• (GFD-2025-26427) Cek Fakta: Hoaks Soimah Bagikan Rp 50 Juta Hanya Dengan Daftar Melalui WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/04/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Soimah membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan mendaftar melalui Whatsapp. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 4 April 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Teruntuk yang bilang hoak/Penipuan Monggo dicek Norek tujuan dan atas nama sopo nggeh.Cukup sng Percoyo dan mau mengikuti aturannya LANGSUNG KLIK WHATSAPP MAE 👇👇 https://wa.me/62895402852896"
    Lalu benarkah postingan Soimah membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan mendaftar melalui Whatsapp?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta beberapa kali menemukan hoaks penipuan dengan mencatut nama Soimah. Konten yang dibagikan para pembuat hoaks itu pun beragam.
    Padahal sejak 28 Desember 2020, Soimah telah memberikan bantahannya terkait pembagian uang atau hadiah ini.
    Soimah memastikan tidak pernah membagikan hadiah berupa uang saat live di Facebook. Ia pun menyebut, akun Facebook yang mencatut namanya merupakan modus penipuan.
    Berikut isi postingannya:
    "Halo gaes, jangan mudah percaya kalau ada akun abal-abal yang mengatasnamakan saya, saya enggak pernah bikin-bikin giveaway apalagi yang katanya live, kebetulan saudara saya dan teman saya iseng-iseng mantau dan kroscek ke saya.
    Heii ... akun go***k, jangan menjadi penipu pakai nama orang ya, nanti kamu bakalan kena karma ditipu sama orang lho.
    Untuk teman-teman yang budiman sekali jangan pernah percaya, seumur hidup saya enggak pernah bikin-bikin gituan di media manapun, jadi kalau ada akun atas nama saya bikin giveaway, itu jelas palsu, karena saya sudah menginformasikan ini, jadi kalau ada apa-apa tanggung sendiri risikonya ya."
    Selain itu dalam kolom komentar dalam postingan itu terdapat ajakan untuk menghubungi nomor yang terdapat pada akun tersebut. Ini merupakan modus agar masyarakat mengklik tautan menuju website yang bisa mencuri data ataupun terhubung dengan pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan Soimah membagikan uang Rp 50 juta hanya dengan mendaftar melalui Whatsapp adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26426) Video Diklaim Pembongkaran Patung Naga di Aceh, Apa Iya?

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/04/2025

    Berita

    tirto.id - Belum lama ini di jagat maya berseliweran video pembongkaran patung naga yang diklaim terjadi di Aceh. Narasi ini dikaitkan dengan budaya China dan paham komunisme, yang memang kerap ramai diperbincangkan di media sosial. Namun demikian, klaim semacam ini perlu diperiksa kebenarannya, lantaran tidak jarang dikait-kaitkan secara serampangan.

    Akun X bernama @H4T14K4LN4L42 (arsip) misalnya, menyebarkan narasi ini dalam bentuk klip 23 detik. Video itu memperlihatkan alat berat tengah menghancurkan sebuah patung naga oranye berukuran besar.

    “Aceh patung naga sudah mulai pembongkaran. Kapan Provinsi Banten ...! @banten_pemprov. kenapa pejabatnya masih pro ke penjajah ...! Apa sudah bilang jiwa nasionalisme bantennya ...! Sujud ke taipan ...!,” tulis akun pengunggah, Jumat (21/3/2025).

    Sampai Senin (8/4/2025), klip ini sudah ditonton sebanyak 112 ribu kali, serta memperoleh 1.200 likes, 505 retweet, dan 84 komentar. Respons warganet terhadap cuitan ini kebanyakan justru sangsi dan ada pula yang mengatakan bahwa video ini tidak terjadi di Aceh.

    Meski banyak warganet tak percaya, narasi serupa bertebaran pula di Facebook, seperti bisa dilihat di sini, di sini, dan di sini.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba memasukkan kata kunci “pembongkaran patung naga di Aceh” ke mesin penelusuran Google. Hasilnya, kami menjumpai narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Disebutkan bahwa video yang beredar merupakan rekaman pembongkaran Taman Wisata Matahari (TWM) Park, yang terletak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

    Saat Tirto melakukan penelusuran lanjutan dengan mengetik kata kunci “patung naga di Taman Wisata Matahari Puncak Bogor” di kolom pencarian YouTube, kami juga menemukan beberapa klip yang memperlihatkan adanya patung naga di TWM Park.

    Akun YouTube “Lala Salmon” salah satunya, yang mengunggah dokumentasi jalan-jalan di tempat wisata tersebut pada 5 Mei 2018 lalu. Potret patung naga bisa dilihat di menit 4:28. Selain itu ada juga akun YouTube “zizoungie” yang membagikan shorts YouTube berisi visual patung naga di TWM pada 27 November 2022.

    TWM Park sendiri merupakan tempat rekreasi yang didirikan sejak 2007 silam, akan tetapi kini telah ditutup. Lokasinya diambil alih oleh Taman Safari Indonesia dan saat ini menjadi destinasi wisata baru bernama Enchanting Valley.

    Seperti dilaporkan Kompas, Enchanting Valley milik Taman Safari Indonesia Group mengusung konsep retail, dining, and experience. Saat ini, Enchanting Valley sudah dibuka untuk umum dan berencana mengadakan grand opening pada April 2025.

    Isu patung naga rupanya tak hanya sekali ini berlalu-lalang di internet. Sebelumnya, patung naga raksasa ini disebut bakal dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN), namun klaim ini sudah dinyatakan hoaks oleh Antara.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video pembongkaran patung naga di Aceh sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Klip yang beredar merupakan rekaman pembongkaran Taman Wisata Matahari (TWM) Park yang terletak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Beberapa akun YouTube seperti Lala Salmon dan zizoungie memotret adanya patung naga ini di TWM Park.

    Namun demikian, TWM Park kini telah ditutup dan lokasinya diambil alih oleh Taman Safari Indonesia. Saat ini TWM Park menjadi destinasi wisata baru bernama Enchanting Valley.

    Jadi, video penghancuran patung naga yang diklaim terjadi di Aceh bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26425) Keliru: Klaim soal Tempo Menghapus Berita Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/04/2025

    Berita

    TANGKAPAN layar berita dengan judul Jadi Capres Tak Perlu IPK4, Jokowi: IPK Sayamedia sosial X [arsip]. Terdapat juga gambar yang diklaim sebagai potongan artikel Tempo.

    Dalam tangkapan layar itu terlihat tanggal publikasi berita pada Sabtu, 29 Juni 2013 dan dilengkapi dengan foto Mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Pengunggah menulis: “Tempo @tempodotco @BocorAlusPol please jujur. Kenapa beritanya dihapus?”



    Benarkah Tempo menghapus berita Jokowi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi unggahan tersebut menggunakan bantuan mesin pencarian Google dan mewawancarai Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra. Faktanya, artikel tentang Jokowi tersebut masih ditemukan di website Tempo.co dengan tautan berikut ini.

    Tangkapan layar berita yang masih dipublikasikan di website Tempo.co pada Selasa 8 April 2025.

    Dalam artikel tersebut, Tempo melaporkan mengenai acara seminar kepemimpinan di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada 28 Juni 2013. Seminar tersebut dihadiri oleh Jokowi, Mahfud MD dan Buya Syafii Maarif dengan moderator Rosiana Silalahi. Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

    Pada kesempatan tersebut, Joko Widodo harus menjawab sejumlah pertanyaan yang mendorongnya maju menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 2014.

    Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah sempat mengulas singkat karakter calon presiden idaman publik, yakni mampu bertindak nyata untuk persoalan rakyat dan jujur serta anti pencitraan. "Hanya itu ukurannya, IPK 4 bukan indikator," kata dia.

    Namun, dia buru-buru menambahkan IPK calon presiden sebaiknya tidak tiga ke bawah. Saat dia bertanya kepada Mahfud berapa IPK saat kuliah, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menjawab "IPK saya dulu 3,8."

    Giliran Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, jawabannya, "Dua saja tidak ada."

    Kebijakan Tempo

    Menurut Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, tidak ada kebijakan menghapus berita di Tempo, kecuali itu keputusan Dewan Pers. Sesuai pedoman media siber, media tidak dibenarkan menghapus berita di website sesuka hati.

    Tak dipungkiri, permasalahan teknologi kadang kala membuat eror sistem. Namun yang pasti, tidak ada kebijakan menghapus berita dari website Tempo.

    “Yang pasti, tidak ada kebijakan menghapus berita di Tempo, kecuali itu keputusan Dewan Pers. Sesuai pedoman media siber, media tidak boleh sesuka hati menghapus berita di website,” kata Setri, Selasa, 8 April 2025.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa Tempo menghapus berita Jokowi adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26424) Keliru: Video-video yang Memperlihatkan Penyiksaan WNI di Kamboja

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/04/2025

    Berita

    SEJUMLAH video beredar dalam sebuah utas di Twitter atau X [arsip] yang diklaim memperlihatkan penyiksaan terhadap warga negara Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja. 

    Video-video itu memperlihatkan sejumlah aksi penyiksaan, seperti perebusan manusia hidup, pemukulan, penyetruman, penyeretan, dan pemasungan. Di bagian akhir utas tersebut, diselipkan tautan penjualan produk kamera tersembunyi.



    Namun, benarkah video-video itu memperlihatkan penyiksaan WNI di Kamboja?

    Hasil Cek Fakta

    Warga negara Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan perjudian di Kamboja rentan mengalami kekerasan. Penelusuran jurnalis Tempo ke Kamboja mendapati fakta bahwa lebih dari 90 orang WNI meninggal di komplek-komplek perusahaan perjudian di sana selama tahun 2024. Sebagian dilaporkan meninggal dunia karena perkelahian antar sesama WNI.

    Meski WNI yang bekerja di Kamboja rentan mendapatkan kekerasan, namun video yang dibagikan dalam utas di X tersebut tidak terkait dengan penyiksaan tersebut. 

    Tempo memverifikasi empat video yang dibagikan dengan menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Berikut hasil penelusurannya:



    Video pertama dalam utas yang beredar memperlihatkan beberapa orang berkelahi dan salah satunya dimasukkan ke dalam panci besar bergambar tengkorak. Sesungguhnya peristiwa itu bukan kejadian nyata, melainkan atraksi untuk pertunjukan.

    Video aslinya ditemukan di akun TikTok @panuwatkaenpech yang memperlihatkan atraksi drama peperangan. Keterangan dalam video menyebutkan bahwa aksi itu hanya dilakukan atau diawasi oleh profesional. Akun tersebut juga mengunggah video atraksi serupa lainnya.



    Video kedua dalam utas yang beredar memperlihatkan dua orang berbaju putih diseret di lantai ruangan dengan kurungan-kurungan besi. Video itu sesungguhnya konten akun TikTok @zoeandunclerobert tentang permainan melarikan diri atau escape game.

    Perusahaan yang menyediakan permainan melarikan diri dari ruangan yang dikemas dengan suasana horor itu berada di Fullerton, California, Amerika Serikat. Hal ini membuktikan video itu bukan tentang penyiksaan WNI di Kamboja.



    Video ketiga dalam utas itu memperlihatkan empat orang anak yang disetrum hingga kejang. Namun saat dicermati, sesungguhnya anak yang berdiri itu tidak diikat. Video itu berasal dari Akun TikTok @Thuanlm1 yang kerap mengunggah konten kegiatan olahraga beberapa remaja dan aktivitas mereka di kamar mes.

    Video juga ditempeli tulisan berbahasa Vietnam yang berbunyi: Hinh ĂĄnh chi mang tinh chat minh hoa. Artinya: Gambar hanya untuk tujuan ilustrasi.

    Sementara takarir gambarnya berbunyi: ??ng ham vi?c nh? l??ng cao campuchia#xuhuong. Artinya: Jangan serakah dengan pekerjaan mudah dengan gaji tinggi kamboja#trend.



    Video berikutnya yang berhasil ditelusuri memperlihatkan sejumlah pria dipasung. Dikatakan mereka WNI yang disiksa di Kamboja, namun tak ada di antaranya yang berusaha memberontak, malah seorang di antaranya santai mengoperasikan ponsel.

    Saat dicermati, salah satu pria dalam video itu mengenakan kaos bertuliskan “HK Film Lighting” yang merupakan logo perusahaan perfilman asal Hong Kong. Website HK Film menyatakan bahwa perusahaan mereka beroperasi dengan memproduksi film, menyewakan studio, dan jasa lighting atau pencahayaan untuk produksi film.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video-video yang beredar memperlihatkan penyiksaan yang dialami WNI di Kamboja adalah klaim yang keliru.

    Rujukan