• (GFD-2025-26739) [KLARIFIKASI] BPS Luruskan Narasi Pengeluaran Rp 20.000 Sehari

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik merilis angka pengeluaran per kapita per hari, termasuk data garis kemiskinan di Indonesia.

    Narasi yang beredar membahas mengenai data Profil Kemiskinan di Indonesia yang dirilis BPS pada September 2024.

    Data itu menunjukkan, tren garis kemiskinan perorangan nasional sebesar Rp 595.242 per kapita per bulan.

    Angka Garis Kemiskinan tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,11 persen pada Maret 2024 dengan angka Rp 582.932 per kapita per bulan.

    Pengguna media sosial lantas menyimpulkan, masyarakat yang pengeluaran hariannya lebih dari Rp 19.841 atau Rp 20.000 tidak tergolong miskin di data BPS.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar kurang tepat.

    Informasi mengenai survei BPS mengenai pengeluaran di atas Rp 20.000 bukan termasuk golongan miskin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (25/4/2025):

    Badan Pusat Statistik Menyebutkan Pengeluaran Di Atas 20 Ribu Sehari Bukan Termasuk Golongan Miskin, "Ketika Dicek Tingkat Kemiskinan Negata Kita Uda Menurun"

    Hasil Cek Fakta

    BPS meluruskan, angka garis kemiskinan sebesar Rp 595.242 per kapita per bulan yang dirilis pada September 2024, bukanlah standar hidup layak.

    "Angka ini hanya menunjukkan batas minimum pengeluaran agar seseorang bisa memenuhi kebutuhan pokok paling dasar," kata Plt Kepala Biro Humas dan Hukum Melly Merlianasari pada Kamis, 10 April 2025, dikutip dari Kompas TV.

    Pernyataan itu disampaikan menanggapi pemberitaan dengan judul "Warga Indonesia Kaya kalau Belanja Rp20 Ribu Sehari" yang tayang pada 17 Januari 2025 lalu.

    Sebagai catatan, selain masyarakat miskin ada pula kategori masyarakat yang dikelompokkan sebagai rentan miskin, menuju kelas menengah, dan kelas menengah.

    Selain pengeluaran, ada faktor lainnya, seperti usia, jenis kelamin, dan variabel lainnya.

    Sehingga memahami kemiskinan tidak sederhana diukur berdasarkan pengeluaran per kapitanya saja.

    "Karena itu, keliru jika ada anggapan bahwa penduduk dengan pengeluaran sedikit di atas garis kemiskinan otomatis tergolong sejahtera atau kaya," ujar Melly.

    "Narasi tersebut berpotensi menyederhanakan realitas hidup jutaan masyarakat Indonesia dan mengaburkan urgensi penanganan kemiskinan struktural," lanjutnya.

    Selain memuat tren garis kemiskinan per kapita, BPS September 2024 memuat garis kemiskinan rumah tangga.

    Angka-angkanya berbeda di tiap wilayah. Misalnya, di Nusa Tenggara Barat (NTB), garis kemiskinan rumah tangga yakni Rp2.231.600 per bulan.

    Sementara di DKI Jakarta mencapai Rp4.238.886 per bulan.

    Angka itu menunjukkan perbedaan harga dan pola konsumsi antardaerah. Angka tersebut dapat menjadi gambaran kondisi di masyarakat Indonesia.

    Kesimpulan

    Ada yang perlu diluruskan mengenai narasi pengeluaran di atas Rp 20.000 per kapita bukan termasuk golongan miskin di data BPS.

    Angka tersebut diperoleh dari data garis kemiskinan BPS September 2024 yang memuat pengeluaran per kapita.

    BPS meluruskan pengeluaran per kapita per hari tidak dapat serta merta menentukan kemiskinan. Ada variabel lain, seperti perbedaan harga dan pola konsumsi antardaerah.

    Selain kategori miskin, ada pula masyarakat yang dikelompokkan sebagai rentan miskin, menuju kelas menengah, dan kelas menengah.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26738) [HOAKS] Promosi Undian Rp 3 Miliar di Aplikasi BPD Bali

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Bermunculan akun-akun Facebook mengatasnamakan PT Bank Pembangunan Daerah Bali atau BPD Bali.

    Akun-akun itu mengunggah konten promosi undian berhadiah senilai Rp 3 miliar bagi pengguna aplikasi BPD Bali Mobile.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Promosi undian berhadiah senilai Rp 3 miliar disebarkan oleh akun media sosial yang memakai nama dan logo menyerupai BNP Bali.

    Misalnya akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 14 April 2025:

    Khusus penguna aplikasi BPD BALI MOBILE hadiah utama (Rp 3 milyar) Apresiasi dari bank Bali buat nasabah yang rajin transaksi dan menabung di bank BPD bali

    Hadiah utama(Uang tunai Rp 3milyar)

    10 Unit wuling air ev5 Unit Hyundai Creta50 Unit Vespa Primavera

    Khusus Nasabah Bank BPD BALI MOBILE (pendaftaran gratis)Daftar Sekarang klik tombol daftar

    Terdapat empat tautan yang disebarkan pengguna Facebook, baik yang ditaruh dalam unggahan maupun di biodata akun.

    Berikut tautannya:

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, mengenai promosi undian berhadiah senilai Rp 3 miliar dari BPD Bali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan yang beredar menggunakan Whois dan URL Scan. Tools tersebut dapat mengetahui laman yang dituju dari suatu tautan tanpa perlu mengekliknya.

    Pelacakannya dapat dilihat di sini, di sini, di sini, dan di sini.

    Hasilnya, tidak ada tautan yang mengarah ke situs web resmi BPD Bali.

    Adapun situs web resmi bank daerah tersebut yakni www.bpdbali.co.id.

    Sementara, akun Facebooknya memakai nama PT. Bank Pembangunan Daerah Bali.

    Melalui laman resminya, BPD Bali mengimbau kepada nasabah agar waspada terhadap berbagai modus penipuan.

    Salah satu modus yang sering digunakan yakni mencatut nama BPD Bali di media sosial.

    "Jangan tergiur oleh hadiah atau program undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank BPD Bali. Perusahaan tidak pernah mengadakan undian berhadiah dengan meminta data pribadi atau biaya tertentu," tulisnya.

    Kesimpulan

    Promosi undian berhadiah senilai Rp 3 miliar dari BPD Bali merupakan hoaks.

    Akun-akun Facebook yang menyebarkan promosi tersebut merupakan akun tiruan. Tautan yang disebarkan juga tidak mengarah ke situs web resmi.

    BPD Bali mengimbau nasabah untuk waspada terhadap modus penipuan mencatut bank daerah tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26737) [HOAKS] Program Hasilkan Rp 330 Juta/Bulan dari Deddy Corbuzier-Cania Citta, Berlogo Kompas.com

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang menampilkan podcast Deddy Corbuzier berbincang dengab Cania Citta. Video itu memuat logo Kompas.com.

    Dalam video itu, Deddy mengatakan kepada Cania soal proyek rahasia yang disembunyikan pemerintah dari rakyat untuk mendapatkan penghasilan bulanan besar.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI). Konten ini perlu diluruskan karena informasinya keliru atau hoaks.

    Video podcast Deddy Corbuzier dan Cania Citta yang mencantumkan logo Kompas.com dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Berita terbaru!

    Deddy Corbuzier mengejutkan semua orang! Proyek yang telah disembunyikan oleh pemerintah selama ini sekarang tersedia untuk semua orang Indonesia!

    Dengan mengaktifkan program ini hanya dengan 3.700.000 IDR, Anda MENJAMIN diri Anda sendiri mendapatkan penghasilan bulanan hingga 330.000.000 IDR

    Screenshot Video podcast Deddy Corbuzier dan Cania Citta hasil manipulasi AI

    Hasil Cek Fakta

    Kompas.com tidak pernah memproduksi atau menayangkan podcast yang menampilkan Deddy Corbuzier dan Cania Citta.

    Video tersebut tidak ditemukan di situs utama Kompas.com, atau laman media sosial resmi milik Kompas.com.

    Faktanya, video tersebut dipublikasikan di kanal YouTube Cania Citta pada 22 Juli 2024 dengan judul "Deddy Corbuzier Ngajak Mikir Mikir Mikir".

    Akan tetapi, percakapan antara Cania dan Deddy dalam video YouTube tersebut berbeda dengan video yang beredar di Facebook.

    Setelah diperiksa menggunakan Hive Moderation, ditemukan bahwa video Facebook tersebut adalah hasil manipulasi AI.

    Suara Cania dan Deddy terdeteksi memiliki probabilitas 99,9 persen dan 90,8 persen dihasilkan perangkat AI.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video podcast Deddy Corbuzier dan Cania Citta yang mencantumkan logo Kompas.com perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Kompas.com tidak pernah memproduksi atau menayangkan podcast yang menampilkan Deddy Corbuzier dan Cania Citta.

    Video yang beredar di Facebook tersebut adalah hasil manipulasi AI dari video asli yang dipublikasikan di kanal YouTube Cania Citta pada 22 Juli 2024.

    Waspada penipuan. Jangan menuruti apa pun permintaan yang disampaikan pihak tidak dikenal yang menggunakan konten itu.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26736) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendatfaran Haji Gratis dari Pemerintah

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran haji gratis dari pemerintah, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 20 April 2025.
    Unggahan klaim link pendaftaran haji gratis dari pemerintah berupa tulisan sebagai berikut.
    "Pendaftaran Haji gratis pemerintah khusus 100 orang yang beruntung tahun keberangkatan 2025,biaya keberangkatan ditanggung pemerintah Indonesia.
    Untuk syaratnya bisa di akses melalui link yang ada di bio atau langsung klik daftar di bawah👇👇"
    Informasi tersebut mencantumkan link yang diklaim sebagai formulir pendaftaran, berikut linknya.
    "https://pendaftaranid.llaily.com/?fbclid=IwY2xjawJ9QslleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETE0aEtKVmlZdTJEZUJZcUVKAR6AJ3V6YOmLE77eNxHlKS6Lm9uf1jJZRZjdnN0S0rl_I8puheNUl0QkUzxCOw_aem_QeaoHjUC_8m4WbjycXxf2A"
    Jika diklik, link tersebut mengarah pada halaman situs dengan menampilkan formulir digital dan meminta data pribadi seperti nama dan nomor telepon.
    Benarkah klaim link pendaftaran haji gratis dari pemerintah? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran haji gratis dari pemerintah, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Tawaran Pendaftaran Haji Gratis Viral di Medsos, Begini Tanggapan Kemenag" yang dimuat Liputan6.com, dalam artikel tersebut Kementerian Agama melalui akun Instagram resmi Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI @penais.kemenag menyatakan, Kementerian Agama RI tidak pernak membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
    Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kementerian Agama untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segara laporkan kepada pihak berwajib.
    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Beredar hoaks tentang pemberangkatan haji gratis di berbagai kanal media sosial yang mengatasnamakan Direktorat Penerangan Agama Islam. Kemenag RI tidak pernah membuka pendaftaran Haji gratis dengan syarat tertentu. Jika menemukan informasi serupa, abaikan dan laporkan.
    Pastikan selalu mendapatkan informasi resmi hanya melalui kanal Kemenag RI dan Informasi Haji.
    #waspadahoaks #haji2025 #informasihaji #sahabatpenais #bimasislam #kemenagri".Sumber:https://www.instagram.com/p/DFW1rRPzuHh/?utm_source=ig_embed&ig_rid=a61b8884-9720-4274-9af8-f019e18eb585

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim link pendaftaran haji gratis dari pemerintah tidak benar, Kementerian Agama RI tidak pernak membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
    Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kementerian Agama untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segara laporkan kepada pihak berwajib.