KOMPAS.com - Tersiar kabar mengenai seekor paus orca (Orcinus orca) menyerang pelatihnya yang bernama Jessica Radcliffe.
Pada pertengahan Agustus 2025, video seekor orca menyerang pelatihnya ketika sedang menampilkan atraksi beredar di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu palsu dan videonya merupakan konten manipulatif.
Kabar mengenai orca menyerang pelatihnya yang bernama Jessica Radcliffe disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
"Detik-detik paus ocra memangsa pelatihnya jesica," tulis salah satu akun pada Senin (11/8/2025).
Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:
melatih tahun-tahunbaik sayang juga tapitidak ada yang tau takdir Jesicca
(GFD-2025-28437) [HOAKS] Video Pelatih Jessica Radcliff Diserang Paus Orca
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian dan campur tangan akal imitasi atau artificial intelligence (AI) dalam video yang beredar.
Salah satu platform yang dapat digunakan untuk mendeteksi konten AI yakni Hive Moderation.
Hasil pengidentifikasian menunjukkan, video orca menyerang pelatihnya memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan AI.
Kisah mengenai Jessica Radcliffe tidak hanya beredar di antara pengguna internet di Indonesia, melainkan penjuru dunia.
Kendati demikian, tidak pernah ada laporan valid atau pemberitaan kredibel yang membuktikan adalah seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe.
Forbes dan The Mint telah membantah narasi serupa. Sempat ada cerita lain mengenai orca menyerang pelatihnya yang bernama Marina Lysaro. Namun cerita itu juga palsu.
Sebagai informasi, orca merupakan predator laut yang biasa disebut sebagai paus pembunuh.
Kendati demikian, secara umum orca tidak dianggap sebagai ancaman yang signifikan bagi manusia, terutama di lautan.
Serangan orca justru sering terjadi di penangkaran, tempat yang seringkali terasa bagai penjara bagi mamalia laut tersebut.
Sebagaimana dilansir Live Science, kasus fatal serangan orca yang mengakibatkan korban tewas pernah dikabarkan terjadi pada 1950-an di Kanada, sekitar Kutub Utara.
Namun kisah itu dibantah melalui sebuah studi pada 2014 yang menyebutkan, korban tewas di Kutub Utara bukan karena diserang orca, melainkan jatuh di air es.
Secara insting, tidak ada alasan bagi orca untuk memakan atau berburu manusia.
Orca liar terkadang membunuh hewan lain untuk berlatih atau bahkan bermain, tetapi manusia tampaknya jarang menjadi korbannya.
Ada satu kasus pada 1972, ketika orca menggigit peselancar di lepas pantai California, tetapi hewan itu dengan cepat melepaskannya.
Salah satu platform yang dapat digunakan untuk mendeteksi konten AI yakni Hive Moderation.
Hasil pengidentifikasian menunjukkan, video orca menyerang pelatihnya memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan AI.
Kisah mengenai Jessica Radcliffe tidak hanya beredar di antara pengguna internet di Indonesia, melainkan penjuru dunia.
Kendati demikian, tidak pernah ada laporan valid atau pemberitaan kredibel yang membuktikan adalah seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe.
Forbes dan The Mint telah membantah narasi serupa. Sempat ada cerita lain mengenai orca menyerang pelatihnya yang bernama Marina Lysaro. Namun cerita itu juga palsu.
Sebagai informasi, orca merupakan predator laut yang biasa disebut sebagai paus pembunuh.
Kendati demikian, secara umum orca tidak dianggap sebagai ancaman yang signifikan bagi manusia, terutama di lautan.
Serangan orca justru sering terjadi di penangkaran, tempat yang seringkali terasa bagai penjara bagi mamalia laut tersebut.
Sebagaimana dilansir Live Science, kasus fatal serangan orca yang mengakibatkan korban tewas pernah dikabarkan terjadi pada 1950-an di Kanada, sekitar Kutub Utara.
Namun kisah itu dibantah melalui sebuah studi pada 2014 yang menyebutkan, korban tewas di Kutub Utara bukan karena diserang orca, melainkan jatuh di air es.
Secara insting, tidak ada alasan bagi orca untuk memakan atau berburu manusia.
Orca liar terkadang membunuh hewan lain untuk berlatih atau bahkan bermain, tetapi manusia tampaknya jarang menjadi korbannya.
Ada satu kasus pada 1972, ketika orca menggigit peselancar di lepas pantai California, tetapi hewan itu dengan cepat melepaskannya.
Kesimpulan
Kabar mengenai orca menyerang pelatihnya yang bernama Jessica Radcliffe merupakan hoaks.
Video yang beredar di media sosial merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Sejauh ini, tidak ditemukan laporan serangan orca yang mengakibatkan kematian manusia.
Video yang beredar di media sosial merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Sejauh ini, tidak ditemukan laporan serangan orca yang mengakibatkan kematian manusia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/shecillia.febriyani/videos/1031635348837289/
- https://www.facebook.com/siti.hawah.311/videos/1267188717814578/
- https://www.facebook.com/61571078615026/videos/1784707686257489/
- https://www.facebook.com/ahmad.nuryadin.2025/videos/679844538400773/
- https://www.facebook.com/100091787747090/videos/24293791253615499/
- https://www.facebook.com/masyita.masyita.9484/videos/24516340861336557/
- https://www.facebook.com/musdramtitin/videos/24179282258409058/
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.forbes.com/sites/johnbbrandon/2025/08/11/the-jessica-radcliffe-orca-attack-video-is-fake-but-why-is-it-even-on-tiktok/
- https://www.livemint.com/news/trends/another-jessica-radcliffe-death-hoax-heres-the-reality-behind-marine-trainer-marina-lysaro-orca-attack-video-11754959103585.html
- https://www.livescience.com/animals/how-often-do-orcas-attack-humans
- https://www.researchgate.net/publication/260383573_Inuit_Recollections_of_a_1950s_Killer_Whale_Orcinus_orca_Ice_Entrapment_in_Foxe_Basin_Nunavut_Canada
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28436) [HOAKS] Pemerintah Bagikan Uang Sitaan Korupsi Impor Gula Rp 565 Miliar kepada TKI
Sumber:Tanggal publish: 13/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang mengeklaim pemerintah akan membagikan uang sitaan korupsi impor gula Rp 565 miliar kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI).
Menurut narasi dalam unggahan, setiap TKI diklaim akan mendapatkan Rp 680 juta.
Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut merupakan informasi tidak benar atau hoaks. Narasi itu diindikasi sebagai modus penipuan.
Video yang mengeklaim uang sitaan hasil korupsi impor gula Rp 565 miliar akan dibagikan kepada TKI diunggah di media sosial Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video pemberitaan di tvOne terkait Kejaksaan Agung yang menyita uang korupsi impor gula senilai Rp 565 miliar.
Narator video menyebut uang sitaan itu akan dibagikan kepada para TKI.
TKI yang tertarik mendapat dana bantuan diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp dan mengirim paspor serta rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Setelah ditelusuri menggunakan teknik reverse image search, diketahui bahwa video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube tvOneNews yang diunggah pada 26 Februari 2025.
Video adalah momen ketika Kejagung memperlihatkan uang sitaan Rp 565 miliar dalam kasus kasus dugaan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016.
Dalam video aslinya, tidak ada keterangan bahwa uang sitaan korupsi impor gula senilai Rp 565 miliar itu akan dibagikan kepada TKI.
Konten yang beredar kemungkinan besar merupakan penipuan. Apalagi, pengunggah video meminta data pribadi seperti paspor dan rekening bank yang rawan disalahgunakan.
Waspada, jangan sampai kita menyerahkan data pribadi karena bisa rawan disalahgunakan. Data pribadi bisa digunakan untuk beragam kejahatan, bahkan pembobolan rekening perbankan.
Ketika dicek di website dan media sosial Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tidak ditemukan informasi soal pemberian bantuan kepada TKI dari uang hasil sitaan korupsI impor gula senilai Rp 565 miliar.
Menurut narasi dalam unggahan, setiap TKI diklaim akan mendapatkan Rp 680 juta.
Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut merupakan informasi tidak benar atau hoaks. Narasi itu diindikasi sebagai modus penipuan.
Video yang mengeklaim uang sitaan hasil korupsi impor gula Rp 565 miliar akan dibagikan kepada TKI diunggah di media sosial Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video pemberitaan di tvOne terkait Kejaksaan Agung yang menyita uang korupsi impor gula senilai Rp 565 miliar.
Narator video menyebut uang sitaan itu akan dibagikan kepada para TKI.
TKI yang tertarik mendapat dana bantuan diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp dan mengirim paspor serta rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Setelah ditelusuri menggunakan teknik reverse image search, diketahui bahwa video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube tvOneNews yang diunggah pada 26 Februari 2025.
Video adalah momen ketika Kejagung memperlihatkan uang sitaan Rp 565 miliar dalam kasus kasus dugaan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016.
Dalam video aslinya, tidak ada keterangan bahwa uang sitaan korupsi impor gula senilai Rp 565 miliar itu akan dibagikan kepada TKI.
Konten yang beredar kemungkinan besar merupakan penipuan. Apalagi, pengunggah video meminta data pribadi seperti paspor dan rekening bank yang rawan disalahgunakan.
Waspada, jangan sampai kita menyerahkan data pribadi karena bisa rawan disalahgunakan. Data pribadi bisa digunakan untuk beragam kejahatan, bahkan pembobolan rekening perbankan.
Ketika dicek di website dan media sosial Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) tidak ditemukan informasi soal pemberian bantuan kepada TKI dari uang hasil sitaan korupsI impor gula senilai Rp 565 miliar.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang mengeklaim uang sitaan hasil korupsi impor gula Rp 565 miliar akan dibagikan kepada TKI merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Adapun video aslinya adalah momen ketika Kejagung memperlihatkan uang sitaan Rp 565 miliar dalam kasus dugaan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016.
Tidak ada informasi valid uang sitaan tersebut akan dibagikan kepada TKI. Konten itu juga diindikasi sebagai modus penipuan.
Adapun video aslinya adalah momen ketika Kejagung memperlihatkan uang sitaan Rp 565 miliar dalam kasus dugaan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016.
Tidak ada informasi valid uang sitaan tersebut akan dibagikan kepada TKI. Konten itu juga diindikasi sebagai modus penipuan.
Rujukan
- https://web.facebook.com/share/v/19sS3sL3wg/?mibextid=9drbnH
- https://web.facebook.com/share/v/1Ez6Md2o8z/
- https://web.facebook.com/share/v/1B42ioHZA8/
- https://web.facebook.com/share/v/1VtQxNX3BA/
- https://www.youtube.com/watch?v=NPgGCACSd6w&ab_channel=tvOneNews
- https://bp2mi.go.id/
- https://www.instagram.com/kemenp2mi/
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28435) [HOAKS] Video 10.000 Warga Jakarta Ikut Demo di Pati, Jawa Tengah
Sumber:Tanggal publish: 13/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan 10.000 warga Jakarta siap mengikuti demonstrasi di Pati, Jawa Tengah.
Sebagaimana diketahui, ribuan warga Pati menggelar unjuk rasa pada Rabu (13/8/2025) menuntut Bupati Sudewo mengundurkan diri.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim 10.000 warga Jakarta akan mengikuti aksi demonstrasi di Pati tersebut adalah hoaks.
Video yang diklaim menunjukkan 10.000 warga Jakarta siap mengikuti demonstrasi di Pati dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (12/8/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Menyala Warga jakarta mau bantu rakyat pati demo turunkan bupati teteap berjalan
Adapun video yang dibagikan memuat teks sebagai berikut:
warga jakarta siap bantu warga Patih 10 ribu orang siap demo turunkan bupati Pati dari jabatannya
Screenshot Hoaks, video 10.000 warga Jakarta siap ikut demo di Pati, Jawa Tengah
Sebagaimana diketahui, ribuan warga Pati menggelar unjuk rasa pada Rabu (13/8/2025) menuntut Bupati Sudewo mengundurkan diri.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim 10.000 warga Jakarta akan mengikuti aksi demonstrasi di Pati tersebut adalah hoaks.
Video yang diklaim menunjukkan 10.000 warga Jakarta siap mengikuti demonstrasi di Pati dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (12/8/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Menyala Warga jakarta mau bantu rakyat pati demo turunkan bupati teteap berjalan
Adapun video yang dibagikan memuat teks sebagai berikut:
warga jakarta siap bantu warga Patih 10 ribu orang siap demo turunkan bupati Pati dari jabatannya
Screenshot Hoaks, video 10.000 warga Jakarta siap ikut demo di Pati, Jawa Tengah
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video yang sama telah diunggah di TikTok pada 1 Januari 2024.
Video itu diunggah oleh akun @jkt.info dan disebut menunjukkan antrean warga yang hendak masuk ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, usai merayakan malam tahun baru.
Sementara itu, tidak ditemukan pemberitaan kredibel mengenai 10.000 warga Jakarta siap mengikuti aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025).
Adapun unjuk rasa di Pati bermula dari kebijakan Bupati Sudewo yang sempat menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250 persen.
Diberitakan Kompas.id, kebijakan itu menuai penolakan dari sejumlah pihak, salah satunya warga yang terhimpun dalam Masyarakat Pati Bersatu.
Di sisi lain, Sudewo juga sempat membuat pernyataan yang menyebut dirinya tak gentar dengan rencana demonstrasi itu.
"Siapa yang akan melakukan penolakan, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang pun suruh kerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan itu, tetap maju," kata Sudewo.
Setelah video pernyataannya yang dinilai menantang warga viral, Sudewo akhirnya meminta maaf, dan membatalkan kebijakan tersebut. Akan tetapi, unjuk rasa tetap digelar.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, massa dari berbagai penjuru mulai memadati Alun-Alun Pati sejak Rabu (13/8/2025) subuh.
Keranda jenazah bertuliskan "Keranda Penipu", truk orasi, hingga beragam atribut demonstrasi telah dipersiapkan di depan Kantor Bupati.
Video itu diunggah oleh akun @jkt.info dan disebut menunjukkan antrean warga yang hendak masuk ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, usai merayakan malam tahun baru.
Sementara itu, tidak ditemukan pemberitaan kredibel mengenai 10.000 warga Jakarta siap mengikuti aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025).
Adapun unjuk rasa di Pati bermula dari kebijakan Bupati Sudewo yang sempat menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250 persen.
Diberitakan Kompas.id, kebijakan itu menuai penolakan dari sejumlah pihak, salah satunya warga yang terhimpun dalam Masyarakat Pati Bersatu.
Di sisi lain, Sudewo juga sempat membuat pernyataan yang menyebut dirinya tak gentar dengan rencana demonstrasi itu.
"Siapa yang akan melakukan penolakan, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang pun suruh kerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan itu, tetap maju," kata Sudewo.
Setelah video pernyataannya yang dinilai menantang warga viral, Sudewo akhirnya meminta maaf, dan membatalkan kebijakan tersebut. Akan tetapi, unjuk rasa tetap digelar.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, massa dari berbagai penjuru mulai memadati Alun-Alun Pati sejak Rabu (13/8/2025) subuh.
Keranda jenazah bertuliskan "Keranda Penipu", truk orasi, hingga beragam atribut demonstrasi telah dipersiapkan di depan Kantor Bupati.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan 10.000 warga Jakarta siap mengikuti demonstrasi di Pati adalah hoaks.
Video tersebut menunjukkan antrean warga yang hendak masuk ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, usai merayakan malam tahun baru pada 1 Januari 2024.
Video tersebut menunjukkan antrean warga yang hendak masuk ke Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, usai merayakan malam tahun baru pada 1 Januari 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/775891665009206
- https://www.tiktok.com/@jkt.info/video/7319022332708687109
- https://www.kompas.id/artikel/demonstrasi-warga-pati-tuntut-bupati-mundur-apa-yang-sebenarnya-terjadi
- https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/08/13/095512388/korlap-perkirakan-jumlah-massa-demo-pati-capai-100-ribu-orang-dua
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28434) [HOAKS] Narasi Kematian Pelatih Orca Bernama Jessica Radcliffe
Sumber:Tanggal publish: 13/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Beberapa hari ini, muncul narasi seorang pelatih paus pembunuh atau orca tewas dimangsa binatang yang dilatihnya. Narasi itu ramai dibagikan di media sosial pada Agiustus 2025.
Warganet membagikan video yang diklaim menunjukkan Jessica Radcliffe, nama dari pelatih orca yang disebut tewas itu.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks dan videonya dibagikan dengan konteks keliru.
Narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe tewas dimangsa binatang yang dilatihnya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Jessica wanita malang di makan paus orca, dimana jessica sudah jadi pelatih lumba lumba bertahun tahun, dia bermain dan menghibur banyak orang ,
Dari sini kita belajar sejinak jinaknya hewan dia tetap akan buas, jadi jangan percaya kepada siapa pun
Screenshot Hoaks, kematian Jessica Radcliffe pelatih orca
Warganet membagikan video yang diklaim menunjukkan Jessica Radcliffe, nama dari pelatih orca yang disebut tewas itu.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks dan videonya dibagikan dengan konteks keliru.
Narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe tewas dimangsa binatang yang dilatihnya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Jessica wanita malang di makan paus orca, dimana jessica sudah jadi pelatih lumba lumba bertahun tahun, dia bermain dan menghibur banyak orang ,
Dari sini kita belajar sejinak jinaknya hewan dia tetap akan buas, jadi jangan percaya kepada siapa pun
Screenshot Hoaks, kematian Jessica Radcliffe pelatih orca
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video yang dibagikan, dan menemukan lokasi pengambilan gambar tersebut.
Video ini dan ini, diambil dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld yang berada di Prefektur Chiba, Jepang. Hal ini diketahui dari tulisan "Kamogawa Seaworld" di dinding kolam.
Namun, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang kematian pelatih orca bernama Jessica Radcliffe di taman hiburan tersebut.
Sementara itu, video ini dan ini diambil dari atraksi orca di Kobe Suma Seaworld di Prefektur Hyogo, Jepang. Hal ini diketahui berkat hasil penelusuran menggunakan Google Lens.
Sama dengan di Kamogawa Seaworld, Kompas.com juga tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang pelatih orca dimangsa binatang yang dilatihnya di Kobe Sumo Seaworld.
Sementara itu, narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe dibunuh oleh binatang yang dilatihnya telah menyebar luas di media sosial.
Dalam video yang turut disebarkan, Jessica Radcliffe diperlihatkan dimangsa secara buas oleh seekor paus orca di tengah pertunjukan langsung di "Pacific Blue Marine Park".
Akan tetapi, sebagaimana diberitakan International Business Times, pakar yang memeriksa video tersebut mengidentifikasi adanya manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).
Selain itu, pemeriksa fakta dari berbagai media tidak menemukan nama Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman hiburan, basis data publik, atau liputan berita yang kredibel.
Video ini dan ini, diambil dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld yang berada di Prefektur Chiba, Jepang. Hal ini diketahui dari tulisan "Kamogawa Seaworld" di dinding kolam.
Namun, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang kematian pelatih orca bernama Jessica Radcliffe di taman hiburan tersebut.
Sementara itu, video ini dan ini diambil dari atraksi orca di Kobe Suma Seaworld di Prefektur Hyogo, Jepang. Hal ini diketahui berkat hasil penelusuran menggunakan Google Lens.
Sama dengan di Kamogawa Seaworld, Kompas.com juga tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang pelatih orca dimangsa binatang yang dilatihnya di Kobe Sumo Seaworld.
Sementara itu, narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe dibunuh oleh binatang yang dilatihnya telah menyebar luas di media sosial.
Dalam video yang turut disebarkan, Jessica Radcliffe diperlihatkan dimangsa secara buas oleh seekor paus orca di tengah pertunjukan langsung di "Pacific Blue Marine Park".
Akan tetapi, sebagaimana diberitakan International Business Times, pakar yang memeriksa video tersebut mengidentifikasi adanya manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).
Selain itu, pemeriksa fakta dari berbagai media tidak menemukan nama Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman hiburan, basis data publik, atau liputan berita yang kredibel.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe tewas dimangsa binatang yang dilatihnya adalah hoaks.
Video yang dibagikan berasal dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld dan Kobe Suma Seaworld di Jepang.
Namun, tidak ditemukan laporan kematian pelatihan orca akibat dimangsa binatang yang dilatihnya dari kedua taman hiburan tersebut.
Sebaliknya, berbagai media telah menelusuri kisah kematian Jessica Radcliffe dan menyimpulkan bahwa narasi itu merupakan hasil fabrikasi.
Video yang dibagikan berasal dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld dan Kobe Suma Seaworld di Jepang.
Namun, tidak ditemukan laporan kematian pelatihan orca akibat dimangsa binatang yang dilatihnya dari kedua taman hiburan tersebut.
Sebaliknya, berbagai media telah menelusuri kisah kematian Jessica Radcliffe dan menyimpulkan bahwa narasi itu merupakan hasil fabrikasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=758054543486666
- https://www.facebook.com/watch/?v=1274578306882763&rdid=EfEP5A3gU8MOH7fH
- https://www.facebook.com/reel/1047645490773612
- https://www.facebook.com/reel/1674096080096343
- https://www.facebook.com/watch/?v=1274578306882763&rdid=EfEP5A3gU8MOH7fH
- https://www.facebook.com/watch/?v=758054543486666
- https://www.youtube.com/watch?v=frAIdXs8DFI
- https://www.facebook.com/reel/1047645490773612
- https://www.facebook.com/reel/1674096080096343
- https://www.google.com/search?source=lns.web.gsbubb&vsdim=430,543&gsessionid=bvUhJAET-YvvQfAmIZ-IGDUD1WmS2pTZmquaUQHLgZYkFgPxwUNMoQ&lsessionid=AibpGMWw44ifL7Gp5Q67zy2Ba50tHJxsGEA72wFEF47qlZgXpenSPg&lns_surface=26&authuser=0&biw=1187&bih=702&hl=en-ID&vsrid=CLqbteDy4-qMkAEQBBgBIiRCQzFCODEyMi1GRkZFLTQxQkUtQUMxNi1CMjczMkVBNzVBRUIyBiICdHAoFDj1qeu_hYWPAw&udm=24&q=where%20is%20this%20place&vsint=CAQqCgoCCAcSAggSIAE6IwoWDQAAAD8VAAAAPx0AAIA_JQAAgD8wARCuAxifBCUAAIA_&lns_mode=mu&qsubts=1754993885254&lns_fp=1&stq=1&cs=0&lei=qRSbaMTIAaii1e8Pt62wuQc
- https://www.ibtimes.co.uk/jessica-radcliffe-orca-incident-hoax-truth-behind-death-video-going-viral-1740693
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Halaman: 40/6507