• (GFD-2025-25628) [HOAKS] Larangan Makan Ikan Tongkol

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Ikan tongkol diklaim berbahaya untuk dimasak dan dikonsumsi manusia, menurut sejumlah unggahan media sosial.

    Tidak ada alasan yang dipaparkan, tetapi larangan makan ikan tongkol beredar pada Februari 2025.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusurinya dan mendapati bahwa narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Unggahan yang melarang masyarakat mengonsumsi ikan tongkol disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (12/2/2025):

    Bah4ya makan ikan tongkol, jangan sampe kalian mnyesal terlambat tauu!!! Nyesel banget baru tau bun habis beli ikan tongkol sekilo langsung ku buang cek di bawah ini alesannya bun janji jangan kaget bun

    Hasil Cek Fakta

    Narasi yang beredar disertai tautan yang menjanjikan penjelasan mengapa ikan tongkol berbahaya.

    Namun tautan itu justru mengarah ke aplikasi dan situs e-commerce.

    Narasi dan tautan yang beredar merupakan clickbait untuk mempromosikan produk di e-commerce.

    Sebagai informasi, ikan tongkol memiliki kandungan gizi yang baik dan aman untuk dikonsumsi, selama tidak tercemar.

    Berdasarkan informasi di Data Komposisi Pangan Indonesia Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 100 gram daging tongkol mengandung 13,7 gram protein.

    Ikan tongkol juga kaya akan fosfor, natrium, kalium, kalsium, dan vitamin A.

    Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com pernah membantah narasi mengenai racun ikan tongkol.

    Salah satu racun yang paling umum terdapat pada ikan tongkol atau famili Scombridae (tuna dan makarel) lainnya adalah histamin.

    Secara alamiah, kelompok bakteri pembentuk histamin jumlahnya sangat sedikit dibandingkan jumlah flora alamiah dalam tubuh ikan.

    Namun, selama ikan tongkol segar dan tidak terkontaminasi bakteri, maka aman dikonsumsi.

    "Kalau ikan itu sehat, daging ikan itu sendiri tidak mengandung bakteri," kata Dosen Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Indun Dewi Puspita seperti diwartakan Kompas.com, 10 Juli 2024.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut ikan tongkol berbahaya dikonsumsi merupakan hoaks.

    Narasi yang beredar memiliki indikasi clickbait karena menyertakan tautan yang mengarah ke produk e-commerce.

    Ikan tongkol aman dikonsumsi selama tidak tercemar atau terkontaminasi dalam distribusinya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25627) [SATIRE] Dolar Anjlok ke Rp 8.170

    Sumber: https://x.com/Tan_Mar3M/status/1885656032334278817?t=SJ5OgpKVcpozIQ6Nbt_yPA&s=19
    Tanggal publish: 14/02/2025

    Berita

    Akun Twitter “Tan_Mar3M” pada Sabtu (1/2/2025) mengunggah gambar [arsip] disertai narasi:

    Cuma prabowo yg bisa dollar dibawah 10 rebu.

    Mulyono 10 tahun ngapain aja

    Per Jumat (14/2/2025) foto itu sudah dilihat lebih dari 100 ribu kali, disukai lebih dari 726 kali akun dan dibagikan ulang lebih dari 168 kali dan 416 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “dolar anjlok ke Rp 8.170” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.

    Dilansir berita cnbcindonesia.com Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso memastikan sistem Google keliru. Saat ini Bank Indonesia mencatat Kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025.

    Adapun dalam situs pencarian Google, nilai tukar dolar Rp 8.170 ini merupakan data pada 1 Februari 2009. Artinya besaran ini merupakan kesalahan penyampaian data.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “dolar anjlok ke Rp 8.170” merupakan konten satire.

    (Ditulis oleh Yudho Ardi)
  • (GFD-2025-25626) [KLARIFIKASI] Penjelasan BMKG atas Fenomena di Langit Sentani, Papua pada 11 Februari

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang disebut menunjukkan fenomena misterius di langit Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

    Dalam foto yang dibagikan, tampak sebuah bercak berwarna putih di langit malam. Fenomena itu disebut terjadi pada Selasa (11/2/2025).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dan foto tersebut perlu diperjelas agar tidak menimbulkan misinformasi.

    Foto yang diklaim menunjukkan fenomena langit misterius di Sentani pada Selasa (11/2/2025) malam dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Penampakan di langit sekitar jam 7 tadi bukan pesawat atau awan tapi kelihatan mcm sayap warna putih dan de bergerak juga cepat skali, entah ini pertanda apa.

    mungkin sodara2 ada yang sempat lihat seperti gambar dibawah ini

    Screenshot Foto penampakan misterius di langit Sentani, Jayapura, pada Selasa (11/2/2025) malam

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk meminta penjelasan terkait narasi tersebut.

    Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG, Himawan Widiyanto mengatakan, BMKG Pusat dan BMKG Sentani telah mengecek fenomena langit yang dilaporkan teramati di Sentani pada Selasa (11/2/2025).

    Akan tetapi, BMKG belum dapat memastikan fenomena tersebut.

    "Hasil koordinasi kami dengan rekan kami di Sentani, tidak banyak yang melihat kejadian tersebut, dan infonya masyarakat di Sentani pada umumnya tidak terpengaruh oleh kejadian tersebut," kata Himawan kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2025).

    Himawan mengatakan, terdapat beberapa kemungkinan terkait kemunculan penampakan bercak putih di langit Sentani tersebut.

    "Ada kemungkinan penampakan tersebut adalah partikel dengan angin, asap, dan turbulensi. Ada kemungkinan juga jejak dari peluncuran roket," ujar Himawan.

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menunjukkan fenomena langit misterius di Sentani, Papua, pada Selasa (11/2/2025) perlu diperjelas agar tidak menimbulkan misinformasi.

    BMKG telah mengecek laporan tersebut, tetapi belum dapat memastikan fenomena yang terjadi. Namun, terdapat beberapa kemungkinan terkait kemunculan fenomena itu.

    Terdapat kemungkinan bahwa penampakan tersebut adalah partikel dari angin, asap, dan turbulensi. Ada pula kemungkinan bahwa itu adalah jejak dari peluncuran roket.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25625) Foto peresmian pagar laut Tangerang dihadiri Kapolri hingga Aguan, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/02/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar foto sejumlah tokoh ternama di Tanah Air, mulai dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit hingga pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma atau Aguan.

    Dalam unggahan tersebut, para tokoh itu terlihat sedang berdiri diatas panggung dan dinarasikan sebagai jejak digital saat peresmian pagar laut di Tangerang.

    Sebelumnya, diketahui pagar laut dari bambu sepanjang 30,16 kilometer yang membentang di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, dinilai ilegal karena tidak memiliki Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) dan merugikan para nelayan setempat.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Akhirnya ketemu juga foto persemian Pagar Laut. Jejak digital”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah foto tersebut merupakan peresmian pagar laut Tangerang?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, ANTARA menggunakan Google Iimage untuk menelusuri gambar tersebut, diketahui foto tersebut serupa dengan unggahan laman Oase Indonesia yang berjudul “Pembangunan Mako Brimob PMJ di PIK 2, Diresmikan Kapolri Jendral Listiyo Sigit Prabowo”.

    Dalam laman tersebut, pembangunan gedung Markas Komando (Mako) Batalyon A Pelopor Brimob Polda Metro Jaya (PMJ) di Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang diresmikan Kapolri Jendral Listiyo Sigit Prabowo, Rabu (5/4/2023).

    Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah petinggi mulai dari Kabaharkam Polri Irjen Fadil Imran, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Wadankor Brimob Brigjen Imam Widodo, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail, dan pemilik Agung Sedayu Group (ASG) Sugianto Kusuma.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Listiyo menjelaskan, Gedung Batalion A Pelopor Brimob Polda Metro Jaya ini dibangun di atas tanah seluas 4,8 hektar yang merupakan tanah hibah. Gedung tersebut dibangun untuk kapasitas 250 personel Brimob.

    Hingga saat ini, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri meningkatkan status kasus pagar laut di Tangerang, Banten, dari penyelidikan ke penyidikan dan telah memeriksa 44 saksi terkait kasus dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di kawasan pagar laut di perairan Tangerang, Banten.

    Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) terus melanjutkan upaya pembongkaran pagar laut di perairan pesisir pantai utara hingga berhasil membongkar mencapai 24,9 kilometer.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan