• (GFD-2020-4290) [SALAH] Foto “Uya Kuya Menghipnotis Wapres Maruf Amin”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/07/2020

    Berita

    “Pak kiai bela dong byk umat Islam lgi di pojokan bela Islam jga ibadah”
    “AYO JUJUR, SELAMA JADI WAPRES SUDAH NGAPAIN APA AJA…?”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto Uya Kuya menghipnotis Wapres Maruf Amin dan menanyai Kiyai Maruf Amin Maruf Amin selama jadi wapres sudah melakukan apa saja adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto tersebut adalah foto suntingan atau editan. Foto asli Uya Kuya itu adalah ketika Uya Kuya menghipnotis Dewi Persik pada tahun 2013 dan foto Wapres Maruf Amin yang sedang berdoa adalah ketika Kiyai Maruf Amin dan ratusan ulama lain berdzikir bersama di Istana Merdeka, Agustus 2018.

    Salah satu video yang identik dengan foto Uya Kuya tersebut diunggah di kanal Youtube Zalika Syindjia pada 8 Desember 2013 dengan judul “DEWI PERSIK & SITI BADRIAH DI HIPNOTIS LIVE OLEH UYA KUYA 8 DESEMBER 2013”

    Sementara itu, foto Kiyai Maruf Amin tersebut dimuat di situs suara.com pada 02 Agustus 2018 di artikel berjudul “Ratusan Ulama Zikir Bersama di Istana”

    Kesimpulan

    Foto suntingan / editan. Foto asli Uya Kuya itu adalah ketika Uya Kuya menghipnotis Dewi Persik pada tahun 2013 dan foto Wapres Maruf Amin yang sedang berdoa adalah ketika Kiyai Maruf Amin dan ratusan ulama lain berdzikir bersama di Istana Merdeka, Agustus 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4289) [SALAH] Surat Edaran “PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020”

    Sumber: TANGKAPAN LAYAR SURAT EDARAN
    Tanggal publish: 08/07/2020

    Berita

    “TENTANG PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah surat edaran mengatasnamakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) yang berisi informasi seputar “PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020”. Menanggapi perihal edaran tersebut, Kemendikbud melalui laman resminya melakukan klarifikasi.

    Melansir dari kemendikbud.go.id, dinyatakan bahwa berisi informasi “PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020” adalah palsu alias hoaks. Kemendikbud mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam menyerap informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid. Diharapakan masyarakat selalu melalukan pencarian informasi melalui media sosial atau situs resmi milik Kementerian.

    Kesimpulan

    Surat tersebut diketahui palsu. Kemendikbud melalui laman resminya menyatakan bahwa surat permintaan data siswa berprestasi adalah hoaks dan menghimbau masyarakat agar tetap waspada dengan melakukan konfirmasi terlebih dahulu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4288) [SALAH] “Dirut RSUI bersama 2 Direktur RSUI lainnya dan 10 staff RSUI saat ini dirawat di RSUI terkena Covid”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 07/07/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp yang menyebutkan bahwa Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bersama dua direktur dan 10 staff terkena virus Corona atau Covid-19.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Rekan2 di Jkt dan sekitarnya…. mohon berhati2 ya……
    Saat ini Jkt dan sekitarnya penularan Covid meningkat.
    Dirut RSUI bersama 2 Direktur RSUI lainnya dan
    10 staff RSUI saat ini dirawat di RSUI terkena
    Covid.
    Banyak perawat di RS Swasta di Jkt saat ini terjangkit Covid.
    Semoga diberi kesembuhan 🙏
    Kiranya kita semua waspada….”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, isi pesan berantai tersebut tidak benar. Dilansir dari depoktren.com, Manajer Pengembangan Bisnis RSUI Depok, dr. Astrid Saraswaty Dewi, MARS telah membantah isu tersebut.

    “Sehubungan dengan informasi yang beredar mengenai RSUI Depok, dapat diberitahukan bahwa Informasi yang tidak disampaikan melalui laman resmi media sosial, website, maupun siaran pers RSUI Depok tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.

    Astrid memohon kepada masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi. “Kami mohon agar masyarakat dapat bijak menerima informasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya,” tegas Astrid.

    Menurut Astrid, RSUI Depok telah menerapkan protokol pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk Covid-19 secara ketat di lingkungan rumah sakit agar pasien, pengunjung, dan pegawai tetap aman dan nyaman beraktivitas di RSUI Depok.

    “Sebagai bagian dari upaya dan komitmen RSUI Depok untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pasien, pengunjung dan pegawai, RSUI Depok melakukan pemeriksaan swab secara berkala kepada seluruh pegawai di lingkungan RSUI Depok sebagai upaya deteksi serta pencegahan penyebaran infeksi Covid-19,” terangnya.

    Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dilakukan tata laksana sesuai protokol yang berlaku. Jika ditemukan hasil swab positif, baik ada atau tidak ada gejala, segera dilakukan isolasi, penelusuran kontak lebih lanjut, dan tata laksana yang sesuai.

    “RSUI Depok tetap membuka pelayanan kepada masyarakat sesuai jadwal operasional dengan menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh pasien, pengunjung, maupun pegawai,” tutur Astrid.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim pada pesan berantai tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4287) [SALAH] Gambar “Pilih Golkar”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/07/2020

    Berita

    Akun Soeharto Bin Petrus membagikan gambar pengibaran bendera Golkar di atas sebuah gedung. Dalam narasinya, akun tersebut menuliskan ajakan untuk pilih Golkar.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Pilih Golkar As** Jangan PDI Pel**r”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut hasil suntingan. Gambar tersebut hasil suntingan dari foto bertajuk “Raising a flag over the Reichstag” karya fotografer perang Yevgeny Khaidel.

    Foto tersebut merupakan peristiwa bersejarah pengibaran bendera Soviet oleh seorang tentara pada Mei 1945 di atas gedung Reichstag, Berlin. Adapun, foto tersebut sempat dimanipulasi menjadi isu hoaks lambang PKI di uang Rp100 ribu pada tahun 2017 dan sudah diperiksa faktanya dalam artikel berjudul HOAX: Foto Hitam Putih Tentara Mengibarkan Bendera Dengan Logo “Komunis” Dan Uang Pecahan 100 Ribu Rupiah.

    Kesimpulan

    Atas dasar penjelasan tersebut, maka gambar sumber terbukti sebagai gambar hasil suntingan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan