• (GFD-2025-26765) Menyesatkan: Video Jokowi Saat Wisuda dan Menunjukkan Ijazahnya

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/04/2025

    Berita

    SEBUAH video yang menampilkan mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menunjukkan ijazah aslinya beredar di media sosial TikTok oleh akun satu [arsip], akun dua, dan Instagram. 

    Video berdurasi 28 detik itu, berisi kompilasi figur mirip Jokowi mengenakan pakaian wisuda di depan gedung bertuliskan Universitas Gadjah Mada. Ia terlihat memamerkan ijazah Strata 1 yang sedang menjadi kontroversi lantaran dituduh palsu. 



    Benarkan klaim dalam video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan menganalisis visual video menggunakan pendeteksi kecerdasan buatan, Google Lens, dan mesin pencarian Google. 

    Faktanya, video tersebut dibuat melalui teknologi kecerdasan buatan AI. Konten ini menyebar setelah sejumlah orang meragukan keaslian ijazah Strata-1 Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Dari hasil analisis visual, terdapat sejumlah ciri yang menunjukkan bahwa konten tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan. Pertama, wajah Jokowi dalam balutan pakaian wisuda tersebut, menggunakan model wajah Jokowi saat ini, padahal klaimnya menyebut momen itu adalah momen wisuda Jokowi. UGM menyatakan, Jokowi yang lahir pada 1961 tersebut lulus pada November 1985. Dengan demikian, saat itu Jokowi seharusnya berusia 24 tahun.

    Kedua, pakaian wisuda yang dikenakan berbeda. Di bagian awal video, ia terlihat mengenakan jubah bergaris kuning. Sedangkan pada frame berikutnya, ia memakai jubah bergaris putih. Warna yang berbeda juga terlihat pada medali yang dikenakan.

    Berdasarkan foto dari Instagram Kehutanan UGM dan Instagram Jokowi, selendang medali Fakultas Kehutanan UGM berwarna hijau dan kuning.





    Kemudian Tempo juga menganalisis video tersebut menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan Hivemoderation.com. Hasilnya, 96 persen kemungkinan video tersebut dihasilkan dari teknologi kecerdasan buatan.



    Sebagai pembanding, Tempo juga memverifikasi video menggunakan aplikasi pendeteksi AI melalui pindai tangkapan layar pada video. AI or Not. Hasilnya, secara meyakinkan bahwa gambar itu mengandung elemen AI.



    Jokowi Tunjukkan Ijazah dari SD hingga S1 

    Seperti diberitakan Tempo, Joko Widodo pernah menunjukkan ijazah-ijazahnya kepada awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 16 April 2025. Hal itu dilakukan Jokowi sebelum massa dari TPUA yang ingin mengklarifikasi soal keaslian ijazah dari UGM, datang ke kediamannya. 

    Ijazah yang ditunjukkan Jokowi kepada wartawan tersebut mulai dari ijazah SD, SMP, SMA, hingga dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Di ijazah UGM, tampak foto Jokowi mengenakan kaca mata. Saat itu, para wartawan tidak boleh memotret ijazahnya. 

    Pada Rabu 30 April 2025, Jokowi melaporkan dugaan penghinaan atas tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Dalam laporan itu, Jokowi menunjukkan ijazah SD, SMP, SMA, hingga ijazah kuliahnya di UGM kepada penyelidik.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Jokowi menunjukkan ijazahnya adalah menyesatkan. TikTok telah menandai video itu sebagai AI dan di Instagram, si pengunggah mencantumkan sebagai konten dengan AI.

    TIM CEK FAKTA TEMPO 

    **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]

    Rujukan

  • (GFD-2025-26764) [SALAH] Video Gempa M 6,2 Guncang Istanbul 04/23/2025

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 30/04/2025

    Berita

    Pada Jumat (25/4/2025) beredar unggahan di Instagram (arsip cadangan) yang membagikan video yang berisi narasi:

    "Gempa M 6.2 Guncang
    Istanbul, Warga Panik
    Berhamburan ke Jalan
    04/23/2025"

    dengan menambahkan narasi:

    “Istanbul, Turki
    Gempa M 6,2 mengguncang Laut
    Marmara dekat Istanbul, Rabu (23/4).
    Warga berhamburan ke jalan akibat
    guncangan kuat yang berlangsung 13
    detik. Terpantau 51 gempa susulan
    sejauh ini.“

    di unggahan.

    Per arsip dibuat pada Jumat (25/4/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 2 ribu pengguna Instagram lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) InVID WeVerify untuk memfragmentasi video dan mencari bingkai utama (keyframe) yang kemudian digunakan untuk melakukan pencarian gambar (image search) menggunakan Google Lens, hasilnya ditemukan sumber-sumber yang membagikan beberapa potongan video yang waktu unggahannya mendahului waktu yang disebutkan di dalam video oleh penyebar yang berisi klaim bahwa peristiwa yang direkam terjadi pada 04/23/2025 (menggunakan format MM/DD/YYYY).

    Keyframe #1: dibagikan sebelumnya pada tahun 2024 lalu oleh akun Facebook “District News El Salvador”.

    Keyframe #2: dibagikan sebelumnya pada bulan lalu (Maret) oleh akun “@live.news80” di TikTok, video yang dibagikan oleh penyebar sudah dibalik (flip) orientasinya.

    Keyframe #7: dibagikan sebelumnya pada tahun 2024 lalu oleh akun “@lbazya05” di TikTok, video yang dibagikan oleh penyebar sudah dibalik (flip) orientasinya.

    Keyframe #8: dibagikan sebelumnya pada 1 April lalu oleh akun “ミャンマー地震 #地震 #ミャンマー #タイ” di YouTube, video yang dibagikan oleh penyebar sudah dibalik (flip) orientasinya.

    Keyframe #19: dibagikan sebelumnya pada tahun 2023 lalu oleh Kantor Berita Demirören yang memuat salah satu video di artikel “Race against time continues in earthquake disaster” di bagian “DEMOLITION OF 6-STOREY BUILDING ON CAMERA” (diterjemahkan menggunakan Google Translate).

    Berkaitan dengan gempa pada Rabu (23/4/2025) yang titik episentrumnya berada di Laut Marmara berdekatan dengan Istanbul, penelusuran menggunakan Google, Google Videos dan Google News menggunakan kata kunci “turkey earthquake” menghasilkan informasi, video dan berita dari sumber-sumber autoritatif.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video yang dibagikan berisi potongan-potongan rekaman yang tidak berkaitan dengan peristiwa gempa bumi di Turki pada 23/4/2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26763) [SALAH] Pandemic Treaty: Ada Denda untuk Masyarakat Penolak Vaksin

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 30/04/2025

    Berita

    Akun Instagram “singanuswantara” pada Senin (7/4/2025) mengunggah video [arsip] yang memperlihatkan calon gubernur (cagub) Jakarta 2024-2029 Dharma Pongrekun berbicara mengenai WHO Pandemic Treaty.
    Berikut narasi lengkapnya:
    “saat ini who juga sedang berusaha mengajak 194 negara untuk bergabung dalam perjanjian ini. lalu apakah Indonesia mau bergabung atau tidak? tidak. sekali lagi saya mau bertanya. apakah Indonesia mau bergabung atau tidak? tidak. merdeka merdeka merdeka. kita harus pertahankan kemerdekaan kedaulatan bangsa kita termasuk kedaulatan Tuhan di dalam tubuh manusia. kita harus hadapi merdeka atau mati. keputusan itu akan kita lihat di bulan mei yang akan datang. namun perlu kita ketahui bersama bahwa sudah ada 12 negara dari 194 negara yang menyatakan keluar dan menolak. satu yang terkenal adalah Rusia.”
    Unggahan disertai takarir:
    “Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Potensi PLANDEMIC sangat besar akan terjadi lagi !! WH0 PANDEMI TREATY rampung lebih awal atau sebelum/sesudah BULAN MEI 2025 #TOLAKUUKESEHATANOMNIBUSLAW. Yang Perlu diperhatikan : TOLAK WH0 PANDEMI TREATY & AMANDEMEN IHR
    Jika Menolak Pemaksaan V@xx 💉 akan dikenakan Denda 500 Juta.
    Nggak Pake Masker Denda 500 Juta.
    Memilih OBAT-OBATAN tradisional / AKUPUNTUR Dilarang kena juga Denda 500 Juta.
    #SELAMATKANJIWAKELUARGAKITA
    Sampaikan pada DUNIA, kami bangsa INDONESIA tidak pernah takut siapapun
    Kami hanya takut kepada Allah saja
    MERDEKA !!!
    PATRIOT PEMBELA BANGSA
    WE ARE THE 10% & TIME HAS TOLD
    Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun
    @pongrekundharma88”
    Per Rabu (30/4/2025), konten tersebut menuai lebih dari 2.261 tanda suka dibagikan ulang 340-an kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Pandemic Treaty” ke mesin pencarian Google. Penelusuran teratas mengarah ke artikel Kementerian Kesehatan (Kemenkes) “Melawan Hoax Pandemic Treaty”.
    Berdasarkan artikel yang tayang Juni 2024 itu, disebutkan kalau Pandemic Treaty merupakan instrumen internasional yang sedang dirancang oleh negara anggota WHO, termasuk Indonesia, untuk menciptakan sistem global yang siap merespon pandemi di masa depan. Meski demikian, WHO tidak memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan nasional domestik.
    TurnBackHoax kemudian mengamati petunjuk berupa tulisan “Dharma Pongrekun” dalam takarir unggahan. TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “Dharma Pongrekun pandemic treaty” ke mesin pencarian Google.
    Hasilnya, ditemukan artikel Cek Fakta tempo.co “Keliru: Denda Rp500 Juta Pandemic Treaty Bagi Warga yang Tolak Vaksin dan Masker” yang tayang Jumat (11/4/2025). Konteks asli video tersebut adalah momen ketika Dharma Pongrekun (sebagai cagub Jakarta 2024-2029) menghadiri acara silaturahmi Alim Ulama Se-DKI Jakarta.
    Dalam pidatonya, Dharma menyampaikan Pandemic Treaty—yang berpotensi mengancam kedaulatan negeri—menjadi alasannya maju sebagai cagub DKI 2024-2029.
    Terkait klaim denda Rp500 juta bagi masyarakat yang menolak vaksin, epidemiolog Dicky Budiman menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar.
    “Itu informasi keliru dan konspirasi yang berkembang yang perlu diluruskan,” tegas Dicky saat dihubungi tempo.co.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “ada denda untuk masyarakat penolak vaksin” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh ‘Ainayya)

    Rujukan

  • (GFD-2025-26762) [KLARIFIKASI] Video Semana Santa di Guetamala, Bukan Pemakaman Paus Fransiskus

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial diklaim menampilkan prosesi pemakaman jenazah Paus Fransiskus di Vatikan.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video itu keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan momen pemakaman Paus Fransiskus muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam video tampak sejumlah orang sedang menggotong sebuah peti yang terbuat dari kayu. Berikut keterangan yang disampaikam:

    selamat Jln pemimpin umat Katolik sedunia Bp paus Fransiskus

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video itu sudah beredar sebelum Paus Fransiskus dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. 

    Video itu identik dengan unggah akun TikTok @cucuruchoenguatemala.

    Dalam unggahan terdapat tagar #semanasanta2025 dan #CucuruchoenGuatemala yang menunjukkan bahwa video itu merupakan perayaan Semena Santa di Guetamala. 

    Dikutip dari laman National Geographic, Semana Santa atau Pekan Suci di Guetemala merupakan acara tahunan yang dilakukan seminggu sebelum paskah. 

    Semana Santa di Guetamala memadukan praktik Katolik yang diperkenalkan oleh Spanyol dengan tradisi suku Maya yang telah berusia berabad-abad. 

    Pekan Suci Guatemala juga telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

    Adapun yang membedakan Semana Santa di Guetamala dengan negara lain yakni dalam hal skala, kesenian, dan tingkat keterlibatan masyarakatnya.

    Prosesi tersebut menampilkan andas (kereta hias) kayu besar, dengan panjang mencapai 80 kaki dan berat sekitar satu ton yang menggambarkan tokoh-tokoh agama dan adegan-sengsara Yesus. 

    Andas tersebut dibawa oleh sekitar 100 cucurucho yang mengenakan tunik ungu panjang dan topi kerucut runcing. Para cucurucho berjalan dengan membawa andas sambil diiringi tabuhan drum. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan momen pemakaman Paus Fransiskus tidak benar. Informasi dalam video itu keliru, sehingga perlu diluruskan.

    Faktanya, video tersebut telah beredar sebelum pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025). Video aslinya adalah perayaan Semana Santa atau Pekan Suci di Guetamala. 

    Rujukan