• (GFD-2020-4310) [SALAH] Gambar “Buni Yani Menyesal Memenjarakan Ahok”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Ferry Ansyah membagikan gambar dengan narasi yang menyebutkan bahwa Buni Yani menyesal telah memenjarakan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama).

    Berikut kutipan dalam gambarnya:

    “Terlambat: Buni Yani Menyesal telah Memenjarakan Ahok Dan Sekarang Berjanji Tak Akan Mengulanginya Lagi. Tobat…. Tobat…. Tobat”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa konten gambar tersebut merupakan hasil suntingan dari tampilan artikel periksa fakta medcom.id berjudul “[Cek Fakta] Buni Yani Menyesal telah Memenjarakan Ahok? Ini Faktanya” pada versi mobile.

    Selain itu, diketahui pula bahwa Buni Yani tidak pernah memberikan pernyataan perihal penyesalannya terhadap kasus yang menimpa Ahok. Isu tersebut sudah diklarifikasi oleh pihak kuasa hukum Buni Yani pada tahun 2018.

    Dilansir dari tirto.id, Aldwin Rahardian, kuasa hukum dari Buni Yani (13/7) membantah kliennya (Buni Yani) membuat pernyataan telah menyesal memenjarakan Ahok. Aldwin dengan melampirkan tangkapan layar percakapan dirinya dengan Buni Yani memberitahu bahwa informasi itu tidak benar.

    “Berita jahat dan fitnah tak berkesudahan! Dipastikan itu hoaks, Pak Buni sudah menghubungi saya tadi pagi (13/7),” jawabnya pada 13 Juli 2018 pada tirto.id.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten sumber tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4309) [SALAH] Video Doa Imam Besar Masjidil Haram Mekah Assyeikh Sudais terhadap Musibah Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Izul Maz mengunggah sebuah video berdurasi 5.53 menit di laman pribadinya dengan narasi “Doa Assyeikh sudais imam besar masjidil haram mekah terhadap musibah virus corona yang melanda umat saat ini mari kita Aamiin kan Doa bersama... 🤲🤲🤲🙏🙏🙏 sebarkan” pada 9 Maret 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 17 ribu reaksi, 7,1 ribu komentar, dan telah dibagikan sebanyak 56 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut adalah video dari Syekh Dr. Abdurrahman as-Sudais saat menjadi pemimpin pelaksanaan salat Maghrib di Masjid Badshahi, kota Lahore, Pakistan pada 30 Mei 2007 yang dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai daerah. Video tersebut diunggah oleh kanal YouTube ibn Muhammad pada 1 Juni 2007 dengan judul “شيخ عبد الرحمن السديس في باكستان Sheikh Sudais in Pakistan” (Sheikh Sudais di Pakistan) yang berdurasi 5.53 menit.

    Di akhir salat Maghrib tersebut, Imam Besar Syekh Dr. Abdurrahman as-Sudais memimpin pembacaan doa agar umat Islam berjuang untuk persatuan dan solidaritas dalam barisan mereka, yang pada akhirnya akan membantu menyelesaikan semua masalah yang tengah dihadapi, termasuk menggagalkan aksi jahat Anti Islam.

    Kesimpulan

    Dengan begitu, video dan narasi yang diunggah oleh akun Izul Maz di Facebook dapat masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan dan Konten yang Salah. Sebab, video Imam Besar Syekh Dr. Abdurrahman as-Sudais direkam jauh sebelum virus Corona melanda dunia saat ini dan doa yang dipanjatkan bukan doa terhadap musibah virus Corona.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4308) [SALAH] Video “Didemo rakyat, KETUA WAKIL RAKYAT DAN EMAKNYA ngga berani mongol malah GOYANG CORONA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/07/2020

    Berita

    Akun Lestari (fb.com/lestari.antique) mengunggah sebuah video ke grup Mujahid Aksi Bela Islam (fb.com/groups/595959060597810) dengan narasi sebagai berikut:

    “Didemo rakyat, KETUA WAKIL RAKYAT DAN EMAKNYA ngga berani mongol.. malah GOYANG CORONA Tapi biarkan saja..itung itung pesta dulu sebelum mereka DIBUBARKAN”

    Video itu memperlihatkan Megawati Soekarnoputri, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berjoget dengan gerakan yang diklaim sebagai goyang corona.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ada video Megawati Soekarnoputri, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berjoget dengan gerakan yang diklaim sebagai goyang corona adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video tersebut sama sekali tidak terkait dengan Virus Corona COVID-19. Video tersebut beredar sebelum pemerintah mengumumkan adanya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pertama di Indonesia, pada 2 Maret 2020.

    Berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Megawati Soekarnoputri
    Video yang identik, salah satunya diunggah oleh akun Facebook Bu Mega Bercerita pada tanggal 23 Januari 2020, pada saat acara perayaan ulang tahun Megawati Soekarnoputri.

    2. Walikota Surabaya Tri Rismaharini
    Video yang identik, diunggah oleh kanal Youtube milik detikcom pada 12 Oktober 2017 dengan judul “Cucok!! Aksi Wali Kota Risma Joget Gemu Fa Mi Re”. Video ini adalah salah satu cara unik yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk memperingati HUT ke-72 Provinsi Jatim.

    3. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
    Video yang identik, diunggah oleh kanal Youtube NEXT Communication dengan judul “Pak Ganjar Pranowo ber-dangdut ria” pada 5 November 2014. Saat itu, Ganjar memenuhi tantangan ber-goyang dangdut #ILIKEDANGDUT dan berdonasi tujuan nya untuk pembangunan sekolah yang rusak.

    4. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
    Video yang identik, salah satunya diunggah oleh kanal Youtube Indosiar dengan judul “Viral no 5 Asian Games 2018: Jokowi Joget Goyang Dayung | Asian Games 2018” pada 2 September 2019.Aksi Goyang Dayung dilakukan saat Via Vallen tampil di atas panggung membawakan lagu tema Asian Games berjudul Meraih Bintang di pembukaan ajang turnamen olahraga bergengsi terbesar se-Asia, Asian Games 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 18 Agustus 2018 lalu.

    Kesimpulan

    Tidak terkait dengan Virus Corona COVID-19. Video tersebut beredar sebelum pemerintah mengumumkan adanya pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pertama di Indonesia, pada 2 Maret 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4307) [SALAH] “miskin nya Negeri ini. Mobil Wakil Presiden sampai kehabisan BBM, sekelas Mercy di isi pake bensin eceran”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/07/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, beredar unggahan dari akun @RasyidAhmad dengan narasi mobil Wakil Presiden kehabisan bensin, sehingga harus diisi dengan bensin eceran yang terdapat di pinggir jalan.

    Astaghfirullah.., sampai seginikah miskin nya Negeri ini..? Mobil Wakil Presiden sampai kehabisan BBM di perjalanan dan lucu nya lagi Mobil Mewah sekelas Mercy di isi pake bensin eceran.., siapa kah yang patut di salahkan..?

    Pasca viral dan beredar di media sosial, narasi tersebut akhirnya mendapat bantahan dari Sekretaris Wakil Presiden Republik Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari republika.co.id, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar menjelaskan bahwa kejadian pengisian memang benar adanya. Namun tidak benar apabila dikatakan mobil VVIP tersebut kehabisan bahan bakar, sehingga harus diisi bensin eceran pinggir jalan. Oemar menambahkan bahwa mobil tersebut bukanlah mobil yang ditumpangi Wapres Ma’ruf Amin, melainkan mobil cadangan.

    “Rekaman peristiwa yang beredar itu terjadi saat Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat, 8 Juli 2020. Adapun mobil dinas yang terlihat tengah diisi BBM berfungsi sebagai kendaraan VVIP cadangan dalam rangkaian resmi,” pungkas Oemar melalui siaran pers.

    Lebih lanjut Oemar menjelaskan bahwa pengisian BBM melalui jerigen bukan dikarenakan mobil kehabisan bahan bakar, melainkan dilakukan karena tidak adanya stasiun pengisian bahasn bakar pada SPBU yang memiliki jenis BBM sesuai kriteria mobil VVIP. Oemar menambahkan bahwa dalam setiap rangkaian VVIP selalu disiapkan BBM cadangan dalam jerigen di mobil teknisi.

    “Saat diperlukan pengisian BBM dan tidak tersedia BBM yang sesuai dengan spesifikasi mobil VVIP di SPBU setempat, maka digunakan BBM cadangan yang telah disiapkan,” jelas Oemar.

    Berdasar pada pernyataan Kepala Sekretariat Wakil Presiden, unggahan @RasyidAhmad adalah tidak sesuai fakta dan masuk ke kategori false context. False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Kesimpulan

    Bukan diisi bensin eceran, dan tidak sedang kehabisan bahan bakar. Pengisian dilakukan lebih awal karena di lokasi kunjungan tidak terdapat SPBU yang memiliki BBM sesuai kriteria mobil VVIP. Dalam rangkaian VVIP juga selalu disiapkan BBM cadangan dalam jerigen yang terdapat di mobil teknisi.

    Rujukan