• (GFD-2025-27409) Hoaks! Foto pesawat Air India terbakar

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan foto di Facebook menampilkan foto sebuah pesawat yang terbakar dengan bendera India di bagian ekornya.

    Narasi unggahan itu menyebutkan jika foto itu merupakan dokumentasi kecelakaan pesawat Air India jenis Boeing 787-8 yang jatuh di Ahmedabad dan menewaskan 279 orang pada Kamis (12/6/2025).

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kisah penuh haru dan keajaiban berdasarkan peristiwa kecelakaan pesawat Air India yang hanya menyisakan satu orang selamat dari 242 penumpang dan kru. Kisah ini ditulis disertai pesan rohani tentang kebesaran Tuhan dan mukjizat nyata…..”

    Namun, benarkah unggahan itu merupakan foto pesawat Air India terbakar?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran menggunakan fitur Google Reverse Image, foto tersebut tidak ditemukan pada laman media massa manapun.

    ANTARA melakukan verifikasi menggunakan AI Detector Hive Moderation, dan hasilnya menunjukkan bahwa gambar tersebut 97,4 persen merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).



    Selain itu, terdapat sejumlah perbedaan antara detail pesawat dalam gambar viral tersebut dan bentuk asli dari armada Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India. Foto asli dari pesawat tersebut dapat diakses di sini Sebelumnya, kecelakaan pesawat pesawat Boeing 787 milik maskapai Air India dengan tujuan penerbangan ke London terhempas ke kompleks asrama kedokteran tak lama setelah lepas landas.

    Air India melaporkan, sebanyak 241 dari 242 orang di dalam pesawat tewas. Satu penumpang selamat, usai dirinya melompat ke luar pesawat sebelum jatuh terhempas. Penumpang yang tewas berasal dari berbagai negara diantaranya 169 WN India, 53 WN Inggris, 7 WN Portugal, dan seorang WN Kanada

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27408) [HOAKS] Duta Besar Jepang Sebut Ijazah Rismon Sianipar Palsu

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan yang mengeklaim Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi menyebut ijazah milik ahli digital forensik, Rismon Sianipar palsu.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, Rismon menjadi perhatian saat dia menjadi salah satu orang yang mempermasalahkan ijazah mantan Presiden RI Joko Widodo.

    Rismon disebut sebagai lulusan S2 dan S3 dari Yamaguchi University, Jepang. Namun, belakangan muncul tuduhan bahwa ijazahnya palsu.

    Tuduhan itu berasal dari Rony Teguh, seorang peneliti sistem informasi yang berdomisili di Hokkaido, Jepang.

    Narasi yang mengeklaim Masaki Yasushi menyebut ijazah Rismon Sianipar palsu beredar di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar video yang menampilkan Masaki Yasushi dan diberi keterangan:

    Duta Besar jepang resmi menyampaikan bahwa ijazah resmo Sianipar palsu dan bukan lulusan Yamaguchi Jepang

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tangkapan layar dalam unggahan menggunakan teknik reverse image search.

    Hasilnya, diketahui tangkapan layar terebut identik dengan video di Instagram Media Indonesia ini pada 4 Desember 2024.

    Keterangan di video yakni sebagai berikut: "Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, turut mendukung acara Festival Setara dan Berdaya yang akan diadakan Media Indonesia pada 11-12 Desember 2024".

    Dalam video aslinya, Masaki Yasushi tidak membahas soal ijazah Rismon Sianipar. Namun ia mengucapkan selamat Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember.

    Menurut Masaki, Hari Disabilitas Internasional menjadi momen pengingat pentingnya inklusivitas dan aksesibilitas bagi kaum disabilitas.

    Sampai saat ini tidak ada informasi valid Masaki Yasushi menyebut ijazah milik Rismon Sianipar palsu.

    Adapun nama Rismon belakangan menjadi perbincangan setelah ia bersama mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo serta pegiat media sosial Dokter Tifa meragukan keaslian ijazah Jokowi. 

    Akan tetapi, justru kemudian muncul tudingan ijazah Rismon dari Yamaguchi University, Jepang palsu.

    Dikutip dari Tribunnews, tudingan itu disuarakan oleh seorang peneliti sistem informasi yang berdomisili di Hokkaido, Jepang bernama Rony Teguh. Ia mengaku telah mengecek langsung ijazah Rismon di Yamaguchi University, namun tidak ditemukan.

    Sementara, Rismon menyebut bahwa ijazahnya di Yamaguchi University, Jepang asli karena telah dicap basah. Rismon menunjukkan ijazahnya di kanal Youtube Balige Academy.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menyebut ijazah Rismon Sianipar palsu merupakan kabar tidak benar atau hoaks.

    Dalam konten aslinya, Masaki menyampaikan ucapan peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2024. Tidak ada informasi valid Masaki menyebut ijazah milik Rismon palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27407) [KLARIFIKASI] Video Polisi Tangkap Menteri dan Pejabat adalah Satire Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang menampilkan polisi menangkap jajaran menteri dan pejabat.

    Dalam video, tampak polisi menangkap mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

    Ada pula sosok Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, sampai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto yang juga ditangkap.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif bernada satire.

    Video polisi menangkap jajaran menteri dan pejabat disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (12/6/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    Gercep sat set..akhir jaman dah dekat..malu sama Imam Mahdi jika Indonesia masih ada Orang-orang DZolim

    INFONESIA ITU TANAH AIR YANG TERCINTA..TIDAK ADA RUANG UNTUK PURA-PURA, ORANG-ORANG DZOLIM

     

    Hasil Cek Fakta

    Pada pojok kanan atas video terdapat watermark bertuliskan "PixVerse.ai".

    PixVerse.ai merupakan platform yang memungkinkan pengguna membuat video dari teks, gambar, atau karakter dengan bantuan artificial intelligence (AI).

    Watermark di pojok kanan menandakan bahwa video yang beredar dibuat melalui platform tersebut.

    Video tersebut dibuat dari foto-foto jajaran menteri dan pejabat yang tersedia di internet.

    Seperti foto yang terdapat di portal berita atau situs web ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Sosok menteri dan pejabat dalam foto lantas dikreasikan dengan teknologi AI, seolah menampilkan sosok polisi menangkap mereka.

    Pengguna media sosial menyebut konten itu sebagai video satire "polisi TikTok".

    Pembuatan video semacam itu merupakan respons atas kondisi politik, sosial, dan ekonomi di Indonesia.

    Kesimpulan

    Video polisi menangkap jajaran menteri dan pejabat merupakan konten satire.

    Video tersebut dibuat dengan PixVerse.ai, yang memungkinkan pengguna membuat video dengan memanfaatkan teknologi AI.

    Konten yang beredar memanfaatkan foto menteri dan pejabat yang tersedia di internet.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27406) Cek Fakta: Hoaks Judul Artikel Menag Minta Rakyat Ikhlaskan Uang Haji Rp 1 Triliun yang Dipakai Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel yang mengklaim Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta rakyat mengiklhaskan uang haji Rp 1 triliun yang dipakai mantan presiden Jokowi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 9 Juni 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Kompas.com berjudul:
    "Menag Nazaruddin Umar uang Haji Tahun ini dipakai lagi sama Jokowi satu Triliun Rakyat Minta Tolong Mengikhlaskannya anggap aja untuk amal kita di akhirat alam kubur."
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Jokowi kurap Biang Masalah Harus Diadili"
    Lalu benarkah postingan artikel yang mengklaim Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta rakyat mengiklhaskan uang haji Rp 1 triliun yang dipakai mantan presiden Jokowi?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah di situs berita Kompas.com menggunakan foto, nama penulis dan tanggal diunggah yang sama dengan postingan.
    Namun dalam artikel asli berjudul "Jemaah Haji Sempat Tak Bisa ke Mina, Menag: Telat Sedikit, Macet di Mana-mana".
    Dalam artikel tersebut Menag sama sekali tidak membahas uang haji seperti dalam postingan.
    Artikel itu membahas terkait komentar Menag Nasaruddin terkait jemaah haji yang tidak bisa merapat ke Mina dan Muzdalifah, karena tidak ada yang mengantar.

    Kesimpulan


    Postingan artikel yang mengklaim Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta rakyat mengiklhaskan uang haji Rp 1 triliun yang dipakai mantan presiden Jokowi adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel merupakan hasil editan.

    Rujukan