KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang dinarasikan banjir memasuki area lantai 1 Sentra Grosir Cikarang (SGC) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video dinarasikan banjir memasuki lantai 1 SGC dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (4/3/2025). Berikut narasi yang dibagikan:
Besty kejadian hari ini lokasi SGC cikarangBanjir smpe air masuk ke lantai 1Ya allah semoga cepet surut banjir ya
Screenshot Konteks keliru, video ini adalah banjir memasuki Mal Mega Bekasi, bukan SGC
(GFD-2025-25998) [KLARIFIKASI] Video Perlihatkan Banjir di Mega Bekasi Hypermall, Bukan SGC Cikarang
Sumber:Tanggal publish: 06/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video itu menggunakan Google Lens. Hasilnya, video yang sama ditemukan di unggahan akun Instagram radarbandung.id, Selasa (4/3/2025).
Menurut takarir (caption) yang dicantumkan, video itu adalah kepanikan pengunjung dan pedagang saat air banjir memasuki mal di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Hasil penelusuran Google Lens juga mengarah ke artikel Koran Jakarta, Selasa (4/3/2025). Menurut artikel tersebut, peristiwa dalam video terjadi di lantai 1 Mega Bekasi Hypermall.
Pemberitaan dari berbagai media, seperti Detik.com dan CNN, juga menyebutkan bahwa video itu adalah peristiwa banjir memasuki lantai 1 Mega Bekasi Hypermall.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Dedi Herdiana mengonfirmasi kepada Detik.com bahwa banjir masuk ke mal tersebut. Informasi itu didapat dari lurah setempat.
"Info terakhir betul. Tapi saya belum cek. Tapi info terakhir dari lurah dan semuanya benar," kata Dedi dikutip dari Detik.com, Selasa (4/3/2025).
Menurut takarir (caption) yang dicantumkan, video itu adalah kepanikan pengunjung dan pedagang saat air banjir memasuki mal di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Hasil penelusuran Google Lens juga mengarah ke artikel Koran Jakarta, Selasa (4/3/2025). Menurut artikel tersebut, peristiwa dalam video terjadi di lantai 1 Mega Bekasi Hypermall.
Pemberitaan dari berbagai media, seperti Detik.com dan CNN, juga menyebutkan bahwa video itu adalah peristiwa banjir memasuki lantai 1 Mega Bekasi Hypermall.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Dedi Herdiana mengonfirmasi kepada Detik.com bahwa banjir masuk ke mal tersebut. Informasi itu didapat dari lurah setempat.
"Info terakhir betul. Tapi saya belum cek. Tapi info terakhir dari lurah dan semuanya benar," kata Dedi dikutip dari Detik.com, Selasa (4/3/2025).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video dinarasikan banjir memasuki lantai 1 Sentra Grosir Cikarang perlu diluruskan.
Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah banjir memasuki lantai 1 Mega Bekasi Hypermall pada Selasa (4/3/2025), bukan SGC.
Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah banjir memasuki lantai 1 Mega Bekasi Hypermall pada Selasa (4/3/2025), bukan SGC.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1373949297374900
- https://www.instagram.com/radarbandung.id/reel/DGxHsjkzKqg/
- https://koran-jakarta.com/parkiran-dan-basement-mal-mega-bekasi-terendam-pengunjung-terjebak
- https://news.detik.com/berita/d-7806112/banjir-masuk-mal-mega-bekasi-pengunjung-lari-berhamburan
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250304125109-24-1204857/video-banjir-bekasi-air-masuk-mal-bikin-panik-pengunjung
- https://news.detik.com/berita/d-7806112/banjir-masuk-mal-mega-bekasi-pengunjung-lari-berhamburan
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25997) [HOAKS] Pendaftaran Dana Hibah dari Arab Saudi pada 2025
Sumber:Tanggal publish: 05/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi adanya tawaran bantuan dana hibah dari Arab Saudi sebesar Rp 250 juta. Dana hibah itu diberikan secara cuma-cuma tanpa ada pengembalian di kemudian hari.
Masyarakat yang tertarik dengan tawaran itu diminta menghubungi nomor WhatsApp yang disertakan dalam unggahan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Tawaran dana hibah dari Arab Saudi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyertakan foto penyerahan dana sebesar Rp 250 juta.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (4/3/2025):
Assalamualaikum wr wb...
Bantuan Dana HIBAH dari Al Bayti Saudi Arabia bukan Dana Pinjaman Tidak ada pengembalian dikemudian hari.
Melihat keadaan ekonomi masyarakat dan permasalahan lainnya lainnya saat ini seperti terlilit hutang, kebangkrutan dalam bisnis...
Maka kami hadir memberikan solusi dan jalan pasti sehingga hidup anda bisa sukses asal benar dibawa ke jalan kebaikan...
Silahkan daftar data diri anda di WhatsApp resmi Ust.Habib Sholihin
Masyarakat yang tertarik dengan tawaran itu diminta menghubungi nomor WhatsApp yang disertakan dalam unggahan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Tawaran dana hibah dari Arab Saudi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyertakan foto penyerahan dana sebesar Rp 250 juta.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (4/3/2025):
Assalamualaikum wr wb...
Bantuan Dana HIBAH dari Al Bayti Saudi Arabia bukan Dana Pinjaman Tidak ada pengembalian dikemudian hari.
Melihat keadaan ekonomi masyarakat dan permasalahan lainnya lainnya saat ini seperti terlilit hutang, kebangkrutan dalam bisnis...
Maka kami hadir memberikan solusi dan jalan pasti sehingga hidup anda bisa sukses asal benar dibawa ke jalan kebaikan...
Silahkan daftar data diri anda di WhatsApp resmi Ust.Habib Sholihin
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri jejak digital dari foto yang beredar.
Hasil pencarian dengan teknik reverse image di Yandex menunjukkan, foto yang beredar bukanlah pemberian dana hibah dari Arab Saudi.
Foto serupa terdapat di situs web Suara Merdeka, 3 Mei 2024, ketika Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto menyerahkan dana hibah kepada perwakilan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), di kompleks Setda Kabupaten Magelang.
Dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Magelang itu diberikan untuk pengelolaan lembaga keagamaan, seperti pondok pesantren, tempat ibadah, kelompok keagamaan, dan insentif guru mengaji.
Total dana hibahnya sebesar Rp 15,4 miliar.
Foto dari momen yang sama tetapi sudut pandang berbeda dapat dilihat di situs web JPNN.
Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com pernah membantah informasi palsu soal dana hibah Arab Saudi pada 2024.
Tidak ada informasi mengenai dana hibah di situs web resmi Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, maupun di akun media sosial Kerajaan Arab Saudi.
Nomor WhatsApp yang disebarkan juga bukan nomor resmi Kedubes Kerajaan Arab Saudi di Indonesia. Nomor resminya yakni 02129023444 dan 022128094000.
Hasil pencarian dengan teknik reverse image di Yandex menunjukkan, foto yang beredar bukanlah pemberian dana hibah dari Arab Saudi.
Foto serupa terdapat di situs web Suara Merdeka, 3 Mei 2024, ketika Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto menyerahkan dana hibah kepada perwakilan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), di kompleks Setda Kabupaten Magelang.
Dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Magelang itu diberikan untuk pengelolaan lembaga keagamaan, seperti pondok pesantren, tempat ibadah, kelompok keagamaan, dan insentif guru mengaji.
Total dana hibahnya sebesar Rp 15,4 miliar.
Foto dari momen yang sama tetapi sudut pandang berbeda dapat dilihat di situs web JPNN.
Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com pernah membantah informasi palsu soal dana hibah Arab Saudi pada 2024.
Tidak ada informasi mengenai dana hibah di situs web resmi Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, maupun di akun media sosial Kerajaan Arab Saudi.
Nomor WhatsApp yang disebarkan juga bukan nomor resmi Kedubes Kerajaan Arab Saudi di Indonesia. Nomor resminya yakni 02129023444 dan 022128094000.
Kesimpulan
Tawaran dana hibah Rp 250 juta dari Arab Saudi merupakan hoaks.
Narasi itu adalah hoaks berulang. Tidak ada informasi mengenai dana hibah di situs resmi Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia.
Narasi itu adalah hoaks berulang. Tidak ada informasi mengenai dana hibah di situs resmi Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02koCiLvDiQXX4tF2yUR7wvDetGV7NKN5wKbKT8hftHB9VtNGTrcmSB6E3B3sEo3BXl&id=61567069043855
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid028rvmX16xUTVwbDDXP2k926DD6RhLcD77eGV3TDgGn5PS1AdvaCxxHvAiN19NfCUpl&id=61570211780040
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0xB3vifEB3o4w5JXccPYwvLj5VmNsMff5KUBWEp43x8EkSEbSSqVGWDCZ4ud85oPwl&id=100082134413077
- https://yandex.com/images/search?cbir_id=192908%2F9NRyEetM_OUmjlfXujeldw10&cbir_page=similar&lr=10574&rpt=imageview&url=
- https%3A%2F%2Favatars.mds.yandex.net%2Fget-images-cbir%2F192908%2F9NRyEetM_OUmjlfXujeldw10%2Forig
- https://kedu.suaramerdeka.com/kedu/218656703/pemkab-magelang-gelontorkan-hibah-keagamaan-rp154-m
- https://jateng.jpnn.com/jateng-terkini/7268/alhamdilillah-dana-hibah-keagaaman-rp-15-m-di-magelang-cair
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/05/20/162000782/-hoaks-bantuan-dana-rp-250-juta-mengatasnamakan-kerajaan-arab-saudi
- https://embassies.mofa.gov.sa/sites/indonesia/EN/Pages/default.aspx
- https://x.com/KSAMOFA
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25996) [HOAKS] Video Presiden BEM FISIP Unair Ditangkap karena Hina Prabowo
Sumber:Tanggal publish: 05/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan Presiden BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair) Tuffahati Ullayyah ditangkap aparat karena menghina Presiden Prabowo Subianto.
Video memperlihatkan seorang perempuan mengenakan rompi tahanan. Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah ditangkap karena menghina Prabowo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan dua orang perempuan memakai rompi tahanan sedang dikawal oleh aparat. Dalam video terdapat foto Tuffahati Ullayyah.
Berikut narasi yang dimunculkan:
Makanya mulut dijaga, klen pikir presiden Prabowo Subianto itu pak Joko Widodo ????????, untung masih dipenjara klen, makanya jgn gitu lagi ya dek ya..
#presidenBemunairditangkap #bacotdijaga
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah ditangkap karena hina Prabowo
Video memperlihatkan seorang perempuan mengenakan rompi tahanan. Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah ditangkap karena menghina Prabowo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan dua orang perempuan memakai rompi tahanan sedang dikawal oleh aparat. Dalam video terdapat foto Tuffahati Ullayyah.
Berikut narasi yang dimunculkan:
Makanya mulut dijaga, klen pikir presiden Prabowo Subianto itu pak Joko Widodo ????????, untung masih dipenjara klen, makanya jgn gitu lagi ya dek ya..
#presidenBemunairditangkap #bacotdijaga
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah ditangkap karena hina Prabowo
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah ditangkap karena menghina Prabowo.
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa video yang menampilkan perempuan memakai rompi tahanan identik unggahan di kanal YouTube Liputan 6 ini.
Perempuan dalam video bukan Presiden BEM FISIP Unair.
Faktanya, perempuan itu adalah pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menangkap dua pegawai Puskesmas Kemusu berinisial PA (34), tenaga akuntansi, dan KV (39), selaku bendahara pengeluaran pembantu Puskesmas Kemusu.
Keduanya ditangkap karena diduga terlibat korupsi pengelolaan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kemusu periode 2017-2022 yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 1,9 miliar.
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa video yang menampilkan perempuan memakai rompi tahanan identik unggahan di kanal YouTube Liputan 6 ini.
Perempuan dalam video bukan Presiden BEM FISIP Unair.
Faktanya, perempuan itu adalah pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menangkap dua pegawai Puskesmas Kemusu berinisial PA (34), tenaga akuntansi, dan KV (39), selaku bendahara pengeluaran pembantu Puskesmas Kemusu.
Keduanya ditangkap karena diduga terlibat korupsi pengelolaan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kemusu periode 2017-2022 yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 1,9 miliar.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah ditangkap karena menghina Prabowo tidak benar atau hoaks.
Perempuan yang memakai rompi tahanan bukan Tuffahati Ullayyah, melainkan pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Perempuan yang memakai rompi tahanan bukan Tuffahati Ullayyah, melainkan pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/1NoEWEBngB/
- https://www.facebook.com/1309724336925985/videos/pcb.1391160985211517/1144987083537729
- https://www.facebook.com/reel/1318812709367003
- https://www.youtube.com/watch?v=gvbXC3zIyDI&ab_channel=Liputan6
- https://regional.kompas.com/read/2025/01/23/174814378/kejari-tetapkan-dua-pegawai-puskesmas-di-boyolali-tersangka-korupsi
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25995) Cek Fakta: Hoaks Foto Uang Pecahan Rp 25 Ribu Bergambar Gus Dur
Sumber:Tanggal publish: 06/03/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim uang kertas pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 Februari 2025.
Dalam foto tersebut, terdapat gambar Gus Dur setengah badan dengan mengenakan batik dan peci. Tertulis Bank Indonesia dengan pecahan Rp 25 ribu. Foto itu kemudian dikaitkan dengan kabar pemerintah telah membuat uang baru pecanah Rp 25 ribu bergambar Gus Dur.
"Kabarnya Pemerintah membuat uang kertas pecahan 25 Ribu Rupiah, bergambar Guru Bangsa, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Sudahkah anda memilikinya??" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8 kali direspons dan mendapat 1 komentar dari warganet.
Benarkah dalam foto tersebut merupakan uang rupiah pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim uang kertas pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "uang rp 25 ribu gambar gus dur" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "BI Bantah Luncurkan Uang Pecahan Rp 25.000 Baru Bergambar Gus Dur" yang dimuat situs kompas.com pada 5 Maret 2025.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), M Anwar Bashori mengungkapkan, hingga kini pihaknya belum mengeluarkan kebijakan adanya uang rupiah emisi baru pecahan Rp 25 ribu bergambar Gus Dur.
Menurut Anwar, setiap uang pecahan baru yang dikeluarkan oleh BI akan diumumkan di media sosial dan situs resmi mereka.
"Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mempercayai informasi yang beredar," kata Anwar.
Kesimpulan
Foto yang diklaim uang kertas pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, hingga kini Bank Indonesia belum mengeluarkan uang rupiah emisi baru pecahan Rp 25 ribu bergambar Gus Dur.
Rujukan
Halaman: 47/5907