(GFD-2021-7874) [SALAH] Jembatan Tumbang Nusa Palangkaraya Putus
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 20/11/2021
Berita
Beredar postingan di story WhatsApp oleh akun bernama Bang Ullah Ketua, yang membagikan sebuah video sebuah jembatan putus. Dan dalam video tersebut diberikan keterangan bahwa kejadiannya menimpa Jembatan Tumbang Nusa Palangkaraya. Postingan dengan klaim bahwa Jembatan Tumbang Nusa putus diketahui diedarkan pertama oleh akun bernama Om Haji Norsidi di story WhatsApp.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, ditemukan bukti bahwa jembatan yang ada di video tersebut adalah Jembatan Kalanaman Katingan Tengah. Diklarifikasi langsung melalui akun instagram resmi Diskominfo Provinsi Kalimantan Tengah (@diskominfosantikkalteng), bahwa klaim Om Haji Norsidi adalah HOAX.
SetelahTim Kominfo (MMC) diterjunkan langsung ke lapangan diketahui bahwa, video jembatan yang tersebar di WhatsApp bukanlah Jembatan Tumbang Nusa Palangkaraya, namun Jembatan Kalanaman Katingan Tengah. Informasi terbaru menyatakan bahwa Jembatan Kalanaman sudah diperbaiki dan berfungsi dengan normal.
Berdasarkan data yang terkumpul klaim Om Haji Norsidi adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
SetelahTim Kominfo (MMC) diterjunkan langsung ke lapangan diketahui bahwa, video jembatan yang tersebar di WhatsApp bukanlah Jembatan Tumbang Nusa Palangkaraya, namun Jembatan Kalanaman Katingan Tengah. Informasi terbaru menyatakan bahwa Jembatan Kalanaman sudah diperbaiki dan berfungsi dengan normal.
Berdasarkan data yang terkumpul klaim Om Haji Norsidi adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani R
Informasi Palsu. Video jembatan putus yang ada pada video sebenarnya adalah Jembatan Kalanaman Katingan Tengah. Saat ini, Jembatan Kalanaman sudah diperbaiki sehingga bisa digunakan dengan normal.
Informasi Palsu. Video jembatan putus yang ada pada video sebenarnya adalah Jembatan Kalanaman Katingan Tengah. Saat ini, Jembatan Kalanaman sudah diperbaiki sehingga bisa digunakan dengan normal.
Rujukan
(GFD-2021-7873) [SALAH] Foto Batu Nisan dengan Kode QR di Jepang
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 20/11/2021
Berita
Beredar postingan dari akun Instagram mifase.jrw berupa foto dengan beberapa batu nisan yang tertera kode QR dengan keterangan bahwa adanya kuburan yang dilengkapi dengan kode QR di Jepang sejak tahun 2008 yang jika dipindai akan menunjukan gambar identitas, informasi, dan biografi singkat dari orang tersebut. Postingan tersebut disukai 1586 kali.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelurusan dan melakukan pemindaian terhadap ketiga kode QR pada foto-foto batu nisan tersebut, foto pertama mengarah ke sebuah artikel dari znet.com yang berjudul “A QR code on your gravestone? It’s dead serious” sedangkan kode QR lainnya mengarah ke sebuah website dari qr-memories.com yang berisikan biografi singkat tentang Timory Howard Tuttiett. QR Memories adalah layanan yang berpusat di Dorset, Inggris untuk menyediakan kode QR pada batu nisan yang menyediakan informasi pada websitenya.
Foto pertama pada postingan setelah ditelusuri selain kode QR yang hanya mengarah ke sebuah artikel berita tetapi juga foto yang disunting. Foto batu nisan yang serupa ditemukan pada website shutterstock dengan judul “Blank gravestone with other graves and trees in background. Old stone.” oleh vyasphoto, terlihat foto tersebut tidak terdapat kode QR. Kedua foto lainnya juga ditemukan pada website yang sama dengan keterangan bahwa batu nisan tersebut berada di Dorset, Inggris milik Timoty Tuttiett.
Penggunaan kode QR pada batu nisan di Jepang memang sudah dikenal sejak tahun 2008 yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang bernama Ishi no Koe (Voice of the Stone) yang memberikan layanan untuk memasangkan kode QR pada batu nisan yang jika dipindai akan menampilkan foto, video, dan informasi lainnya tentang orang yang sudah meninggal tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut, foto batu nisan dengan kode QR di Jepang adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konteks yang Salah/False Context.
Foto pertama pada postingan setelah ditelusuri selain kode QR yang hanya mengarah ke sebuah artikel berita tetapi juga foto yang disunting. Foto batu nisan yang serupa ditemukan pada website shutterstock dengan judul “Blank gravestone with other graves and trees in background. Old stone.” oleh vyasphoto, terlihat foto tersebut tidak terdapat kode QR. Kedua foto lainnya juga ditemukan pada website yang sama dengan keterangan bahwa batu nisan tersebut berada di Dorset, Inggris milik Timoty Tuttiett.
Penggunaan kode QR pada batu nisan di Jepang memang sudah dikenal sejak tahun 2008 yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang bernama Ishi no Koe (Voice of the Stone) yang memberikan layanan untuk memasangkan kode QR pada batu nisan yang jika dipindai akan menampilkan foto, video, dan informasi lainnya tentang orang yang sudah meninggal tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut, foto batu nisan dengan kode QR di Jepang adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Konteks yang salah. Faktanya salah satu foto batu nisan tersebut adalah foto image stock dan batu nisan dengan kode QR di Dorset, Inggris.
Konteks yang salah. Faktanya salah satu foto batu nisan tersebut adalah foto image stock dan batu nisan dengan kode QR di Dorset, Inggris.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2021/09/28/salah-kuburan-dengan-kode-qr-di-jepang/
- https://www.zdnet.com/article/a-qr-code-on-your-gravestone-its-dead-serious/
- https://www.qr-memories.com/timothytuttiett
- https://www.qr-memories.com/contact-us-0
- https://www.shutterstock.com/image-photo/blank-gravestone-other-graves-trees-background-1117496669
- https://www.shutterstock.com/editorial/image-editorial/company-offers-service-where-qr-code-barcodes-linking-to-tribute-website-are-placed-on-gravestones-dorset-britain-05-sep-2012-1866013b
- https://www.indiatimes.com/wild-and-wacky/connect-with-the-dead-via-grave-barcode-39106.html
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1565/keliru-foto-foto-makam-di-jepang-telah-diberi-penanda-kode-batang
- https://www.theatlantic.com/technology/archive/2014/05/qr-codes-for-the-dead/370901/
- https://www.wired.com/2008/03/japanese-graves/
(GFD-2021-7872) [SALAH] Penyanyi Billie Eilish Lahir di Nganjuk, Jawa Timur
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/11/2021
Berita
Akun Facebook dengan nama pengguna “Miftah Aziz” (https://www.facebook.com/mechanic.motordrag) dalam forum “Komunitas CS” (https://www.facebook.com/groups/1506348169741809) mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa penyanyi Billie Eilish lahir di Nganjuk, Jawa Timur. Narasi tersebut juga disertai dengan dua buah foto hasil tangkapan layer laman Wikipedia yang menyatakan bahwa Eilish berasa dari daerah Sugih Waras, Kecamatan Ngluyu, Nganjuk.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, Billie Eilish lahir di Los Angeles, Kalifornia, Amerika Serikat. Melansir dari NME, Eilish menjelaskan bahwa ia menghabiskan masa kecil di daerah Highland Park yang terletak di bagian utara Los Angeles. Hingga tahun 2020, Eilish masih tinggal di rumah masa kecilnya di Highland Park.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Miftah Aziz” dalam forum “Komunitas CS” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Miftah Aziz” dalam forum “Komunitas CS” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Faktanya, Billie Eilish lahir di Los Angeles, Kalifornia, Amerika Serikat, dan menghabiskan masa kecilnya di daerah Highland Park, Los Angeles.
Faktanya, Billie Eilish lahir di Los Angeles, Kalifornia, Amerika Serikat, dan menghabiskan masa kecilnya di daerah Highland Park, Los Angeles.
Rujukan
(GFD-2021-7871) [SALAH] Gambar Anak Diculik dan Dijadikan Pengemis
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/11/2021
Berita
Akun Facebook Slamet Mayongs memposting sebuah gambar seorang anak kecil dan seorang perempuan yang berlokasi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Postingan yang diunggah pada 15 November 2021 pukul 14.11 mengklaim anak diculik dan dijadikan seorang pengemis.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunkan Yandex ditemukan gambar serupa pada salah satu artikel Merdeka.com berjudul “CEK FAKTA: Hoaks, Kabar Anak Diculik dan Dijadikan Pengemis di Sidoarjo”. Pada artikel tersebut Kapolsek Buduran Sidoarjo Kompol Samirin menjelaskan bahwa anak yang ada di foto merupakan anak tersesat dan sempat diselamatkan oleh polisi.
Anak yang bernama Hasbi Noval Ramadan tersebut ditemukan warga di jalan Raya Buduran kemudian warga mengantarkan anak tersebut ke Polsek Buduran. Setelah mendapatkan informasi alamat rumahnya di Desa Banjarkemantren Kecamatan Buduran Sidoarjo polisi lalu mengantarkanya pulang. Lebih lanjut Nyoman Dani, neneknya juga menjelaskan bahwa cucunya bukan korban penculikan.
Dengan demikian, narasi pada postingan tersebut tidak benar. Anak pada foto tersebut bukan diculik dan dijadikan pengemis tapi tersesat, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konteks yang salah.
Anak yang bernama Hasbi Noval Ramadan tersebut ditemukan warga di jalan Raya Buduran kemudian warga mengantarkan anak tersebut ke Polsek Buduran. Setelah mendapatkan informasi alamat rumahnya di Desa Banjarkemantren Kecamatan Buduran Sidoarjo polisi lalu mengantarkanya pulang. Lebih lanjut Nyoman Dani, neneknya juga menjelaskan bahwa cucunya bukan korban penculikan.
Dengan demikian, narasi pada postingan tersebut tidak benar. Anak pada foto tersebut bukan diculik dan dijadikan pengemis tapi tersesat, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Klaim pada gambar tidak benar. Faktanya, anak pada gambar tersebut bukan diculik dan dijadikan pengemis tapi anak yang tersesat.
Klaim pada gambar tidak benar. Faktanya, anak pada gambar tersebut bukan diculik dan dijadikan pengemis tapi anak yang tersesat.
Rujukan
Halaman: 4533/5918