• (GFD-2025-29242) [SALAH] Tangkapan Layar Artikel detikNews "Anies Siap Menggantikan Prabowo Menjadi Presiden RI Jika Dalam Keadaan Darurat"

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 25/09/2025

    Berita

    Pada Minggu (7/9/2025) beredar 2 foto di X (arsip cadangan) oleh akun “SONTOLOYO” (@cagubnyinyir2) dengan narasi:

    “Jubir Anies: Anies siap gantikan Prabowo jadi Presiden, jika situasi Darurat ..
    @BudiHar73497395 @Aslipriok1973 @yudiwibowo976 @kusjantonoWK @BintangeSakti @maryanti_oemar @janggo60115280 @marpaung913”

    Per tangkapan layar dibuat unggahan tersebut sudah ditonton 385 kali, mendapatkan 2 jawaban, dibagikan ulang 5 kali, dan disukai oleh 11 pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) memeriksa foto tangkapan layar artikel detikNews yang disebarkan menggunakan fitur indeks menyesuaikan dengan hari, tanggal, bulan, tahun dan jam yang tertera di artikel.

    Hasilnya, ditemukan artikel yang asli dengan hari, tanggal, bulan, tahun dan jam yang sama dengan yang disebarkan oleh @cagubnyinyir2 dengan judul "Raih Kepercayaan Publik, Ini Peran Puspenkum Jaga Citra Kejaksaan".

    Selain itu, yang dimuat di artikel sebenarnya bukan foto Anies Baswedan tetapi video yang berkaitan dengan Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejaksaan RI. Foto Anies Baswedan di tangkapan layar artikel hasil manipulasi adalah foto Anies Baswedan yang digunakan oleh berbagai media, salah satunya oleh CNN Indonesia di artikel terbitan 11 Januari 2024 tentang ancaman penembakan ke Anies Baswedan berkaitan dengan pencalonannya sebagai Presiden pada tahun 2024 lalu.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content). Faktanya, judul artikel yang benar adalah "Raih Kepercayaan Publik, Ini Peran Puspenkum Jaga Citra Kejaksaan".

    Rujukan

  • (GFD-2025-29241) [HOAKS] Polisi Brasil Menyembunyikan Mayat Istrinya Selama 15 Tahun

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kisah seorang polisi di Anapolis, Brasil menyembunyikan mayat istrinya di dinding rumah selama 15 tahun.

    Perempuan tersebut bernama Vitoria Mendes yang bekerja sebagai guru sekolah.

    Ia dilaporkan menghilang pada 1995 dan baru ditemukan di dinding rumahnya saat renovasi 15 tahun kemudian.

    Narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.

    Kisah seorang polisi di Brasil menyembunyikan mayat istrinya selama 15 tahun disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengunggah menyertakan gambar kerangka manusia yang dikubur di dinding dan foto pasangan suami istri.

    Berikut teks yang tertera pada gambar:

    seorang polisi menyembunyikan istrinya selama 15 tahun dan ketahuan saat renovasi rumah dilakukan

    Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (17/9/2025):

    Terkvbur dalam Keheningan selama 15 tahun

    Bagaimana Seorang Kepala Polisi Menyembunyik4n Nasib Istrinya Selama 15 Tahun.

    Di kota Anapolis, Goias yang tenang, sebuah misteri terpendam selama lebih dari satu dekade, dibisikkan dari generasi ke generasi seolah-olah itu adalah kisah h4ntu.

    K4sus Vitoria Mendes, seorang guru sekolah yang berdedikasi yang menghil4ng pada tahun 1995 dengan duk4 dan spekulasi.

    Selama 15 tahun, kepergiannya adalah luk4 yang tak kunjung sembuh—sampai sebuah renovasi sederhana mengungkap rahasia yang selama ini tersembunyi di dalam rumahnya sendiri.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Rabu (17/9/2025), mengenai kisah seorang polisi di Brasil menyembunyikan mayat istrinya selama 15 tahun.

    Hasil Cek Fakta

    Tidak ditemukan berita atau laporan valid mengenai orang hilang bernama Vitoria Mendes di Anapolis.

    Tidak ada pula penemuan kerangka perempuan yang ditemukan di dinding rumah seorang anggota polisi Brasil.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian gambar yang dibagikan pengguna media sosial menggunakan Hive Moderation dan Sight Engine.

    Tools tersebut membantu mengecek probabilitas campur tangan artificial intelligence (AI) dalam suatu konten.

    Gambar menampilkan kerangka manusia di dinding rumah memiliki probabilitas 77,3 persen dihasilkan akal imitasi.

    Sementara, gambar menampilkan pasangan suami istri teridentifikasi memiliki probabilitas 89 persen dihasilkan AI.

    Kesimpulan

    Kisah seorang polisi di Brasil menyembunyikan mayat istrinya selama 15 tahun merupakan hoaks.

    Tidak ada laporan atau berita kredibel yang membuktikan narasi tersebut.

    Adapun gambar-gambar yang disebarkan pengguna media sosial merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29240) [HOAKS] Artikel Sebut Qodari Puji Prabowo Mirip Nabi Sulaiman

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa tangkapan layar artikel yang menyebut Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari memuji Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam judul artikel tersebut, Qodari memuji Prabowo dan menyebut Presiden ke-8 Indonesia itu mirip Nabi Sulaiman.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Artikel yang menyebut Qodari memuji Prabowo mirip Nabi Sulaiman dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Qodari Puji Prabowo Mirip Nabi Sulaiman Kebijakannya Saya Yakin Prabowo Masuk Surga Tampah Hisab

    Screenshot Hoaks, Qodari puji Prabowo mirip Nabi Sulaiman

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa tangkapan layar tersebut merupakan hasil manipulasi dari artikel asli yang dipublikasikan Merdeka.com, 18 September 2025.

    Artikel asli yang dipublikasikan Merdeka.com berjudul "Dilantik Jadi KSP, Qodari: Kita Akan Jelaskan Program Presiden Prabowo yang Bagus-Bagus"

    Artikel itu memberitakan pelantikan Qodari sebagai KSP menggantikan AM Putranto. Qodari dilantik di Istana Negara, Jakarta, pada 17 September 2025. 

    Usai pelantikan, Qodari mengatakan bahwa lembaganya akan aktif menyampaikan informasi kepada publik terkait program-program prioritas Prabowo.

    Tidak ada bukti Qodari memuji Prabowo dengan menyebutnya mirip Nabi Sulaiman.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, artikel yang menyebut Qodari memuji Prabowo mirip Nabi Sulaiman adalah hoaks.

    Artikel itu merupakan hasil manipulasi dari artikel asli Merdeka.com berjudul "Dilantik Jadi KSP, Qodari: Kita Akan Jelaskan Program Presiden Prabowo yang Bagus-Bagus".

    Rujukan

  • (GFD-2025-29239) [HOAKS] Puan Maharani Menangis Suaminya Ditangkap Kejaksaan Agung

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul unggahan foto disertai narasi yang mengeklaim Ketua DPR RI Puan Maharani menangis karena suaminya ditangkap Kejaksaan Agung (Kejagung).

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Foto yang mengeklaim Puan Maharani menangis karena suaminya ditangkap Kejagung salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan kolase foto Puan yang sedang menangis dan foto seorang pria memakai rompi tahanan Kejagung.

    Berikut narasi teks yang disampaikan dalam unggahan:

    puan SYOOK dan MENANGIS saat SUAMI nya ditangkap

    BTS SERET SUAMI PUAN MAHARANI

    Akun Facebook Narasi yang mengeklaim Puan Maharani menangis karena suaminya ditangkap Kejagung

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, kolase dua foto dalam unggahan tidak terkait dengan narasi penangkapan suami Puan oleh Kejagung.

    Foto yang menampilkan Puan menangis merupakan tangkapan layar di kanal YouTube Berita Satu ini.

    Saat itu, Puan menitikkan air mata ketika membacakan pernyataan sikap dan rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P di Semarang pada 20 September 2014.

    Sementara foto yang menampilkan seorang pria memakai rompi tahanan identik dengan unggahan di laman Jawa Pos ini.

    Keterangan dalam unggahan menyebut bahwa pria tersebut bukan suami Puan, melainkan Direktur Utama PT Basis Utama Prima, Muhammad Yusrizki.

    Yusrizki diitetapkan menjadi tersangka oleh Kejagung dalam kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

    Dia tidak ada kaitannya dengan Puan Maharani. Kasusnya juga tidak terkait Puan.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Puan Maharani menangis karena suaminya ditangkap Kejagung merupakan kabar tidak benar.

    Foto dalam unggahan adalah momen ketika Puan menangis saat membacakan pernyataan sikap dan rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P di Semarang pada 20 September 2014.

    Sementara, pria yang memakai rompi tahanan Kejagung bukan suami Puan, melainkan Direktur Utama PT Basis Utama Prima, Muhammad Yusrizki. Ia merupakan tersangka dalam dalam kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur BTS Kominfo. 

    Rujukan