Akun Facebook “Pendaftaran Bpjs gratis terbaru” pada Kamis (6/3/2025) membagikan video [arsip unggahan dan arsip video] yang memperlihatkan Presiden Prabowo meminta pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mandiri beralih ke BPJS gratis.
Berikut narasi lengkapnya:
“Saatnya beralih dari BPJS premium ke BPJS gratis Pendaftaran tidak dipungut biaya Simak cara daftar BPJS gratis dari pemerintah berikut cara pendaftaran bisa langsung klik daftar di bawah 👇 databantuan-bpjsgratis[dot]cek-pendaftaran[dot]my[dot]id”
Hingga Minggu (16/3/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 600 pengguna dan dibagikan sebanyak 60 kali.
(GFD-2025-26156) [PENIPUAN] Video “Prabowo Minta Peserta Mandiri Beralih ke BPJS Gratis”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 16/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan watermark “AI” pada pojok kiri atas video. Ini mengindikasikan bahwa video dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif. Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video Prabowo mengajak masyarakat beralih kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memiliki probabilitas 89,5 persen dihasilkan AI generatif.
Menurut Hive Moderation, secara keseluruhan, video tersebut kemungkinan besar berisi konten yang dibuat oleh AI atau deepfake.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan melalui akun Instagram resminya pada November 2024 telah membantah adanya program peralihan kepesertaan JKN mandiri ke penerima bantuan iuran (PBI) atau gratis.
“Tidak ada kebijakan untuk peserta mandiri (PBPU) harus dialihkan ke kepesertaan yang bersifat gratis (PBI)” tulis BPJS Kesehatan.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan watermark “AI” pada pojok kiri atas video. Ini mengindikasikan bahwa video dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif. Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video Prabowo mengajak masyarakat beralih kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memiliki probabilitas 89,5 persen dihasilkan AI generatif.
Menurut Hive Moderation, secara keseluruhan, video tersebut kemungkinan besar berisi konten yang dibuat oleh AI atau deepfake.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan melalui akun Instagram resminya pada November 2024 telah membantah adanya program peralihan kepesertaan JKN mandiri ke penerima bantuan iuran (PBI) atau gratis.
“Tidak ada kebijakan untuk peserta mandiri (PBPU) harus dialihkan ke kepesertaan yang bersifat gratis (PBI)” tulis BPJS Kesehatan.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo minta peserta mandiri beralih ke BPJS gratis” merupakan konten tiruan (impostor content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[kompas.com] [HOAKS] Video Prabowo Ajak Masyarakat Pindah Kepesertaan JKN Gratis
- https://web.facebook.com/61573878477506/posts/1348490896160553/?rdid=vuNjLnn1ajAzWLuu (unggahan akun Facebook “Pendaftaran Bpjs gratis terbaru”)
- https://bit.ly/3QMsaya (arsip unggahan akun Facebook “Pendaftaran Bpjs gratis terbaru”)
- https://bit.ly/3XwA6r7 (arsip video akun Facebook “Pendaftaran Bpjs gratis terbaru”)
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/03/07/100100282/-hoaks-video-prabowo-ajak-masyarakat-pindah-kepesertaan-jkn-gratis
(GFD-2025-26155) [SALAH] Video “Mahasiswi Peserta Demo #IndonesiaGelap Takut Beasiswanya Dicabut”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 16/03/2025
Berita
Akun TikTok “ara.ari98” pada Jumat (28/2/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
“mahasiswi pendemo Indonesia gelap, curhat saat di tangkap polisi Karena jadi provokator. Mahasiswi pendemo Indonesia gelap takut beasiswanya takut di cabut.”
Hingga Minggu (16/3/2025) unggahan tersebut sudah disukai 12.000-an pengguna dan menuai hampir 10.000 komentar.
“mahasiswi pendemo Indonesia gelap, curhat saat di tangkap polisi Karena jadi provokator. Mahasiswi pendemo Indonesia gelap takut beasiswanya takut di cabut.”
Hingga Minggu (16/3/2025) unggahan tersebut sudah disukai 12.000-an pengguna dan menuai hampir 10.000 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri potongan gambar dari video tersebut dengan Yandex Image. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan tribunnews.com “Protes ke Heru Budi, Tangis Mahasiswi Ni Made Puspita Tahu KJMU Dicabut: Saya Yatim Piatu”.
Dalam pemberitaan yang tayang Jumat (8/3/2024) itu, diketahui kalau konteks asli dokumentasi tersebut adalah momen mahasiswi bernama Ni Made Puspita Dewi usai bertemu dengan Heru Budi Hartono (Pj Gubernur DKI Jakarta kala itu) di Balai Kota.
Dewi bersama sejumlah mahasiswa datang ke Balai Kota untuk menanyakan nasib bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang dicabut Heru Budi. Tidak ada kaitannya dengan aksi #IndonesiaGelap yang berlangsung pada akhir Februari 2025.
Dalam pemberitaan yang tayang Jumat (8/3/2024) itu, diketahui kalau konteks asli dokumentasi tersebut adalah momen mahasiswi bernama Ni Made Puspita Dewi usai bertemu dengan Heru Budi Hartono (Pj Gubernur DKI Jakarta kala itu) di Balai Kota.
Dewi bersama sejumlah mahasiswa datang ke Balai Kota untuk menanyakan nasib bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang dicabut Heru Budi. Tidak ada kaitannya dengan aksi #IndonesiaGelap yang berlangsung pada akhir Februari 2025.
Kesimpulan
Unggahan video disertai klaim “ungkapan mahasiswi peserta demo #IndonesiaGelap takut beasiswanya dicabut” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[Yandex Image] Arsip hasil penelusuran gambar Yandex Image [tribunnews.com] Protes ke Heru Budi, Tangis Mahasiswi Ni Made Puspita Tahu KJMU Dicabut: Saya Yatim Piatu
- https://www.tiktok.com/@ara.ari98/video/7476456060962868535 (unggahan akun TikTok “ara.ari98”)
- https://archive.ph/HhSFr (arsip unggahan akun TikTok “ara.ari98”)
- https://yandex.com/images/search?cbir_id=9185053%2F3xnlVIyGpcalj1vH3EfHKQ8890&rpt=imageview&url=
- https%3A%2F%2Favatars.mds.yandex.net%2Fget-images-cbir%2F9185053%2F3xnlVIyGpcalj1vH3EfHKQ8890%2Forig
- https://jakarta.tribunnews.com/2024/03/08/protes-ke-heru-budi-tangis-mahasiswi-ni-made-puspita-tahu-kjmu-dicabut-saya-yatim-piatu?page=2
(GFD-2025-26154) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Gebyar BCA
Sumber:Tanggal publish: 15/03/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran Gebyar BCA, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 10 Maret 2025.
Unggahan klaim link pendaftaran Gebyar BCA berupa tulisan sebagai berikut.
"Yuk Daftarkan sekarang Gebyar BCA Hadir Lagi! Raih Hadiah Mewah Impianmu! Cukup Nabung, Hadiah Mewah Jadi Nyata!
Tingkatkan saldo di MyBCA dengan kelipatan Rp 10 Juta dan menangkan hadiah spektakuler! Hadiah Undian Fantastis Menanti Kamu: -
4 unit Mercedes Benz
12 Toyota innova zenix
120 honda Vario
75 unit Samsung Galaxy Fold 6 -
1000 unit Tabungan Emas Plus!
Kumpulkan poin dan dapatkan lebih dari 100 ribu hadiah langsung setiap minggunya!
750 juta Voucher Blibli
50 juta voucher tiket
50 juta voucher Grab
90 juta voucher Alfamart
100 juta Voucher indomaret
Info lengkap: Ayo, Tingkatkan saldo MyBCA-mu di atas 10 juta sekarang!
Daftar kan sekarang Semakin banyak kamu nabung, semakin besar peluang menang. Jangan sampai ketinggalan! Klik link di bawah ini 👇"
Unggahan tersebut mengarahkan penerima informasi untuk mengakses link untuk mendaftar Gebyar BCA.
Berikut linknya:
"https://buruan.requestcupon.online/?fbclid=IwY2xjawJCLFJleHRuA2FlbQIxMQABHQSm2XekeWTHeXKFSHtCa1JKz1uKe7jNHfc1-hqeuz3krEF5-uyofYpV3w_aem_2tMZXBAx3EhFnr0KSgP2Rw".
Benarkah klaim link pendaftaran Gebyar BCA? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran Gebyar BCA, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Hati-Hati Modus Penipuan Mengatasnamakan Program Gebyar Hadiah BCA" yang dimuat situs resmi BCA bca.co.id.
Artikel situs bca.co.id Program Gebyar Hadiah BCA adalah program apresiasi dari Bank BCA bagi nasabah yang memiliki Tahapan BCA, Tahapan Gold BCA, dan/atau Tahapan Xpresi BCA. Seluruh nasabah dengan tabungan tersebut memiliki kesempatan untuk memenangkan berbagai hadiah menarik.
Dalam Program Gebyar Hadiah BCA, poin dapat dikumpulkan dengan menabung ataupun bertransaksi melalui aplikasi myBCA dan BCA mobile. Setiap transaksi yang memenuhi kriteria tertentu akan menambah poin. Untuk detail lebih lanjut tentang bagaimana cara mengumpulkan Poin Gebyar Hadiah BCA.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Awas Penipuan Pembagian Hadiah Mencatut BCA, Simak Cara Hindarinya Agar Tak Jadi Korban" yang dimuat Liputan6.com, dalam artikel tersebut EVP Corporate Communication and Social Responsibility Hera F. Haryn, mengatakan, informasi yang menawarkan undian dengan sejumlah hadiah mewah mengatasnamakan BCA telah beredar di media sosial adalah tidak benar dan merupakan penipuan.
"Sehubungan beredarnya informasi di akun media sosial yang mengatasnamakan BCA atau menggunakan foto jajaran Direksi dan Komisaris BCA lalu menawarkan undian dengan sejumlah hadiah mewah, dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan merupakan aksi penipuan," kata Hera, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Minggu (9/3/2025).
Hera mengungkapkan, agar kita tidak menjadi korban penipuan tersebut jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti, PIN, password, dan OTP.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran Gebyar BCA tidak benar.
Dalam Program Gebyar Hadiah BCA, poin dapat dikumpulkan dengan menabung ataupun bertransaksi melalui aplikasi myBCA dan BCA mobile. Setiap transaksi yang memenuhi kriteria tertentu akan menambah poin
EVP Corporate Communication and Social Responsibility Hera F. Haryn, mengatakan, informasi yang menawarkan undian dengan sejumlah hadiah mewah mengatasnamakan BCA telah beredar di media sosial adalah tidak benar dan merupakan penipuan.
Rujukan
(GFD-2025-26153) [PENIPUAN] Tautan Klaim Kompensasi untuk Korban Pertamax Oplosan
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 15/03/2025
Berita
Akun TikTok “breaking_news37” pada (10/03/2025) membagikan video [arsip], isinya menginfokan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) membuka formulir untuk pengaduan korban oplosan pertamax, serta adanya klaim kompensasi dari PT Pertamina.
Warganet diminta mengeklik tautan di bio akun untuk mengeklaim kompensasi. Unggahan disertai narasi:
“ Formulir Pengaduan korban Pertamax Oplosan. Klaim kompensasi dari PT Pertamina (Persero). ajukan aduan dan klaim kompensasi Rp. 1.500.000. Ayo buruan Daftar Sekarang.
PT Pertamina (Persero) Juga memberikan kompensasi senilai Rp. 1.500.000 untuk teman-teman yang terkena dampak dari kejadian ini. Untuk mengklaim dana kompensasi klik king di bio.
LBH mengajak rekan rekan untuk berpartisipasi dalam upaya menuntut pertanggungjawaban pihak pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi bahan bakar minyak. Dan PT Pertamina (persero) juga memberikan kompensasi senilai Rp. 1.500.000 untuk teman teman yang terkena dampak dari kejadian ini.”
Per Sabtu (15/03/2025), unggahan sudah dilihat hampir 4.000-an pengguna dan disukai 22 akun.
Warganet diminta mengeklik tautan di bio akun untuk mengeklaim kompensasi. Unggahan disertai narasi:
“ Formulir Pengaduan korban Pertamax Oplosan. Klaim kompensasi dari PT Pertamina (Persero). ajukan aduan dan klaim kompensasi Rp. 1.500.000. Ayo buruan Daftar Sekarang.
PT Pertamina (Persero) Juga memberikan kompensasi senilai Rp. 1.500.000 untuk teman-teman yang terkena dampak dari kejadian ini. Untuk mengklaim dana kompensasi klik king di bio.
LBH mengajak rekan rekan untuk berpartisipasi dalam upaya menuntut pertanggungjawaban pihak pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi bahan bakar minyak. Dan PT Pertamina (persero) juga memberikan kompensasi senilai Rp. 1.500.000 untuk teman teman yang terkena dampak dari kejadian ini.”
Per Sabtu (15/03/2025), unggahan sudah dilihat hampir 4.000-an pengguna dan disukai 22 akun.
Hasil Cek Fakta
Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencoba mengakses tautan di bio akun. Diketahui, tautan mengarah ke halaman yang memuat logo Pertamina dan MyPertamina. Terdapat kolom formulir yang meminta sejumlah data diri pribadi, seperti:
nama,
nomor telepon yang tersambung akun Telegram,
nomor plat kendaraan, dan
asal provinsi.
TurnBackHoax kemudian menelusuri tautan tersebut lewat alat pemindai URL Scan. Hasilnya, tautan tidak terhubung dengan laman resmi MyPertamina (mypertamina.id).
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “formulir pengaduan korban Pertamax oplosan dan klaim kompensasi Pertamina” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel Cek Fakta kompas.com “HOAKS Link Kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta Mencatut LBH”.
Dilansir dari artikel yang tayang Selasa (11/03/2025) itu, diketahui kalau LBH Jakarta memang membuka pos pengaduan bagi korban oplosan. Namun, tidak ada kompensasi yang diberikan sebagaimana klaim dalam unggahan yang beredar di media sosial.
Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan, memastikan bahwa informasi yang beredar di media sosial tidaklah benar.
"Kami buat pos pengaduan untuk menguji dampak kerugian masyarakat yang timbul akibat dugaan pengoplosan ini. Kami tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau keuntungan tertentu," ujar Fadhil kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga belum merespons atau memberi tanggapan atas informasi keliru tersebut.
nama,
nomor telepon yang tersambung akun Telegram,
nomor plat kendaraan, dan
asal provinsi.
TurnBackHoax kemudian menelusuri tautan tersebut lewat alat pemindai URL Scan. Hasilnya, tautan tidak terhubung dengan laman resmi MyPertamina (mypertamina.id).
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “formulir pengaduan korban Pertamax oplosan dan klaim kompensasi Pertamina” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel Cek Fakta kompas.com “HOAKS Link Kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta Mencatut LBH”.
Dilansir dari artikel yang tayang Selasa (11/03/2025) itu, diketahui kalau LBH Jakarta memang membuka pos pengaduan bagi korban oplosan. Namun, tidak ada kompensasi yang diberikan sebagaimana klaim dalam unggahan yang beredar di media sosial.
Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan, memastikan bahwa informasi yang beredar di media sosial tidaklah benar.
"Kami buat pos pengaduan untuk menguji dampak kerugian masyarakat yang timbul akibat dugaan pengoplosan ini. Kami tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau keuntungan tertentu," ujar Fadhil kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga belum merespons atau memberi tanggapan atas informasi keliru tersebut.
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “klaim kompensasi untuk korban pertamax oplosan” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[kompas.com] HOAKS Link Kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta Mencatut LBH
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/03/11/100351682/hoaks-link-kompensasi-pertamina-rp-15-juta-mencatut-lbh?page=all
- https://vt.tiktok.com/ZSMG2B3GF/ (unggahan akun TikTok “breaking_news37”)
- https://archive.ph/BDYZ5 (arsip unggahan akun TikTok “breaking_news37”)
- https://archive.ph/Cl9tk (arsip pemindaian dari URL Scan)
Halaman: 465/6364