• (GFD-2025-26402) Keliru: Video Testimoni Penyembuhan Diabetes

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/04/2025

    Berita

    SEBUAH video yang memuat testimoni penderita diabetes yang sembuh dari penyakit diabetes tanpa obat, beredar di Facebook [arsip]. Dalam video, seorang perempuan bernama Lestari mengakui kesembuhan ibunya yang berusia 63 tahun dari penyakit diabetes tanpa obat, tanpa dokter dan tanpa diet ketat. 

     

    Sang ibu yang menderita diabetes selama 20 tahun, mengatakan, ia menemukan video dr. Vito, seorang endokrinologis asal Indonesia yang mengungkap manfaat luar biasa soda untuk mengatasi diabetes. Soda disebut bisa membersihkan pankreas dan membantu tubuh mengatur kadar gula darah secara alami.

    Benarkah video testimoni penyembuhan diabetes tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa konten testimoni penyembuhan diabetes di atas hasil rekayasa yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Tempo memeriksa menggunakan bantuan pemindai AI.

    Menurut peneliti di Center for Infectious Disease Education and Research, Osaka University dan apoteker, David Chen, kandungan soda kue adalah natrium bikarbonat (NaHCO3) yang sama sekali tidak punya efek menurunkan kadar gula dalam darah.

    “Dia tergolong senyawa inert atau tidak berefek pada tubuh. Jadi, larutan soda kue tidak bisa menyembuhkan diabetes,” kata David yang pernah dipublikasikan  Tempo.

    Untuk memverifikasi video tersebut, Tempo memotong video pada bagian yang memperlihatkan masing-masing testimoni dari kedua sumber di atas, lalu dicek dengan alat pendeteksi kecerdasan buatan Hive Moderation. Hasilnya, 99% testimoni tersebut dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan.

    Gerakan bibir perempuan tersebut tampak tidak alami. Area bibir juga sedikit lebih kabur daripada bagian wajah lainnya, yang mengindikasikan adanya upaya sinkronisasi bibir.



    Selanjutnya, Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Ai or Not untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan bahwa suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video testimoni penyembuhan diabetes adalah keliru. Hasilnya, baik audio maupun video terdeteksi dimanipulasi oleh AI.

    Rujukan

  • (GFD--26401) CEK FAKTA: Pagar Laut dari Bambu Diganti Beton

    Sumber:

    Berita

    Suara.com - Media sosial diramaikan dengan narasi terkait kasus pagar laut Tangerang yang sempat menghebohkan publik.

    Kali ini narasi tersebut terkait klaim yang menyebut jika pagar laut kini diganti beton.

    Adapun video itu dibagikan akun TikTok dani30167 pada Kamis (6/2/2025) dengan caption:

    "habis bambu terbitlah BETON" dengan tagar #pagarlaut. Sementara narasi dalam video bertuliskan:

    "LAPOR KOMANDANHabis bambu terbitlah beton".

    Lantas benarkah kabar yang mengklaim jika pagar laut diganti beton?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo, mengarah ke artikel periksa fakta kompas.com, "[HOAKS] Pagar Laut dari Bambu Dicabut dan Diganti Beton"

    Dari artikel yang tayang pada Kamis (6/2/2025) itu diketahui bahwa tidak ada laporan atau berita yang membuktikan pagar bambu telah diganti dengan beton.

    Tim sebelumnya memasukkan kata kunci "pagar laut diganti pagar beton" ke mesin pencari Google kemudian mencari konteks asli video unggahan akun TikTok "dani30167" dengan memanfaatkan Google Lens.
  • (GFD-2025-26400) [SALAH] Video Ricuh Sidang DPR Mendesak RUU Perampasan Aset

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/04/2025

    Berita

    Akun Facebook “Erikson Sinurat” pada Kamis (20/03/2025) mengunggah video [arsip] yang diklaim kericuhan sidang di DPR untuk mendesak RUU Perampasan Aset.

    Berikut narasi lengkapnya :

    "DPR-RI ricuh Yang pro rakyat Mendesak RUU Perampasan aset bagi Koruptor, Tetapi wakil ketua DPR RI menolak uu perampasan aset bagi Para koruptor"

    Hingga Minggu (23/03/2025) unggahan tersebut telah dilihat 4 juta kali, disukai 37 ribu pengguna dan menuai 26 ribu komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri potongan video tersebut dengan bantuan Google Image Search. Hasil penelusuran mengarah ke video Youtube Beritasatu berjudul “Breaking News: Sidang Paripurna Ricuh” diunggah Kamis (02/10/2014).

    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “sidang paripurna ricuh menentukan pimpinan DPR” ke mesin pencarian Google. Hasil mengarah ke pemberitaan detik.com “Paripurna Penetapan Pimpinan DPR Chaos!”

    Puluhan anggota dewan merangsek ke meja pimpinan sidang Popong Otje Djunjunan atau Ceu Popong untuk melontarkan protes. Kericuhan itu berlangsung saat agenda sidang memasuki pembacaan fraksi-fraksi DPR dan alat kelengkapannya.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “ricuh sidang DPR mendesak RUU perampasan aset” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26399) [SALAH] Patung Penyu 16,5 Miliar di Sukabumi Berbahan Kardus

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/04/2025

    Berita

    Akun Facebook “Jakarta Keras” pada Selasa (04/03/2025) mengunggah video [arsip] yang mengklaim patung penyu di Sukabumi senilai 16,5 miliar berbahan kardus rusak.

    Berikut narasi lengkapnya :

    NETIZEN PERTANYAKAN ICON PENYU 16,5 MILIAR DI SUKABUMI RUSAK, TERNYATA BAHANNYA DARI KARDUS

    Hingga Sabtu (23/03/2025) unggahan tersebut telah disukai 33.000 pengguna Facebook, dan menuai 12.000 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukan kata kunci “patung penyu 16,5 miliar di Sukabumi berbahan kardus” ke mesin pencarian Google. Hasilnya mengarah ke artikel cnnindonesia.com “Pemprov: Patung Penyu Sukabumi Tak dari Kardus, Rp15 M untuk Alun-alun” yang tayang pada Rabu (05/03/2025).

    Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar Indra Maha dalam keterangan tertulis kepada CNN, biaya 15,6 miliar dipergunakan untuk membangun keseluruhan kompleks alun-alun di pinggir laut. Dalam kompleks itu ada replika penyu, sarana dan prasarana seperti selfie deck, leuit, hingga gedung kuliner.

    Menurut Indra, bahan kardus pada patung penyu tersebut digunakan sebagai bahan pembentuknya saja. Lanjutnya, replika penyu tersebut terbuat dari bahan resin dan fiberglass.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “patung penyu 16,5 miliar di Sukabumi berbahan kardus” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan