KOMPAS.com - Beredar unggahan disertai tautan yang diklaim sebagai akses untuk mendapatkan tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2025 mengatasnamakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan THR Lebaran 2025 atas nama Kemnaker dan Kemenkeu dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada 18 Maret 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Kabar Gembira!!! THR RAMADHAN 2025 TELAH CAIR Pemerintah melalui KEMENAKER & KEMENKEU resmi membagikan Tunjangan Hari Raya ( THR ) Ramadhan 2025 sebesar- Rp.3.500.000 kepada masyarakat yang memenuhi syarat
Segera Cek dan Daftarkan diri anda Untuk Penerima Bantuan Sosial PKH Bulan iniMelalui Website Resmi Komensos Di bawah ini
(GFD-2025-26447) [HOAKS] Tautan yang Diklaim untuk Cairkan THR dari Kemnaker dan Kemenkeu
Sumber:Tanggal publish: 29/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun Instagram resmi Kemnaker dan Kemenkeu untuk memverifikasi kebenaran tautan yang dibagikan di Facebook.
Namun, baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Kemudian, Kompas.com mengecek tautan yang beredar di Facebook dan menemukan bahwa tautan tersebut mengarah ke sebuah situs mencurigakan.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan informasi pribadi seperti nama lengkap, usia, jenis kelamin, dan nomor akun Telegram.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Sebelumnya, Kompas.com telah membantah tautan yang diklaim untuk mengakses pencairan THR dari pemerintah sebesar Rp 2,75 juta per kartu keluarga (KK).
Namun, tautan tersebut mengarah ke sebuah laman yang meminta pengunjungnya mengisi nama lengkap sesuai KTP dan nomor ponsel yang terhubung dengan aplikasi Telegram.
Namun, baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Kemudian, Kompas.com mengecek tautan yang beredar di Facebook dan menemukan bahwa tautan tersebut mengarah ke sebuah situs mencurigakan.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan informasi pribadi seperti nama lengkap, usia, jenis kelamin, dan nomor akun Telegram.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Sebelumnya, Kompas.com telah membantah tautan yang diklaim untuk mengakses pencairan THR dari pemerintah sebesar Rp 2,75 juta per kartu keluarga (KK).
Namun, tautan tersebut mengarah ke sebuah laman yang meminta pengunjungnya mengisi nama lengkap sesuai KTP dan nomor ponsel yang terhubung dengan aplikasi Telegram.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendapatkan THR Lebaran 2025 atas nama Kemnaker dan Kemenkeu adalah hoaks.
Baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/622805228160730/?multi_permalinks=2127476537693584&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/groups/1501859320135775/?multi_permalinks=4128551507466530&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0zwAY6MabYdJVMzauVyZJHdJyir74BGcWkThntz1unxXZLVtzptYz3emPZ35xLvCul&id=100087796706514
- https://www.facebook.com/61574020834685/videos/983902847209055/
- https://www.instagram.com/kemnaker/
- https://www.instagram.com/kemenkeuri/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/03/12/153800182/-hoaks-link-untuk-pencairan-thr-rp-2-75-juta-dari-pemerintah
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26446) Cek Fakta: Tidak Benar Artikel Dedi Mulyadi Berkata Tuhan Tidak Ada dan Lebih Percaya Nyi Roro Kidul
Sumber:Tanggal publish: 10/04/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkata Tuhan tidak ada dan lebih percaya Nyo Roro Kidul. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 9 April 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul "Dedi Mulyadi: Saya Mengatakan Kepada Guru Saya Bahwa Tuhan itu Tidak Ada, Saya Lebih Percaya Nyi Roro Kidul."
Akun itu menambahkan narasi:
"TERNYATA GUB KEBANGGAAN JABAR Dedi Mulyadi PENGIKUT NYI RORO KIDUL 🤣. Benar2 jadi provinsi penyembah berhala lama lama kurasa"
Lalu benarkah postingan artikel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkata Tuhan tidak ada dan lebih percaya Nyo Roro Kidul?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah oleh Radarbogor.jawapos.com pada Rabu 9 April 2025 pada 08.23 WIB dengan nama penulis yang sama dengan postingan.
Selain itu foto yang digunakan dalam artikel juga sama dengan postingan. Namun dalam artikel asli berjudul "Cinta Banget sama Kokom, Dedi Mulyadi Ngaku Rela Puasa Matigeni dan Keluar Kamar Cuma Salat, Gubernur Jawa Barat: Sekarang Sudah jadi Janda"
Kesimpulan
Postingan artikel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkata Tuhan tidak ada dan lebih percaya Nyo Roro Kidul adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2025-26445) Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Penghapusan Tunggakan dan Iuran BPJS Gratis
Sumber:Tanggal publish: 10/04/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 April 2025.
Berikut isi postingannya:
"LAYANAN BPJS GRATIS AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA. KUOTA TERBATAS.!!Pendaftaran BPJS Gratis ini tidak Dipungut biaya !!"
Postingan itu juga disertai link yang mengarah ke website tertentu.
Lalu benarkah postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis?
Hasil Cek Fakta
Informasi terkait pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis merupakan hoaks yang berulang. Sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com pernah menghubungi Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah.
"Informasi ini hoaks dan penipuan. Tidak ada program seperti hal tersebut," ujar Rizky saat dihubungi Rabu (19/2/2025).
"Hati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165," ujarnya menambahkan.
Selain itu itu postingan juga disertai website yang bukan mengarah ke website resmi BPJS Kesehatan. Dalam website tersebut masyarakat diminta mengisi data pribadi dan juga nomor Telegram.
Ini merupakan indikasi scam atau pencurian data serta bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.
Kesimpulan
Postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2025-26444) Benar: Konten tentang Kerja Sama Garuda Indonesia dan Pokemon
Sumber:Tanggal publish: 10/04/2025
Berita
TEMPO menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran video berisi kritik anggota DPR RI tentang kolaborasi Garuda Indonesia dengan Pokemon yang diunggah akun media sosial X [arsip].
Unggahan tersebut memuat tiga foto di antaranya memperlihatkan motif Pikachu berbatik dalam badan pesawat Garuda. Serta satu video anggota DPR bernama Tom Liwafa yang menyampaikan keprihatinannya karena Garuda berkolaborasi dengan Pokemon. “Ini produk luar, UMKM tapi UMKM Jepang. Ini Pokemon, produk luar, berbatik pula. Kok bisa?” katanya.
Lalu benarkah Garuda Indonesia dan Pokemon bekerja sama?
Unggahan tersebut memuat tiga foto di antaranya memperlihatkan motif Pikachu berbatik dalam badan pesawat Garuda. Serta satu video anggota DPR bernama Tom Liwafa yang menyampaikan keprihatinannya karena Garuda berkolaborasi dengan Pokemon. “Ini produk luar, UMKM tapi UMKM Jepang. Ini Pokemon, produk luar, berbatik pula. Kok bisa?” katanya.
Lalu benarkah Garuda Indonesia dan Pokemon bekerja sama?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tempo menggunakan bantuan mesin pencarian Google dan YouTube. Hasilnya, versi lengkap potongan video itu pernah diunggah akun Youtube Nusantara TV pada 3 Desember 2024 berjudul NGAMUK! Komisi VII DPR Kritik Keras Pesawat Garuda Gambar Pokemon: Saya Miris Lihatnya | NTV.
Pernyataan Tom Liwafa yang ada dalam potongan video, berada antara detik ke-26 dan menit ke-01:18.
Dalam rapat Komisi VII DPR, anggota Dewan mengungkapkan kekesalan mereka terhadap desain pesawat Garuda Indonesia yang memuat gambar karakter Pokemon. Mereka mengkritik keras keputusan tersebut, menyebutnya sebagai langkah yang tidak pantas dan mencoreng citra maskapai nasional.
Pokemon merupakan produk The Pokémon Company, sebuah perusahaan Jepang yang mengelola merek dagang Pokémon. Perusahaan ini didirikan oleh Nintendo, Game Freak, dan Creatures, yang merupakan pemegang hak cipta Pokémon.
Dilansir dari laman Corporate Pokemon, bisnis perusahaan ini memproduksi dan mengembangkan video game Pokémon, permainan kartu, video dan aplikasi, manajemen lisensi, operasi toko resmi, dan lain-lain. Berdiri pada 23 April 1998 dengan modal awal 365,4 yen. Bila dirupiahkan dengan kurs saat ini ¥1,000 JPY = Rp116,1 IDR, maka modal awal perusahaan asal Jepang ini mencapai Rp 42.440.844.600.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memang berkolaborasi dengan The Pokémon Company, bagian dari program “Pokémon Air Adventure”. Kerja sama mereka diresmikan pada Kamis, 22 Februari 2024. Desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 merupakan desain pertama dari total 2 (dua) desain yang telah disiapkan oleh Garuda Indonesia dan The Pokémon Company.
Penerbangan perdana pesawat Garuda Indonesia dengan desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 tersebut direncanakan pada 23 Februari, pada penerbangan GA 408 dengan rute penerbangan Jakarta-Denpasar, GA411 dengan rute penerbangan Denpasar-Jakarta, dan selanjutnya akan diperluas di rute domestik lainnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa peluncuran desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 ini merupakan inisiatif berkelanjutan Garuda Indonesia yang terus selaraskan dengan animo Masyarakat.
“Resmi dioperasikannya Pikachu Jet GA-1 sekaligus turut menjawab antusiasme masyarakat yang ingin merasakan pengalaman penerbangan yang unik melalui peluncuran livery dan berbagai aktivasi bersama The Pokémon Company,” kata Irfan.
Pernyataan Tom Liwafa yang ada dalam potongan video, berada antara detik ke-26 dan menit ke-01:18.
Dalam rapat Komisi VII DPR, anggota Dewan mengungkapkan kekesalan mereka terhadap desain pesawat Garuda Indonesia yang memuat gambar karakter Pokemon. Mereka mengkritik keras keputusan tersebut, menyebutnya sebagai langkah yang tidak pantas dan mencoreng citra maskapai nasional.
Pokemon merupakan produk The Pokémon Company, sebuah perusahaan Jepang yang mengelola merek dagang Pokémon. Perusahaan ini didirikan oleh Nintendo, Game Freak, dan Creatures, yang merupakan pemegang hak cipta Pokémon.
Dilansir dari laman Corporate Pokemon, bisnis perusahaan ini memproduksi dan mengembangkan video game Pokémon, permainan kartu, video dan aplikasi, manajemen lisensi, operasi toko resmi, dan lain-lain. Berdiri pada 23 April 1998 dengan modal awal 365,4 yen. Bila dirupiahkan dengan kurs saat ini ¥1,000 JPY = Rp116,1 IDR, maka modal awal perusahaan asal Jepang ini mencapai Rp 42.440.844.600.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memang berkolaborasi dengan The Pokémon Company, bagian dari program “Pokémon Air Adventure”. Kerja sama mereka diresmikan pada Kamis, 22 Februari 2024. Desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 merupakan desain pertama dari total 2 (dua) desain yang telah disiapkan oleh Garuda Indonesia dan The Pokémon Company.
Penerbangan perdana pesawat Garuda Indonesia dengan desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 tersebut direncanakan pada 23 Februari, pada penerbangan GA 408 dengan rute penerbangan Jakarta-Denpasar, GA411 dengan rute penerbangan Denpasar-Jakarta, dan selanjutnya akan diperluas di rute domestik lainnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa peluncuran desain livery tematik Pikachu Jet GA-1 ini merupakan inisiatif berkelanjutan Garuda Indonesia yang terus selaraskan dengan animo Masyarakat.
“Resmi dioperasikannya Pikachu Jet GA-1 sekaligus turut menjawab antusiasme masyarakat yang ingin merasakan pengalaman penerbangan yang unik melalui peluncuran livery dan berbagai aktivasi bersama The Pokémon Company,” kata Irfan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa Garuda Indonesia dan Pokemon bekerja sama adalah benar.
Rujukan
- https://x.com/txttransportasi/status/1867479671988007251?t=WiugDiF8eGw7KHygzFlBGA&s=19
- https://mvau.lt/media/88db97ae-99e1-4567-8171-9f06baffd905
- https://radarmalang.jawapos.com/tag/tom-liwafa
- https://www.youtube.com/watch?v=H50ExdA8xNE
- https://corporate-pokemon-co-jp.translate.goog/en/aboutus/company/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- https://wise.com/id/currency-converter/jpy-to-idr-rate?amount=1000000
- https://www.garuda-indonesia.com/garudamiles/id/news-and-events/garuda-indonesia-dan-the-pokemon-company
Halaman: 44/6015