• (GFD-2020-4282) [SALAH] “Breaking News: Megawati Mengundurkan Diri Dari Ketua Umum PDIP”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/07/2020

    Berita

    “Disaat_umat_ISLAM_lagi_gencar_menyerang_Moncong_Putih,_tiba-tiba_Megawati_mengundurkan_diri_dari_Ketua_Umum_PDIP… Ada ya dengan mbak mega….”
    “Breaking News: Megawati Mengundurkan Diri Dari Ketua Umum PDIP” dan logo tvOne.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa disaat umat Islam sedang gencar menyerang PDIP, tiba-tiba Megawati mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PDIP adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video berita yang berasal dari tvOne itu adalah video tahun 2018. Di video berita itu, tidak disebutkan bahwa Megawati resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketum PDIP. Megawati hanya ingin mundur dari posisinya sebagai Ketum PDIP lantaran persoalan usia.

    Video berita ini diunggah di kanal Youtube tvOneNews pada 16 November 2018 diberi judul “Megawati Minta Mundur dari Ketum PDIP”

    “Kalau dilihat-lihat, perjalanan politik saya sudah cukup lama. Saya menjadi ketua umum partai dan sekarang paling senior. Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah berharap untuk diganti karena akibat umur saya yang +17, tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk pembinaan ideologi Pancasila,” kata Megawati seperti yang tampak pada video.

    Namun hingga kini, Megawati masih menjabat sebagai Ketum PDIP periode 2019-2024. Ia terpilih secara aklamasi dan dikukuhkan dalam Kongres V PDIP di Bali pada awal Agustus 2019. Pengukuhan Megawati sebagai ketum PDIP dilakukan secara tertutup. Padahal, agenda tersebut mulanya direncanakan terbuka bagi umum. Megawati pun sempat meminta maaf.

    “Sekali lagi saya mohon maaf ini tak ada maksud tertentu. Hanya karena mungkin peserta rapel dari pagi sampai malam sehingga tentu masih ada rasa lelah. Demikian,” kata Megawati seperti dilansir Medcom.id, Kamis 8 Agustus 2019.

    Kesimpulan

    Video tahun 2018. Di video berita itu, tidak disebutkan bahwa Megawati resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketum PDIP. Megawati hanya ingin mundur dari posisinya sebagai Ketum PDIP lantaran persoalan usia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4281) [SALAH] Foto “sekarang Papua mempunyai jalan Trans Papua yg kinclong dan mulus”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/07/2020

    Berita

    “Alamak , Kenikmatan apalagi yg akan didustakan, sekarang Papua mempunyai jalan Trans Papua yg kinclong dan mulus. Papua dapat menikmati ini setelah 74 tahun merdeka, terlambat memang, tetapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
    Terimakasih pak Presiden,terimakasih pak Jokowi.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya jalan Trans Papua berdasarkan foto yang diunggah oleh akun Efendi Baharudin adalah klaim yang salah.

    Faktanya, jalan di foto tersebut bukanlah jalan Trans Papua melainkan salah satu ruas Jalan Tol Cipularang (Cikampek–Purwakarta–Padalarang) Jawa Barat.

    Foto yang sama, diunggah di situs media Kata Data pada 30 Oktober 2015 di artikel berjudul “Per 1 November, Tarif 15 Ruas Tol Naik”

    Di artikel di sebutkan, bahwa ruas Tol Cipularang (Cikampek–Purwakarta–Padalarang) adalah salah satu dari 15 ruas tol yang mengalami kenaikan tarif sejak 1 November 2015.

    Jalan Tol Cipularang adalah jalan tol di Indonesia yang menghubungkan kabupaten Purwakarta dan Bandung. Jalan tol ini selesai dibangun pada akhir April 2005.

    Tol ini membentang dari Cikampek – Purwakarta sampai Padalarang. Jalan Tol ini melintasi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung Barat. Tol ini berada di pegunungan sehingga jalannya naik-turun dan juga mempunyai banyak jembatan yang panjang dan tinggi.

    Kesimpulan

    Bukan jalan Trans Papua. Jalan di foto itu adalah salah satu ruas Jalan Tol Cipularang (Cikampek–Purwakarta–Padalarang) Jawa Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4280) [SALAH] Video “Raja Thailand dan Istrinya bersholawat agar Corona hilang dari Dunia dan negeri ini.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/07/2020

    Berita

    “Bagikan ke Group Sahabat Jika Suka Video Ini ya”
    “Raja Thailand dan Istrinya bersholawat agar Corona hilang dari Dunia dan negeri ini. Subhanallah Aminn”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim Raja Thailand dan istrinya bersholawat agar corona hilang dari dunia dan negeri ini adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video itu adalah video tahun 2019 dan tidak terkait dengan wabah pandemi virus Corona COVID-19. Saat itu, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menghadiri acara peringatan Maulid Nabi pada April 2019.

    Melalui reverse image, foto identik ditemukan pada situs International Quran Recitation Association (IQRA), iqrabd.org, melalui artikel berjudul “Thai King Maha Vajiralongkorn inaugurated the International Miladunnabi (SAW) Conference” dimuat pada 6 April 2019.

    Pada artikel itu dijelaskan, Raja Maha Vajiralongkorn menghadiri sekaligus meresmikan acara peringatan Maulid Nabi tersebut pada 3 April 2019, di Bangkok, Thailand. Konferensi ini juga dihadiri oleh beberapa delegasi negara, termasuk Indonesia.

    Peringatan Maulid Nabi sudah tiga tahun terakhir diselenggarakan di kantor pemerintah Bangkok setiap tahunnya. Vajiralongkorn menghadiri acara tersebut untuk menghormati kaum muslim di Thailand Selatan.

    Pada video yang beredar, saat seorang ulama berdoa, Raja Thailand Vajiralongkorn ikut menengadahkan tangan, hal itu sebagai tanda penghormatan bagi komunitas muslim di Negeri Gajah Putih.

    Kesimpulan

    Video tahun 2019 dan tidak terkait dengan wabah pandemi virus Corona COVID-19. Saat itu, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menghadiri acara peringatan Maulid Nabi pada April 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4279) [SALAH] RUU HIP Disahkan Tengah Malam

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/07/2020

    Berita

    Akun Facebook bernama Arca Karca mengunggah status pada tanggal 18/06/2020 yang berisi ajakan untuk patuh pada maklumat MUI agar berjihad jika RUU HIP disahkan. Selain itu status dilengkapi dengan tiga gambar yang berisi narasi rakyat membakar gedung DPR MPR dan Istana karena RUU HIP disahkan tengah malam. Kedua gambar lain berisi informasi mengenai TAP MPRS no. XXV/MPRS/1966 dan lima ormas Islam yakni NU, Muhammadiyah, Persis, FPI dan HTI.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Bila rezim berhaluan faham komunis saat ini tetap ngotot mengesahkan RUU HIP dan TIDAK MEMBATALKANNYA
    maka !!!
    SERUAN jihad MUI berlaku (wajib)
    Wahai saudara muslim ku
    Akankah mengabaikan maklumat MUI
    Bissmillah !!!
    #TurunkanJokoei
    #BubarkanPDIP
    #BubarkanBPIP
    #BatalkanRUUHIP”

    Ruu ciptaker

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil periksa fakta pada maklumat MUI nomor: Kep-1240/DP-MUI/VI/2020 tanggal 12//06/2020, pada poin terakhir menyatakan sikap MUI akan menyerukan aksi demonstrasi pada umat muslim menolak RUU HIP. Dari penelusuran republika.co.id hal tersebut dikonfirmasi oleh wakil ketua MUI Indonesia KH Muhyiddin Junaidi. Namun gambar pada status yang mengklaim rakyat membakar MPR, DPR dan Istana karena RUU HIP disahkan tengah malam adalah salah.

    Berdasarkan pemberitaan dari abcnews.go.com, gambar asli adalah salah satu aksi kerusuhan di jalanan akibat situasi politik di Catalonia, Barcelona, Spanyol pada pada 18/10/2019 silam. Foto pada status tidak ada kaitannya dengan narasi pada status maupun situasi di Indonesia.
    Klaim yang menyatakan RUU HIP disahkan tengah malam pun salah. Dilansir dari news.detik.com, MPR RI menyepakati keputusan pemerintah menunda pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). RUU tersebut dianggap sensitif sehingga perlu kehati-hatian dalam membahas isinya.

    "Tadi siang, kita para pimpinan MPR telah menyetujui langkah pemerintah untuk menunda atau memberhentikan sementara pembahasan RUU ini," ujar Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid dalam keterangannya, Kamis (18/6/2020).

    Kesimpulan

    Oleh karenanya klaim yang menyebutkan MPR, DPR dan Istana dibakar oleh rakyat pun salah, karena tidak sesuai dengan realita di lapangan. Berdasarkan hasil periksa fakta diatas, maka informasi tersebut termasuk pada konten yang menyesatkan.

    Rujukan