• (GFD-2025-24992) Salah: Video Pidato Erdogan Sebelum Walk Out dari KTT D-8

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/01/2025

    Berita

    tirto.id - Pada Desember 2024 lalu, media sosial diramaikan oleh cuplikan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT D-8 di Kairo, Mesir. Dalam potongan video itu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tampak keluar ruangan saat Presiden Prabowo Subianto berpidato.

    Erdogan berlalu dan keluar dari ruangan melewati Prabowo dari belakang. Sebagian pengguna media sosial bahkan menarasikan peristiwa tersebut sebagai bentuk walk out dari Erdogan kala Prabowo menyampaikan pidato di pertemuan puncak KTT D-8, Kamis (19/12/2024).

    Menyusul kabar tersebut, berlalu lalang klip dengan klaim pidato Erdogan sebelum walk out. Narasi itu dibagikan oleh akun Facebook bernama “Gabriel Iwan Wardhana” (arsip).

    Dalam video singkat berdurasi 30 detik yang beredar, Erdogan terlihat menyampaikan pidato dalam bahasa Turki. Menurut keterangan, ia tengah memberi pernyataan soal Negara Palestina, Mekkah, dan Madinah. Kemudian di bagian akhir Erdogan juga sempat menyebut Kota Jakarta.

    “Ini adalah pidato Erdogan sebelum ada acara walk out kemaren ..... Ini orang Kebanggaan kadrun nam duwah,” tulis akun pengunggah dalam keterangannya.

    Semenjak beredar pada Minggu (22/12/2024) hingga Jumat (10/1/2025), video ini sudah dibagikan ulang sebanyak enam kali, dan mendapatkan 163 reaksi, serta 35 komentar. Jika melihat isi kolom komentar, sejumlah warganet tampak mengamini klaim ini. Ada juga salah seorang pengguna Facebook yang menyatakan “Prabowo pasti malu”.

    Namun, bagaimana kebenaran video yang berseliweran?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto pertama-tama menyimak video secara utuh. Setelah itu, kami mengambil tangkapan layar video dan memasukkannya ke mesin telusur gambar Yandex. Hasilnya, kami menemukan video identik telah beredar di YouTube sejak tahun 2017.

    Untuk mencari tahu konteks asli pernyataan Erdogan dalam pidatonya, Tirto mencoba menggunakan bantuan audio Google Translate.

    Potongan pidato Erdogan yang berhasil diterjemahkan berbunyi “Kita tidak bisa melindungi Madinah. Jika Madinah hancur, kita tidak bisa melindungi Mekkah. Jika Mekkah hancur, kita juga akan kehilangan Kakbah. Jangan lupa bahwa Yerusalem berarti Istanbul”.

    Tirto lantas mencoba menyalin pernyataan Erdogan dalam bahasa Turki ke mesin pencarian Google. Penelusuran itu mengarahkan kami ke laman media Anadolu Agency yang menayangkan klip serupa dan diberi judul “Presiden Erdogan: Kita tidak bisa melindungi Madinah jika Yerusalem hilang”.

    Menurut keterangan video yang diunggah pada 16 Desember 2017 tersebut, Presiden Erdoğan berkata bahwa jika Yerusalem hancur, kita tidak akan bisa melindungi Madinah. Jika Madinah hancur, kita tidak akan bisa melindungi Mekkah. Jika Mekkah hancur, kita juga akan kehilangan Kakbah.

    Dilansir Haber Turk pada Jumat (15/12/2017), pidato Erdogan tersebut diketahui disampaikan pada acara "Necip Fazil Awards 2017" yang diselenggarakan di Istanbul Lütfi Kirdar Convention and Exhibition Center, di Istanbul, Turki.

    Dengan demikian, video yang berlalu lalang tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraan KTT D-8 di Kairo, Mesir, pada Desember 2024.

    Adapun terkait video Erdogan keluar ruangan pada acara KTT D-8, Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, telah membantah anggapan bahwa Erdogan melakukan aksi walk out. Dia menjelaskan bahwa di antara Prabowo dan Erdogan sudah ada kesepakatan sebelumnya terkait agenda.

    "Sesi satu sendiri mundur di luar jadwal. Harusnya selesai jam 12.30, ternyata baru selesai jam 14.30. Akhirnya, sesi 2 baru dimulai jam 15.00," kata Teddy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024), mengutip Tirto.

    Teddy menjelaskan kalau sesi kedua yang dimaksud membahas soal situasi Gaza dan Lebanon. Dalam sesi tersebut, Prabowo semestinya memberikan pidato pertama seperti halnya pada sesi pertama.

    Namun, karena suatu alasan, Erdogan meminta untuk berbicara lebih dulu dan meminta maaf karena setelah itu mesti meninggalkan ruangan.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video dengan klaim pidato Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebelum walk out dari gelaran KTT D-8 di Kairo, Mesir, pada Desember 2024, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rekaman itu merupakan klip lawas pada 2017 dan berisi pidato Erdogan saat acara "Necip Fazil Awards 2017" yang diselenggarakan di Istanbul Lütfi Kirdar Convention and Exhibition Center, di Istanbul, Turki. Video serupa dimuat di laman media Anadolu Agency.

    Menyoal narasi Erdogan walk out saat acara KTT D-8, Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, telah membantah anggapan tersebut. Dia menjelaskan bahwa di antara Prabowo dan Erdogan sudah ada kesepakatan sebelumnya terkait agenda keduanya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24991) [KLARIFIKASI] Video Gempa Nepal pada 2015, Bukan Januari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,1 melanda wilayah Tibet, China pada Selasa (7/1/2025) pagi. Kabar simpang siur terkait gempa itu pun muncul.

    Beredar sebuah video di media sosial yang diklaim sebagai kejadian gempa di Nepal yang belakangan terjadi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi keliru.

    Video gempa di Nepal disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (7/1/2025):

    Gempa berkekuatan 7.1 Magnitudo mengguncang wilayah Tibet, China, serta sebagian Nepal dan India pada Senin pagi, 7 Januari 2024.

    Gempa bumi tersebut membuat bangunan-bangunan di Tibet hancur dan ambruk. Dilaporkan sementara korban meninggal 53 orang dan puluhan lainnya masih terjebak di reruntuhan.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukan bersumber dari kejadian gempa yang belakang terjadi.

    Versi panjang dari video yang beredar terdapat di kanal YouTube euronews, 30 April 2015.

    Adapun video tersebut merupakan rekaman CCTV di bundaran Tripureshwor Chowk, Kathmandu, Nepal.

    Rekaman serupa juga diunggah di The Guardian.

    Menurut media lokal di Nepal, jumlah korban tewas akibat gempa tersebut mencapai 5.630 orang.

    Sementara gempa yang melanda Nepal dan Tibet pada Selasa (7/1/2025) berkekuatan Magnitudo 7,1.

    Dilansir Associated Press, gempa yang mengguncang wilayah dataran tinggi di China barat dan wilayah Nepal tersebut merusak ratusan rumah dan menewaskan sedikitnya 126 orang di Tibet.

    Sementara, warga di timur laut Nepal yang merasakan gempa, belum melaporkan adanya korban cedera atau kerusakan.

    Kesimpulan

    Video rekaman CCTV di bundaran Tripureshwor Chowk, Kathmandu, Nepal saat terjadi gempa pada 2015 disebarkan dengan konteks keliru.

    Video tersebut tidak terkait dengan gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 yang melanda Nepal pada Selasa (7/1/2025).

    Rujukan

  • (GFD-2025-24990) Cek Fakta: Hoaks Naik Commuter Line Gratis dengan Kartu Lansia

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/01/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pesan berantai naik commuter line gratis dengan menggunakan 'Kartu Lansia'. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 6 Januari 2024.
    Berikut isi postingannya:
    "*COMMUTER GRATIS utk LANSIA*Kereta Rel Listrik (KRL) di Indonesia menawarkan fasilitas gratis untuk *LANSIA* melalui program *"Kartu Lansia"* dari *PT Kereta Commuter Indonesia (KCI)*. Berikut syarat dan cara mendapatkannya:
    Syarat
    1. Berusia 60 tahun ke atas.
    2. Memiliki KTP dan KK.
    3. Mengisi formulir pendaftaran.
    4. Foto terbaru.
    Cara Mendaftar
    1. Kunjungi situs resmi KCI di (link unavailable)
    2. Pilih opsi “Pembuatan Kartu Lansia”.
    3. Unggah dokumen yang diperlukan.
    4. Isi data pada form pendaftaran.
    5. Klik ‘selanjutnya’ dan tunggu verifikasi dari KCI.
    6. Cetak atau unduh kartu digital.
    Manfaat
    1. Perjalanan KRL gratis.
    2. Kemudahan berpergian ke berbagai stasiun.
    3. Mengurangi hambatan finansial.
    Informasi Tambahan
    1. Kartu Lansia berlaku selama 5 tahun.
    2. Perlu perpanjangan setelah masa berlaku habis.
    3. Tidak dapat digunakan untuk perjalanan kereta jarak jauh.
    Untuk informasi lebih lanjut, hubungi call center KCI di 021-121 atau kunjungi situs resmi KCI.*Semoga Bermanfaat . . ."
    Lalu benarkah postingan pesan berantai naik commuter line gratis dengan menggunakan 'Kartu Lansia'?
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melihat akun resmi KAI Commuter di Twitter @CommuterLine yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
    Di sana terdapat bantahan terkait tiket gratis naik commuter line dengan menggunakan 'kartu lansia'.
    "Hi #RekanCommuters, TIDAK BENAR bahwa KAI Commuter menawarkan fasilitas gratis untuk lansia melalui program "Kartu Lansia" yang saat ini beredar di media sosial.
    Hati-hati terhadap penipuan, pastikan mengikuti akun resmi dan sumber terpercaya. Tetap waspada!" bunyi unggahan akun tersebut pada 6 Januari 2025.

    Kesimpulan


    Postingan pesan berantai naik commuter line gratis dengan menggunakan 'Kartu Lansia' adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24989) [SALAH] Video “Megawati Ungkap Jokowi Itu PKI, Orang Tuanya China”

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 10/01/2025

    Berita

    Akun TikTok “imammahfudin45” pada Minggu (17/11/2023) membagikan video [arsip]. Isinya memperlihatkan Megawati menyebut “Jokowi itu PKI, orangtuanya Chino”. Unggahan disertai narasi:
    “mega buka kartu. lohh lohh tiba tiba ngungkit pki.”

    Hingga Jumat (10/1/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 3.000 pengguna dan menuai sekitar 400-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan mesin Google Lens, mesin pencarian Google dan Youtube. Faktanya Megawati tidak pernah mengatakan Jokowi PKI dan orang tuanya Cina.

    Video tersebut dipotong dari aslinya sehingga konteks sebenarnya. Video Megawati tersebut diambil dari video berdurasi 2:28:16 yang diunggah akun YouTube PDI Perjuangan berjudul “Pengumuman Pasangan Calon Gubernur & Wakil Gubernur PDI Perjuangan Live Stream“, diunggah pada 7 Januari 2018.

    Faktanya, dalam video itu Megawati tidak pernah mengatakan Jokowi adalah PKI. Konteks awalnya, dia menyampaikan bahwa banyak orang menuduh dia dan ayahnya, Soekarno sebagai PKI. Padahal PKI sebagai partai, kata dia, sudah tidak ada. PDI Perjuangan sendiri berideologi Pancasila. Tuduhan serupa, kata Megawati, juga dilayangkan kepada Jokowi.

    “Sampai Pak Jokowi pun. Kasihan lho Pak Jokowi. Oalah dek, kamu itu jadi karena gara-gara PDI Perjuangan juga dibilang, Jokowi itu PKI. Orangtuanya Cino. Lho orang tuane Cino, lha, orang saya kenal sama ibunya, Piye lho,” ucap Megawati yang berbicara dengan Bahasa Indonesia campur bahasa Jawa.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Megawati ungkap Jokowi itu PKI, orang tuanya China” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan