• (GFD-2025-27130) [HOAKS] Video Rektor UGM Mengakui Palsunya Ijazah Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengeklaim Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Ova Emilia mengakui ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) merupakan ijazah palsu.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Rektor UGM, Ova Emilia mengakui ijazah Jokowi palsu salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Ova sedang memberikan keterangan pers.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    PROSESREKTOR DAHMENGAKUI IZASAHNYA PALSU...

    paniiikjokowi...

    rektor UGM akhirnya sadartakut dosa dan takut adzabAllah akhirnya mengakuibahwa ijazah jokowipalsu, dan rektor itu akuitelah di bayar jokowi

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Rektor UGM mengakui ijazah Jokowi palsu

    Hasil Cek Fakta

    Setelah video disimak sampai tuntas, tidak ditemukan pengakuan Ova Emilia yang menyebut ijazah Jokowi palsu.

    Unggahan itu hanya menampilkan sejumlah cuplikan dari berbagai video. Ada juga tangkap layar artikel yang tidak jelas sumbernya.

    Salah satunya, video yang menampilkan Ova identik dengan unggahan di kanal YouTube Liputan 6 ini pada 12 Oktober 2022.

    Adapun video itu adalah momen ketika Ova menggelar konferensi pers terkait gugatan ijazah Jokowi yang dilayangkan oleh Bambang Tri Mulyono pada 2022.

    Saat itu, Ova menyebut Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985. Dalam kesempatan itu Ova juga memastikan soal keaslian ijazah S1 Jokowi.

    Adapun pada 22 Mei 2025, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menegaskan, penyelidikan laporan dugaan ijazah Jokowi dihentikan.

    Hal ini diputuskan setelah Bareskrim menyelesaikan uji laboratorium forensik (labfor) terhadap ijazah Jokowi.

    Hasil uji labfor menyatakan ijazah Jokowi identik dengan pembanding rekan seangkatannya di Fakultas Kehutanan UGM. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Rektor UGM mengakui ijazah Jokowi palsu tidak benar atau hoaks. Unggahan hanya menampilkan sejumlah klip dari berbagai video. 

    Salah satunya, video yang memperlihatkan Rektor UGM Ova Emilia saat menyatakan Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985. Video itu dipelintir dengan narasi keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27129) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Presiden Putin Telah Memeluk Agama Islam

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin diklaim telah memeluk agama Islam. Narasi tersebut beredar melalui sebuah video berisi kegiatan Islami yang dilakukan Putin,

    Dalam video, terlihat Vladimir Putin mencium Al-Quran, memakai peci, sampai berkunjung ke Mekkah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi.

    Informasi yang menyebut Putin memeluk agama Islam disebarkan oleh akun Facebook ini pada Selasa (20/5/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut teks yang tertera pada video:

    Resmi presiden Rusia Vladimir Putin memeluk agama Islam bersama menteri agama Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Konten yang beredar berisi kumpulan kegiatan Putin di sejumlah negara. Misalnya, klip Putin memakai peci biru seperti pada video di kanal YouTube ini.

    Peci itu ia pakai ketika melakukan kunjungan ke Italia pada 10 Juni 2015. Ia ke Italia untuk membahas perjanjian produksi helikopter dengan Italia.

    Foto dari momen tersebut dapat dilihat di situs Vedomosti, yang dipotret oleh Alexy Nikolsky.

    Kemudian, klip Putin mengucapkan "Wa'alaikumsalam" bersumber dari kanal YouTube Haber Lutfen, 4 November 2023.

    Ia tengah menghadiri pertemuan bersama Federasi Sipil Rusia di Ibu Kota Moskwa.

    Klip lain menampilkan Putin mencium Al-Quran, terdapat versi lengkapnya di kanal YouTube Times of India, 21 Agustus 2024.

    Putin mengunjungi sebuah masjid di Grozny, Republik Chechnya. Ia diberi hadiah berupa Al Quran berlapis emas, yang kemudian ia cium dan peluk.

    Kendati demikian, tindakan-tindakan Putin di atas tidak membuktikan bahwa ia memeluk agama Islam.

    Berdasarkan laporan Reuters, 20 April 2025, Putin menghadiri ibadah paskah Gereja Ortodoks di Rusia.

    Putin selalu menghadiri kebaktian selama hari raya di Gereja Ortodoks.

    Klip lainnya, menampilkan Putin berada di Tanah Suci Mekkah merupakan konten manipulatif.

    Klip serupa dapat ditemukan di akun TikTok ini. Terdapat watermark PixVerse.ai yang menjadi penanda bahwa video tersebut dibuat dengan platform berbasis Artificial Intelligence (AI).

    Tools pendeteksi konten AI, Hive Moderation juga mengidentifikasi klip tersebut 99,5 persen dihasilkan AI.

    Kesimpulan

    Narasi yang menyebut Putin memeluk agama Islam merupakan informasi keliru.

    Video yang beredar merupakan gabungan dari klip kegiatan Putin saat kunjungan ke negara lain, menghadiri agenda partai, sampai konten manipulatif berbasis AI.

    Putin merupakan penganut Kristen Ortodoks Rusia, dan rajin beribadah di Gereja Ortodoks Rusia.

    Agama dan keyakinan yang dianut merupakan ranah personal. Namun, narasi ini tetap perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi. Kebijakan Putin sebagai seorang presiden juga tidak perlu dikaitkan dengan agama atau keyakinannya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27128) [KLARIFIKASI] Video Pembuatan Patung Emas Paus Fransiskus Merupakan Buatan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang diklaim menampilkan proses pembuatan patung Paus Fransiskus dari bahan emas murni. 

    Paus Fransiskus tutup usia pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun. Pembuatan patung dinilai sebagai sebuah penghargaan untuk mengenang Sri Paus.

    Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).

    Video yang diklaim sebagai proses pembuatan patung Paus Fransiskus dari emas murni salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini. 

    Video diberi keterangan sebagai berikut:

    Patung Bapak paus fransiskus terbuat dari emas murni

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim sebagai proses pembuatan patung Paus Fransiskus dari emas murni

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran di Google Search tidak menemukan informasi soal pembuatan patung Paus Fransiskus dari emas.

    Ketika dicermati, terdapat kejanggalan dalam video itu. Pada beberapa momen, tangan pematung dalam video terlihat tidak berbentuk.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengecek video menggunakan Hive Moderatin untuk memastikan apakah konten tersebut dihasilkan olehAI atau bukan.

    Setelah dicek, video proses pembuatan patung Paus Fransiskus dari emas memiliki probabilitas 96,4 persen dihasilkan AI. 

    Sebelumnya di media sosial juga muncul video manipulasi AI soal proses pembuatan patung Paus Fransiskus berukuran besar. 

    Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini.

    Kesimpulan

    Video soal pembuatan patung Paus Fransiskus dari bahan emas murni merupakan hasil manipulasi.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, konten itu terdeteksi dihasilkan AI. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid terkait pembuatan patung Paus Fransiskus dengan bahan emas murni. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27127) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai IDI Imbau Masyarakat Hindari 19 Minuman Ringan yang Bisa Sebabkan Wabah Pengerasan Otak

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/05/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali pesan berantai yang berisi imbauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menghindari daftar minuman ringan yang bisa menyebabkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang karena mengandung aspartam. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Mei 2025.
    Berikut isi postingan pesan berantai tersebut:
    "Tolong disebar luas kan dari RS FATMAWATI, RS RSCM,RS SILOAM & seluruhan jajaran Rumah Sakit dimana dia berada bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
    👉1. Extra Joss,
    👉2. M-150,
    👉3. Kopi Susu Gelas (Granita),
    👉4. Kiranti,
    👉5. Krating Daeng,
    👉6. Hemaviton,
    👉7. Neo Hemaviton,
    👉8. Marimas,
    👉9. Segar Sari shachet,
    👉10. Frutillo,
    👉11. Pop Ice,
    👉12. Segar Dingin Vit. C,
    👉13. Okky Jelly Drink,
    👉14. Inaco,
    👉15. Gatorade,
    👉16. Nabati,
    👉17. Adem Sari,
    👉18. Naturade Gold,
    👉19. Aqua Splash Fruit.
    Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.agar diperhatikanNara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPH"
    Lalu benarkah pesan berantai yang berisi imbauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menghindari daftar minuman ringan yang bisa menyebabkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang karena mengandung aspartam?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa postingan tersebut merupakan hoaks berulang yang beredar sejak tahun 2010.
    Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengeluarkan bantahan resmi pada 12 Februari 2010 terkait pesan berantai tersebut.
    Berikut isi bantahan BPOM:
    "Sehubungan dengan adanya berita yang menyebar melalui pesan singkat/sms (short message service) mengenai bahaya penggunaan Aspartam yang disebutkan bersumber dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan ini diberitahukan bahwa sesuai dengan informasi dari Sekretaris Eksekutif – IDI bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang hal tersebut."
    Mereka juga menegaskan penggunaan Aspartam aman asal digunakan dengan batas maksimum penggunaannya masing-masing.
    "Aspartam dikategorikan aman berdasarkan Keputusan Codex stan 192-1995 Rev. 10 Tahun 2009. Codex Alimentarius Commision (CAC) adalah Lembaga Internasional yang ditetapkan FAO/WHO untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin terjadinya perdagangan yang jujur.
    Dalam pengaturan Codex disebutkan bahwa Aspartam dapat digunakan untuk berbagai jenis makanan dan minuman antara lain minuman berbasis susu, permen, makanan dan minuman ringan."

    Kesimpulan


    Pesan berantai yang berisi imbauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menghindari daftar minuman ringan yang bisa menyebabkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang karena mengandung aspartam adalah hoaks.

    Rujukan