Akun tiktok “flashdisk” pada Senin (01/09/2025) mengunggah Video [arsip] disertai takarir:
“ART Ahmad Syahroni luka parah karena terjebak di dalam saat para pendemo menyerang kediaman Ahmad Sahroni,
600 orang pendemo ditahan di polda metro dan mereka dipukuli, ada bukti videonya di bio, bantu sebarkan supaya kejadian 98 tidak terulang”
(GFD-2025-28841) [SALAH] ART Ahmad Sahroni Luka Parah Akibat Massa Menyerang Kediaman Ahmad Sahroni
Sumber: TiktokTanggal publish: 03/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “ART Ahmad Sahroni luka parah akibat massa menyerang kediaman Ahmad Sahroni” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
TurnBackHoax melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan video dari akun Youtube Tribun Sumsel yang menayangkan detik-detik penjarahan di rumah Ahmad Sahroni, tidak ditemukan bukti bahwa ART Ahmad Sahroni luka parah karena terjebak di dalam saat massa masuk ke rumahnya.
hingga saat ini, belum ada keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel terkait ART Ahmad Sahroni yang terluka parah akibat terjebak di dalam rumah saat terjadinya penjarahan.
TurnBackHoax melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan video dari akun Youtube Tribun Sumsel yang menayangkan detik-detik penjarahan di rumah Ahmad Sahroni, tidak ditemukan bukti bahwa ART Ahmad Sahroni luka parah karena terjebak di dalam saat massa masuk ke rumahnya.
hingga saat ini, belum ada keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel terkait ART Ahmad Sahroni yang terluka parah akibat terjebak di dalam rumah saat terjadinya penjarahan.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “ART Ahmad Sahroni luka parah akibat massa menyerang kediaman Ahmad Sahroni” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[Google] ART Ahmad Sahroni luka parah akibat massa menyerang kediaman Ahmad Sahroni [Youtube] Detik-detik Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni oleh Massa, Imbas Sahroni Sebut Orang Tolol Sedunia [Tribun Sumsel] Youtube Tribun Sumsel
- https://www.youtube.com/live/TlPzTuG5Fz4?si=Ue4VYdlgeVA-wocr
- https://youtube.com/@tribunsumselvideo?si=JbuYifhUx_8nmDcg
- https://vt.tiktok.com/ZSAg8paF9/ (Tautan unggahan akun Tiktok “flashdisk”)
- https://archive.ph/oSVB6 (Arsip unggahan unggahan akun Tiktok “flashdisk”)
(GFD-2025-28840) [SALAH] 10 Brimob Tewas Dalam Pengamanan Demo
Sumber: TiktokTanggal publish: 03/09/2025
Berita
Akun tiktok “yongkaibluee” pada Senin (01/09/2025) mengunggah Video [arsip] disertai takarir:
“Ojol dilindes koar-koar, Brimob tewas 10 orang, pura-pura buta
sebenarnya yang dilawan DPR apa POLISI? ”
“Ojol dilindes koar-koar, Brimob tewas 10 orang, pura-pura buta
sebenarnya yang dilawan DPR apa POLISI? ”
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “10 Brimob tewas dalam pengamanan demo” ke mesin pencarian Google. Hasilnya pencarian teratas menunjukan artikel dari detik.com dengan judul “Kadiv Propam: 10 Polisi Terluka Usai Kawal Demo di Jakarta, 1 Kritis”.
Dalam artikel yang terbit pada Jumat (29/08/2025) tersebut, tidak ada keterangan korban tewas dari brimob, melainkan luka-luka dan 1 anggota diantaranya di rawat di RSCM karena kritis.
Selain itu, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan artikel dari tirto.id yang mengutip pernyataan Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi soal tidak benarnya kabar berseliweran yang menyebut bahwa anggota Brimob Polda Metro Jaya, AKP Darkun, tewas dihajar massa. serta tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa 10 brimob tewas.
hingga saat ini, belum ada keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel terkait adanya korban jiwa dari pihak kepolisian dalam peristiwa demo yang terjadi beberapa hari terakhir.
Dalam artikel yang terbit pada Jumat (29/08/2025) tersebut, tidak ada keterangan korban tewas dari brimob, melainkan luka-luka dan 1 anggota diantaranya di rawat di RSCM karena kritis.
Selain itu, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo melakukan penelusuran lebih lanjut, ditemukan artikel dari tirto.id yang mengutip pernyataan Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi soal tidak benarnya kabar berseliweran yang menyebut bahwa anggota Brimob Polda Metro Jaya, AKP Darkun, tewas dihajar massa. serta tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa 10 brimob tewas.
hingga saat ini, belum ada keterangan resmi maupun pemberitaan media kredibel terkait adanya korban jiwa dari pihak kepolisian dalam peristiwa demo yang terjadi beberapa hari terakhir.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “10 Brimob tewas dalam pengamanan demo” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[Google] Hasil pencari Google terkait 10 Brimob tewas dalam pengamanan demo [Detik.com] Kadiv Propam: 10 Polisi Terluka Usai Kawal Demo di Jakarta, 1 Kritis [Tirto.id] Tidak Benar Anggota Brimob AKP Darkun Meninggal Dunia
- https://news.detik.com/berita/d-8084802/kadiv-propam-10-polisi-terluka-usai-kawal-demo-di-jakarta-1-kritis
- https://tirto.id/tidak-benar-anggota-brimob-akp-darkun-meninggal-dunia-hgMR
- https://vt.tiktok.com/ZSAgXWANb/ (Tautan unggahan akun Tiktok “yongkaibluee”)
- https://archive.ph/hhdU2 (Arsip unggahan unggahan akun Tiktok “yongkaibluee”)
(GFD-2025-28839) Hoaks Foto Warga Asing Tinggalkan RI karena Demonstrasi
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
tirto.id - Di tengah ramainya pemberitaan kericuhan demonstrasi pada akhir Agustus 2025 di Indonesia, sebuah unggahan tersebar di media sosial menampilkan foto yang mengklaim warga negara asing (WNA) memenuhi Bandara Soekarno Hatta untuk meninggalkan Indonesia. Unggahan tersebut menyebutkan penyebab WNA berbondong-bondong meninggalkan RI adalah kecemasan tidak bisa keluar dari Indonesia yang sedang dalam keadaan ramai aksi demonstrasi.
ADVERTISEMENT
Narasi itu diunggah oleh akun TikTok "pasukankhususalmadi7" (arsip) pada Sabtu (30/8/2025). Ketika artikel ini ditulis, pada Selasa (2/9/2025), unggahan tersebut telah mendapatkan 65,9 ribu tanda suka, 3.047 komentar, 3.775 kali dibagikan, dan telah 1,3 juta kali ditonton.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
“Kepanikan para bule saat liburan takut terjebak demo tidak bisa pulang ke negara asal," bunyi unggahan video tersebut.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta WNA tinggalkan RI. foto/hotline periksa fakta tirto
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Tirto juga menemukan video serupa pada platform Instagram diunggah oleh akun "srikandi_arjuna69" pada Sabtu (30/8/2025).
Benarkah klaim tersebut?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Narasi itu diunggah oleh akun TikTok "pasukankhususalmadi7" (arsip) pada Sabtu (30/8/2025). Ketika artikel ini ditulis, pada Selasa (2/9/2025), unggahan tersebut telah mendapatkan 65,9 ribu tanda suka, 3.047 komentar, 3.775 kali dibagikan, dan telah 1,3 juta kali ditonton.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
“Kepanikan para bule saat liburan takut terjebak demo tidak bisa pulang ke negara asal," bunyi unggahan video tersebut.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta WNA tinggalkan RI. foto/hotline periksa fakta tirto
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Tirto juga menemukan video serupa pada platform Instagram diunggah oleh akun "srikandi_arjuna69" pada Sabtu (30/8/2025).
Benarkah klaim tersebut?
ADVERTISEMENT
Hasil Cek Fakta
Tirto melakukan penelusuran terhadap foto yang beredar menggunakan fitur reverse image search dari Google Images. Hasilnya, ditemukan beberapa pemberitaan terkait foto tersebut.
Salah satunya adalah pemberitaan VOI, ‘Viral Kerumunan 'Bule' di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, LaNyalla: AP II Harus Jelaskan ke Publik’. Namun, berita tersebut diunggah pada 29 Desember 2020, bukan Agustus 2025.
Disebutkan, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pengelola bandara untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah munculnya virus corona (COVID-19).
"Kerumunan WNA di area kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta jelang perayaan tahun baru harus menjadi perhatian bersama," kata LaNyalla pada keterangan tertulis bertanggal 29 Desember 2020, melansir laporan VOI.
LaNyalla mengkritik kelalaian penerapan protokol kesehatan yang menyebabkan kerumunan warga asing pada Senin, 28 Desember kemarin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Senada, Tirto juga menemukan berita Liputan6 terkait kasus lonjakan COVID-19 menjadi peringkat ke-2 di Asia Pasifik. Dalam unggahan tersebut, disertakan foto serupa dengan keterangan "Liburan Akhir Tahun, Ini 6 Potret Bandara di Indonesia Penuh Sesak Orang".
Lebih lanjut, SindoNews juga ditemukan mempublikasikan foto yang sama. Menurut media tersebut, sebab terjadinya kerumunan WNA di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta tersebut dikarenakan adanya kebijakan baru mengenai wajib karantina bagi penumpang asal luar negeri. Para penumpang yang baru tiba belum mengetahui adanya kebijakan tersebut.
Dilansir dari Tempo, sejumlah orang memang mengaku pergi ke luar negeri karena situasi politik Indonesia semakin panas. Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (31/8/2025) siang memang dipadati penumpang, namun tidak ada kaitannya dengan foto yang beredar.
Dengan demikian, klaim yang mengatakan foto tersebut merupakan kerumunan orang asing yang hendak keluar dari Indonesia adalah klaim yang tidak berdasar.
Salah satunya adalah pemberitaan VOI, ‘Viral Kerumunan 'Bule' di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, LaNyalla: AP II Harus Jelaskan ke Publik’. Namun, berita tersebut diunggah pada 29 Desember 2020, bukan Agustus 2025.
Disebutkan, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pengelola bandara untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah munculnya virus corona (COVID-19).
"Kerumunan WNA di area kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta jelang perayaan tahun baru harus menjadi perhatian bersama," kata LaNyalla pada keterangan tertulis bertanggal 29 Desember 2020, melansir laporan VOI.
LaNyalla mengkritik kelalaian penerapan protokol kesehatan yang menyebabkan kerumunan warga asing pada Senin, 28 Desember kemarin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Senada, Tirto juga menemukan berita Liputan6 terkait kasus lonjakan COVID-19 menjadi peringkat ke-2 di Asia Pasifik. Dalam unggahan tersebut, disertakan foto serupa dengan keterangan "Liburan Akhir Tahun, Ini 6 Potret Bandara di Indonesia Penuh Sesak Orang".
Lebih lanjut, SindoNews juga ditemukan mempublikasikan foto yang sama. Menurut media tersebut, sebab terjadinya kerumunan WNA di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta tersebut dikarenakan adanya kebijakan baru mengenai wajib karantina bagi penumpang asal luar negeri. Para penumpang yang baru tiba belum mengetahui adanya kebijakan tersebut.
Dilansir dari Tempo, sejumlah orang memang mengaku pergi ke luar negeri karena situasi politik Indonesia semakin panas. Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (31/8/2025) siang memang dipadati penumpang, namun tidak ada kaitannya dengan foto yang beredar.
Dengan demikian, klaim yang mengatakan foto tersebut merupakan kerumunan orang asing yang hendak keluar dari Indonesia adalah klaim yang tidak berdasar.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim yang menyebut bahwa foto Warga Negara Asing ramai meninggalkan Indonesia karena cemas terhadap demonstrasi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Foto yang beredar tersebut memang diambil di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, namun waktunya adalah saat pandemi COVID-19, dan tidak terkait dengan demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus 2025 ini.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Foto yang beredar tersebut memang diambil di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, namun waktunya adalah saat pandemi COVID-19, dan tidak terkait dengan demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus 2025 ini.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://tirto.id/rangkuman-demo-25-29-agustus-ricuh-hingga-jatuh-korban-jiwa-hgMw
- https://www.tiktok.com/@pasukankhususalmadi7/photo/7544351370682387733?_r=1&_t=ZS-8zJPqyykcTJ
- https://archive.ph/eoij0
- https://www.instagram.com/reel/DN_UziEgLw1/?igsh=MWtwM29pcms0OHA1dQ==
- https://voi.id/en/news/24591
- https://www.liputan6.com/global/read/4444512/kasus-virus-corona-covid-19-indonesia-kini-peringkat-2-di-asia-pasifik?page=3
- https://daerah.sindonews.com/read/283626/170/ini-penyebab-kerumunan-penumpang-di-bandara-soetta-1609222377
- https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-antrean-wna-terjebak-di-bandara-soekarno-hatta-2065428
(GFD-2025-28838) Video Lawas Diklaim sebagai Aksi Penjarahan di Rumah Puan
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
tirto.id - Aksi penjarahan di beberapa rumah anggota DPR terjadi buntut demo di berbagai wilayah pada penghujung Agustus silam. Aksi itu dilakukan oleh massa tak dikenal, yang awalnya dilakukan di rumah Ahmad Sahroni, lanjut ke rumah Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach pada Sabtu (30/8/2025).
ADVERTISEMENT
Kemudian, malam harinya penjarahan terjadi di rumah Uya Kuya (Surya Utama) dan Eko Patrio (Eko Hendro Purnomo). Baru kemudian pada Minggu (31/8/2025) dini hari giliaran rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di tengah isu penjarahan yang menjadi perbincangan publik ini, berseliweran video yang diklaim sebagai rekaman penggerudukan dan penjarahan rumah Ketua DPR, Puan Maharani. Klip itu salah satunya diunggah akun TikTok bernama "whisnukencana76" (arsip).
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Penjarahan di Rumah Puan. foto/hotline periksa fakta tirto
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Dalam video berdurasi 14 detik, sekelompok orang tampak memanjat pagar dan merusak bangunan. Kemudian di bagian dinding depan juga terdapat coretan tertulis “DPR JAN”. Audio yang menyertai hanya suara keributan.
“Rumah Puan Maharani Digeruduk Massa,” tulis akun pengunggah, Selasa (2/9/2025).
Per Selasa (2/9/2025) sore, video ini sudah disimpan oleh 166 orang, dan meraup 1.765 tanda suka serta 11 komentar. Meski ada yang mendukung dan mengonfirmasi kejadian tersebut, ada pula warganet yang menyangkal bahwa video itu terjadi di tempat lain. Ragam respons warganet itu terlihat dari kolom komentar.
ADVERTISEMENT
Selain akun “whisnukencana76”, akun TikTok lain seperti “soccernews_103” (arsip) juga diketahui membagikan video serupa. Selain di TikTok, klip ini juga berlalu-lalang di YouTube (arsip) dengan narasi yang sama, serta di Facebook dari unggahan akun "Inah Inah" (arsip).
Lantas, bagaimana kebenaran videonya?
ADVERTISEMENT
Kemudian, malam harinya penjarahan terjadi di rumah Uya Kuya (Surya Utama) dan Eko Patrio (Eko Hendro Purnomo). Baru kemudian pada Minggu (31/8/2025) dini hari giliaran rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di tengah isu penjarahan yang menjadi perbincangan publik ini, berseliweran video yang diklaim sebagai rekaman penggerudukan dan penjarahan rumah Ketua DPR, Puan Maharani. Klip itu salah satunya diunggah akun TikTok bernama "whisnukencana76" (arsip).
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Penjarahan di Rumah Puan. foto/hotline periksa fakta tirto
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Dalam video berdurasi 14 detik, sekelompok orang tampak memanjat pagar dan merusak bangunan. Kemudian di bagian dinding depan juga terdapat coretan tertulis “DPR JAN”. Audio yang menyertai hanya suara keributan.
“Rumah Puan Maharani Digeruduk Massa,” tulis akun pengunggah, Selasa (2/9/2025).
Per Selasa (2/9/2025) sore, video ini sudah disimpan oleh 166 orang, dan meraup 1.765 tanda suka serta 11 komentar. Meski ada yang mendukung dan mengonfirmasi kejadian tersebut, ada pula warganet yang menyangkal bahwa video itu terjadi di tempat lain. Ragam respons warganet itu terlihat dari kolom komentar.
ADVERTISEMENT
Selain akun “whisnukencana76”, akun TikTok lain seperti “soccernews_103” (arsip) juga diketahui membagikan video serupa. Selain di TikTok, klip ini juga berlalu-lalang di YouTube (arsip) dengan narasi yang sama, serta di Facebook dari unggahan akun "Inah Inah" (arsip).
Lantas, bagaimana kebenaran videonya?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto memeriksa asal muasal dan konteks klip yang beredar dengan menggunakan metode penelusuran gambar terbalik. Usai menyalin tangkapan layar salah satu keyframe video ke mesin pencarian gambar Google Image, kami menemukan gambar identik dalam laporan berita Detik.
Dengan narasi serupa, video dinarasikan sebagai penggerudukan di rumah Puan rupanya tersebar sejak 2020. Padahal, rekaman aslinya merupakan potret kericuhan demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) silam.
Menurut laporan Detik berjudul “Sudut Gedung DPRD Kota Malang yang Viral Dipanjat Demonstran”, massa saat itu mencoba melempar batu, botol dan benda-benda lain ke arah Gedung DPRD Kota Malang. Mereka juga memanjat pagar gedung dan merusak fasilitas di dalamnya.
Dokumentasi unjuk rasa menentang Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di Kota Malang juga disiarkan kanal YouTube Kompas TV Malang. Artinya, video yang berlalu-lalang sudah dibubuhi klaim yang tidak sesuai kenyataan.
Video dari TribunNews berikut juga menunjukkan klip yang serupa dengan kejadian yang tersebar di media sosial. Video tersebut berjudul "Video Massa Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Gedung DPRD Malang Dibakar Demonstran" menunjukkan kejadian 8 Oktober 2020 di DPRD Malang.
Saat mencoba mencari berita adanya penjarahan di rumah Puan lewat pencarian Google, Tirto juga tak menemukan adanya laporan yang mengonfirmasi.
Upaya massa menggeruduk rumah Puan memang sempat terekam, tetapi aksi tersebut gagal. Seperti dilaporkan Radar Banyuwangi, massa menghampiri rumah Puan pada Minggu (31/8/2025), namu aparat gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan lokasi.
“Massa yang berusaha menjebol pagar berhasil dipukul mundur sebelum masuk ke dalam rumah. Tidak seperti beberapa pejabat lain yang rumahnya dijarah, kediaman Puan telah dipersiapkan dengan pengamanan ketat sehingga tidak dapat ditembus,” mengutip Radar Banyuwangi.
Dengan narasi serupa, video dinarasikan sebagai penggerudukan di rumah Puan rupanya tersebar sejak 2020. Padahal, rekaman aslinya merupakan potret kericuhan demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) silam.
Menurut laporan Detik berjudul “Sudut Gedung DPRD Kota Malang yang Viral Dipanjat Demonstran”, massa saat itu mencoba melempar batu, botol dan benda-benda lain ke arah Gedung DPRD Kota Malang. Mereka juga memanjat pagar gedung dan merusak fasilitas di dalamnya.
Dokumentasi unjuk rasa menentang Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di Kota Malang juga disiarkan kanal YouTube Kompas TV Malang. Artinya, video yang berlalu-lalang sudah dibubuhi klaim yang tidak sesuai kenyataan.
Video dari TribunNews berikut juga menunjukkan klip yang serupa dengan kejadian yang tersebar di media sosial. Video tersebut berjudul "Video Massa Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Gedung DPRD Malang Dibakar Demonstran" menunjukkan kejadian 8 Oktober 2020 di DPRD Malang.
Saat mencoba mencari berita adanya penjarahan di rumah Puan lewat pencarian Google, Tirto juga tak menemukan adanya laporan yang mengonfirmasi.
Upaya massa menggeruduk rumah Puan memang sempat terekam, tetapi aksi tersebut gagal. Seperti dilaporkan Radar Banyuwangi, massa menghampiri rumah Puan pada Minggu (31/8/2025), namu aparat gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan lokasi.
“Massa yang berusaha menjebol pagar berhasil dipukul mundur sebelum masuk ke dalam rumah. Tidak seperti beberapa pejabat lain yang rumahnya dijarah, kediaman Puan telah dipersiapkan dengan pengamanan ketat sehingga tidak dapat ditembus,” mengutip Radar Banyuwangi.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta memperlihatkan bahwa klip dengan klaim rumah Ketua DPR, Puan Maharani digeruduk dan dijarah pada 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video dinarasikan sebagai penggerudukan di rumah Puan rupanya tersebar sejak 2020. Padahal, rekaman aslinya merupakan potret kericuhan demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) silam.
Menurut laporan Detik berjudul “Sudut Gedung DPRD Kota Malang yang Viral Dipanjat Demonstran”, massa saat itu mencoba melempar batu, botol dan benda-benda lain ke arah Gedung DPRD Kota Malang. Mereka juga memanjat pagar gedung dan merusak fasilitas di dalamnya.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Video dinarasikan sebagai penggerudukan di rumah Puan rupanya tersebar sejak 2020. Padahal, rekaman aslinya merupakan potret kericuhan demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) silam.
Menurut laporan Detik berjudul “Sudut Gedung DPRD Kota Malang yang Viral Dipanjat Demonstran”, massa saat itu mencoba melempar batu, botol dan benda-benda lain ke arah Gedung DPRD Kota Malang. Mereka juga memanjat pagar gedung dan merusak fasilitas di dalamnya.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@whisnukencana76/video/7545073738769992978?q=rumah%20puan%20dijarah&t=1756796089120
- https://archive.ph/XLQhm
- https://www.tiktok.com/@soccernewsn_103/video/7544988065551502648?q=rumah%20puan%20dijarah&t=1756796089120
- https://archive.ph/wip/Vzt7p
- https://www.youtube.com/shorts/lbBvzI5snfs
- https://archive.ph/wip/05wfe
- https://web.facebook.com/reel/673558611757172/?s=single_unit&__cft__[0]=AZU2gysUWd0-LwlyUJ0BgPChJnvROYGwnVudzRBonyc8CujhUF0KhAQ-N3YN9AWe2YZVcJkmsY7S88M6CNl3rzrKTLRKpOTTGCfyBenO3mB396CRM7CZ5NiGw3-RjXBi8jFL2FOdPv0u2lmRSR3APfDUYjMoP8xwVOBKMFtNgMnTIQ&__tn__=H-R
- https://archive.ph/wip/s6TKk
- https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5206514/sudut-gedung-dprd-kota-malang-yang-viral-dipanjat-demonstran
- https://www.youtube.com/watch?v=hXRXgmN7X8s
- https://www.youtube.com/watch?v=VhjJCsAIh7c
- https://radarbanyuwangi.jawapos.com/nasional/756513513/fakta-lengkap-upaya-penjarahan-rumah-puan-maharani-yang-gagal
- https://mailto:factcheck@tirto.id
Halaman: 44/6612