Pada Senin (3/8/2025) akun X “KangManto123” membagikan foto [arsip] berisi narasi :
“ASEAN INGATKAN RI BISA RUNTUH 2023 AKIBAT UTANG MEMBENGKAK NASIB BISA SERUPA SRI LANKA!”
Hingga Senin (11/8/2025) unggahan mendapatkan 200 tanda suka, 18 komentar dan telah dilihat 3.800 kali.
(GFD-2025-28372) [SALAH] ASEAN Prediksi Indonesia Bangkrut Tahun 2030 karena Utang
Sumber: X.comTanggal publish: 11/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.
Tempo menelusuri klaim bahwa Indonesia akan bangkrut pada 2030 dengan metode pencarian gambar terbalik, pemeriksaan berita kredibel, dan wawancara pakar ekonomi. Hasil verifikasi tempo menunjukkan bahwa tidak ada pernyataan resmi dari ASEAN yang menyebut Indonesia akan bangkrut karena utang.
Pria berkacamata dalam foto itu adalah Dong He, Kepala Ekonom di ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) saat hadir dalam konferensi pers ASEAN+3 Regional Economic Outlook–Juli 2025.
AMRO merupakan lembaga riset regional yang dibentuk pada 2011 oleh negara-negara ASEAN bersama Cina, Jepang dan Korea Selatan. Lembaga ini bertugas memantau kondisi ekonomi kawasan ASEAN+3 untuk menjaga stabilitas dan mendukung kerja sama keuangan regional.
Video konferensi pers ASEAN+3 Regional Economic Outlook–Juli 2025 ditayangkan ulang di kanal YouTube “AMRO-Asia” pada Rabu, (23/7/2025). Dalam konferensi pers berdurasi 48 menit itu, tidak ada pembahasan mengenai utang Indonesia. Satu-satunya pertanyaan terkait Indonesia menyangkut dampak penurunan tarif perdagangan dengan AS terhadap pertumbuhan ekonomi. Menanggapi hal itu, Dong He menyebut bahwa ekonomi Indonesia tumbuh kuat berkat permintaan domestik.
AMRO juga membantah narasi tersebut melalui klarifikasi resmi yang diunggah di situsnya (amro-asia.org) pada Senin, (4/8/2025). AMRO menegaskan bahwa dalam Laporan Konsultasi Tahunan 2025, pihaknya tidak membuat pernyataan semacam “Indonesia bisa kolaps pada 2023” maupun membandingkan dengan krisis utang Sri Lanka pada 2022.
Tempo menelusuri klaim bahwa Indonesia akan bangkrut pada 2030 dengan metode pencarian gambar terbalik, pemeriksaan berita kredibel, dan wawancara pakar ekonomi. Hasil verifikasi tempo menunjukkan bahwa tidak ada pernyataan resmi dari ASEAN yang menyebut Indonesia akan bangkrut karena utang.
Pria berkacamata dalam foto itu adalah Dong He, Kepala Ekonom di ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) saat hadir dalam konferensi pers ASEAN+3 Regional Economic Outlook–Juli 2025.
AMRO merupakan lembaga riset regional yang dibentuk pada 2011 oleh negara-negara ASEAN bersama Cina, Jepang dan Korea Selatan. Lembaga ini bertugas memantau kondisi ekonomi kawasan ASEAN+3 untuk menjaga stabilitas dan mendukung kerja sama keuangan regional.
Video konferensi pers ASEAN+3 Regional Economic Outlook–Juli 2025 ditayangkan ulang di kanal YouTube “AMRO-Asia” pada Rabu, (23/7/2025). Dalam konferensi pers berdurasi 48 menit itu, tidak ada pembahasan mengenai utang Indonesia. Satu-satunya pertanyaan terkait Indonesia menyangkut dampak penurunan tarif perdagangan dengan AS terhadap pertumbuhan ekonomi. Menanggapi hal itu, Dong He menyebut bahwa ekonomi Indonesia tumbuh kuat berkat permintaan domestik.
AMRO juga membantah narasi tersebut melalui klarifikasi resmi yang diunggah di situsnya (amro-asia.org) pada Senin, (4/8/2025). AMRO menegaskan bahwa dalam Laporan Konsultasi Tahunan 2025, pihaknya tidak membuat pernyataan semacam “Indonesia bisa kolaps pada 2023” maupun membandingkan dengan krisis utang Sri Lanka pada 2022.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “ASEAN memprediksi Indonesia bangkrut pada 2030 karena utang” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[tempo.co] Keliru: ASEAN Memprediksi Indonesia Bangkrut Pada 2030 karena Utang
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/3745/keliru-asean-memprediksi-indonesia-bangkrut-pada-2030-karena-utang [YouTube] Press Briefing: ASEAN+3 Regional Economic Outlook - July 2025 Update
- https://www.youtube.com/watch?v=64R24XwXc2c [amro-asia.org] Clarification on Recent Media Coverage of AMRO’s Annual Consultation Report on Indonesia
- https://amro-asia.org/clarification-on-recent-media-coverage-of-amros-annual-consultation-report-on-indonesia
- https://x.com/KangManto123/status/1951912341609562254 (unggahan akun X “KangManto123”)
- https://archive.ph/PReUv (arsip unggahan akun X “KangManto123)
(GFD-2025-28371) Hoaks PBB Putuskan Referendum Tiga Wilayah Baru dari Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 11/08/2025
Berita
tirto.id - Narasi yang mengklaim soal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan referendum tiga wilayah baru dari Indonesia beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut diunggah beberapa akun Facebook pada bulan Agustus ini. Sejumlah narasi tersebut mengklaim referendum itu menyasar Papua Barat, Maluku, dan Aceh.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Narasi dalam bentuk potongan video itu beredar dalam beberapa unggahan di Facebook, salah satunya disebarkan akun dengan nama “Di P Xkjr” (arsip). Dalam unggahan video itu tampak menampilkan potongan klip pidato seorang pria dengan jas biru membicarakan soal Papua Barat.
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Video tersebut turut dibubuhi keterangan teks dengan bunyi: “Mata Dunia Tertuju Kepada Persoalan Papua Barat.!”
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Pengunggah video itu juga menyertakan takarir yang bertuliskan:
"PBB Memutuskan Akan Melakukan Referendum Bagi 5 Negara Baru Di Dunia, 3 Negara Dari Indonesia.
#5Agustus2025DiPBB
ADVERTISEMENT
@sorotan Semuaorang #semuaorangpengikutsorotan."
Periksa Fakta Hoaks Referendum Tiga Negara Baru dari Indonesia.
Hingga Senin 11 Agustus 2025, video yang diunggah pada 8 Agustus lalu itu sudah ditonton sekitar 100 kali. Selain itu, video tersebut juga mendapatkan enam tanda suka (likes), satu komentar, dan sudah dibagikan ulang sebanyak dua kali.
Penelusuran Tirto, beberapa akun Facebook lainnya juga menyebarkan narasi serupa soal keluarnya Australia dari WHO yang diiringi narasi bahaya imunisasi. Seperti pada unggahan akun "Militer West Papua" (arsip), "Zahirman Irman" (arsip), dan "FILEM" (arsip).
Namun benarkah narasi yang menyatakan bahwa PBB memutuskan referendum tiga negara baru dari Indonesia?
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut diunggah beberapa akun Facebook pada bulan Agustus ini. Sejumlah narasi tersebut mengklaim referendum itu menyasar Papua Barat, Maluku, dan Aceh.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Narasi dalam bentuk potongan video itu beredar dalam beberapa unggahan di Facebook, salah satunya disebarkan akun dengan nama “Di P Xkjr” (arsip). Dalam unggahan video itu tampak menampilkan potongan klip pidato seorang pria dengan jas biru membicarakan soal Papua Barat.
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Video tersebut turut dibubuhi keterangan teks dengan bunyi: “Mata Dunia Tertuju Kepada Persoalan Papua Barat.!”
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Pengunggah video itu juga menyertakan takarir yang bertuliskan:
"PBB Memutuskan Akan Melakukan Referendum Bagi 5 Negara Baru Di Dunia, 3 Negara Dari Indonesia.
#5Agustus2025DiPBB
ADVERTISEMENT
@sorotan Semuaorang #semuaorangpengikutsorotan."
Periksa Fakta Hoaks Referendum Tiga Negara Baru dari Indonesia.
Hingga Senin 11 Agustus 2025, video yang diunggah pada 8 Agustus lalu itu sudah ditonton sekitar 100 kali. Selain itu, video tersebut juga mendapatkan enam tanda suka (likes), satu komentar, dan sudah dibagikan ulang sebanyak dua kali.
Penelusuran Tirto, beberapa akun Facebook lainnya juga menyebarkan narasi serupa soal keluarnya Australia dari WHO yang diiringi narasi bahaya imunisasi. Seperti pada unggahan akun "Militer West Papua" (arsip), "Zahirman Irman" (arsip), dan "FILEM" (arsip).
Namun benarkah narasi yang menyatakan bahwa PBB memutuskan referendum tiga negara baru dari Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Mulanya, Tirto melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “PBB memutuskan referendum tiga negara baru dari Indonesia” ke mesin pencarian Google. Namun, tidak ada satupun keterangan dari laman resmi PBB atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim soal informasi tersebut.
Selanjutnya, Tirto melakukan penelusuran lewat pencarian gambar terbalik (reverse images search) dari tangkapan layar video yang diunggah dan berfokus pada sosok berjas biru yang berbicara soal Papua Barat tersebut. Hasilnya, ditemukan bahwa sosok itu adalah politisi dan anggota parlemen dari Inggris bernama Alex Sobel.
Penelusuran juga membawa kepada video asli yang digunakan oleh penyebar klaim narasi isu referendum di Facebook. Potongan video pendapat yang dilontarkan Alex Sobel ternyata diambil dari akun YouTube resmi milik Alex sendiri.
Setelah disimak, konteks asli video yang diunggah Alex sebetulnya tidak menyatakan soal PBB memutuskan referendum tiga wilayah di Indonesia. Isinya, Alex sedang menyinggung soal rencana kunjungan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB ke Papua Barat pada Selasa, 2 April 2025.
Alex juga mempertanyakan mengenai keterlibatan Inggris dalam perjanjian mineral dengan Indonesia, dan mempertimbangkan aspek HAM dalam pelaksanaannya. Isi pembicaraan Alex bisa disimak selengkapnya di laman ini.
Dalam video aslinya, tidak ada ucapan Alex soal referendum negara baru yang berlokasi di Indonesia. Ia juga tidak dalam kapasitas menyatakan putusan PBB.
Lebih dari itu, PBB tidak memiliki wewenang dalam memutuskan referendum tanpa adanya tahapan-tahapan yang dilaksanakan terlebih dahulu di negara asal referendum.
PBB dapat meminta atau mengesahkan referendum dalam konteks mengizinkan penduduk suatu wilayah atau negara memutuskan bergabung dengan negara lain, menjadi negara merdeka, atau menyetujui suatu konstitusi.
Terkait Indonesia, referendum terakhir diselenggarakan PBB pada Agustus 1999 dalam memutuskan pemisahan Timor Leste dari Indonesia. Hasil referendum juga tidak ditentukan PBB, tetapi murni berada di tangan para penduduk di wilayah tersebut.
Dengan begitu, klaim narasi yang mengaitkan pernyataan Alex Sobel soal PBB memutuskan referendum tiga negara baru dari Indonesia tidak berdasar.
Selanjutnya, Tirto melakukan penelusuran lewat pencarian gambar terbalik (reverse images search) dari tangkapan layar video yang diunggah dan berfokus pada sosok berjas biru yang berbicara soal Papua Barat tersebut. Hasilnya, ditemukan bahwa sosok itu adalah politisi dan anggota parlemen dari Inggris bernama Alex Sobel.
Penelusuran juga membawa kepada video asli yang digunakan oleh penyebar klaim narasi isu referendum di Facebook. Potongan video pendapat yang dilontarkan Alex Sobel ternyata diambil dari akun YouTube resmi milik Alex sendiri.
Setelah disimak, konteks asli video yang diunggah Alex sebetulnya tidak menyatakan soal PBB memutuskan referendum tiga wilayah di Indonesia. Isinya, Alex sedang menyinggung soal rencana kunjungan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB ke Papua Barat pada Selasa, 2 April 2025.
Alex juga mempertanyakan mengenai keterlibatan Inggris dalam perjanjian mineral dengan Indonesia, dan mempertimbangkan aspek HAM dalam pelaksanaannya. Isi pembicaraan Alex bisa disimak selengkapnya di laman ini.
Dalam video aslinya, tidak ada ucapan Alex soal referendum negara baru yang berlokasi di Indonesia. Ia juga tidak dalam kapasitas menyatakan putusan PBB.
Lebih dari itu, PBB tidak memiliki wewenang dalam memutuskan referendum tanpa adanya tahapan-tahapan yang dilaksanakan terlebih dahulu di negara asal referendum.
PBB dapat meminta atau mengesahkan referendum dalam konteks mengizinkan penduduk suatu wilayah atau negara memutuskan bergabung dengan negara lain, menjadi negara merdeka, atau menyetujui suatu konstitusi.
Terkait Indonesia, referendum terakhir diselenggarakan PBB pada Agustus 1999 dalam memutuskan pemisahan Timor Leste dari Indonesia. Hasil referendum juga tidak ditentukan PBB, tetapi murni berada di tangan para penduduk di wilayah tersebut.
Dengan begitu, klaim narasi yang mengaitkan pernyataan Alex Sobel soal PBB memutuskan referendum tiga negara baru dari Indonesia tidak berdasar.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi PBB memutuskan referendum 3 negara baru dari Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Unggahan video yang beredar di Facebook menampilkan politisi Inggris bernama Alex Sobel yang sama sekali tak menyatakan soal PBB memutuskan tiga negara baru hasil referendum dari Indonesia.
Unggahan video yang beredar di Facebook menampilkan politisi Inggris bernama Alex Sobel yang sama sekali tak menyatakan soal PBB memutuskan tiga negara baru hasil referendum dari Indonesia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/772222141920856
- https://archive.ph/NmZyK
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=318__cb=c9cc64c0e1__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=319__cb=b18f40fb15__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://web.facebook.com/keneida.ibomo.2025/videos/1969822417088291/?_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/wip/8da83
- https://web.facebook.com/reel/772222141920856
- https://archive.ph/wip/ls3dI
- https://web.facebook.com/reel/1484501202906599?_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/wip/wDBgZ
- https://youtu.be/NQBmGXCvDp0?si=nSg-nWQTI8x-KDxM
- https://hansard.parliament.uk/commons/2025-04-01/debates/74426A4A-6B1D-4893-935A-4EE42BE313D8/WestPapuaCriticalMineralsHumanRights
(GFD-2025-28370) Hoaks Video Warga Tarik Uang di Bank, Imbas Pemblokiran PPATK
Sumber:Tanggal publish: 11/08/2025
Berita
tirto.id - Pada akhir Juli lalu, masyarakat dihebohkan dengan kebijakan Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang kembali memblokir sementara transaksi pada sejumlah rekening, yang terindikasi dormant, atau tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini diumumkan melalui unggahan resmi akun Instagram @ppatk_indonesia, salah satunya pada unggahan 1 Agustus 2025.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Kebijakan ini pun memantik beragam reaksi dari masyarakat. Di media sosial, beredar video yang disertai narasi bahwa masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank. Hal ini dilakukan usai PPATK kembali memblokir sementara transaksi pada sejumlah rekening yang terindikasi dormant atau tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Video tersebut memperlihatkan sejumlah orang yang nampak sedang marah terhadap salah satu petugas. Mereka diklaim sebagai nasabah yang akan menarik uangnya di bank imbas kebijakan pemblokiran rekening oleh PPATK tersebut.
Narasi itu diunggah oleh akun Facebook bernama “Bang Ropandi”(arsip)“Faisal Prihantoro” dan “Danik Rintani” pada periode awal Agustus 2025. Terdapat keterangan teks dalam video bertuliskan, “Nasabah ngamuk di bank mau tarik uang imbas isu pemblokiran rekening” dan “Takut rekeningnya di blokir. Masyarakat Kaltim ramai ramai menarik uangnya di bank ternyata uang di bank nya kosong."
ADVERTISEMENT
PERIKSA FAKTA Hoaks Video Warga Tarik Uang di Bank Imbas Pemblokiran PPATK.
Sepanjang Minggu (3/8/2025) hingga Senin (11/8/2025), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 39 tanda suka, 12 komentar dan telah dibagikan sebanyak tujuh kali.
Lantas, benarkah video itu menampilkan momen saat masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK?
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini diumumkan melalui unggahan resmi akun Instagram @ppatk_indonesia, salah satunya pada unggahan 1 Agustus 2025.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Kebijakan ini pun memantik beragam reaksi dari masyarakat. Di media sosial, beredar video yang disertai narasi bahwa masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank. Hal ini dilakukan usai PPATK kembali memblokir sementara transaksi pada sejumlah rekening yang terindikasi dormant atau tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Video tersebut memperlihatkan sejumlah orang yang nampak sedang marah terhadap salah satu petugas. Mereka diklaim sebagai nasabah yang akan menarik uangnya di bank imbas kebijakan pemblokiran rekening oleh PPATK tersebut.
Narasi itu diunggah oleh akun Facebook bernama “Bang Ropandi”(arsip)“Faisal Prihantoro” dan “Danik Rintani” pada periode awal Agustus 2025. Terdapat keterangan teks dalam video bertuliskan, “Nasabah ngamuk di bank mau tarik uang imbas isu pemblokiran rekening” dan “Takut rekeningnya di blokir. Masyarakat Kaltim ramai ramai menarik uangnya di bank ternyata uang di bank nya kosong."
ADVERTISEMENT
PERIKSA FAKTA Hoaks Video Warga Tarik Uang di Bank Imbas Pemblokiran PPATK.
Sepanjang Minggu (3/8/2025) hingga Senin (11/8/2025), atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 39 tanda suka, 12 komentar dan telah dibagikan sebanyak tujuh kali.
Lantas, benarkah video itu menampilkan momen saat masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK?
Hasil Cek Fakta
Tirto memverifikasi klaim ini dengan cara mencermati video yang disertakan dalam unggahan tersebut dari awal hingga akhir. Hasilnya, kami tidak menemukan adanya informasi yang membenarkan klaim bahwa video tersebut menampilkan momen saat masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK.
Kami justru mendapatkan petunjuk di mana ada salah satu orang petugas mengenakan rompi berlogo Lion Air dalam video tersebut. Selain itu, logo Lion Air juga terlihat pada monitor/TV yang ada di lokasi tersebut.
Seperti yang diketahui, Lion Air merupakan salah satu perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia dan bukan perusahaan perbankan. Petunjuk ini mengindikasikan bahwa video itu kemungkinan besar bukan menunjukan situasi di bank.
Baca juga:Polisi Periksa Penumpang Lion Air yang Teriak Bawa Bom
Hasil penelusuran Tirto, ditemukan pula video identik yang diunggah oleh akun TikTok “meysharoh5”, pada Rabu (30/7/2025) yang menampilkan momen serupa seperti dalam video klaim yang tersebar. Konteks asli video itu menunjukan momen saat sejumlah penumpang pesawat sedang memprotes petugas terkait keterlambatan penerbangan yang terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur, pada Rabu (30/7/2025).
Selanjutnya, Tirto juga melakukan penelusuran pemberitaan terkait klaim yang menyebut masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK. Hasilnya, kami tidak menemukan adanya satu pemberitaan media kredibel yang membenarkan hal tersebut.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melalui artikel yang diunggah di situs resminya, juga telah membantah klaim ini. Komdigi mengkategorikan video dengan narasi masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK sebagai hoaks.
Dilansir dari bisnis.com, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana juga telah menepis kabar ini. Ia mengaku belum ada laporan dari perbankan soal narasi masyarakat yang ramai-ramai menarik uang dari bank usai imbas pemblokiran rekening oleh PPATK.
“Enggak, enggak ada. Enggak ada sama sekali laporan dari teman-teman perbankan,” katanya seusai acara diskusi bertajuk ‘Strategi Nasional Memerangi Kejahatan Finansial’, di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Terbaru, Ivan mengatakan seluruh proses analisis 122 juta rekening dormant (tidak aktif) yang dilakukan secara bertahap bersama perbankan sejak 15 Mei 2025, telah rampung pada 31 Juli 2025.
Dari hasil analisis tersebut, diketahui bahwa mayoritas rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif dalam waktu 5 tahun hingga 35 tahun. Seiring rampungnya analisis tersebut, PPATK telah mengaktifkan kembali sekitar 90 persen dari total rekening atau 100 juta rekening.
“Hingga saat ini, lebih dari 100 juta rekening atau 90 persen rekening telah kembali aktif, mayoritas rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif dalam waktu 5 tahun hingga 35 tahun. Proses aktivasi rekening sepenuhnya diserahkan kepada pihak bank sesuai dengan mekanisme dan kebijakan internal masing-masing bank,” kata Ivan, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (9/8/2025).
Kami justru mendapatkan petunjuk di mana ada salah satu orang petugas mengenakan rompi berlogo Lion Air dalam video tersebut. Selain itu, logo Lion Air juga terlihat pada monitor/TV yang ada di lokasi tersebut.
Seperti yang diketahui, Lion Air merupakan salah satu perusahaan maskapai penerbangan di Indonesia dan bukan perusahaan perbankan. Petunjuk ini mengindikasikan bahwa video itu kemungkinan besar bukan menunjukan situasi di bank.
Baca juga:Polisi Periksa Penumpang Lion Air yang Teriak Bawa Bom
Hasil penelusuran Tirto, ditemukan pula video identik yang diunggah oleh akun TikTok “meysharoh5”, pada Rabu (30/7/2025) yang menampilkan momen serupa seperti dalam video klaim yang tersebar. Konteks asli video itu menunjukan momen saat sejumlah penumpang pesawat sedang memprotes petugas terkait keterlambatan penerbangan yang terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur, pada Rabu (30/7/2025).
Selanjutnya, Tirto juga melakukan penelusuran pemberitaan terkait klaim yang menyebut masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK. Hasilnya, kami tidak menemukan adanya satu pemberitaan media kredibel yang membenarkan hal tersebut.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melalui artikel yang diunggah di situs resminya, juga telah membantah klaim ini. Komdigi mengkategorikan video dengan narasi masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK sebagai hoaks.
Dilansir dari bisnis.com, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana juga telah menepis kabar ini. Ia mengaku belum ada laporan dari perbankan soal narasi masyarakat yang ramai-ramai menarik uang dari bank usai imbas pemblokiran rekening oleh PPATK.
“Enggak, enggak ada. Enggak ada sama sekali laporan dari teman-teman perbankan,” katanya seusai acara diskusi bertajuk ‘Strategi Nasional Memerangi Kejahatan Finansial’, di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Terbaru, Ivan mengatakan seluruh proses analisis 122 juta rekening dormant (tidak aktif) yang dilakukan secara bertahap bersama perbankan sejak 15 Mei 2025, telah rampung pada 31 Juli 2025.
Dari hasil analisis tersebut, diketahui bahwa mayoritas rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif dalam waktu 5 tahun hingga 35 tahun. Seiring rampungnya analisis tersebut, PPATK telah mengaktifkan kembali sekitar 90 persen dari total rekening atau 100 juta rekening.
“Hingga saat ini, lebih dari 100 juta rekening atau 90 persen rekening telah kembali aktif, mayoritas rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif dalam waktu 5 tahun hingga 35 tahun. Proses aktivasi rekening sepenuhnya diserahkan kepada pihak bank sesuai dengan mekanisme dan kebijakan internal masing-masing bank,” kata Ivan, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (9/8/2025).
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video dengan narasi yang menyebut bahwa masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank imbas pemblokiran rekening oleh PPATK bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Konteks asli video tersebut menunjukan momen saat sejumlah penumpang pesawat sedang memprotes petugas terkait keterlambatan penerbangan yang terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur, pada Rabu (30/7/2025).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Konteks asli video tersebut menunjukan momen saat sejumlah penumpang pesawat sedang memprotes petugas terkait keterlambatan penerbangan yang terjadi di Bandara Juanda, Jawa Timur, pada Rabu (30/7/2025).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://tirto.id/rekening-tak-aktif-3-bulan-dibekukan-ppatk-ini-cara-pulihkannya-heXc
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=318__cb=0f4a92aff5__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=319__cb=358ccc8dab__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://web.facebook.com/reel/645161731936415
- https://archive.ph/Ox29B
- https://web.facebook.com/faisal.prihantoro/posts/pfbid0otQ1YzS5352cy2aAPQPWenpmzU2eZdxP82LXmEU1BmM2WKtucWqtpSY1pCjs9JKVl
- https://web.facebook.com/reel/1248002563445990
- https://tirto.id/polisi-periksa-penumpang-lion-air-yang-teriak-bawa-bom-hfhS
- https://www.tiktok.com/@meysharoh5/video/7532820347364642054
- https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-video-sejumlah-nasabah-bank-mengamuk-hendak-tarik-uang-imbas-isu-pemblokiran-rekening
- https://finansial.bisnis.com/read/20250806/90/1899774/ppatk-warga-tak-panik-tarik-uang-di-bank-setelah-pemblokiran-rekening-dormant
- https://tirto.id/ppatk-sebut-90-rekening-dormant-yang-diblokir-kembali-aktif-hfyh
(GFD-2025-28369) [KLARIFIKASI] Video Jembatan Putus di Bali Dibuat dengan AI
Sumber:Tanggal publish: 11/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah video memperlihatkan jembatan putus, yang berlokasi di Bali pada Agustus 2025.
Jembatan itu menghubungkan dua tebing yang salah satunya mengarah ke air terjun. Jembatan tersebut lantas putus dan menjatuhkan orang-orang yang sedang menyeberang.
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video detik-detik jembatan putus di Bali disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini. Video yang sama juga ditemukan di akun Instagram ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
Detik-detik Jembatan Putus di Bali
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Agustus 2025, menampilkan video detik-detik jembatan putus di Bali.
Jembatan itu menghubungkan dua tebing yang salah satunya mengarah ke air terjun. Jembatan tersebut lantas putus dan menjatuhkan orang-orang yang sedang menyeberang.
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video detik-detik jembatan putus di Bali disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini. Video yang sama juga ditemukan di akun Instagram ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
Detik-detik Jembatan Putus di Bali
akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Agustus 2025, menampilkan video detik-detik jembatan putus di Bali.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video kemudian menelusurinya dengan teknik reverse image search.
Hasil pencarian gambar di Google mengarahkan ke artikel cek fakta Factly dan News Mobile.
Pemeriksaan fakta dari dua media tersebut menunjukkan, konten yang beredar merupakan video yang dibuat dengan campur tangan artificial intelligence (AI).
Konten tersebut bukan bersumber dari peristiwa nyata, melainkan hasil rekayasa AI.
Sejauh ini, tidak ditemukan pemberitaan atau laporan kredibel mengenai jembatan putus di Bali hingga menjatuhkan wisatawan yang sedang menyeberang menuju air terjun.
Hasil pencarian gambar di Google mengarahkan ke artikel cek fakta Factly dan News Mobile.
Pemeriksaan fakta dari dua media tersebut menunjukkan, konten yang beredar merupakan video yang dibuat dengan campur tangan artificial intelligence (AI).
Konten tersebut bukan bersumber dari peristiwa nyata, melainkan hasil rekayasa AI.
Sejauh ini, tidak ditemukan pemberitaan atau laporan kredibel mengenai jembatan putus di Bali hingga menjatuhkan wisatawan yang sedang menyeberang menuju air terjun.
Kesimpulan
Video detik-detik jembatan putus di Bali merupakan konten manipulatif. Konten yang beredar merupakan video yang dibuat dengan kecanggihan AI.
Tidak ada berita atau laporan kredibel mengenai jembatan putus di Bali hingga menjatuhkan wisatawan yang menyeberang menuju air terjun.
Tidak ada berita atau laporan kredibel mengenai jembatan putus di Bali hingga menjatuhkan wisatawan yang menyeberang menuju air terjun.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1430590431483323
- https://www.facebook.com/reel/1382167469552973
- https://www.instagram.com/reel/DM0OenLq2DD/
- https://www.instagram.com/sajain693/reel/DM0NauvuAGm/
- https://factly.in/an-ai-generated-video-is-falsely-shared-as-a-real-incident-of-a-rope-bridge-collapse-in-bali-indonesia-while-people-were-crossing-it/
- https://www.newsmobile.in/nm-fact-checker/fact-check-rope-bridge-collapse-in-bali-no-this-video-is-ai-generated/
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Halaman: 61/6512