• (GFD-2025-28817) [HOAKS] Gedung DPR RI Dibakar

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial, beredar video peristiwa kebakaran yang diklaim berlokasi di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.

    Video itu beredar di tengah gelombang aksi unjuk rasa sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja DPR RI dan Polri, yang berlangsung pada akhir Agustus 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Video gedung DPR RI dibakar disebarkan oleh akun TikTok ini, ini, dan X ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (30/8/2025):

    Gedung dpr saat ini

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat dua klip yang ditampilkan dalam video. Pertama, kondisi bangunan yang sedang terbakar. Kedua, tampak mobil pemadam kebakaran datang.

    Belum ditemukan sumber asli dari klip pertama. Sehingga tidak dapat dipastikan kedua klip saling berkaitan.

    Sementara, suara dalam video kurang tepat dengan situasi yang ditampilkan.

    Tidak ada suara kendaraan atau sirine truk pemadam kebakaran pada klip kedua.

    Apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat plang merah PT Pertamina (Persero) disertai aksara Arab di bawahnya.

    Plang dengan aksara Arab di Indonesia biasa ditemukan di wilayah Aceh.

    Contoh plang PT Pertamina dengan aksara Arab dapat dilihat di unggahan foto pada Google Maps ini.

    Memang terdapat kantor PT Pertamina (Persero) di dekat gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

    Kendati demikian, sejauh ini belum ada laporan valid yang membuktikan gedung tersebut terbakar.

    Aliansi Rakyat Aceh mengadakan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRA pada Senin (1/9/2025). Namun tidak ada peristiwa pembakaran.

    Situasi aksi terpantau kondusif hingga sekitar pukul 17.00 WIB.

    Sempat ada upaya provokasi dengan melempar botol minuman, tetapi telah diredam koordinator aksi.

    Situasi terkini kondisi terkini aksi demo di depan Gedung DPRA dapat disaksikan di kanal YouTube Serambinews ini dan ini.

    Sementara, situasi terkini Gedung DPR RI dapat dilihat dari pewartaan Kompas TV.

    Tampak sejumlah massa aksi memadati gerbang utama sekitar pukul 15.00 WIB.

    Salah satu tuntutan yang dilayangkan dalam unjuk rasa yakni pengesahan RUU Perampasan Aset, adanya reformasi DPR RI dan Polri.

    Tidak terlihat asap atau kobaran api dari gedung DPR RI.

    Kesimpulan

    Narasi Gedung DPR RI dibakar merupakan hoaks.

    Video yang beredar bukan berlokasi di Gedung DPR RI. Ada indikasi salah satu klip merupakan potongan dari peristiwa di Aceh.

    Namun dapat dipastikan, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRA pada Senin (1/9/2025) hingga pukul 17.00 masih kondusif.

    Sementara, tidak ada asap atau kobaran api yang terlihat dari bangunan Gedung DPR RI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28816) [HOAKS] Pemberitahuan dari BEM UI untuk Tidak Keluar Malam karena Ada Penembakan Misterius

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar pemberitahuan yang diklaim berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) terkait imbauan untuk tidak keluar malam.

    Dalam pesan itu disebutlkan bahwa mulai 1 sampai 10 September 2025 akan ada penembakan misterius (Petrus).

    Namun, setelah ditelusuri unggahan itu tidak benar atau hoaks.

    Pesan berupa imbauan dari BEM UI untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan pesan yang isinya demikian:

    Pengumuman untuk seluruh masyarakat ????

    BEM UI.#Pemberitahuan untuk tidak keluar malm mulai malm ini hingga -tgl 10 september 2025.di jam 22.00 keatas .

    Mulai malam ini,Seruan dari interpol' &Polisi akan diberlakukan (PETRUS)Penembak Misterius bagi yg anarkis!!.Ingatkan sanak keluarga untuk tidak keluar malam sehingga tidak salah sasaran perintah TEMBAK MATI DITEMPAT..

    info ini resmi dari INTEL menyampaikan ke teman -teman Mahasiswa .Jadi dihimbau jam 22 .00.malam matikan lampu lampu yg sekitar yg mengundang kerumunan/tongkrongan disekitar Rumah. Selalu waspada dan diam di rumah ????

    #semua_orang#fbpro_teksAkun Facebook Tangkapan layar Facebook pemberitahuan yang diklaim dari BEM UI terkait akan adanya penembakan misterius pada 1 sampai 20 September 2025

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dicek, di media sosial resmi BEM UI tidak ditemukan informasi soal imbauan untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius. 

    Unggahan terbaru BEM UI di Instagram-nya pada 1 September 2025 berisi kecaman terhadap aparat yang melakukan tindakan represif saat aksi demonstrasi di depan Polda Metro Jaya pada 29 Agustus 2025. 

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengonfirmasi pesan terkait imbauan untuk tidak keluar malam itu ke narahubung BEM UI, Irdina Alin.

    Melalui pesan WhatsApp, Irdina memastikan bahwa informasi itu tidak benar dan bukan berasal dari BEM UI.

    "hoaks,"ujar Irdina Senin (1/9/2025).

    Adapun, penembakan misterius atau Petrus adalah kasus pembunuhan yang terjadi antara tahun 1983 dan 1985 di bawah rezim Orde Baru. 

    Sebagaimana pernah ditulis Kompas.com, penembakan misterius merupakan kasus pelanggaran hak asasi manusia, karena telah mengadili seseorang tanpa melalui proses hukum.

    Saat itu siapa saja  yang dinilai sebagai pelaku kriminal atau kejahatan, seperti preman, perampok dibunuh dengan cara ditembak. 

    Kesimpulan

    Pesan berupa imbauan dari BEM UI untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Setelah ditelusuri, BEM UI tidak pernah mengeluarkan pesan tersebut. 

    Narahubung BEM UI, Irdina Alin juga memastikan bahwa imbauan untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28815) [KLARIFIKASI] TNI-Polri Bantah Pengakuan Tersangka Provokator Penyerangan Mako Brimob Cikeas

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Polisi telah menangkap empat orang provokator rencana penyerangan Mako Satuan Latihan (Satlat) Brigade Mobil Kepolisian RI di Cikeas, Kabupaten Bogor.

    Di media sosial, beredar video pengakuan salah satu tersangka. Dia mengaku disuruh anak salah satu anggota TNI.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, informasi itu keliru dan perlu diluruskan.

    Video tersangka provokator penyerangan Mako Brimob mengaku disuruh anak anggota TNI disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Video serupa juga beredar di TikTok dan YouTube.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (31/8/2025):

    Provokator suruhan akhirnya ketangkap.Ngaku disuruh tentara loreng ijo berpangkat komandan, bahkan diarahkan ke markas Brimob Cikeas.

    Pertanyaannya:Kalau yang nyuruh justru orang berseragam, siapa sebenarnya dalang kerusuhan?Kenapa rakyat kecil lagi-lagi yang jadi tumbal?

    akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi keliru di sebuah akun Facebook, Minggu (31/8/2025), mengenai tersangka provokator penyerangan Mako Brimob mengaku disuruh anak anggota TNI.

    Hasil Cek Fakta

    Tersangka yang membuat video pengakuan berinisial M. Ia ditangkap oleh anggota Satlat Brimob Cikeas yang sedang berpatroli pada Sabtu (30/8/2025) malam.

    Dalam sebuah video, M mengaku diperintahkan seseorang berinisial B, yang merupakan anak dari personel TNI berinisial P.

    Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Polres Bogor dibantu Korem 061 Suryakencana, Kodim 0621 Kabupaten Bogor, dan Denpom 31 Bogor mencari personel TNI yang dimaksud.

    Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto mengungkapkan hasil investigasi tersebut. Tim lantas menyimpulkan bahwa niat atau provokasi yang dilakukan tersangka M murni atas inisiatifnya sendiri.

    Niat itu muncul setelah menerima pesan berantai untuk menyerang Mako Satlat Brimob, Cikeas.

    "Dari pendalaman dan konfrontasi dari kedua belah pihak, ternyata apa yang disampaikan oleh tersangka M yang sudah divideokan dan viral di beberapa media sosial itu tidak benar," ungkap Wikha pada Minggu (31/8/2025).

    Diketahui bahwa M merupakan karyawan dari B. Tersangka M menyebut nama anak personel TNI karena berharap dilepaskan oleh anggota Brimob yang menangkapnya.

    Narasi yang beredar di media sosial berpotensi memicu perpecahan antara TNI dan Polri.

    Kasi Intel Korem 061 Suryakencana Bogor Kolonel Infanteri Syafrinaldi mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing narasi bernada provokatif.

    "Jadi, kami di sini, TNI-Polri di wilayah Bogor, kami masih tetap solid, dan kami juga berharap masyarakat jangan mau dan jangan mudah mendengar berita-berita hoaks yang bisa memprovokasi," kata dia.

    Kesimpulan

    Video tersangka provokator penyerangan Mako Brimob mengaku disuruh anak anggota TNI, memuat informasi keliru.

    Tersangka M menyebut seseorang berinisial B yang merupakan anak personel TNI, berharap dilepaskan oleh anggota Brimob yang menangkapnya.

    TNI dan Polri di Kabupaten Bogor memastikan tetap solid dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing narasi provokatif di media sosial.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28814) Cek Fakta: Tidak Benar Sniper Ditempatkan di Atas Gedung di Mataram dengan Target Tembakan Acak

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak, informasi tersebut diunggah salah satu akaun Facebook, pada 31 Agustus 2025.
    Klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak, berupa tulisan sebagai berikut.
    "Hati-hati weee sak ilek Mataram jerah sugul julep ngerap bai ina arak2 doang gamak caren: Titik Sniper ( atas gedung ) Area mataram kota
    Hotel gran madani
    Hotel prime park
    Hotel golden place
    Hotel fizz lombok
    Hotel aston
    Lombok epic Centrum mall
    Masjid raya hablul wathon
    _*Tolong sebarkan pada keluarga/kerabat/teman mu jangan sampai keluar rumah di atas jam 10 malam. Karna penembakan akan acak & tidak memilih².*_ #teks"
    Benarkah klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Kabar Sniper Ditempatkan di Gedung Tinggi Mataram Cuma Hoaks, Ini Penjelasan Polisi" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 September 2025.
    Dalam artikel situs Liputan6.com, Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Kombes Pol. Hendro Purwoko menyatakan informasi tentang adanya penempatan sejumlah penembak jitu dari atas gedung dengan target secara acak adalah hoaks.
    "Saya Kapolresta Mataram menegaskan bahwa informasi adanya petugas kepolisian yang menembak dari atas gedung secara acak itu adalah tidak benar (hoaks)," kata Kombes Hendro, dikutip Selasa (2/9/2025).
    Menanggapi informasi tentang penempatan sniper tersebut, Hendro meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak cepat terprovokasi dengan segala bentuk isu dan informasi yang belum jelas kebenarannya.
    "Jangan terprovokasi, segera klarifikasi apabila menerima informasi mencurigakan," ucapnya.
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak tidak benar.
    Nusa Tenggara Barat Kombes Pol. Hendro Purwoko membantah informasi tentang adanya penempatan sejumlah penembak jitu dari atas gedung dengan target secara acak.