“Peserta BPJS yang terhormat, anda menerima bantuan dana dari pusat BPJS kesehatan dengan kode… silahkan verifikasi pin di bit.ly/ programblt – 2021”
Bantuan BPJS kesehatan
(GFD-2021-6814) [SALAH] Bantuan Dana dari BPJS Kesehatan
Sumber: SMSTanggal publish: 27/04/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah pesan SMS beredar dengan klaim bahwa penerima pesan mendapat dana bantuan BPJS Kesehatan dengan menekan tautan yang disertakan di dalam pesan. Pesan dari nomor telepon seluler biasa ini pun menyertakan sebuah kode unik untuk memverifikasi pin setiap penerima pesan agar dapat mengakses dana bantuan tersebut.
Namun setelah menelusuri hal ini, pesan yang mengklaim bahwa dana bantuan BPJS Kesehatan dapat diterima melalui akses ke sebuah tautan adalah hoaks. Pesan ini merupakan hoaks lama yang sempat beredar di Kediri pada Februari 2021 lalu.
Melansir dari artikel media Detikcom, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin menegaskan informasi yang dimuat pesan tersebut tidak benar. Ia menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak menjalankan program pemberian bantuan finansial kepada peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat).
“BPJS Kesehatan tidak sedang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pemberian bantuan dana ataupun kompensasi seperti yang disampaikan dalam pesan teks. Untuk itu, masyarakat harap waspada atas upaya-upaya penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan,” ucap Hernina saat ditemui di kantornya (22/2/2021).
Kumpulan artikel turnbackhoaks.id pun sempat beberapa kali membahas tentang hoaks bantuan BPJS Kesehatan, namun dengan narasi yang berbeda-beda. Misalnya bantuan finansial BPJS Kesehatan, sampai bantuan 37 Juta dari BPJS Kesehatan.
Melalui akun Instagram resminya, Pihak BPJS Kesehatan menegaskan bahwa website resmi BPJS Kesehatan hanya www.bpjs-kesehatan.go.id, serta portal berita www.jamkesnews.com.
Proses pelaporan lain dapat dilakukan melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 atau akun media sosial resmi BPJS Kesehatan untuk memastikan kebenaran website BPJS Kesehatan.
Jadi dapat disimpulkan narasi yang menyatakan bahwa BPJS Kesehatan memberikan dana bantuan merupakan hoaks kategori fabricated content/Konten Palsu.
Namun setelah menelusuri hal ini, pesan yang mengklaim bahwa dana bantuan BPJS Kesehatan dapat diterima melalui akses ke sebuah tautan adalah hoaks. Pesan ini merupakan hoaks lama yang sempat beredar di Kediri pada Februari 2021 lalu.
Melansir dari artikel media Detikcom, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin menegaskan informasi yang dimuat pesan tersebut tidak benar. Ia menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak menjalankan program pemberian bantuan finansial kepada peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat).
“BPJS Kesehatan tidak sedang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pemberian bantuan dana ataupun kompensasi seperti yang disampaikan dalam pesan teks. Untuk itu, masyarakat harap waspada atas upaya-upaya penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan,” ucap Hernina saat ditemui di kantornya (22/2/2021).
Kumpulan artikel turnbackhoaks.id pun sempat beberapa kali membahas tentang hoaks bantuan BPJS Kesehatan, namun dengan narasi yang berbeda-beda. Misalnya bantuan finansial BPJS Kesehatan, sampai bantuan 37 Juta dari BPJS Kesehatan.
Melalui akun Instagram resminya, Pihak BPJS Kesehatan menegaskan bahwa website resmi BPJS Kesehatan hanya www.bpjs-kesehatan.go.id, serta portal berita www.jamkesnews.com.
Proses pelaporan lain dapat dilakukan melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 atau akun media sosial resmi BPJS Kesehatan untuk memastikan kebenaran website BPJS Kesehatan.
Jadi dapat disimpulkan narasi yang menyatakan bahwa BPJS Kesehatan memberikan dana bantuan merupakan hoaks kategori fabricated content/Konten Palsu.
Kesimpulan
tema: others, alat: narasi, sc: others, tc: dream, fu: mixed, bukti: url, scope: domestic, tkp: no, actors: others, content: kebijakan, changing: modifikasi, stage: tanggapan
Rujukan
(GFD-2021-6813) [SALAH] “negara SOMALIA pernah mencetak bentuk Mata uang Koin bergambar Wajah Pendiri NU Kyai Haji Hasyim Asyari”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/04/2021
Berita
Akun Facebook Maha Brata (fb.com/maha.brata.9674) pada 21 April 2021 mengunggah sebuah foto koin emas yang bergambar KH Hasyim Asyari. Terdapat pula sebuah tulisan Arab, angka tahun “1871” dan “1947”, serta nama “KHM Hasyim Asy’ari” ke grup Pecinta Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan dengan narasi sebagai berikut:
“Taukah Anda..?? Khususnya warga Kultur NU (Nahdlatul Ulama 1926 ). Bahwa negara SOMALIA pernah mencetak bentuk Mata uang Koin bergambar Wajah Pendiri (NU) NAHDLATUL ULAMA,Kyai Haji Hasyim Asyari. Somalia (bahasa Somali: Soomaaliya; bahasa Arab: الصومال), dahulu bernama Republik Demokratik Somali, adalah sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat. #nu”
“Taukah Anda..?? Khususnya warga Kultur NU (Nahdlatul Ulama 1926 ). Bahwa negara SOMALIA pernah mencetak bentuk Mata uang Koin bergambar Wajah Pendiri (NU) NAHDLATUL ULAMA,Kyai Haji Hasyim Asyari. Somalia (bahasa Somali: Soomaaliya; bahasa Arab: الصومال), dahulu bernama Republik Demokratik Somali, adalah sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat. #nu”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Somalia pernah mencetak uang koin bergambar wajah pendiri NU, KH Hasyim Asyari adalah klaim yang salah.
Faktanya, bukan cetakan Somalia. Koin emas tersebut merupakan koin buatan perusahaan multi-level marketing (MLM) PT Gold Quest Indonesia (GQI) pada 2003. Namun, pencetakan koin ini ditentang para santri dan alumni Pondok Pesantren Tebuireng sehingga produksi dan pemasaran koin itu dihentikan.
Dilansir dari Tempo, Tempo menemukan bahwa koin emas bergambar KH Hasyim Ashari itu dijual seharga Rp 250 ribu di situs jual-beli online OLX. Dalam keterangannya, penjual koin ini menjelaskan bahwa koin tersebut merupakan koleksi “Gold Quest” yang terbuat dari emas murni bersertifikat Mayer’s Mint Jerman.
Dikutip dari situs resmi NU, NU Online, GQI yang memproduksi koin emas itu adalah anak perusahaan Gold Quest International. Perusahaan ini berkantor pusat di Hongkong dan membuka cabang di Indonesia. Semula, Gold Quest merencanakan peluncuran koin emas tersebut pada 21 Oktober 2003 di Hotel JW Marriott, Surabaya.
Tapi rencana itu digagalkan oleh demonstrasi besar para santri dan alumni Pondok Pesantren Tebuireng, pondok pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari. Pasalnya, Gold Quest menerbitkan koin emas bergambar KH Hasyim Asyari tersebut untuk diperjualbelikan kepada publik. Namun, penerbitan koin ini tanpa seizin keluarga KH Hasyim Asyari.
Unjuk rasa para santri dan alumni Ponpes Tebuireng tersebut juga diberitakan oleh Liputan6.com pada 21 Oktober 2003. Menurut laporan Liputan6.com, jumlah pendemo mencapai sekitar 800 orang. Mereka menolak peluncuran koin emas bergambar KH Hasyim Asyari.
Mereka mengikuti fatwa Pengurus Wilayah NU Jawa Timur yang menyatakan bahwa koin tersebut haram, sebab diproduksi oleh perusahaan MLM Gold Quest yang dianggap berbau riba. Dalam unjuk rasa, para santri juga menilai penerbitan koin tersebut ilegal karena tanpa seizin keluarga dan ahli waris KH Hasyim Asyari.
Dikutip dari arsip berita Tempo pada 21 Oktober 2003, pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng, KH Yusuf Hasyim alias Pak Ud, mengatakan, “Sebagai satu-satunya anak KH Hasyim Asyari, saya menolak bila beliau dijadikan gambar di koin emas. Saya siap maju secara hukum untuk menyelesaikan kasus ini.”
Pembatalan peluncuran koin emas bergambar KH Hasyim Asyari itu membuat KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, cucu KH Hasyim Asyari, berang. Ia menyatakan akan membawa kasus itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Menurut dia, tidak ada alasan bagi polisi menggagalkan peluncuran itu. Gus Dur pun menegaskan akan selalu memperjuangkan demokrasi, kebebasan berpendapat, dan kemerdekaan berpikir, termasuk pembuatan keping emas itu.
Gus Dur mengaku melakukan kerja sama dengan Gold Quest, di mana sebagian hasilnya akan diserahkan ke Yayasan Darussalam, yayasan pendidikan anak-anak terlantar yang dikelola oleh Gus Dur di Jakarta. Sehingga, tidak alasan bagi Pimpinan Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur mengharamkan perdagangan koin emas.
“Syuriah tidak melarang. PWNU lupa pada jiwa NU,” katanya. “Pemasangan gambar KH Hasyim Asyari pada koin emas bukan melecehkan keluarga besar pendiri NU. Justru, mencantumkan gambar kakek itu mengagungkan namanya,” ujar Gus Dur. Perbedaan pendapat internal NU soal koin emas itu, menurut dia, akan diputuskan dalam musyawarah nasional alim ulama.
Namun, pada tahun 2007 Gus Dur melapor ke Polda Metro Jaya karena mengaku jadi korban penipuan PT GoldQuest.
“Kita mau lihat dulu apakah laporannya memenuhi unsur atau tidak,” kata Kapolda Metro Jaya saat itu, Irjen Pol Adang Firman pada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (11/5/2007). Polisi, kata Adang, hingga saat ini belum mendapatkan laporan soal penipuan itu. Gus Dur adalah satu-satunya korban penipuan GoldQuest yang telah melapor.
“Belum ada lagi, kita kan masih punya kesempatan (20 hari) untuk memproses mereka. Kalau ada laporan, kita lihat dulu kasusnya, kalau tidak ada langsung kita serahkan,” kata Adang.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah dikirimi red notice dari Kepolisian Filipina. Hal ini terkait 4 tersangka kasus penipuan PT GoldQuest yang dilakukan di berbagai negara.Gus Dur adalah salah satu korban penipuan perusahaan itu. PT GoldQuest telah mencetak dan mengedarkan koin emas bergambar Gus Dur dan kakeknya, Hasyim Asy’ari, tanpa seijin mantan presiden keempat itu.
Faktanya, bukan cetakan Somalia. Koin emas tersebut merupakan koin buatan perusahaan multi-level marketing (MLM) PT Gold Quest Indonesia (GQI) pada 2003. Namun, pencetakan koin ini ditentang para santri dan alumni Pondok Pesantren Tebuireng sehingga produksi dan pemasaran koin itu dihentikan.
Dilansir dari Tempo, Tempo menemukan bahwa koin emas bergambar KH Hasyim Ashari itu dijual seharga Rp 250 ribu di situs jual-beli online OLX. Dalam keterangannya, penjual koin ini menjelaskan bahwa koin tersebut merupakan koleksi “Gold Quest” yang terbuat dari emas murni bersertifikat Mayer’s Mint Jerman.
Dikutip dari situs resmi NU, NU Online, GQI yang memproduksi koin emas itu adalah anak perusahaan Gold Quest International. Perusahaan ini berkantor pusat di Hongkong dan membuka cabang di Indonesia. Semula, Gold Quest merencanakan peluncuran koin emas tersebut pada 21 Oktober 2003 di Hotel JW Marriott, Surabaya.
Tapi rencana itu digagalkan oleh demonstrasi besar para santri dan alumni Pondok Pesantren Tebuireng, pondok pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari. Pasalnya, Gold Quest menerbitkan koin emas bergambar KH Hasyim Asyari tersebut untuk diperjualbelikan kepada publik. Namun, penerbitan koin ini tanpa seizin keluarga KH Hasyim Asyari.
Unjuk rasa para santri dan alumni Ponpes Tebuireng tersebut juga diberitakan oleh Liputan6.com pada 21 Oktober 2003. Menurut laporan Liputan6.com, jumlah pendemo mencapai sekitar 800 orang. Mereka menolak peluncuran koin emas bergambar KH Hasyim Asyari.
Mereka mengikuti fatwa Pengurus Wilayah NU Jawa Timur yang menyatakan bahwa koin tersebut haram, sebab diproduksi oleh perusahaan MLM Gold Quest yang dianggap berbau riba. Dalam unjuk rasa, para santri juga menilai penerbitan koin tersebut ilegal karena tanpa seizin keluarga dan ahli waris KH Hasyim Asyari.
Dikutip dari arsip berita Tempo pada 21 Oktober 2003, pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng, KH Yusuf Hasyim alias Pak Ud, mengatakan, “Sebagai satu-satunya anak KH Hasyim Asyari, saya menolak bila beliau dijadikan gambar di koin emas. Saya siap maju secara hukum untuk menyelesaikan kasus ini.”
Pembatalan peluncuran koin emas bergambar KH Hasyim Asyari itu membuat KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, cucu KH Hasyim Asyari, berang. Ia menyatakan akan membawa kasus itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Menurut dia, tidak ada alasan bagi polisi menggagalkan peluncuran itu. Gus Dur pun menegaskan akan selalu memperjuangkan demokrasi, kebebasan berpendapat, dan kemerdekaan berpikir, termasuk pembuatan keping emas itu.
Gus Dur mengaku melakukan kerja sama dengan Gold Quest, di mana sebagian hasilnya akan diserahkan ke Yayasan Darussalam, yayasan pendidikan anak-anak terlantar yang dikelola oleh Gus Dur di Jakarta. Sehingga, tidak alasan bagi Pimpinan Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur mengharamkan perdagangan koin emas.
“Syuriah tidak melarang. PWNU lupa pada jiwa NU,” katanya. “Pemasangan gambar KH Hasyim Asyari pada koin emas bukan melecehkan keluarga besar pendiri NU. Justru, mencantumkan gambar kakek itu mengagungkan namanya,” ujar Gus Dur. Perbedaan pendapat internal NU soal koin emas itu, menurut dia, akan diputuskan dalam musyawarah nasional alim ulama.
Namun, pada tahun 2007 Gus Dur melapor ke Polda Metro Jaya karena mengaku jadi korban penipuan PT GoldQuest.
“Kita mau lihat dulu apakah laporannya memenuhi unsur atau tidak,” kata Kapolda Metro Jaya saat itu, Irjen Pol Adang Firman pada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (11/5/2007). Polisi, kata Adang, hingga saat ini belum mendapatkan laporan soal penipuan itu. Gus Dur adalah satu-satunya korban penipuan GoldQuest yang telah melapor.
“Belum ada lagi, kita kan masih punya kesempatan (20 hari) untuk memproses mereka. Kalau ada laporan, kita lihat dulu kasusnya, kalau tidak ada langsung kita serahkan,” kata Adang.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah dikirimi red notice dari Kepolisian Filipina. Hal ini terkait 4 tersangka kasus penipuan PT GoldQuest yang dilakukan di berbagai negara.Gus Dur adalah salah satu korban penipuan perusahaan itu. PT GoldQuest telah mencetak dan mengedarkan koin emas bergambar Gus Dur dan kakeknya, Hasyim Asy’ari, tanpa seijin mantan presiden keempat itu.
Kesimpulan
BUKAN cetakan Somalia. Koin emas tersebut merupakan koin buatan perusahaan multi-level marketing (MLM) PT Gold Quest Indonesia (GQI) pada 2003. Namun, pencetakan koin ini ditentang para santri dan alumni Pondok Pesantren Tebuireng sehingga produksi dan pemasaran koin itu dihentikan.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1343/keliru-somalia-cetak-uang-koin-bergambar-kh-hasyim-asyari
- https://archive.is/kAMCn (Arsip koin di OLX)
- https://www.nu.or.id/post/read/815/pak-ud–gold-quest-harus-di-tutup
- https://www.liputan6.com/news/read/64901/pwnu-jatim-koin-emas-hasyim-ashari-haram
- https://archive.ph/tLbqh (Arsip artikel Tempo.co)
- https://news.detik.com/berita/d-779577/kapolda-baru-gus-dur-yang-lapor-ditipu-goldquest-
(GFD-2021-6812) [SALAH] Kemenag Beri Bantuan Ramadhan Rp10 Juta Ke Sekolah Islam
Sumber: Surat ElektronikTanggal publish: 27/04/2021
Berita
Direktoran Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Surat tersebut berisi bahwa Kementerian Agama akan memberikan bantuan Ramadhan sebesar Rp10 juta kepada lembaga swasta pendidikan Islam.
Hasil Cek Fakta
Beredar surat elektronik yang mengatasnamakan Direktoran Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Surat tersebut berisi bahwa Kementerian Agama akan memberikan bantuan Ramadhan sebesar Rp10 juta kepada lembaga swasta pendidikan Islam.
Dalam dokumen yang beredar, bantuan tersebut berasal dari anggaran 2021. Untuk menerima bantuan tersebut, pihak sekolah diminta mengirimkan sejumlah dokumen, seperti KTP, kartu keluarga, buku rekening, NPWP, hingga nomor izin operasional lembaga.
Berdasarkan penelusuran, melalui akun instagram @pendidikanpesantren, yang dikelola Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, dalam unggahannya pada 23 april 2021 menyatakan surat tersebut bukan produk Kemenag dan merupakan modus penipuan.
Program bantuan Kemenag tahun anggaran 2021 akan disampaikan secara resmi melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kanto Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan situs www.ditpdpontren.kemenag.go.id.
Informasi soal bantuan Kemenag juga akan disebarluaskan melalui kanal media sosial resmi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Dalam dokumen yang beredar, bantuan tersebut berasal dari anggaran 2021. Untuk menerima bantuan tersebut, pihak sekolah diminta mengirimkan sejumlah dokumen, seperti KTP, kartu keluarga, buku rekening, NPWP, hingga nomor izin operasional lembaga.
Berdasarkan penelusuran, melalui akun instagram @pendidikanpesantren, yang dikelola Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, dalam unggahannya pada 23 april 2021 menyatakan surat tersebut bukan produk Kemenag dan merupakan modus penipuan.
Program bantuan Kemenag tahun anggaran 2021 akan disampaikan secara resmi melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kanto Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan situs www.ditpdpontren.kemenag.go.id.
Informasi soal bantuan Kemenag juga akan disebarluaskan melalui kanal media sosial resmi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Kesimpulan
Surat palsu. Program bantuan Kemenag tahun anggaran 2021 akan disampaikan secara resmi melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan situs www.ditpdpontren.kemenag.go.id
Rujukan
(GFD-2021-6811) [SALAH] “Sebuah masjid muncul di gurun setelah badai pasir – Aljazair”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 26/04/2021
Berita
"Sebuah masjid muncul di gurun setelah badai pasir - Aljazair".
Hasil Cek Fakta
George Steinmetz menjawab pertanyaan dari Yousef Elqedra (Institute of Arab Research and Studies (Kairo)), juga mengingatkan saya di email: “Hai Yousef,
Ya, ini foto saya. Saya yakin foto itu diambil pada 11 Februari 2010, dekat desa Lizereg, dekat El Oued.
Info caption saya mengatakan:
Desa terlantar dekat Lizereg, NE El Oued, yang menunjukkan praktik membangun rumah yang sekarang sudah tidak digunakan lagi dengan serangkaian kubah dan dinding yang dibuat dengan mawar pasir, atau kristal pasir yang mengandung garam yang disatukan. Gaya bangunan ini telah menghilang selama 25 tahun terakhir karena wilayah tersebut mengadopsi beton dan tulangan sebagai bahan bangunan, tetapi El Oued di dekatnya masih dikenal dengan nama yang diberikan lebih dari seratus tahun yang lalu oleh wisatawan Isabelle Eberhardt yang menyebutnya sebagai kota seribu kubah.
Saya tidak memiliki informasi tentang penggunaan asli bangunan tersebut, tetapi di masa lalu sebagian besar desa dibuat dengan struktur kubah ini, jadi saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa itu adalah sesuatu yang lebih dari rumah.
Salam hormat,
Ya, ini foto saya. Saya yakin foto itu diambil pada 11 Februari 2010, dekat desa Lizereg, dekat El Oued.
Info caption saya mengatakan:
Desa terlantar dekat Lizereg, NE El Oued, yang menunjukkan praktik membangun rumah yang sekarang sudah tidak digunakan lagi dengan serangkaian kubah dan dinding yang dibuat dengan mawar pasir, atau kristal pasir yang mengandung garam yang disatukan. Gaya bangunan ini telah menghilang selama 25 tahun terakhir karena wilayah tersebut mengadopsi beton dan tulangan sebagai bahan bangunan, tetapi El Oued di dekatnya masih dikenal dengan nama yang diberikan lebih dari seratus tahun yang lalu oleh wisatawan Isabelle Eberhardt yang menyebutnya sebagai kota seribu kubah.
Saya tidak memiliki informasi tentang penggunaan asli bangunan tersebut, tetapi di masa lalu sebagian besar desa dibuat dengan struktur kubah ini, jadi saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa itu adalah sesuatu yang lebih dari rumah.
Salam hormat,
Kesimpulan
TIDAK TERKAIT dengan Masjid. Deskripsi asli dari gambar tersebut, yang dikonfirmasi oleh George Steinmetz sebagai fotografernya, adalah: “praktik yang sekarang tidak digunakan dalam membangun rumah dengan serangkaian kubah dan dinding yang dibuat dengan mawar pasir, atau kristal pasir yang mengandung garam yang direkatkan menjadi satu. Gaya bangunan ini telah menghilang selama 25 tahun terakhir karena wilayah tersebut mengadopsi beton dan tulangan sebagai bahan bangunan ”.
Rujukan
Halaman: 5017/6141