• (GFD-2020-4308) [SALAH] Video “Didemo rakyat, KETUA WAKIL RAKYAT DAN EMAKNYA ngga berani mongol malah GOYANG CORONA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/07/2020

    Berita

    Akun Lestari (fb.com/lestari.antique) mengunggah sebuah video ke grup Mujahid Aksi Bela Islam (fb.com/groups/595959060597810) dengan narasi sebagai berikut:

    “Didemo rakyat, KETUA WAKIL RAKYAT DAN EMAKNYA ngga berani mongol.. malah GOYANG CORONA Tapi biarkan saja..itung itung pesta dulu sebelum mereka DIBUBARKAN”

    Video itu memperlihatkan Megawati Soekarnoputri, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berjoget dengan gerakan yang diklaim sebagai goyang corona.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ada video Megawati Soekarnoputri, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berjoget dengan gerakan yang diklaim sebagai goyang corona adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video tersebut sama sekali tidak terkait dengan Virus Corona COVID-19. Video tersebut beredar sebelum pemerintah mengumumkan adanya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pertama di Indonesia, pada 2 Maret 2020.

    Berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Megawati Soekarnoputri
    Video yang identik, salah satunya diunggah oleh akun Facebook Bu Mega Bercerita pada tanggal 23 Januari 2020, pada saat acara perayaan ulang tahun Megawati Soekarnoputri.

    2. Walikota Surabaya Tri Rismaharini
    Video yang identik, diunggah oleh kanal Youtube milik detikcom pada 12 Oktober 2017 dengan judul “Cucok!! Aksi Wali Kota Risma Joget Gemu Fa Mi Re”. Video ini adalah salah satu cara unik yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk memperingati HUT ke-72 Provinsi Jatim.

    3. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
    Video yang identik, diunggah oleh kanal Youtube NEXT Communication dengan judul “Pak Ganjar Pranowo ber-dangdut ria” pada 5 November 2014. Saat itu, Ganjar memenuhi tantangan ber-goyang dangdut #ILIKEDANGDUT dan berdonasi tujuan nya untuk pembangunan sekolah yang rusak.

    4. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
    Video yang identik, salah satunya diunggah oleh kanal Youtube Indosiar dengan judul “Viral no 5 Asian Games 2018: Jokowi Joget Goyang Dayung | Asian Games 2018” pada 2 September 2019.Aksi Goyang Dayung dilakukan saat Via Vallen tampil di atas panggung membawakan lagu tema Asian Games berjudul Meraih Bintang di pembukaan ajang turnamen olahraga bergengsi terbesar se-Asia, Asian Games 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 18 Agustus 2018 lalu.

    Kesimpulan

    Tidak terkait dengan Virus Corona COVID-19. Video tersebut beredar sebelum pemerintah mengumumkan adanya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pertama di Indonesia, pada 2 Maret 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4307) [SALAH] “miskin nya Negeri ini. Mobil Wakil Presiden sampai kehabisan BBM, sekelas Mercy di isi pake bensin eceran”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/07/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, beredar unggahan dari akun @RasyidAhmad dengan narasi mobil Wakil Presiden kehabisan bensin, sehingga harus diisi dengan bensin eceran yang terdapat di pinggir jalan.

    Astaghfirullah.., sampai seginikah miskin nya Negeri ini..? Mobil Wakil Presiden sampai kehabisan BBM di perjalanan dan lucu nya lagi Mobil Mewah sekelas Mercy di isi pake bensin eceran.., siapa kah yang patut di salahkan..?

    Pasca viral dan beredar di media sosial, narasi tersebut akhirnya mendapat bantahan dari Sekretaris Wakil Presiden Republik Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari republika.co.id, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar menjelaskan bahwa kejadian pengisian memang benar adanya. Namun tidak benar apabila dikatakan mobil VVIP tersebut kehabisan bahan bakar, sehingga harus diisi bensin eceran pinggir jalan. Oemar menambahkan bahwa mobil tersebut bukanlah mobil yang ditumpangi Wapres Ma’ruf Amin, melainkan mobil cadangan.

    “Rekaman peristiwa yang beredar itu terjadi saat Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat, 8 Juli 2020. Adapun mobil dinas yang terlihat tengah diisi BBM berfungsi sebagai kendaraan VVIP cadangan dalam rangkaian resmi,” pungkas Oemar melalui siaran pers.

    Lebih lanjut Oemar menjelaskan bahwa pengisian BBM melalui jerigen bukan dikarenakan mobil kehabisan bahan bakar, melainkan dilakukan karena tidak adanya stasiun pengisian bahasn bakar pada SPBU yang memiliki jenis BBM sesuai kriteria mobil VVIP. Oemar menambahkan bahwa dalam setiap rangkaian VVIP selalu disiapkan BBM cadangan dalam jerigen di mobil teknisi.

    “Saat diperlukan pengisian BBM dan tidak tersedia BBM yang sesuai dengan spesifikasi mobil VVIP di SPBU setempat, maka digunakan BBM cadangan yang telah disiapkan,” jelas Oemar.

    Berdasar pada pernyataan Kepala Sekretariat Wakil Presiden, unggahan @RasyidAhmad adalah tidak sesuai fakta dan masuk ke kategori false context. False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Kesimpulan

    Bukan diisi bensin eceran, dan tidak sedang kehabisan bahan bakar. Pengisian dilakukan lebih awal karena di lokasi kunjungan tidak terdapat SPBU yang memiliki BBM sesuai kriteria mobil VVIP. Dalam rangkaian VVIP juga selalu disiapkan BBM cadangan dalam jerigen yang terdapat di mobil teknisi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4306) [SALAH] “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BAHASA ARAB DITIADAKAN di sekolah madrasah RA, MI, mts, Dan MA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/07/2020

    Berita

    Akun Bintang Anggara (fb.com/bintang.anggara.3194) mengunggah gambar surat berkop Kementrian Agama Republik Indonesia – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam perihal Implementasi KMA 792 Tahun 2018, KMA 183 Tahun 2019 dan KMA 184 tahun 2019 dengan narasi sebagai berikut:

    “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BAHASA ARAB DITIADAKAN di sekolah madrasah RA, MI, mts, Dan MA
    Parah!”

    Pada poin ke-3 surat tersebut, tertulis:
    “Dengan berlakunya KMA 183 Tahun 2019 dan KMA 184 Tahun 2019 maka mulai Tahun Pelajaran 2020/2021 KMA No 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah sudah tidak berlaku lagi”

    Hapus bahasa arab

    Pelajaran agama Islam dihapus

    "pendidikan agama dihapus"
    Pendidikan Agama Dihapus
    PAI dihapus
    Pendidikan Agama Dihapus
    PAI di sekolah dihapus

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan ahsil penelusuran, klaim bahwa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah ditiadakan dengan adanya KMA 183 dan 184 Tahun 2019 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, mata pelajaran tersebut tetap ada, namun ada perbaikan pada substansi materi. KMA 183 dan 184 tahun 2019 ini menggantikan KMA 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah.

    Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A Umar mengatakan bahwa Madrasah, baik Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs), maupun Aliyah (MA), akan menggunakan kurikulum baru untuk Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.

    “Mulai tahun pelajaran 2020/2021, pembelajaran di MI, MTs, dan MA akan menggunakan kurikulum baru untuk Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab,” terang Umar di Jakarta, Jumat (10/07/2020).

    Meski demikian, mata pelajaran dalam Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab pada KMA 183 Tahun 2019 sama dengan KMA 165 Tahun 2014. Mata Pelajaran itu mencakup Quran Hadist, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab.

    “Jadi beda KMA 183 dan 165 lebih pada adanya perbaikan substansi materi pelajaran karena disesuaikan dengan perkembangan kehidupan abad 21,” jelas Umar.

    “Kemenag juga sudah menyiapkan materi pembelajaran PAI dan Bahasa Arab yang baru ini sehingga baik guru dan peserta didik tidak perlu untuk membelinya. Buku-buku tersebut bisa diakses dalam website e-learning madrasah,” tandasnya.

    Menurut dia, keputusan ini sudah disosialisaikan sejak lama. Dan surat yang beredar saat ini hanya penegasan dari keputusan yang ditetapkan Kementerian Agama.

    “Ini sudah disosialisasikan sejak satu tahun lalu kepada seluruh guru dan pengawas madrasah. Surat di atas hanya penegasan saja. Sebaiknya surat di baca pelan-pelan dari atas, tidak ujuk-ujuk baca nomor 3. Insya Allah paham,” ujar dia.

    Keputusan Menteri Agama 183 dan 184 Tahun 2019 yang dimaksud memang sudah diterbitkan sejak tanggal 30 Juli 2019. Sosialisasinya pun sudah dilaksanakan sejak tahun 2019, salah satunya oleh Kementerian Agama Propinsi Sulawesi Tengah pada bulan Desember 2019.

    Keputusan Menteri Agama ini tidak langsung diberlakukan pada tahun terbitnya KMA, yaitu tahun 2019. Sehingga pada tahun pelajaran 2019/2020, penyelenggaraan pendidikan di madrasah masih menggunakan regulasi yang lama yakni KMA Nomor 165 Tahun 2013, dan KMA Nomor 117 Tahun 2014 sebagai dasar dalam mengimplementasikan kurikulumnya.

    Kesimpulan

    BUKAN ditiadakan. Mata pelajaran tersebut tetap ada, namun ada perbaikan pada substansi materi. KMA 183 dan 184 tahun 2019 ini menggantikan KMA 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4305) [SALAH] “Muncul Virus Baru di China Selain Corona, #Hantavirus”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/03/2020

    Berita

    Mendadak muncul lagi virus baru di China
    "Assalamualaikum
    Saya ingin mencari informasi tentang hantavirus di china
    Apakah itu benar?"
    Muncul Virus Baru di China Selain Corona, #Hantavirus Bisa Membunuh dalam Hitungan Jam

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa Virus Hanta adalah virus baru adalah klaim yang salah.

    Virus Hanta pertama kali ditemukan pada 1950. Virus Hanta pun, yang menyebabkan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), pernah mewabah di AS pada 1993. Virus Hanta adalah virus yang menyebar terutama dari tikus dan dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit. Manusia bisa tertular jika terpapar urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi

    Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo pada 25 Maret 2020, menurut laporan dari situs media asing Global Times, memang ada seorang pria dari provinsi Yunnan, Cina, yang meninggal karena terinfeksi virus Hanta. Ia meninggal di dalam sebuah bus ketika dalam perjalanan menuju provinsi Shandong.

    Namun, dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus yang menyebabkan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) atau sindrom paru-paru virus Hanta ini sudah pernah mewabah sebelumnya, yakni pada Mei 1993, di AS bagian barat daya, tepatnya di negara bagian Arizona, New Mexico, Colorado, dan Utah.

    Wabah ini bermula ketika seorang laki-laki muda dari Suku Navajo yang sehat secara fisik menderita sesak napas dan dilarikan ke sebuah rumah sakit di New Mexico. Namun, ia meninggal dengan sangat cepat. Setelah ditelusuri, beberapa hari sebelumnya, tunangan laki-laki tersebut juga meninggal setelah menunjukkan gejala yang sama.

    Kantor Investigasi Medis (OMI) New Mexico pun menyisir seluruh wilayah AS bagian barat daya untuk mencari kasus serupa. Dalam beberapa jam, OMI telah menemukan lima anak muda yang sehat secara fisik namun meninggal setelah mengalami gagal napas akut. Beberapa minggu kemudian, para peneliti menemukan bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus Hanta. Penyakitnya pun diberi nama Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).

    Meskipun baru mewabah di AS pada 1993, menurut laporan CDC, HPS sebenarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun sebelumnya. Berdasarkan pemeriksaan sampel jaringan paru-paru dari orang yang meninggal karena sindrom gangguan pernapasan, kasus HPS paling awal adalah kasus seorang pria asal Utah yang berusia 38 tahun pada 1959.

    Adapun menurut seorang pakar saraf, Sumaiya Shaikh, dalam cuitannya di Twitter pada 24 Maret 2020, virus Hanta pertama kali muncul pada 1950 dalam perang AS-Korea di Korea, tepatnya di Sungai Hantan. Virus ini menyebar dari tikus. Manusia bisa tertular jika mencerna cairan dari tubuh tikus tersebut. “Penularan manusia-manusia jarang terjadi,” katanya.

    Laporan CDC memaparkan hal serupa. Virus Hanta adalah virus yang menyebar terutama dari tikus dan dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit. Di AS, virus Hanta dikenal sebagai “New World” Hantavirus dan dapat menyebabkan HPS. Virus Hanta lainnya, yang dikenal sebagai “Old World” Hantavirus dan kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia, dapat menyebabkan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) atau demam berdarah dengan sindrom ginjal.

    Menurut CDC, masa inkubasi HPS tidak diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan informasi yang diketahui hingga saat ini, gejala HPS muncul antara 1-8 minggu setelah terpapar urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi. Adapun beberapa gejala awal HPS berupa kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama pada paha, pinggul, punggung, dan bahu.

    Dalam beberapa kasus, terdapat gejala seperti sakit kepala dan perut, kedinginan, mual, muntah, dan diare. Selama 4-10 hari setelah fase awal penyakit, muncul gejala seperti batuk dan sesak napas karena paru-paru dipenuhi dengan cairan. HPS bisa berakibat fatal, memiliki tingkat kematian hingga 38 persen.

    Sementara itu, HFRS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hanta dari keluarga Bunyaviridae, seperti Hantaan, Dobrava, Saaremaa, Seoul, dan Puumala. Biasanya, gejala HFRS muncul antara 1-2 minggu setelah terpapar urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi. Gejala awal penyakit ini adalah sakit kepala, punggung, dan perut, demam, kedinginan, mual, dan pandangan kabur.

    Dalam beberapa kasus, terdapat gejala muka dan mata memerah serta ruam. Gejala selanjutnya mencakup tekanan darah rendah, syok akut, kebocoran pembuluh darah, dan gagal ginjal akut. Kematian akibat HFRS terjadi pada kurang dari 1-15 persen pasien. Kematian dalam kasus HFRS yang disebabkan oleh virus Hantaan berkisar 5-15 persen, sementara yang disebabkan oleh virus Puumala kurang dari 1 persen.

    Kesimpulan

    BUKAN virus baru. Virus Hanta pertama kali ditemukan pada 1950. Virus Hanta pun, yang menyebabkan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), pernah mewabah di AS pada 1993. Virus Hanta adalah virus yang menyebar terutama dari tikus dan dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit. Manusia bisa tertular jika terpapar urin, kotoran, atau air liur dari tikus.

    Rujukan