KOMPAS.com - Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikabarkan erupsi pada Senin (22/9/2025). Kabar tersebut dibagikan oleh sejumlah akun media sosial.
Akun-akun itu membagikan video yang memperlihatkan kilatan cahaya di puncak gunung. Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim Gunung Guntur erupsi pada Senin (22/9/2025) dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Akun itu membagikan sebuah video disertai takarir "gunung guntur meletus".
(GFD-2025-29284) [HOAKS] Gunung Guntur di Garut Erupsi pada 22 September 2025
Sumber:Tanggal publish: 26/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, membantah kabar Gunung Guntur erupsi pada Senin (22/9/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh mengatakan, kilatan cahaya di kawasan gunung aktif Gunung Guntur dan Papandayan merupakan fenomena alam biasa.
Menurut Anwar, fenomena tersebut biasa terjadi pada awan Cumulonimbus dan bukan menunjukkan adanya ancaman erupsi.
"Tidak benar jika ada informasi bahwa fenomena ini adalah erupsi Gunung Guntur," kata Anwar, dikutip dari Antara, Senin (22/9/2025)
Fenomena petir dalam awan itu, kata dia, terjadi akibat akumulasi dan perbedaan muatan listrik di dalam awan badai.
Kristal es bermuatan positif terbawa ke puncak awan, sementara butiran air dan es yang lebih berat bermuatan negatif berkumpul di bagian bawah awan
"Ketidakseimbangan muatan ini menimbulkan pelepasan energi listrik di dalam awan, sehingga muncul kilatan cahaya yang dikenal sebagai intra-cloud lightning atau sheet lightning," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh mengatakan, kilatan cahaya di kawasan gunung aktif Gunung Guntur dan Papandayan merupakan fenomena alam biasa.
Menurut Anwar, fenomena tersebut biasa terjadi pada awan Cumulonimbus dan bukan menunjukkan adanya ancaman erupsi.
"Tidak benar jika ada informasi bahwa fenomena ini adalah erupsi Gunung Guntur," kata Anwar, dikutip dari Antara, Senin (22/9/2025)
Fenomena petir dalam awan itu, kata dia, terjadi akibat akumulasi dan perbedaan muatan listrik di dalam awan badai.
Kristal es bermuatan positif terbawa ke puncak awan, sementara butiran air dan es yang lebih berat bermuatan negatif berkumpul di bagian bawah awan
"Ketidakseimbangan muatan ini menimbulkan pelepasan energi listrik di dalam awan, sehingga muncul kilatan cahaya yang dikenal sebagai intra-cloud lightning atau sheet lightning," ujarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Gunung Guntur erupsi pada Senin (22/9/2025) adalah hoaks.
BPBD Garut menjelaskan, kilatan cahaya dari puncak Gunung Guntur merupakan fenomena alam yang biasa terjadi pada awan Cumulonimbus.
BPBD Garut menjelaskan, kilatan cahaya dari puncak Gunung Guntur merupakan fenomena alam yang biasa terjadi pada awan Cumulonimbus.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/4144342832475122
- https://web.facebook.com/reel/771467912461800
- https://web.facebook.com/reel/1875065446742525
- https://web.facebook.com/reel/793071977038028
- https://www.antaranews.com/berita/5126832/kilatan-gunung-guntur-papandayan-bpbd-itu-hanya-fenomena-alam
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29283) [SALAH] Prabowo Memilih Anies Baswedan Jadi Ketua KPK
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 27/09/2025
Berita
Akun Facebook “Asmara Asmara” pada Selasa (23/9/2025) mengunggah foto [arsip] disertai narasi :
“Dalam rapat Akhirnya pak prabowo langsung memilih pak anis jadi ketua kpk,”
Per Sabtu (27/9/2025), unggahan tersebut telah mendapat hampir 8.000 tanda suka, 3.000 komentar, dan dibagikan ulang 139 kali.
“Dalam rapat Akhirnya pak prabowo langsung memilih pak anis jadi ketua kpk,”
Per Sabtu (27/9/2025), unggahan tersebut telah mendapat hampir 8.000 tanda suka, 3.000 komentar, dan dibagikan ulang 139 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto yang menampilkan Prabowo bersama Anies dalam unggahan akun Facebook “Asmara Asmara” menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan foto serupa pada kanal YouTube Metro TV berjudul “Momen Prabowo ‘Gemas’ Pada Anies”.
Keterangan dalam video menyebutkan bahwa konten itu merupakan momen ketika Prabowo ditetapkan sebagai presiden terpilih dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (24/4/2024). Usai menyampaikan pidato, Prabowo menyapa Anies dan menggenggam erat lengannya.
Jadi, dapat dipastikan bahwa foto itu tidak terkait dengan narasi penunjukkan Anies sebagai Ketua KPK. Sampai saat ini jabatan Ketua KPK masih dipegang oleh Setyo Budiyanto. Setyo menjadi Ketua KPK periode 2024-2029 usai meraih suara terbanyak dalam pemilihan calon pimpinan KPK yang dilakukan Komisi III DPR RI pada Kamis (21/11/2024). Setyo meraih 46 suara dari 48 anggota Komisi III DPR yang memiliki hak pilih.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto yang menampilkan Prabowo bersama Anies dalam unggahan akun Facebook “Asmara Asmara” menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan foto serupa pada kanal YouTube Metro TV berjudul “Momen Prabowo ‘Gemas’ Pada Anies”.
Keterangan dalam video menyebutkan bahwa konten itu merupakan momen ketika Prabowo ditetapkan sebagai presiden terpilih dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (24/4/2024). Usai menyampaikan pidato, Prabowo menyapa Anies dan menggenggam erat lengannya.
Jadi, dapat dipastikan bahwa foto itu tidak terkait dengan narasi penunjukkan Anies sebagai Ketua KPK. Sampai saat ini jabatan Ketua KPK masih dipegang oleh Setyo Budiyanto. Setyo menjadi Ketua KPK periode 2024-2029 usai meraih suara terbanyak dalam pemilihan calon pimpinan KPK yang dilakukan Komisi III DPR RI pada Kamis (21/11/2024). Setyo meraih 46 suara dari 48 anggota Komisi III DPR yang memiliki hak pilih.
Kesimpulan
Unggahan foto berisi klaim “Prabowo memilih Anies Baswedan jadi ketua KPK” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
(GFD-2025-29282) [PENIPUAN] Tautan Bantuan Bibit Pohon Gratis dari Kemenhut
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 27/09/2025
Berita
Akun Facebook “Bantuan Pemerintah” pada Selasa (9/9/2025) mengunggah video [arsip] berisi narasi:
“🌱 17 Juta Bibit Gratis untuk Masyarakat 2025 🌱
Kementerian Kehutanan akan membagikan 17 juta bibit pohon secara gratis kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
Bibit berasal dari berbagai persemaian resmi dan mencakup tanaman kayu, buah (MPTS), serta penghijauan.
Mari bersama kita hijaukan Indonesia, tingkatkan ekonomi, dan jaga kelestarian alam! 🌳🌿.
Link daftar ada di bio profil 🌲🌲”
Per Sabtu (27/9/2025), unggahan tersebut dilihat sebanyak 157 kali.
“🌱 17 Juta Bibit Gratis untuk Masyarakat 2025 🌱
Kementerian Kehutanan akan membagikan 17 juta bibit pohon secara gratis kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
Bibit berasal dari berbagai persemaian resmi dan mencakup tanaman kayu, buah (MPTS), serta penghijauan.
Mari bersama kita hijaukan Indonesia, tingkatkan ekonomi, dan jaga kelestarian alam! 🌳🌿.
Link daftar ada di bio profil 🌲🌲”
Per Sabtu (27/9/2025), unggahan tersebut dilihat sebanyak 157 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan di bio profil akun Facebook “Bantuan Pemerintah”. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi Kementerian Kehutanan (kehutanan.go.id). Warganet justru diminta mengisi identitas pribadi seperti nomor telegram aktif dan asal provinsi.
Turnbackhoax kemudian mencari informasi di laman resmi Kementerian Kehutanan (kehutanan.go.id). Diketahui, Kemenhut menargetkan penyaluran 17 juta bibit pohon gratis untuk masyarakat di tahun 2025. Program ini merupakan upaya pemulihan lahan kritis dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, saat menelusuri akun Instagram resmi Kemenhut “kemenhut”, Turnbackhoax menemukan unggahan Direktorat Penghijauan dan Perbenihan Tanaman Hutan (PPTH) bersama Kemenhut pada Selasa (8/10/2024). Isinya menginformasikan cara untuk mendapatkan bibit pohon gratis, yakni:
Melalui pengajuan surat permohonan bibit Direktorat PPTH, atau;
Datang ke lokasi persemaian terdekat dengan membawa KTP dan mengisi formulir surat permohonan.
Tidak ditemukan informasi mengenai pendaftaran bibit gratis melalui tautan dari Facebook. Unggahan terbaru Instagram Direktorat PPTH (direktoratppth) pada Senin (22/9/2025) juga membantah adanya tautan pendaftaran bibit gratis.
"Belakangan beredar info soal 17 juta bibit gratis untuk masyarakat. Ini hoaks, ya!" tulis Direktorat PPTH di Instagram, Senin (22/9/2025).
Turnbackhoax kemudian mencari informasi di laman resmi Kementerian Kehutanan (kehutanan.go.id). Diketahui, Kemenhut menargetkan penyaluran 17 juta bibit pohon gratis untuk masyarakat di tahun 2025. Program ini merupakan upaya pemulihan lahan kritis dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, saat menelusuri akun Instagram resmi Kemenhut “kemenhut”, Turnbackhoax menemukan unggahan Direktorat Penghijauan dan Perbenihan Tanaman Hutan (PPTH) bersama Kemenhut pada Selasa (8/10/2024). Isinya menginformasikan cara untuk mendapatkan bibit pohon gratis, yakni:
Melalui pengajuan surat permohonan bibit Direktorat PPTH, atau;
Datang ke lokasi persemaian terdekat dengan membawa KTP dan mengisi formulir surat permohonan.
Tidak ditemukan informasi mengenai pendaftaran bibit gratis melalui tautan dari Facebook. Unggahan terbaru Instagram Direktorat PPTH (direktoratppth) pada Senin (22/9/2025) juga membantah adanya tautan pendaftaran bibit gratis.
"Belakangan beredar info soal 17 juta bibit gratis untuk masyarakat. Ini hoaks, ya!" tulis Direktorat PPTH di Instagram, Senin (22/9/2025).
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “pendaftaran bantuan bibit pohon gratis dari Kementerian Kehutanan” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).
(Ditulis oleh Vania)
(Ditulis oleh Vania)
Rujukan
(GFD-2025-29281) [HOAKS] SPBU Dibakar Massa karena Penunggak Pajak Dilarang Isi BBM
Sumber:Tanggal publish: 26/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Pertamina diklaim dibakar massa karena adanya larangan mengisi bahan bakar minyak (BBM) bagi penunggak pajak kendaraan.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang mengeklaim sebuah SPBU milik Pertamina dibakar massa karena melarang penunggak pajak mengisi BBM dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah SPBU dilalap api. Video itu diberi keterangan sebagai berikut:
Pom di bakar masa karena merasa jengkel dengan peraturan dan kebijakan pemerintah motor mati pajak ga boleh beli bensin.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang mengeklaim sebuah SPBU milik Pertamina dibakar massa karena melarang penunggak pajak mengisi BBM dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah SPBU dilalap api. Video itu diberi keterangan sebagai berikut:
Pom di bakar masa karena merasa jengkel dengan peraturan dan kebijakan pemerintah motor mati pajak ga boleh beli bensin.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak ditemukan informasi valid terkait adanya SPBU yang dibakar massa karena melarang pengisian BBM bagi penunggak pajak kendaraan.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search. Hasilnya diketahui bahwa video itu identik dengan unggahan akun Instagram @makassarsociety pada 12 Oktober 2024.
Keterangan dalam unggahan menyebutkan, peristiwa itu merupakan kebakaran SPBU di Subulussalam, Provinsi Aceh.
Dikutip dari Serambinews, lokasi kebakaran berada di salah satu SPBU di Jalan Teuku Umar Simpang Terminal Terpadu, Subulussalam atau biasa disebut SPBU Oyon pada 10 Oktober 2024.
Berdasarakan keterangan dari kepolisian, kebakaran di SPBU Oyon diduga terjadi akibat korsleting pada mobil pikap yang sedang mengisi BBM.
Awalnya, mobil itu mengalami kebakaran di bagian depan, namun api membesar dan menyambar salah satu tangki pengisian BBM di dekatnya.
Sementara itu, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun telah menegaskan bahwa informasi soal pembatasan pengisian BBM untuk kendaraan yang menunggak pajak adalah hoaks.
"Informasi itu adalah tidak benar atau hoaks," ujar Roberth MV Dumatubun sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (25/9/2025).
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search. Hasilnya diketahui bahwa video itu identik dengan unggahan akun Instagram @makassarsociety pada 12 Oktober 2024.
Keterangan dalam unggahan menyebutkan, peristiwa itu merupakan kebakaran SPBU di Subulussalam, Provinsi Aceh.
Dikutip dari Serambinews, lokasi kebakaran berada di salah satu SPBU di Jalan Teuku Umar Simpang Terminal Terpadu, Subulussalam atau biasa disebut SPBU Oyon pada 10 Oktober 2024.
Berdasarakan keterangan dari kepolisian, kebakaran di SPBU Oyon diduga terjadi akibat korsleting pada mobil pikap yang sedang mengisi BBM.
Awalnya, mobil itu mengalami kebakaran di bagian depan, namun api membesar dan menyambar salah satu tangki pengisian BBM di dekatnya.
Sementara itu, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun telah menegaskan bahwa informasi soal pembatasan pengisian BBM untuk kendaraan yang menunggak pajak adalah hoaks.
"Informasi itu adalah tidak benar atau hoaks," ujar Roberth MV Dumatubun sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (25/9/2025).
Kesimpulan
Video yang mengeklaim sebuah SPBU milik Pertamina dibakar massa karena adanya larangan mengisi BBM bagi penunggak pajak kendaraan merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Peristiwa dalam video aslinya merupakan momen ketika SPBU di Subulussalam, Provinsi Aceh terbakar pada 10 Oktober 2024.
Kebakaran itu terjadi karena ada mobil pikap yang mengalami korsleting saat sedang mengisi BBM.
Peristiwa dalam video aslinya merupakan momen ketika SPBU di Subulussalam, Provinsi Aceh terbakar pada 10 Oktober 2024.
Kebakaran itu terjadi karena ada mobil pikap yang mengalami korsleting saat sedang mengisi BBM.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1Hqu87Yh9h/
- https://www.facebook.com/share/r/1MNnVr3hmp/
- https://www.facebook.com/share/r/1Wa1XeRwHi/
- https://www.instagram.com/reel/DBBN7j2SIOb/?igsh=MXdoNGhmcWF1a2QyeA%3D%3D
- https://aceh.tribunnews.com/2024/10/10/polisi-sebut-penyebab-kebakaran-spbu-oyon-di-kota-subulussalam-akibat-korsleting-pikap-saat-isi-bbm?page=2
- https://money.kompas.com/read/2025/09/25/170330926/ramai-soal-kendaraan-mati-pajak-dilarang-isi-bbm-pertamina-itu-hoaks
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
Halaman: 57/6733