• (GFD-2021-6841) [SALAH] Sri Sultan: Saya Tidak Manut ke Jokowi Terkait Larangan Takbir Keliling 2021

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Salman Namaku membagikan status dengan gambar tangkapan layar yang mengklaim bahwa Gubernur D. I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menyatakan tidak mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait larangan Takbir Keliling 2021 “Saya tidak manut ke jokowi karena saya bersama rakyat dari dulu,’ ujar Sri Sultan dalam tangkapan layar tersebut.
    Narasi:
    “Pemerintah Larang Takbir Keliling di Malam Lebaran 2021, Saya Semakin Ragu Melihat kenyataan Pemerintahan Jokowi Sekarang Karena Tidak Bertanya Langsung ke Rakyatnya. SAYA TIDAK MANUT KE JOKOWI KARENA SAYA BERSAMA RAKYAT DARI DULU….”

    “Djogja memang benar-benar ISTIMEWA. Bravo buat Sri Sultan 👍👍👍👍👍”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, tidak ditemukan pemberitaan yang memuat pernyataan Sri Sultan Hamengkubowono menolak kebijakan pemerintah terkait larangan takbir keliling malam lebaran tahun 2021.

    Faktanya, melansir dari Kompas.com, Kadarmanta Baskara Aji, Sekda DIY, menyatakan bahwa pemerintah DIY mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait larangan takbir keliling pada malam Idul Fitri 2021 guna mengurangi penularan Covid-19 di Yogyakarta.

    “Prinsipnya itu kan tidak ada kerumunan, prinsipnya kita dukung karena takbir keliling membuka peluang adanya kerumunan,” jelas Aji saat ditemui Tim Kompas di Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (20/4/2021).

    Dengan demikian klaim yang menyatakan Sri Sultan tidak mengikuti kebijakan pemerintah tentang larangan takbir keliling 2021 merupakan hoax dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
    Klaim tersebut salah. Faktanya melansir dari Kompas.com, Kadarmanta Baskara Aji, Sekda DIY, menjelaskan bahwa pemerintahan DIY mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait larangan takbir keliling di malam Idul Fitri 2021 guna menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6840) [SALAH] Akun Whatsapp “0813-1515-3070” Ketua DPRD Jambi Tawarkan Lelang Mobil

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 30/04/2021

    Berita

    Beredar akun Whatsapp “0813-1515-3070” mengatasnamakan Ketua DPRD Kota Jambi Edi Purwanto. Dalam narasinya, akun tersebut menawarkan lelang mobil ke sejumlah pihak.
    NARASI:
    “0813-1515-3070”

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, akun tersebut diketahui merupakan akun palsu. Melansir dari inews.id, Edi menegaskan akun Whatsapp dengan nomor “0813-1515-3070” bukan miliknya.

    “Pelaku menyampaikan informasi terkait lelang mobil. Dia mengaku menerima jatah 3 unit yang bisa dialihkan untuk keluarga dan kerabat,” pungkasnya.

    Lebih lanjut Edi menuturkan bahwa pesan tersebut telah menyasar banyak pihak termasuk kerabat dan sahabatnya. Berdasar kejadian tersebut, Edi mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap segala jenis informasi yang mengatasnamakan dirinya.

    Mengacu kepada seluruh referensi, akun Whatsapp “0813-1515-3070” mengatasnamakan Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto merupakan hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.

    Kesimpulan

    Akun tersebut PALSU. Ketua DPRD JAMBI Edi Purwanto menyatakan nomor tersebut bukan miliknya, dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk informasi yang mengatasnamakan dirinya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6839) [SALAH] Gambar Munarman Berjalan Menggunakan Tongkat Usai Ditembak Aparat Kepolisian

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 30/04/2021

    Berita

    Sebuah akun Youtube dengan nama Skema Politik mengunggah sebuah video dengan sampul gambar Munarman yang sedang dipapah oleh pihak kepolisian. Pada judul kemudian ditulis, “Berusaha Melawan Petugas, Munarman Didoor Ditempat”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, kabar bahwa Munarman berjalan dengan menggunakan tongkat adalah hoaks. Sampul gambar pada video youtube ternyata telah diedit menggunakan gambar lain.

    Melalui pencarian gambar Google, gambar asli yang digunakan pada sampul video ternyata adalah gambar seorang tahanan dari Polresta Malang yang ditembak usai mencoba kabur. Artikel dari Detikcom dan Malangvoice ini memperlihatkan tahanan tersebut berjalan menggunakan tongkat dengan dibantu oleh seorang petugas. Petugas dalam foto artikel pun sama dengan petugas yang ada di sampul video Youtube tersebut.

    Jika melihat isi dari video, tidak ditemukan pernyataan yang menyebut bahwa Munarman telah ditembak oleh petugas sehingga harus berjalan menggunakan tongkat. Video tersebut hanya memberitakan terkait kasus Munarman dan kronologi penangkapan.

    Munarman sendiri dikabarkan telah ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di kediamannya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa (27/4/2021) sore. Melansir dari artikel Kompas.com, Munarman ditangkap atas dugaan keterlibatannya dalam pembaiatan ISIS di UIN Jakarta, Medan, dan Makassar. Dia juga disebut berperan dalam membuat jaringan JAD dan ISIS di Indonesia.

    Usai penangkapannya, Munarman kemudian ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Sampai saat ini, belum ditemukan perkembangan apapun terkait kasus ini.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa foto yang disebutkan merupakan foto Munarman berjalan menggunakan tongkat karena ditembak oleh petugas, adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
    Faktanya, gambar tersebut adalah editan dari gambar lain. Tidak ada penembakan oleh aparat kepolisian kepada tersangka kasus terorisme, Munarman.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6838) [SALAH] Jenderal Yusuf Menampar Liem Sioe Liong karena Ingin Kuasai Indonesia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/04/2021

    Berita

    Beredar sebuah foto yang menampilkan gambar Jendral Muhammad Yusuf beserta sebuah narasi tentang suatu kejadian penamparan yang dilakukan Yusuf kepada pemilik bank BCA dan sejumlah bisnis raksasa bernama Liem Sioe Liong.

    Hasil Cek Fakta

    Namun narasi pada postingan tersebut faktanya telah disunting dari kejadian aslinya. Dalam foto yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama @suryadewi diklaim bahwa Yusuf menampar Liem disebabkan oleh keinginan Liem yang mau menguasai tanah di Indonesia.

    Setelah ditelusuri dari sejarah kejadian penamparan tersebut disebabkan karena Liem hanya menggunakan celana pendek ketika akan bertemu dengan Presiden Soeharto kala itu, karena dianggap tidak sopan maka Yusuf kemudian menampar Liem.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook yang menyatakan bahwa M. Yusuf menampar Liem karena takut Liem menguasai tanah Indonesia tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).
    Liem Sioe Liong ditampar bukan karena ingin menguasai Indonesia melainkan dikarenakan menggunakan celana pendek ketika menghadap Presiden Soeharto.

    Rujukan