KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diklaim telah mengungkap kepemilikan sertifikat laut milik mantan Gubernur DKI, Jakarta Anies Baswedan dan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Sebagai konteks, kasus pagar laut dari bambu yang secara misterius muncul di perairan Kabupaten Tangerang, Banten ramai diperbincangkan sejak awal tahun.
Informasi mengenai KPK mengungkap kepemilikan sertifikat laut milik Anies dan Said Didu disebarkan oleh akun TikTok ini dan ini.
Konten serupa juga ditemukan di Facebook dan disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.
Pengguna media sosial menyertakan foto sebuah sidang, menampilkan jajaran hakim.
Berikut teks yang tertera pada gambar yang diunggah salah satu akun pada 6 Februari 2025:
kpk menjelaskan tentang ada nya kepemilikan sertifikat laut dengan atas mama sebagai berikut1 anis baswedan2 sahiddidu
(GFD-2025-25920) [HOAKS] KPK Ungkap Sertifikat Laut Milik Anies Baswedan dan Said Didu
Sumber:Tanggal publish: 28/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Foto yang dipakai pengguna media sosial adalah serupa dengan foto yang terdapat di situs web Warta Berita Satu.
Foto tersebut merupakan momen pembacaan surat tuntutan kasus korupsi rumah DP rumah Mantan Dirut Perumda Sarana Jaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, 12 Februari 2025.
Pengguna media sosial juga menyebutkan nama media daring Kumparan.
Kumparan memang mewartakan soal identitas dari pemilik perusahaan yang mempunyai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di lokasi pagar laut, yang diungkap oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid.
Kendati demikian, tidak ada nama Anies Baswedan dan Said Didu yang disebutkan.
Dilansir Kompas.com, sejauh ini baru ada dua nama yang diungkap, yakni PT IAM dan PT CIS.
PT IAM diduga berada di area yang sama dengan kantor utama perusahaan yang terafiliasi proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
PIK 2 adalah proyek kawasan elite lanjutan PIK 1 yang digarap Agung Sedayu Grup milik Sugianto Kusuma alias Aguan bersama Salim Group yang dipimpin Anthony Salim.
Sementara PT CIS terafiliasi dengan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang juga bertanggung jawab terhadap pembangunan proyek PIK 2.
Foto tersebut merupakan momen pembacaan surat tuntutan kasus korupsi rumah DP rumah Mantan Dirut Perumda Sarana Jaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, 12 Februari 2025.
Pengguna media sosial juga menyebutkan nama media daring Kumparan.
Kumparan memang mewartakan soal identitas dari pemilik perusahaan yang mempunyai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di lokasi pagar laut, yang diungkap oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid.
Kendati demikian, tidak ada nama Anies Baswedan dan Said Didu yang disebutkan.
Dilansir Kompas.com, sejauh ini baru ada dua nama yang diungkap, yakni PT IAM dan PT CIS.
PT IAM diduga berada di area yang sama dengan kantor utama perusahaan yang terafiliasi proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
PIK 2 adalah proyek kawasan elite lanjutan PIK 1 yang digarap Agung Sedayu Grup milik Sugianto Kusuma alias Aguan bersama Salim Group yang dipimpin Anthony Salim.
Sementara PT CIS terafiliasi dengan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang juga bertanggung jawab terhadap pembangunan proyek PIK 2.
Kesimpulan
Narasi mengenai KPK mengungkap kepemilikan sertifikat laut milik Anies Baswedan dan Said Didu merupakan hoaks.
Kementerian ATR/BPN mengungkap dua perusahaan pemilik SHGB di lokasi pagar laut, tetapi tidak ada nama Anies dan Said.
Foto yang dipakai dalam unggahan bersumber dari kasus berbeda, yakni sidang perkara korupsi Mantan Dirut Perumda Sarana Jaya.
Kementerian ATR/BPN mengungkap dua perusahaan pemilik SHGB di lokasi pagar laut, tetapi tidak ada nama Anies dan Said.
Foto yang dipakai dalam unggahan bersumber dari kasus berbeda, yakni sidang perkara korupsi Mantan Dirut Perumda Sarana Jaya.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@santoso5918/video/7464557890641186054?q=kpk%20menjelaskan%20tentang%20ada%20nya%20sertifikat%20laut&t=1740708869890
- https://www.tiktok.com/@alexsanderalexsa34/video/7473172328503921921?q=kpk%20menjelaskan%20tentang%20ada%20nya%20sertifikat%20laut&t=1740708800856
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=2172679786467815&set=gm.1349577246190859&idorvanity=962919028190018
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1625550838327457&set=a.168227867393102
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1620491512166723&set=a.168227867393102
- https://wartaberitasatu.com/metropolitan/kasus-korupsi-rumah-dp-0-rupiah-mantan-dirut-perumda-sarana-jaya-dituntut-5-tahun-penjara-kerugian-negara-mencapai-rp-256-m-lebih/
- https://kumparan.com/kumparannews/heboh-sertifikat-area-pagar-laut-di-tangerang-shgb-and-shm-menteri-sebut-ilegal-24LP6SUcrJw/full
- https://www.kompas.com/tren/read/2025/01/20/163000365/siapa-iam-dan-cis-pemilik-hgb-area-pagar-laut-tangerang?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25919) [HOAKS] Bupati Brebes Dipecat PDI-P karena Ikut Retret Kepala Daerah
Sumber:Tanggal publish: 28/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Pemerintah mengadakan pembekalan atau retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada 21-28 Februari 2025.
Tercatat ada 53 kepala daerah yang tidak ikut retret dan sebanyak 47 di antaranya merupakan kader PDI-P.
Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri diklaim memecat Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma dari keanggotaan partai karena tetap mengikuti retret.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai Megawati memecat Bupati Brebes dari keanggotaan PDI-P disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (26/2/2025):
karena ikut ret"Megawati resmi pecat bupati brebes dari keanggotaan PDIP
pilihan ibu sdh tepat karena ibu di pilih oleh rakyat bukan partai jadi harus kerja untuk rakyat
Tercatat ada 53 kepala daerah yang tidak ikut retret dan sebanyak 47 di antaranya merupakan kader PDI-P.
Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri diklaim memecat Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma dari keanggotaan partai karena tetap mengikuti retret.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai Megawati memecat Bupati Brebes dari keanggotaan PDI-P disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (26/2/2025):
karena ikut ret"Megawati resmi pecat bupati brebes dari keanggotaan PDIP
pilihan ibu sdh tepat karena ibu di pilih oleh rakyat bukan partai jadi harus kerja untuk rakyat
Hasil Cek Fakta
Megawati sempat menginstruksikan kepada kader PDI-P yang terpilih menjadi kepala daerah untuk menunda mengikuti kegiatan retreat.
Widya Kusuma mengaku sudah mengetahui instruksi tersebut. Meski begitu, ia mengikuti retret dengan alasan demi kepentingan masyarakat.
"Berangkat, demi kepentingan masyarakat," ujar Widya Kusuma dikutip dari Kompas.com, Sabtu (22/1/2025).
Selang waktu berlalu, Megawati kemudian menginstruksikan kader partainya yang telah dilantik menjadi kepala daerah dan belum retret, untuk mengikuti periode selanjutnya.
"Bagi kepala daerah PDI-P yang belum mengikuti retret dapat mengikuti kegiatan tersebut pada angkatan berikutnya atau angkatan yang kedua," kata Juru Bicara Ahmad Basarah saat konferensi pers di Kantor DPP PDI-P pada Selasa (25/2/2025) dilansir Antara.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 200.5/628/SJ menyatakan bahwa retret kepala daerah hasil Pilkada 2024 akan dilaksanakan sebanyak dua angkatan.
Sejauh ini, tidak ada pengumuman resmi dari PDI-P mengenai pemecatan Widya Kusuma sebagai kader.
Widya Kusuma mengaku sudah mengetahui instruksi tersebut. Meski begitu, ia mengikuti retret dengan alasan demi kepentingan masyarakat.
"Berangkat, demi kepentingan masyarakat," ujar Widya Kusuma dikutip dari Kompas.com, Sabtu (22/1/2025).
Selang waktu berlalu, Megawati kemudian menginstruksikan kader partainya yang telah dilantik menjadi kepala daerah dan belum retret, untuk mengikuti periode selanjutnya.
"Bagi kepala daerah PDI-P yang belum mengikuti retret dapat mengikuti kegiatan tersebut pada angkatan berikutnya atau angkatan yang kedua," kata Juru Bicara Ahmad Basarah saat konferensi pers di Kantor DPP PDI-P pada Selasa (25/2/2025) dilansir Antara.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 200.5/628/SJ menyatakan bahwa retret kepala daerah hasil Pilkada 2024 akan dilaksanakan sebanyak dua angkatan.
Sejauh ini, tidak ada pengumuman resmi dari PDI-P mengenai pemecatan Widya Kusuma sebagai kader.
Kesimpulan
Narasi mengenai Megawati memecat Bupati Brebes Widya Kusuma dari keanggotaan PDI-P merupakan hoaks.
Widya Kusuma memang mengikuti retret kepala daerah gelombang pertama di Akmil, Magelang.
Megawati sempat melarang kadernya yang terpilih sebagai kepala desa untuk tidak mengikuti retret. Namun kemudian ia menginstruksikan agar mengikuti retret gelombang berikutnya.
Tidak ada pengumuman resmi dari PDI-P mengenai pemecatan Widya Kusuma sebagai kader.
Widya Kusuma memang mengikuti retret kepala daerah gelombang pertama di Akmil, Magelang.
Megawati sempat melarang kadernya yang terpilih sebagai kepala desa untuk tidak mengikuti retret. Namun kemudian ia menginstruksikan agar mengikuti retret gelombang berikutnya.
Tidak ada pengumuman resmi dari PDI-P mengenai pemecatan Widya Kusuma sebagai kader.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=565622993175799&set=a.155771607494275
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1116542400159835&set=a.993610869119656
- https://www.facebook.com/ardan.wibowo.129/posts/pfbid0nxnuzZazb6ruy9t1G2bG5fNvgyKbCyQjxQn8wQwDVGNKCwVKce3zMHYqJ1VZA4M5l
- https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/02/22/052530388/alasan-kader-pdip-bupati-brebes-ikut-retreat-abaikan-megawati
- https://www.antaranews.com/berita/4673633/megawati-instruksikan-kader-pdip-belum-retret-ikut-angkatan-kedua
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25918) [HOAKS] PLN Bagikan Token Listrik Gratis Senilai Rp 250.000
Sumber:Tanggal publish: 28/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi adanya pembagian token listrik gratis senilai Rp 250.000 mengatasnamakan PLN.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks. Konten itu diindikasi aksi penipuan atau phishing.
Informasi pembagian token listrik gratis senilai Rp 250.000 atas nama PLN dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini pada 26-27 Februari 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi PLN untuk mengonfirmasi kebenaran informasi pembagian token listrik gratis tersebut.
Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Jateng-DIY, Prayudha Fasya Perdana mengatakan, informasi tersebut dipastikan hoaks.
"PLN tidak pernah membagikan token listrik gratis melalui link atau tautan yang beredar di luar kanal resmi perusahaan," kata Yudha kepada Kompas.com, Kamis (27/2/2025).
Yudha mengatakan, informasi terkait program atau promo PLN hanya disampaikan melalui saluran komunikasi resmi, yaitu:
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks. Konten itu diindikasi aksi penipuan atau phishing.
Informasi pembagian token listrik gratis senilai Rp 250.000 atas nama PLN dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini pada 26-27 Februari 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi PLN untuk mengonfirmasi kebenaran informasi pembagian token listrik gratis tersebut.
Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Jateng-DIY, Prayudha Fasya Perdana mengatakan, informasi tersebut dipastikan hoaks.
"PLN tidak pernah membagikan token listrik gratis melalui link atau tautan yang beredar di luar kanal resmi perusahaan," kata Yudha kepada Kompas.com, Kamis (27/2/2025).
Yudha mengatakan, informasi terkait program atau promo PLN hanya disampaikan melalui saluran komunikasi resmi, yaitu:
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi pembagian token listrik gratis senilai Rp 250.000 atas nama PLN adalah hoaks.
Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Jateng-DIY, Prayudha Fasya Perdana mengatakan, informasi tersebut dipastikan hoaks.
Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Jateng-DIY, Prayudha Fasya Perdana mengatakan, informasi tersebut dipastikan hoaks.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02uKNi47H6ZgQnU5GuHgr6yfQXnZk8Hb6pnQU334FPGu7VaQFrSsApSvBfym1QJqWSl&id=61573525416149
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0Qn5WMVfEhLxx8Bd9TsYptEQerJK3aBuYQgQWPatCaKUxao2YEZ5VLVqGVVwLwm3Hl&id=61572397803693
- https://www.facebook.com/cheche.aquarius.5/posts/pfbid02S4EMotE3dZ2cpLtNpczHoxHvWLuZmnbgmay9PS3P6Tk47YXTg3ypjRUSiLwkLVnal
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02QYY1R9B29cbga3Xac2cdDwFeYvhvFrRjXStUKKrVoNbGy77sh2PNxMme4JPTB86Vl&id=100083006667376
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0kc4VHb24RokSG6q1vJEtdnb943P93dmXgfVvPjzSdhafH4wRtp7fuAx8Pj1UMSU5l&id=100083006667376
- http://www.pln.co.id
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25917) [KLARIFIKASI] Robot di China Tidak Menyerang Manusia
Sumber:Tanggal publish: 28/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar video menampilkan robot di tengah kerumunan, yang kemudian dinarasikan berupaya menyerang salah satu penonton.
Robot yang dilengkapi artificial intelligence atau AI itu hadir dalam perayaan tahun baru China.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi keliru sehingga menyebabkan informasi yang perlu diluruskan.
Video robot di China menyerang manusia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (26/2/2025):
Robot AI mencoba menyerang kerumunan orang di China.
Perayaan Tahun Baru china, robot AI dikerahkan untuk menjaga ketertiban. Namun ada kesalahan sehingga robot menyerang kerumunan orang.
Robot yang dilengkapi artificial intelligence atau AI itu hadir dalam perayaan tahun baru China.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi keliru sehingga menyebabkan informasi yang perlu diluruskan.
Video robot di China menyerang manusia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (26/2/2025):
Robot AI mencoba menyerang kerumunan orang di China.
Perayaan Tahun Baru china, robot AI dikerahkan untuk menjaga ketertiban. Namun ada kesalahan sehingga robot menyerang kerumunan orang.
Hasil Cek Fakta
Robot dalam video merupakan robot penari yang tampil di Festival Musim Semi China.
Video penampilan robot tersebut dapat dilihat di kanal YouTube South China Morning Post, 29 Juni 2025.
Robot humanoid tampil bersama para penari di Gala Festival Musim Semi China pada 28 Januari 2025.
Robot bipedal yang dibuat oleh perusahaan robotika China Unitree, didukung oleh infrastruktur komputasi cloud yang dibuat oleh Alibaba Cloud, anak perusahaan dari Alibaba Group Holdings.
Beberapa robot memang ditempatkan di bawah panggung agar dapat dilihat oleh penonton.
Robot tersebut mengalami malfungsi sehingga berjalan ke arah yang salah, kemudian menabrak pembatas antara panggung dan penonton.
Namun video yang terlihat seolah robot itu menyerang. Padahal, robot tersebut tersandung.
Dikutip dari Global Times, China memegang lebih dari 190.000 paten terkait robotika. Hal ini menandakan persaingan teknologi yang kuat dengan Amerika Serikat (AS).
Video penampilan robot tersebut dapat dilihat di kanal YouTube South China Morning Post, 29 Juni 2025.
Robot humanoid tampil bersama para penari di Gala Festival Musim Semi China pada 28 Januari 2025.
Robot bipedal yang dibuat oleh perusahaan robotika China Unitree, didukung oleh infrastruktur komputasi cloud yang dibuat oleh Alibaba Cloud, anak perusahaan dari Alibaba Group Holdings.
Beberapa robot memang ditempatkan di bawah panggung agar dapat dilihat oleh penonton.
Robot tersebut mengalami malfungsi sehingga berjalan ke arah yang salah, kemudian menabrak pembatas antara panggung dan penonton.
Namun video yang terlihat seolah robot itu menyerang. Padahal, robot tersebut tersandung.
Dikutip dari Global Times, China memegang lebih dari 190.000 paten terkait robotika. Hal ini menandakan persaingan teknologi yang kuat dengan Amerika Serikat (AS).
Kesimpulan
Video robot di China yang tersandung disebarkan dengan konteks keliru.
Robot humanoid dengan teknologi komputasi cloud itu tidak menyerang manusia. Robot tersebut tersandung karena mengalami malfungsi dan menabrak pembatas panggung.
Robot humanoid dengan teknologi komputasi cloud itu tidak menyerang manusia. Robot tersebut tersandung karena mengalami malfungsi dan menabrak pembatas panggung.
Rujukan
- https://www.facebook.com/sidikwirousodo.sidikwirousodo/videos/533091159817451/
- https://www.facebook.com/PinkyBoyMediaNetwork/videos/1383425336370999/
- https://www.facebook.com/100092105072131/videos/2600413016821880/
- https://www.facebook.com/Terracotta.yy503/videos/1257397828667548
- https://www.youtube.com/watch?v=C-k4LrptGi4
- https://www.globaltimes.cn/page/202501/1327694.shtml
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 62/5902