(GFD-2021-8652) Keliru, Klaim Ini Video Sistem Persenjataan Israel saat Cegat Serangan Hamas
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 07/06/2021
Berita
Video yang memperlihatkan sebuah sistem persenjataan yang mencegat sejumlah serangan udara dan menjatuhkan beberapa pesawat tempur beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan narasi bahwa begitulah sistem persenjataan Israel bekerja saat mencegat serangan kelompok militan Palestina, Hamas.
Di Facebook, video berdurasi 55 menit 34 detik itu dibagikan oleh akun ini pada 18 Mei 2021. Akun itu pun menulis narasi, “This is how Israel defends itself with the interceptor about the attack of the Hamas group”. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 3,9 juta kali dan mendapat lebih dari 6.700 komentar.
Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang memuat klaim keliru terkait video yang diunggahnya. Video ini tidak terkait dengan serangan udara yang melibatkan Israel dan Hamas baru-baru ini.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan verifikasi Tempo, video di atas sama sekali tidak terkait dengan serangan udara yang melibatkan Israel dan Hamas baru-baru ini. Video itu merupakan gabungan dari sejumlah simulasi video game perang. Salah satu cuplikan dalam video ini pernah menyebar di media sosial dengan klaim keliru lainnya, bahwa pesawat supersonik Mikoyan-Gurevich MiG-25 Azerbaijan ditembak jatuh oleh Armenia dengan sistem senjata Shilka.
Untuk mendapatkan fakta tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVid. Selanjutnya, gambar-gambar tersebut ditelusuri dengan reverse image tool Google dan Yandex.
Hasilnya, ditemukan bahwa bagian awal video itu identik dengan video yang pernah diunggah di YouTube oleh kanal Compared Comparison pada 22 Juli 2020. Video ini berjudul “ArmA 3 - Counter-Rocket Artillery Mortar System in Action - Shooting Down Jets - Phalanx CIWS – Sim”.
Cuplikan selanjutnya identik dengan video yang pernah dimuat di YouTube oleh kanal Saionji Rei pada 22 Agustus 2020 dengan judul “A-10 Thunderbolt Warthog Thunderbolt CRAM Sius ARMA3”. Video yang sama pun pernah diunggah ke YouTube oleh kanal War Tactics pada 25 Januari 2021 dengan judul “Arma 3 Warthog Thunderbolt CRAM || Phalanx CIWS vs MA°-24”.
Saat terjadinya konflik antara Azerbaijan dan Armenia pada 2020 lalu, video tersebut menyebar di media sosial dengan klaim keliru, bahwa pesawat supersonik MiG-25 milik Azerbaijan ditembak jatuh oleh Armenia dengan sistem senjata 'Shilka'.
Arma 3 sendiri merupakan produk dari Bohemia Interactive yang telah menjadi pemain kunci dalam industri hiburan game PC selama 15 tahun terakhir. Didirikan pada 1999, Bohemia Interactive merilis game besar pertamanya Arma: Cold War Assault (awalnya dirilis sebagai Operation Flashpoint: Cold War Crisis) pada 2001.
Dikembangkan oleh tim kecil dan diterbitkan oleh Codemasters, game eksklusif PC ini sukses besar, terjual lebih dari 1,2 juta kopi, memenangkan beberapa penghargaan industri, serta dipuji oleh para kritikus dan pemain. Seiring dengan kesuksesan itu, Bohemia Interactive menciptakan ekspansi populer Arma: Resistance (awalnya dirilis sebagai Operation Flashpoint: Resistance) yang dirilis pada 2002.
Setelah merilis game debutnya, Bohemia Interactive mengambil berbagai proyek baru yang ambisius, dan terlibat dalam pembangunan bisnis spin-off yang sukses dalam game serius dan simulasi dengan game pertamanya untuk pelatihan: VBS1. Pada 2005, Bohemia Interactive merilis Operation Flashpoint: Elite* untuk Xbox, diikuti oleh Arma pada 2007, yang menandai rilis independen penuh studio pertama tanpa dukungan dari penerbit besar.
Sistem persenjataan Israel
Berdasarkan arsip berita Tempo, pasukan pertahanan Israel (IDF) mengklaim lebih dari 90 persen serangan udara yang dilakukan gerakan militan Palestina, Hamas, berhasil diblok dengan teknologi sistem pertahanan Iron Dome. Kabarnya, Hamas menghujani wilayah Israel dengan meluncurkan lebih dari 3 ribu roket sejak bentrokan meletus di Jalur Gaza di bulan Mei.
Israel memiliki 10 baterai sistem pertahanan Iron Dome yang dikerahkan di seluruh negeri, masing-masing dengan tiga hingga empat peluncur yang dapat menembakkan 20 peluru pencegat. Ini memberi kemampuan untuk meluncurkan hingga 800 rudal pada roket yang masuk, tanpa menghitung muatan ulang. Setiap baterai memiliki jangkauan antara 4-70 kilometer.
Tapi jumlah itu dianggap masih kurang. Para ahli berpendapat bahwa Israel membutuhkan total 13 baterai rudal untuk mempertahankan semua wilayahnya.
Israel juga memiliki berbagai sistem pertahanan rudal lainnya, termasuk Arrow untuk melawan rudal balistik dan David's Sling untuk kemampuan pertahanan menengah. Namun, Iron Dome, dianggap paling penting untuk menghadapi serangan dari Hamas.
Sistem pencegat dan penghancur rudal jarak pendek Iron Dome dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems Israel—perusahaan pertahanan milik negara bersama dengan Industri Dirgantara Israel. Pembangunannya sebagian didanai Amerika Serikat, yang total menyumbang $5 miliar untuk proyek tersebut.
Iron Dome pertama kali digunakan 10 tahun lalu untuk mencegat proyektil yang ditembakkan oleh Hamas dari Gaza. Perkembangannya dipercepat setelah perang selama sebulan dengan Hizbullah, gerakan Lebanon yang didukung oleh Iran, pada 2016 dan konflik dengan Hamas tiga tahun kemudian.
Justin Bronk, seorang peneliti di Royal United Services Institute for Defense and Security Studies menjelaskan sebagian besar dari kesuksesan Iron Dome adalah karena sistem radar canggihnya. Iron Dome mampu menentukan dengan cepat roket mana yang akan datang menyerang dan mendarat tanpa bahaya di tanah terbuka. Militer Israel mengatakan itu 90 persen efektif.
Karena dirancang untuk melawan roket jarak pendek dan bergerak lebih lambat, rudal yang digunakannya relatif kecil dan murah dibandingkan dengan yang digunakan di pertahanan udara lainnya. “Berbeda dari sistem rudal Patriot Amerika, dengan pencegat berharga antara $40-100 ribu,” kata Bronk, seperti dikutip dari Irish Times.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah video sistem persenjataan Israel saat mencegat serangan Hamas, keliru. Video tersebut merupakan gabungan dari beberapa simulai video game perang Arma 3 yang dikembangkan oleh Bohemia Interactive. Pasukan pertahanan Israel (IDF) sendiri mengandalkan teknologi sistem pertahanan Iron Dome untuk memblok serangan udara Hamas.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/israel
- https://www.facebook.com/100066982496111/videos/294597112337274
- https://www.tempo.co/tag/azerbaijan
- https://www.tempo.co/tag/armenia
- https://www.youtube.com/watch?v=CabBkI5Lg7Y
- https://www.youtube.com/watch?v=97NVvWgRNCA&t=1s
- https://www.youtube.com/watch?v=krjOLqKS9dA
- https://www.youtube.com/watch?v=ba7PORXLMzQ
- https://www.bohemia.net/company/about
- https://www.tempo.co/tag/palestina
- https://www.tempo.co/tag/hamas
- https://tekno.tempo.co/read/1463219/hamas-versus-israel-ribuan-roket-lawan-iron-dome?page_num=2
(GFD-2021-8651) Keliru, Salah Satu Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Adik Ketua PGI Gomar Gultom
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 04/06/2021
Berita
Klaim bahwa salah satu pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) adalah adik Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom beredar di Facebook. Klaim itu terdapat dalam gambar tangkapan layar unggahan lain di Facebook yang berisi teks: "#GantiKetuaPGI #GantiSekretarisPGI #PGIBerpolitikPraktis Ini fakta baru: Salah satu Pegawai KPK yang tidak lulus TWK adalah PATAR GULTOM,Adik Sang Ketua PGI.....!!!!"
Dalam unggahan itu, terdapat pula sebuah gambar yang berisi teks serupa, yakni: "Fakta Baru PGI Dukung NB (Novel Baswedan). Salah satu Pegawai KPK yang tidak lulus TWK adalah PATAR GULTOM,Adik Sang Ketua PGI.....!!!!" Akun ini membagikan gambar tangkapan layar tersebut pada 31 Mei 2021. Akun itu pun menulis, "Oohhh, pantesan. Hihihihi. Ini fakta baru: Salah satu Pegawai KPK yang tidak lulus TWK adalah PATAR GULTOM, Adik Sang Ketua PGI.....!!!!!"
Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim Cekfakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait nama-nama pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK. Berdasarkan arsip berita Tempo, dalam daftar 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK, tidak terdapat nama Patar Gultom.
Tempo kemudian menelusuri unggahan yang terdapat dalam gambar tangkapan layar di atas. Unggahan itu dibagikan oleh akun yang bernama "Roi Sipahelut Roi". Namun, berdasarkan penelusuran, unggahan terkait telah dihapus. Pada 2 Juli 2021, akun itu pun mengunggah video yang berisi klarifikasi dan permohonan maaf terhadap Gomar Gultom.
Akun ini juga menulis, "Berkaitan dengan status Facebook saya soal Patar Gultom Ayang adalah adik Pdt Gomar Gultom pegawai KPK yang tidak lulus TWK sebagai pegawai KPK adalah tidak benar, dan informsi yang saya dapat dari media adalah tidak benar karenanya, melalui video ini saya melakuka klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf kepada Pdt Gomar Gultom."
Selain di Facebook, pemilik akun tersebut juga mengunggah video yang berisi klarifikasi dan permohonan maaf terhadap Gomar Gultom di YouTube. Menurut dia, statusnya yang mengatakan bahwa Ketua PGI Gomar Gultom memiliki hubungan keluarga dengan Patar Gultom, salah satu pegawai KPK yang tidak lulus TWK, tidak benar dan menyesatkan publik. Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut tanpa klarifikasi. Karena itu, ia meminta maaf kepada Ketua PGI atas statusnya tersebut.
Saat dihubungi Tempo, Ketua PGI Gomar Gultom juga membantah memiliki hubungan keluarga dengan salah satu pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK. Menurut Gomar, dirinya tidak memiliki hubungan keluarga dengan seorang pun yang bekerja di KPK, baik yang lolos maupun yang tidak lolos TWK. “Tidak benar, saya tidak memiliki seorang pun kerabat di KPK,” kata Gomar Gultom pada 4 Juni 2021.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa salah satu pegawai KPK yang tidak lolos TWK adalah adik Ketua PGI Gomar Gultom, keliru. Dari 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK, tidak terdapat nama Patar Gultom. Gomar Gultom juga telah membantah klaim itu. Dia menyatakan tidak memiliki satu pun kerabat yang bekerja di KPK.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
(GFD-2021-8650) Sesat, Barcode dengan Angka Awal 729 dan 871 Tandakan Produk Israel
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 04/06/2021
Berita
Klaim bahwa kode batang dengan angka awalan 729 dan 871 pada suatu produk menandakan produk tersebut merupakan buatan Israel beredar di media sosial. Klaim itu disertai dengan ajakan untuk memboikot produk Israel. Klaim tersebut menyebar seiring dengan memanasnya konflik antara Israel dan Palestina baru-baru ini.
Di Facebook, klaim tersebut dibagikan oleh akun ini pada 17 Mei 2021. Klaim itu dibagikan bersama foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah disunting serta gambar dua kode batang yang masing-masing menunjukkan angka awalan 729 dan 871. Hingga artikel ini dimuat, unggahan ini telah mendapatkan lebih dari 400 komentar.
Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim menyesatkan terkait kode batang atau barcode yang terdapat dalam foto yang diunggahnya.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, organisasi nirlaba yang memberikan nomor unik dalam kode batang adalah GS1. Dalam laman resminya, GS1 memuat daftar yang memuat angka awalan kode batang untuk setiap entitas. Angka awalan 729 merupakan kode GS1 Israel. Namun, angka 870-879 merupakan kode GS1 Belanda.
Situs Barcoding menyatakan telah menerima banyak email dan komentar tentang cara menguraikan negara asal produk melalui kode batang. Sementara tiga digit pertama tidak menunjukkan di negara mana produk itu diproduksi, mereka menunjukkan negara tempat perusahaan yang membuat produk berada.
Artinya, perusahaan tersebut berkantor pusat, atau memiliki kantor di lokasi tersebut, tapi produk tersebut bisa saja dibuat di negara lain. Karena perusahaan harus mengajukan awalan GS1, mereka hanya menyatakan di mana mereka berada untuk menerima awalan mereka, dan dapat memilih untuk memproduksi produk mereka di mana saja.
Dikutip dari Barcodes Indonesia, terdapat tiga tipe kode batang atau barcode ritel, yakni:
Nationwide Barcode, sebuah perusahaan yang menyediakan barcode untuk bisnis di AS dan Kanada, menyatakan cara terbaik untuk memastikan asal sebuah produk yaitu dengan membaca label di toko saat membeli makanan atau produk lainnya. Banyak produk tidak lagi menunjukkan informasi di mana mereka dibuat, hanya memberikan informasi di mana distributor berada.
Barcode EAN dan UPC berasal dari GS1. Jika suatu pihak membeli awalan kode batang dari GS1 atau membeli kode batang dari perusahaan seperti Nationwide Barcode, kode batang akan menunjukkan negara tempat awalan tersebut berasal, terlepas dari di mana perusahaan itu memproduksi produk mereka.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa kode batang dengan angka awalan 729 dan 871 pada suatu produk menunjukkan bahwa produk tersebut buatan Israel, menyesatkan. Kode batang dengan angka awalan 729 merupakan kode GS1 Israel. Sementara kode batang dengan angka awalam 871 merupakan kode GS1 Belanda. Namun, angka awalan GS1 hanya menyatakan di mana perusahaan tersebut berlokasi, tapi mereka dapat memilih untuk memproduksi produk di mana saja di dunia.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=2975566906062676&id=100008281863036&_rdc=2&_rdr
- https://www.gs1.org/standards/id-keys/company-prefix
- https://www.barcoding.com/blog/barcode-prefixes-and-product-country-of-origin
- https://barcodesindonesia.com/informasi/pengenalan-barcode/
- https://www.nationwidebarcode.com/barcodes-where-products-come-from/
(GFD-2021-8649) Keliru, Pasien Covid-19 yang Terinfeksi Jamur Hitam Ini dari Sri Lanka
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 03/06/2021
Berita
Foto close-up seorang pria di mana kulit yang berada di bawah matanya mengeras dan menghitam beredar di Facebook. Foto ini diklaim sebagai foto pasien Covid-19 yang juga terinfeksi jamur hitam dari Ampara, Sri Lanka. Foto tersebut menyebar saat kasus mucormycosis, atau infeksi jamur hitam, meningkat tajam di India di tengah pandemi Covid-19.
Akun ini membagikan foto itu pada 23 Mei 2021. Akun tersebut menulis narasi dalam bahasa Sinhala, Sri Lanka, yang jika diterjemahkan berarti: "Penyakit jamur hitam dari Ampara. Jamur hitam perlu dihilangkan dari mata, saya tidak tahu persis. Karena penyakitnya baru, mungkin banyak mempengaruhi mata. Semuanya hati-hati semuanya. Bencana besar itu akan terjadi. Saya harus memberi tahu semua orang."
Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait infeksi jamur hitam di Sri Lanka.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital foto di atas dengan reverse image tool Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu pernah dimuat oleh sejumlah situs berbahasa India, salah satunya Asia News Tamil pada 21 Mei 2021. Dalam artikelnya yang memuat foto itu, dijelaskan bahwa jamur hitam telah menginfeksi 7 ribu orang di India dan menyebabkan 200 orang meninggal.
Dikutip dari Colombo Gazette, pemerintah Sri Lanka telah membantah klaim bahwa jamur hitam terdeteksi di Sri Lanka. Hingga kini, tidak ada laporan kasus jamur hitam di Sri Lanka. Menteri Perawatan Kesehatan Dasar, Epidemi, dan Pengendalian Covid-19 Sri Lanka, Sudarshani Fernandopulle, juga mengatakan klaim bahwa ada seorang pasien Covid-19 di Ampara yang tertular jamur hitam, keliru.
Menurut Fernandopulle, pria tersebut adalah seorang pasien tuberkulosis (TBC) yang belum meminum obatnya. Pasien tersebut memang didiagnosis dengan infeksi jamur, tapi bukan jamur hitam. Pasien itu juga belakangan dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir dari AFP, seorang dokter di Sri Lanka mengatakan bahwa ada seorang pria di Ampara yang meninggal karena infeksi jamur, tapi bukan jamur hitam. “Tidak ada kebenaran untuk klaim itu. Ahli mikrobiologi Rumah Sakit Ampara mengkonfirmasi kepada kami bahwa kematian yang dimaksud disebabkan oleh spesies jamur ragi yang umum ditemukan,” kata Wajira Rajapakse, ahli epidemiologi regional di Ampara.
Dikutip dari The National News, selama beberapa bulan terakhir, tercatat sekitar 12 ribu kasus infeksi jamur hitam, dengan lebih dari 300 kematian, di India. Negara-negara lain juga dilaporkan telah mencatatkan banyak kasus infeksi jamur hitam yang terkait dengan Covid-19, termasuk Pakistan dan Rusia.
Pada 25 Mei 2021, Bangladesh melaporkan kematian pertamanya yang disebabkan oleh infeksi jamur hitam. Infeksi jamur hitam atau mucormycosis sendiri merupakan gangguan jamur yang, dalam beberapa kasus, membuat pasien harus diangkat mata dan tulang rahangnya untuk membendung infeksi. Penyakit ini lebih umum muncul di negara berkembang, dan sering terjadi pada pasien diabetes dan transplantasi organ.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa pasien Covid-19 yang juga terinfeksi jamur hitam di atas dari di Sri Lanka, keliru. Pemerintah Sri Lanka menyatakan tidak ada laporan kasus infeksi jamur hitam di Sri Lanka hingga kini. Pemerintah Sri Lanka juga menyatakan klaim bahwa ada seorang pasien Covid-19 di Ampara yang tertular jamur hitam, keliru. Pria tersebut adalah pasien TBC yang didiagnosis dengan infeksi jamur, tapi bukan jamur hitam.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/jamur-hitam
- https://archive.ph/LfbFi
- https://tamil.asianetnews.com/india/the-deadly-black-fungus-has-affected-7-thousand-and-above-killed-200-peoples-till-qtg28d
- https://colombogazette.com/2021/05/23/black-fungus-not-detected-in-sri-lanka/
- https://www.tempo.co/tag/covid-19
- https://factcheck.afp.com/facebook-posts-falsely-purport-show-black-fungus-patient-sri-lanka
- https://www.thenationalnews.com/world/asia/covid-19-black-fungus-kills-more-than-300-in-india-as-other-countries-report-cases-1.1233928
- https://www.tempo.co/tag/india
- https://www.tempo.co/tag/mucormycosis
- https://www.tempo.co/tag/sri-lanka
Halaman: 4536/6115