• (GFD-2025-25950) Hoaks Prabowo Minta Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Mundur

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/03/2025

    Berita

    tirto.id - Pelaksanaan retret bagi kepala daerah terpilih yang digelar mulai tanggal 21 Februari hingga 28 Februari 2025 telah selesai dilaksanakan. Beragam dinamika sempat mewarnai pelaksanaan retret, mulai dari soal efisiensi anggaran, hingga sempat absennya kepala daerah kader PDI Perjuangan (PDIP) dalam kegiatan tersebut.

    Sehari sebelum pelaksanaan retret, Ketua Umum Partai PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan instruksi kepada seluruh kepala daerah terpilih dari partainya, agar menunda mengikuti kegiatan tersebut. Instruksi dari Ketum PDIP soal retret ini juga telah tertuang dalam surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan pada Kamis 20 Februari 2025.

    Hal ini memantik perbincangan hangat di media sosial, salah satunya soal klaim yang menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta kepala daerah dari PDIP yang tidak mengikuti retret untuk mundur.

    Narasi itu ditemukan diunggah oleh sejumlah akun. Di Facebook, klaim itu diunggah oleh akun “Senandung Community”(arsip) pada Minggu (23/2/2025) dan “Kami Oposisi”(arsip) pada Senin (24/2/2025). Kami juga menemukan unggahan serupa di TikTok melalui unggahan akun “adipangibran”(arsip) pada Minggu (23/2/2025).

    Sejumlah unggahan tersebut menyertakan video Prabowo yang berpidato, yang menyerukan akan menindak pihak yang bandel dan dablek. Terdapat keterangan teks dalam video tersebut yang mengaitkan pidato itu dengan kepala daerah kader PDIP yang tidak mengikuti retret.

    “Presiden Prabowo Subianto Meminta Kepala Daerah PDIP yang Tidak Ikut Retreat Silahkan Mundur,” tulis keterangan teks yang tertera dalam video tersebut.

    Sepanjang Minggu (23/2/2025) hingga Selasa (4/3/2025), atau selama sembilan hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh tiga ribu tanda suka, 606 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 869 kali.

    Lalu, benarkah klaim yang menyebut Presiden Prabowo meminta kepala daerah dari PDIP yang tidak mengikuti retret untuk mundur?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto secara utuh menonton video yang disertakan dalam unggahan. Dalam video tersebut, ia memang sempat berkata bahwa akan menindak pihak yang bandel dan dablek, namun tidak disebutkan siapa pihak tersebut.

    Kami lalu menelusuri konteks video tersebut secara utuh menggunakan fitur reverse image search dari Google. Hasilnya, kami menemukan bahwa potongan video pidato itu berasal dari momen pidato Prabowo dalam agenda Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Pidato itu diunggah secara utuh oleh kanal youtube Kompas TV berjudul “[FULL] Pidato Presiden Prabowo di Harlah ke-102 NU: Saya Merasa Nyaman dengan NU” pada Rabu (5/2/2025).

    Konteks asli ucapan Prabowo dalam pidato tersebut adalah keinginannya menindak anak buahnya yang melanggar hukum. Prabowo beralasan, penindakan untuk kebersihan institusi tersebut patut dilakukan demi bangsa dan warga Tanah Air.

    Purnawirawan TNI ini pun mengaku telah memberikan peringatan berkali-kali terkait kebersihan institusi, baik swasta maupun pemerintah.

    "100 hari pertama ya, saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, saya akan tindak," ucap Prabowo saat memberikan sambutan dalam agenda Hari Lahir ke-102 NU di Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Ia kembali mengingatkan aparat pemerintah agar menjaga kesetiaannya untuk masyarakat Indonesia. Prabowo mengaku tidak segan untuk menindak aparat yang berlaku di luar hukum. Dalam kesempatan itu, ia meminta aparat membersihkan diri sebelum dibersihkan.

    "Saya ingatkan semua aparat kesetiaanmu adalah pada rakyat dan bangsa Indonesia, kalau kau tidak setia, kalau kau menghalangi, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," tuturnya.

    Pidato itu sama sekali tidak ditunjukan bagi kepala daerah dari PDIP yang tidak mengikuti retret. Hingga akhir video itu, Prabowo sama sekali tidak menyinggung soal kader PDIP yang tidak mengikuti retret. Lagi pula video itu disampaikan pada Rabu (5/2/2025) jauh sebelum instruksi Megawati kepada kepala daerah kader PDIP untuk menunda mengikuti retret yang terbit pada Kamis (20/2/2025).

    Menukil laporan Tirto, Juru Bicara DPP PDIP, Ahmad Basarah, membantah adanya larangan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bagi para kadernya mengikuti retret kepala daerah.

    Dalam instruksi yang dikeluarkan DPP PDIP, menurut Basarah, Megawati hanya menginstruksikan anak buahnya untuk menunda keberangkatan, bukan melarang hadir di acara retret. Megawati, kata Basarah, bahkan meminta kepala daerah yang telah bergabung mengikuti retret angkatan pertama untuk mengikuti acara hingga selesai.

    “Jadi perlu kami tegaskan bahwa, Ibu Megawati Soekarnoputri dalam instruksi hariannya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan pada 20 Februari 2025 lalu, tidak pernah melarang para kadernya yang terpilih sebagai kepala daerah untuk ikut acara retret,” ungkap Basarah dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

    Sebelumnya, pada Senin (24/2/2025), setelah tiga hari absen dari agenda Retret Kepala Daerah, Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, bersama 18 kepala daerah PDIP, akhirnya tiba di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

    Pramono menegaskan bahwa dirinya dan 18 kepala daerah PDIP yang hadir di hari itu adalah rombongan terakhir yang mengikuti retret. Sehingga, terdapat 10 kepala daerah kader PDIP lain yang tak hadir. Mereka nantinya akan digantikan oleh para sekretaris daerah (sekda). Di antara kepala daerah kader PDIP yang tak hadir itu adalah Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan Bupati Asmat, Thomas Safanpo.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengatakan kepala daerah yang tak hadir dalam acara retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, tidak melanggar undang-undang (UU). Bima menyebut kepala daerah yang tak hadir hanya dikenakan sanksi kepanitiaan yang tak berefek apa pun pada kinerja mereka.

    "Sanksinya itu lebih kepada aturan dari kepanitiaan saat ini. Jadi, di undang-undang itu tidak ada, misalnya berujung pada hal-hal lain secara hukum, konsekuensinya tidak ada," kata Bima di Media Center, Akmil, Magelang, Jumat (21/2/2025).

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukan, klaim yang menyebut bahwa Presiden Prabowo meminta kepala daerah dari PDIP yang tidak mengikuti retret untuk mundur bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Video yang disertakan dalam unggahan adalah pidato Presiden Prabowo saat Harlah NU, Rabu (5/2/2025) dan tidak ditujukan untuk kepala daerah kader PDIP.

    Hingga Selasa (4/3/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan keterangan berupa pernyataan dari Presiden Prabowo atau sejumlah pihak terkait, yang membenarkan klaim bahwa Presiden Prabowo meminta kepala daerah dari PDIP yang tidak mengikuti retret untuk mundur.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25949) [HOAKS] Penemuan Kuda Bertanduk atau Unicorn di Hutan Kalimantan Utara

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menampilkan penemuan kuda bertanduk di hutan Kalimantan Utara.

    Dalam dunia mitologi, kuda bertanduk itu dikenal dengan sebutan unicorn. Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan rekayasa artificial intelligence (AI).

    Video soal penemuan kuda bertanduk di hutan Kalimantan Utara, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan beberapa orang sedang mengerubungi kuda bertanduk yang tergeletak di tanah.

    Terdapat keterangan demikian di video:

    MAKHLUK INI BENERAN ADA ?1Sosok Kuda Bertanduk ditemukan di salah satu hutan di Kalimantan Utara

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi soal penemuan kuda bertanduk di hutan Kalimantan Utara

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan akun TikTok Layar Dibalik ID pada 19 Februari 2025.

    Akun tersebut memberikan label bahwa video kuda bertanduk merupakan hasil rekayasa AI.

    Adapun akun TikTok Layar Dibalik ID merupakan penghasil konten AI. 

    Dalam keterangan di bio atau identitasnya, akun itu menerima jasa pembuatan konten yang dibuat oleh AI. Pemesanan dilakukan melalui email yang tertera di bio. 

    Selain itu, ketika dicermati terdapat kejanggalan yang menunjukkan bahwa konten itu merupakan hasil rekayasa AI. Salah satunya  yakni gawai dari salah satu orang dalam video yang tidak berbentuk. 

    Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal penemuan kuda bertanduk di Kalimantan Utara. 

    Kesimpulan

    Video soal penemuan kuda bertanduk di hutan Kalimantan Utara merupakan hasil rekayasa.

    Adapun video dibuat oleh salah satu akun TikTok yang menerima jasa pembuatan konten AI. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid soal penemuan kuda bertanduk di Kalimantan Utara. 

     

    Rujukan

  • (GFD-2025-25948) [HOAKS] Video Patrick Kluivert Takjub Lihat Tiki-taka Dewa United

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menghadirkan narasi yang mengeklaim pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Patrick Kluivert takjub melihat permainan tiki-taka klub Liga 1 Indonesia, Dewa United.

    Video itu beredar di media sosial pada akhir Februari 2025. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, tiki-taka merupakan gaya permainan berbasis penguasaan bola dengan umpan pendek cepat dan pergerakan pemain yang dinamis.

    Gaya permainan tiki-taka kerap dikaitkan dengan FC Barcelona, terutama saat di bawah asuhan Pep Guardiola pada 2008-2012. Timnas Spanyol juga kerap dikaitkan dengan tiki-taka saat menjadi juara Piala Dunia 2010.

    Video yang mengeklaim Patrick Kluivert takjub melihat permainan tiki-taka Dewa United muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini. 

    Akun tersebut membagikan kolase dua video.

    Video pertama menampilkan para pemain Dewa United bekerja sama mencetak gol. Kemudian, video kedua menampilkan Patrick Kluivert tengah duduk menyaksikan pertandingan dari tribune penonton.

    Video diberi keterangan:

    COACH PATRICK TERPUKAN DENGAN TIKTAKA EROPA ALA DEWA UNITED !!

    Dewa united menunjukkan tiki Taka terbaiknya saat di pantau Patrick Kluivert. 3 pelatih asal Belanda terpukau !!

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Patrick Kluivert takjub melihat permainan tiki taka Dewa United

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, unggahan itu merupakan gabungan dua video berbeda yang tidak saling terkait.

    Video pertama yang menampilkan para pemain Dewa United melakukan umpan satu-dua sentuhan identik dengan unggahan di kanal YouTube Dewa United ini. Video itu bisa dilihat pada detik ke-6.

    Video tersebut adalah momen ketika Dewa United menang melawan Arema Malang dengan skor 2-0 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada 11 Januari 2025.

    Tidak ada informasi valid Kluivert menyaksikan pertandingan itu.

    Kluivert memang pernah menghadiri pertandingan Dewa United saat melawan Persija Jakarta di Stadion Pakansari. Namun, pertandingan itu berlangsung pada 8 Februari 2025.

    Sementara, video kedua yang menampilkan Patrick Kluivert duduk di tribune penonton identik dengan unggahan kanal YouTube ini.

    Video itu menampilkan momen ketika Kluivert menyaksikan pertandingan antara Persita Tangerang melawan Persik Kediri di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 7 Februari 2025.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kluivert datang ke Stadion Indomilk Arena beserta jajaran stafnya, yakni Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg.

    Pertandingan itu berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Persita.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Patrick Kluivert takjub melihat permainan tiki-taka Dewa United tidak benar atau hoaks.

    Unggahan yang beredar merupakan gabungan dua video yang tidak saling terkait. 

    Video yang menampilkan pemain Dewa United melakukan umpan satu-dua sentuhan merupakan momen ketika mereka melawan Arema Malang di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor pada 11 Januari 2025.

    Tidak ada informasi valid Kluivert menyaksikan pertandingan itu. 

    Sementara, video yang menampilkan Kluivert duduk di tribune penonton adalah momen ketika ia menyaksikan pertandingan antara Persita Tangerang melawan Persik Kediri di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 7 Februari 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25947) [KLARIFIKASI] Mobil Maung Garuda Isi Bensin di Shell Sebelum Muncul Kasus Pertamina

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Mobil MV3 Garuda Limousine atau Maung Garuda terlihat mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell.

    Video Maung Garuda isi bensin di Shell beredar setelah ramai kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang melibatkan petinggi PT Pertamina Patra Niaga.

    PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian dioplos menjadi Pertamax.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan.

    Video Maung Garuda isi bensin di Shell disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (2/3/2025):

    Fiix, tengok tuh si Maung putih RI. 1 isi BBM di Pom Kerang Kuning... Artinya otomatis Pertamina gak di akui....

    Sopeng wiwokthetok PenipuRakyat mobil

    Hasil Cek Fakta

    Maung Garuda merupakan mobil yang diproduksi PT Pindad, industri pertahanan dalam negeri.

    Mobil tersebut digunakan sebagai mobil kepresidenan Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

    Maung Garuda mulai dipakai sebagai mobil kepresidenan tepat saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 di Gedung MPR/DPR RI pada Minggu, 20 Oktober 2024.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, video viral yang menampilkan mobil MV3 Garuda Prabowo Subianto mengisi bensin di Shell merupakan video lama.

    "Coba cek itu video berapa bulan yang lalu. Itu sekitar empat bulan yang lalu," kata Hasan pada Jumat (28/2/2025) seperti diwartakan Kompas.com.

    Hasan menjelaskan, pengisian BBM bisa dilakukan di mana saja tanpa tendensi apa pun.

    Mobil putih milik Prabowo itu diisi bensin di Shell sebelum ditetapkan sebagai Presiden RI. Terbukti dari pelat mobilnya yang masih bertuliskan “Garuda”.

    "Mengisi BBM bisa di mana saja tanpa tendensi apa pun," ujarnya.

    "Itu sebelum jadi mobil Presiden. Belum ada pelat Indonesia 1 atau RI 1," kata Hasan.

    Narasi yang beredar mengaitkan video dengan korupsi di Pertamina, di mana bensin jenis Pertamax dioplos dari Pertalite.

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS) sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah.

    Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, RS melakukan pembelian untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di depo untuk menjadi Ron 92.

    Kesimpulan

    Video Maung Garuda isi bensin di Shell disebarkan dengan konteks waktu yang tidak tepat.

    Kantor Kepresidenan mengatakan video tersebut dibuat sekitar empat bulan lalu, sebelum Prabowo ditetapkan menjadi Presiden RI.

    Maung Garuda baru digunakan sebagai mobil kepresidenan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada Minggu, 20 Oktober 2024.

    Rujukan