• (GFD-2025-28787) Keliru: Video Rumah Ketua DPR RI Puan Maharani Dijarah

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    SEBUAH video diklaim memperlihatkan penjarahan di rumah Ketua DPR RI Puan Maharani, beredar di Facebook [arsip] pada 31 Agustus 2025. Video itu menampilkan sejumlah orang memanjat pagar dan merusak bangunan. Dinding bagian depan juga dipenuhi coretan. 

    Konten ini viral di tengah aksi penjarahan dan perusakan rumah anggota DPR RI serta Menteri Keuangan Sri Mulyani oleh kelompok tak dikenal pada 30-31 Agustus 2025.



    Namun, benarkah rumah Puan Maharani dijarah?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkannya dengan sumber kredibel. Hasilnya, video tersebut bukan penjarahan rumah Puan Maharani.



    Video identik pernah diunggah akun YouTube Lenggarazis1525 pada 8 Oktober 2020 dan Kompas TV Malang edisi 12 Oktober 2024. Kedua sumber menyebut peristiwa itu adalah unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Kota Malang yang berakhir rusuh, Kamis, 8 Oktober 2020.

    Massa melempari Gedung DPRD dan Balai Kota Malang dengan batu, merusak sejumlah fasilitas umum dan kendaraan, bahkan membakar mobil dinas.

    Mengutip Kompas.com, massa memprotes UU Cipta Kerja memenuhi kawasan Bundaran Tugu. Mereka melempari Gedung DPRD dan Balai Kota Malang. Sebuah mobil patroli Satpol PP dibakar dalam kondisi terbalik. Tiga mobil di halaman Balai Kota juga rusak akibat lemparan. Kericuhan ini terjadi dua kali dalam satu hari.

    Rumah Puan Didatangi Massa

    Meski tidak dijarah, menurut Wartakota, rumah Ketua DPR RI Puan Maharani ikut digeruduk massa pada Minggu, 31 Agustus 2025. Dalam video yang beredar, massa berteriak memanggil Puan keluar. Namun, ia tak menemui mereka sepanjang hari. Menurut akun YouTube Tribun Jambi, sekitar pukul 04.00 WIB massa sempat mencoba merobohkan pagar dan menerobos masuk, tapi aparat keamanan menggagalkannya.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim rumah Puan Maharani dijarah adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28786) Keliru: Ada Korban Pemerkosaan di Tengah Demonstrasi yang Dirawat di RSU UKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    SEBUAH tangkapan layar dengan klaim korban pemerkosaan selama aksi unjuk rasa di Jakarta beredar di WhatsApp [arsip] dan X pada 31 Agustus 2025. Korban disebut dirawat di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI).

    Gambar itu menampilkan bagian kaki terlilit lakban disertai imbauan agar perempuan yang tinggal di indekos berhati-hati. “Stay safe buat perempuan yang kost sendiri,” tulis narasi yang menyebar.



    Benarkah ada korban pemerkosaan dalam demonstrasi Jakarta sepekan terakhir?

    Tempo memverifikasi klaim tersebut lewat pencarian di Twitter Advanced Search dan menghubungi RSU UKI. Petugas rumah sakit membantah mereka merawat korban pemerkosaan terkait demonstrasi akhir Agustus. “Itu hoaks. Tidak ada pasien yang dimaksud,” kata petugas RSU UKI kepada Tempo, 1 September 2025.

    Hasil penelusuran di Twitter Advanced Search dengan akun @JawsOfLifes dan kata kunci “perkosa” menemukan jejak cuitan akun itu. Pemilik akun sudah mengklarifikasi tidak ada pasien korban pemerkosaan yang dirawat malam itu. Kemungkinan, twit yang beredar sudah dihapus.

    Pegawai marketing RSU UKI, Rudi, juga menyatakan tidak ada pasien korban pemerkosaan dalam beberapa hari terakhir, seperti dilaporkan Kompas.com.

    Kericuhan memang terjadi dalam gelombang demonstrasi sejak 25 hingga 31 Agustus 2025. Aksi ini bermula dari kelompok yang menamakan diri “Revolusi Rakyat Indonesia” pada 25 Agustus.

    Pada 28 Agustus, buruh dan sejumlah elemen masyarakat sipil turun ke jalan menuntut kesejahteraan serta percepatan pembahasan RUU Ketenagakerjaan dan RUU Perampasan Aset. Namun, demonstrasi berujung bentrok dengan aparat.

    Situasi memanas setelah pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas terlindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta pada 28 Agustus malam. Tewasnya Affan memicu protes di 13 daerah dan memicu kericuhan.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Tempo menyimpulkan, klaim adanya korban pemerkosaan yang dirawat di RS UKI dalam rangkaian demonstrasi di Jakarta akhir Agustus 2025 adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28785) CEK FAKTA: Hoaks! Rumah Dinas Wagub Jatim Emil Dardak Dibakar dan Dijarah Massa

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Sebuah unggahan di platform X menarasikan bahwa rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dibakar dan dijarah massa. Klaim itu muncul di tengah memanasnya aksi demonstrasi sejak 25 Agustus 2025 yang meluas dari Jakarta ke sejumlah kota besar, termasuk Surabaya.

    Dalam unggahan tersebut, disertakan pula narasi:
    “Rumah Dinas Wagub Jatim Emil Dardak dan Arumi Bachsin Dibak*r, Barang-barang juga Dijarah.”

    Unggahan ini kemudian viral dan memicu keresahan publik.

    https://x.com/pencintaproduk/status/1962022977308078529

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta TIMES Indonesia melakukan penelusuran dan menemukan fakta berbeda. Foto yang beredar dalam unggahan tersebut bukan rumah dinas Emil Dardak, melainkan Gedung Negara Grahadi di Jalan Raya Gubernur Suryo, Surabaya. Bagian barat gedung ini dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025) malam sekitar pukul 21.38 WIB, saat kerusuhan pecah di sekitar lokasi demonstrasi.

    Kebakaran merusak sejumlah ruangan penting di Grahadi, di antaranya ruang kerja Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, ruang Kepala Biro Umum, ruang Protokol, serta ruang Biro Rumah Tangga.
    Sumber: Breaking News: Demo Ricuh Surabaya, Ruang Kerja Wagub Jatim Emil Dardak Dibakar Massa

    Tidak ada bukti yang menunjukkan rumah dinas Emil Dardak maupun istrinya, Arumi Bachsin, dibakar atau dijarah massa.

    Kesimpulan

    Klaim informasi rumah dinas Wagub Jatim Emil Dardak dibakar dan dijarah massa adalah palsu alias hoaks. Foto yang beredar merupakan bagian barat Gedung Negara Grahadi, bukan rumah dinas Emil Dardak.
    TIMES Indonesia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi di media sosial tanpa verifikasi dan selalu memeriksa kebenarannya melalui sumber resmi atau media terpercaya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28784) [SALAH] Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Selalu Menantang Indonesia Berperang di Laut Ambalat

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    Beredar sebuah unggahan [arsip] oleh akun Facebook “Ivan Ivan” pada Jumat (29/08/2025). Unggahan tersebut menyebutkan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim selalu menantang Indonesia berperang di Laut Ambalat. Berikut narasi pendukungnya:

    Malaysia militer ingin perang dengan Indonesia

    Hingga artikel ini ditulis, postingan tersebut telah mendapatkan lebih dari 228 ribu kali tayangan, disukai lebih dari 2,3 ribu kali, menuai 519 kali komentar, dan 198 kali dibagikan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selalu menantang Indonesia berperang di Laut Ambalat” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim.

    Penelusuran tersebut mengarah kepada pemberitaan dari beberapa media nasional. Berdasarkan informasi yang didapatkan, Anwar Ibrahim, sebagai Perdana Menteri Malaysia, memang menegaskan pentingnya membela kedaulatan wilayah Malaysia, termasuk dalam sengketa Ambalat, namun ia tidak pernah menyatakan secara terbuka atau resmi tantangan perang kepada Indonesia.

    Dalam isu Laut Ambalat, pernyataan Anwar lebih menekankan pada penyelesaian lewat jalur diplomasi dan dialog, bukan provokasi perang. Pemerintah Malaysia dan Indonesia sepakat agar konflik di Ambalat diselesaikan melalui negosiasi damai dan kerja sama, bukan ancaman militer atau perang. Indonesia dan Malaysia sepakat mengelola Ambalat secara bersama. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/6/2025).

    Kesimpulan

    Unggah berisi klaim “Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selalu menantang Indonesia berperang di Laut Ambalat” adalah konten yang menyesatkan (misleading content). Anwar Ibrahim, sebagai Perdana Menteri Malaysia, tidak pernah menyatakan secara terbuka atau resmi tantangan perang kepada Indonesia.

    (Ditulis oleh Desta Ardiansyah)

    Rujukan