• (GFD-2025-27378) [KLARIFIKASI] Video Bahlil dan Luhut Ditangkap Polisi Merupakan Rekayasa AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang menampilkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ditangkap polisi saat tengah memberikan keterangan pers.

    Selain Bahlil, di akhir video juga terdapat klip yang menampilkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan digelandang petugas kepolisian.

    Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi. Konten ini bisa jadi merupakan kreativitas warganet dengan tujuan satire, tapi informasi keliru tetap perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisi dibagikan di media sosial, misalnya akun X ini dan Instagram ini.

    Salah satu akun menulis keterangan demikian:

    Pov:Tambang Nikel Raja Ampat menguntung kan Jokowi, Bahlil, Luhut dan Para-Para Bawahan Si Mul. Yang bisa menangkap mereka cuma polisi internasional Awok-Awok

    Akun X Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisiPenelusuran Kompas.com

    Saat dicermati, di bagian kanan atas video terdapat watermark "PixVerse.ai" yang menunjukkan konten tersebut dibuat dengan aplikasi Pixverse AI.

    Pixverse AI merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat video rekayasa dari teks, gambar, atau foto.

    Setelah dicek menggunakan perangkat deepware.ai, konten Bahlil dan Luhut ditangkap polisi memiliki probabilitas 91 persen merupakan deepfake.

    deepware Hasil pemeriksaan deepware.ai terhadap konten Bahlil dan Luhut ditangkap polisiVideo Bahlil ditangkap polisi diketahui memanipulasi foto yang ada di laman Antara ini, Presidenri.go.id ini, dan tvonenews.com ini.

    Sementara konten Luhut ditangkap polisi memanipulasi foto di laman Liputan 6 ini. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan Bahlil dan Luhut ditangkap polisi merupakan hasil manipulasi AI.

    Video itu dibuat dengan menggunakan aplikasi Pixverse AI yang memungkinkan pengguna membuat video rekayasa dari teks, gambar, atau foto.

    Konten ini bisa jadi dibuat sebagai satire untuk mengkritik kebijakan pejabat negara. Meski begitu, narasinya perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27377) [SALAH] Pemandangan Tambang Nikel Raja Ampat dari Udara

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 14/06/2025

    Berita

    Pada Kamis (5/5/2025) beredar sebuah unggahan di X (arsip cadangan) oleh akun "ilham wahyu s" (@ilhampid) yang membagikan sebuah video yang berisi narasi:

    “Green Peace.... YTTA
    💀”

    dengan menambahkan narasi:

    "Kemarin ada bocah plonga plongo bicara hilirisasi tambang
    “ liat sekarang, yg terjadi adalah hilirisasi bencana alam dari sabang sampai merauke “
    Liat surga alam raja ampat jadi begini #SaveRajaAmpat #SavePapua
    Bahlul lahdalah mana suara mu .??"

    di unggahannya.

    Per tangkapan layar dibuat ketika artikel ini disusun, unggahan tersebut sudah ditonton 585.1 ribu kali, mendapatkan 460 jawaban, dibagikan ulang 4.8 ribu kali, dan disukai oleh 9 ribu akun pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) InVID WeVerify yang memfragmentasi video ke dalam bentuk gambar/foto untuk mencari bingkai utama (Keyframe), yang kemudian digunakan untuk melakukan pencarian gambar (image search) menggunakan Google Lens.

    Hasil pencarian mengarahkan ke beberapa sumber, salah satunya ke unggahan berjudul “OPERASI PATROLI TIPIDTER POLDA SULTRA, UNGKAP 13 KASUS ILEGAL MINING” ke YouTube oleh akun “SULTRA TV” (@sultratv) pada 26 November tahun 2022 lalu.

    Selain itu, ditemukan juga foto di artikel Suarakendari.com yang menggunakan foto yang sama dengan segmen yang direkam di video. Foto ini mengkoroborasi mendukung referensi video di atas, karena mendokumentasikan peristiwa yang sama.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konteks yang salah (false context), faktanya lokasi yang direkam di video yang disebarkan adalah di Sulawesi Utara.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27376) Hoaks! Foto Jokowi antar Roy Suryo, Rismon, dan Dokter Tifa ke Nusakambangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/06/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan foto beredar di Facebook menampilkan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo bersama tiga orang lainnya.

    Dalam foto dengan latar belakang mobil tahanan, terlihat Joko Widodo memegang kunci. Sementara tiga orang lainnya mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye. Tiga orang lainnya yakni mantan Menpora Roy Suryo, ahli forensik digital Rismon Sianipar, dan dokter Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa).

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Pak jokowi mo antark4n roy suryo cs ke nusakambangan.”

    Namun, benarkah foto yang beredar tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil pemeriksaan menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan Hive Moderation AI Detector yang dilakukan oleh ANTARA menunjukkan bahwa foto tersebut 99,9 persen merupakan hasil rekayasa AI atau deepfake. Foto tersebut telah dimanipulasi secara digital untuk menciptakan narasi palsu yang tidak sesuai dengan kenyataan.



    Pihak kepolisian masih mendalami laporan terkait tuduhan ijazah palsu Presiden Jokowi, dan prosesnya masih berjalan di Polda Metro Jaya.Dengan demikian, unggahan foto tersebut adalah hoaks.

    Klaim: Foto Jokowi antar penuduh ijazah palsunya ke Nusakambangan

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-27375) [HOAKS] Pendaftaran BPNT dan PKH 2025 dengan Akun Telegram

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim sebagai akses untuk pendaftaran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk pendaftaran BPNT dan PKH 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Kamis (12/6/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Ayo Daftar sekarang BANSOS BPNT & PKH 2025 agar dapat bantuan sosialDaftar sekarang !!!

    UTAMAKAN DAFTAR NOMOR TELEGRAM AKTIF AGAR DAPAT DI HUBUNGI MELALUI VIA TELEGRAM

    Bagikan info ini kepada teman dan saudara agar bermanfaat bagi semua.

    Hasil Cek Fakta

    Syarat menjadi penerima bansos pemerintah adalah terdaftar di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    DTKS adalah data induk Kemensos untuk mengidentifikasi dan menyeleksi penerima bansos. Pendataan DTKS dilakukan di tingkat desa/kelurahan berdasarkan musyawarah masyarakat.

    Data tersebut kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh pemerintah daerah, lalu diajukan ke Kemensos.

    Dengan demikian, pendaftarannya tidak dilakukan melalui link atau Telegram. Klaim pendaftaran melalui saluran selain yang resmi dari Kemensos merupakan hoaks.

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah mengimbau masyarakat agar waspada dengan maraknya link bansos yang beredar di media sosial.

    "Enggak ada itu, saya kira di medsos (media sosial) itu ada yang benar, ada yang hoaks, ada yang palsu juga gitu," kata Gus Ipul seperti dberitakan Kompas.com, 20 Maret 2025.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk pendaftaran BPNT dan PKH 2025 adalah hoaks.

    Syarat menjadi penerima bansos pemerintah adalah terdaftar di DTSEN atau DTKS. Sehingga, pendaftarannya tidak dilakukan melalui link atau Telegram.

    Rujukan