KOMPAS.com - Beberapa hari ini, muncul narasi seorang pelatih paus pembunuh atau orca tewas dimangsa binatang yang dilatihnya. Narasi itu ramai dibagikan di media sosial pada Agiustus 2025.
Warganet membagikan video yang diklaim menunjukkan Jessica Radcliffe, nama dari pelatih orca yang disebut tewas itu.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks dan videonya dibagikan dengan konteks keliru.
Narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe tewas dimangsa binatang yang dilatihnya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Jessica wanita malang di makan paus orca, dimana jessica sudah jadi pelatih lumba lumba bertahun tahun, dia bermain dan menghibur banyak orang ,
Dari sini kita belajar sejinak jinaknya hewan dia tetap akan buas, jadi jangan percaya kepada siapa pun
Screenshot Hoaks, kematian Jessica Radcliffe pelatih orca
(GFD-2025-28434) [HOAKS] Narasi Kematian Pelatih Orca Bernama Jessica Radcliffe
Sumber:Tanggal publish: 13/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video yang dibagikan, dan menemukan lokasi pengambilan gambar tersebut.
Video ini dan ini, diambil dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld yang berada di Prefektur Chiba, Jepang. Hal ini diketahui dari tulisan "Kamogawa Seaworld" di dinding kolam.
Namun, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang kematian pelatih orca bernama Jessica Radcliffe di taman hiburan tersebut.
Sementara itu, video ini dan ini diambil dari atraksi orca di Kobe Suma Seaworld di Prefektur Hyogo, Jepang. Hal ini diketahui berkat hasil penelusuran menggunakan Google Lens.
Sama dengan di Kamogawa Seaworld, Kompas.com juga tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang pelatih orca dimangsa binatang yang dilatihnya di Kobe Sumo Seaworld.
Sementara itu, narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe dibunuh oleh binatang yang dilatihnya telah menyebar luas di media sosial.
Dalam video yang turut disebarkan, Jessica Radcliffe diperlihatkan dimangsa secara buas oleh seekor paus orca di tengah pertunjukan langsung di "Pacific Blue Marine Park".
Akan tetapi, sebagaimana diberitakan International Business Times, pakar yang memeriksa video tersebut mengidentifikasi adanya manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).
Selain itu, pemeriksa fakta dari berbagai media tidak menemukan nama Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman hiburan, basis data publik, atau liputan berita yang kredibel.
Video ini dan ini, diambil dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld yang berada di Prefektur Chiba, Jepang. Hal ini diketahui dari tulisan "Kamogawa Seaworld" di dinding kolam.
Namun, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang kematian pelatih orca bernama Jessica Radcliffe di taman hiburan tersebut.
Sementara itu, video ini dan ini diambil dari atraksi orca di Kobe Suma Seaworld di Prefektur Hyogo, Jepang. Hal ini diketahui berkat hasil penelusuran menggunakan Google Lens.
Sama dengan di Kamogawa Seaworld, Kompas.com juga tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang pelatih orca dimangsa binatang yang dilatihnya di Kobe Sumo Seaworld.
Sementara itu, narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe dibunuh oleh binatang yang dilatihnya telah menyebar luas di media sosial.
Dalam video yang turut disebarkan, Jessica Radcliffe diperlihatkan dimangsa secara buas oleh seekor paus orca di tengah pertunjukan langsung di "Pacific Blue Marine Park".
Akan tetapi, sebagaimana diberitakan International Business Times, pakar yang memeriksa video tersebut mengidentifikasi adanya manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).
Selain itu, pemeriksa fakta dari berbagai media tidak menemukan nama Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman hiburan, basis data publik, atau liputan berita yang kredibel.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe tewas dimangsa binatang yang dilatihnya adalah hoaks.
Video yang dibagikan berasal dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld dan Kobe Suma Seaworld di Jepang.
Namun, tidak ditemukan laporan kematian pelatihan orca akibat dimangsa binatang yang dilatihnya dari kedua taman hiburan tersebut.
Sebaliknya, berbagai media telah menelusuri kisah kematian Jessica Radcliffe dan menyimpulkan bahwa narasi itu merupakan hasil fabrikasi.
Video yang dibagikan berasal dari atraksi orca di Kamogawa Seaworld dan Kobe Suma Seaworld di Jepang.
Namun, tidak ditemukan laporan kematian pelatihan orca akibat dimangsa binatang yang dilatihnya dari kedua taman hiburan tersebut.
Sebaliknya, berbagai media telah menelusuri kisah kematian Jessica Radcliffe dan menyimpulkan bahwa narasi itu merupakan hasil fabrikasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=758054543486666
- https://www.facebook.com/watch/?v=1274578306882763&rdid=EfEP5A3gU8MOH7fH
- https://www.facebook.com/reel/1047645490773612
- https://www.facebook.com/reel/1674096080096343
- https://www.facebook.com/watch/?v=1274578306882763&rdid=EfEP5A3gU8MOH7fH
- https://www.facebook.com/watch/?v=758054543486666
- https://www.youtube.com/watch?v=frAIdXs8DFI
- https://www.facebook.com/reel/1047645490773612
- https://www.facebook.com/reel/1674096080096343
- https://www.google.com/search?source=lns.web.gsbubb&vsdim=430,543&gsessionid=bvUhJAET-YvvQfAmIZ-IGDUD1WmS2pTZmquaUQHLgZYkFgPxwUNMoQ&lsessionid=AibpGMWw44ifL7Gp5Q67zy2Ba50tHJxsGEA72wFEF47qlZgXpenSPg&lns_surface=26&authuser=0&biw=1187&bih=702&hl=en-ID&vsrid=CLqbteDy4-qMkAEQBBgBIiRCQzFCODEyMi1GRkZFLTQxQkUtQUMxNi1CMjczMkVBNzVBRUIyBiICdHAoFDj1qeu_hYWPAw&udm=24&q=where%20is%20this%20place&vsint=CAQqCgoCCAcSAggSIAE6IwoWDQAAAD8VAAAAPx0AAIA_JQAAgD8wARCuAxifBCUAAIA_&lns_mode=mu&qsubts=1754993885254&lns_fp=1&stq=1&cs=0&lei=qRSbaMTIAaii1e8Pt62wuQc
- https://www.ibtimes.co.uk/jessica-radcliffe-orca-incident-hoax-truth-behind-death-video-going-viral-1740693
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28433) Cek Fakta: Tidak Benar Pesan Berantai Program MBG Diganti ke Bantuan Pra-Lansia
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pesan berantai peralihan program MBG ke bantuan pra-lansia. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Agustus 2025.
Berikut isi postingannya:
"BERITA TERKINI
Beruntungnya yang sudah berusia di atas 50 tahun, pengalihan program makan gratis ke santunan Pra-lansia.
BANTUAN PRA-LANSIA PROGRAM PEMERINTAH YG BARU UNTUK SELURUH MASYARAKAT PEMEGANG BPJS YANG BERUMUR DI ATAS 50 TAHUN (Katagori Pra Lansia ke atas)
Sesuai dengan Keppres No. 212/Keppres/RI/III/2025 bahwa semua warga masyarakat yang sudah berusia di atas 50 tahun, akan menerima Tunjangan Lansia, langsung masuk rekening sebesar Rp 2.600.000, per bulannya per Kartu Keluarga (KK) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para Pra-Lansia sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya
SYARAT² :
1. Fotokopi KK
2. Fotokopi Kartu ATM / Buku Rekening
3. Fotokopi KTP Kepala Keluarga
4. Masing-masing rangkap 2.
5. Pendaftaran melalui bank terdekat sesuai Buku Rekening yang dimiliki. (BRI, MANDIRI, BNI, BPD, BCA, BUKOPIN, dll )
6. Bila data sudah teregistrasi maka akan dicairkan pada awal bulan berikutnya dan dikirimkan notifikasi bahwa dana telah masuk.
7. Dana yang sudah ditransfer ke rekening dapat dicairkan langsung.
Program ini mulai dilaksanakan per1 Agustus 2025. Bertepatan dengan bulan Kemerdekaan Republik Indonesia.Hal ini merupakan komitmen terbaru dari Menteri Keuangan, diperkuat oleh Pernyataan Presiden di hadapan semua Kepala Daerah se-Indonesia.
Selain itu, beliau juga mempertegas akan memperbarui APBN 2025 untuk direvisi memberikan "Bantuan Langsung" kepada masyarakat yang memasuki Usia Lanjut. Ternyata benar, rezeki itu datangnya tak diduga-duga.
Mari kita semua senantiasa bersyukur dan berterima kasih.Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, tulisan di atas dapat digolongkan dalam :
A. Ngelindur
B. Cerita mimpi
C. Cerita khayal
D. Kesambet
E. Semua jawaban benar
Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar!
Selamat mengerjakan......!!!!🙏😄🙏Maaf, saya sendiri juga tadi serius bacanya...."
Akun itu menambahkan narasi, "mohon di baca dengan seksama...."
Lalu benarkah postingan pesan berantai peralihan program MBG ke bantuan pra-lansia?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa pesan berantai tersebut merupakan pesan satir atau komedi.
Hal ini terlihat dalam kalimat akhir dalam pesan berantai yang merupakan penjelasan bahwa pesan berantai itu hanya merupakan candaan.
Meski demikian banyak yang menyebarkan ulang pesan berantai ini di media sosial maupun aplikasi percakapan tanpa mengetahui konteks aslinya sehingga perlu diklarifikasi.
Di sisi lain tidak ada informasi kredibel bahwa program MBG akan dihentikan dan digantikan oleh program bantuan pra-lansia.
Hingga Juli 2025 sudah ada 8,2 juta penerima manfaat MBG. Anggaran yang dihabiskan juga sudah mencapai Rp 7,9 triliun dari APBN.
Kesimpulan
Postingan pesan berantai peralihan program MBG ke bantuan pra-lansia adalah tidak benar. Pesan berantai ini merupakan konten satir atau parodi namun harus tetap diklarifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Rujukan
(GFD-2025-28432) Cek Fakta: Hoaks Artikel Yaqut Cholil Qoumas Minta KPK Periksa Jokowi Terkait Kasus Kuota Haji
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Yaqut Cholil Qoumas meminta KPK memeriksa Jokowi terkait kasus kuota haji. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 13 Agustus 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Gelora News berjudul:
"Yaqut Cholil Qiemas Meminta Kepada Ketua KPK Periksa Juga Jokowi Dia Memberi Perintah dan Menerima Juga Uang Kuota Haji"
Lalu benarkah postingan artikel Yaqut Cholil Qoumas meminta KPK memeriksa Jokowi terkait kasus kuota haji?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan tanggal artikel diunggah.
Namun dalam artikel asli yang diunggah Geloranews.com berjudul "Dagang Kuota Surga".
Artikel ini tidak membahas permintaan Yaqut pada KPK untuk memeriksa mantan presiden Jokowi. Artikel ini merupakan opini terkait kasus kuota haji yang menjerat mantan menteri agama tersebut.
Kesimpulan
Postingan artikel Yaqut Cholil Qoumas meminta KPK memeriksa Jokowi terkait kasus kuota haji adalah tidak benar. Faktanya judul artikel dalam postingan merupakan hasil suntingan.
Rujukan
(GFD-2025-28431) Keliru: Video Pelatih Hewan Laut Jessica Radcliffe Tewas Dimangsa Paus Orca
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
SEJUMLAH video berisi klaim tentang tewasnya pelatih hewan laut Jessica Radcliffe, menjadi viral di media sosial seperti X [arsip] dan Facebook akun 1, akun 2 [arsip].
Narasi dalam video mengatakan, Jessica tewas setelah diserang paus Orca yang ia latih pada 8 Agustus 2025. Peristiwa itu terjadi saat pelatih berusia 23 tahun itu, sedang menjalani pertunjukan langsung di Pacific Blue Marine Park. “Detik-detik Jessica dimakan lumba-lumba. Sejinak-jinaknya hewan apapun pasti ada sisi jahatnya, RIP,” tulis sejumlah akun.
Benarkah cerita dan video saat pelatih Jessica Radcliffe dimangsa paus Orca?
Narasi dalam video mengatakan, Jessica tewas setelah diserang paus Orca yang ia latih pada 8 Agustus 2025. Peristiwa itu terjadi saat pelatih berusia 23 tahun itu, sedang menjalani pertunjukan langsung di Pacific Blue Marine Park. “Detik-detik Jessica dimakan lumba-lumba. Sejinak-jinaknya hewan apapun pasti ada sisi jahatnya, RIP,” tulis sejumlah akun.
Benarkah cerita dan video saat pelatih Jessica Radcliffe dimangsa paus Orca?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi kejadian itu, Tempo menelusurinya menggunakan mesin pencarian Google, pemberitaan media kredibel, dan alat pendeteksi kecerdasan buatan. Hasilnya, video tersebut dibuat dengan teknologi akal imitasi (AI). Lokasi kejadian dan pelatih bernama Jessica Radcliffe juga hanya rekaan.
Secara kasat mata, video pelatih laut yang dimangsa paus Orca menunjukkan sejumlah kejanggalan. Kejanggalan semacam ini, sering terjadi pada visual yang dihasilkan dengan kecerdasan buatan.
Kejanggalan pertama, petugas yang berada di sekitar kolam terlihat berbeda-beda. Pada beberapa detik, empat orang terlihat mengenakan kostum berwarna kuning dan biru. Namun pada detik berikutnya, berwarna kombinasi hitam dan biru. Dalam versi video yang lebih panjang, juga terlihat petugas berseragam merah, yang berubah berseragam hitam pada detik berikutnya.
Kejanggalan kedua, mereka juga tak tampak panik atau bergegas menolong. Hanya terlihat bergerak menyorongkan badan ke depan, seperti bersorak.
Tempo juga menganalisis video menggunakan dua alat pendeteksi AI. Keduanya menyatakan adanya manipulasi AI. Pertama dengan DeepFake-o-Meter, sebuah pelantar akses terbuka yang didukung oleh Universitas di Buffalo, New York dan National Science Foundation. Dua alat deteksinya, TALL dan AVSRDD, menyatakan 100 persen hasil manipulasi AI.
Kedua, Tempo juga membuat potongan-potongan gambar dari video yang beredar. Alat WasitAI mendeteksinya sebagai buatan AI.
The International Business Times yang mengutip pemeriksa fakta dari Vocal Media, melaporkan bahwa mereka tidak menemukan penyebutan Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman laut, basis data publik, atau liputan berita yang valid hingga pencarian laporan keselamatan laut resmi.
Para pakar AI menyebut bahwa video-video palsu itu diduga terinspirasi oleh Alexis Martínez pada tahun 2009 dan kematian Dawn Brancheau pada tahun 2010. Martínez, 29 tahun, adalah seorang pelatih orca di Loro Parque di Kepulauan Canary yang terlibat dalam insiden dengan seekor paus bernama Keto. Ia dilarikan ke rumah sakit dan meninggal karena pendarahan internal dan cedera.
Sementara itu, Dawn Brancheau dibunuh oleh seekor orca di SeaWorld Orlando. Rambut pelatih berusia 36 tahun itu diseret ke dalam air, kemudian paus bernama Tilikum tersebut berulang kali menabraknya di depan penonton. Kematian Brancheau dikisahkan dalam film dokumenter Blackfish tahun 2013.
Secara kasat mata, video pelatih laut yang dimangsa paus Orca menunjukkan sejumlah kejanggalan. Kejanggalan semacam ini, sering terjadi pada visual yang dihasilkan dengan kecerdasan buatan.
Kejanggalan pertama, petugas yang berada di sekitar kolam terlihat berbeda-beda. Pada beberapa detik, empat orang terlihat mengenakan kostum berwarna kuning dan biru. Namun pada detik berikutnya, berwarna kombinasi hitam dan biru. Dalam versi video yang lebih panjang, juga terlihat petugas berseragam merah, yang berubah berseragam hitam pada detik berikutnya.
Kejanggalan kedua, mereka juga tak tampak panik atau bergegas menolong. Hanya terlihat bergerak menyorongkan badan ke depan, seperti bersorak.
Tempo juga menganalisis video menggunakan dua alat pendeteksi AI. Keduanya menyatakan adanya manipulasi AI. Pertama dengan DeepFake-o-Meter, sebuah pelantar akses terbuka yang didukung oleh Universitas di Buffalo, New York dan National Science Foundation. Dua alat deteksinya, TALL dan AVSRDD, menyatakan 100 persen hasil manipulasi AI.
Kedua, Tempo juga membuat potongan-potongan gambar dari video yang beredar. Alat WasitAI mendeteksinya sebagai buatan AI.
The International Business Times yang mengutip pemeriksa fakta dari Vocal Media, melaporkan bahwa mereka tidak menemukan penyebutan Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman laut, basis data publik, atau liputan berita yang valid hingga pencarian laporan keselamatan laut resmi.
Para pakar AI menyebut bahwa video-video palsu itu diduga terinspirasi oleh Alexis Martínez pada tahun 2009 dan kematian Dawn Brancheau pada tahun 2010. Martínez, 29 tahun, adalah seorang pelatih orca di Loro Parque di Kepulauan Canary yang terlibat dalam insiden dengan seekor paus bernama Keto. Ia dilarikan ke rumah sakit dan meninggal karena pendarahan internal dan cedera.
Sementara itu, Dawn Brancheau dibunuh oleh seekor orca di SeaWorld Orlando. Rambut pelatih berusia 36 tahun itu diseret ke dalam air, kemudian paus bernama Tilikum tersebut berulang kali menabraknya di depan penonton. Kematian Brancheau dikisahkan dalam film dokumenter Blackfish tahun 2013.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa pelatih hewan laut bernama Jessica Radcliffe meninggal dimangsa paus Orca pada 8 Agustus 2025 adalah keliru.
Video tersebut dibuat dengan teknologi akal imitasi (AI). Lokasi kejadian dan pelatih bernama Jessica Radcliffe juga rekaan belaka.
Video tersebut dibuat dengan teknologi akal imitasi (AI). Lokasi kejadian dan pelatih bernama Jessica Radcliffe juga rekaan belaka.
Rujukan
- https://x.com/txtkonoha/status/1954572964311245247
- https://mvau.lt/media/32ef7ae6-2980-4ea8-b4fc-b4b54061f0fd
- https://www.facebook.com/reel/4234221400181002
- https://www.facebook.com/reel/1274111633842943
- https://mvau.lt/media/82a660e2-f617-430f-803e-c1eb98850ea0
- https://zinc.cse.buffalo.edu/ubmdfl/deep-o-meter/landing_page
- https://wasitai.com/
- https://www.ibtimes.co.uk/jessica-radcliffe-orca-incident-hoax-truth-behind-death-video-going-viral-1740693
- https://www.ibtimes.co.uk/jessica-radcliffe-orca-incident-hoax-truth-behind-death-video-going-viral-1740693
- https://www.thesun.co.uk/news/31951387/orca-keto-crushing-traine-playing-body/
- https://www.bbc.com/news/world-us-canada-38531967
- https://www.youtube.com/watch?v=G93beiYiE74 /cdn-cgi/l/email-protection#6003050b06010b14012014050d100f4e030f4e0904
Halaman: 41/6507