• (GFD-2018-229) Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyebut 74 persen tanah di Indonesia dikuasai segelintir orang.

    Sumber: tempo.co
    Tanggal publish: 07/07/2018

    Berita

    Pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais disampaikan pada diskusi 'Bandung Informal Meeting' yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu 18 Maret 2018. Menurut ekonom Drajad Wibowo, yang juga mantan Wakil Ketua Umum PAN, pernyataan Amien berasal dari riset yang dilakukan Megawati Institute, lembaga riset yang berafiliasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Desember 2017.

    Hasil Cek Fakta

    Hasil riset itu menunjukkan bahwa 40 orang terkaya di Indonesia menguasai aset yang setara dengan hampir 600 ribu kali lipat aset yang dimiliki oleh rata-rata orang biasa. Analisa itu menggunakan konsep Material Power Index (MPI) yang dikembangkan oleh ekonom Jeffrey Winters (2013). Selain itu, riset Megawati Institute juga menunjukkan perkembangan Rasio Gini Lahan atau ketimpangan kepemilikan lahan di Indonesia pada 1973 sampai 2013. Pada 2003, rasio gini mencapai angka tertinggi yakni 0,72 dan turun sedikit pada 2013 dengan rasio 0,68. "Dari data ini terlihat ketimpangan lahan tertinggi terjadi pada 2003," kata Drajad. Menurut Drajad, rasio gini itu bisa diterjemahkan sebagai 1 persen penduduk Indonesia menguasai 74 persen lahan. Riset lain yang menunjukkan ketimpangan penguasaan lahan di Indonesia diadakan oleh Oxfam dan International NGO Forum on Indonesia Development atau INFID. Laporan tentang ketimpangan di Indonesia itu diterbitkan pada Kamis, 23 Februari 2017, berjudul “Menuju Indonesia yang Lebih Setara”. Menurut Oxfam dan INFID, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil dan proporsi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah berkurang hingga di kisaran 8 persen. Namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu belum diimbangi pendapatan yang lebih merata.
    Selengkapnya di : https://cekfakta.tempo.co/fakta/28/fakta-atau-hoax-ketua-dewan-kehormatan-partai-amanat-nasional-pan-amien-rais-menyebut-74-persen-tanah-di-indonesia-dikuasai-segelintir-orang

    Rujukan

  • (GFD-2018-228) Kebijakan Pemutihan Surat Izin Mengemudi (SIM) A, B dan C di Kantor Polwil/Polres

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 07/07/2018

    Berita

    Informasi soal pemutihan SIM kembali beredar lewat WhatsApp dan media sosial lainnya. Isinya: “Ada Pemutihan SIM Yang Sudah Mati Untuk Gol A, B, dan C, Di Polwil/Polres masing-masing daerah. Berlaku Mulai Tanggal 2 sampai 7 April 2018.” Informasi serupa pernah menjadi viral pada akhir tahun lalu. Tulisannya mirip, yakni: “Ada Pemutihan SIM Yang Sudah Mati Untuk Gol A,B, dan C, Di Polwil, Berlaku Mulai Tanggal 27 Desember s/d 6 Januari 2018, Tolong Di Bantu Share Ya, Agar Yang Memiliki SIM Mati Bisa Di Perbarui Tanpa Menggulang Tes Lagi, Berlaku Seluruh Indonesia.”

    Hasil Cek Fakta

    Polisi memastikan informasi pemutihan SIM yang beredar melalui media sosial itu sebagai kabar bohong. "Kami pastikan itu hoaks," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Parraga di kantornya pada Rabu 4 April 2018. Informasi soal pemutihan SIM di kantor Polwil/Polres yang beredar di media sosial itu juga menyesatkan. Sejak pertengahan 2010, Mabes Polri telah menghapus kepolisian wilayah (polwil) di seluruh Indonesia sebagai bentuk restrukturisasi organisasi.

    Rujukan

  • (GFD-2018-227) Setelah Diakuisisi Facebook, Penggunaan WhatsApp Kini Berbayar

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 07/07/2018

    Berita

    Sebuah pesan WhatsApp beredar viral di banyak grup percakapan. Pesan itu menyatakan bahwa penggunaan aplikasi percakapan WhatsApp tidak lagi cuma-cuma. Kebijakan pengenaan biaya ini, konon kabarnya, dilakukan setelah WhatsApp diakuisisi oleh raksasa digital Facebook. Agar lebih meyakinkan, pesan tersebut menyertakan berita Tempo.co yang ditulis pada 2014 silam mengenai akuisisi tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    "Pesannya tidak benar. Tidak ada perubahan di aplikasi WhatsApp," ujar Lead Communication Facebook Indonesia Putri Dewanti saat dihubungi melalui pesan singkat, 3 April 2018. "Saya lihat pesannya saja kan menggunakan link berita Tempo dari tahun 2014. Sampai sekarang, WhatsApp masih free penggunaannya," kata Putri. Dia menegaskan kalau pun ada perkembangan baru mengenai WhatsApp, Facebook atau Instagram, pihaknya pasti akan memberikan informasi.

    Rujukan

  • (GFD-2018-226) Badai Tropis Cempaka Melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah

    Sumber: tempo.co
    Tanggal publish: 07/07/2018

    Berita

    Setelah puting beliung melanda sejumlah daerah di Yogyakarta pada 24 April 2018, muncul kabar bahwa provinsi ini bakal diterpa badai tropis Cempaka. Informasi tersebut tersebar melalui WhatsApp dengan klaim telah dimuat di sebuah stasiun televisi swasta nasional dan dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY-Jawa Tengah. Kabar burung yang mulai menyebar pada 25 April 2018 itu menyebut badai tropis Cempaka akan bergerak ke barat/selatan dan berdampak hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Bahkan berpotensi menimbulkan puting beliung di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah hingga 28 April 2018.

    Hasil Cek Fakta

    Ternyata sampai saat ini badai tropis Cempaka dan dan dampaknya itu tidak ada di Yogyakarta. Sebenarnya pada Rabu 25 April 2018, BMKG langsung membuat bantahan. "Kami menyatakan bahwa informasi di atas adalah hoax atau tidak benar," kata Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Agus Sudaryatno. Selengkapnya di : https://cekfakta.tempo.co/fakta/31/fakta-atau-hoax-badai-tropis-cempaka-melanda-yogyakarta-dan-jawa-tengah

    Rujukan