(GFD-2022-10800) [SALAH] “Puluhan Orang ‘j0get ‘ didalam mesjid sambil teriak lafadz Allah”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 24/10/2022
Berita
“Kembali Buat Geger 😱😡 Puluhan Orang ‘j0get ‘ didalam mesjid sambil teriak lafadz Allah”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: tautan yang dibagikan berisi konten situs yang menggunakan narasi pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2019 dan 2018 lalu. BUKAN “joget sambil teriak lafadz Allah”, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman “Ratik Tagak”. Gerakan di luar salat saat seluruh kegiatan tarawih, zikir, dan doa selesai dilaksanakan, tradisi budaya dari Minang yang sudah ditetapkan sebagai WBTb (Warisan Budaya Takbenda) sejak tahun 2018.
Salah satu video dengan segmen video dan narasi yang mirip, Truk Excavator di YouTube pada 8 Juni 2020: “Heboh Puluhan Orang ‘Joget’ di Dalam Masjid Sambil Teriak Lafaz Allah”.
Hasil pencarian artikel periksa fakta yang sebelumnya di turnbackhoax.id, kata kunci: “ratik tagak”.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya: “Ratik Bosa adalah ritual tradisional salah satu dzikir atai badikia yang bersifat tradisional. ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama Allah secara bersama dan sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan Ratik Tarak karena dilakukan sambil tagak (berdiri) dan ini ada hanya di Rokan Hulu. Ritual Ratik salah satu ritual dzikir yang tetap mendapat tempat di tengah masyarakat. Di zaman modern ini keberadaannya sudha hampir punah jika tidka dilestarikan. Ritual ini memiliki banyak manfaat: sebagai salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT karena melakukannya sangat khusyuk; Untuk kesehatan karena Ratik ini banyak melakukan gerakan bahkan gerakannya hampir seperti gerakan salat; Menjalin silaturahmi; Memberikan ketenangan bathin; Membentuk pribadi jadi lebih baik. Dalam pelaksanaan ritual Ratik Bosa dipimpin oleh seorang ketua atau syekh dilakukan dengan berbagai macam ritual di antaranya: Ratik Malenggok (Ratik atau dzikir yang caranya dilenggokkan gerakannya), Ratik Berjalan (Ratik atau dzikir yang gerakannya berjalan bersama-sama keliling daerah), Ratik Duduk (Ratik atau dzikir yang caranya duduk), dan Ratik Tolak Bala.”
Buku Penetapan WBTb 2018.pdf: “Ratik merupakan ritual berbentuk dzikir atau badikia yang bersifat tradisional. Ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama “Allah” secara bersama. Sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan dengan istilah “Ratik Tagak”, karena dilakukan sambil togak (berdiri) yang hanya ada di Rokan Hulu dan juga Rokan Hilir. Keberadaan Ratik sangat erat dengan tradisi Suluk (tarekat) masyarakat Rokan Hulu. Secara umum ada dua jenis pelaksanaan, yaitu: di dalam rumah, untuk dilakukan beberapa orang saja; di luar rumah, yang dapat dilakukan hingga ratusan orang atau lebih. Dalam pelaksanaan ratik, dipimpin oleh seorang Ketua atau Syeh.” (halaman 86).
Salah satu video dengan konteks yang benar, Viral Populer di Youtube: “Ratik Togak atau Dzikir Berdiri merupakan sebuah kegiatan ibadah yang biasa dilakukan jemaah suluk tarekat di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Saat Ratik Togak sendiri, para jemaah membaca dzikir sambil bergerak dan tentunya penuh khusuk.”
Salah satu video dengan segmen video dan narasi yang mirip, Truk Excavator di YouTube pada 8 Juni 2020: “Heboh Puluhan Orang ‘Joget’ di Dalam Masjid Sambil Teriak Lafaz Allah”.
Hasil pencarian artikel periksa fakta yang sebelumnya di turnbackhoax.id, kata kunci: “ratik tagak”.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya: “Ratik Bosa adalah ritual tradisional salah satu dzikir atai badikia yang bersifat tradisional. ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama Allah secara bersama dan sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan Ratik Tarak karena dilakukan sambil tagak (berdiri) dan ini ada hanya di Rokan Hulu. Ritual Ratik salah satu ritual dzikir yang tetap mendapat tempat di tengah masyarakat. Di zaman modern ini keberadaannya sudha hampir punah jika tidka dilestarikan. Ritual ini memiliki banyak manfaat: sebagai salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT karena melakukannya sangat khusyuk; Untuk kesehatan karena Ratik ini banyak melakukan gerakan bahkan gerakannya hampir seperti gerakan salat; Menjalin silaturahmi; Memberikan ketenangan bathin; Membentuk pribadi jadi lebih baik. Dalam pelaksanaan ritual Ratik Bosa dipimpin oleh seorang ketua atau syekh dilakukan dengan berbagai macam ritual di antaranya: Ratik Malenggok (Ratik atau dzikir yang caranya dilenggokkan gerakannya), Ratik Berjalan (Ratik atau dzikir yang gerakannya berjalan bersama-sama keliling daerah), Ratik Duduk (Ratik atau dzikir yang caranya duduk), dan Ratik Tolak Bala.”
Buku Penetapan WBTb 2018.pdf: “Ratik merupakan ritual berbentuk dzikir atau badikia yang bersifat tradisional. Ratik adalah amalan umat Islam di Rokan Hulu dengan menyebut nama “Allah” secara bersama. Sebagian orang di Rokan Hulu banyak menyebutkan dengan istilah “Ratik Tagak”, karena dilakukan sambil togak (berdiri) yang hanya ada di Rokan Hulu dan juga Rokan Hilir. Keberadaan Ratik sangat erat dengan tradisi Suluk (tarekat) masyarakat Rokan Hulu. Secara umum ada dua jenis pelaksanaan, yaitu: di dalam rumah, untuk dilakukan beberapa orang saja; di luar rumah, yang dapat dilakukan hingga ratusan orang atau lebih. Dalam pelaksanaan ratik, dipimpin oleh seorang Ketua atau Syeh.” (halaman 86).
Salah satu video dengan konteks yang benar, Viral Populer di Youtube: “Ratik Togak atau Dzikir Berdiri merupakan sebuah kegiatan ibadah yang biasa dilakukan jemaah suluk tarekat di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Saat Ratik Togak sendiri, para jemaah membaca dzikir sambil bergerak dan tentunya penuh khusuk.”
Kesimpulan
Narasi pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2019 dan 2018 lalu. BUKAN “joget sambil teriak lafadz Allah”, FAKTA: video yang dibagikan adalah rekaman “Ratik Tagak”. Gerakan di luar salat saat seluruh kegiatan tarawih, zikir, dan doa selesai dilaksanakan, tradisi budaya dari Minang yang sudah ditetapkan sebagai WBTb (Warisan Budaya Takbenda) sejak tahun 2018.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.md/nb52W (arsip cadangan dengan bahasa asli, English). [2] youtube.com: “Heboh Puluhan Orang ‘Joget’ di Dalam Masjid Sambil Teriak Lafaz Allah”,
- https://bit.ly/3TRzN6i /
- https://archive.ph/1FhcW (arsip cadangan). [3] turnbackhoax.id,
- https://bit.ly/3gCT6Sb /
- https://archive.ph/dg18c (arsip cadangan). [4] warisanbudaya.kemdikbud.go.id: “Ratik Bosa/ Ratik Tagak”,
- https://bit.ly/3z9Zjvz /
- https://archive.ph/ij5UW (arsip cadangan). [5] warisanbudaya.kemdikbud.go.id: “RATIK BOSA/RATIK TAGAK”,
- http://bit.ly/2kmcXZr /
- https://archive.ph/v7Tb7 (arsip cadangan). [6] google.com,
- https://bit.ly/3snzBQh /
- https://archive.ph/nKPDt (arsip cadangan). [7] youtube.com: “Ratik Togak Asal Rokan Hulu | Riau Islamic Art Festival 2018”,
- https://bit.ly/3z4HvSv /
- https://archive.ph/uYWCd (arsip cadangan).
(GFD-2022-10799) [SALAH] Video Seorang Ayah Menari Saat Pemakaman Putrinya yang Dibunuh Polisi di Iran
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 22/10/2022
Berita
“Sad Iranian father who promised to live long to dance at his daughter’s wedding ends up dancing at her funeral after she was killed by the Iranian moral police for not covering her hair #IranRevolution2022”
Terjemahan:
“Sedih Ayah Iran yang berjanji akan hidup lama untuk menari di pernikahan putrinya akhirnya menari di pemakamannya setelah dia dibunuh oleh polisi moral Iran karena tidak menutupi rambutnya #RevolusiIran2022”
Terjemahan:
“Sedih Ayah Iran yang berjanji akan hidup lama untuk menari di pernikahan putrinya akhirnya menari di pemakamannya setelah dia dibunuh oleh polisi moral Iran karena tidak menutupi rambutnya #RevolusiIran2022”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video di Twitter yang diklaim merupakan seorang ayah asal Iran yang menari sedih pada saat pemakaman putrinya yang ditembak mati oleh Polisi Iran karena tidak menggunakan hijab. Ia menari pada saat pemakaman karena sudah berjanji pada putrinya untuk menari pada saat pernikahannya, namun sayang sang putri meninggal lebih dulu tertembak oleh Polisi Iran.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video yang beredar tersebut merupakan cuplikan dari salah satu episode serial televisi Azerbaijan yang tayang pada Januari 2018. Dilansir dari AFP, kisah palsu tersebut beredar sejak kasus Mahsa Amini 22 tahun yang dinyatakan meninggal pada 16 Sep 2022 setelah polisi menahannya karena melanggar aturan yang mengharuskan wanita mengenakan hijab, keaslian pada video yang dibagikan tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus yang sempat ramai tersebut.
Dengan demikian, Video Seorang Ayah Menari Saat Pemakaman Putrinya yang Dibunuh Polisi di Iran merupakan hoax dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video yang beredar tersebut merupakan cuplikan dari salah satu episode serial televisi Azerbaijan yang tayang pada Januari 2018. Dilansir dari AFP, kisah palsu tersebut beredar sejak kasus Mahsa Amini 22 tahun yang dinyatakan meninggal pada 16 Sep 2022 setelah polisi menahannya karena melanggar aturan yang mengharuskan wanita mengenakan hijab, keaslian pada video yang dibagikan tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus yang sempat ramai tersebut.
Dengan demikian, Video Seorang Ayah Menari Saat Pemakaman Putrinya yang Dibunuh Polisi di Iran merupakan hoax dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Klaim tersebut salah, faktanya klip pada video tersebut merupakan cuplikan dari salah satu episode film serial televisi asal Azerbaijan yang sudah tayang sejak Januari 2018. Bukan video seorang ayah yang sudah berjanji menari pada pernikahan putrinya, namun hanya bisa memenuhi janjinya dengan menari pada saat pemakaman putrinya yang ditembak mati oleh polisi Iran karena tidak menggunakan hijab.
Klaim tersebut salah, faktanya klip pada video tersebut merupakan cuplikan dari salah satu episode film serial televisi asal Azerbaijan yang sudah tayang sejak Januari 2018. Bukan video seorang ayah yang sudah berjanji menari pada pernikahan putrinya, namun hanya bisa memenuhi janjinya dengan menari pada saat pemakaman putrinya yang ditembak mati oleh polisi Iran karena tidak menggunakan hijab.
Rujukan
(GFD-2022-10798) [SALAH] Foto Buaya Berenang Dalam Rumah yang Terendam Banjir Setelah Badai di Florida
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 22/10/2022
Berita
“Someone sent my this picture, of a gator swimming through some one living room, after Harricane Ian. Charlie and I were thinking of moving to Florida
Terjemahan:
“Seseorang mengirim foto saya ini, seekor buaya berenang melalui ruang tamu, setelah Badai Ian. Charlie dan saya berpikir untuk pindah ke Florida”
Terjemahan:
“Seseorang mengirim foto saya ini, seekor buaya berenang melalui ruang tamu, setelah Badai Ian. Charlie dan saya berpikir untuk pindah ke Florida”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah foto di media sosial yang diklaim merupakan buaya masuk ke dalam rumah warga yang terendam banjir setelah Badai Ian di Florida pada akhir September 2022 lalu.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, foto yang dibagikan tersebut merupakan hasil manipulasi dari gambar yang berbeda. Dilansir dari AFP, foto buaya yang disunting pada gambar ruang tamu yang terendam banjir tersebut sudah lama beredar sejak 2010 yang merupakan foto buaya air asin dari Australia. Foto buaya yang sama juga pernah dipublikasi oleh dailymail.co.uk sejak Agustus 2014.
Dengan demikian, foto buaya berenang dalam rumah yang terendam banjir setelah Badai di Florida merupakan hoax dengan kategori Satire/Parodi.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, foto yang dibagikan tersebut merupakan hasil manipulasi dari gambar yang berbeda. Dilansir dari AFP, foto buaya yang disunting pada gambar ruang tamu yang terendam banjir tersebut sudah lama beredar sejak 2010 yang merupakan foto buaya air asin dari Australia. Foto buaya yang sama juga pernah dipublikasi oleh dailymail.co.uk sejak Agustus 2014.
Dengan demikian, foto buaya berenang dalam rumah yang terendam banjir setelah Badai di Florida merupakan hoax dengan kategori Satire/Parodi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Klaim tersebut salah, faktanya foto tersebut merupakan hasil manipulasi dari foto buaya lain dari Australia dan sudah lama beredar di internet sejak 2010.
Klaim tersebut salah, faktanya foto tersebut merupakan hasil manipulasi dari foto buaya lain dari Australia dan sudah lama beredar di internet sejak 2010.
Rujukan
(GFD-2022-10797) [SALAH] Infografis Larangan Bagi Pendatang Asing di Qatar Selama Piala Dunia 2022
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 22/10/2022
Berita
“’Qatar welcome you’ Qatar releases their rules for the world cup 2022, looks fun”
“Qatar dun drop rules and regulations for World Cup”
Terjemahan:
“’Qatar menyambutmu’ Qatar merilis aturan mereka untuk piala dunia 2022, terlihat menyenangkan”
“Qatar menetapkan aturan dan regulasi untuk World Cup”
“Qatar dun drop rules and regulations for World Cup”
Terjemahan:
“’Qatar menyambutmu’ Qatar merilis aturan mereka untuk piala dunia 2022, terlihat menyenangkan”
“Qatar menetapkan aturan dan regulasi untuk World Cup”
Hasil Cek Fakta
Beredar infografis di Twitter yang disebut-sebut merupakan aturan dan regulasi dari pemerintah Qatar bagi warga asing yang datang selama Piala Dunia 2022 di Qatar berlangsung. Dalam infografis tersebut berisi bagaimana berperilaku larangan-larangan selama Piala Dunia berlangsung di Qatar, seperti larangan alkohol, homoseksualitas, dan berkencan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, pemerintah Qatar tidak pernah mengeluarkan aturan dan regulasi tersebut. Infografis tersebut tersebar dari kampanye #ReflectYourRespect yang dikampanyekan warga lokal Qatar di Twitter, bukan aturan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Qatar. Kampanye #ReflectYourRespect yang berisi larangan tersebut dimaksudkan untuk menghormati masyarakat lokal Qatar yang mayoritas beragama Islam.
Sebagai penyelenggara, Qatar melalui Twitter official account for Qatar’s FIFA World Cup 2022 menyatakan bahwa infografis “Qatar Welcomes You” yang beredar di media sosial bukan dari sumber resmi dan berisi informasi yang tidak benar. “penyelenggara turnamen sudah jelas sejak awal bahwa setiap orang dipersilakan untuk mengunjungi Qatar dan menikmati Piala Dunia FIFA 2022. Qatar selalu menjadi negara yang terbuka, toleran, dan ramah. Penggemar dan pengunjung internasional selama Piala Dunia FIFA akan merasakan pengalaman ini secara langsung,” tulis pernyataan resmi Qatar melalui akun resminya untuk Qatar’s FIFA World Cup 2022.
Dengan demikian, infografis larangan bagi pendatang asing di Qatar Selama Piala Dunia FIFA 2022 merupakan hoax dengan kategori Konteks yang Salah.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, pemerintah Qatar tidak pernah mengeluarkan aturan dan regulasi tersebut. Infografis tersebut tersebar dari kampanye #ReflectYourRespect yang dikampanyekan warga lokal Qatar di Twitter, bukan aturan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Qatar. Kampanye #ReflectYourRespect yang berisi larangan tersebut dimaksudkan untuk menghormati masyarakat lokal Qatar yang mayoritas beragama Islam.
Sebagai penyelenggara, Qatar melalui Twitter official account for Qatar’s FIFA World Cup 2022 menyatakan bahwa infografis “Qatar Welcomes You” yang beredar di media sosial bukan dari sumber resmi dan berisi informasi yang tidak benar. “penyelenggara turnamen sudah jelas sejak awal bahwa setiap orang dipersilakan untuk mengunjungi Qatar dan menikmati Piala Dunia FIFA 2022. Qatar selalu menjadi negara yang terbuka, toleran, dan ramah. Penggemar dan pengunjung internasional selama Piala Dunia FIFA akan merasakan pengalaman ini secara langsung,” tulis pernyataan resmi Qatar melalui akun resminya untuk Qatar’s FIFA World Cup 2022.
Dengan demikian, infografis larangan bagi pendatang asing di Qatar Selama Piala Dunia FIFA 2022 merupakan hoax dengan kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
Klaim tersebut salah, faktanya Infografis tersebut merupakan kampanye #ReflectYourRespect yang dikampanyekan oleh warga lokal Qatar di Twitter bukan regulasi dan larangan resmi dari pemerintah Qatar. Hal tersebut telah dikonfirmasi pemerintah Qatar melalui Twitter official account for Qatar’s FIFA World Cup 2022 yang membantah klaim tersebut.
Klaim tersebut salah, faktanya Infografis tersebut merupakan kampanye #ReflectYourRespect yang dikampanyekan oleh warga lokal Qatar di Twitter bukan regulasi dan larangan resmi dari pemerintah Qatar. Hal tersebut telah dikonfirmasi pemerintah Qatar melalui Twitter official account for Qatar’s FIFA World Cup 2022 yang membantah klaim tersebut.
Rujukan
Halaman: 5017/7128



