• (GFD-2024-21861) [HOAKS] PM Inggris Akan Bangun Kamp Tahanan di Kepulauan Falkland

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer disebut akan membangun kamp tahanan di Kepulauan Falkland.

    Kamp itu disebut akan digunakan untuk menahan para perusuh dalam kekacauan baru-baru ini karena sistem penjara di Inggris sudah penuh.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Sebagai konteks, narasi itu beredar ketika terjadi kerusuhan di berbagai kota, buntut penusukan tiga anak perempuan di Southport, Merseyside, pada 29 Juli 2024.

    Disinformasi, narasi kebencian, dan sentimen rasial menjadi pemicu merebaknya kekacauan.

    Amarah massa terpicu akibat narasi palsu yang mengeklaim pelaku penikaman tiga anak perempuan itu adalah imigran Muslim.

    Para aktivis sayap kanan Inggris turut memperkeruh situasi dengan memobilisasi massa menggunakan narasi anti-imigran dan anti-Muslim.

    Masjid, tempat usaha milik Muslim, dan hotel yang menampung pencari suaka di berbagai kota di Inggris menjadi sasaran amuk massa.

    Narasi PM Inggris akan membangun kamp tahanan di Kepulauan Falkland dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada Agustus 2024.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel dengan isi sebagai berikut:

    Keir Starmer mempertimbangkan pembangunan 'kamp penahanan darurat' di Kepulauan Falkland.

    Kamp-kamp tersebut akan digunakan untuk menahan tahanan dari kerusuhan yang sedang berlangsung karena sistem penjara Inggris sudah mencapai kapasitas maksimal.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dicermati, di bawah artikel tersebut tertera nama penulis Fiona Parker, yang merupakan seorang jurnalis senior di media Inggris, The Telegraph.

    Namun, The Telegraph mengatakan, artikel tersebut palsu dan mereka tidak pernah menayangkan artikel semacam itu.

    "Kami telah memberi tahu platform yang relevan dan meminta agar unggahan tersebut dihapus," kata juru bicara Telegraph Media Group, dikutip dari BBC, 8 Agustus 2024.

    Artikel palsu itu awalnya diunggah di X (Twitter) oleh pemimpin partai sayap kanan Inggris Britain First, Ashlea Simon.

    Kemudian, miliarder Elon Musk membagikan ulang unggahan Simon melalui akun X @elonmusk, pada Kamis (8/8/2024), dan menambahkan narasi, "Detainment Camps".

    Belakangan, Musk menghapus unggahannya. Sebelum dihapus, unggahan itu telah mendapatkan lebih dari 1,7 juta views. Unggahan Simon juga telah dihapus.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi PM Inggris Keir Starmer akan membangun kamp tahanan di Kepulauan Falkland adalah hoaks.

    Narasi itu bersumber dari artikel yang mencatut The Telegraph. Namun, The Telegraph telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak pernah menayangkan artikel itu.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21860) [HOAKS] Video Bala Bantuan Imigran Muslim Tiba di Inggris

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi soal gelombang kedatangan bala bantuan imigran Muslim ke Inggris dengan perahu secara ilegal.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi dan video itu beredar tidak lama setelah kerusuhan di berbagai kota buntut penusukan tiga anak perempuan di Southport, Merseyside, pada 29 Juli 2024.

    Kerusuhan dipicu sentimen rasial dan disinformasi yang mengeklaim pelaku penikaman merupakan imigran Muslim.

    Video dengan narasi soal kedatangan bala bantuan imigran Muslim ke Inggris secara ilegal dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 6 Agustus 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

    Bala bantuan Islam terus berdatangan ke Inggris HENTIKAN PERAHU-PERAHU ITU SEKARANG JUGA!!!!!

    Narasi itu disertai video yang menunjukkan dua perahu penuh orang bersandar di pantai. Tampak orang-orang di perahu berloncatan turun dan berlari ke darat.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video itu dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, ditemukan pemberitaan terkait video yang dipublikasikan media Spanyol, The Olive Press, pada 1 Agustus 2023.

    Dilansir The Olive Press, video tersebut menunjukkan dua buah perahu berisi imigran ilegal mendarat di Pantai Adra, Provinsi Almeria, Spanyol.

    Surat kabar lokal, Ideal Adra, pada 31 Juli 2023, memberitakan, dua perahu tersebut mengangkut sekitar 80 imigran ilegal.

    Dengan demikian, video yang diklaim menunjukkan imigran ilegal memasuki Inggris dibagikan dengan konteks keliru.

    Di sisi lain, perlu diketahui bahwa masuknya imigran ilegal menggunakan perahu juga terjadi di Inggris, sehingga memungkinkan narasi keliru ini menyebar.

    Dilansir BBC, sebanyak 14.058 imigran tercatat menggunakan perahu untuk menyeberangi Selat Inggris per 10 Juli 2024.

    Pada 2023, total 29.437 imigran datang ke Inggris dengan cara ini. Tahun sebelumnya, 45.755 imigran masuk dengan cara yang sama.

    Sementara itu, sejak 2018, hampir 120.000 imigran datang ke Inggris melalui rute ini.

    Menurut lembaga amal Inggris, Refugee Council, mayoritas pengungsi dan pencari suaka yang menyeberangi Selat Inggris dengan perahu kecil. Mereka melarikan diri dari perang atau negara yang menindas.

    Para pengungsi itu tidak memiliki akses resmi untuk mengajukan permohonan suaka di Inggris. Kebanyakan berasal dari Sudan, Suriah, Eritrea, Afghanistan, Irak, Iran, dan Albania.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal gelombang kedatangan bala bantuan imigran Muslim ke Inggris adalah hoaks.

    Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah kedatangan dua perahu berisi imigran ilegal di Spanyol pada 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21859) [KLARIFIKASI] Poster Gibran Deklarasi Jadi Ketum Golkar Bukan Pernyataan Resmi

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar poster bergambar wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka deklarasi menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar periode 2024-2029.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Poster beredar usai Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketum Golkar melalui keterangan video pada Minggu (11/8/2024).

    Poster Gibran deklarasi sebagai Ketum Golkar disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    "Rampok alus," tulis akun ini pada Senin (12/8/2024).

    Sementara, berikut teks yang tertera pada poster:

    Deklarasi Gibran Rakabuming RakaFor Ketum Golkar Tahun 2024-2029

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (18/8/2024), berisi poster Gibran deklarasi sebagai Ketum Golkar.

    Hasil Cek Fakta

    Poster deklarasi beredar sebelum Partai Golkar mengagendakan rapat pleno membahas untuk menindaklanjuti pengunduran diri Airlangga.

    Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, rapat pleno digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta pada Selasa (13/8/2024) malam pukul 19.00 WIB.

    Rapat tersebut akan menentukan jadwal rapat pimpinan nasional serta musyawarah nasional luar biasa.

    Beredarnya poster Gibran mendapat tanggapan dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta, John S Keban.

    Ia menilai kemunculan poster itu sebagai bentuk pelecehan terhadap Partai Golkar.

    Pasalnya, pencalonan Gibran sebagai Ketum Partai Golkar tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

    "Partai Golkar itu partai besar bukan partai kaleng-kaleng, Golkar punya aturan, punya mekanisme punya AD/ART, punya aturan organisasi," kata Keban, Senin (12/8/2024) dilansir Kompas.com.

    AD/ART Partai Golkar memuat sejumlah syarat yang harus dikantongi apabila seseorang ingin menjadi ketum.

    Salah satu syaratnya, yakni aktif sebagai anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.

    Berikut bunyi AD/ART Partai Golkar pasal 18 ayat 4b:

    Aktif terus menerus menjadi anggota Partai GOLKAR sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain

    Gibran tidak memenuhi syarat tersebut karena belum pernah menjadi anggota Partai Golkar. Dia juga pernah bergabung dengan partai lain, yakni PDI Perjuangan.

    Di sisi lain, Gibran menolak berkomentar ketika ditanya mengenai pengunduran diri Airlangga dan namanya yang masuk dalam bursa posisi ketum.

    "Jangan, jangan ya. Ini (acara) Konimex lho," kata Gibran saati ditanyai wartawan saat acara Konimex di Sukoharji, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024) dikutip dari Antara.

    Kondisi politik selalu dinamis, namun perlu diluruskan bahwa hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas meluasnya narasi Gibran deklarasi jadi ketua umum Partai Golkar.

    Informasi ini perlu dianggap sebagai narasi politik, yang bisa jadi untuk menguji respons publik. Namun, unggahan itu bukan sikap resmi yang dikeluarkan Partai Golkar atau pihak Gibran. 

    Kesimpulan

    Unggahan berupa poster Gibran deklarasi sebagai Ketum Golkar merupakan narasi politik yang dinamis, namun perlu diluruskan informasinya.

    Poster beredar sebelum diadakannya rapat pleno membahas tindak lanjut pengunduran diri Airlangga Hartarto, pada Selasa (13/8/2024).

    Sesuai AD/ART Partai Golkar, sejauh ini Gibran tidak memenuhi syarat untuk menjabat sebagai ketum.

    Belum diketahui siapa yang memunculkan narasi Gibran sebagai ketum Partai Golkar. Namun, poster itu bukanlah sikap resmi partai atau Gibran.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21858) [HOAKS] Video Pegi Setiawan Bagikan Bansos Melalui Situs Judi

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi yang mengeklaim Pegi Setiawan, korban salah tangkap kasus pembunuhan Vina Cirebon, membagikan bantuan sosial (bansos) melalui situs judi.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video yang mengeklaim Pegi Setiawan membagikan bansos melalui situs judi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkin Pegi sedang diwawancara oleh presenter televisi. Video diberi keterangan sebagai berikut:

    BERITA HARI INIPEGI IKUT MEMBAGIKAN BANSOS UNTUK KORBAN JUDUL

    Hasil Cek Fakta

    Video yang menampilkan Pegi sedang diwawancara identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Dalam video aslinya, Pegi menanggapi soal dugaan keterangan palsu dari saksi bernama Aep dan Dede dalam kasus pembunuhan Vina.

    Menurut Pegi, keterangan Aep yang menyebutnya melakukan pembunuhan terhadap Vina adalah salah.

    Dalam video, Pegi tidak mengatakan akan membagikan bansos melalui situs judi.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Pegi membagikan bansos di situs judi menggunakan perangkat AI Voice Detector.

    Hasilnya, suara Pegi terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan probabilitas 79.44 persen. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Pegi Setiawan membagikan bansos melalui situs judi tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya, Pegi memberikan tanggapan soal dugaan keterangan palsu dari saksi bernama Aep dan Dede dalam kasus pembunuhan Vina.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Pegi terdeteksi dihasil AI dengan probabilitas 79.44 persen.

    Rujukan