• (GFD-2024-24007) [SALAH] Tentara AS Mendarat di Israel, Bersiap Lawan Hamas dan Hizbullah

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 15/11/2024

    Berita

    Akun X “yo2thok” mengunggah video [arsip] berdurasi 2 menit 20 detik pada Selasa (05/11/2024) disertai cuitan:

    Hanya melawan pasukan Ormas Hamas di Palestina dan pasukan Partai Politik Hizbullah di Lebanon, dengan persenjataan lengkap dan modern pasukan zionis Israel dan AS masih kesulitan mengalahkan kelompok perlawanan. Kini AS kembali menambah kehadiran pasukannya di Israel.

    Per Kamis (14/11/2024) video itu sudah menuai lebih dari 47 ribu tayangan dan dibagikan ulang sekitar 482 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan gambar ke mesin Google Lens. Hasilnya, diketahui video tersebut merupakan potongan dokumentasi unggahan kanal YouTube Defense Now berjudul “101st Airborne Division (Air Assault) Soldiers arrive in Mihail Kogainiceani, Romania, June 28, 2022”.

    Konteks asli video sama sekali tak ada hubungannya dengan bantuan tentara AS melawan Hamas dan pasukan Partai Politik Hizbullah.

    Dokumentasi tentara Airborne US Army yang turun dari pesawat itu merupakan video lawas. Penelusuran di padanan gambar mengarah ke kanal YouTube Defence Now yang mengunggah video berdurasi lebih panjang pada Juni 2022 (jauh sebelum konflik Palestina-Israel memanas).

    Sebelumnya, TurnBackHoax sudah meluruskan klaim serupa lewat artikel “[SALAH] Tentara Amerika Serikat Sudah Tiba di Israel untuk Jalankan Operasi Militer Bersama IDF” yang tayang November 2023.

    Video dengan klaim “tentara AS sudah tiba di Israel untuk melawan Hamas dan pasukan Partai Politik Hizbullah” adalah konten dengan konteks yang salah (false context).

    Kesimpulan

    Faktanya, konteks asli video adalah dokumentasi kedatangan tentara AS di Mihail Kogalniceanu, Rumania, pada Juni 2022. Video dengan klaim “tentara AS sudah tiba di Israel untuk melawan Hamas dan pasukan Partai Politik Hizbullah” merupakan konten dengan konteks yang salah (false context).

    Rujukan

  • (GFD-2024-24006) [SALAH] Anies Baswedan Ditangkap KPK Akibat Proyek Formula E

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 15/11/2024

    Berita

    Akun TikTok “april.d89” pada Minggu (03/11/2024) mengunggah video [arsip] yang menampilkan dua orang pria sedang mengamankan sejumlah uang ke dalam mobil. Unggahan disertai narasi:
    “AKHIRNYA TERTANGKAP !?? P 154,2 ANIS BASWEDAN DI TANGKAР КРК AKIBAT PROYEK FORMULA E
    DILANSIR DARI BERITA TEMPO TERLIHAT RUMAH ANIA BASWEDAN DI GELEDA DAN DI TEMUKAN UANG66 DENGAN JUMLA BANYAK DAN ASET ASET YANG BERSANGKUTAN DENGAN PROYEK FORMULA E DAN DI TEMUKAŃ JUGA 2 MOBIL MEWA YANG HARGANYP PANTASTIS DI RUMAH NYA ANIS
    TERNYATA YANG MUKANYR POLOS DAN SOK SUCI 3 TERNYATA LEBI BANYAK MAKAN UANG RAKYAT UNJAR NETIZEN”
    Hingga Jumat (15/11/2024), unggahan telah disukai lebih dari 157 ribu akun, dibagikan ulang 17 ribu kali, serta menuai 3.500-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), tidak ada informasi kredibel yang membenarkan klaim. Dari hasil pencarian sumber gambar melalui Google Lens, terdapat video serupa yang diunggah akun TikTok “pikiranrakyat” pada Minggu (02/11/2024).
    Konteks asli video merupakan momen pengangkutan barang bukti kasus judi online yang melibatkan 1 WNA dan 6 WNI, tidak ada kaitannya sama sekali dengan Anies Baswedan.
    TurnBackHoax kemudian menelusuri klaim “Tempo menerbitkan berita mengenai penggeledahan di rumah Anies Baswedan” dengan mengetikkan kata kunci “Berita Tempo: polisi geledah rumah Anies Baswedan” di fitur pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan berita Tempo dengan topik tersebut.
    Tempo menerbitkan artikel periksa fakta pada 18 Maret 2021 dengan judul “Keliru, Video KPK Geledah Paksa Rumah Anies Baswedan dan Temukan Uang Hasil Korupsi.” Di artikel itu, Tempo melakukan sejumlah penelusuran fakta dan menyimpulkan isu penggeledahan rumah Anies Baswedan oleh KPK adalah keliru.

    Kesimpulan

    Video yang beredar adalah konten dengan konteks yang salah (false context). Potret tumpukan uang yang dibawa oleh dua orang pria di video itu bukan terkait kasus proyek formula E yang melibatkan Anies Baswedan, tetapi pengusutan kasus judi online oleh Bareskrim Polri.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24005) [SALAH] Video Pria Menginjak Al-Qur’an di Klub Malam Arab Saudi

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 15/11/2024

    Berita

    “Dapat info gini;

    ARAB SAUDI, DI TEMPAT HIBURAN YG HINA, AL-QUR’AN DINISTAKAN, DIPUKULKAN KE PANTAT DAN DI-INJAK2

    Kami meminta saudara2 Muslim di seluruh penjuru dunia “Lakukan sesuatu!””.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menyelidiki video menggunakan perangkat InVid, beberapa potongan foto dari cuplikan video itu kemudian ditelusuri lewat Yandex dan Google Lens.

    Diketahui, T4P.co—media periksa fakta berbahasa Arab—lewat artikel “What Is The Truth Behind The Video That Shows The Quran Being Torn Up In A Nightclub in Saudi Arabia?” menjelaskan kejadian itu direkam di klub malam Manchester (Inggris), bukan Arab Saudi.

    Hasil pencarian foto juga mengarah ke tautan akun X lain, yakni “mrmrzmani10”, yang mengunggah arsip konten akun X “Nemesis_34N”. Cuitan “mrmrzmani10”, setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, berbunyi:

    “Beranikah kamu mengatakan sesuatu terhadap warga Saudi yang ateis dan oposisi ini di Manchester? Orang yang menghina Al-Qur’an di klub malam?”

    Kesimpulan

    Video dengan narasi “pria yang menginjak Al-Qur’an di klub malam Arab Saudi” merupakan konten dengan konteks yang salah (false context).

    Rujukan

  • (GFD-2024-24004) Hoaks Video Penggeledahan Ruang Stafsus Budi Arie Terkait Judol

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/11/2024

    Berita

    tirto.id - Kasus judi online tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini usai Polda Metro Jaya menetapkan belasan orang pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi tersangka dalam kasus judi online.

    Sebagai informasi, per Selasa (12/11/2024) Polda Metro Jaya telah menetapkan sebanyak 18 orang pegawai Komdigi sebagai tersangka dalam kasus judi online, karena diduga melindungi ribuan situs judi online dari pemblokiran.

    Seiring dengan ramai pemberitaan soal terungkapnya kasus judi online di lingkup Komdigi, nama eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, turut menjadi sorotan.

    Baru-baru ini, misalnya, beredar di media sosial sebuah video yang menampilkan penemuan tumpukan uang dalam lemari yang diklaim ditemukan di ruangan staf khusus mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi. Penemuan tumpukan uang tersebut dikaitkan dengan kasus judi online.

    Narasi tersebut diunggah di platform media sosial Facebook oleh akun “Al Ridha Saif”,“Sofyan Akbar” dan “Vina Maulida” pada Minggu (10/11/2024) dan Senin (11/11/2024).

    “Ruangan staf khusus Arie Budi (Menkoinfo) pelindung judi online di grebek polisi,” tulis keterangan salah satu akun pengunggah klaim.

    Sepanjang Minggu (10/11/2024) hingga Jumat (15/11/2024), atau selama enam hari tersebar di Facebook, salah satu video unggahan tersebut telah diputar sebanyak 101 kali dan mendapatkan dua tanda suka.

    Lantas, benarkah dalam video tersebut adalah momen penemuan tumpukan uang di ruang stafsus eks Menkominfo Budi Arie terkait kasus judi online?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto menemukan unggahan video yang sama di Instagram milik Anggota DPR-RI Ahmad Sahroni.

    Dalam video yang diunggah lewat akun Instagram @ahmadsahroni88, terlihat beberapa orang penyidik berkemeja merah sedang melakukan penggeledahan. Sekelompok orang berseragam merah itu diduga adalah penyidik Kejaksaan Agung, hal ini terlihat dari logo bertuliskan Pidsus Kejaksaan yang ada di sisi lengan seragam tersebut.

    Dalam keterangan unggahan, Ahmad Sahroni mempertanyakan kebenaran narasi yang diklaim penemuan tumpukan uang di ruang stafsus eks Menkominfo Budi Arie terkait kasus judi online.

    *Benar-benar Gila..!!*Ruangan staf khusus Budi Ari (Menkoinfo) pelindung judi online di grebek Polisi, telah ditemukan tumpukan uang yg jumlahnya sangat fantastis. Serius nih berita beneran gak siy ???” tulis Sahroni dalam akun Instagramnya, Minggu (10/11/2024)

    Tirto menelusuri klaim ini dengan memasukan kata kunci “Penemuan Tumpukan Uang di Ruang Stafsus Budi Arie Judi Online" ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan keterangan resmi dari Kejaksaan Agung (Kejagung) yang membantah bahwa video yang beredar tersebut merupakan penemuan tumpukan uang di ruang stafsus eks Menkominfo Budi Arie terkait kasus judi online.

    Mengutip laporan Tirto yang melansir Antara, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengatakan video yang diunggah Ahmad Sahroni merupakan kejadian di tempat lain dan dalam kasus berbeda.

    "Kami tidak melakukan penggeledahan di tempat itu," kata Harli, Senin (11/11/2024).

    Harli memastikan video itu bukan terkait penggeledahan di ruang staf khusus Budi Arie. Dia juga mengeklaim dalam waktu dekat ini tidak melakukan penggeledahan. "Kalau melihat video tersebut sepertinya kegiatan penyidik di tempat lain dan dalam kasus lain yang sudah dirilis," tutur Harli.

    Terpisah, mengutip pemberitaan Kompas, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Abdul Qohar menjelaskan, sekelompok orang berpakaian merah dalam video yang beredar memang merupakan penyidik Kejagung.

    Namun, konteks asli penggeledahan tersebut adalah saat penyidik Kejagung menyita uang di kantor PT Aset Pasifik terkait kasus dugaan korupsi PT Duta Palma. "Ketika yang dipakai seragam yang saya lihat itu, pada saat kita melakukan penggeledahan di PT Asset Pacific," kata Abdul dikutip dari Kompas Selasa (12/11/2024).

    Perlu diketahui, Kejagung menyita uang tunai sebesar Rp301 miliar di kasus korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh PT Duta Palma Group per Selasa, 12 November 2024, melansir dari CNN Indonesia.

    Sebelumnya, pada akhir September 2024, JAM Pidsus Kejagung juga menerima pengembalian uang hasil tindak pidana korupsi dan pencucian uang PT Duta Palma. Pengembalian uang itu diberikan salah satu tersangka korporasi, PT Asset Pacific, senilai Rp450 miliar.

    Dalam kasus ini, terdapat lima tersangka korporasi yang sudah ditetapkan, yakni PT Palma Satu, PT Siberida Subur, PT Banyu Bening Utama, PT Panca Agro Lestari, dan PT Kencana Amal Tani. Kelima perusahaan itu dijerat pasal 3 pasal 4 dan pasal 5 undang-undang nomor 8 tahun 2010.

    Kemudian, dua yang juga disangkakan tindak pidana pencucian uang, yakni PT Asset Pacific dan PT Darmex Plantations.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, video yang beredar di media sosial dengan narasi penemuan tumpukan uang di ruang stafsus eks Menkominfo Budi Arie terkait kasus judi online adalah tidak benar.

    Kejagung sendiri telah membantah narasi tersebut. Konteks asli video tersebut adalah saat penyidik Kejagung menyita uang di kantor PT Asset Pacific terkait kasus dugaan korupsi PT Duta Palma.

    Jadi, informasi yang menarasikan video tersebut sebagai penemuan tumpukan uang di ruang stafsus eks Menkominfo Budi Arie terkait kasus judi online bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan