KOMPAS.com - Video siswa Sekolah Dasar (SD) menangis karena mendapat amplop berisi tulisan “tidak lulus”, beredar di media sosial.
Tampak guru berusaha menenangkan siswa yang duduk menangis di lantai.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan.
Video siswa SD menangis karena dinyatakan tidak lulus disebarkan oleh akun Instagram ini pada Rabu, 4 Juni 2025. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
Ini bener Tah tidak lulusAda yang salah kah
(GFD-2025-27380) [KLARIFIKASI] Siswa SD Tidak Lulus di Morowali merupakan "Prank"
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengamati isi video, lantas menemukan satu frame yang menunjukkan lokasi video.
Pada salah satu frame, terdapat emblem bertuliskan Kabupaten Morowali pada seragam salah satu guru.
Gambar emblemnya serupa Kabupaten Morowali yang terdapat di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng).
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulteng, Sinar Alam membenarkan bahwa peristiwa dalam video berlokasi di Morowali. Tepatnya di SD Fatufia.
Sinar mengungkapkan, guru kelas hanya melakukan prank atau candaan kepada siswanya. Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
"Informasi dari kepala sekolahnya, bahwa SD Fatufia lulus 100 persen. Itu (candaan tidak lulus) dilakukan guru kelasnya hanya di-prank kepada salah satu siswa," kata dia sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis (12/6/2025).
Sebagai informasi, konsep dan proses kelulusan SD telah berubah sejak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Ujian nasional ditiadakan dan tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa SD.
Aturannya tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022.
Tidak adanya ujian nasional, tidak berarti semua siswa dapat diluluskan begitu saja.
Pihak sekolah memiliki kewenangan untuk tidak meluluskan siswa jika tidak memenuhi sejumlah kriteria, seperti sikap, keterampilan, dan capaian peserta didik dari hasil pembelajarannya di akhir jenjang pendidikan.
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Salim Somad membenarkan bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah.
"Otonomi daerah, sekolah di bawah wewenang Pemda," kata Salim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
Pada salah satu frame, terdapat emblem bertuliskan Kabupaten Morowali pada seragam salah satu guru.
Gambar emblemnya serupa Kabupaten Morowali yang terdapat di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng).
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulteng, Sinar Alam membenarkan bahwa peristiwa dalam video berlokasi di Morowali. Tepatnya di SD Fatufia.
Sinar mengungkapkan, guru kelas hanya melakukan prank atau candaan kepada siswanya. Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
"Informasi dari kepala sekolahnya, bahwa SD Fatufia lulus 100 persen. Itu (candaan tidak lulus) dilakukan guru kelasnya hanya di-prank kepada salah satu siswa," kata dia sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis (12/6/2025).
Sebagai informasi, konsep dan proses kelulusan SD telah berubah sejak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Ujian nasional ditiadakan dan tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa SD.
Aturannya tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022.
Tidak adanya ujian nasional, tidak berarti semua siswa dapat diluluskan begitu saja.
Pihak sekolah memiliki kewenangan untuk tidak meluluskan siswa jika tidak memenuhi sejumlah kriteria, seperti sikap, keterampilan, dan capaian peserta didik dari hasil pembelajarannya di akhir jenjang pendidikan.
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Salim Somad membenarkan bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah.
"Otonomi daerah, sekolah di bawah wewenang Pemda," kata Salim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
Kesimpulan
Narasi dari video siswa SD menangis karena dinyatakan tidak lulus perlu diluruskan.
Video berlokasi di SD Fatufia, Kabupaten Morowali, Sulteng. Guru kelas melakukan prank atau candaan kepada siswanya, dengan memberikan amplop bertuliskan "tidak lulus".
Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
Video berlokasi di SD Fatufia, Kabupaten Morowali, Sulteng. Guru kelas melakukan prank atau candaan kepada siswanya, dengan memberikan amplop bertuliskan "tidak lulus".
Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
Rujukan
- https://www.instagram.com/im.jakarta_/reel/DKdRws5TCur/
- https://archive.ph/oFc82
- https://sulteng.bpk.go.id/profil-kabupaten-morowali/lambang-kabupaten-morowali/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/06/12/164800482/duduk-perkara-video-siswa-sd-di-morowali-menangis-karena-tidak-lulus?page=all#page2
- https://drive.google.com/file/d/1e9oqp9eF5i2FUBHv51_1_4z_ET3FjYEp/view
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27379) [KLARIFIKASI] Video Ini Rekam Suasana Kabin Sebelum Pesawat Jatuh di Nepal, Bukan Air India
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Pesawat Air India penerbangan A-171 jatuh pada Kamis (12/6/2025) sesaat setelah lepas landas.
Pesawat berjenis Boeing 787-8 Dreamliner tersebut berangkat dari Ahmedabad, India menuju London, Inggris.
Perhatian warganet terarah pada kecelakaan tersebut. Di media sosial lantas beredar video menampilkan seorang penumpang merekam suasana kabin, yang diklaim sebagai momen sebelum pesawat Air India jatuh di Ahmedabad.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks yang keliru.
Video menampilkan penumpang merekam suasana kabin sebelum Air India jatuh di Ahmedabad disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Tampak seorang pria memakai baju kuning merekam pemandangan jendela pesawat.
Ia sempat merekam suasana kabin dan penumpang lainnya, sebelum gambar di layar hilang dipenuhi api.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (12/6/2025):
Sebuah video Facebook Live dilaporkan muncul beberapa saat sebelum kecelakaan pesawat tragis di dekat Ahmedabad, Gujarat yang melibatkan penerbangan Air India AI171.
Pesawat berjenis Boeing 787-8 Dreamliner tersebut berangkat dari Ahmedabad, India menuju London, Inggris.
Perhatian warganet terarah pada kecelakaan tersebut. Di media sosial lantas beredar video menampilkan seorang penumpang merekam suasana kabin, yang diklaim sebagai momen sebelum pesawat Air India jatuh di Ahmedabad.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks yang keliru.
Video menampilkan penumpang merekam suasana kabin sebelum Air India jatuh di Ahmedabad disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Tampak seorang pria memakai baju kuning merekam pemandangan jendela pesawat.
Ia sempat merekam suasana kabin dan penumpang lainnya, sebelum gambar di layar hilang dipenuhi api.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (12/6/2025):
Sebuah video Facebook Live dilaporkan muncul beberapa saat sebelum kecelakaan pesawat tragis di dekat Ahmedabad, Gujarat yang melibatkan penerbangan Air India AI171.
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar bukanlah peristiwa jatuhnya Air India di Ahmedabad pada Kamis (12/6/2025).
Peristiwa dalam video merupakan kecelakaan pesawat Yeti Airlines penerbangan 691 pada 15 Januari 2023, yang jatuh dalam perjalanan dari Kathmandu menuju Pokhara, Nepal.
Klip yang sama dapat ditemukan di India Today dan kanal YouTube Channel News Asia.
Pria dalam video sedang membuat dan membagikan Facebook Live, sesaat sebelum peristiwa nahas terjadi.
Berdasarkan hasil investigasi pemerintah Nepal, pesawat berjenis ATR 72 yang dioperasikan Yeti Airlines tersebut jatuh akibat kelalaian pilot.
Pilot keliru mengurangi daya sehingga daya dorong pesawat mengalami gangguan.
Sebanyak 72 orang, termasuk dua bayi tewas akibat kecelakaan.
Peristiwa dalam video merupakan kecelakaan pesawat Yeti Airlines penerbangan 691 pada 15 Januari 2023, yang jatuh dalam perjalanan dari Kathmandu menuju Pokhara, Nepal.
Klip yang sama dapat ditemukan di India Today dan kanal YouTube Channel News Asia.
Pria dalam video sedang membuat dan membagikan Facebook Live, sesaat sebelum peristiwa nahas terjadi.
Berdasarkan hasil investigasi pemerintah Nepal, pesawat berjenis ATR 72 yang dioperasikan Yeti Airlines tersebut jatuh akibat kelalaian pilot.
Pilot keliru mengurangi daya sehingga daya dorong pesawat mengalami gangguan.
Sebanyak 72 orang, termasuk dua bayi tewas akibat kecelakaan.
Kesimpulan
Video penumpang merekam suasana kabin sebelum terjadi kecelakaan merupakan peristiwa jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal pada 2023.
Konten yang beredar di media sosial disebarkan dengan konteks keliru.
Perisitiwa dalam video tidak terkait dengan kecelakaan Air India di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025).
Konten yang beredar di media sosial disebarkan dengan konteks keliru.
Perisitiwa dalam video tidak terkait dengan kecelakaan Air India di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025).
Rujukan
- https://www.facebook.com/khunshang70/videos/1932933600814243
- https://www.facebook.com/reel/3678256015804885
- https://www.facebook.com/reel/1174446494487149
- https://www.facebook.com/reel/706310325468975
- https://www.facebook.com/reel/1208394470612887
- https://www.indiatoday.in/newsmo/video/nepal-plane-crash-indian-passenger-captures-final-moments-on-fb-live-2322294-2023-01-16
- https://www.youtube.com/shorts/BFcl7mH7Iwc
- https://www.tourism.gov.np/files/1/9N-ANC%20FINAL%20Report.pdf
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27378) [KLARIFIKASI] Video Bahlil dan Luhut Ditangkap Polisi Merupakan Rekayasa AI
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang menampilkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ditangkap polisi saat tengah memberikan keterangan pers.
Selain Bahlil, di akhir video juga terdapat klip yang menampilkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan digelandang petugas kepolisian.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi. Konten ini bisa jadi merupakan kreativitas warganet dengan tujuan satire, tapi informasi keliru tetap perlu diluruskan.
Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisi dibagikan di media sosial, misalnya akun X ini dan Instagram ini.
Salah satu akun menulis keterangan demikian:
Pov:Tambang Nikel Raja Ampat menguntung kan Jokowi, Bahlil, Luhut dan Para-Para Bawahan Si Mul. Yang bisa menangkap mereka cuma polisi internasional Awok-Awok
Akun X Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisiPenelusuran Kompas.com
Saat dicermati, di bagian kanan atas video terdapat watermark "PixVerse.ai" yang menunjukkan konten tersebut dibuat dengan aplikasi Pixverse AI.
Pixverse AI merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat video rekayasa dari teks, gambar, atau foto.
Setelah dicek menggunakan perangkat deepware.ai, konten Bahlil dan Luhut ditangkap polisi memiliki probabilitas 91 persen merupakan deepfake.
deepware Hasil pemeriksaan deepware.ai terhadap konten Bahlil dan Luhut ditangkap polisiVideo Bahlil ditangkap polisi diketahui memanipulasi foto yang ada di laman Antara ini, Presidenri.go.id ini, dan tvonenews.com ini.
Sementara konten Luhut ditangkap polisi memanipulasi foto di laman Liputan 6 ini.
Selain Bahlil, di akhir video juga terdapat klip yang menampilkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan digelandang petugas kepolisian.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi. Konten ini bisa jadi merupakan kreativitas warganet dengan tujuan satire, tapi informasi keliru tetap perlu diluruskan.
Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisi dibagikan di media sosial, misalnya akun X ini dan Instagram ini.
Salah satu akun menulis keterangan demikian:
Pov:Tambang Nikel Raja Ampat menguntung kan Jokowi, Bahlil, Luhut dan Para-Para Bawahan Si Mul. Yang bisa menangkap mereka cuma polisi internasional Awok-Awok
Akun X Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisiPenelusuran Kompas.com
Saat dicermati, di bagian kanan atas video terdapat watermark "PixVerse.ai" yang menunjukkan konten tersebut dibuat dengan aplikasi Pixverse AI.
Pixverse AI merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat video rekayasa dari teks, gambar, atau foto.
Setelah dicek menggunakan perangkat deepware.ai, konten Bahlil dan Luhut ditangkap polisi memiliki probabilitas 91 persen merupakan deepfake.
deepware Hasil pemeriksaan deepware.ai terhadap konten Bahlil dan Luhut ditangkap polisiVideo Bahlil ditangkap polisi diketahui memanipulasi foto yang ada di laman Antara ini, Presidenri.go.id ini, dan tvonenews.com ini.
Sementara konten Luhut ditangkap polisi memanipulasi foto di laman Liputan 6 ini.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisi merupakan hasil manipulasi AI.
Video itu dibuat dengan menggunakan aplikasi Pixverse AI yang memungkinkan pengguna membuat video rekayasa dari teks, gambar, atau foto.
Konten ini bisa jadi dibuat sebagai satire untuk mengkritik kebijakan pejabat negara. Meski begitu, narasinya perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi.
Video itu dibuat dengan menggunakan aplikasi Pixverse AI yang memungkinkan pengguna membuat video rekayasa dari teks, gambar, atau foto.
Konten ini bisa jadi dibuat sebagai satire untuk mengkritik kebijakan pejabat negara. Meski begitu, narasinya perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi.
Rujukan
- https://x.com/ahmad_bellamy/status/1932603949368160472
- https://www.instagram.com/reel/DKwZ5OqTHeo/?igsh=cHlyb2pqcHdqMTF0
- https://www.antaranews.com/berita/4881077/bahlil-hentikan-sementara-operasi-tambang-nikel-di-raja-ampat
- http://residenri.go.id/siaran-pers/empat-izin-tambang-dicabut-pemerintah-tegaskan-komitmen-jaga-kawasan-konservasi-raja-ampat/
- https://www.tvonenews.com/berita/307325-presiden-prabowo-sebut-21-proyek-strategis-hilirisasi-nasional-segera-dieksekusi-golkar-soroti-kerja-menteri-bahlil-lahadalia
- https://www.liputan6.com/news/read/4934574/deretan-jabatan-luhut-binsar-panjaitan-sepanjang-pemerintahan-jokowi
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27377) [SALAH] Pemandangan Tambang Nikel Raja Ampat dari Udara
Sumber: X/TwitterTanggal publish: 14/06/2025
Berita
Pada Kamis (5/5/2025) beredar sebuah unggahan di X (arsip cadangan) oleh akun "ilham wahyu s" (@ilhampid) yang membagikan sebuah video yang berisi narasi:
“Green Peace.... YTTA
💀”
dengan menambahkan narasi:
"Kemarin ada bocah plonga plongo bicara hilirisasi tambang
“ liat sekarang, yg terjadi adalah hilirisasi bencana alam dari sabang sampai merauke “
Liat surga alam raja ampat jadi begini #SaveRajaAmpat #SavePapua
Bahlul lahdalah mana suara mu .??"
di unggahannya.
Per tangkapan layar dibuat ketika artikel ini disusun, unggahan tersebut sudah ditonton 585.1 ribu kali, mendapatkan 460 jawaban, dibagikan ulang 4.8 ribu kali, dan disukai oleh 9 ribu akun pengguna X lainnya.
“Green Peace.... YTTA
💀”
dengan menambahkan narasi:
"Kemarin ada bocah plonga plongo bicara hilirisasi tambang
“ liat sekarang, yg terjadi adalah hilirisasi bencana alam dari sabang sampai merauke “
Liat surga alam raja ampat jadi begini #SaveRajaAmpat #SavePapua
Bahlul lahdalah mana suara mu .??"
di unggahannya.
Per tangkapan layar dibuat ketika artikel ini disusun, unggahan tersebut sudah ditonton 585.1 ribu kali, mendapatkan 460 jawaban, dibagikan ulang 4.8 ribu kali, dan disukai oleh 9 ribu akun pengguna X lainnya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) InVID WeVerify yang memfragmentasi video ke dalam bentuk gambar/foto untuk mencari bingkai utama (Keyframe), yang kemudian digunakan untuk melakukan pencarian gambar (image search) menggunakan Google Lens.
Hasil pencarian mengarahkan ke beberapa sumber, salah satunya ke unggahan berjudul “OPERASI PATROLI TIPIDTER POLDA SULTRA, UNGKAP 13 KASUS ILEGAL MINING” ke YouTube oleh akun “SULTRA TV” (@sultratv) pada 26 November tahun 2022 lalu.
Selain itu, ditemukan juga foto di artikel Suarakendari.com yang menggunakan foto yang sama dengan segmen yang direkam di video. Foto ini mengkoroborasi mendukung referensi video di atas, karena mendokumentasikan peristiwa yang sama.
Hasil pencarian mengarahkan ke beberapa sumber, salah satunya ke unggahan berjudul “OPERASI PATROLI TIPIDTER POLDA SULTRA, UNGKAP 13 KASUS ILEGAL MINING” ke YouTube oleh akun “SULTRA TV” (@sultratv) pada 26 November tahun 2022 lalu.
Selain itu, ditemukan juga foto di artikel Suarakendari.com yang menggunakan foto yang sama dengan segmen yang direkam di video. Foto ini mengkoroborasi mendukung referensi video di atas, karena mendokumentasikan peristiwa yang sama.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konteks yang salah (false context), faktanya lokasi yang direkam di video yang disebarkan adalah di Sulawesi Utara.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=9b_m7pfK9Rc&t=70s /
- https://archive.ph/xIEf8 (arsip cadangan).
- https://www.suarakendari.com/read/pju-polda-sultra-lakukan-patroli-udara-memantau-illegal-mining /
- https://archive.ph/dSjzR (arsip cadangan).
- https://x.com/ilhampid/status/1930399652995535280, unggahan oleh akun "ilham wahyu s" (@ilhampid).
- https://archive.ph/fLYHp, arsip cadangan unggahan oleh akun tersebut.
Halaman: 67/6271