• (GFD-2025-28441) Cek Fakta: Dua Polisi Meninggal usai Demo Pati

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita



    Murianews, Pati – Beredar informasi di media sosial, dua orang anggota kepolisian meninggal usai bertugas mengamankan demo 13 Agustus di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, informasi itu merupakan hoaks.



    Kabar dua anggota kepolisian meninggal usai demo 13 Agustus itu beredar di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah akun bernama gununglawu63.



    Dalam unggahannya disebutkan dua anggota kepolisian yakni, Aipda Teguh Sulistiyo dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal akibat unjuk rasa pada 13 Agustus 2025.



    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Murianews.com, informasi yang menyebutkan dua polisi meninggal usai demo di Pati merupakan hoaks.



    Penelusuran selengkapnya dapat disimak di halaman berikut.

    Hasil Cek Fakta





    Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri kabar dua polisi meninggal usai demo di Pati dengan meminta konfirmasi Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi.



    Menanggapi kabar itu Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi mengatakan informasi tersebut merupakan kabar bohong alias hoaks.



    Ia menjekaskan, fakta sebenarnya, Aipda Teguh Sulistiyo meninggal dunia pada tahun 2023 dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal pada 2024. Keduanya meninggal karena sakit yang dideritanya.



    ”Kami tegaskan, Aipda Teguh Sulistiyo wafat pada tahun 2023 karena sakit dan Bripka Catur Budi Santoso wafat pada tahun 2024 karena sakit juga. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kegiatan unjuk rasa 13 Agustus 2025,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).



    Berita selengkapnya dapat klik tautan ini.



    Kemudian, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto membantah adanya korban meninggal dalam demo yang berujung bentrok di Alun-Alun Pati. Ia mengungkapkan korban hanya mengalami luka-luka.



    Kombes Pol Artanto menjelaskan pihaknya sudah mengecek korban ke RSUD RAA Soewondo. Pengecekan ini dilakukan setelah beredar kabar di masyarakat bahwa sebanyak tiga orang menjadi korban meninggal. Ia pun membantah kabar ini.



    ”Dan sampai saat ini sampai sore hari ini hasil penelusuran dari kita Dari kepolisian nihil. Nihil adanya. Tidak ada korban yang meninggal dunia dari aksi anarkis tersebut. Demikian,” ungkap dia kepada Murianews.com, Rabu (13/8/2025).



    Berita selengkapnya klik tautan ini.



    Kesimpulan...

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, kabar dua polisi meninggal usai demo di Pati merupakan disinformasi dengan jenis Misleading Content atau konten yang menyesatkan.



    Fakta sebenarnya, dua polisi yakni Aipda Teguh Sulistiyo meninggal dunia pada tahun 2023 dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal pada 2024. Keduanya meninggal karena sakit yang dideritanya.



    Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto membantah adanya korban meninggal dalam demo yang berujung bentrok di Alun-Alun Pati.



    Editor: Zulkifli Fahmi
  • (GFD-2025-28440) [SALAH] Foto Tagihan Royalti Musik dan Lagu di Restoran

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    Pada Minggu (10/8/2025) beredar foto di X (arsip cadangan) oleh akun “JAMAL BUGIS 7.0” (@JamalBoegis) dengan narasi:

    “Nyomot dari tetangga, tiap kali ke resto kita dipaksa dengar lagu lalu bayar. Pemaksaan bayar royalti secara halus."

    di unggahannya.

    Per tangkapan layar (screenshot) dibuat, unggahan tersebut sudah dilihat 631 kali, mendapatkan 7 jawaban, dibagikan ulang 3 kali, dan disukai oleh 13 pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) pencarian gambar (image search) Google Lens.

    Hasil penelusuran mengarahkan ke sebuah sumber unggahan foto yang asli yang dimuat di situs Tripadvisor, sebuah situs yang salah satu fiturnya adalah menyediakan ulasan. Tidak ada tulisan “1 Royalti musik dan lagu 29.140” di foto yang asli, berbeda dengan foto yang dibagikan oleh @JamalBoegis. Jumlah totalnya pun salah, meskipun jumlah totalnya sama dengan jumlah total dengan foto yang aslinya tetapi jika ditambahkan dengan tagihan royalti musik dan lagu seharusnya jumlah total yang benar adalah Rp759.220.

    Selain itu, ada pula klarifikasi dari akun TikTok @nukamarikopi yang mengklarifikasi setelah sebelumnya sempat viral menyebarkan foto tersebut sambil mengkritik mengenai biaya royalti yang dianggap janggal dan dapat membuat pelanggan enggan untuk datang kembali.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content), faktanya foto yang disebarkan adalah hasil manipulasi dari foto tagihan yang dimuat di situs Tripadvisor.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28439) Video Ricuh Bobotoh Diklaim Pendemo Siap Meluncur ke Pati

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    tirto.id - Ratusan ribu warga menggelar demo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Aksi ini dipicu oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Meski kebijakan itu sudah dibatalkan, aksi massa terus berlanjut dengan tuntutan menurunkan Bupati Sudewo.

    ADVERTISEMENT

    Sebelum hari-H unjuk rasa, berseliweran video kumpulan massa yang tampak ricuh dengan polisi. Beberapa orang dalam klip juga ada yang mengibarkan bendera, sementara lainnya ada pula yang mendongkrak pagar.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Akun Facebook bernama "Risky Ka'aliman" (arsip) membagikan cuplikan ini dengan klaim bahwa itu merupakan rekaman 50 ribu pendemo yang siap meluncur di Pati. Video yang disebarkan berdurasi tak lebih dari dua menit.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    "50ribu pendemo siap meluncur kepati, membantu sodara kita yang lagi di tantang #jangkoanluas #infodemak #infomranggen," tulis akun pengunggah pada Rabu (6/8/2025).

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Bobotoh Siap Meluncur ke Pati. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sampai Kamis (14/8/2025), video ini sudah dibagikan sebanyak 1.600 kali dan mengumpulkan 48.700 tanda suka serta 6 ribu komentar. Kolom komentar itu dipenuhi oleh kritik warganet dan desakan Bupati Pati untuk mundur.

    ADVERTISEMENT

    Cuplikan dengan narasi selaras juga berlalu-lalang di YouTube dan TikTok.

    Namun, benarkah video tersebut menunjukkan 50 ribu pedemo di Pati?

    Hasil Cek Fakta

    Usai menyaksikan video dan memperhatikan detailnya, Tim Riset Tirto menemukan adanya cuplikan bendera dengan nuansa biru dan kuning dengan logo yang mirip logo klub sepak bola Persib Bandung.

    Untuk memastikan keterkaitan rekaman dengan Persib Bandung, kami mencoba menyalin tangkapan layar video tersebut ke Google Image. Hasilnya, dokumentasi ini sudah berlalu lalang-lalang sejak Mei lalu.

    Akun Instagram “pasukan_casual” misalnya, mengunggah video ini pada 25 Mei 2025. Menurut keterangan, rekaman aslinya menggambarkan adanya sedikit gesekan antara Bobotoh (pendukung Persib Bandung) dan pihak keamanan di luar stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

    Akun TikTok bernama "hooligansculture99" juga mengunggah video itu dengan takarir yang sama. “A. C. A. B‼ Terjadi sedikit gesekan antara bobotoh dan isilop di luar stadion GBLA match kemarin,” begitu bunyi keterangannya.

    Laporan soal kericuhan itu juga diperkuat oleh berita Detik berjudul “Kericuhan di Luar Stadion GBLA Warnai Laga Persib Vs Persis”. Disebut dalam artikel bahwa kegaduhan berlangsung pada Sabtu (24/5/2025), saat jalannya pertandingan antara Persib Bandung melawan Persis Solo di Stadion GBLA.

    Kerusuhan terjadi di area luar stadion saat ribuan suporter memaksa masuk ke dalam stadion dengan mendobrak pagar. Dari pantauan di lapangan, massa suporter sempat terlibat kericuhan dengan petugas keamanan. Kericuhan itu terjadi di area Gerbang Biru Stadion GBLA.

    Selain memaksa masuk, mereka juga melemparkan benda seperti batu hingga flare. Diduga kuat, suporter yang memaksa masuk adalah mereka yang tidak memiliki tiket. Itu artinya, video kericuhan ini telah dibubuhi keterangan yang tidak tepat.

    Meski unjuk rasa di Pati memang terjadi, yakni pada Rabu (13/8/2025), video yang berlalu-lalang tidak menunjukkan pendemo di Pati maupun massa yang siap meluncur ke unjuk rasa di Pati.

    Dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025) lalu itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat ada 64 korban luka.

    "Dari 64 korban luka tersebut, ada yang dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, di Pati, Rabu (13/8/2025), menukil dari Antara.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video kericuhan yang berseliweran telah dibubuhi keterangan yang tidak tepat. Klip aslinya menunjukkan kegaduhan yang berlangsung pada Sabtu (24/5/2025), saat jalannya pertandingan antara Persib Bandung melawan Persis Solo di Stadion GBLA.

    Beberapa akun media sosial mengunggah klip ini sejak Mei, sebelum demo Pati soal kenaikan PBB berlangsung. Laporan soal kericuhan itu juga diperkuat oleh berita Detik berjudul “Kericuhan di Luar Stadion GBLA Warnai Laga Persib Vs Persis”.

    Dengan begitu, video kegaduhan dengan klaim pendemo siap meluncur ke Pati bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28438) Salah, Video Uang Sitaan Korupsi Gula Dibagikan untuk TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2025

    Berita

    tirto.id - Kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan periode 2015-2016 yang diusut Kejaksaan Agung (Kajagung) sempat menyita perhatian publik karena membuat eks Menteri Perdagangan era itu, Thomas Trikasih Lembong, berstatus terdakwa. Tom akhirnya terbebas dari perkara ini setelah menerima abolisi dari Presiden Prabowo Subianto.

    ADVERTISEMENT

    Namun, di media sosial, perkara dugaan rasuah ini berkembang menjadi narasi-narasi yang lain. Baru-baru ini Tirto menemukan sejumlah unggahan Facebook yang mengklaim uang sitaan Kejagung pada kasus importasi gula senilai Rp565 miliar akan dibagikan kepada para tenaga kerja Indonesia (TKI).

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Misalnya unggahan akun bernama ‘Elsa Lismawati’ (arsip). Dalam unggahan itu, ditampilkan video potongan klip dari segmen berita berbahasa Indonesia yang menunjukkan Kejagung menyelenggarakan konferensi pers soal sitaan kasus importasi gula senilai Rp565 miliar.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Video yang beredar itu mencatut potongan klip dari program Kabar Petang yang disiarkan tvOne. Namun, narator atau keterangan suara dalam video itu justru menyatakan informasi yang lain, yakni Presiden Prabowo diklaim membagikan uang sitaan tersebut untuk para TKI dengan nominal per individu mencapai Rp680 juta.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Kejanggalan lainnya, narator video tersebut juga meminta data pribadi berupa paspor dan rekening bank BRI sebagai syarat pencairan.

    “Jika anda salah satu TKI yang bekerja di luar negeri maka uang sitaan ini berhak anda dapatkan sebanyak Rp680 juta per jiwa. Syarat paspor dan bank BRI,” kata narator video itu.

    Sementara akun yang mengunggah video ini turut menyertakan takarir mengajak TKI untuk mengontak ke nomor WhatsApp yang disertakan dalam keterangan teks jika ingin mendapat informasi lengkap.

    ADVERTISEMENT

    Periksa Fakta video uang Sitaan Kejagung untuk TKI. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sejak diunggah di Facebook pada 3 Agustus 2025 hingga 14 Agustus 2025, video itu sudah mendapatkan 65 tanda suka (likes), 21 komentar, dan sudah ditonton lebih dari 3 ribu kali. Penelusuran Tirto, beberapa akun di Facebook turut menyebarkan informasi serupa seperti pada unggahan ini, ini, dan ini.

    Namun benarkah narasi yang mengklaim uang kasus korupsi importasi gula sebesar Rp565 miliar yang disita Kejagung akan dibagikan untuk TKI?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama tim riset Tirto melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dengan Google Images dengan berfokus pada visual yang tampil dalam video. Hasilnya mengarahkan ke sebuah video pemberitaan yang diunggah di kanal YouTube media berita, tvOne.

    Video berdurasi sekitar satu menitan itu memang menampilkan berita terkait konferensi pers Kejagung ketika menyita uang hasil dugaan korupsi kasus importasi gula di Kemendag. Namun, video yang diunggah pada 26 Februari 2025 itu sama sekali tidak membicarakan soal rencana membagikan uang sitaan Kejagung untuk para TKI.

    Terlebih, video asli yang disiarkan tvOne, memiliki suara latar atau keterangan audio yang berbeda dengan video yang tersebar di Facebook. Kuat dugaan video dari kanal YouTube resmi tvOne ini diedit dan dimanipulasi agar sesuai dengan narasi yang ingin disebarkan.

    Sebelumnya, Tirto juga meliput konferensi pers yang dilakukan Kejagung di Jakarta pada 25 Februari 2025 lalu itu. Diberitakan, Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita Rp565 miliar terkait dugaan korupsi importasi gula dari sembilan tersangka yang mengembalikan keuntungan dari tindak pidana yang dilakukannya.

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Abqul Qohar, saat itu menyatakan bahwa pengembalian uang tersebut kemudian dititipkan ke rekening penampungan di Bank Mandiri. Dia menjelaskan, uang paling banyak disita berasal dari tersangka Tonny Wijaya NG selaku Direktur Utama PT Angels Products senilai Rp150,8 miliar.

    Tirto juga berupaya mencari informasi yang diklaim oleh penyebar video di Facebook terkait uang sitaan yang akan dibagikan ke TKI dengan mengakses langsung laman Kejagung dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Namun tak ada informasi yang menyatakan bahwa uang sitaan Kejagung dalam kasus importasi gula akan dibagikan untuk TKI.

    Diduga modus seperti ini merupakan upaya penipuan yang mengincar para pekerja migran. Hal ini karena penyebar narasi dalam video itu meminta akses data pribadi berupa paspor dan akun Bank BRI. Tirto tidak merekomendasikan Anda untuk membagi data pribadi sembarangan ke pihak-pihak yang mencurigakan dan tidak bertanggung jawab.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan Tirto, unggahan video yang mengklaim uang sitaan Kejagung pada kasus dugaan rasuah importasi gula di Kemendag akan dibagikan kepada TKI merupakan video yang sudah disunting dan salah konteks.

    Video yang digunakan dalam klaim keliru itu adalah video pemberitaan yang menampilkan konferensi pers Kejagung pada 25 Februari 2025. Namun, video asli yang tayang di kanal YouTube tvOne, sama sekali tak menyebut narasi seperti yang diklaim oleh penyebar video di Facebook.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa uang sitaan Kejagung pada kasus dugaan rasuah importasi gula di Kemendag akan dibagikan kepada TKI, bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan