel di blog Tribun Ind berbunyi: “Wacana wajib militer untuk mahasiswa dan pelajar dinilai bisa menangkal bangkitnya PKI ditanah air, wajib milter meningkatkan kecintaan Tanah Air ujar Menhan Prabowo Subianto.”

    Selain itu, narasumber berita Medcom.id juga diganti oleh blog Tribun Ind. Narasumber berita Medcom.id adalah pengamat intelijen, Stanislaus. Oleh blog Tribun Ind, Stanislaus diganti dengan Prabowo.

    Adapun paragraf lain dalam artikel di blog Tribun Ind serupa dengan isi berita Medcom.id. Hanya terdapat penggantian beberapa kata dengan kata lain yang merupakan sinonimnya.

    Terkait Wajib Militer
    Isu tentang wajib militer mengemuka setelah Menhan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR pada 11 November 2019 lalu. Dalam rapat itu, Prabowo menjelaskan konsep komponen cadangan militer dari kalangan sipil. Namun, yang dimaksud komponen cadangan oleh Prabowo bukanlah wajib militer.

    “Saya kira, dalam undang-undang kita, tidak sampai di situ (wajib militer), tapi lebih bersifat komponen cadangan. Nanti pada saatnya akan kami tampilkan,” kata Prabowo pada 11 November 2019 seperti dikutip dari situs Liputan6.com.

    Menurut Prabowo, seperti dikutip dari laman Detik.com, komponen pertahanan militer terdiri dari komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Komponen utama adalah TNI. Sementara komponen cadangan mengandalkan kekuatan rakyat, termasuk mahasiswa.

    Prabowo mencontohkan komponen pertahanan militer Amerika Serikat. Di sana, 80 persen kekuatan personel AS berasal dari kalangan mahasiswa. “Sumber perwira itu mereka dapatkan dari akademi militer, mungkin 20 persen. Yang 90 persen adalah perwira cadangan dari universitas-universitas,” tuturnya.

    Adapun terkait konsep pertahanan rakyat semesta yang juga disebut oleh Prabowo, menurut pengamat militer, Khairul Fahmi, konsep itu muncul dari amanat konstitusi soal hak dan kewajiban warga negara dalam usaha membela negara, yakni dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) untuk Pertahanan Negara.

    Khairul mencontohkan, di masa Orde Baru, sistem itu dinamai Sishankamrata atau sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. “Sebenarnya itu yang disampaikan (Prabowo). Tapi, karena yang disebutkan itu perang rakyat semesta, ya menjadi heboh, padahal itu adalah sebuah sistem. Perang itu adalah bagian dari apa yang disiapkan oleh sistem itu,” ujar Khairul.

    Lebih jauh Khairul menjelaskan bahwa bela negara di Indonesia bersifat sukarela dan belum ada payung hukum yang mengatur wajib militer. “UU PSDN tidak mengatur soal itu (wajib militer). UU PSDN mengatur soal bagaimana menyiapkan peran serta dan pelibatan masyarakat dalam sejumlah komponen pertahanan,” kata Khairul.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3312) [SALAH] “Kasus di Muazam Pahang”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/11/2019

    Berita

    Bukan di Pahang (Malaysia). Berdasarkan penyelidikan oleh Departemen Kepolisian Corpus Christi, lokasi kejadian adalah di Nuevo Leon (Mexico).

    NARASI

    “Kes dimuazam Pahang. Sabjek 1 pembantu rumah indon.baru sebulan kja. Sabjek telah ditangkap jam. 3.00ptg. Mangsa kanak kanak sedang di rawat dihospital.” (tangkapan layar komentar di Facebook).

    “Ya allah senang hati aku…baru rasa lega…bila ne babi kena dpt….mw di ajar lgi bh ne saitan….harap2 la ank tu ok selamat nda apa2…klu ank ku kena bt mcm ne…ciap la kau…lebih dri tu lgi aku buat…????????????” (narasi di post).

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan foto tangkapan layar dari sebuah komentar di Facebook mengenai video penyiksaan anak dengan informasi yang salah.



    (2) http://bit.ly/2KqYSDL / http://archive.md/PBu0G, CCPD Blotter: “PENJANGKAUAN KOMUNITAS

    PELECEHAN ANAK PEMBARUAN VIDEO

    11 NOVEMBER 2019 LETNAN MICHAEL PENA

    Pada hari Kamis 11-07-19, Departemen Kepolisian Corpus Christi menerima video dari beberapa sumber berbeda yang menunjukkan seorang anak dilecehkan.

    Video ini diposting di grup Facebook lokal dan akhirnya menemukan jalannya kepada kami. Sejak itu kami secara aktif berupaya mengidentifikasi tersangka, anak, dan lokasi kejadian sehingga insiden ini dapat ditangani.

    Pada saat ini semua indikasi adalah bahwa insiden itu tidak terjadi di wilayah hukum kami dan itu terjadi di Nuevo Leon, Meksiko. Kami juga telah menerima informasi bahwa kejadian ini mungkin terjadi lebih dari setahun yang lalu.

    Kami sedang berupaya mengidentifikasi lokasi kejadian khusus di Meksiko sehingga Layanan Perlindungan Anak yang setara di Meksiko dapat diberitahukan, dan investigasi dapat dilakukan.

    Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua komunitas kami yang telah menyampaikan informasi berharga untuk membantu kami dalam penyelidikan ini.”

    (Google Translate).



    Dipublikasikan juga di Facebook di http://bit.ly/2OcXuWd / http://archive.md/vEqf3 (arsip cadangan).

    ======

    REFERENSI


    (1) Google Maps: “Nuevo Leon

    Mexico”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2NMhsrY.


    (2) http://bit.ly/34Y8zBg, Corpus Christi PD (twitter.com/CorpusChristiPD, akun terverifikasi):”Pembaruan Video Penyiksaan Anak https://t.co/zgx9jPMdit?amp=1″.

    (Salinan isi artikel di (2) bagian PENJELASAN).


    (3) CCPD Blotter: “Petugas Polisi Corpus Christi menerima salinan video ini, yang menggambarkan seorang wanita menyerang seorang anak kecil. Anak dalam video itu tampaknya adalah perempuan berusia 2 atau 3 tahun. Video ini muncul di grup tertutup lokal di media sosial, tetapi kami tidak yakin apakah video ini berasal dari Kota Corpus Christi.”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2KpKziB / http://archive.md/u7UYM (arsip cadangan).


    (4) Google Maps: “Corpus Christi Police Department

    321 John Sartain St, Corpus Christi, TX 78401, United States”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2pgyoxc.


    (5) Google Maps: “Muadzam Shah

    Pahang
    Malaysia”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2NN0ud2.


    (6) Mirror: “Polisi Corpus Christi meluncurkan penyelidikan setelah menerima video tentang dugaan pelecehan anak dalam komunitas lokal – tetapi sekarang telah mengkonfirmasi insiden itu terjadi di Meksiko”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2XhRwHC / http://archive.md/IGv7N (arsip cadangan).


    (7) Laporan dari Yo (Peerapon Anutarasoat, facebook.com/peerapon.anutarasoat), Pemeriksa Fakta Thailand, rekan kami di Jaringan APAC Anti Hoax.


    (8) http://archive.md/bHnff, arsip cadangan SUMBER.

    Rujukan