KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan tentara Pakistan dan China tengah menari bersama untuk merayakan kemenangan terkait konflik bersenjata melawan India.
Video itu muncul setelah pengumuman gencatan senjata antara Pakistan dan India pada 10 Mei 2025.
Namun, setelah ditelusuri, narasi dalam video itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang diklaim menampilkan tentara Pakistan dan China tengah merayakan kemenangan salah satunya dibagikan akun Facebook ini pada 14 Mei 2025.
Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
Rekaman dilaporkan Prajurit Pakistan dan Cina menari bersama merayakan kemenangan di Perbatasan kedua negara.
(GFD-2025-27204) [KLARIFIKASI] Video Tentara Pakistan dan China Menari Bersama Terjadi 2018, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 30/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube ini. Klip tersebut bisa dilihat pada menit 8:45.
Judul video adalah "Pakistani And Chinese Soldiers Dancing Together"(Tentara Pakistan dan China menari bersama).
Video itu telah diunggah pada 26 Oktober 2018, jauh sebelum Pakistan dan India saling serang pada 2025.
Dikutip dari BBC, konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang terjadi pada 2025 dimulai pada tanggal 7 Mei setelah India melancarkan serangan rudal ke wilayah Pakistan.
Serangan itu disebut merupakan respons atas penembakan terhadap 25 warga India dan 1 warga Nepal pada 22 April 2025 di wilayah Kashmir yang dikelola India.
Setelah saling serang, kedua negara kemudian menyepakati gencatan senjata pada 10 Mei 2025.
Judul video adalah "Pakistani And Chinese Soldiers Dancing Together"(Tentara Pakistan dan China menari bersama).
Video itu telah diunggah pada 26 Oktober 2018, jauh sebelum Pakistan dan India saling serang pada 2025.
Dikutip dari BBC, konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang terjadi pada 2025 dimulai pada tanggal 7 Mei setelah India melancarkan serangan rudal ke wilayah Pakistan.
Serangan itu disebut merupakan respons atas penembakan terhadap 25 warga India dan 1 warga Nepal pada 22 April 2025 di wilayah Kashmir yang dikelola India.
Setelah saling serang, kedua negara kemudian menyepakati gencatan senjata pada 10 Mei 2025.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan tentara Pakistan dan China tengah merayakan kemenangan dibagikan dengan narasi keliru. Informasinya salah dan perlu diluruskan.
Faktanya, video itu telah diunggah pada 2018, sebelum konflik India dan Pakistan memanas pada Mei 2025.
Faktanya, video itu telah diunggah pada 2018, sebelum konflik India dan Pakistan memanas pada Mei 2025.
Rujukan
(GFD-2025-27203) [HOAKS] Ustaz Abdul Somad Bagikan Bantuan Dana untuk Pekerja Migran
Sumber:Tanggal publish: 30/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Pendakwah Ustaz Abdul Somad diklaim memberikan bantuan uang Rp 70 juta dan fasilitas pulang ke Tanah Air untuk para pekerja migran Indonesia (PMI).
Klaim itu disertai video yang menampilkan sejumlah orang berpelukan di bandara, juga suara Ustaz Abdul Somad berkata akan memberikan bantuan dana untuk PMI.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut adalah hoaks. Suara Ustaz Abdul Somad dalam video merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).
Narasi yang mengeklaim Ustaz Somad memberikan bantuan dana Rp 70 juta untuk pekerja migran dibagikan oleh akun Facebook ini pada 17 Mei 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
ustadz Abdul somadMemberikan bantuan langsung kepada TKI dan TKW yang berada di luar negeri
Screenshot Suara Abdul Somad dalam video ini dihasilkan dengan perangkat AI.
Penelusuran Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com memverifikasi narasi pembagian bantuan dana untuk PMI itu dengan mengecek akun Instagram Ustaz Abdul Somad @ustadzabdulsomad_official (terverifikasi).
Namun, tidak ditemukan informasi pembagian bantuan dana serta fasilitas pulang ke Tanah Air untuk PMI di akun Instagram Ustaz Somad.
Kemudian, Kompas.com mengecek keaslian suara Abdul Somad dalam video yang beredar di Facebook menggunakan AI Voice Detector.
Hasilnya, suara itu terdeteksi memiliki probabilitas mencapai 81,74 persen dihasilkan dengan perangkat AI. Artinya, suara itu bukan suara asli Ustaz Abdul Somad.
Suara dalam video itu dihasilkan oleh model AI yang memiliki kemampuan untuk menirukan suara manusia. Dalam hal ini, suara yang ditirukan adalah milik Abdul Somad.
Klaim itu disertai video yang menampilkan sejumlah orang berpelukan di bandara, juga suara Ustaz Abdul Somad berkata akan memberikan bantuan dana untuk PMI.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut adalah hoaks. Suara Ustaz Abdul Somad dalam video merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).
Narasi yang mengeklaim Ustaz Somad memberikan bantuan dana Rp 70 juta untuk pekerja migran dibagikan oleh akun Facebook ini pada 17 Mei 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
ustadz Abdul somadMemberikan bantuan langsung kepada TKI dan TKW yang berada di luar negeri
Screenshot Suara Abdul Somad dalam video ini dihasilkan dengan perangkat AI.
Penelusuran Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com memverifikasi narasi pembagian bantuan dana untuk PMI itu dengan mengecek akun Instagram Ustaz Abdul Somad @ustadzabdulsomad_official (terverifikasi).
Namun, tidak ditemukan informasi pembagian bantuan dana serta fasilitas pulang ke Tanah Air untuk PMI di akun Instagram Ustaz Somad.
Kemudian, Kompas.com mengecek keaslian suara Abdul Somad dalam video yang beredar di Facebook menggunakan AI Voice Detector.
Hasilnya, suara itu terdeteksi memiliki probabilitas mencapai 81,74 persen dihasilkan dengan perangkat AI. Artinya, suara itu bukan suara asli Ustaz Abdul Somad.
Suara dalam video itu dihasilkan oleh model AI yang memiliki kemampuan untuk menirukan suara manusia. Dalam hal ini, suara yang ditirukan adalah milik Abdul Somad.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Ustaz Abdul Somad memberikan bantuan dana Rp 70 juta untuk pekerja migran adalah hoaks.
Suara Abdul Somad dalam video yang dicantumkan terdeteksi memiliki probabilitas mencapai 81,74 persen dihasilkan perangkat AI. Artinya, suara itu bukan suara asli Ustaz Somad.
Suara Abdul Somad dalam video yang dicantumkan terdeteksi memiliki probabilitas mencapai 81,74 persen dihasilkan perangkat AI. Artinya, suara itu bukan suara asli Ustaz Somad.
Rujukan
(GFD-2025-27202) [PENIPUAN] Tautan “Pendaftaran untuk Menjadi Driver Grab
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 30/05/2025
Berita
Akun TikTok “Loker Terbaru ” pada Kamis (20/03/2025) membagikan foto [arsip] mengenai pendaftaran lowongan kerja driver Grab disertai narasi:
“Lowongan Kerja Driver Grab Terbaru 2025. Pendaftaran gratis raih kesempatan kamu gaji 20jt perbulan, dan berpenghasilan sndri🙌🏻 Cara pendaftaran Silahkan klik web kami !!”
Informasi pendaftaran silahkan klik web di bio profil
Per Jumat (30/05/2025), unggahan disukai hampir 500 pengguna dan 122 kali dibagikan ulang.
“Lowongan Kerja Driver Grab Terbaru 2025. Pendaftaran gratis raih kesempatan kamu gaji 20jt perbulan, dan berpenghasilan sndri🙌🏻 Cara pendaftaran Silahkan klik web kami !!”
Informasi pendaftaran silahkan klik web di bio profil
Per Jumat (30/05/2025), unggahan disukai hampir 500 pengguna dan 122 kali dibagikan ulang.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan pendaftaran yang tertera di bio akun. Tautan tidak mengarah ke laman resmi Grab (www.grab.com/id/). Warganet justru diminta menuliskan nama lengkap dan nomor telepon yang terhubung dengan Telegram.
TurnBackHoax kemudian menelusuri laman resmi Grab dan menemukan cara pendaftaran kerja menjadi driver di bagian kolom “Jadilah Mitra Kami”. Melansir dari laman resminya, Grab tidak mencantumkan gaji seperti unggahan akun TikTok “Loker Terbaru”.
Di bagian “alur proses pendaftaran”, Grab menjelaskan pendaftaran driver Grab hanya dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran yang ada di aplikasi “Grab Driver”.
TurnBackHoax kemudian menelusuri laman resmi Grab dan menemukan cara pendaftaran kerja menjadi driver di bagian kolom “Jadilah Mitra Kami”. Melansir dari laman resminya, Grab tidak mencantumkan gaji seperti unggahan akun TikTok “Loker Terbaru”.
Di bagian “alur proses pendaftaran”, Grab menjelaskan pendaftaran driver Grab hanya dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran yang ada di aplikasi “Grab Driver”.
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “pendaftaran untuk menjadi driver Grab” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).
Rujukan
(GFD-2025-27201) [SALAH] SPBU di Manado Jual Pertalite Dicampur Air
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 30/05/2025
Berita
Akun Facebook “Sulut Hits” pada Senin (5/5/2025) mengunggah video [arsip] disertai narasi:
“Salah Satu SPBU di Kota Manado yang sering Buka 24 jam, Kedapatan Pertalite bercampur Air”
Per Jumat (30/5/2025), konten tersebut sudah ditonton 5,5 ribu kali dan disukai lebih dari 38 pengguna.
“Salah Satu SPBU di Kota Manado yang sering Buka 24 jam, Kedapatan Pertalite bercampur Air”
Per Jumat (30/5/2025), konten tersebut sudah ditonton 5,5 ribu kali dan disukai lebih dari 38 pengguna.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri video menggunakan Google Reverse Image. Hasilnya, pencarian mengarah ke video unggahan akun Instagram “sulut_populer”.
Akun media lokal tersebut pada Senin (5/5/2025) mengunggah konten video klarifikasi, isinya memperlihatkan pemeriksaan Pertalite menggunakan pasta air yang disaksikan Kapolsek, pihak Pertamina, dan warga. Setelah dilakukan uji coba, ternyata pasta air tidak berubah warna, itu menandakan Pertalite tidak bercampur dengan air.
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “SPBU di Manado jual Pertalite dicampur air” ke mesin pencari Google. Terdapat sejumlah artikel yang membahas klaim tersebut, salah satunya dipublikasikan oleh tirto.id “Hoaks SPBU di Manado Jual Pertalite Bercampur Air” pada Minggu (11/5/2025).
Berdasarkan artikel tersebut diketahui kalau kabar terkait SPBU di Manado menjual Pertalite dicampur air tidaklah benar. Konteks asli video tersebut hanya memperlihatkan contoh kondisi jika BBM bercampur air.
Akun media lokal tersebut pada Senin (5/5/2025) mengunggah konten video klarifikasi, isinya memperlihatkan pemeriksaan Pertalite menggunakan pasta air yang disaksikan Kapolsek, pihak Pertamina, dan warga. Setelah dilakukan uji coba, ternyata pasta air tidak berubah warna, itu menandakan Pertalite tidak bercampur dengan air.
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “SPBU di Manado jual Pertalite dicampur air” ke mesin pencari Google. Terdapat sejumlah artikel yang membahas klaim tersebut, salah satunya dipublikasikan oleh tirto.id “Hoaks SPBU di Manado Jual Pertalite Bercampur Air” pada Minggu (11/5/2025).
Berdasarkan artikel tersebut diketahui kalau kabar terkait SPBU di Manado menjual Pertalite dicampur air tidaklah benar. Konteks asli video tersebut hanya memperlihatkan contoh kondisi jika BBM bercampur air.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “SPBU di Manado menjual Pertalite dicampur air” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[tirto.id] Hoaks SPBU di Manado Jual Pertalite Bercampur Air
- https://tirto.id/hoaks-spbu-di-manado-jual-pertalite-bercampur-air-hbCu [Instagram] Akun Instagram “sulut_populer”
- https://www.instagram.com/sulut_populer?igsh=MWE4bWkydDN3NW9zbA==
- https://www.facebook.com/reel/692561546798901/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v (unggahan akun Facebook ”Sulut Hits”)
- https://archive.ph/tGDcD (arsip unggahan akun Facebook ”Sulut Hits”)
Halaman: 461/6621