(GFD-2022-10719) Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Pfizer Mengandung Logam Berat Graphene Oxide
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 13/10/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin Pfizer mengandung logam berat graphene oxide. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Oktober 2022.
Klaim vaksin Pfizer mengandung logam berat graphene oxide berupa video yang menampilkan dokumen.
Diberi keterangan sebagai berikut:
"Dokumen internal dari laboratorium Pfizer menjelaskan tentang;
💉 Pfizer dengan ukuran berat 30 mg mengandung material logam berat graphene oxide dengan 15 milyar nanopartikel atau serbuk partikel pembawa lemak"
Benarkah klaim vaksin Pfizer mengandung logam berat graphene oxide? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Pfizer mengandung logam berat graphene oxide, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'pfizer contains the heavy metal material graphene oxide'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pfizer vaccine does not contain graphene oxide" yang dimuat situs apnews.com, pada 9 Juli 2021.
Dalam situs apnews.com, seorang profesor teknik kimia di Massachusetts Institute of Technology Allen Myerson mengatakan tidak mungkin oksida graphene ditemukan dalam vaksin.
"Itu tidak ada dalam daftar bahan dan tidak mungkin ada," kata Allen Myerson.
"Sama sekali tidak masuk akal," kata Dr. Paul Offit, ahli vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia.
Menurut spesialis penyakit menular Johns Hopkins Dr. Amesh Adalja ada penelitian tentang potensi penggunaan graphene oxide dalam vaksin lain, tetapi jumlahnya tidak akan menjadi racun bagi sel manusia.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Fact Check-COVID-19 vaccines do not contain graphene oxide" yang dimuat situs reuters.com, dalam artikel tersebut Senior Associate of Global Media Relations Pfizer mengatakan “Grafena oksida tidak digunakan dalam pembuatan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech,”.
Menurut lembar fakta di situs web Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, bahan vaksin Pfizer meliputi: mRNA, lipid, kalium klorida, kalium fosfat monobasa, natrium klorida, natrium fosfat dihidrat dibasa, dan sukrosa. Itu tidak mencantumkan graphene oxide.
Tidak ada vaksin COVID-19 lain yang tersedia di seluruh dunia, diproduksi oleh Moderna , Janssen, AstraZeneca, CanSino, Sinovac dan Sputnik V, mengandung graphene oxide.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim vaksin Pfizer mengandung logam berat graphene oxide tidak benar.
Graphene oxide tidak digunakan dalam pembuatan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Rujukan
(GFD-2022-10718) Cek Fakta: Tidak Benar Foto yang Diklaim Kupu-Kupu Bertanduk
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 13/10/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim kupu-kupu bertanduk beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Juli 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah foto yang disebut-sebut kupu-kupu bertanduk. Dalam foto tersebut, terlihat seekor serangga bersayap memiliki empat tanduk di bagian ekornya. Foto serangga itu kemudian dikaitkan dengan kupu-kupu bertanduk.
"Semalam liat hewan ini di teras, ku kira kupu kupu tapi kok ada tanduk nya..😱Gua cari tau di internet ternyata ada di dalam al-quran.
Asal usul hewan tersebut 👉," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 13 kali dibagikan dan mendapat 4 komentar dari warganet.
Benarkan foto tersebut merupakan kupu-kupu bertanduk? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim kupu-kupu bertanduk. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat gambar serupa. Satu di antaranya artikel berjudul "Makhluk Aneh dari Kebumen Ini Membuat Kita Merinding" yang dimuat situs mongabay.co.id pada 2 November 2017 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
Artikel tersebut menjelaskan bahwa gambar serangga bertanduk itu merupakan Creatonotos Gangis. Serangga ini sering dijuluki pensil berbulu. Sedangkan tanduk atau tentakel berbulu dan berjumlah empat itu adalah Coremata.
Coremata berfungsi menarik perhatian lawan jenis ketika musim kawin tiba. Coremata adalah semacam kantong yang bisa mengembang dan akan mengeluarkan gelembung-gelembung feromon.
Pada serangga yang satu ini, kantung tersebut ukurannya besar sekali dan berbulu, yang merupakan sinyal ajakan kawin untuk lawan jenis.
Kesimpulan
Foto yang diklaim kupu-kupu bertanduk ternyata tidak benar. Faktanya, serangga itu bukan kupu-kupu, melainkan ngengat bernama Creatonotos Gangis.
Creatonotos Gangis memiliki tentakel berbulu berjumlah empat itu yakni, Coremata. Kantung tersebut ukurannya besar dan berbulu, yang merupakan sinyal ajakan kawin untuk lawan jenis.
Rujukan
(GFD-2022-10717) Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Kondisi Sungai Ciliwung pada 12 Oktober 2022
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 12/10/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kondisi sungai Ciliwung pada 12 Oktober 2022. Video tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim video kondisi sungai Ciliwung meluap pada 12 Oktober 2022 menampilkan aliran air dengan arus yang deras. Dalam video tersebut terdapat narasi suara sebagai berikut.
"Kali Ciliwung mengamuk hati-hati di Jakarta dan sekitarnya."
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"#update 16:35 (12-10-22) #katulampa"
Benarkah klaim video kondisi sungai Ciliwung pada 12 Oktober 2022? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kondisi sungai Ciliwung pada 12 Oktober 2022 dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada sejumlah situs, salah satunya video berjudul "Air bah dibogor" yang diunggah akun YouTube UTOMO chanel, pada 5 Februari 2018. Video tersebut identik dengan klaim.
Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=7FY5sG-J6Sg&t=4s
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video kondisi sungai Ciliwung pada 12 Oktober 2022 tidak benar.
Video tersebut telah beredar sejak 2018.
(GFD-2022-10716) Cek Fakta: Klarifikasi Qatar Keluarkan Aturan Bagi Fans dan Pengunjung Piala Dunia 2022
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 12/10/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan poster yang diklaim aturan dari Pemerintah Qatar untuk fans Piala Dunia 2022 mendatang. Postingan itu beredar sejak awal Oktober lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 7 Oktober 2022.
Dalam postingannya terdapat poster dengan judul: "Qatar Welcomes You!"
Di dalam poster itu terdapat sejumlah gambar aktivitas yang dilarang di Qatar seperti meminum alkohol, berkencan, mendengarkan musik dengan keras, hingga mengambil foto orang lain tanpa izin.
Akun itu menambahkan narasi:
"Aturan ini akan mengikuti Anda selama Piala Dunia 2022 di Qatar"
Lalu benarkah postingan poster yang diklaim aturan dari Pemerintah Qatar untuk fans Piala Dunia 2022 mendatang?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari website pemeriksa fakta India, The Logical Indian berjudul "Has Qatari Govt Prohibited Alcohol And Homosexuality For Visitors During Fifa World Cup? No, Viral Claim Is False!" yang tayang 10 Oktober 2022.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa poster yang banyak dibagikan di media sosial bukan berasal dari Pemerintah Qatar.
Poster itu sudah beredar sejak 20 Juni 2014 oleh sejumlah aktivis perempuan Qatar di akun Twitter bernama "Reflect Your Respect". Dilansir dari Huffpost, kampanye itu dilakukan untuk merespons yang disebut sebagai "invasi budaya" dalam berpakaian oleh warganegara asing.
Selain itu akun resmi Piala Dunia 2022 Qatar di Twitter, @roadto2022en yang sudah bercentang biru atau terverifikasi juga sudah memberikan penjelasannya:
"Poster grafis "Qatar Welcomes You" yang beredar di media sosial bukan dari sumber resmi dan mengandung informasi yang tidak faktual.
Kami mengimbau pengunjung atau fans untuk mengandalkan informasi dari penyelenggara yang resmi untuk Piala Dunia 2022 Qatar. Komite Tertinggi untuk Warisan dan Informasi serta FIFA akan segera mengeluarkan panduan bagi fans yang ekstensif untuk membantah informasi yang beredar viral," bunyi pernyataan di akun itu.
"Penyelenggara turnamen sangat jelas akan menyambut semua orang untuk datang ke Qatar dan menikmati Piala Dunia 2022. Qatar selalu terbuka, toleransi, dan menyambut dengan tangan terbuka negara lain. Fans internasional dan pengunjung Piala Dunia akan merasakan pengalaman langsung."
Kesimpulan
Postingan poster yang diklaim aturan dari Pemerintah Qatar untuk fans Piala Dunia 2022 mendatang telah diklarifikasi. Faktanya hingga saat ini penyelenggara belum mengeluarkan panduan resmi bagi fans dan pengunjung Piala Dunia 2022.
Rujukan
- https://thelogicalindian.com/fact-check/no-the-qatari-govt-did- not-prohibit-alcohol-profanity-and-homosexuality-during-fifa- world-cup-37944
- https://twitter.com/roadto2022en/status/1578056238914478081
- https://empowertitans.com/fact-check-no-alcohol-homosexuality- conservative-guidelines-for-fifa-world-cup-not-issued-by-qatar- govt/
- https://www.reuters.com/article/factcheck-worldcup-qatar/fact- check-poster-listing-behaviours-to-avoid-at-the-2022-fifa-world- cup-is-not-an-official-release-idUSL1N3171PO
Halaman: 4530/6621