Akun Facebook Rinaldi Munir (fb.com/rinaldi.munir) pada 4 April 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“(copas) Seseorang yang terinfeksi virus Covid-19 dan baru wafat, meninggalkan deposit yang besar. Dia mempercayakan teman baiknya untuk membuang uangnya di Times Square di New York. Karena benar, jika dia mati tidak akan membawa semua uangnya itu. Siapa yang mau ikut memungut uang gratis ini?”
Video itu menunjukkan seorang pria yang melemparkan uang kepada orang-orang di Times Square di Kota New York.
(GFD-2021-6849) [SALAH] Video “Seseorang yang wafat karena terinfeksi virus Covid-19 mempercayakan teman baiknya untuk membuang uangnya di Times Square di New York”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/05/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video beserta klaim seseorang yang wafat karena terinfeksi virus Covid-19 mempercayakan teman baiknya untuk membuang uangnya di Times Square di New York adalah konten yang salah.
Faktanya, bukan meninggal karena Covid-19. Pria di video itu menyatakan bahwa dia memberikan penghormatan terhadap temannya yang diduga tewas akibat ditembak.
Video aslinya, diunggah di YouTube oleh akun toko perhiasan TraxNYC yang berbasis di Kota New York pada tanggal 21 Maret 2021 dengan judul “Free CASH MONEY For The People in TIME SQUARE ! In Memory of my friend : RIP Joe KUSH” atau yang jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video itu berbunyi: “UANG TUNAI GRATIS Untuk Orang-orang di TIME SQUARE! Untuk Mengenang teman saya: RIP Joe KUSH.”
Sebagian deskripsi video tersebut berbunyi: “Kehilangan teman baik, pelanggan hebat satu tahun lalu. RIP @thegod_joekush. Yang saya tahu dia ditembak mati di suatu tempat di Detroit, mungkin karena cemburu.”
Selain itu, akun Facebook toko perhiasan Trax NYC membagikan video yang sama di sini dengan keterangan serupa pada tanggal 16 Maret 2021. Keterangan video tersebut tidak menyebutkan perihal Covid-19.
Pria di video tersebut terdengar berkata: “Setahun yang lalu hari ini seorang teman saya meninggal. Dia adalah pria yang luar biasa pintar. Namanya Joe Kush. Dia terbunuh. Dan ada beberapa lagu yang dia buat yang tidak pernah dia selesaikan … dia adalah seorang pria yang menghasilkan banyak uang, dan terbunuh sia-sia. Dan aku ingin mengenang dia.”
“Joe Kush” merujuk pada rapper Amerika yang juga dikenal dengan nama Joseph Rivers. Ia sempat aktif di media sosial tetapi berhenti mengunggah postingan di semua akunnya sejak tanggal 13 Maret 2020. Sampai dengan saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari tim manajemennya atau laporan media yang kredibel mengenai kematian Joe Kush.
Faktanya, bukan meninggal karena Covid-19. Pria di video itu menyatakan bahwa dia memberikan penghormatan terhadap temannya yang diduga tewas akibat ditembak.
Video aslinya, diunggah di YouTube oleh akun toko perhiasan TraxNYC yang berbasis di Kota New York pada tanggal 21 Maret 2021 dengan judul “Free CASH MONEY For The People in TIME SQUARE ! In Memory of my friend : RIP Joe KUSH” atau yang jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, judul video itu berbunyi: “UANG TUNAI GRATIS Untuk Orang-orang di TIME SQUARE! Untuk Mengenang teman saya: RIP Joe KUSH.”
Sebagian deskripsi video tersebut berbunyi: “Kehilangan teman baik, pelanggan hebat satu tahun lalu. RIP @thegod_joekush. Yang saya tahu dia ditembak mati di suatu tempat di Detroit, mungkin karena cemburu.”
Selain itu, akun Facebook toko perhiasan Trax NYC membagikan video yang sama di sini dengan keterangan serupa pada tanggal 16 Maret 2021. Keterangan video tersebut tidak menyebutkan perihal Covid-19.
Pria di video tersebut terdengar berkata: “Setahun yang lalu hari ini seorang teman saya meninggal. Dia adalah pria yang luar biasa pintar. Namanya Joe Kush. Dia terbunuh. Dan ada beberapa lagu yang dia buat yang tidak pernah dia selesaikan … dia adalah seorang pria yang menghasilkan banyak uang, dan terbunuh sia-sia. Dan aku ingin mengenang dia.”
“Joe Kush” merujuk pada rapper Amerika yang juga dikenal dengan nama Joseph Rivers. Ia sempat aktif di media sosial tetapi berhenti mengunggah postingan di semua akunnya sejak tanggal 13 Maret 2020. Sampai dengan saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari tim manajemennya atau laporan media yang kredibel mengenai kematian Joe Kush.
Kesimpulan
BUKAN meninggal karena Covid-19. Pria di video itu menyatakan bahwa dia memberikan penghormatan terhadap temannya yang diduga tewas akibat ditembak.
Rujukan
(GFD-2021-6848) [SALAH] “Klub sepak bola yang pertama kali ditayangkan di televisi adalah pertandingan Arsenal vs Everton pada tahun 1937”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 01/05/2021
Berita
Akun Instagram DUNIA UNIK (instagram.com/duniaunik.id) pada 23 April 2021 mengunggah sebuah gambar yang berisi foto yang menunjukkan sejumlah pesepak bola sedang mengerubungi sebuah kamera di tepi lapangan dan narasi “Tahukah kamu? Klub sepak bola yang pertama kali ditayangkan di televisi adalah pertandingan Arsenal vs Everton pada tahun 1937.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto yang menunjukkan sejumlah pesepak bola sedang mengerubungi sebuah kamera di tepi lapangan yang diklaim sebagai pertandingan yang pertama kali ditayangkan di televisi adalah pertandingan Arsenal vs Everton pada tahun 1937 adalah konten yang salah.
Faktanya, bukan pertandingan Arsenal vs Everton. Pertandingan di foto itu adalah pertandingan Arsenal melawan tim cadangannya pada 16 September 1937.
Berdasarkan hasil penelusuran gambar menggunakan Google Images, foto asli salah satunya diunggah di situs agensi foto Getty Images dengan narasi “Arsenal Football team peering into a camera at Highbury after playing in the first football match to be filmed live on television, Arsenal vs Arsenal Reserves” atau jika diterjemahkan:
“Tim sepak bola Arsenal melihat ke sebuah kamera di Highbury usai pertandingan sepak bola pertama yang disiarkan di televisi, Arsenal melawan tim cadangannya.”
Foto itu juga diterbitkan harian The Guardian di artikel berjudul “How Arsenal blazed TV trail, jostling for airtime with cartoons and smut” pada tanggal 16 September 2015 untuk memperingati 78 tahun pertandingan tersebut.
Faktanya, bukan pertandingan Arsenal vs Everton. Pertandingan di foto itu adalah pertandingan Arsenal melawan tim cadangannya pada 16 September 1937.
Berdasarkan hasil penelusuran gambar menggunakan Google Images, foto asli salah satunya diunggah di situs agensi foto Getty Images dengan narasi “Arsenal Football team peering into a camera at Highbury after playing in the first football match to be filmed live on television, Arsenal vs Arsenal Reserves” atau jika diterjemahkan:
“Tim sepak bola Arsenal melihat ke sebuah kamera di Highbury usai pertandingan sepak bola pertama yang disiarkan di televisi, Arsenal melawan tim cadangannya.”
Foto itu juga diterbitkan harian The Guardian di artikel berjudul “How Arsenal blazed TV trail, jostling for airtime with cartoons and smut” pada tanggal 16 September 2015 untuk memperingati 78 tahun pertandingan tersebut.
Kesimpulan
BUKAN pertandingan Arsenal vs Everton. Pertandingan di foto itu adalah pertandingan Arsenal melawan tim cadangannya pada 16 September 1937.
Rujukan
(GFD-2021-6847) [SALAH] “Tol Pejagan Brebes Di Tutup Total”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 01/05/2021
Berita
Beredear sebuah video pada akun YouTube "Nama channel dan sablenx 21" dengan Narasi “Larangan Mudik Gerbang Tol Pejagan Brebes Di Tutup Total.#Shorts”
Hasil Cek Fakta
FAKTANYA, video sudah pernah beredar sebelumnya pada tahun lalu (2020). Salah satu sumber video, dibagikan pada 30 April 2020 (tahun lalu). Dari CirebonRaya.com: “Manajemen Operasi Ruas tol Kanci-Pejagan membantah jika telah terjadi penyekatan di pintu tol menuju arah Jakarta. Video yang beredar luas dan viral di berbagai laman media sosial (medsos) termasuk di WhattsApp (WA) sama sekali tidak benar. Video tersebut bukan merupakan penyetakan jalan di pintu tol Kanci-Pejagan untuk mencegah arus mudik lebaran 2021, apalagi menutup jalan ke arah Jakarta”. Dari SuaraJakarta.id: “Terkait ini, pihak manajemen operasi ruas Tol Kanci Pejagan memberikan klarifikasinya bahwa video tersebut adalah hoax. Pihak manajemen operasi ruas Tol Kanci Pejagan menyebut bahwa berdasarkan kondisi update saat ini, arus lalu lintas masih normal tanpa penyekatan.”
Kesimpulan
FAKTANYA, selain menggunakan video yang sudah pernah beredar sebelumnya pada tahun lalu (2020), sudah diklarifikasi oleh pihak pengelola bahwa rencana kegiatan penyekatan di Gerbang Tol Pejagan baru akan dilakukan pada 6 sampai 17 Mei 2021 nanti.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”
- http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),
- http://bit.ly/2rhTadC. [2] twitter.com/nyongallee___,
- https://archive.md/XKldg (arsip cadangan). [3] cirebonraya.com: “Benarkah Ada Penyekatan di Ruas Tol Kanci-Pejagan, Berikut Penjelasannya”,
- https://bit.ly/3t9HUgs /
- https://archive.md/E5z6D (arsip cadangan). [4] jakarta.suara.com: “Beredar Video Penyekatan Mudik Lebaran 2021 di Gerbang Tol Pejagan, Hoax!”,
- https://bit.ly/3eEPoTC /
- https://archive.md/5sQsk (arsip cadangan).
(GFD-2021-6846) [SALAH] “Mgkn ni mayatx awak KRI Nanggala 402”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 01/05/2021
Berita
Akun Facebook Al Ilmi (fb.com/al.ilmi.566) pada 28 April 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar sebuah postingan dengan narasi sebagai berikut:
“Mgkn ni mayatx awak KRI Nanggala 402 kshan”
Di gambar tersebut, terdapat foto-foto yang memperlihatkan satu mayat yang terdampar di pantai dan narasi “Ditemukan mayat terdampar di perairan selatan Pulau Mandangin, yang identitasnya masih belum jelas tetapi jika dilihat dari pakaian yang dikenakan seperti korban awak kapal NANGGALA 402, mari bantu sebarkan agar mayat segera dievakuasi.”
Jenazah KRI Nanggala 402
Mayat KRI Nanggala 402
“Mgkn ni mayatx awak KRI Nanggala 402 kshan”
Di gambar tersebut, terdapat foto-foto yang memperlihatkan satu mayat yang terdampar di pantai dan narasi “Ditemukan mayat terdampar di perairan selatan Pulau Mandangin, yang identitasnya masih belum jelas tetapi jika dilihat dari pakaian yang dikenakan seperti korban awak kapal NANGGALA 402, mari bantu sebarkan agar mayat segera dievakuasi.”
Jenazah KRI Nanggala 402
Mayat KRI Nanggala 402
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim adanya foto jenazah salah satu awak KRI Nanggala 402 yang terdampar di Madura adalah klaim yang salah.
Faktanya, bukan jenazah salah satu awak KRI Nanggala 402. Hasil otopsi menunjukkan mayat itu diperkirakan berusia 60 tahun dan telah meninggal selama 16 hari (sekitar 11 April 2021). KRI Nanggala sendiri tenggelam pada 21 April 2021, atau enam hari sebelum mayat itu ditemukan. Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono juga telah memastikan tidak ada awak KRI Nanggala yang berusia 60 tahun ke atas.
Dilansir dari Tempo, untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto-foto tersebut dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto-foto itu pernah dimuat oleh sejumlah situs media. Menurut laporan situs-situs tersebut, mayat itu memang ditemukan di pinggir pantai Pulau Mandangin, Sampang, Madura, pada 27 April 2021.
Namun, hasil otopsi menunjukkan mayat itu diperkirakan berusia 60 tahun dan telah meninggal selama 16 hari. KRI Nanggala 402 sendiri tenggelam pada 21 April 2021, atau enam hari sebelum mayat itu ditemukan. Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono juga telah memastikan tidak ada awak KRI Nanggala 402 yang berusia 60 tahun ke atas.
Salah satu foto yang identik pernah dimuat oleh situs kantor berita Radio Republik Indonesia, Rri.co.id, pada 28 April 2021 dalam artikelnya yang berjudul “Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Pulau Mandangin”. Menurut artikel itu, mayat berjenis kelamin laki-laki dalam foto itu ditemukan di pantai Pulau Mandangin, Sampang, Madura, pada 27 April 2021.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Pulau Mandangin, Zaini, membenarkan penempuan mayat tersebut dan menyatakan bahwa mayat itu masih akan dilakukan visum di lokasi. “Iya benar di Pulau Mandangin ditemukan satu mayat dengan kondisi tubuh yang sudah hancur, tepatnya di pinggir pantai,” katanya. Menurut dia, mayat itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Foto yang identik lainnya juga pernah dimuat oleh situs media lokal Koranmadura.com pada 27 April 2021 dalam artikelnya yang berjudul “Sesosok Mayat dengan Kondisi Tak Utuh Ditemukan di Pantai Pulau Mandangin”. Dalam artikel ini, Shadiqin, warga Mandangin, menuturkan mayat dengan kondisi yang sudah tidak utuh lagi itu ditemukan oleh seorang warga di pagi hari, sekitar pukul 09.00 WIB, di pinggir pantai di Dusun Candin, Pulau Mandangin.
Menurut laporan Advokasi.co, warga Dusun Candin yang menemukan mayat itu bernama Damhuji, 40 tahun. Saat memancing sekitar pukul 10.00 WIB, ia melihat sesosok mayat yang mengapung di laut. Damhuji pun kembali ke pantai untuk mengambil perahu yang lebih besar, sekaligus mengajak dua warga lainnya untuk membawa mayat tersebut ke darat. Saat ditemukan, tidak terdapat kartu identitas di pakaian mayat itu. Oleh polisi, mayat ini dibawa ke RSUD dr. Mohammad Zyn untuk diotopsi.
Dilansir dari Beritajatim.com, hasil otopsi menunjukkan mayat tanpa identitas yang terdampar di pantai Pulau Mandangin pada 27 April 2021 tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan organ tubuh yang sudah tidak lengkap. Mayat ini memiliki tinggi 156 centimeter, diperkirakan berusia 60 tahun, dan telah meninggal 16 hari yang lalu. Mayat itu juga memakai kaos berwarna putih terbalik yang bertuliskan “Margi Budi Harto Partai Perindo”.
Tempo kemudian menghubungi Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono untuk menanyakan usia para awak KRI Nanggala 402. Julius memastikan bahwa tidak awak KRI Nanggal yang berusia 60 tahun ke atas. “Tidak ada (awak) usia 60 tahun, pasti sudah pensiun,” kata Julius saat dihubungi pada 30 April 2021. Agar terhindar dari hoaks tentang KRI Nanggala, Julius menyarankan publik untuk mengikuti informasi terbaru di situs resmi TNI AL.
Faktanya, bukan jenazah salah satu awak KRI Nanggala 402. Hasil otopsi menunjukkan mayat itu diperkirakan berusia 60 tahun dan telah meninggal selama 16 hari (sekitar 11 April 2021). KRI Nanggala sendiri tenggelam pada 21 April 2021, atau enam hari sebelum mayat itu ditemukan. Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono juga telah memastikan tidak ada awak KRI Nanggala yang berusia 60 tahun ke atas.
Dilansir dari Tempo, untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto-foto tersebut dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto-foto itu pernah dimuat oleh sejumlah situs media. Menurut laporan situs-situs tersebut, mayat itu memang ditemukan di pinggir pantai Pulau Mandangin, Sampang, Madura, pada 27 April 2021.
Namun, hasil otopsi menunjukkan mayat itu diperkirakan berusia 60 tahun dan telah meninggal selama 16 hari. KRI Nanggala 402 sendiri tenggelam pada 21 April 2021, atau enam hari sebelum mayat itu ditemukan. Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono juga telah memastikan tidak ada awak KRI Nanggala 402 yang berusia 60 tahun ke atas.
Salah satu foto yang identik pernah dimuat oleh situs kantor berita Radio Republik Indonesia, Rri.co.id, pada 28 April 2021 dalam artikelnya yang berjudul “Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Pulau Mandangin”. Menurut artikel itu, mayat berjenis kelamin laki-laki dalam foto itu ditemukan di pantai Pulau Mandangin, Sampang, Madura, pada 27 April 2021.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Pulau Mandangin, Zaini, membenarkan penempuan mayat tersebut dan menyatakan bahwa mayat itu masih akan dilakukan visum di lokasi. “Iya benar di Pulau Mandangin ditemukan satu mayat dengan kondisi tubuh yang sudah hancur, tepatnya di pinggir pantai,” katanya. Menurut dia, mayat itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Foto yang identik lainnya juga pernah dimuat oleh situs media lokal Koranmadura.com pada 27 April 2021 dalam artikelnya yang berjudul “Sesosok Mayat dengan Kondisi Tak Utuh Ditemukan di Pantai Pulau Mandangin”. Dalam artikel ini, Shadiqin, warga Mandangin, menuturkan mayat dengan kondisi yang sudah tidak utuh lagi itu ditemukan oleh seorang warga di pagi hari, sekitar pukul 09.00 WIB, di pinggir pantai di Dusun Candin, Pulau Mandangin.
Menurut laporan Advokasi.co, warga Dusun Candin yang menemukan mayat itu bernama Damhuji, 40 tahun. Saat memancing sekitar pukul 10.00 WIB, ia melihat sesosok mayat yang mengapung di laut. Damhuji pun kembali ke pantai untuk mengambil perahu yang lebih besar, sekaligus mengajak dua warga lainnya untuk membawa mayat tersebut ke darat. Saat ditemukan, tidak terdapat kartu identitas di pakaian mayat itu. Oleh polisi, mayat ini dibawa ke RSUD dr. Mohammad Zyn untuk diotopsi.
Dilansir dari Beritajatim.com, hasil otopsi menunjukkan mayat tanpa identitas yang terdampar di pantai Pulau Mandangin pada 27 April 2021 tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan organ tubuh yang sudah tidak lengkap. Mayat ini memiliki tinggi 156 centimeter, diperkirakan berusia 60 tahun, dan telah meninggal 16 hari yang lalu. Mayat itu juga memakai kaos berwarna putih terbalik yang bertuliskan “Margi Budi Harto Partai Perindo”.
Tempo kemudian menghubungi Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono untuk menanyakan usia para awak KRI Nanggala 402. Julius memastikan bahwa tidak awak KRI Nanggal yang berusia 60 tahun ke atas. “Tidak ada (awak) usia 60 tahun, pasti sudah pensiun,” kata Julius saat dihubungi pada 30 April 2021. Agar terhindar dari hoaks tentang KRI Nanggala, Julius menyarankan publik untuk mengikuti informasi terbaru di situs resmi TNI AL.
Kesimpulan
BUKAN jenazah salah satu awak KRI Nanggala 402. Hasil otopsi menunjukkan mayat itu diperkirakan berusia 60 tahun dan telah meninggal selama 16 hari (sekitar 11 April 2021). KRI Nanggala sendiri tenggelam pada 21 April 2021, atau enam hari sebelum mayat itu ditemukan. Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono juga telah memastikan tidak ada awak KRI Nanggala yang berusia 60 tahun ke atas.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1353/keliru-klaim-ini-foto-foto-jenazah-awak-kri-nanggala-yang-terdampar-di-madura
- https://rri.co.id/sampang/daerah/1035874/mayat-tanpa-identitas-ditemukan-di-pulau-mandangin
- https://www.koranmadura.com/2021/04/sesosok-mayat-dengan-kondisi-tak-utuh-ditemukan-di-pantai-pulau-mandangin/
- https://advokasi.co/iptu-catur-pimpin-evakuasi-mayat-mr-x-di-pulau-mandangin-sampang
- https://beritajatim.com/peristiwa/ini-hasil-otopsi-jenazah-membusuk-di-pulau-mandangin-sampang/
Halaman: 5008/6141