• (GFD-2021-7878) [SALAH] Akun Telegram Bank Indonesia Menawarkan Investasi

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 22/11/2021

    Berita

    “Info Investasi Titip Modal
    🏠 Cara Baru Investasi
    💰 Investasi Modal Kecil Terjangkau
    📜 Kepemilikan Dalam Bentuk Saham
    ⚖️ Berizin dan Diawasi oleh OJK..Keamanan Asset
    100% Terjamin

    UNDIAN BERHADIAH JECKPOT
    UANG TUNAI PULUHAN JUTA

    @Hanafiabdulqori”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah akun Telegram dengan nama pengguna “INVESTOR | BANK INDONESIA” (https://t.me/jhghjkkjhg). Akun tersebut menggunakan logo Bank Indonesia sebagai foto profil dan menawarkan investasi kepada para anggotanya. Akun tersebut telah memiliki 61.823 orang anggota.

    Melansir dari situs resmi Bank Indonesia, bi.go.id, pihak Bank Indonesia menegaskan bahwa Bank Indonesia tidak pernah menawarkan kegiatan investasi online dalam bentuk apapun dan melalui media sosial apapun. Segala informasi resmi terkait Bank Indonesia dapat didapatkan melalui nomor Pusat Layanan 131, situs resmi Bank Indonesia bi.go.id, Twitter (https://twitter.com/bank_indonesia), Facebook (https://www.facebook.com/BankIndonesiaOfficial), serta Instagram (https://www.instagram.com/bank_indonesia/)

    Dengan demikian, akun Telegram dengan nama pengguna “INVESTOR | BANK INDONESIA” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Bukan akun Telegram resmi milik Bank Indonesia. Bank Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan kegiatan investasi online.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7877) [SALAH] Rumah Sakit Australia Penuh Karena Pasien Mengalami Efek Samping Vaksin

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 21/11/2021

    Berita

    (Narasi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “RUMAH SAKIT DI SELURUH AUSTRALIA KEWALAHAN OLEH PASIEN YANG ALAMI EFEK VAKSIN”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi melalui akun Twitter @RWMaloneMD yang mengatakan bahwa seluruh rumah sakit di Australia penuh. Narasi tersebut mengatakan bahwa penuhnya rumah sakit di Australia dikarenakan pasien mengalami efek samping vaksin. Dalam unggahan tersebut juga menyertakan tangkapan layar video yang diklaim merupakan McGowan, Perdana Menteri Australia Barat.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari Reuters, juru bicara Pemerintah Australia Barat menjelaskan bahwa McGowan tidak mengatakan bahwa rumah sakit di Australia penuh karena pasien mengalami efek samping vaksin, melainkan karena sistem kesehatan selama pandemi secara umum.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter @RWMaloneMD tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Hal tersebut tidak benar. Melansir dari Reuters, juru bicara Pemerintah Australia Barat menegaskan bahwa penuhnya rumah sakit adalah karena sistem kesehatan selama pandemi secara umum, bukan persoalan vaksin.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7876) [SALAH] Undangan Psikotes PT. Astra

    Sumber: Tangkapan Layar Whatsapp
    Tanggal publish: 21/11/2021

    Berita

    “Selamat sore
    Kpd. Sdr/i

    Pengajuan lamaran anda yang telah anda tujukan untuk PT ASTRA (GROUP) Via Formulir Pendaftaran Online telah kami terima. Selanjutnya harap hadir untuk menjalani Psikotes pada jadwal dan tempat sebagai berikut : ??

    Waktu : ??
    Hari Selasa, 16-11-2021
    Pada Pkl 08.00 s/d 11.00 WIB

    Bertempat di : ??
    Recruitment Office
    JL. Raya I Gusti Ngurah Rai
    No. 8. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur (Sebrang STASIUN KLENDER BARU, Kaca Hitam)

    Harap membawa Surat Lamaran Kerja
    Alat tulis
    Berpakaian hitam putih & pakai sepatu (bebas sopan)
    Memakai masker
    Untuk posisi : Operator Produksi
    Bertemu dengan Bpk. Rian (K-HR)

    Note :

    Undangan ini Tidak melalui yayasan/outsourcing
    Bagi Peserta yg saat ini bertempat tinggal di Prov. Jawa Tengah/Timur & Luar P.Jawa
    dapat mengambil jadwal pada hari Rabu, 17-11-2021 ditempat dan jam yg sama diatas
    Terima kasih.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi melalui pesan Whatsapp yang menginformasikan undangan psikotes yang diadakan oleh PT. Astra. Narasi tersebut juga menginformasikan ketentuan-ketentuan dalam mengikuti psikotes tersebut.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Kompas, Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk, yakni Boy Kelana Soebroto menegaskan bahwa setiap lowongan dan informasi resmi terkait pekerjaan dari Astra dan Grup Astra selalu diumumkan melalui laman resmi di https://career.astra.co.id/. Alamat yang dicantumkan dalam narasi tersebut juga bukan merupakan alamat PT. Astra. Alamat PT. Astra merupakan Menara Astra Lt. 59, Jl. Jenderal Sudirman Kav 5-6, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pihak PT. Astra mengimbau masyarakat agar berhati-hati jika ada undangan serupa. Informasi mengenai rekrutmen Astra juga bisa diketahui melalui akun Instagram resmi PT. Astra di @Astra_career ataupun di akun LinkedIn PT. Astra International Tbk.

    Dengan demikian, narasi pada pesan Whatsapp yang menginformasikan terkait undangan psikotes PT. Astra tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori impostor content atau konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Kompas, Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk, yakni Boy Kelana Soebroto menegaskan bahwa setiap lowongan dan informasi resmi terkait pekerjaan dari Astra dan Grup Astra selalu diumumkan melalui laman resmi di https://career.astra.co.id/.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7875) [SALAH] Akun Facebook Siber Polri, DOI-Ditsiber Online Indonesia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/11/2021

    Berita

    Ditemukan akun Facebook bernama DOI-Ditsiber Online Indonesia yang bertindak sebagai akun Siber Polri. Dalam akun tersebut beberapa postingannya berisi informasi terkait penangkapan penipuan online.

    Tidak hanya akun tersebut, akun Facebook lain bernama Ditsiber Online Indonesia-DOI membuat profil seperti Siber Polri, akun ini mendapat dukungan sebanyak 33.500 likes. Adapun isi postingannya terkait juga dengan penangkapan penipuan online.

    Hasil Cek Fakta

    Meski begitu, Kedua akun Facebook bernama DOI-Ditsiber Online Indonesia dan Ditsiber Online Indonesia-DOI adalah akun palsu.

    Diklarifikasi langsung oleh akun Twitter resmi Siber Polri @CCICPolri, kedua akun tersebut bukan akun asli Siber Polri. Keduanya memakai foto profil dengan logo yang sama dengan logo asli Siber Polri, sehingga nampak seperti akun asli.

    Diketahui dalam modusnya, kedua akun palsu mencari korban yang terkena penipuan dan mengiming-imingi korban untuk membantu mereka mengembalikan dananya yang hilang. Namun, akun palsu tersebut meminta bayaran kepada korban namun tidak ada tindakan lebih lanjut untuk membantu korban, dengan kata lain melakukan penipuan.

    Dalam aksinya, mereka mengunggah berbagai kasus penipuan online maupun tindak pidana lainnya agar terlihat seperti milik akun asli Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

    Lebih lanjut, Siber Polri menginformasikan bahwa akun resmi) asli Siber Polri hanya yang terverifikasi dan bercentang biru. Adapun akun-akun aslinya yakni:
    Instagram: @ccicpolri
    Facebook: Direktorat Tindak Pidana Siber
    Twitter: @CCICPolri

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun Facebook dengan nama DOI-Ditsiber Online Indonesia dan Ditsiber Online Indonesia-DOI adalah AKUN PALSU, termasuk hoax berkategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani R

    Akun Palsu. Dikonfirmasi langsung melalui akun Twitter resminya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (@CCICPolri) bahwa akun Facebook bernama DOI-Ditsiber Online Indonesia dan Ditsiber Online Indonesia-DOI, bukanlah akun resmi Siber Polri.

    Rujukan