• (GFD-2024-23295) [PENIPUAN] “Mir’a Hayati berbagi rejeki melalui akun Facebook Mira Hayati”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/10/2024

    Berita

    Akun Facebook “Mira Hayati” (fb.com/61553571579416) yang memiliki jumlah pengikut lebih dari 86.000 pada 3 Oktober 2024 mengunggah sebuah video reels dengan narasi “Semoga follower follower bunda beruntung dan bisa bermanfaat buat keluarga dan saudara”. Video ini sudah mendapatkan reaksi lebih dari 83.300 kali, dikomentari lebih dari 34 ribu kali dan dibagikan lebih dari 1.100 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya akun Facebook “Mira Hayati” yang mengatasnamakan pengusaha di bidang kecantikan asal Makassar, Mir’a Hayati merupakan konten tiruan.

    Faktanya, akun tersebut merupakan akun palsu. Akun Facebook Mir’a Hayati adalah Mir’a Hayati (facebook.com/mira.hayati17) yang terlampir di bio akun Instagram resmi Mir’a Hayati (instagram.com/mirahayati29).

    Modus penipuan mengatasnamakan influencer seperti Mir’a Hayati ini merupakan modus penipuan yang sering terjadi. Berdasarkan hasil penelusuran di situs turnbackhoax.id, sebelumnya sudah pernah ada beberapa artikel yang membahas modus penipuan mengatasnamakan Mir’a Hayati tersebut.

    Kesimpulan

    Akun palsu. Akun Facebook Mir’a Hayati adalah Mir’a Hayati (facebook.com/mira.hayati17) yang terlampir di bio akun Instagram resmi Mir’a Hayati (instagram.com/mirahayati29).

    Rujukan

  • (GFD-2024-23294) Cek fakta, Jokowi batalkan Keppres IKN dan Jakarta tetap jadi ibu kota

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan bahwa Presiden Joko Widodo membatalkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara.

    Akibat pembatalan tersebut, Jakarta akan tetap menjadi ibu kota. Selain itu, pengguna X lain juga menyebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mangkrak karena pembatalan Keppres tersebut.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “JOKOWI BATALKAN KEPRES

    JAKARTA TETAP MENJADI IBU KOTA NEGARA”

    Namun, benarkah Jokowi batalkan Keppres IKN sehingga Jakarta tetap jadi ibu kota dan IKN mangkrak?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, Presiden Joko Widodo mengatakan Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemindahan ibu kota ke IKN sepatutnya diteken oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

    Dia mengatakan kepindahan ibu kota harus memastikan kesiapan segala infrastruktur pendukung seperti rumah sakit, sarana pendidikan mulai TK, SD, SMP/SMK hingga universitas, serta perlu ada pusat keramaian seperti restoran dan warung-warung.

    "Kemudian masalah yang berkaitan dengan logistik, di mana kita mencari sesuatu barang, di mana kita mencari sesuatu, ingin beli barang, semuanya itu harus siap. Kalau sekarang apartemennya siap tapi kantornya belum, mau apa," kata Jokowi, dilansir dari ANTARA.

    Oleh karena itu dia menyampaikan bahwa Keppres selayaknya ditandatangani saat semua hal itu sudah siap yakni pada era kepemimpinan Prabowo Subianto nanti.

    Selain itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa waktu penekenan atau penandatanganan Keputusan Presiden terkait pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (Keppres IKN) masih dikaji oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

    Walaupun demikian, dia menekankan bahwa Keppres IKN pasti akan ditandatangani oleh Prabowo setelah dilantik sebagai Presiden Indonesia.

    Anggota DPR yang sempat menjadi Ketua Komisi II DPR 2019—2024, Ahmad Doli Kurnia, menyebut secara de facto IKN sudah digunakan sebagai ibu kota.

    "Walaupun Keppres belum keluar, secara de facto sudah dipergunakan itu (IKN) sebagai ibu kota, pusat pemerintahan, pemerintahan itu sudah mulai dijalankan di sana," kata Doli, dilansir dari ANTARA.

    Keppres pemindahan ibu kota itu hanya untuk menguatkan status de facto bahwa Nusantara sudah secara resmi menggantikan Jakarta sebagai ibu kota negara.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

  • (GFD-2024-23293) [HOAKS] Video Bus di Tel Aviv Terbakar akibat Serangan Drone Yaman

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video di media sosial menampilkan bus-bus yang terbakar. Kebakaran itu diklaim terjadi di Tel Aviv, Israel setelah serangan pesawat nirawak atau drone bunuh diri dari Yaman.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.

    Video bus di Tel Aviv terbakar akibat serangan drone Yaman disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (4/10/2024):

    Tel Aviv terbakar setelah drone bunuh diri Yaman berhasil menyerang target mereka

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bersumber dari kanal YouTube Al Jazeera Arabic, 11 Juni 2022. Keterangan video menjelaskan, terjadi kebakaran 18 bus penumpang di parkiran Kota Safed, Israel.

    Israeli Broadcasting Authority melaporkan, penyebab kebakaran masih diselidiki

    Dikutip dari Ynet, 11 Juni 2022, pihak berwenang menduga insiden terjadi akibat serangan geng kriminal terorganisir.

    Belum ada bukti bahwa penyebab kebakaran adalah serangan drone dari Yaman.

    Sebagai konteks, Al-Arabiya memuat laporan bahwa pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman, mengaku bertanggung jawab atas serangan drone di Tel Aviv pada Kamis (3/10/2024).

    Namun, otoritas pertahanan Israel belum memberikan konfirmasi.

    Sebelumnya, Iran menyerang Tel Aviv dengan ratusan rudal balistik pada 1 Oktober 2024.

    Serangan tersebut merupakan respons atas serangan Israel terhadap militan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon pada akhir September 2024.

    Kesimpulan

    Video kebakaran bus di Safed, Israel pada Juni 2022 disebarkan dengan konteks keliru.

    Pihak berwenang menduga kebakaran didalangi geng kriminal terorganisasi. Tidak ada bukti kebakaran disebabkan oleh serangan drone bunuh diri dari Yaman.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23292) [HOAKS] Kapal Tenggelam di Selat Bali pada 8 Oktober 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah kapal penumpang dikabarkan tenggelam di Selat Bali pada Selasa (8/10/2024). Informasi ini beredar luas di media sosial hingga hari ini, Rabu (9/10/2024).

    Narasi itu disertai video yang menunjukkan sebuah kapal penuh penumpang terbalik dan orang-orang jatuh ke air.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi kapal penumpang tenggelam di Selat Bali pada Selasa (8/10/2024) dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Kapal tenggelam di selat Bali

    Video yang dibagikan dibubuhi teks sebagai berikut:

    selat BALI BERDUKA 08.10.2024

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa video yang dibagikan sama dengan klip yang diklaim sebagai kapal terbalik di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 6 Oktober 2024.

    Adapun narasi kapal terbalik di Gowa, Sulsel, telah dibantah Kompas.com dalam artikel ini.

    Penelusuran gambar menggunakan Google Lens mendeteksi video tersebut sebagai peristiwa kapal terbalik di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo (DRC).

    Video yang sama diunggah oleh kanal YouTube CGTN Africa pada 4 Oktober 2024. Sebanyak 78 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

    Dilansir BBC, kapal tersebut melakukan perjalanan dari Minova di Kivu Selatan dan tenggelam saat tiba di pantai Goma pada 3 Oktober pagi.

    Gubernur Kivu Selatan, Jean Jacques Purisi mengatakan, kapal tersebut mengangkut 278 penumpang.

    "Diperlukan waktu setidaknya tiga hari untuk mendapatkan jumlah (korban) pastinya, karena belum semua jenazah ditemukan," kata Purisi kepada Reuters.

    Video mengenai kapal tenggelam di Kongo itu juga pernah disalahgunakan untuk menyebarluaskan hoaks dengan narasi peristiwa itu terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.

    Tim Cek Fakta Kompas.com sudah membongkar hoaks itu melalui artikel berikut: [HOAKS] Kapal Terbalik di Gowa, Sulsel, pada 6 Oktober 2024

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi kapal penumpang tenggelam di Selat Bali pada Selasa (8/10/2024) adalah hoaks.

    Video yang dibagikan adalah peristiwa kapal terbalik di Danau Kivu, Republik Demokratik Kongo, pada 3 Oktober 2024. Insiden itu menewaskan 78 orang.

    Ini merupakan hoaks yang berulang. Video kapal terbalik di Kongo disebar dengan narasi keliru, seolah-olah terjadi di Indonesia.

    Rujukan