Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menyebutkan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat aturan baru.
Dalam unggahan tersebut dinarasikan beberapa kebijakan, yaitu pengendara dilarang membeli bensin eceran Pertalite, kendaraan tidak boleh mengisi BBM setiap hari, kendaraan yang pajaknya mati tidak bisa mengisi BBM di SPBU Pertamina, serta ojek online (ojol) tidak boleh menggunakan Pertalite dan wajib memakai Pertamax.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Beberapa Peraturan Dari Mentri esdm BAHLUL...
1. Tidak boleh ecer pertalite
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
2. Tidak boleh ngisi BBM Tiap hari
3. Kendaraan Mati Pajak Tidak bisa isi BBM di SPBU
4. Ojol Tidak boleh isi pertalite (Harus Pertamax)”
Namun, benarkah ojol dilarang mengisi BBM menggunakan Pertalite dan diwajibkan menggunakan Pertamax?
(GFD-2025-29320) Hoaks! Ojol dilarang mengisi BBM pertalite
Sumber:Tanggal publish: 29/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Kementerian ESDM menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tersebut adalah tidak benar.
Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menyatakan tidak ada kebijakan apa pun yang mengatur penggunaan Pertalite bagi pengemudi ojek online.
“Hingga saat ini tidak ada kebijakan apa pun terkait pengaturan penggunaan BBM jenis Pertalite bagi pengemudi ojek online atau ojol,” ucap Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia, dilansir dari ANTARA.
Ia juga mengimbau masyarakat agar hanya merujuk pada informasi resmi dari Kementerian ESDM mengenai aturan bahan bakar minyak (BBM), supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
Klaim: Ojol dilarang mengisi BBM pertalite
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Kementerian ESDM menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tersebut adalah tidak benar.
Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menyatakan tidak ada kebijakan apa pun yang mengatur penggunaan Pertalite bagi pengemudi ojek online.
“Hingga saat ini tidak ada kebijakan apa pun terkait pengaturan penggunaan BBM jenis Pertalite bagi pengemudi ojek online atau ojol,” ucap Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia, dilansir dari ANTARA.
Ia juga mengimbau masyarakat agar hanya merujuk pada informasi resmi dari Kementerian ESDM mengenai aturan bahan bakar minyak (BBM), supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
Klaim: Ojol dilarang mengisi BBM pertalite
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Rujukan
(GFD-2025-29319) Hoaks! Artikel Menkeu Purbaya minta masyarakat menyumbang jika ingin Indonesia maju
Sumber:Tanggal publish: 29/09/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar artikel yang menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta masyarakat Indonesia menyumbang agar perekonomian bisa maju.
Berikut narasi judul dalam tangkapan layar unggahan tersebut:
“Menkeu Purbaya Meminta Rakyat Menyumbang Bila Ingin Ekonomi Maju lagi”
Unggahan tersebut juga disertai narasi tambahan:
“Lepas dari srimulyani masuk Purbaya...
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
lepas dari mulut singa masuk mulut buaya..
Apes bgt jadi WNI... punya Mentri ko gini”
Namun, benarkah Artikel Menkeu Purbaya minta masyarakat menyumbang jika ingin Indonesia maju?
Berikut narasi judul dalam tangkapan layar unggahan tersebut:
“Menkeu Purbaya Meminta Rakyat Menyumbang Bila Ingin Ekonomi Maju lagi”
Unggahan tersebut juga disertai narasi tambahan:
“Lepas dari srimulyani masuk Purbaya...
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
lepas dari mulut singa masuk mulut buaya..
Apes bgt jadi WNI... punya Mentri ko gini”
Namun, benarkah Artikel Menkeu Purbaya minta masyarakat menyumbang jika ingin Indonesia maju?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan artikel resmi yang memuat pernyataan tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
ANTARA menemukan bahwa foto dan waktu unggahan itu mirip dengan artikel berjudul “Menkeu Purbaya Minta Maaf, Akui Salah Ngomong Soal Tuntutan 17+8”.
Dalam artikel asli, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meluruskan pernyataannya yang menuai kontroversi terkait tuntutan 17+8, serta menyampaikan permintaan maaf karena salah ucap.
Dengan demikian, klaim yang menarasikan Menkeu Purbaya meminta masyarakat menyumbang agar Indonesia maju merupakan hasil suntingan.
Klaim: Artikel Menkeu Purbaya minta masyarakat menyumbang jika ingin Indonesia maju
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
ANTARA menemukan bahwa foto dan waktu unggahan itu mirip dengan artikel berjudul “Menkeu Purbaya Minta Maaf, Akui Salah Ngomong Soal Tuntutan 17+8”.
Dalam artikel asli, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa meluruskan pernyataannya yang menuai kontroversi terkait tuntutan 17+8, serta menyampaikan permintaan maaf karena salah ucap.
Dengan demikian, klaim yang menarasikan Menkeu Purbaya meminta masyarakat menyumbang agar Indonesia maju merupakan hasil suntingan.
Klaim: Artikel Menkeu Purbaya minta masyarakat menyumbang jika ingin Indonesia maju
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Rujukan
(GFD-2025-29318) Cek fakta, Pemerintah Indonesia turunkan harga BBM RON 95 jadi Rp7800 per liter
Sumber:Tanggal publish: 29/09/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok menampilkan foto SPBU Pertamina dengan narasi bahwa pemerintah menurunkan harga BBM RON 95 menjadi Rp7.800 per liter.
Perlu diketahui, PT Pertamina (Persero) menyediakan berbagai jenis BBM dengan angka oktan berbeda, seperti RON 90 (Pertalite), RON 92 (Pertamax), RON 95 (Pertamax Green), dan RON 98 (Pertamax Turbo).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Pemerintah Resmi Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Rp7.800 per Liter”
Namun, benarkah Pemerintah Indonesia turunkan harga BBM RON 95 jadi Rp7.800 per liter?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Perlu diketahui, PT Pertamina (Persero) menyediakan berbagai jenis BBM dengan angka oktan berbeda, seperti RON 90 (Pertalite), RON 92 (Pertamax), RON 95 (Pertamax Green), dan RON 98 (Pertamax Turbo).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Pemerintah Resmi Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Rp7.800 per Liter”
Namun, benarkah Pemerintah Indonesia turunkan harga BBM RON 95 jadi Rp7.800 per liter?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan laman resmi Pertamina, harga BBM RON 95 atau Pertamax Green per 1 September 2025 masih berada di angka Rp13.000 per liter.
Sementara itu, hasil penelusuran dengan kata kunci “RON 95 7800” menunjukkan bahwa berita terkait penurunan harga RON 95 berasal dari Malaysia, bukan Indonesia.
Pemerintah Malaysia memangkas harga RON 95 dari RM 2,05 menjadi RM 1,99 per liter, atau sekitar Rp7.849 per liter. Kebijakan ini mulai berlaku 30 September 2025 bagi seluruh warga Malaysia.
Dengan demikian, klaim bahwa pemerintah Indonesia menurunkan harga BBM RON 95 menjadi Rp7.800 per liter adalah tidak benar. Kebijakan tersebut berlaku di Malaysia, bukan di Indonesia.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Sementara itu, hasil penelusuran dengan kata kunci “RON 95 7800” menunjukkan bahwa berita terkait penurunan harga RON 95 berasal dari Malaysia, bukan Indonesia.
Pemerintah Malaysia memangkas harga RON 95 dari RM 2,05 menjadi RM 1,99 per liter, atau sekitar Rp7.849 per liter. Kebijakan ini mulai berlaku 30 September 2025 bagi seluruh warga Malaysia.
Dengan demikian, klaim bahwa pemerintah Indonesia menurunkan harga BBM RON 95 menjadi Rp7.800 per liter adalah tidak benar. Kebijakan tersebut berlaku di Malaysia, bukan di Indonesia.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Rujukan
(GFD-2025-29317) [HOAKS] Kisah Tiga Bersaudara Harrison Hilang di Yellowstone
Sumber:Tanggal publish: 29/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Kisah mengenai tiga bersaudara Harrison yang menghilang di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat (AS) beredar di media sosial.
Mereka dikabarkan menghilang sejak 2003 dan jasadnya ditemukan di gua es.
Kisah tersebut bukan berdasarkan kejadian nyata atau hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.
Kisah tiga bersaudara Harrison yang menghilang di Taman Nasional Yellowstone disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan Instagram ini.
Pengunggah menyertakan foto dua pria dan satu perempuan berfoto mengenakan pakaian hangat. Mereka diklaim sebagai Harrison bersaudara.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (25/9/2025):
Selama dua dekade, hilangnya mereka menjadi misteri Yellowstone yang paling mengerikan dan tak terpecahkan. Tiga saudara kandung, pendaki gunung yang sangat terampil, menghilang pada musim panas 2003, tanpa meninggalkan jejak.
Keluarga mereka menanggung bertahun-tahun ketidakpastian yang menyiksa. Kini, penemuan mengejutkan seorang penjaga hutan akhirnya membawa mereka pulang.
Sebuah gua es yang baru ditemukan menyimpan jasad mereka yang terawetkan dengan sempurna, sebuah potret mengerikan dari momen-momen terakhir mereka yang penuh keputusasaan.
Kisah mereka adalah pengingat yang kuat dan menyayat hati akan kekuatan alam yang kej4m dan tak kenal ampun.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (25/9/2025), mengenai tiga bersaudara Harrison yang menghilang di Taman Nasional Yellowstone.
Mereka dikabarkan menghilang sejak 2003 dan jasadnya ditemukan di gua es.
Kisah tersebut bukan berdasarkan kejadian nyata atau hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.
Kisah tiga bersaudara Harrison yang menghilang di Taman Nasional Yellowstone disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan Instagram ini.
Pengunggah menyertakan foto dua pria dan satu perempuan berfoto mengenakan pakaian hangat. Mereka diklaim sebagai Harrison bersaudara.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (25/9/2025):
Selama dua dekade, hilangnya mereka menjadi misteri Yellowstone yang paling mengerikan dan tak terpecahkan. Tiga saudara kandung, pendaki gunung yang sangat terampil, menghilang pada musim panas 2003, tanpa meninggalkan jejak.
Keluarga mereka menanggung bertahun-tahun ketidakpastian yang menyiksa. Kini, penemuan mengejutkan seorang penjaga hutan akhirnya membawa mereka pulang.
Sebuah gua es yang baru ditemukan menyimpan jasad mereka yang terawetkan dengan sempurna, sebuah potret mengerikan dari momen-momen terakhir mereka yang penuh keputusasaan.
Kisah mereka adalah pengingat yang kuat dan menyayat hati akan kekuatan alam yang kej4m dan tak kenal ampun.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (25/9/2025), mengenai tiga bersaudara Harrison yang menghilang di Taman Nasional Yellowstone.
Hasil Cek Fakta
Tidak ada orang dengan nama belakang Harrison yang hilang di Taman Nasional Yellowstone pada 2003.
Datanya dapat dilihat di laporan orang hilang di taman nasional di situs pemerintah AS ini.
Selain itu, foto tiga bersaudara yang disebarkan pengguna Facebook bukanlah foto asli.
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan tools pendeteksi konten artificial intelligence (AI) untuk memastikan keasliannya.
Hasilnya, Decopy AI mengidentifikasi foto tiga bersaudara yang hilang di Taman Nasional Yellowstone memiliki probabilitas 88 persen dihasilkan AI.
Narasi yang beredar merupakan kisah fiktif yang disebarkan berulang di Facebook untuk menarik perhatian pengguna media sosial.
Namun banyak unggahan tidak menyertakan konteks atau penjelasan bahwa kisah itu bukan berdasarkan kejadian nyata, sehingga keliru dianggap fakta.
Datanya dapat dilihat di laporan orang hilang di taman nasional di situs pemerintah AS ini.
Selain itu, foto tiga bersaudara yang disebarkan pengguna Facebook bukanlah foto asli.
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan tools pendeteksi konten artificial intelligence (AI) untuk memastikan keasliannya.
Hasilnya, Decopy AI mengidentifikasi foto tiga bersaudara yang hilang di Taman Nasional Yellowstone memiliki probabilitas 88 persen dihasilkan AI.
Narasi yang beredar merupakan kisah fiktif yang disebarkan berulang di Facebook untuk menarik perhatian pengguna media sosial.
Namun banyak unggahan tidak menyertakan konteks atau penjelasan bahwa kisah itu bukan berdasarkan kejadian nyata, sehingga keliru dianggap fakta.
Kesimpulan
Kisah tiga bersaudara Harrison yang menghilang di Taman Nasional Yellowstone merupakan hoaks.
Gambar yang disebarkan merupakan konten AI. Sementara, tidak ada laporan orang dengan nama Harrison yang menghilang di taman nasional pada 2003.
Gambar yang disebarkan merupakan konten AI. Sementara, tidak ada laporan orang dengan nama Harrison yang menghilang di taman nasional pada 2003.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=24790311510609782&set=a.7955831887817675&type=3
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1527224038309375&set=a.111391026559357&type=3
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=3760251624267647&set=a.1392206327738867
- https://www.instagram.com/p/DPBkz0jkjVp/
- https://www.nps.gov/aboutus/news/news-releases.htm?dr=Date_Released:1996-10-07..2016-10-07&q=missing#q=missing
- https://decopy.ai/ai-image-detector/
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
Halaman: 48/6733