Pada Kamis (28/8/2025) akun Facebook “Mak Sadri” membagikan video [arsip] berisi narasi:
“DPR meminta Mahasiswa untuk Menghentikan Demo Karena DPR tak bisa di Bubarkan
Maka Mahasiswa Akan Mebubarkan DPR
Dpr Memberanikan diri menemui Mahasiswa, untuk Menghentikan Demo Nya, karena DPR tak bisa di bubarkan walaupun Presiden akan membubarkanbya tetap tak akan bisa, maka Mahasiswa akan membubarkan DPR secara Paksa Ayo dukung Mahasiswa”
Hingga Kamis (4/9/2025) unggahan mendapatkan sekitar 71.500 tanda suka, 3.600-an, komentar dan dibagikan ulang 1.700-an ribu kali.
(GFD-2025-28863) [SALAH] Anggota DPR Temui Mahasiswa saat Demo Agustus 2025
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar video tersebut melalui Google Lens. Pencarian mengarah ke video di kanal YouTube ‘CALNJUTAW4N’ yang diunggah Selasa (26/8/2025).
Dalam bagian deskripsi video, pengunggah menyebut konten itu merupakan hasil kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Semua karakter, objek, tempat, dan adegan yang digambarkan bersifat fiktif dan sepenuhnya berdasarkan imajinasi. Spanduk di latar belakang juga berubah-ubah, menampilkan tulisan:: BUBARKAN, BUBIRKAN dan BUBAKAN.
TurnBackHoax kemudian mengunduh dan memeriksa video tersebut menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video itu merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,7 persen.
Dalam bagian deskripsi video, pengunggah menyebut konten itu merupakan hasil kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Semua karakter, objek, tempat, dan adegan yang digambarkan bersifat fiktif dan sepenuhnya berdasarkan imajinasi. Spanduk di latar belakang juga berubah-ubah, menampilkan tulisan:: BUBARKAN, BUBIRKAN dan BUBAKAN.
TurnBackHoax kemudian mengunduh dan memeriksa video tersebut menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video itu merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,7 persen.
Kesimpulan
Unggahan video berisi narasi “DPR temui mahasiswa saat demo Agustus 2025” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[YouTube] kanal YouTube ‘CALNJUTAW4N’
- https://www.youtube.com/shorts/Zd7S-WTFvqI [Hive Moderation] Alat Pendeteksi Artificial Intelligence/AI
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection [arsip] Hasil Deteksi AI
- https://web.facebook.com/reel/1469743720739263 (unggahan akun Facebook Facebook “Mak Sadri”)
- https://archive.ph/eLfqg (arsip unggahan akun Facebook “Mak Sadri”)
(GFD-2025-28861) [HOAKS] Foto Sahroni Pingsan Saat Mengetahui Kabar Rumahnya Dijarah
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan foto yang menampilkan anggota DPR RI, Ahmad Sahroni sedang terbaring di tempat tidur.
Foto itu disertai narasi bahwa Sahroni pingsan saat mengetahui rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara dijarah oleh massa pada Sabtu (30/8/2025).
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto tersebut tidak benar atau hoaks.
Foto yang mengeklaim Ahmad Sahroni pingsan saat mengetahui rumahnya dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini
Akun tersebut membagikan foto Sahroni sedang terbaring di tempat tidur dengan infus yang terpasang di tangan.
Salah satu akun menulis keterangan:
AHMAD SAHRONI JATUH PINGSAN SAAT MENGETAHUI BRANGKASNYA DIJEBOL WARGA DAN KAGET RUMAHNYA DIBAKAR, DIACAK-ACAK DIJARAH TAK TERS ASET SEMUA HABIS!!!
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto yang mengeklaim Sahroni pingsan usai mengetahui rumahnya dijarah
Foto itu disertai narasi bahwa Sahroni pingsan saat mengetahui rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara dijarah oleh massa pada Sabtu (30/8/2025).
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto tersebut tidak benar atau hoaks.
Foto yang mengeklaim Ahmad Sahroni pingsan saat mengetahui rumahnya dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini
Akun tersebut membagikan foto Sahroni sedang terbaring di tempat tidur dengan infus yang terpasang di tangan.
Salah satu akun menulis keterangan:
AHMAD SAHRONI JATUH PINGSAN SAAT MENGETAHUI BRANGKASNYA DIJEBOL WARGA DAN KAGET RUMAHNYA DIBAKAR, DIACAK-ACAK DIJARAH TAK TERS ASET SEMUA HABIS!!!
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto yang mengeklaim Sahroni pingsan usai mengetahui rumahnya dijarah
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa foto itu bersumber dari unggahan akun Instagram pribadi Sahroni.
Foto itu diunggah pada 13 April 2023 dan tidak terkait dengan penjarahan di rumah Sahroni pada 30 Agustus 2025.
Dalam unggahan itu Sahroni menuliskan keterangan bahwa ia sedang berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena kondisi kesehatannya yang menurun.
"Kadang Super sehat juga Drop shayy...Makasih Dokkk... Emang wajib datengin IGD..." tulis Ahmad Sahroni.
Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Sahroni pingsan saat mengetahui rumahnya dijarah.
Usai rumahnya dijarah pada 30 Agustus 2025, di media sosial beredar berbagai informasi palsu yang mencatut nama Sahroni.
Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Foto itu diunggah pada 13 April 2023 dan tidak terkait dengan penjarahan di rumah Sahroni pada 30 Agustus 2025.
Dalam unggahan itu Sahroni menuliskan keterangan bahwa ia sedang berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena kondisi kesehatannya yang menurun.
"Kadang Super sehat juga Drop shayy...Makasih Dokkk... Emang wajib datengin IGD..." tulis Ahmad Sahroni.
Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Sahroni pingsan saat mengetahui rumahnya dijarah.
Usai rumahnya dijarah pada 30 Agustus 2025, di media sosial beredar berbagai informasi palsu yang mencatut nama Sahroni.
Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Kesimpulan
Foto yang mengeklaim Ahmad Sahroni pingsan saat mengetahui rumahnya dijarah merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Adapun foto bersumber dari unggahan Sahroni di Instagram pada 13 April 2023, jauh sebelum rumahnya dijarah massa pada 30 Agustus 2025.
Foto itu adalah momen ketika Sahroni dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang menurun pada April 2023.
Adapun foto bersumber dari unggahan Sahroni di Instagram pada 13 April 2023, jauh sebelum rumahnya dijarah massa pada 30 Agustus 2025.
Foto itu adalah momen ketika Sahroni dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang menurun pada April 2023.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/163phu2YoP/
- https://www.facebook.com/share/r/19VNy8mcYM/
- https://web.facebook.com/share/p/1JdE6aeBmg/
- https://www.instagram.com/p/Cq8SKIpyo9N/?igsh=cGUzcG5iaWtucXV6
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/03/104000182/-klarifikasi-foto-dildo-ini-bukan-berasal-dari-rumah-sahroni-tersebar
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/03/114400282/-hoaks-video-sahroni-salahkan-polisi-usai-rumahnya-dijarah
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/01/175100282/fraksi-partai-nasdem-sebut-muncul-akun-palsu-di-x-catut-ahmad-sahroni
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28860) [HOAKS] Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto diklaim menemui massa yang melakukan aksi unjuk rasa bentuk kekecewaan terhadap kinerja DPR RI dan Polri.
Di media sosial, beredar sebuah video Prabowo berada di tengah kerumunan yang diunggah pada awal September 2025.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Video Prabowo menemui pendemo dan meminta maaf disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Konten serupa juga ditemukan di akun TikTok ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (2/9/2025):
Pak Prabowo temui pendemo
Berikut teks yang terera dalam video:
pak prabowo temui pendemo meminta maaf, bapak prabowo tidak bisa membubarkan DPR, yang hanya bisa membubarkan DPR hanya rakyat
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Selasa (2/9/2025), yang mengeklaim Prabowo menemui pendemo dan meminta maaf.
Di media sosial, beredar sebuah video Prabowo berada di tengah kerumunan yang diunggah pada awal September 2025.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Video Prabowo menemui pendemo dan meminta maaf disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Konten serupa juga ditemukan di akun TikTok ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (2/9/2025):
Pak Prabowo temui pendemo
Berikut teks yang terera dalam video:
pak prabowo temui pendemo meminta maaf, bapak prabowo tidak bisa membubarkan DPR, yang hanya bisa membubarkan DPR hanya rakyat
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Selasa (2/9/2025), yang mengeklaim Prabowo menemui pendemo dan meminta maaf.
Hasil Cek Fakta
Peristiwa dalam video bukanlah momen Prabowo menemui massa aksi, melainkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu, 17 Agustus 2025 malam.
Belum ditemukan pengunggah pertama video, tetapi video dari momen yang sama ditemukan dalam pewartaan Kompas TV.
Dalam video yang beredar, terekam Prabowo mencium kening anak kecil.
Momen itu serupa dengan tayangan di YouTube Kompas TV jam ke-2 menit ke-21 detik ke-22.
Momen serupa juga terekam dalam video di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sejauh ini, Prabowo belum menemui massa aksi yang melakukan unjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI pada akhir Agustus 2025.
Belakangan, Prabowo bertolak ke China untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Prabowo berangkat ke China pada Selasa (2/9/2025) malam.
Ia menghadiri parade militer bagian dari peringatan memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Belum ditemukan pengunggah pertama video, tetapi video dari momen yang sama ditemukan dalam pewartaan Kompas TV.
Dalam video yang beredar, terekam Prabowo mencium kening anak kecil.
Momen itu serupa dengan tayangan di YouTube Kompas TV jam ke-2 menit ke-21 detik ke-22.
Momen serupa juga terekam dalam video di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Sejauh ini, Prabowo belum menemui massa aksi yang melakukan unjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI pada akhir Agustus 2025.
Belakangan, Prabowo bertolak ke China untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Prabowo berangkat ke China pada Selasa (2/9/2025) malam.
Ia menghadiri parade militer bagian dari peringatan memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Kesimpulan
Video Prabowo saat menghadiri karnaval peringatan HUT ke-80 RI di Monas disebarkan dengan konteks keliru.
Sejauh ini Prabowo belum menemui dan meminta maaf kepada massa aksi unjuk rasa Agustus 2025.
Sejauh ini Prabowo belum menemui dan meminta maaf kepada massa aksi unjuk rasa Agustus 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/707349328983811
- https://www.facebook.com/reel/777168178341775
- https://www.facebook.com/reel/621963354310724
- https://www.facebook.com/reel/801652138966264
- https://www.facebook.com/reel/24355545144109616
- https://www.facebook.com/reel/1604088707711326
- https://www.tiktok.com/@ramah_room/video/7544230750841834773?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7182753080588600834
- https://www.youtube.com/watch?v=DKHRR6rOz_k
- https://www.youtube.com/watch?v=PzJGRCEBt6U
- https://nasional.kompas.com/read/2025/09/03/06085671/sempat-batal-prabowo-tetap-ke-china-demi-undangan-xi-jinping-apa-agenda-di
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28859) [HOAKS] Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia Saat Meliput Demonstrasi
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosil mengeklaim seorang jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia saat meliput demonstrasi pada 1 September 2025.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia saat meliput demonstrasi salah satunya dibagikan akun X ini.
Dalam video tampak seorang jurnalis perempuan bernama Lauren Tomasi tiba-tiba ditembak pada bagian kakinya saat melaporkan demonstrasi.
Berikut narasi yang disampaikan unggahan:
Jurnalis wanita asal Australia ditembak Polisi Indonesia.
Polisi Indonesia banci biadab, hanya berani melawan sipil tidak bersenjata.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia saat meliput demonstrasi salah satunya dibagikan akun X ini.
Dalam video tampak seorang jurnalis perempuan bernama Lauren Tomasi tiba-tiba ditembak pada bagian kakinya saat melaporkan demonstrasi.
Berikut narasi yang disampaikan unggahan:
Jurnalis wanita asal Australia ditembak Polisi Indonesia.
Polisi Indonesia banci biadab, hanya berani melawan sipil tidak bersenjata.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi penembakan jurnalis Australia bernama Lauren Tomasi melalui Google Search.
Hasilnya ditemukan pemberitaan di laman Kompas.id ini pada Juni 2025.
Dalam pemberitaan, Lauren Tomasi disebut mengalami penembakan oleh aparat kepolisian saat meliput aksi demonstrasi di Los Angeles pada 8 Juni 2025.
Lauren Tomasi merupakan jurnalis perempuan asal Australia yang bekerja di media 9News.
Saat itu, Tomasi sedang meliput aksi demonstrasi memprotes tindakan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat yang melakukan penggerebekan dan penahanan terhadap imigran di Los Angeles.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa video itu tidak terkait dengan polisi di Indonesia.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan video serupa di laman BBC ini.
Dalam video itu dijelaskan bahwa Lauren Tomasi diduga terkena tembakan peluru karet dari aparat di bagian kakinya.
Saat Tomasi melakukan peliputan, tiba-tiba seorang polisi berbalik ke arah kamera berita dan menembakkan peluru ke bagian kaki Lauren Tomasi.
Selain Tomasi, beberapa jurnalis lain juga dikabarkan menjadi korban penembakan kepolisian Los Angeles (LAPD) saat meliput demonstrasi tersebut.
Seorang fotografer berita Inggris disebut terkena tembakan di kakinya sehingga harus dilakukan operasi darurat.
Hasilnya ditemukan pemberitaan di laman Kompas.id ini pada Juni 2025.
Dalam pemberitaan, Lauren Tomasi disebut mengalami penembakan oleh aparat kepolisian saat meliput aksi demonstrasi di Los Angeles pada 8 Juni 2025.
Lauren Tomasi merupakan jurnalis perempuan asal Australia yang bekerja di media 9News.
Saat itu, Tomasi sedang meliput aksi demonstrasi memprotes tindakan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat yang melakukan penggerebekan dan penahanan terhadap imigran di Los Angeles.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa video itu tidak terkait dengan polisi di Indonesia.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan video serupa di laman BBC ini.
Dalam video itu dijelaskan bahwa Lauren Tomasi diduga terkena tembakan peluru karet dari aparat di bagian kakinya.
Saat Tomasi melakukan peliputan, tiba-tiba seorang polisi berbalik ke arah kamera berita dan menembakkan peluru ke bagian kaki Lauren Tomasi.
Selain Tomasi, beberapa jurnalis lain juga dikabarkan menjadi korban penembakan kepolisian Los Angeles (LAPD) saat meliput demonstrasi tersebut.
Seorang fotografer berita Inggris disebut terkena tembakan di kakinya sehingga harus dilakukan operasi darurat.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan jurnalis perempuan Australia ditembak polisi Indonesia saat meliput demonstrasi merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Faktanya, video itu adalah momen ketika jurnalis perempuan asal Australia bernama Lauren Tomasi ditembak peluru karet oleh aparat kepolisian Los Angeles (LAPD) di Amerika Serikat.
Tomasi ditembak pada bagian kakinya saat meliput aksi demonstrasi memprotes tindakan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat yang melakukan penahanan terhadap imigran di Los Angeles pada 8 Juni 2025.
Faktanya, video itu adalah momen ketika jurnalis perempuan asal Australia bernama Lauren Tomasi ditembak peluru karet oleh aparat kepolisian Los Angeles (LAPD) di Amerika Serikat.
Tomasi ditembak pada bagian kakinya saat meliput aksi demonstrasi memprotes tindakan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat yang melakukan penahanan terhadap imigran di Los Angeles pada 8 Juni 2025.
Rujukan
Halaman: 64/6637