• (GFD-2020-4299) [SALAH] “Menteri Luar Negeri Indonesia #RetnoMarsudi mengatakan bahwa pemerintahannya “kewalahan” oleh kepemimpinan #ULMWP”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 10/07/2020

    Berita

    Beredar postingan pada akun Twitter “Free West Papua” (twitter.com/FreeWestPapua), sudah dibagikan 44 kali per tangkapan layar dibuat. Dengan Narasi
    “Menteri Luar Negeri Indonesia #RetnoMarsudi mengatakan bahwa pemerintahannya “kewalahan” oleh kepemimpinan #ULMWP dari #PapuaBarat yang sudah membuat #PapuaBarat sebuah “fenomena global”.

    Tidak ada yang bisa dilakukan Indonesia untuk menghentikan dunia mendukung sebuah #PapuaBaratMerdeka! #PapuanLivesMatter”.

    (“Indonesian Foreign Minister #RetnoMarsudi says her government is “overwhelmed” by the #ULMWP leadership of #WestPapuans who have made #WestPapua a “global phenomenon”.

    There is nothing Indonesia can do to stop the world from supporting a #FreeWestPapua! #PapuanLivesMatter”).

    Hasil Cek Fakta

    * SUMBER membagikan video acara Bappenas RI dengan narasi/klaim yang keliru.

    (2) Berkaitan dengan acara,
    * Streaming langsung acara pada 29 Jun 2020, Bappenas RI: “diskusi kebijakan strategis pembangunan papua”.
    * Poster acara, dibagikan pada 28 Jun 2020.

    (3) Berkaitan dengan Ani Widayani,
    * “Ani Widyani Soetjipto adalah Dosen Senior di Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, sejak tahun 1989. Dia menerima gelar Magister Studi Internasional pada tahun 1989 dari Sekolah Studi Internasional Jackson, Universitas Washington, Seattle, USA. Bidang keahliannya meliputi Partisipasi Politik Gender dan Perempuan, Pembangunan Legislatif, Politik dan Pemerintahan Lokal Indonesia, Hubungan Internasional, Studi Asia Timur dan Studi Kebijakan Domestik dan Luar Negeri Tiongkok.” (Google Translate)

    (4) Koreksi dari salah satu Warganet Indonesia,
    * agungngurah: “Luruskan faktanya. Itu Ani Soetjipto, dosen di Universitas Indonesia”.
    (“Get your fact straight man. That’s Ani Soetjipto, lecturer at the University of Indonesia”.)

    Kesimpulan

    BUKAN Retno Marsudi, yang berbicara di video adalah Ani Widyani. Dosen Senior dari Universitas Indonesia, BUKAN Menteri Luar Negeri.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4298) [SALAH] Pengakuan Ribka Tjiptaning Semua Anak PKI Bergabung ke PDIP

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Generasi Milenial mengunggah sebuah gambar tangkapan layar video di YouTube dengan narasi “Pengakuan Ribka Tjiptaning..!!!. Semua anak PKI bergabung ke PDIP” pada 6 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 500 reaksi, 137 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 173 kali.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Pengakuan Ribka Tjiptaning..!!!. Mayoritas anak PKI bergabung ke PDIP”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, gambar tangkapan layar tersebut merupakan potongan dari video talkshow “Analisa” tentang Kesaksian Anak PKI di Lativi (saat ini bernama tvOne) dalam rangka memperingati 37 tahun G30S/PKI tahun 2002. Talkshow “Analisa” dilakukan terkait dengan peluncuran buku yang ditulis oleh Ribka Tjiptaning dengan judul “Aku Bangga Jadi Anak PKI.” Video tersebut diunggah oleh kanal YouTube Andre Agusta W. A20 pada 17 Agustus 2016 yang terbagi menjadi tiga bagian dengan masing-masing video berdurasi selama 10.43 menit, 6.58 menit, dan 6.15 menit.

    Pada akhir wawancara, Ribka yang juga pada saat itu merupakan Wakil Ketua 1 DPD Jawa Barat mengungkapkan anak-anak eks anggota PKI memberikan suaranya kepada PDIP dalam Pemilihan Legislatif 1999. Mereka memiliki harapan bahwa Megawati Soekarnoputri yang menjadi lambang perjuangan rakyat dapat memberikan perubahan dari masa Orde Baru. Namun, Ribka menyatakan bahwa belum terlihat adanya perjuangan PDIP terkait perubahan bagi anak-anak eks anggota PKI tersebut.

    “Sampai sekarang, belum ada tanda-tanda Mbak Mega memperjuangkan ke arah ke sana,” ungkap Ribka.
    Konteks dari pernyataan Ribka inilah yang dihilangkan dan dipotong durasinya menjadi hanya sekitar 1 menit yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube Lowo Ijo pada 3 April 2019 dengan judul “Pengakuan Ribka Tjiptaning..!!!. Mayoritas anak PKI bergabung ke PDIP.”

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran di atas, maka narasi dari gambar tangkapan layar video YouTube yang diunggah di Facebook masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan. Sebab, tidak disebutkan informasi dalam video bahwa semua anak eks anggota PKI bergabung ke PDIP.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4297) [SALAH] “Jenderal TNI (Purn) DR. ENDRIARTONO SUTARTO, M.Ph., Panglima TNI ke 14 Wafat”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/07/2020

    Berita

    Akun Abdullah Bastian (fb.com/1288440713) mengunggah sebuah gambar yang terdapat narasi sebagai berikut:

    “Innalillahi wainna Illaihi Roji’un . Turut Berdukacita atas Wafatnya Jenderal TNI (Purn) DR. ENDRIARTONO SUTARTO, Mph., Panglima TNI ke 14. Semoga Almarhum Wafat dalam HUSNUL KHOTIMAH dan diampuni segala Dosa dosanya serta dilapangkan kuburnya… Alfatihah… Aamiiin….”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto meninggal dunia adalah klaim yang salah.

    Faktanya, klaim tersebut adalah informasi palsu. Yang meninggal adalah Brigjen TNI (Purn) DR. H. Endrarto Sutarto, saudara dari Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto.

    Selasa 7 Juli 2020, Endriartono terpantau menghadiri upacara persemayaman Jenazah Brigjen TNI (Purn) DR. H. Endrarto Sutarto di komplek Sederhana Kodam Jaya Kebon Jeruk, Jalan Flamboyan, Jakarta Barat.

    Almarhum Endrarto diketahui saudara dari Endriartono. Almarhum pernah menjabat sebagai Sekjen Depkes, Kesatuan Kesehatan Kostrad.

    “Hadir dalam Kegiatan di rumah duka Almarhum DR. H. ENDRARTO SUTARTO antara lain; Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto (Mantan Panglima TNI),” tulis Kodamjaya dalam situsnya kodamjaya-tniad.mil.id,Rabu 8 Juli 2020.

    Kesimpulan

    Informasi palsu. Yang meninggal adalah Brigjen TNI (Purn) DR. H. Endrarto Sutarto, saudara dari Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4296) [SALAH] Foto “Inilah Makam Nabi Muhammad Saw di masjid Nabawi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/07/2020

    Berita

    Beredar foto makam yang diklaim adalah makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. Salah satu yang membagikan adalah akun Yanti Yanti (fb.com/100044527606603). Akun ini membagikan unggahan dari akun MamahNya Mia (fb.com/mamanya.mia.589) yang mengunggah foto makam tersebut dengan narasi:

    “Subhanallah.. Inilah Makam Nabi Muhammad Saw di masjid Nabawi.
    Yang menuliskan Aamiin Lalu Bagikan Foto Ini, semoga terkabul Doanya, Dikaruniai Banyak Keberuntungan dan Rizqi berlimpah Berkah, bisa ke sini berziarah. Aamiin yaa Robbal Alamiin”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP Indonesia, klaim bahwa ada foto makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi adalah klaim yang salah.

    Faktanya, makam di foto yang diunggah oleh sumber klaim bukan Nabi Muhammad SAW dan bukan di Masjid Nabawi. Foto itu adalah kuburan Suleyman Ibn Halid, seorang sahabat nabi di kota Diyarbakir, Turki.

    Foto itu misalnya pernah dimuat di artikel berjudul “DİYARBAKIR – SUR İÇİNDE . KALE İÇİNDE HAZRETİ SÜLEYMAN CAMİİNDEDİR.” yang dimuat di situs Evliyalar.net, pada tanggal 25 September 2014. Terjemahan judul artikel itu adalah: “Di Sur, Diyarbakir, di dalam Masjid Suleyman”.

    Tulisan putih berbahasa Turki di foto itu artinya: “Yang dimuliakan Suleyman Ibn Halid (semoga Allah meridainya).”

    Tulisan di lempengan logam di kuburan itu artinya: “Yang dimuliakan Suleyman Ibn-i Halid (semoga Allah meridainya)
    Tahun wafat: 639.”

    Foto yang sama juga pernah dimuat dalam laporan tahun 2019 berjudul “Sancak ‘çalınmasın’ diye Antep’e gönderilmiş” tentang kuburan di Masjid Hazrat Suleiman di Diyarbakir oleh media lokal, Guneydogu Ekspres.

    Kesimpulan

    Bukan makam Nabi Muhammad SAW dan bukan di Masjid Nabawi. Foto itu adalah kuburan Suleyman Ibn Halid, seorang sahabat nabi di kota Diyarbakir, Turki.

    Rujukan