• (GFD-2024-23851) [HOAKS] Michael Jordan Berikan Dukungan untuk Donald Trump

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Pemain bola basket legendaris, Michael Jordan, diklaim memberikan dukungan untuk Donald Trump, kandidat Presiden Amerika Serikat yang diusung Partai Republik.

    Narasi tersebut beredar di media sosial menjelang Pemilihan Presiden AS 2024 yang digelar pada Selasa (5/11/2024).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Michael Jordan telah memberikan dukungan untuk Donald Trump dibagikan oleh akun X (Twitter) ini, ini, dan ini, pada Senin (4/11/2024).

    Berikut salah satu narasi yang dibagikan:

    Pemain terhebat sepanjang masa, Michael Jordan, mendukung Donald Trump!

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi terkait dukungan Michael Jordan untuk Donald Trump dengan menggunakan Google Search.

    Hasilnya, ditemukan artikel The Independent, Selasa (5/11/2024), yang memuat bantahan dari perwakilan resmi Jordan terhadap narasi itu.

    Dalam sebuah pernyataan kepada The Independent, perwakilan Jordan membantah bahwa legenda basket tersebut telah memberikan dukungan untuk salah satu kandidat.

    "Klaim bahwa Michael Jordan telah memberikan dukungan terkait pemilihan presiden sama sekali tidak benar," demikian pernyataan perwakilan Jordan.

    Sejauh ini, juara NBA enam kali tersebut dikenal tertutup dan tidak pernah menunjukkan afiliasi politiknya ke publik.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Michael Jordan memberikan dukungan untuk Donald Trump adalah hoaks.

    Perwakilan Jordan membantah bahwa legenda basket tersebut telah memberikan dukungan untuk salah satu kandidat dalam Pilpres AS 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23850) [HOAKS] Video Bos Alfamart, Djoko Susanto Bagi-bagi Rp 20 Juta Lewat WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan bos perusahaan ritel Alfamart, Djoko Susanto akan membagi-bagikan uang Rp 20 juta melalui nomor WhatsApp. 

    Namun video tersebut merupakan hasil manipulasi. Kabar itu dipastikan hoaks, informasinya keliru. Waspada penipuan.

    Video yang menampilkan Djoko Susanto membagikan Rp 20 juta melalui nomor WhatsApp muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini. 

    Dalam video Djoko Susanto mengatakan, uang tersebut akan diberikan kepada siapa saja yang sudah mengikuti dan meneruskan video tersebut.

    Selain itu, warganet juga diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarakan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Narasi  ini.

    Dalam video aslinya Djoko Susanto tidak menjanjikan uang Rp 20 juta. Namun, ia berbagi pengalamannya ketika pertama kali membuka usaha minimarket bernama Alfamart.

    Djoko meceritakan, usaha Alfamart bermula dari sebuah warung kelontong di Pasar Arjuna di kawasan Petojo, Jakarta Pusat.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengecek keaslian suara Djoko Susanto yang menjanjikan uang Rp 20 juta menggunakan tools Hive Moderation.

    Setelah dicek, suara Djoko Susanto terdeteksi dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) generatif dengan probabilitas mencapai 91 persen.

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan Djoko Susanto membagikan Rp 20 juta melalui nomor WhatsApp merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya ia tidak menjanjikan uang Rp 20 juta, namun membagikan pengalamannya merintis minimarket bernama Alfamart. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Djoko Susanto membagikan Rp 20 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI generatif.

    Dengan demikian, manipulasi suara Djoko hasil AI generatif itu kemudian dipadukan dengan video dari kanal YouTube narasi, sehingga menghasilkan konten hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23849) Keliru, Video Desi Anwar dan Tri Rismaharini Promosikan Obat Mata

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/11/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] yang diklaim menampilkan presenter berita CNN Indonesia TV, Desi Anwar, dan Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, sedang mempromosikan obat mata.

    Video dengan format berita itu memperlihatkan Desi menginformasikan bahwa seorang dokter mata di Indonesia telah menciptakan minuman obat yang bisa menyembuhkan mata 100 persen dalam 48 jam. Ditampilkan juga beberapa orang memberikan testimoni secara bergantian, salah satunya adalah Risma. Tri Rismaharini mengklaim kondisi matanya membaik setelah meminum obat tersebut. 



    Namun, apakah rekaman video Desi Anwar dan Tri Rismaharini mempromosikan obat mata itu asli?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menggunakan layananreverse image searchdan dan pencarian gambar dengan kata kunci, dari mesin pencari Google. Ditemukan video versi asli dari cuplikan-cuplikan dalam konten yang beredar tersebut. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video

    Video 1



    Pada detik ke-13 video yang beredar memperlihatkan Desi sedang membagikan informasi tentang minuman obat mata. Versi asli video tersebut ditemukan di saluran YouTube CNN Indonesia terkait gelar wicara berjudul “AI: Ancaman atau Kunci Indonesia Emas 2045? - Insight with Desi Anwar.”

    Gelar wicara itu membahas pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan masa Indonesia emas 2045, berdasarkan proyeksi kondisi demografi dan ekonomi Indonesia ke depan. Tayangan itu tidak membahas obat mata.

    Video 2



    Video yang beredar pada detik ke-38 memperlihatkan Tri Rismaharini mengatakan testimoni untuk obat sakit mata. Sesungguhnya video itu menampilkan aktivitas kampanye Risma dan calon gubernur Jawa Timur lainnya, yang juga tayang di saluran YouTube CNN Indonesia.

    Tes Deep Fake

    Video yang beredar juga telah diperiksa menggunakan aplikasi deteksideepfake atau pemalsuan video menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) Truemedia.org. Hasil uji menyatakan suara dalam video terbukti kuat dibuat dan dipalsukan menggunakan AI. 

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa video yang beredar tersebut memperlihatkan Desi dan Risma yang sedang mempromosikan obat sakit mata adalah klaimkeliru.

    Beberapa cuplikan dalam video yang beredar berkaitan dengan kejadian lain, bukan promosi obat. Selain itu, suara video terdeteksi dan terbukti kuat dihasilkan atau dipalsukan menggunakan AI aliasAI-generated audio.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23848) Keliru, Mata Uang BRICS Bikin Dolar AS Anjlok

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/11/2024

    Berita



    Sebuah akun Facebook [ arsip ] mengunggah poster dengan klaim bahwa nilai tukar Dolar Amerika Serikat (dolar AS) langsung anjlok setelah BRICS membuat mata uang bersama. Konten itu berupa foto tiga presiden yang menjadi negara-negara pendiri BRICS yakni Rusia, India dan Cina. 

    BRICS adalah akronim dari Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Ini merupakan perhimpunan dari lima negara yang bertujuan memperkuat kerja sama diantara negara-negara anggotanya untuk perdamaian dan kesejahteraan bersama. Unggahan itu beredar setelah penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS pada 22-24 Oktober 2024. Dalam KTT itu, foto Presiden Rusia Vladimir putin memegang uang kertas BRICS beredar di media termasuk media sosial. 



    Benarkah Dolar AS melemah atau anjlok setelah peluncuran mata uang BRICS?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan sumber terbuka dan wawancara narasumber.  

    Dollar Index yang dirilis Bloomberg menunjukkan kinerja dolar AS terhadap mata uang utama (Yen Jepang, Euro, Sterling, Australian dollar, NZD dan CHF cenderung menguat sepanjang tahun 2024. Termasuk juga terhadap mata uang Indonesia, Rupiah, Dolar AS menunjukkan penguatan pada bulan Oktober dan November 2024. 



    Dilansir dari kinerja bulanan Dolar AS terhadap Rupiah yang dipublikasikan laman Investasi.com, pada bulan September, nilai 1 Dolar AS adalah Rp15.135. Kinerja terakhir Dolar AS naik pada Oktober menjadi Rp15.690 dan November naik kembali Rp15.781. 

    Sedangkan dari kinerja harian, Dolar AS memang terjadi naik turun pada periode akhir Oktober hingga November 2024. Akan tetapi, dikutip dari ANTARA, lebih disebabkan oleh ketidakpastian terkait Pemilu AS yang menyelimuti kondisi pasar, bukan karena BRICS.

    Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan kinerja Dolar AS cenderung menguat sekitar 3,4% dibandingkan dengan akhir tahun lalu. “Dolar AS tidak terpengaruh akibat langkah BRICS,” kata Josua.

    Menurutnya, jika ke depan BRICS berhasil mengimplementasikan penggunaan mata uang alternatif atau sistem pembayaran bersama dalam perdagangan antar anggota, dampaknya bisa signifikan pada sistem keuangan global. “Ini dapat menurunkan dominasi Dolar AS dalam cadangan devisa dan transaksi internasional serta memberi pilihan bagi negara-negara lain yang ingin menghindari sanksi AS,” lanjutnya.

    Namun, ia juga mengatakan proses ini tidak instan karena memerlukan waktu dan kepercayaan yang besar dari negara-negara pengguna.

    Dalam artikel Tempo sebelumnya, Josua mengatakan KTT BRICS yang berlangsung di Rusia Oktober lalu, tidak meluncurkan mata uang digital bersama secara resmi, baik dalam bentuk digital maupun konvensional. Meskipun beberapa negara BRICS sedang mengembangkan Central Bank Digital Currency (CBDC), seperti rubel digital Rusia dan yuan digital Cina, mata uang digital BRICS yang spesifik dan terintegrasi untuk seluruh negara anggota belum hadir sebagai satu entitas di pasar kripto.

    Dilansir Financial Express, kertas yang dipegang Putin saat KTT BRICS tersebut merupakan “Symbolic Banknote” atau simbol uang. Simbol ini melambangkan ambisi kolektif negara anggota untuk mengeksplorasi alternatif selain dolar AS dalam transaksi lintas batas. Hal ini juga menyoroti upaya BRICS untuk membangun sistem ekonomi yang lebih mandiri, yang tidak terlalu bergantung pada struktur keuangan Barat.

    Dalam pertemuan tersebut Putin mengatakan negara-negara BRICS tidak secara langsung menolak dolar AS, tetapi sedang mempersiapkan alternatif jika akses terhadap dolar AS terus dibatasi.

    Tentang BRICS

    Laman Portal BRICS menulis, Rusia merupakan pemrakarsa pembentukan BRICS yang tujuannya memperluas kerjasama multilateral. Pertemuan Tingkat Menteri BRICS pertama diselenggarakan atas usulan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, pada 20 September 2006.

    Usulan Rusia ini disetujui  Republik Federasi Brasil, Republik India, Republik Rakyat Tiongkok dan terakhir bergabung Republik Afrika Selatan. Pada awal tahun 2024, sejumlah negara lain bergabung yaitu UAE, Iran, Mesir, Ethiopia. 

    Dilansir Tempo, walaupun bukan anggota, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono, menghadiri KTT BRICS Plus 2024 sebagai utusan khusus Presiden RI Prabowo Subianto. 

    Namun, Ketua Pusat Studi Eropa dan Eurasia, Universitas Airlangga, Radityo Dharmaputra kepada Tempo mengatakan, dengan dominasi Russia, saat ini BRICS jadi alat agenda geopolitik Rusia. Hal ini berbeda saat Cina dan India mendominasi dengan agenda ekonomi.

    “Rusia mau menciptakan poros anti-Barat dan BRICS digunakan untuk membentuk poros geopolitiknya,” kata Radityo.

    Menurutnya, BRICS belum terbukti memiliki agenda ekonomi yang dapat menguntungkan Indonesia. Sebab kepentingan ekonomi Indonesia, seperti yang disarankan para pakar lainnya  dapat dicapai dengan pendekatan bilateral melalui aliansi G20 dan G77. “Indonesia tidak perlu bergabung, kerugian geopolitiknya terlalu besar jika kita mengikuti fomo diplomacy Presiden Prabowo,” lanjutnya.

    Terkait rencana anggota BRICS menciptakan sistem pembayaran untuk menggantikan hegemoni sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), yang didominasi oleh dolar AS, Radityo mengatakan tidak yakin negara-negara itu bisa bersepakat.

    “Meskipun ada kebutuhan menyeimbangkan dolar AS, tapi masalahnya siapa yang mendominasi berikutnya? Apakah Cina atau India?” pungkasnya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan unggahan yang menyebutkan BRICS bikin mata uang dolar AS langsung anjlok adalahkeliru.

    Kinerja Dolar AS terhadap Rupiah cenderung menguat sekitar 3,4% dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Kinerja terakhir Dolar AS naik pada Oktober menjadi Rp15.690 dan November naik kembali Rp15.781. Sedangkan dari kinerja harian, Dolar AS memang terjadi naik turun pada periode akhir Oktober hingga November 2024. Akan tetapi, hal itu lebih disebabkan oleh ketidakpastian terkait Pemilu AS yang menyelimuti kondisi pasar, bukan karena BRICS.

    Rujukan