• (GFD-2020-4291) [SALAH] Aksi Demo Menolak TKA dan Pemukulan Mahasiswa Oleh Polisi Hingga Tewas

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/07/2020

    Berita

    “Demo Menolak TKA…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Achid Keiko embagikan tautan video youtube dengan narasi “Demo Menolak TKA”. dalam thumbnail tautan video tersebut terlihat pendemo yang wajahnya berlumuran darah dan diberi keterangan “Polisi pukul mahasiswa hingga tewas”.

    Berdasarkan penelusuran, tautan video yang dibagikan akun facebook tersebut merupakan aksi Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Barisan Orator Masyarakat Kepton dan Koalisi Parlemen Jalanan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Wakatobi.

    Massa aksi menuntut adanya transparansi anggaran dan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap 2. Aksi tersebut berujung pada bentrok antar tim pengamanan aparat kepolisian juga satpol PP bersama massa aksi.

    Dalam video youtube tersebut, terlihat seorang pria mengenakan kaos hitam di tarik hingga tersungkur lalu ditendang. Pria itu terlihat lemas lalu diangkat dan telah berlumuran darah pada bagian wajah.

    Diketahui pria tersebut bernama Emen Lahuda yang merupakan korlap aksi yang babak belur dan berdarah di bagian pelipis, namun dirinya tidak meninggal seperti pada klaim judul tautan video youtube yang dibagikan.

    Akibat bentrok tersebut sejumlah massa aksi mengalami luka memar. Sementara satu orang anggota intel Polres Wakatobi terkena lemparan batu di bagian kepala. Akibat lembaran tersebut anggota polri tersebut mengalami luka di bagian kepala.

    Sebelum terjadinya bentrok, massa aksi mencoba menerobos barisan pihak keamanan karena pihak perwakilan pemda tidak mau menemui masa aksi di luar. Pihak pemda hanya mengizinkan para perwakilan pendemo sebanyak 10 orang yang masuk. Sehingga terjadi aksi saling dorang dan lempar antara pihak pemdemo dan pihak keamanan.

    Kesimpulan

    Bukan demo penolakan TKA, Massa aksi menuntut adanya transparansi anggaran dan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap 2 di depan kantor bupati Wakatobi. Selain itu klaim adanya mahasiswa yang meninggal akibat dipukuli adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4290) [SALAH] Foto “Uya Kuya Menghipnotis Wapres Maruf Amin”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/07/2020

    Berita

    “Pak kiai bela dong byk umat Islam lgi di pojokan bela Islam jga ibadah”
    “AYO JUJUR, SELAMA JADI WAPRES SUDAH NGAPAIN APA AJA…?”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto Uya Kuya menghipnotis Wapres Maruf Amin dan menanyai Kiyai Maruf Amin Maruf Amin selama jadi wapres sudah melakukan apa saja adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto tersebut adalah foto suntingan atau editan. Foto asli Uya Kuya itu adalah ketika Uya Kuya menghipnotis Dewi Persik pada tahun 2013 dan foto Wapres Maruf Amin yang sedang berdoa adalah ketika Kiyai Maruf Amin dan ratusan ulama lain berdzikir bersama di Istana Merdeka, Agustus 2018.

    Salah satu video yang identik dengan foto Uya Kuya tersebut diunggah di kanal Youtube Zalika Syindjia pada 8 Desember 2013 dengan judul “DEWI PERSIK & SITI BADRIAH DI HIPNOTIS LIVE OLEH UYA KUYA 8 DESEMBER 2013”

    Sementara itu, foto Kiyai Maruf Amin tersebut dimuat di situs suara.com pada 02 Agustus 2018 di artikel berjudul “Ratusan Ulama Zikir Bersama di Istana”

    Kesimpulan

    Foto suntingan / editan. Foto asli Uya Kuya itu adalah ketika Uya Kuya menghipnotis Dewi Persik pada tahun 2013 dan foto Wapres Maruf Amin yang sedang berdoa adalah ketika Kiyai Maruf Amin dan ratusan ulama lain berdzikir bersama di Istana Merdeka, Agustus 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4289) [SALAH] Surat Edaran “PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020”

    Sumber: TANGKAPAN LAYAR SURAT EDARAN
    Tanggal publish: 08/07/2020

    Berita

    “TENTANG PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah surat edaran mengatasnamakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) yang berisi informasi seputar “PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020”. Menanggapi perihal edaran tersebut, Kemendikbud melalui laman resminya melakukan klarifikasi.

    Melansir dari kemendikbud.go.id, dinyatakan bahwa berisi informasi “PERMINTAAN DATA SISWA BERPRESTASI TAHUN AJARAN 2019/2020” adalah palsu alias hoaks. Kemendikbud mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam menyerap informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid. Diharapakan masyarakat selalu melalukan pencarian informasi melalui media sosial atau situs resmi milik Kementerian.

    Kesimpulan

    Surat tersebut diketahui palsu. Kemendikbud melalui laman resminya menyatakan bahwa surat permintaan data siswa berprestasi adalah hoaks dan menghimbau masyarakat agar tetap waspada dengan melakukan konfirmasi terlebih dahulu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4288) [SALAH] “Dirut RSUI bersama 2 Direktur RSUI lainnya dan 10 staff RSUI saat ini dirawat di RSUI terkena Covid”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 07/07/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai Whatsapp yang menyebutkan bahwa Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bersama dua direktur dan 10 staff terkena virus Corona atau Covid-19.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Rekan2 di Jkt dan sekitarnya…. mohon berhati2 ya……
    Saat ini Jkt dan sekitarnya penularan Covid meningkat.
    Dirut RSUI bersama 2 Direktur RSUI lainnya dan
    10 staff RSUI saat ini dirawat di RSUI terkena
    Covid.
    Banyak perawat di RS Swasta di Jkt saat ini terjangkit Covid.
    Semoga diberi kesembuhan 🙏
    Kiranya kita semua waspada….”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, isi pesan berantai tersebut tidak benar. Dilansir dari depoktren.com, Manajer Pengembangan Bisnis RSUI Depok, dr. Astrid Saraswaty Dewi, MARS telah membantah isu tersebut.

    “Sehubungan dengan informasi yang beredar mengenai RSUI Depok, dapat diberitahukan bahwa Informasi yang tidak disampaikan melalui laman resmi media sosial, website, maupun siaran pers RSUI Depok tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.

    Astrid memohon kepada masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi. “Kami mohon agar masyarakat dapat bijak menerima informasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya,” tegas Astrid.

    Menurut Astrid, RSUI Depok telah menerapkan protokol pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk Covid-19 secara ketat di lingkungan rumah sakit agar pasien, pengunjung, dan pegawai tetap aman dan nyaman beraktivitas di RSUI Depok.

    “Sebagai bagian dari upaya dan komitmen RSUI Depok untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pasien, pengunjung dan pegawai, RSUI Depok melakukan pemeriksaan swab secara berkala kepada seluruh pegawai di lingkungan RSUI Depok sebagai upaya deteksi serta pencegahan penyebaran infeksi Covid-19,” terangnya.

    Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dilakukan tata laksana sesuai protokol yang berlaku. Jika ditemukan hasil swab positif, baik ada atau tidak ada gejala, segera dilakukan isolasi, penelusuran kontak lebih lanjut, dan tata laksana yang sesuai.

    “RSUI Depok tetap membuka pelayanan kepada masyarakat sesuai jadwal operasional dengan menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh pasien, pengunjung, maupun pegawai,” tutur Astrid.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim pada pesan berantai tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan