• (GFD-2025-26009) [HOAKS] Habib Idrus Tawarkan Dana Hibah dari Arab Saudi

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar sebuah video menampilkan endakwah Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW Jawa Timur, Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus menawarkan dana hibah.

    Dana hibah sebesar Rp 250 juta yang bersumber dari Arab Saudi itu dibagikan dalam rangka bulan Ramadhan.

    Pengguna media sosial yang berminat diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera pada video.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Video Habib Idrus menawarkan dana hibah dari Arab Saudi disebarkan oleh akun Facebook ini pada 28 Januari 2025. Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Dalam video, Habib Idrus mengajak pengguna media sosial untuk mendaftarkan diri sebagai penerima dana hibah pada 2025.

    Berikut narasinya:

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

    Alhamdulillahi di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini, Yayasan kami kembali ditunjuk dan dipercaya untuk menyalurkan bantuan dari kerajaan Saudi Arabia...

    Masing-masing penerima bantuan dana hibah ini mendapatkan sebesar 250 juta dan nantinya wajib disumbangkan 30% nya untuk fakir miskin, anak yatim dan untuk tempat ibadah yang kurang layak...

    Sedangkan untuk sisanya sebesar 7% itu bebas dipergunakan si penerima untuk modal usaha ataupun untuk membayar hutang piutangnya...

    Mudah-mudahan bantuan ini bisa berkah dan juga bisa bermanfaat bagi umat di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini...

    Segera daftarkan data diri Anda untuk mengajukan permohonan bantuan dana hibah ini

    Hasil Cek Fakta

    Suara dalam video yang beredar bukanlah suara asli Habib Idrus.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara dari video yang beredar menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat mendeteksi probabilitas campur tangan akal imitasi atau artificial intelligence (AI) dalam suatu konten.

    Hasil pelacakannya menunjukkan, suara Habib Idrus menawarkan dana hibah memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan oleh AI.

    Sementara, suara Habib Idrus terdengar berbeda. Suara aslinya dapat diketahui melalui khotbah yang disampaikan melalui kanal YouTube ini.

    Selain itu, dana hibah dari Arab Saudi yang disalurkan melalui Yayasan Al-Baity merupakan hoaks berulang.

    Kompas.com pernah membantah narasi serupa di sini dan di sini.

    Tidak ada bantuan dari yayasan tersebut dan informasi soal dana hibah dari Kedutaan Arab Saudi di Indonesia.

    Kesimpulan

    Video Habib Idrus menawarkan dana hibah dari Arab Saudi pada 2025 merupakan konten manipulatif.

    Hive Moderation menunjukkan, suara dari video tersebut dihasilkan oleh AI.

    Tawaran dana hibah yang beredar di media sosial merupakan hoaks berulang. Tidak ada bantuan Rp 250 juta dari Yayasan Al-Baity atau Kedutaan Arab Saudi di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26008) [HOAKS] Undian Berhadiah atas Nama Bank Mandiri

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi mengenai undian berhadiah mobil, sepeda motor, rumah, dan tiket umrah mengatasnamakan Bank Mandiri.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi undian berhadiah mengatasnamakan Bank Mandiri dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada 4-5 Maret 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Khusus nasabah Bank Mandiri yang sudah aktif aplikasi Livin' by Mandiri, Ayo buruan Daftar dan Raih hadiah undian menarik dari Bank Mandiri ingat nasabah tidak dipungut biaya (GRATIS) Cara ambil nomor kupon anda tinggal klik menu (DAFTAR SEKARANG) dibawah.

    Livin' by Mandiri BERHADIAH

    • 10 Unit Mobil Alphard• 10 Unit Mobil BMW• 10 Unit Mobil Pajero Sport• 10 Unit Mobil Hyundai Stargazer

    • 10 Unit Mobil Fortuner• 10 Unit Mobil Hyunda Crata• 15 Unit Motor Harley-Davidson

    • 25 Unit Motor N-Max• 15 Unit Rumah Gratis• 25 Unit Umroh Gratis

    Ayo buruan DAFTAR pendaftaran Undian Berbatas Waktu.Tanggal 1 Maret - 15 Maret 2025, Daftarkan nama anda agar menjadi pemenangnya.

    Untuk pengundian & pemenangnya akan diumumkan secara online di seluruh sosial media pada tanggal 15 Maret 2025.

    Screenshot Hoaks, undian berhadiah mengatasnamakan Bank Mandiri

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun media sosial resmi Bank Mandiri untuk memverifikasi kebenaran informasi undian berhadiah tersebut.

    Namun, akun Instagram Bank Mandiri tidak mengunggah informasi tersebut.

    Sebaliknya, Bank Mandiri mengimbau nasabah untuk mewaspadai link palsu yang meminta data perbankan.

    Sebab, belakangan ini marak penipuan lewat SMS atau aplikasi perpesanan yang mengaku dari bank. Penipu mengirimkan link palsu yang ujung-ujungnya meminta data pribadi perbankan.

    Nasabah diimbau untuk tetap tenang dan mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi yang diterima, apabila mendapatkan pesan mencurigakan.

    "Ingat, bank tidak meminta data rahasia seperti nomor & masa berlaku kartu, CVV/CVC, OTP, PIN, atau Password melalui SMS, Chat App, email, atau link," demikian imbauan Bank Mandiri.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi undian berhadiah mengatasnamakan Bank Mandiri yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Akun media sosial resmi Bank Mandiri tidak mengunggah informasi undian seperti yang beredar. Nasabah justru diimbau untuk mewaspadai link palsu yang meminta data perbankan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26007) Cek Fakta: Hoaks Video Kapal Pesiar Ditelan Paus

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/03/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim sebuah kapal pesiar ditelan seekor paus beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Maret 2025.
    Dalam video tersebut, tampak seekor paus membuka mulutnya dan berupaya menelan kapal pesiar atau yacht. Dalam kapal pesiar itu terlihat ada beberapa penumpang. Video itu kemudian disebut-sebut sebagai momen detik-detik kapal ditelan paus.
    "Video melihatkan ikan paus menelan kapal beserta penumpangnya. Terlihat ikan tersebut membuka mulutnya lalu menelan kapan itu beserta penumpang," demikian narasi dalam video tersebut.
    "Detik detik kapal ditelan ikan paus," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 13 kali dibagikan dan mendapat 6 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut sebuah kapal pesiar ditelan paus? Berikut penelusurannya.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim sebuah kapal pesiar ditelan paus. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "whale swallow a yacht video" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Did A Whale Really Swallow A Yacht? Fact-Checking The Viral Video" yang dimuat situs timesnownews.com pada 1 Maret 2025.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video yang diklaim kapal pesiar ditelan paus pertama kali viral di X. Video yang diunggah oleh akun @RealXavier011 itu telah 28 kali ditonton dan mendapat lebih dari 2.500 komentar warganet.
    Video tersebut menunjukkan seekor paus besar muncul dari laut, menelan kapal pesiar di rahangnya sebelum menghilang di bawah ombak.
    Namun, pemeriksa fakta dan beberapa pengguna media sosial menemukan beberapa ketidakkonsistenan dalam video tersebut. Video itu menunjukkan dibuat oleh perangkat artificial intelligence (AI).
    Video tersebut memiliki beberapa tanda yang menunjukkan adanya konten yang dibuat oleh AI, termasuk gerakan yang tidak wajar, ketidakkonsistenan tekstur, dan distorsi visual, khususnya pada detail kapal pesiar dan orang-orang di dalamnya. Selain itu, tidak ada kantor berita atau badan kelautan yang kredibel yang melaporkan kejadian kapal pesiar ditelan paus.
    Penelusuran juga dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs pendeteksi (AI), aidetectcontent.com. Hasinya, gambar tersebut memiliki probabilitas 51 persen dibuat oleh perangkat AI. Berikut gambar tangkapan layarnya.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim sebuah kapal pesiar ditelan paus ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26006) Keliru: Video Raffi Ahmad Promosikan Situs Judi Online Miliknya

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/03/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] yang diklaim memperlihatkan selebriti Raffi Ahmad mempromosikan situs judi online (judol) miliknya.

    Video yang diunggah tanggal 27 Februari 2025 itu memperlihatkan Raffi berkaus putih menyatakan klarifikasi bahwa dia tidak mempromosikan situs judol manapun kecuali miliknya sendiri, yang bernama ULTI 700. Dia juga mengatakan membuat situs tersebut bukan untuk mencari keuntungan, melainkan berbagi uang kepada orang lain.



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan Raffi mempromosikan situs judol miliknya?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex dan Google, penelusuran di akun Instagram Raffi, serta pemindaian konten berbasis kecerdasan buatan atau AI.

    Video versi asli yang memperlihatkan Raffi berkaos putih itu ditemukan di uanggahan akun Instagram-nya, Raffinagita1717 pada 16 Desember 2022. Dalam video itu Raffi membahas Piala Dunia 2022 bukan membicarakan judol.



    Berikut kalimat asli yang dikatakannya: Hi guys, sebentar lagi final Pildun. Jangan sampai kelewatan info seputar Pildun di Rans Sport Pildun, cuman di YouTube Rans Entertainment dan Rans Sporttainment. Menurut kalian siapa yang bakal menang? Argentina atau Perancis?

    Pemindaian menggunakan Hivemoderation.com mendapatkan kesimpulan bahwa 99,9 persen video yang beredar di Facebook itu dibuat menggunakan mesin AI atau mengandung konten deepfake.



    Sementara pemindaian menggunakan Hiya Deepfake Voice Detector menyimpulkan hanya 1 persen bagian dari suara dalam video itu yang autentik. Hal ini menandakan suara dalam video itu merupakan konten deepfake.



    Tempo beberapa kali menyoroti bahaya deepfake yang digunakan untuk menyebarkan hoaks hingga melakukan penipuan. Deepfake untuk tujuan jahat tersebut biasanya menggunakan tampilan tokoh terkenal.

    Tak hanya di Indonesia, hal serupa marak terjadi di luar negeri. Organisasi pemeriksa fakta Spanyol, Maldita.es, menemukan bahwa banyak akun Twitter atau X bercentang biru turut menyebarkan deepfake berbahaya seperti itu.

    Selain menggunakan layanan akun berbayar agar banyak orang percaya, mereka juga memasang iklan yang menyasar pengguna X di Spanyol yang berusia di atas 25 tahun. Hal itu berdampak pada meningkatnya visibilitas atau tingkat keterlihatan konten tersebut pada lebih banyak pengguna.

    Hal ini membutuhkan kewaspadaan pengguna media sosial atas video tokoh favorit mereka dan tawaran yang sangat menggiurkan, seperti giveaway, hadiah, dan tipuan menggunakan istilah ‘bagi-bagi uang’ atau ‘bantuan uang.’

    Masyarakat perlu selalu mengingat dan mengingatkan orang-orang terdekatnya untuk bersikap skeptis, rajin memverifikasi informasi, dan hanya mengandalkan sumber-sumber informasi yang valid, agar terhindar dari bahaya penipuan hoaks dan deepfake.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Raffi Ahmad mempromosikan situs judi online miliknya adalah klaim keliru.

    Dalam video aslinya, sesungguhnya Raffi sedang membahas pertandingan final Piala Dunia 2022, bukan judi online. Video telah direkayasa hingga menjadi deepfake untuk melakukan penipuan.

    Rujukan