(GFD-2025-28389) Keliru, ASEAN Sebut Indonesia Akan Runtuh 2030 Akibat Utang

Sumber:
Tanggal publish: 13/08/2025

Berita

tirto.id - Di jagat maya, muncul unggahan gambar dengan narasi yang mengklaim bahwa ASEAN memprediksi Indonesia bakal runtuh pada 2030 akibat utang yang membengkak. Indonesia diklaim akan mengalami nasib serupa Sri Lanka terkait kondisi utang, menurut unggahan tersebut. Sri Lanka memang berada dalam cengkeraman krisis ekonomi terburuknya pada 2022 silam usai kehabisan devisa untuk membiayai impor sektor-sektor penting.

ADVERTISEMENT

Informasi ini marak beredar di sejumlah sosial media seperti X, Threads, Instagram, hingga TikTok. Salah satunya unggahan akun "@KangManto123" (arsip) di X yang menarasikan Indonesia bubar, disertai unggahan gambar yang mengklaim ASEAN menyatakan Indonesia akan bangkrut pada 2030 akibat utang.

let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

Gambar yang diunggah menampilkan ekonom ASEAN, Dong He, dengan keterangan di foto berbunyi, “ASEAN INGATKAN RI BISA RUNTUH 2030 AKIBAT UTANG MEMBENGKAK, NASIB BISA SERUPA SRI LANKA!”

let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

#gpt-inline3-passback{text-align:center;}

Akun tersebut juga menuliskan takarir berbunyi, “Pas sesuai ucapan Prabowo. 2030 Indonesia bubar!"

let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

#gpt-inline4-passback{text-align:center;}

Periksa Fakta hoaks ASEAN sebut Indonesia runtuh pada 2030 karena utang.

Hingga Selasa, 12 Agustus 2025, atau sekitar 11 hari postingan tersebut beredar di X, unggahan itu sudah mendapatkan 198 tanda suka, dan 81 kali dibagikan ulang oleh pengguna lain.

ADVERTISEMENT

Menurut pantauan Tirto, tak sedikit komentar yang mengaminkan narasi dan takarir dari pengunggah. Namun ditemukan juga beberapa komentar yang meragukan kebenaran narasi yang diklaim oleh akun X tersebut.

Bebera akun media sosial lainnya turut menyebarkan narasi serupa, terkait ASEAN yang diklaim menyatakan Indonesia runtuh 2030 akibat utang membengkak. Misalnya unggahan ini, ini, dan ini.

Namun, benarkah narasi yang menyebut bahwa ASEAN menyatakan Indonesia akan runtuh 2030 akibat utang membengkak?

Hasil Cek Fakta

Pertama, Tirto melakukan penelusuran dengan kata kunci “ASEAN memprediksi Indonesia akan runtuh 2030 serupa Sri Lanka” ke mesin pencarian Google. Namun, tidak ada satupun keterangan dari laman resmi ASEAN atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim informasi tersebut.

Selanjutnya, Tirto melakukan penelusuran lewat pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari gambar yang diunggah dan berfokus pada sosok Dong He yang dicatut dalam narasi yang beredar. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu terjadi saat momen konferensi pers bertajuk ASEAN+3 Regional Economic Outlook - July 2025 Update.

Dong He adalah Kepala Ekonom di ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO). Konferensi pers itu juga ditayangkan di YouTube dengan tanggal 23 Juli 2025.

Namun, setelah disimak, AMRO sama sekali tidak membicarakan soal utang Indonesia yang akan menyebabkan krisis. Dong He justru menyatakan konsultasi AMRO dengan Indonesia menunjukkan perekonomian berjalan sangat baik karena didorong permintaan domestik.

Terlebih, AMRO membantah narasi yang mengklaim bahwa ASEAN menyatakan Indonesia akan runtuh pada tahun 2030 seperti negara Sri Lanka. Hal itu disampaikan di laman resmi mereka melalui keterangan tertulis.

“Kami merasa perlu untuk menyampaikan klarifikasi bahwa AMRO tidak membuat pernyataan semacam itu,” tulis pernyataan resmi AMRO.

Laporan AMRO justru menyajikan analisis berbasis data mengenai kondisi dan prospek ekonomi makro Indonesia. Meskipun AMRO memperkirakan bahwa rasio utang pemerintah bisa meningkat secara bertahap mencapai sekitar 42 persen pada tahun 2029 apabila tren fiskal hari ini terus berlanjut. Tapi, mereka tidak memproyeksikan akan terjadinya kolaps maupun mengindikasikan akan adanya krisis di Indonesia.

Sebaliknya, AMRO memberikan apresiasi kepada otoritas yang telah menerapkan kebijakan fiskal secara hati-hati dan displin, serta telah mengambil langkah-langkah untuk memitigasi risiko peningkatan utang di tengah situasi eksternal yang menantang.

“AMRO juga memproyeksikan bahwa keberlanjutan utang Indonesia jangka menengah akan tetap kuat, dengan rasio utang diperkirakan tetap jauh di bawah aturan fiskal sebesar 60 persen dari PDB, dan juga lebih rendah dibandingkan rata-rata kawasan ASEAN,” tulis AMRO.

Baca juga:Kemenkeu Terbitkan Surat Utang Kangaroo Bond Senilai Rp8,5 T

Dengan begitu, AMRO sebagai lembaga riset regional yang didirikan negara-negara ASEAN ditambah Cina, Jepang, dan Korea Selatan itu, sama sekali tidak menyebut bahwa Indonesia akan runtuh pada 2030 akibat utang.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta Tirto menunjukkan narasi ASEAN menyatakan Indonesia akan runtuh pada tahun 2030 karean utang bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Gambar yang digunakan adalah momen konferensi pers AMRO yang dibubuhi narasi keliru. AMRO sendiri secara resmi membantah klaim yang beredar tersebut, dan justru menyebut tidak akan terjadi kolaps atau krisis di Indonesia.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Rujukan