• (GFD-2025-27448) [KLARIFIKASI] Video Ini adalah Suasana Kabin di Air Algerie, Bukan Air India

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim memperlihatkan suasana kabin pesawat Air India AI171sebelum jatuh.

    Video itu dikaitkan dengan insiden pesawat Air India AI171 yang jatuh tidak lama setelah lepas landas dari bandara di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025) siang.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim sebagai suasana kabin pesawat Air India sebelum jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (16/6/2025):

    Beginilah suasana dalam pesawat air India sebelum j4tuh.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (16/6/2025), mengenai suasana kabin pesawat Air India sebelum jatuh.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar klip yang beredar, kemudian memasukkannya dalam kolom pencarian gambar Google. Metode ini disebut reverse image search.

    Hasil pencarian mengarahkan ke artikel di situs pemeriksa fakta India, The Quint.

    Lantas, diketahui bahwa klip yang beredar tidak terkait dengan kecelakaan Air India yang belakangan terjadi.

    Video serupa ditemukan di unggahan akun Facebook El Hidhab TV pada 23 September 2024.

    Keterangan unggahan menyebutkan, peristiwa dalam video terjadi dalam pesawat Air Algerie.

    Sebagaimana dilansir Echorouk Online, Air Algerie melaporkan adanya kerusakan teknis pada pesawat dengan nomor penerbangan AH3018, pada Minggu, 22 September 2024 pukul 11.02 waktu setempat.

    Pesawat itu hendak berangkat dari Algiers, Aljazair menuju Istanbul, Turkiye.

    Pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Houari Boumediene satu jam setelah lepas landas sebagai tindakan pencegahan dan memastikan keselamatan semua orang.

    Semua penumpang dan kru baik-baik saja. Para penumpang lantas dijadwalkan pada penerbangan selanjutnya.

    Kesimpulan

    Video suasana dalam pesawat Air Algerie disebarkan dengan konteks keliru.

    Pesawat Air Algerie AH3018 mengalami gangguan teknis pada 22 September 2024. Pilot memutuskan membawa pesawat kembali ke Bandara Houari Boumediene, Aljazair satu jam setelah lepas landas.

    Peristiwa tersebut tidak terkait dengan kecelakaan pesawat Air India AI171 di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27447) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Gebyar Hadiah Bank BCA 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk Gebyar Hadiah BCA tahun 2025. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 Juni 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Khusus Bagi Seluruh nasabah Bank BCA Tahun 2025*Gebyar Undian Bank Central Asia hadir lagi di Tahun 2025, Apresiasi dari Bank (BCA), Ayo buruan daftar & Menangkan hadiah nya.Apresiasi Hadiah Undian :
    • 3 Unit Mobil Mercedes Benz
    • 3 Unit Mobil BMW
    • 3 Unit Mobil Pajero Sport
    • 3 Unit Mobil CR-V Turbo
    • 3 Unit Mobil Fortuner
    • 3 Unit Mobil X Pander
    • 3 Unit Mobil BRIO
    • 3 Unit Mobil Sigra
    • 12 Unit Innova Zenix
    • 25 Unit Motor Scoopy
    • 120 Logam Mulia
    • 25 Unit Hp iPhone 16 Promax
    • 15 Unit Rumah Gratis
    • 25 Unit Umroh Gratis Masih banyak berbagai hadiah menarik & mewah lainnya dari Bank BCABuruan Daftar Sekarang (GRATIS)."
    Postingan itu juga disertai dengan tautan yang mengarah pada website tertentu.
    Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk Gebyar Hadiah BCA tahun 2025?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka website resmi Bank BCA, BCA.co.id. Di sana terdapat penjelasan bahwa program Gebyar Hadiah BCA tidak membutuhkan pendaftaran dari website tertentu.
    "Penipu menyebarkan informasi melalui SMS, WhatsApp, atau iklan di media sosial yang menawarkan pendaftaran, tukar poin atau cetak kupon yang mengatasnamakan program Gebyar Hadiah BCA, melalui link yang disediakan.
    Jika link diklik, akan diarahkan ke situs palsu Gebyar Hadiah BCA yang gambar-gambarnya diambil dari halaman resmi program Gebyar Hadiah BCA, lalu diminta mengisi data-data pribadi perbankan.
    Padahal, Program Gebyar Hadiah BCA tidak pernah meminta nasabah untuk mendaftar mencetak kupon undian atau menukar poin. Apalagi diminta mengisi data-data pribadi, itu fix penipuan.
    Semua nasabah yang memiliki Tahapan BCA, Tahapan Gold BCA, dan/atau Tahapan Xpresi BCA secara otomatis sudah dapat mengikuti program Gebyar Hadiah BCA dengan mengumpulkan poin yang bisa didapatkan dari menabung atau melakukan transaksi," bunyi pernyataan resmi Bank BCA.
    Penelusuran dilanjutkan dan kami menemukan tautan yang disertakan pada postingan tidak mengarah ke website resmi BRI. Tautan itu justru mengarah pada website yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram kita.
    Tentu ini sangat berbahaya karena merupakan indikasi pencurian data dan juga bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran untuk Gebyar Hadiah BCA tahun 2025 adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27446) Benar: Buramnya Citra Satelit Pulau Gag Raja Ampat di Google Maps 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    SEJUMLAH gambar beredar di WhatsApp, TikTok, dan Facebook yang diklaim memperlihatkan citra satelit Pulau Gag, di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, di Google Maps yang di-blur.

    Gambar tangkapan layar itu memperlihatkan Pulau Gag yang tampak buram. Narasi yang disertakan menyatakan kondisi itu aneh dan disengaja karena di peta digital lainnya, pulau tersebut tampak jernih.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah tampilan citra satelit Pulau Gag sengaja di-blur di Google Maps?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi itu dengan membandingkan citra satelit melalui Google Maps, Google Earth, dan Bing Map dari Microsoft. Selain itu, Tempo juga mewawancarai peneliti dan meminta konfirmasi dari Google dan pemerintah.

    Hasilnya, citra satelit Pulau Gag di Google Maps pada 2025 memang buram. Namun belum ada bukti, buramnya citra satelit tersebut karena ada permintaan dari pihak lain.

    Perbandingan Citra Satelit Pulau Gag



    Citra satelit Pulau Gag dapat diakses di Google Earth sejak tahun 1984. Pada periode berikutnya, tampilan citra satelit lebih jelas. Pembaruan Google Earth tahun 2014, memperlihatkan resolusi visual yang meningkat, meski terdapat area yang buram. 

    Area hutan yang gundul di Pulau Gag, mulai tampak tahun 2018. Tahun-tahun berikutnya, alih fungsi hutan terlihat semakin luas dengan area yang buram masih sama seperti tahun 2014. Saat ini, Google Earth belum menampilkan citra satelit Pulau Gag tahun 2025. 

    Sementara, citra satelit Pulau Gag pada 2025, dapat diakses lewat Google Maps. Saat Tempo mengakses citra satelit Pulau Gag pada 11 Juni 2025, area buram tampak lebih luas, bahkan menutupi hampir seluruh pulau seluas 6.500 hektare tersebut. 

    Tempo membandingkan dengan citra satelit yang disediakan oleh Bing Maps. Hasilnya, citra satelit Pulau Gag lebih jelas dan detail. Saat peta diperbesar, terlihat  lubang-lubang galian serta truk pengangkut.



    Analisis peneliti

    Hasil analisis Kelompok Pembela Hak Digital Masyarakat Asia Tenggara (SAFEnet), buramnya citra satelit Pulau Gag di Google Maps 2025, karena ada intervensi atau kesengajaan. Kesimpulan itu setelah SAFEnet membandingkan riwayat citra satelit di Google Earth dan Google Maps.

    Kepala Divisi Keamanan Digital SAFEnet, Daeng Ipul, mengatakan resolusi dan ketajaman citra satelit Google Earth meningkat pada 2023. Namun pada 2024, kualitas dan resolusi citra satelit justru menurun. “Pengaburan mulai terjadi, tapi belum secara penuh,” kata Daeng Ipul, 17 Juni 2025. 

    Kualitas citra satelit, semakin rendah di tahun 2025. Lapisan penutup (masking) transparan terlihat padat, mengakibatkan topografi dan infrastruktur penambangan nikel di Pulau Gag, tak lagi tampak seperti tahun sebelumnya. Menurut Daeng, ini menandakan adanya penggunaan teknik desain grafis (masking vektor)  atau pengaturan data spasial (raster aktif), untuk menutup area tertentu. 

    “Tapi apa alasan pemburaman, kami tentu tidak bisa mengetahuinya,” kata Daeng Ipul. Dia meminta Google agar lebih transparan terkait adanya permintaan pemburaman citra satelit di Pulau Gag di Google Maps.

    Dikutip dari Laporan Tempo edisi 17 Juni 2025, peneliti penginderaan jauh yang juga Kepala Pusat Riset Geoinformatika Badan Riset dan Inovasi Nasional, Muhammad Rokhis Khomaruddin, menduga buramnya tampilan Pulau Gag di Google Earth terjadi karena penggunaan data citra satelit beresolusi rendah. Menurut Rokhis, setiap platform peta memiliki perbedaan dalam menampilkan data. Hal itu disebabkan antara lain oleh kebijakan penyedia data dan ketersediaan data.

    “Bisa saja tampilan Pulau Gag di Google Earth berbeda dengan di Bing Maps, meski datanya berasal dari Maxar Technologies. Tinggal dilihat kapan akuisisi datanya dan berapa resolusinya,” ucap Rokhis pada 16 Juni 2025.

    Dia menambahkan, memang ada kecenderungan platform peta menampilkan gambar satelit yang tidak realtime, melainkan yang sudah direkam sebelumnya. "Resolusinya berbeda. Google menggunakan resolusi lebih rendah."

    Rokhis membedakan antara kasus buramnya gambar Pulau Gag dan pemburaman citra satelit obyek-obyek vital negara, seperti pangkalan militer. Dia menunjukkan tembakan layar Google Earth ke area Kompleks Komando Pasukan Khusus di Cijantung, Jakarta Timur. Pada gambar pangkalan militer itu, Google Earth menampilkannya sebagai area peta buta dengan keburaman 100 persen.

    Tanggapan Pemerintah dan Google

    Google menjelaskan di halaman mereka, bersedia melayani permintaan pemburaman rumah atau obyek private tertentu di Google Maps atau Google Street View. Pengguna juga dapat meminta pengubahan data atau melaporkan konten Google Maps yang dianggap bermasalah seperti spam, data berkualitas buruk, atau citra satelit yang telah kedaluarsa.

    Namun, mereka tidak melayani secara langsung terhadap permintaan memburamkan citra satelit. Permohonan pemburaman tampilan peta udara, bisa diajukan pemerintah kepada pihak ketiga yang menyediakan data untuk Google Maps. Citra satelit dan udara tersedia disediakan oleh penyedia pihak ketiga, secara komersial. 

    Communications Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan, dalam laporan Tempo edisi 17 Juni, menjelaskan, keburaman citra satelit di Google Earth dan Google Maps dapat disebabkan beberapa faktor. Di antaranya kondisi cuaca saat pengambilan gambar, perbedaan resolusi, usia data, atau proses teknis.

    “Hal itu disebabkan gambar-gambar tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk lembaga negara, organisasi survei geologi, dan penyedia citra komersial,” kata Feliciana.

    Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Sunindyo Suryo Herdadi, menyatakan lembaganya tidak pernah mengajukan permohonan pemburaman citra satelit Pulau Gag.

    “KESDM tidak pernah mengajukan permintaan ke Google atau pihak lain terkait hal tersebut,” kata Sunindyo melalui WhatsApp, Selasa, 18 Juni 2025.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi citra satelit Pulau Gag, Raja Ampat, di Google Maps buram adalah benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27445) [SATIR] Desain iPhone Terbaru

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    Beredar foto [arsip] dari akun Facebook Ade Irawan di grup “Himpunan Teknologi 🇮🇩 (HIMPUTEK)” pada Jum’at (4/4/2025) yang memperlihatkan desain kamera belakang iPhone yang menyerupai alat kelamin pria.

    Unggahan disertai narasi:

    “Mantap desain iPhone terbaru , inovatif tampil beda , walaupun di bully sana sini tetep jadi inspirasi brand lain”.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri asal foto tersebut dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan hasil foto sama persis yang berasal dari akun X @iDesigner3D yang diunggah pada Selasa (1/4/2025).

    Pada deskripsi profil akun X tersebut juga terdapat disclaimer bahwa setiap konsep smartphone yang diunggah adalah original dan tidak terafiliasi dengan merek smartphone manapun.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “desain iPhone terbaru” merupakan konten satir atau parodi (Satire or parody content).

    Rujukan