• (GFD-2025-27471) [SALAH] Video "Jokowi Menandatangani Izin Tambang Nikel Raja Ampat dan Jalan Trans Papua untuk Tambang"

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 07/06/2025

    Berita

    Beredar sebuah unggahan video [arsip] oleh akun Facebook “Putra” pada Sabtu (07/06/2025), dan juga akun instagram “bukan_fufufafa_” pada Sabtu (07/06/2025) dengan unggahan [arsip] yang sama. Unggahan tersebut menyebutkan Jokowi menandatangani izin usaha tambang nikel di Raja Ampat pada tahun 2017 dan klaim pembangunan infrastruktur Jalan Trans Papua hanya bertujuan untuk memudahkan logistik tambang dan “merampok” kekayaan alam Papua. Berikut narasi lengkapnya:

    Ada udang di Balik Batu sungguh Presiden ke 7 itu Berdarah Dingin tahun 2017 telah menandatangani ijin Usaha Nikel di Raja Ampat

    Ternyata Jokowi Membangun infrastruktur jalan Trans Papua ada tujuannya buat merampok Hasil kekayaan Papua lewat Gerombolannya, Dibuat jalan dan jembatan buat Logistik tambang Nikel dan baru terbongkar di Raja Ampat

    Caption di Facebook:

    Raja Ampat Terancam Tambang Nikel, Izin Terbit Sejak 2017 di Era Jokowi #saverajaampat

    Caption di Instagram:

    Masih bilang jokowi pahlawan….?Sakit kalian..!Pembangunan jalan Papua tujuannya apa ternyata ada udang di balik batu..Jokowi yg tanda tangani keberlanjutan yg meneruskan…Parah….

    Hingga artikel ini ditulis, di Facebook video tersebut telah ditonton lebih dari 2,1 Juta kali, disukai sebanyak 20.949 kali, 4.271 kali komentar, dan 2.835 kali dibagikan. Sedangkan, di Instagram video tersebut telah ditonton lebih 29,3 ribu kali, dan dikomentari sebanyak 307 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Jokowi menandatangani izin usaha tambang nikel di Raja Ampat pada tahun 2017″ dan “Jalan Trans Papua bertujuan untuk jalan dan jembatan logistik tambang nikel”. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

    Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui pemberitaan media nasional, memang benar terdapat izin usaha pertambangan nikel di Raja Ampat, salah satunya PT Gag Nikel yang izinnya terbit pada tahun 2017, saat Joko Widodo menjabat Presiden RI dan Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM. Namun, Presiden Jokowi menegaskan penerbitan atau perpanjangan izin tersebut adalah kewenangan teknis Kementerian ESDM.

    Kemudian pembangunan Jalan Trans Papua adalah proyek lama yang sudah direncanakan sejak era Presiden Soeharto, dengan tujuan utama membuka akses dan menurunkan harga logistik di Papua, bukan semata-mata untuk kepentingan tambang. Tidak ada bukti kuat pembangunan infrastruktur tersebut secara spesifik ditujukan untuk mempermudah logistik tambang nikel di Raja Ampat.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa “Jokowi menandatangani izin tambang nikel Raja Ampat dan Jalan Trans Papua untuk tambang” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content). Pernyataan resmi Presiden Jokowi menegaskan penerbitan atau perpanjangan izin tersebut adalah kewenangan teknis Kementerian ESDM, dan pembangunan infrastruktur Trans Papua memiliki tujuan utama membuka akses dan menurunkan harga logistik di Papua, bukan semata-mata untuk kepentingan tambang.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27470) Hoaks! Artikel Menag ungkap Jokowi gunakan dana haji 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan Facebook pada 9 Juni menampilkan tangkapan layar yang mengklaim Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan bahwa dana haji 2025 digunakan oleh Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo sebesar Rp1 triliun.

    Dalam narasi tersebut, masyarakat juga disebut diminta untuk mengikhlaskan dana tersebut sebagai bentuk amal di akhirat.

    Berikut judul dalam tangkapan layar unggahan tersebut:

    “Menag Nazaruddin Umar uang Haji Tahun ini dipakai lagi sama Jokowi satu Triliun Rakyat Minta Tolong Mengikhlaskannya anggap saja untuk amal kita di akhirat alam kubur”

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    “Jokowi kurap Biang Masalah Harus Diadili”

    Namun, benarkah artikel Menag ungkap Jokowi gunakan uang haji Rp1 triliun?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, nama media, tim redaksi, foto hingga waktu dalam tangkapan layar tersebut serupa dengan unggahan Kompas yang berjudul “Jemaah Haji Sempat Tak Bisa ke Mina, Menag: Telat Sedikit, Macet di Mana-mana”.

    Namun isi artikel aslinya tidak menyebutkan penggunaan dana haji oleh Presiden Jokowi, apalagi permintaan untuk mengikhlaskan satu triliun rupiah.

    Artikel tersebut hanya membahas persoalan teknis keberangkatan jemaah haji ke Mina dan Muzdalifah, termasuk penjelasan Menag mengenai kemacetan yang menyebabkan keterlambatan mobilisasi jemaah.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dengan demikian, tangkapan layar yang menyebut Presiden Jokowi memakai uang haji dan meminta masyarakat mengikhlaskannya adalah hasil suntingan.

    Klaim: Artikel Menag ungkap Jokowi gunakan uang haji 2025 sebesar satu triliun

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27469) Hoaks! Video Israel lancarkan serangan balasan besar-besaran

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok memperlihatkan potongan-potongan rekaman ledakan besar, asap hitam membumbung tinggi, dan bangunan yang terbakar.

    Video berdurasi sekitar satu menit tersebut telah ditonton lebih dari 20.000 kali, dan diberi narasi bahwa peristiwa tersebut merupakan aksi balasan Israel yang menyerang Iran tanpa ampun.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Tanpa ampun. Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran.

    Israel menghantam Iran dengan rentetan kekuatan besar yang mengguncang Iran hingga ke intinya. “

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah video tersebut merupakan Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, video dalam unggahan tersebut serupa dengan unggahan YouTube ITN Archive yang berjudul “Iraq War: Shock and Awe Assault on Baghdad Begins (2003)”.

    Dalam video asli tersebut dijelaskan bahwa pada 21 Maret 2003, jurnalis ITN John Irvine melaporkan langsung dari Baghdad, saat Amerika Serikat melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap ibu kota Irak.

    Serangan tersebut dikenal dengan istilah "shock and awe", yang bertujuan untuk mengejutkan dan melemahkan musuh melalui kekuatan militer yang dahsyat.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dalam satu malam, Amerika Serikat menembakkan 504 rudal jelajah ke kawasan pemerintahan di Baghdad. Gambar-gambar dramatis berupa cahaya ledakan di langit malam yang terekam oleh kamera ITN menjadi salah satu dokumentasi paling ikonik dari invasi Irak tahun 2003.

    Dengan demikian, video TikTok tersebut tidak sesuai dengan narasi judulnya, karena faktanya video dalam unggahan tersebut menampilkan cuplikan serangan Amerika Serikat ke Baghdad pada tahun 2003, bukan serangan Israel terhadap Iran.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27468) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Dampak Serangan Iran ke Haifa, Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Iran ke kota Haifa, Israel.

    Video itu memperlihatkan kobaran api besar dan asap membumbung tinggi.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu perlu diluruskan. Informasi dalam video itu keliru, sehingga berpotensi menjadi gangguan informasi.

    Video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Iran ke Haifa dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    MENCEKAMIRAN SERANG HAIFA, BALASAN ATAS SERANGAN ISRAEL KE FASILITAS NUKLIR

    Iran meluncurkan serangan rudal balistik dan drone ke sejumlah kota besar di Israel, termasuk kota industri Haifa. Serangan ini merupakan balasan langsung atas serangan udara Israel sebelumnya yang menghantam beberapa fasilitas vital di wilayah Iran.

    Screenshot Klarifikasi, video ini bukan dampak serangan Iran ke Haifa

    Hasil Cek Fakta

    Serangan balasan Iran ke Israel dikonfirmasi menghantam sejumlah titik, termasuk di Haifa. Akan tetapi, video yang beredar di Facebook dibagikan dengan konteks keliru.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video itu menggunakan Google Lens, dan menemukan bahwa video itu bukan memperlihatkan dampak serangan Iran di Haifa.

    Video yang sama ditemukan di kanal YouTube Reuters. Video tersebut diunggah pada 26 Maret 2022 dengan judul "Kebakaran besar di fasilitas penyimpanan Saudi Aramco".

    Peristiwa dalam video adalah kebakaran fasilitas penyimpanan milik perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco. Kebakaran itu disebabkan oleh serangan kelompok Houthi dari Yaman.

    Dilansir Al Jazeera, rudal Iran menghantam kompleks petrokimia Bazan di Haifa, kilang minyak terbesar di negara itu, yang memaksa penutupan operasi.

    Haifa juga mengalami serangan rudal kedua, yang menghantam beberapa bangunan tempat tinggal di lingkungan Neve Sha’anan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Iran ke Haifa dibagikan dengan konteks keliru.

    Memang benar serangan Iran merusak sejumlah fasilitas di Haifa. Namun, video yang beredar di Facebook adalah kebakaran di fasilitas milik Aramco, perusahaan minyak Arab Saudi.

    Rujukan