tirto.id - Menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus, media sosial diramaikan dengan unggahan yang menyebarkan informasi soal undian dan promo berhadiah. Namun, tidak semua informasi tersebut bisa dipercaya, sebagian di antaranya ternyata mengandung disinformasi, bahkan berpotensi merupakan bentuk penipuan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini misalnya, beredar di media sosial, klaim yang menyebut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membagikan token listrik gratis kepada masyarakat senilai Rp250 ribu dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Narasi itu disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “news update”(arsip), “info terkini 2025” dan “Breaking News” pada Rabu (6/8/2025) dan Minggu (10/8/2025), lewat unggahan poster, yang di antaranya turut mencatut logo PLN.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Unggahan itu menampilkan poster yang di antaranya mencatut logo resmi PLN serta menyertakan tautan yang diklaim sebagai link pendaftaran untuk mendapatkan token gratis. Dalam narasi yang dibagikan, masyarakat yang tertarik dengan penawaran token listrik gratis tersebut diminta untuk mengisi data melalui tautan tersebut guna memperoleh token listrik gratis.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
“Halo sobat PLN (Persero). Kabar Gembira Jelang Hari KEMERDEKAAN dari PT. PLN (persero) bagi-bagi token listrik gratis senilai Rp250.000,- Daftar dan segera klaim token gratis dari PLN Mobile. Klik link di bio untuk mendaftar dan segera klaim tokennya,” bunyi keterangan salah satu unggahan, pada Minggu (10/8/2025).
Periksa Fakta Token Listrik Gratis dari PLN HUT RI ke 80. foto/hotline periksa fakta tirto
ADVERTISEMENT
Sepanjang Minggu (10/8/2025) hingga Rabu (13/8/2025), atau selama empat hari tersebar di Facebook, unggahan itu telah memperoleh 275 tanda suka, 76 komentar, dan telah 13 kali dibagikan.
Lantas, bagaimana kebenaran informasi tersebut? Benarkah PLN membagikan token listrik kepada masyarakat senilai Rp250 ribu dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80?
(GFD-2025-28404) Hoaks Token Listrik Gratis dari PLN dalam Rangka HUT ke-80 RI
Sumber:Tanggal publish: 13/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, Tirto memverifikasi kebenaran klaim ini dengan mengunjungi situs resmi PLN berikut. Hasilnya, kami tidak menemukan informasi apapun yang berkaitan dengan klaim bahwa perusahaan milik negara tersebut membagikan token listrik kepada masyarakat senilai Rp250 ribu dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Penelusuran juga dilakukan di kanal media sosial resmi milik PLN di Instagram (pln_id) dan facebook (PLN 123) yang telah terverifikasi resmi centang biru. Di instagram PLN, memang terdapat unggahan yang memuat promo kemerdekaan bertajuk “Tambah Daya Tambah Merdeka” yang berlangsung pada tanggal 10-23 Agustus 2025.
Namun, promo tersebut berkaitan dengan program penambahan daya listrik, bukan pembagian token listrik gratis seperti yang diklaim di media sosial. Tidak ada satupun informasi yang membenarkan klaim bahwa PLN membagikan token listrik kepada masyarakat senilai Rp250 ribu dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Baca juga:Danantara Gabungkan Operasional PLTP Milik Pertamina dan PLN
Lebih lanjut, Tirto mencoba mengeklik tautan yang disertakan pada masing-masing unggahan tersebut. Tautan-tautan tersebut mengarahkan kami ke sebuah situs yang menampilkan formulir pendaftaran pemberian token listrik gratis. Formulir tersebut meminta sejumlah data pribadi seperti nama lengkap, alamat/domisili, usia, jenis kelamin dan nomor telepon pribadi yang tersambung dengan Telegram.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian menunjukkan, tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terafiliasi dengan situs resmi PLN. Alamat IP situs tersebut terindikasi milik CLOUDFLARENET, US dan domain utama dari situs tautan tersebut adalah qxdaft.it.com dan frmdft.it.com.
Domain atau alamat asal situs-situs tersebut bahkan tidak ada yang berakhiran .go.id, mengindikasikan situs tersebut tidak dikelola oleh pemerintah. Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.
Sejumlah akun yang menyebarkan klaim tersebut juga bukan merupakan akun Facebook resmi PLN. Dilansir dari Liputan6.com, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto mengatakan, informasi terkait pembagian voucher listrik yang mengatasnamakan PLN tersebut hoaks.
Penelusuran juga dilakukan di kanal media sosial resmi milik PLN di Instagram (pln_id) dan facebook (PLN 123) yang telah terverifikasi resmi centang biru. Di instagram PLN, memang terdapat unggahan yang memuat promo kemerdekaan bertajuk “Tambah Daya Tambah Merdeka” yang berlangsung pada tanggal 10-23 Agustus 2025.
Namun, promo tersebut berkaitan dengan program penambahan daya listrik, bukan pembagian token listrik gratis seperti yang diklaim di media sosial. Tidak ada satupun informasi yang membenarkan klaim bahwa PLN membagikan token listrik kepada masyarakat senilai Rp250 ribu dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Baca juga:Danantara Gabungkan Operasional PLTP Milik Pertamina dan PLN
Lebih lanjut, Tirto mencoba mengeklik tautan yang disertakan pada masing-masing unggahan tersebut. Tautan-tautan tersebut mengarahkan kami ke sebuah situs yang menampilkan formulir pendaftaran pemberian token listrik gratis. Formulir tersebut meminta sejumlah data pribadi seperti nama lengkap, alamat/domisili, usia, jenis kelamin dan nomor telepon pribadi yang tersambung dengan Telegram.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian menunjukkan, tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terafiliasi dengan situs resmi PLN. Alamat IP situs tersebut terindikasi milik CLOUDFLARENET, US dan domain utama dari situs tautan tersebut adalah qxdaft.it.com dan frmdft.it.com.
Domain atau alamat asal situs-situs tersebut bahkan tidak ada yang berakhiran .go.id, mengindikasikan situs tersebut tidak dikelola oleh pemerintah. Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.
Sejumlah akun yang menyebarkan klaim tersebut juga bukan merupakan akun Facebook resmi PLN. Dilansir dari Liputan6.com, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto mengatakan, informasi terkait pembagian voucher listrik yang mengatasnamakan PLN tersebut hoaks.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukan klaim yang menyebut bahwa PLN membagikan token listrik kepada masyarakat senilai Rp250 ribu dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-80 bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Tautan pendaftaran yang disertakan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi PLN. Tidak ada informasi resmi soal pembagian token listrik gratis tersebut di situs dan kanal media sosial resmi milik PLN.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Tautan pendaftaran yang disertakan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi PLN. Tidak ada informasi resmi soal pembagian token listrik gratis tersebut di situs dan kanal media sosial resmi milik PLN.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122145359702798437&id=61573953130486
- https://archive.ph/wIQAu
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122112516026954587&id=61578637613450
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122098801298969433&id=61579083000294
- https://www.instagram.com/pln_id/?hl=en
- https://web.facebook.com/cc123pln?_rdc=1&_rdr#
- https://www.instagram.com/p/DNKC_L6t-6p/?hl=en&img_index=1
- https://tirto.id/danantara-gabungkan-operasional-pltp-pertamina-dan-pln-hfl5
- https://urlscan.io/result/0198a169-fd6c-718d-a5cc-1c9d74ea56c8/
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/6126274/cek-fakta-hoaks-tautan-untuk-dapatkan-token-gratis-rp-250-ribu-dari-pln?page=2
(GFD-2025-28403) [KLARIFIKASI] Narasi Uang Mutilasi Pecahan Rp 100.000 Tidak Sepenuhnya Benar
Sumber:Tanggal publish: 12/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial, sebuah video mengenai uang mutilasi pecahan Rp 100.000 beredar pada awal Agustus 2025.
Uang mutilasi ialah uang hasil potongan uang asli yang dipotong, lalu disambung dengan uang palsu. Sehingga, memiliki nomor seri berbeda pada bagian kanan dan kirinya.
Pengguna media sosial menyebutkan, sudah ada Rp 600 miliar uang mutilasi yang diedarkan.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak sepenuhnya benar.
Informasi mengenai peredaran uang mutilasi Rp 600 miliar disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (5/8/2025):
Hati hati jangan sampai ketipu, dengan uang mutilasi ( 1 lembar uang, separo asli separonya palsu ) info yg beredar sdh 600 M
Uang mutilasi ialah uang hasil potongan uang asli yang dipotong, lalu disambung dengan uang palsu. Sehingga, memiliki nomor seri berbeda pada bagian kanan dan kirinya.
Pengguna media sosial menyebutkan, sudah ada Rp 600 miliar uang mutilasi yang diedarkan.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak sepenuhnya benar.
Informasi mengenai peredaran uang mutilasi Rp 600 miliar disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (5/8/2025):
Hati hati jangan sampai ketipu, dengan uang mutilasi ( 1 lembar uang, separo asli separonya palsu ) info yg beredar sdh 600 M
Hasil Cek Fakta
Isu mengenai uang mutilasi telah beredar sejak September 2023.
Terkait isu tersebut, Deputi Gubernur BI Doni P Joewono pernah menyampaikan bahwa BI belum pernah menerima laporan atau keluhan dari masyarakat terkait keberadaan rupiah mutilasi.
"Sampai hari ini belum ada laporan mengenai hal tersebut," kata Doni, sebagaimana diberitakan Kompas.com pada 21 September 2023.
Narasi mengenai uang mutilasi berkembang, hingga menuding bahwa uang itu bersumber dari bank.
Sebagaimana dilansir Kompas TV, narasi uang mutilasi berasal dari bank dinyatakan hoaks.
Kendati demikian, memang ada temuan uang mutilasi yang dilaporkan seorang pedagang baju di Purwokerto bernama Amel.
Sebagaimana diwartakan Harian Kompas, Amel datang ke Bank Indonesia (BI) untuk menukarkan uang Rp 692.000 berbagai pecahan hasil transaksi jual-beli.
Warga Wonosobo bernama Subur juga pernah menemukan uang mutilasi beberapa uang pecahan Rp 5.000 saat mencoba menukar uang rusak.
Meski uang mutilasi memang ada, tetapi hingga kini belum ada laporan dan bukti yang menunjukkan peredaran uang mutilasi pecahan Rp 100.000 mencapai Rp 600 miliar.
Narasi yang beredar merupakan hoaks berulang yang telah dibantah oleh Tim Cek Fakta Kompas.com sejak dua tahun lalu.
Terkait isu tersebut, Deputi Gubernur BI Doni P Joewono pernah menyampaikan bahwa BI belum pernah menerima laporan atau keluhan dari masyarakat terkait keberadaan rupiah mutilasi.
"Sampai hari ini belum ada laporan mengenai hal tersebut," kata Doni, sebagaimana diberitakan Kompas.com pada 21 September 2023.
Narasi mengenai uang mutilasi berkembang, hingga menuding bahwa uang itu bersumber dari bank.
Sebagaimana dilansir Kompas TV, narasi uang mutilasi berasal dari bank dinyatakan hoaks.
Kendati demikian, memang ada temuan uang mutilasi yang dilaporkan seorang pedagang baju di Purwokerto bernama Amel.
Sebagaimana diwartakan Harian Kompas, Amel datang ke Bank Indonesia (BI) untuk menukarkan uang Rp 692.000 berbagai pecahan hasil transaksi jual-beli.
Warga Wonosobo bernama Subur juga pernah menemukan uang mutilasi beberapa uang pecahan Rp 5.000 saat mencoba menukar uang rusak.
Meski uang mutilasi memang ada, tetapi hingga kini belum ada laporan dan bukti yang menunjukkan peredaran uang mutilasi pecahan Rp 100.000 mencapai Rp 600 miliar.
Narasi yang beredar merupakan hoaks berulang yang telah dibantah oleh Tim Cek Fakta Kompas.com sejak dua tahun lalu.
Kesimpulan
Narasi mengenai peredaran uang mutilasi Rp 600 miliar tidak sepenuhnya benar.
Pernah ada temuan uang mutilasi di Purwokerto dan Wonosobo, Jawa Tengah.
Kendati demikian, belum ada laporan mengenai peredaran uang mutilasi pecahan Rp 100.000 mencapai Rp 600 miliar.
Pernah ada temuan uang mutilasi di Purwokerto dan Wonosobo, Jawa Tengah.
Kendati demikian, belum ada laporan mengenai peredaran uang mutilasi pecahan Rp 100.000 mencapai Rp 600 miliar.
Rujukan
- https://www.facebook.com/tarjo.rchmn.5/videos/1283376976596011/
- https://www.facebook.com/vanesa.maharani.1420/videos/1426287751945129/
- https://www.facebook.com/queenda.jessycha/videos/2164282480665363
- https://www.facebook.com/tri.s.mihardjo/videos/753355907299199/
- https://money.kompas.com/read/2023/09/21/181100526/pastikan-tidak-ada-laporan-soal-rupiah-mutilasi-bi--itu-hoaks-
- https://www.kompas.tv/video/449183/peredaran-uang-mutilasi-dari-bank-news-or-hoax
- https://www.kompas.id/artikel/bank-indonesia-imbau-masyarakat-waspadai-uang-mutilasi
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/09/22/212100982/-klarifikasi-bi-belum-dapat-laporan-uang-mutilasi-rp-100.000?page=all
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28402) Menyesatkan: Biaya Administrasi Perbankan Naik pada 2025
Sumber:Tanggal publish: 13/08/2025
Berita
KLAIM mengenai kenaikan biaya administrasi bulanan perbankan naik pada 2025, beredar di Twitter [arsip], Instagram, serta Facebook (akun satu dan dua).
Konten tersebut memperlihatkan gedung BRI dengan keterangan jumlah kenaikan biaya administrasi sejumlah bank. Biaya administrasi Bank Mandiri sebesar Rp 12.500, Bank Negara Indonesia RP 11.000, Bank Tabungan Negara Rp12.500, dan Bank Rakyat Indonesia Rp 12.000.
Namun, benarkah bank-bank tersebut menaikkan biaya administrasi bulanan?
Konten tersebut memperlihatkan gedung BRI dengan keterangan jumlah kenaikan biaya administrasi sejumlah bank. Biaya administrasi Bank Mandiri sebesar Rp 12.500, Bank Negara Indonesia RP 11.000, Bank Tabungan Negara Rp12.500, dan Bank Rakyat Indonesia Rp 12.000.
Namun, benarkah bank-bank tersebut menaikkan biaya administrasi bulanan?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan informasi dari website resmi masing-masing bank dan pencarian gambar terbalik dari Google. Hasilnya, angka yang disebutkan dalam narasi yang beredar adalah jumlah biaya administrasi yang lama yang tidak berubah sampai sekarang. Tulisan dalam narasi yang beredar mirip dengan artikel berita yang terbit tahun 2021.
Gambar gedung dalam konten yang beredar, merupakan dokumentasi website BRI pada 25 Maret 2024. Konten tersebut memuat informasi bahwa BRI menjadi satu-satunya brand Indonesia yang masuk dalam Finance Global 500.
Artikel itu tidak membahas tarif biaya layanan bulanan.
Selain itu, data yang dihimpun Tempo dari website resmi Bank Mandiri, BRI, BTN dan BNI, memperlihatan tak ada perubahan dengan nilai yang mereka tentukan di periode sebelumnya. Tempo membandingkan biaya administrasi bulanan tersebut yang berlaku pada 2021.
Berikut tabel rangkuman biaya administrasi bulanan tabungan umum di beberapa bank tersebut:
Asal Mula Konten
Konten yang beredar tersebut, berawal dari akun Instagram tante.rempong.official [arsip] atau tanterempong.official. Artikel tersebut identik dengan artikel Suara.com pada 2021.
Di sisi lain, perlu dicatat juga bahwa biaya administrasi bulanan untuk jenis tabungan BRI Simpedes naik dari Rp5.500 menjadi Rp6.000, berdasarkan informasi dari sejumlah berita dan website BRI.
Terdapat juga narasi yang menyebutkan ada kenaikan biaya administrasi bulanan Bank BCA untuk jenis tabungan Xpresi. Kenaikan memang pernah terjadi dari Rp 7.500 menjadi Rp10 ribu.
Namun kenaikan itu terjadi awal tahun 2024 dan telah diumumkan di laman bank masing-masing.
Gambar gedung dalam konten yang beredar, merupakan dokumentasi website BRI pada 25 Maret 2024. Konten tersebut memuat informasi bahwa BRI menjadi satu-satunya brand Indonesia yang masuk dalam Finance Global 500.
Artikel itu tidak membahas tarif biaya layanan bulanan.
Selain itu, data yang dihimpun Tempo dari website resmi Bank Mandiri, BRI, BTN dan BNI, memperlihatan tak ada perubahan dengan nilai yang mereka tentukan di periode sebelumnya. Tempo membandingkan biaya administrasi bulanan tersebut yang berlaku pada 2021.
Berikut tabel rangkuman biaya administrasi bulanan tabungan umum di beberapa bank tersebut:
Asal Mula Konten
Konten yang beredar tersebut, berawal dari akun Instagram tante.rempong.official [arsip] atau tanterempong.official. Artikel tersebut identik dengan artikel Suara.com pada 2021.
Di sisi lain, perlu dicatat juga bahwa biaya administrasi bulanan untuk jenis tabungan BRI Simpedes naik dari Rp5.500 menjadi Rp6.000, berdasarkan informasi dari sejumlah berita dan website BRI.
Terdapat juga narasi yang menyebutkan ada kenaikan biaya administrasi bulanan Bank BCA untuk jenis tabungan Xpresi. Kenaikan memang pernah terjadi dari Rp 7.500 menjadi Rp10 ribu.
Namun kenaikan itu terjadi awal tahun 2024 dan telah diumumkan di laman bank masing-masing.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan biaya administrasi bulanan bank-bank Himbara, Bank Mandiri, BRI, BTN, dan BNI, naik pada Agustus 2025 ini adalah klaim menyesatkan.
Rujukan
- https://x.com/DS_yantie/status/1953656883027558631?t=xEbDLK9OF2rs0CgsmreLqA&s=08
- https://mvau.lt/media/cff5aecf-79da-4be9-aad5-394d2456c42f
- https://www.instagram.com/p/DNANwBahgON/
- https://web.facebook.com/wartadidesa/posts/wah-biaya-admin-bank-merah-bakal-naik-nih-/1321774423292202/?_rdc=1&_rdr
- https://web.facebook.com/muhammad.suaib1/posts/setelah-heboh-rekening-diblokir-kini-netizen-kaget-biaya-admin-bulanan-bank-terb/30713447488301679/?_rdc=1&_rdr
- https://bri.co.id/en/web/ppid/detail-news?title=membanggakan-bri-jadi-satu-satunya-merek-indonesia-yang-masuk-daftar-brand-finance-global-500
- https://www.bankmandiri.co.id/tarif-layanan#tarif-tabungan
- https://bri.co.id/fees-and-rates
- https://www.btn.co.id/id/Service-Rates/Individual/Produk-Dana/Tabungan-Transaksional/Tabungan-BTN-Batara
- https://www.bni.co.id/id-id/individu/simpanan/kartu-debit/kartu-debit-bni-mastercard
- https://www.suara.com/bisnis/2021/09/22/162502/rincian-lengkap-biaya-admin-bank-mandiri-bri-bni-bsi-dan-btn-mana-yang-paling-murah
- https://www.instagram.com/p/DNANwBahgON/
- https://archive.is/4pUhS
- http://suara.com
- https://www.bca.co.id/id/informasi/news-and-features/2023/12/01/10/25/perubahan-limit-transaksi-biaya-administrasi-bulanan /cdn-cgi/l/email-protection#2c4f49474a4d47584d6c5849415c43024f43024548
(GFD-2025-28401) Cek Fakta: Satu Wartawan Meninggal di Demo 13 Agustus Pati
Sumber:Tanggal publish: 13/08/2025
Berita
Murianews, Pati – Beredar kabar yang menyebutkan seorang wartawan meninggal saat meliput demo 13 Agustus di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hasil Cek Fakta Tim Murianews.com kabar tersebut hoaks.
Informasi seorang wartawan meninggal beredar luas dan dibagikan di aplikasi berbagi pesan, WhatsApp serta di Facebook. Pesan tersebut membagikan sebuah foto seorang pria tergeletak di atas bed ambulans.
Tampak kartu pers yang menunjukkan identitas pria tersebut. Dari kartu pers tersebut diketahui, pria itu merupakan wartawan tuturpedia dengan nama Lilik Yuliantoro.
Narasi menyebutkan, pria tersebut meninggal dunia saat meliput demo 13 Agustus di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut merupakan hoaks.
Penelusuran selengkapnya dapat dicek di halaman berikut.
Hasil Cek Fakta
Dalam siaran resmi yang diunggah di akun Instagram resminya, Tuturpedia menyataan kabar wartawan mereka Lilik Yuliantoro yang bertugas pada demonstrasi di Pati meninggal dunia merupakan hoaks.
”Beberapa berita yang beredar mengabarkan Lilik meninggal dunia hingga saat ini dapat kami pastikan hoax,” tulis Tuturpedia seperti dikutip, Rabu (13/8/2025).
Tuturpedia mengatakan, Lilik diduga kuat terkena imbas tembakan gas air mata saat meliput demonstrasi di Pendapa Kabupaten Pati.
”Maka kami dari dewan redaksi memohon doa agar wartawan tersebut dalam kondisi baik dan segera mendapat pertolongan,” lanjut Tuturpedia.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, kabar wartawan Tuturpedia, Lilik Yuliantoro meninggal adalah misinformasi dengan jenis misleading content atau konten menyesatkan.
Tim Tuturpedia menyatakan kabar tersebut merupakan hoaks. Lilik saat ini mendapatkan pertolongan akibat terkena tembakan gas air mata saat meliput demonstrasi di Pendapa Kabupaten Pati.
Halaman: 49/6508