• (GFD-2025-26687) Keliru: Penemuan Obat Nyeri Sendi oleh Spesialis Ortopedi dr. Rahmat Hidayat

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip], memuat penemuan obat nyeri sendi oleh seorang pria yang diklaim sebagai dr. Rahmat Hidayat, spesialis ortopedi Rumah Sakit Siloam. 

    Pria yang berbicara dalam bahasa Indonesia dengan aksen bahasa Inggris itu mengatakan, terdapat tiga kesalahan yang dilakukan pasien untuk mengatasi masalah tulang seperti pijatan, menggunakan obat pereda nyeri, dan menganggap nyeri sendi hal yang wajar. Pria itu mengatakan telah menemukan metode pengobatan revolusioner untuk meredakan nyeri dengan cepat, tetapi juga memperbaiki tulang rawan sendi dari dalam.



    Benarkah pria dalam video tersebut adalah dr. Rahmat Hidayat, spesialis ortopedi RS Siloam penemu obat nyeri sendi lutut?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video tersebut dengan bantuan Google Lens. Hasilnya, suara pria tersebut telah disunting dari versi aslinya yang berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Selain itu, substansi penjelasan video tersebut juga berbeda dengan aslinya.

    Video tersebut pernah diunggah di akun YouTube berbahasa Inggris HCA Midwest Health pada 14 Mei 2021 dengan judul Stomach ache or appendicitis? Dokter dalam video itu sebenarnya bernama Corey Iqbal, dokter bedah anak yang juga direktur medis bedah anak dan janin di Overland Park Regional Medical Center.



    Dalam video aslinya, Corey berbicara dalam bahasa Inggris. Ia tengah membahas topik radang usus buntu, penyakit yang sangat umum terjadi pada anak-anak, dan membuat orang tua sangat cemas.

    “Jadi, apa itu usus buntu? Usus buntu adalah organ kecil yang bentuknya seperti cacing, hampir seperti jari kelingking saya. Usus buntu menggantung di usus besar, terletak di bagian kanan bawah perut. Di bagian dalamnya terdapat lubang kecil yang tersumbat kotoran, yang menyumbatnya dan menyebabkan infeksi di sisi lainnya,” kata Corey.

    Analisis video dan audio

    Tempo bekerja sama dengan Deepfakes Analysis Unit (DAU), Misinformation Combat Alliance, India, untuk menganalisis perbedaan video asli dengan video hasil rekayasa tersebut. Hasilnya memuat beberapa poin.

    Pertama, ditemukan kejanggalan pada bagian mulut, terdapat bercak cokelat yang muncul dan hilang secara tidak konsisten sepanjang video. Selain itu, bagian mulut juga terlihat sangat buram. Termasuk tampilan giginya yang aneh. Biasanya mulut memang kerap menjadi area yang paling menunjukkan jejak visual hasil rekayasa. Sebab, area ini sering menjadi target utama modifikasi oleh pelaku rekayasa. Area ini biasanya dibuat berpiksel untuk menyembunyikan tanda-tanda manipulasi. 

    Kedua, dalam video asli, sosok dokter yang berbicara itu lebih ekspresif dan sering menggunakan gerakan tangan dan sesekali menutupi mulutnya. Namun, dalam video hasil rekayasa, banyak dari frame tersebut dihapus. 

    Ketiga, dengan menggunakan empat alat deteksi yakni Hive AI, Hiya, Deepfake-o-Meter dan ElevenLabs Speech Classifier, hanya Deepfake-o-meter yang mengklasifikan video hasil rekayasa dihasilkan oleh teknologi kecerdasan buatan. Sedangkan tiga alat lainnya mendeteksi audio tersebut otentik. 

    Namun DAU memberikan catatan bahwa pembuat konten menambahkan musik latar dan gambar tambahan di akhir video hingga menjadi sepanjang 6 menit. Padahal, konten audio-visualnya hanya sepanjang 3 menit 17 detik. Pasalnya, penambahan musik diketahui dapat mengganggu hasil deteksi alat. Upaya penambahan ini, menurut pakar dari DAU, kemungkinan penambahan gambar statis atau sedikit animasi pada bagian akhir video yang disunting itu untuk untuk melewati filter moderasi konten.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video dr Rahmat Hidayat spesialis ortopedi RS Siloam dan menemukan obat nyeri sendi lutut adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26686) [KLARIFIKASI] Video Bangkai Gerbong Kereta di Tebing Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial Facebook menampilkan bangkai gerbong kereta bekas di atas tebing.

    Video itu mendapat lebih dari 6.100 likes, 244 komentar, dan disebarkan ulang oleh 55 akun Facebook.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video bangkai gerbong kereta di tebing disebarkan oleh akun Facebook ini pada 9 April 2025.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Bangkai Gerbong kereta bekas kecelakaan karena jembatan runtuh mangkrak di ujung tebing

    Tangkapan layar video itu lantas disebarkan oleh akun Facebook ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri jejak digital video yang beredar.

    Hasil pencarian reverse image Google mengarahkan ke video serupa di kanal YouTube ini dan ini.

    Lantas, salah satu video tanpa teks di dalamnya dicek menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat membantu mengidentifikasi campur tangan akal imitasi atau artificial intelligence (AI) dalam teks, gambar, video, bahkan audio.

    Hasilnya, video bangkai gerbong kereta di tebing diidentifikasi memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan AI.

    Kesimpulan

    Video bangkai gerbong kereta di tebing merupakan konten manipulatif.

    Hive Moderation mengidentifikasi video tersebut memiliki probabilitas 99,8 persen dibuat dengan AI. Konten ini sepertinya dibuat dengan tujuan hiburan, namun agar tidak menjadi informasi yang keliru perlu diluruskan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26685) [HOAKS] Video Penggerak Demo Menuntut Adili Jokowi Ditangkap Aparat

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang beredar di media sosial mengeklaim penggerak demonstrasi "Adili Jokowi" ditangkap aparat keamanan.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, demo bertajuk "Adili Jokowi" berlangsung di beberapa kota seperti Solo dan Yogyakarta pada Februari 2025.

    Dalam aksi itu, demonstran menuntut agar Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ditangkap dan diadili karena telah merusak demokrasi.

    Video yang mengeklaim penggerak demo "Adili Jokowi" ditangkap aparat muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini,

    Video itu menampilkan seorang perempuan dan pria memakai baju tahanan. Salah satu akun menulis keterangan demikian:

    SI TARWIYAH PENGGER4K DEMO ADIL1 JOKOW1 NANGIS SAAT DI TANGKAP

    nah lu kalau begini siapa yang akan menolong

    jangan pernah melawan orang yg sangat sabar

    1 persatu akan ketangkep

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim penggerak demo Adili Jokowi ditangkap aparat

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri video mirip dengan unggahan di kanal YouTube Metro TV ini dan Tribun Timur ini.

    Dalam keterangannya, dua orang yang memakai baju tahanan bukan penggerak demo "Adili Jokowi".

    Dua orang tahanan itu adalah tersangka kasus penipuan seleksi penerimaan Bintara Polri 2024 yang ditangkap Polres Luwu, Sulawesi Selatan. Kedua tersangka berinisial HA dan MR.

    Dalam melakukan aksinya, HA yang berprofesi sebagai seorang wiraswasta di Desa Pelalan, Kecamatan Lamasi Timur bertugas mencari korban dan menawarkan jasa kelulusan seleksi dengan imbalan uang.

    HA meminta uang kepada korbannya mulai dari Rp 300 juta sampai Rp 400 juta sebagai syarat kelulusan. 

    Untuk meyakinkan korbannya, HA bekerja sama dengan MR yang mengaku sebagai perwira tinggi berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen). Padahal, aslinya MR berprofesi sebagai wiraswasta. 

    Kedua tersangka berhasil menipu empat korban dan menimbulkan kerugian mencapai Rp 750 juta

    Akibat aksinya itu tersangka HA dan MR dijerat Pasal 378 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang tindak pidana penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan penggerak demo "Adili Jokowi" ditangkap aparat tidak benar atau hoaks.

    Adapun video aslinya adalah penangkapan tersangka kasus penipuan seleksi penerimaan Bintara Polri 2024 yang ditangkap Polres Luwu. 

    Sampai saat ini tidak ditemukan informasi kredibel soal penangkapan penggerak demo "Adili Jokowi". 

    Rujukan

  • (GFD-2025-26684) [HOAKS] Citra Kirana Meninggal Setelah Melahirkan pada 21 April 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Artis Citra Kirana dikabarkan meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) setelah melahirkan. Kabar itu dibagikan oleh sejumlah akun Facebook.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut hoaks.

    Kabar Citra Kirana meninggal dunia setelah melahirkan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini pada Senin (21/4/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Citra Kirana, Innalillahi Wa, Setelah Melahirkan,Selamat Jalan Untuk Selamanya

    Narasi tersebut menyertakan foto Citra Kirana yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun Instagram @citraciki (terverifikasi) untuk mengetahui kabar terkini Citra Kirana.

    Pada Senin (21/4/2025), Citra Kirana mengunggah Instagram Story yang menunjukkan dirinya menaiki kereta uap Jaladara di Solo, Jawa Tengah.

    Sementara itu, foto Citra Kirana terbaring di ranjang rumah sakit adalah gambar lama yang diambil saat ia dirawat inap pada 19 September 2020.

    Foto tersebut ditemukan di artikel Liputan6.com, 20 September 2020, berjudul "Kembali Dirawat di RS, Citra Kirana Demam 40 Derajat Celcius dan Dinyatakan Bukan Mastitis".

    Adapun Citra Kirana melahirkan putra pertama pada 28 Agustus 2020. Dilansir Kompas.com, istri Rezky Aditya itu melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Keene Atharrazka Adhitya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar Citra Kirana meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) adalah hoaks.

    Citra Kirana masih aktif mengunggah konten di Instagram. Sementara itu, foto Citra Kirana terbaring di rumah sakit adalah gambar lama tahun 2020.

    Rujukan