• (GFD-2025-28382) [HOAKS] Foto Struk Restoran dengan Tagihan untuk Bayar Royalti Musik

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto struk restoran yang menunjukkan biaya Rp 29.140 untuk royalti musik dan lagu.

    Konten itu beredar di tengah polemik kewajiban pemilik usaha membayar royalti kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) apabila memutar lagu di tempat usaha.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto struk tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Foto struk restoran yang menunjukkan biaya Rp 29.140 untuk royalti musik dan lagu dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Makan di restoran sudah diberlakukan kena pajak royalti musik dan lagu dibebankan ke customer padahal kita sbg costomer jg ga minta lagu itu di putar negara bobrok segala pajak dibebankan ke rakyat gak peduli kalangan atas menengah atau bawah bayar pajak itu wajib

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran menggunakan Google Lens, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan foto struk yang mirip di situs Tripadvisor.

    Keterangan yang dicantumkan di Tripadvisor menyebutkan, struk itu diperoleh dari transaksi di Plataran Menteng, Jakarta Pusat.

    Dalam foto tersebut, terlihat struk memperlihatkan harga yang harus dibayar sebesar RP 742.940.

    Angka ini sama seperti yang terlihat pada struk dalam unggahan Facebook.

    Namun, terdapat kejanggalan pada struk yang beredar di Facebook. Pada struk itu, total pembayaran yang tertera adalah Rp 742.940.

    Sementara, apabila nominal subtotal (Rp 614.000), service charge (Rp 67.540), dan PB1 (Rp 67.540) dijumlahkan, totalnya adalah Rp 749.080.

    Ketidaksesuaian nominal ini tidak ditemukan pada struk yang diunggah di Tripadvisor. Ini mengindikasikan bahwa struk di Tripadvisor asli.

    Dalam struk yang diunggah di Tripadvisor, nominal subtotal (Rp 614.000), service charge (Rp 61.400), dan PB1 (Rp 67.540), yang jika dijumlahkan totalnya adalah Rp 742.940.

    Selain itu, struk di Tripadvisor tidak mencantumkan tagihan untuk royalti musik dan lagu. Struk itu memuat tagihan untuk item "Wedang Uwuh" sebesar Rp 59.000.

    Kejanggalan tersebut mengindikasikan bahwa foto struk yang mencantumkan item royalti musik dan lagu dengan biaya Rp 29.140 merupakan hasil manipulasi.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto struk restoran yang menunjukkan biaya Rp 29.140 untuk royalti musik dan lagu adalah hoaks.

    Foto itu merupakan hasil manipulasi. Foto asli merupakan struk dari Plataran Menteng, dan tidak memuat tagihan untuk item royalti musik dan lagu.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28381) [KLARIFIKASI] Baju Selam dari Logam Dibuat pada 1920, Bukan 1907

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial tersiar narasi mengenai baju selam yang terbuat dari logam seberat 200 kilogram yang dibuat pada 1907 oleh seorang bernama Enos B Petrie.

    Narasi dalam unggahan menyatakan, istilah "Iron Man" pertama kali muncul dari permbuatan baju selam tersebut.ย 

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan perlu diluruskan.

    Konten yang menginformasikan baju selam dari logam yang dibuat pada 1907 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Pengguna media sosial menyertakan video dan foto menampilkan seorang pria memakai pakaian selam yang terbuat dari logam.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 21 Juli 2025:

    Nama "Iron Man" Pertama Kali Muncul... Bukanlah Di Komik, Tapi Di Laut.

    Tahun 1907, Enos B. Petrie Menciptakan Baju Selam Logam 200 Kg Bernama Iron Man.

    Dirancang Tahan Tekanan Ekstrem, Bisa Menyelam 60 Meter Tanpa Dekompresi.

    Lebih Dari 50 Tahun Sebelum Tony Stark Muncul, Manusia Sudah Merancang Exosuit Futuristik Dari Besi Murni.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek jejak digital video dan gambar yang beredar dengan teknik reverse image search.

    Hasil pencarian di TinEye mengarahkan gambar tersebut ke situs berbagi gambar Alamy ini.

    Keterangan foto menyebutkan, pria dalam video mengenakan pakaian selam yang terbuat dari baja, dilengkapi lampu dan perangkat yang membuat penyelam dapat bernapas.

    Foto itu dipotret oleh Charles Trampus pada Juli 1920.

    Kecanggihan artificial intelligence (AI) mampu menghasilkan video hanya dengan memasukkan satu gambar.

    Video yang beredar memiliki indikasi dibuat dari foto karya Charles Trampus.

    Adapun baju selam pertama di dunia dibuat pada 10 Februari 1774 oleh Andrew Becker.

    Dikutip dari Grateful American Foundation, Becker menggunakan sistem tabung agar penyelam dapat bernapas.

    Ia mendemonstrasikan pakaiannya di Sungai Thames, London dan mampu menyelam selama satu jam.

    Namun, desain pakaian selam pertama dikembangkan oleh penemu Inggris pada 1710-an, yakni John Lethbridge dan Augustus Siebe.

    Pakaian selam dengan kanvas kedap air yang ditemukan oleh Charles Mackintosh. Sejak akhir 1800-an dan sepanjang sebagian besar abad ke-20, sebagian besar Gaun Standar terdiri dari selembar karet padat di antara lapisan kepar cokelat.

    Sebagaimana dilansir Interesting Engineering, salah satu baju selam tua disimpan di Museom Raahe, Finlandia.

    Baju selam itu milik pelaut Finlandia bernama Johan Leufstadius (1795-1867).

    Museum lokal tertua di Finlandia itu menyimpan baju selam yang dipakai sekitar abad ke-18, yang dahulu digunakan untuk memeriksa lambung kapal tanpa harus membawanya ke dermaga.

    Arsip Nasional Swedia juga memiliki gambar pakaian selam yang diperkirakan dibuat sekitar 1727.

    Sebagian besar baju selam itu terbuat dari bahan kulit, dengan jahitan dari benang pitch yang tahan air.

    Sementara bagian kepalanya dilengkapi dengan kerangka kayu, lalu dilapisi dengan bahan kulit dan kaca.

    Di puncak tudung terdapat lubang untuk pipa udara dari kayu. Udara dipompa ke penyelam dengan pompa piston, dan udara dikeluarkan dari pakaian melalui pipa pendek di bagian belakang.

    Kesimpulan

    Konten yang menginformasikan baju selam dari logam yang dibuat pada 1907 memuat informasi keliru.

    Konten itu bersumber dari foto pakaian selam yang dipotret oleh Charles Trampus pada Juli 1920.

    Sementara, desain pakaian selam pertama telah ada sejak abad ke-18 dengan bahan dasar kulit, kerangka kayu, dan bahan pitch yang tahan air.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28380) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Gebyar Undian Bank Kalsel Syariah

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran gebyar undian Bank Kalsel Syariah. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 Agustus 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Assalamu'alaikum.
    "๐˜—๐˜™๐˜–๐˜Ž๐˜™๐˜ˆ๐˜” 2025" ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ BPD Bank Kalsel Syariah ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ Aksel by bank kalselAyo Buruan Ambil Kupon Kamu Agar Hadiah Bisa Dibawah :
    - 1 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ
    - 1 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜Š๐˜™-๐˜ ๐˜›๐˜ถ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ฐ
    - 5 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜Ÿ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ณ
    - 5 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ณ
    - 8 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜”๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜š๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜บ
    - 8 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜”๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜Ÿ๐˜ฎ๐˜ข๐˜น
    - 20 ๐˜œ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜›๐˜ ๐˜“๐˜ฆ๐˜ฅ 50 ๐˜ช๐˜ฏ.
    - 12 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜š๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ๐˜ต๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ข๐˜น16
    - 10 ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ & ๐˜“๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข
    - 5 ๐˜—๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ž๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฆ
    - 10 ๐˜—๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜œ๐˜ฎ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฉ ๐˜Ž๐˜ณ๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ด ๐˜”๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข...๐˜๐˜ฏ๐˜ง๐˜ฐ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ต GEBYAR UNDIAN BPD BANK KALSEL SYARIAH
    ๐˜ด๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ (Daftar) ๐˜ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜š๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ..."
    Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran gebyar undian Bank Kalsel Syariah?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Bank Kalsel Syariah. Bantahan itu disampaikan dalam unggahan di akun Instagram resminya, @bankkalselsyariah pada 30 Maret 2025.
    Berikut isi unggahannya:
    "Jangan mudah tergiur! Kenali ciri-ciri penipuan undian berhadiah berikut ini:
    - Syarat tidak masuk akal
    - Link mencurigakan
    - Tampilan promo tidak resmi
    -ย Pengumuman & klaim hadiah mendadak
    Selalu pastikan informasi berasal dari sumber resmi dan jangan pernah membagikan data pribadi atau perbankan Anda."
    Selain itu dalam postingan terdapat link yang mengarah pada website yang bukan milik Bank Kalsel Syariah.
    Di sana kita diminta memasukkan data pribadi seperti nama lengkap hingga nomor Telegram. Ini merupakan indikasi pencurian data hingga bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran gebyar undian Bank Kalsel Syariah adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28379) Keliru: Nota Restoran yang Menagih Biaya Royalti Musik ke Pembeli

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/08/2025

    Berita

    SEBUAH gambar beredar di WhatsApp dan Instagram [arsip], memperlihatkan tagihan royalti musik pada nota pembayaran makanan di restoran. Royalti musik tersebut diklaim harus dibayar oleh pembeli.ย ย 

    Tagihan royalti pada nota bertanggal 5 Agustus 2025 itu, terlihat sebesar Rp29.140. Nota tersebut kemudian viral di tengah polemik pemberlakuan pembayaran royalti musik di kafe dan restoran.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah gambar itu memperlihatkan struk restoran dengan tagihan royalti musik?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi yang beredar menggunakan pencarian gambar terbalik Google dan mewawancarai praktisi keamanan digital. Hasilnya, nota tersebut telah diubah dari versi aslinya. Pada nota asli, tidak ada tagihan royalti musik.



    Nota yang beredar telah diubah dari aslinya yang dapat ditemukan di situs perjalanan, TripAdvisor. Nota asli tersebut adalah bukti pembayaran dari sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.ย 

    Meski diubah dari versi aslinya, sejumlah kesamaan masih dapat ditemukan. Di antaranya jenis huruf (font), nama menu makanan yang identik, dan jumlah nominal yang dibayar.

    Kedua, pada nota yang telah diubah, jumlah perhitungan pada subtotal atau sebelum pajak tertulis Rp 614.000. Padahal jika seluruh harga dijumlahkan, seharusnya angka subtotal menjadi Rp 624.140.ย 

    Sedangkan pada nota yang asli, perhitungan jumlah subtotal benar sebesar Rp614.000.

    Praktisi keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, membenarkan, bahwa nota yang beredar telah diubah dari aslinya, salah satunya dengan menambahkan item pembayaran royalti musik.

    โ€œAda yg sengaja mengambil bon (nota) dari Tripadvisor, diedit lalu disebarkan untuk membuat kegaduhan,โ€ kata Alfons kepada Tempo, Senin, 11 Agustus 2025.

    Melalui akun Instagramnya, Alfons menunjukkan cara mengubah nota asli tersebut dengan sejumlah kata perintah (prompt) ke alat kecerdasan buatan ChatGPT. Lewat cara ini, nota palsu dapat dihasilkan.

    Alfons menjelaskan, di tengah berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, warga diminta tidak mudah mempercayai dan menyebarkan konten.ย ย 

    Asal Mula Beredarnya Nota Palsu

    Nota tersebut beredar di tengah polemik pengelola tempat komersial seperti restoran dan kafe wajib membayar royalti saat memutar musik. Nota palsu tersebut, salah satunya disebarkan oleh akun TikTok nukamarikopi.

    Namun, mereka kemudian menjelaskan, tidak mengetahui kebenaran nota tersebut. Mereka telah menghapus unggahan tersebut.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan nota pembayaran restoran yang disertai tagihan biaya royalti musik adalah klaim keliru.

    Rujukan