• (GFD-2025-26704) Benar: Dokumen Pernyataan Sikap yang Dikeluarkan Oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2025

    Berita

    SEBUAH foto dokumen pernyataan sikap sejumlah purnawirawan dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mengusulkan pergantian Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming, beredar di WhatsApp. 

    Dokumen tersebut ditandatangani oleh 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal dan 91 kolonel. Salah satu yang menandatangani dokumen itu adalah mantan wakil presiden, Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno.  



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa benarkah pernyataan sikap itu dikeluarkan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Google Lens, mesin pencarian Google, dan YouTube. Hasilnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI memang benar mengeluarkan pernyataan sikap agar wapres diganti.

    Bentuk dan isi dokumen itu, sama dengan yang diunggah oleh sejumlah media. Tribun Timur, bagian dari jaringan media Tribun Network, mempublikasikan dokumen itu melalui berita video berjudul 300 Purnawirawan TNI, Mantan Wapres, Menag dan Mantan Pimpinan 3 Matra TNI Desak Gibran Diganti, pada 22 April 2025.



    Pernyataan sikap itu pertama kali ditayangkan dalam siniar pakar tata negara Refly Harun di Youtube pada 17 April 2025. Akun YouTube lain milik MRohman Official, juga menayangkan kegiatan itu. 

    Pernyataan sikap tersebut dibacakan oleh Mayjen (Purn) TNI Sunarko di acara Silaturahmi Purnawirawan Prajurit TNI dengan Para Tokoh Masyarakat pada 17 April 2025. Tuntutan untuk mengganti Wapres Gibran berada dalam poin ke-8.

    Berikut isi dokumen Pernyataan Sikap Purnawirawan Prajurit TNI tersebut:

    Tanggapan Istana

    Presiden Prabowo Subianto menghargai dan memahami pernyataan sikap yang disampaikan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang berisi delapan poin saran terkait berbagai isu kebangsaan. 

    Hal tersebut disampaikan Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025.

    “Presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu. Karena kita tahu beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama dengan jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit itu. Oleh karena itu, beliau memahami itu,” ujar Wiranto dalam keterangan persnya kepada awak media usai pertemuan.

    Meski demikian, Wiranto menegaskan bahwa Presiden Prabowo tidak dapat memberikan respons secara spontan atas usulan tersebut. Menurutnya, Presiden perlu mempelajari secara cermat isi dari setiap poin yang diajukan, mengingat isu-isu yang disampaikan bersifat fundamental.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa dokumen pernyataan sikap yang dikeluarkan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI adalah benar.

    TIM CEK FAKTA TEMPO 

    **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]

    Rujukan

  • (GFD-2025-26703) Keliru: Video Kejaksaan Agung Sita Aset Kaesang Pangarep Terkait Kasus Tom Lembong

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di media sosial X [arsip] serta Facebook oleh akun satu dan akun dua, memuat klaim penggeledahan Kejaksaan Agung dan penyitaan uang anak bungsu Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Kaesang disebutkan terlibat dengan dugaan korupsi impor gula yang menyeret mantan Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong. 

    Video itu diikuti narasi yang tertulis, “Beberapa aset Kaesang yang disita oleh Kejari itu lebih dari 370 miliar. Ini uang hasil korupsi dari kasus Tom Lembong yang masuk yang masuk rekening Kaesang. Kejagung sudah dua kali menggeledah perusahaan Kaesang, hanya saja media tidak boleh meliput”.



    Namun, benarkah peristiwa penggeledahan dan penyitaan aset Kaesang Pangarep seperti dalam video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, konten tersebut telah direkayasa dari video asli yang milik program berita di Metro TV. Hingga artikel ini dipublikasikan, tidak ada penggeledahan maupun penyitaan aset milik Kaesang oleh Kejaksaan Agung. 

    Tempo mendapatkan petunjuk logo  ‘Primetime News’ di bagian bawah video. Logo teks itu merupakan program berita reguler milik Metro TV. Tempo menggunakan kata kunci di saluran Youtube Metro TV di YouTube untuk menelusuri sumber video yang identik. 

    Video 1



    Bagian video yang memperlihatkan enam koper berisi tumpukan uang itu pernah dipublikasikan oleh  Metro TV pada 3 Oktober 2024, berjudul: Duit Rp 372 Miliar Disita Dalam Kasus Duta Palma - [Primetime News]. Kasus tersebut merupakan tindak pidana korupsi dalam kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit yang dilakukan oleh Duta Palma Group di Kabupaten Indragiri Hulu.

    Penggeledahan dilakukan pada Selasa 1 Oktober 2024 di Menara Palma Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan yang dikelola oleh anak perusahaan PT Asset Pacific. 

    Video itu kemudian direkayasa dengan mengubah suara narator, menghilangkan teks asli, lalu menambahkan teks baru. 

    Video 2



    Pada detik ke-19, terdapat seorang pria berkemeja merah. Sesuai pemberitaan Metro TV, pria tersebut adalah Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar. Saat itu, dia memberikan penjelasan kepada jurnalis mengenai barang bukti kasus korupsi Duta Palma dan anak usahanya.

    Bagian tersebut tidak sesuai dengan narasi yang beredar. Pada video yang telah direkayasa, Kejaksaan Agung disebut melarang jurnalis atau media meliput penyitaan aset terhadap Kaesang. 

    Kasus yang menjerat Tom Lembong dan kasus PT Duta Palma juga berbeda. Tuduhan yang diarahkan ke Tom Lembong adalah dugaan korupsi impor gula saat menjabat Menteri Perdagangan RI. Sementara Duta Palma berkaitan dengan dugaan korupsi dan pencucian uang di bidang perkebunan dan pengolahan sawit.

    Perjalanan kasus Lembong saat artikel ini ditulis masih dalam tahap persidangan dengan agenda mendengarkan saksi-saksi. Nama Kaesang tidak pernah dikaitkan dengan kasus ini.

    Meski begitu, Kaesang Pangarep pernah dilaporkan oleh Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidillah Badrun ke KPK pada 7 September 2024. Laporan itu, menurut CNN Indonesia, terkait dugaan gratifikasi penggunaan fasilitas pesawat jet pribadi ketika melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan penyitaan aset Kaesang karena terseret kasus yang menjerat Tom Lembong adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26702) Cek Fakta: Makam Nabi Zulkifli Ditemukan di China

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2025

    Berita



    Murianews, Kudus – Ramai beredar narasi makam Nabi Zulkifli yang ditemukan di reruntuhan tembok besar china. Yuk cek fakta dan kebenarannya.



    Narasi makam Nabi Zulkifli beredar sejumlah platform media sosial baik di Youtube maupun TikTok. Salah satunya diunggah alfaqir_ilm7 pada (17/4/2025) lalu.



    ”Subhanallah Penemuan makan nabi Zulkifli dibalik tembok besar china,” tulis pemilik akun.



    Dalam video yang beredar, tampak salah satu titik tembok besar China longsor. Longsor itu disebutkan terjadi di Provinsi Hebei, China pada awal 2025.



    Namun dalam klaim yang diunggah akun lainnya, longsor itu terjadi di Xinjiang, Tiongkok yang juga terjadi pada awal 2025 ini. Meski begitu, kedua klaim itu sama-sama menarasikan adanya temuan makam kuno yang terdapat tulisan berbahasa arab.



    Narator di video itu menyebutkan dalam reruntuhan longsor itu, para peneliti menemukan sebuah ruangan bawah tanah yang dipenuhi ornament batu bertuliskan arab. Di bagian tengahnya terdapat batu nisan dengan nama dalam bahasa arab, Zulkifli.



    Untuk melihat unggahan dengan narasi makam Nabi Zulkifli ditemukan di runtuhan Tembok Besar China dapat diklik di tautan ini.



    Ini tangkap layar unggahan dengan narasi makam Nabi Zulkifli ditemukan di runtuhan Tembok Besar China.



    Tangkap layar unggahan yang menarasikan penemuan makam Nabi Zulkifli di runtuhan Tembok Besar China. (Istimewa/TikTok)

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Murianews.com menelusuri narasi tersebut di mesin pencarian Google dengan menggunakan kata kunci ”Makam Nabi Zulkifli di China”. Hasilnya, banyak artikel-artikel yang mengulas tentang klaim tersebut.



    Namun, tak satu pun yang menyebutkan temuan itu benar adanya. Sebab, belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah China sebagaimana video yang beredar tersebut.



    Kemudian, Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba mengganti kata kunci menggunakan ”Longsor China 2025”. Hasilnya, tidak ada berita longsor di dua provinsi sebagaimana disebutkan dalam narasi yang terjadi pada 2025.



    Longsor di Hubei terjadi pada 8 Juli 2023, sedangkan di Xinjiang terjadi pada 16 Januari 2024. Sementara, longsor yang terjadi pada awal 2025, terjadi di Sichuan.



    Tiga longsor di tempat dan waktu yang berbeda itu sama-sama tidak terjadi di kawasan Tembok Besar China.



    Kemudian setelah menelusuri dengan kata kunci ”Tembok Besar China Runtuh”, ditemukan artikel berjudul ”Waduh Tembok Besar China Tiba-tiba Roboh, Kenapa?” yang diterbitkan CNBC Indonesia pada 11 Januari 2022.



    Dalam artikel itu disebutkan tembok besar China roboh usai gempa magnitudo 6,9 di Provinsi Qinghai, China Barat Laut pada 8 Januari 2022.



    Tembok Besar runtuh sepanjang dua meter di daerah Shandan, Provinsi Gansu, China Barat Laut. Wilayah ini berjarak 114 kilometer dari pusat gempa di daerah Menyuan, Prefektur Otonomi Tibet Haibei di Qinghai.



    Penelusuran Selanjutnya...



    Lagi-lagi, tidak ada konfirmasi terkait temuan adanya makam yang disebut-sebut milik Nabi Zulkifli.



    Sejumlah media China seperti CGTN dan Xinhuanet juga tidak ada pemberitaan terkait runtuhnya Tembok Besar China dan ditemukannya makam kuno.



    Sedangkan, beberapa cuplikan dalam video diketahui menggunakan gambar yang diproduksi dengan teknologi AI.



    Adapun, Nabi Zulkifli diperkirakan hidup pada sekitar 1500 atau 1425 Sebelum Masehi. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1460 Sebelum Masehi untuk kaum Amoria di Damaskus.



    Berdasarkan sejumlah riwayat, Nabi Zulkifli dimakamkan di sebuah tempat yang kini menjadi wilayah Al Kifl, Irak, bukan di China.



    Melansir dari herald.id, jejak sejarah Islam di China memang memiliki dasar kuat. Salah satunya dibawah sahabat Rasulullah, Sa’ad bin Abi Waqqas yang diutus ke Dinasti Tang pada abad ke-7.



    Sa’ad disebut sebagai orang pertama yang berdakwah di Tiongkok dan diyakini dimakamkan di Gunung Luhu, Guangzhou.



    Di kota ini pula berdiri Masjid Huaisheng, yang dikenal sebagai salah satu masjid tertua di dunia.



    Kesimpulan...



    Dikutip dari laman cekfakta.com, TurnBackHoax menelusuri lebih lanjut dengan cara mengunduh video tersebut dan menganalisisnya dengan alat pendeteksi AI, Hive Moderation.



    Hasilnya, konten tersebut adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI). Probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,5 persen.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, klaim yang menyebutkan Makam Nabi Zulkifli ditemukan di reruntuhan Tembok Besar China masuk dalam kategori disinformasi jenis misleading content atau konten menyesatkan.



    Belum ada bukti yang menyebutkan temuan tersebut merupakan Makam Nabi Zulkifli. Adapun kejadian runtuhnya Tebok Besar China tidak terjadi pada awal 2025 ini. Peristiwa Tembok Besar China roboh terjadi pada 8 Januari 2022.



    Konten tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI). Probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,5 persen setelah dideteksi menggunakan Hive Moderation.
  • (GFD-2024-26701) CEK FAKTA: DJP Bisa Akses Mutasi Rekening Imbas CoreTax Mulai 2025?

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita

    CEK FAKTA: DJP Bisa Akses Mutasi Rekening Imbas CoreTax Mulai 2025?

    Sebuah surat yang menarasikan imbauan perpajakan viral di media sosial.

    Sebuah surat yang menarasikan imbauan perpajakan viral di media sosial. Pasalnya, isi surat tersebut mengklaim bahwa imbas implementasi CoreTax pada 1 Januari 2025 mendatang menjadikan segala bentuk informasi dari kartu kredit dan rekening bank, termasuk saldo dan mutasi pengguna dapat dilihat oleh Direktur Jenderal Perpajakan (DJP).

    Lalu, benarkah DJP bisa akses mutasi rekening dan kartu kredit mulai Januari 2025? Simak penelusurannya.

    Hasil Cek Fakta

    Melalui akun X resminya, DJP mengklaim bahwa pihaknya tidak memiliki sistem yang dapat mengakses data dan kartu kredit.

    DJP juga mengonfirmasi bahwa surat imbauan perpajakan yang beredar di media sosial saat ini merupakan informasi palsu atau hoaks.

    "#KawanPajak terdapat penyebaran Hoaks mengatasnamakan DJP, mohon agar #KawanPajak melakukan cek dan ricek terkait informasi yang beredar, ya," tulis DJP.

    Selain itu, DJP mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi terkait hal tersebut dan dapat melakukan konfirmasi ke pihak DJP dengan menghubungi KPP terdekat atau @kring_pajak 1500200.

    Kesimpulan

    Informasi terkait DJP dapat mengakses mutasi rekening dan kartu kredit mulai Januari 2025 pada surat yang beredar di media sosial merupakan berita hoaks.

    Faktanya, pihak DJP tidak memiliki sistem yang dapat mengakses data rekening dan kartu kredit, sehingga segala bentuk data terkait rekening bank dan kartu kredit tidak dapat diakses oleh DJP.

    Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Referensi:

    https://x.com/DitjenPajakRI/status/1830543367370932464?t=3zXUgX1u9r-s-0-AnDCxjg&s=08

    Reporter Magang : Maria Hermina Kristin

    Rujukan