Suara.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dinarasikan menawarkan program sepeda motor murah seharga Rp500 ribu kepada warganya.
Kabar heboh tersebut dibagikan dalam sebuah unggahan video di Facebook. Video tersebut juga diunggah diakun TikTok dengan nama pengguna Khofifah Indar Parawansa.
Video itu lantas menjadi perbincangan hingga disukai lebih dari belasan ribu pengguna.
Adapun pernyataan Gubernur Jatim Khofifah dalam video yang viral sebagai berikut:
"Assalamualaikum. Pemberitahuan bagi seluruh warga Jawa Timur, saya selaku Gubernur Jawa Timur siapa saja yang belum mempunyai motor atau ingin motor baru silahkan untuk pesan motor murah. Harganya Cuma 500 ribu rupiah, ini akan amanah dari saya, pesan sekarang dan tidak bisa COD ya," ucap Khofifah dalam video itu.
Lantas apakah benar Gubernur Khofifah tawarkan program motor murah Rp500 ribu untuk warga Jatim?
(GFD--26776) CEK FAKTA: Khofifah Kasih Program Motor Murah Rp500 Ribu untuk Warga Jatim
Sumber:Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan informasi yang didapat, Humas Pemprov Jawa Timur menegaskan program motor murah seharga Rp500 ribu untuk warga merupakan hoaks atau tidak benar.
Video tersebut merupakan hasil artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang sering disebut deepfake.
Humas Pemprov Jatim meminta masyarakat untuk selalu memeriksa informasi melalui akun resmi pemerintah dan waspada terhadap penipuan.
Video tersebut merupakan hasil artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang sering disebut deepfake.
Humas Pemprov Jatim meminta masyarakat untuk selalu memeriksa informasi melalui akun resmi pemerintah dan waspada terhadap penipuan.
(GFD-2025-26775) [KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti 2 Imigran Pakistan Bakar Gereja di Wales
Sumber:Tanggal publish: 30/04/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi tentang pembakaran sebuah gereja di Wales, Inggris pada 24 April 2025. Pelaku pembakaran diklaim adalah dua orang imigran Pakistan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim dua imigran Pakistan membakar sebuah gereja di Wales dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Senin (28/4/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Dua imigran Pakistan membakar sebuah gedung gereja di Wales. InggrisPemerintah Inggris telah gagal melindungi gedung2 gerejanya dari serangan teroris.
Ini kejadian 24 April 2025 di Bethany English Calvinistic Methodist Chapel, gereja bersejarah di Port Talbot, Wales, Inggris
Herannya, kalau benci agama Kristen, kenapa mereka mengungsi ke negara2 Barat dengan sejarah Kekristenan yang sudah lebih dari 1000 tahun.
Screenshot Klarifikasi, tidak ada bukti dua orang imigran Pakistan bakar gereja di Wales
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim dua imigran Pakistan membakar sebuah gereja di Wales dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Senin (28/4/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Dua imigran Pakistan membakar sebuah gedung gereja di Wales. InggrisPemerintah Inggris telah gagal melindungi gedung2 gerejanya dari serangan teroris.
Ini kejadian 24 April 2025 di Bethany English Calvinistic Methodist Chapel, gereja bersejarah di Port Talbot, Wales, Inggris
Herannya, kalau benci agama Kristen, kenapa mereka mengungsi ke negara2 Barat dengan sejarah Kekristenan yang sudah lebih dari 1000 tahun.
Screenshot Klarifikasi, tidak ada bukti dua orang imigran Pakistan bakar gereja di Wales
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, memang benar terjadi kebakaran di Kapel Metodis Calvinis Inggris Bethany di Station Road di Port Talbot, Wales pada 24 April 2025.
Dilansir BBC, gereja yang terbakar itu telah berdiri sejak abad ke-19.
Polisi telah menangkap dua remaja yang diduga sebagai pelaku pembakaran.
Namun, keterangan resmi di situs Kepolisian South Wales tidak menyebutkan bahwa terduga pelaku pembakaran adalah imigran Pakistan.
"Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dari Sandfields, Neath Port Talbot, dan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dari Bryn, Neath Port Talbot, ditangkap karena dicurigai melakukan pembakaran. Penyelidikan sedang berlangsung," demikian keterangan Kepolisian South Wales.
Dilansir Reuters, pihak kepolisian juga sudah membantah bahwa pelaku pembakaran merupakan imigran Pakistan.
Dua remaja yang ditangkap, menurut polisi, berasal dari daerah setempat.
Dilansir BBC, gereja yang terbakar itu telah berdiri sejak abad ke-19.
Polisi telah menangkap dua remaja yang diduga sebagai pelaku pembakaran.
Namun, keterangan resmi di situs Kepolisian South Wales tidak menyebutkan bahwa terduga pelaku pembakaran adalah imigran Pakistan.
"Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dari Sandfields, Neath Port Talbot, dan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dari Bryn, Neath Port Talbot, ditangkap karena dicurigai melakukan pembakaran. Penyelidikan sedang berlangsung," demikian keterangan Kepolisian South Wales.
Dilansir Reuters, pihak kepolisian juga sudah membantah bahwa pelaku pembakaran merupakan imigran Pakistan.
Dua remaja yang ditangkap, menurut polisi, berasal dari daerah setempat.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim dua imigran Pakistan membakar sebuah gereja di Wales perlu diluruskan.
Memang benar terjadi kebakaran di sebuah gereja di Wales pada 24 April 2025, dan polisi juga telah menangkap dua remaja yang diduga sebagai pelaku pembakaran.
Akan tetapi, Kepolisian South Wales tidak menyebutkan bahwa terduga pelaku pembakaran tersebut merupakan imigran Pakistan.
Memang benar terjadi kebakaran di sebuah gereja di Wales pada 24 April 2025, dan polisi juga telah menangkap dua remaja yang diduga sebagai pelaku pembakaran.
Akan tetapi, Kepolisian South Wales tidak menyebutkan bahwa terduga pelaku pembakaran tersebut merupakan imigran Pakistan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=4024779297776037
- https://www.facebook.com/100095561462980/videos/1116810220212625/
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02bYFJRf6tGTEeYaRgZri6x1zhytay8MA2XchHLP6n4qBtiTYNiHQRy5ecb5JQwU5cl&id=100077709723095
- https://www.bbc.com/news/videos/c20xd82qv13o
- https://www.south-wales.police.uk/news/south-wales/news/2025/april/two-teens-neath-port-talbot-arrested-fire-former-chapel/
- https://www.reuters.com/fact-check/two-pakistani-migrants-did-not-cause-fire-welsh-chapel-say-police-2025-04-29/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26774) Keliru: Konten tentang Jokowi yang Menyebut Peti Mati Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya
Sumber:Tanggal publish: 01/05/2025
Berita
SEBUAH tangkapan layar berisi klaim bahwa mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berkomentar tentang peti mati Paus Fransiskus Yohanes Paulus II, beredar di WhatsApp, Facebook, dan X [arsip] pada 29 April 2025.
Tangkapan layar itu memuat berita berjudul, Joko Widodo: Peti yang Mulia Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya, Ini Menjadi Sejarah dalam Hidup Saya. Konten itu beredar setelah Presiden Prabowo Subianto mengutus Jokowi untuk bertakziah ke Vatikan atas meninggalnya Sang Paus pada 21 April 2025.
Namun, benarkah terdapat artikel yang berjudul pernyataan Jokowi tentang peti mati Paus mengeluarkan cahaya?
Tangkapan layar itu memuat berita berjudul, Joko Widodo: Peti yang Mulia Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya, Ini Menjadi Sejarah dalam Hidup Saya. Konten itu beredar setelah Presiden Prabowo Subianto mengutus Jokowi untuk bertakziah ke Vatikan atas meninggalnya Sang Paus pada 21 April 2025.
Namun, benarkah terdapat artikel yang berjudul pernyataan Jokowi tentang peti mati Paus mengeluarkan cahaya?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, tidak ada artikel berita berjudul Joko Widodo: Peti yang Mulia Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya, Ini Menjadi Sejarah dalam Hidup Saya. Judul tersebut diubah dari artikel aslinya.
Tempo mendapatkan petunjuk dari tanda air di bagian foto yang bertuliskan Tempo.co.
Menggunakan mesin pencari Google dan kata kunci, terdapat artikel dengan foto dan waktu publikasi yang sama di situs media Tempo dengan konten yang beredar. Akan tetapi judul berita yang dipublikasikan berbeda.
Versi asli artikel tersebut berjudul Mengapa Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus? Artikel tersebut dipublikasikan Tempo pada 25 April 2025, pukul 06.08 WIB.
Di dalam isi berita, sama sekali tidak ada pernyataan dari Jokowi terkait peti mati Paus mengeluarkan cahaya. Berita itu hanya mengulas perintah Prabowo pada Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Ignasius Jonan, dan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai memberikan doa dan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025.
Keputusan Prabowo itu menuai kontroversi. Politikus PDIP Aria Bima mempertanyakan keputusan Prabowo tersebut karena tidak memilih mengutus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, alasan Prabowo mengutus Jokowi karena Jokowi pernah menyambut kedatangan Sang Paus ke Indonesia pada September 2024.
Tempo mendapatkan petunjuk dari tanda air di bagian foto yang bertuliskan Tempo.co.
Menggunakan mesin pencari Google dan kata kunci, terdapat artikel dengan foto dan waktu publikasi yang sama di situs media Tempo dengan konten yang beredar. Akan tetapi judul berita yang dipublikasikan berbeda.
Versi asli artikel tersebut berjudul Mengapa Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus? Artikel tersebut dipublikasikan Tempo pada 25 April 2025, pukul 06.08 WIB.
Di dalam isi berita, sama sekali tidak ada pernyataan dari Jokowi terkait peti mati Paus mengeluarkan cahaya. Berita itu hanya mengulas perintah Prabowo pada Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Ignasius Jonan, dan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai memberikan doa dan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025.
Keputusan Prabowo itu menuai kontroversi. Politikus PDIP Aria Bima mempertanyakan keputusan Prabowo tersebut karena tidak memilih mengutus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, alasan Prabowo mengutus Jokowi karena Jokowi pernah menyambut kedatangan Sang Paus ke Indonesia pada September 2024.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Jokowi menyatakan melihat cahaya dari dalam peti mati Paus Fransiskus adalah klaim yang keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/eellshh/posts/pfbid02QkFo4SEvXecQaFs2hTpLZqNqTAqhC5PS7HW83gHRJZHqM6PHs5agjFYv8c2ZpfSEl
- https://x.com/Mukidioon2/status/1916993556289589681?t=kuMsmSKIGz7YFVE3N293nA&s=08
- https://mvau.lt/media/76411b73-cb1e-429b-bad0-01b83a7f2ead
- https://www.tempo.co/politik/mengapa-prabowo-utus-jokowi-hadiri-pemakaman-paus-fransiskus--1255160 /cdn-cgi/l/email-protection#593a3c323f38322d38192d3c342936773a3677303d
(GFD-2025-26773) Keliru: Seruan May Day 2025 di Sumatera dan Berbagai Daerah adalah Hoaks
Sumber:Tanggal publish: 30/04/2025
Berita
SEJUMLAH akun menyebut, seruan aksi Hari Buruh 2025 di beberapa daerah sebagai informasi bohong.
Tempo mendokumentasikan tiga varian seruan aksi yakni poster 1, poster 2, dan poster 3, yang dilabeli hoaks oleh akun-akun di pelantar media sosial X pada 29 April 2025. Poster-poster itu berasal dari serikat pekerja Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Selatan (Sumsel) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). “May Day itu tentang merayakan perjuangan buruh, bukan memecah belah! Info soal aksi itu HOAX. Yuk, pilih dialog damai dan tetap jaga suasana kondusif,” tulis salah satu akun di X.
Namun, benarkah poster-poster seruan aksi May Day di beberapa daerah itu merupakan hoaks?
Tempo mendokumentasikan tiga varian seruan aksi yakni poster 1, poster 2, dan poster 3, yang dilabeli hoaks oleh akun-akun di pelantar media sosial X pada 29 April 2025. Poster-poster itu berasal dari serikat pekerja Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Selatan (Sumsel) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). “May Day itu tentang merayakan perjuangan buruh, bukan memecah belah! Info soal aksi itu HOAX. Yuk, pilih dialog damai dan tetap jaga suasana kondusif,” tulis salah satu akun di X.
Namun, benarkah poster-poster seruan aksi May Day di beberapa daerah itu merupakan hoaks?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan menelusuri dari media sosial sejumlah serikat pekerja, pemberitaan media, dan wawancara. Hasilnya, ketiga poster tersebut benar seruan dari serikat pekerja untuk memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2025.
Surat yang dilabeli hoaks ini tertulis dari Gerakan Pekerja/Buruh untuk Keadilan (Gepbuk) Sumatera Selatan. Setelah diverifikasi, poster tersebut benar diterbitkan oleh Gepbuk yang mereka publikan lewat akun Facebook Federasi Serikat Buruh Indonesia Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia Sumsel pada 25 April 2025.
Surat tersebut memuat isi tentang pemberitahuan kelompok buruh untuk menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang akan digelar tanggal 1 Mei 2025, pukul 12.00 WIB di pelataran kantor BKB Palembang, Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dan Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Mereka akan menurunkan peserta sekitar seribu orang dari lintas serikat pekerja di Sumsel.
Ada enam tuntutan massa antara lain termasuk revisi Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) 2025 agar sesuai dengan rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi Sumsel; penyusunan peraturan gubernur dan peraturan daerah tentang kesejahteraan buruh; pengusutan pelanggaran hak buruh; dan pencopotan pegawai Disnakertrans Sumsel yang tidak menangani pelanggaran hak buruh berdasarkan hukum yang berlaku.
Berikutnya adalah poster dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang dipublikasikan di akun Facebook AMP pada 25 April 2025. Poster itu mereka tujukan kepada mahasiswa-mahasiswa Papua agar terlibat dalam aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional dan Hari Aneksasi Papua Barat pada 1 Mei 2025.
Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua-AMP Jeeno Alfred Dogomo mengatakan, AMP akan bergabung dalam aksi May Day bersama elemen masyarakat lainnya. Dia menyinggung tentang maraknya perampasan lahan, upah buruh murah, hak-hak buruh terampas, dan penggunaan kekerasan melalui tangan TNI dan Polri.
Kondisi tersebut, kata dia, lebih dalam terjadi di Papua di mana konflik antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan TNI dan Polri menyebabkan 70 ribu lebih masyarakat mengungsi. “Apalagi diperburuk dengan revisi UU TNI,” kata dia, 29 April 2025.
Poster ketiga diterbitkan oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, lewat akun Facebook mereka pada 25 April 2025. Mereka akan menggelar aksi pada 1 Mei di Kantor Wilmar Group Region 1 Sumut, Kantor Wilmar Group Wilayah IV Sumut, dan Tugu Simpang Rantauprapat.
Poster ajakan aksi Mayday di Monas dari ASEAN Trade Union Council (ASEATUC) dapat ditemukan di akun Instagram Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Presiden KSPSI sekaligus Presiden ASEANTUC, Andi Gani Nena Wea, juga telah memaparkan persiapan penyelenggaraan acara di Monas tersebut sebagaimana diberitakan Liputan6.com.
Dia menjelaskan bahwa acara itu diperkirakan dihadiri 200 ribu massa, dan dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Selain Andi, Presiden Prabowo Subianto, Presiden Konfederasi Buruh Dunia Akiko Gono, Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat dan Presiden KSBSI Ely Rosita Silaban, akan berpidato.
Surat yang dilabeli hoaks ini tertulis dari Gerakan Pekerja/Buruh untuk Keadilan (Gepbuk) Sumatera Selatan. Setelah diverifikasi, poster tersebut benar diterbitkan oleh Gepbuk yang mereka publikan lewat akun Facebook Federasi Serikat Buruh Indonesia Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia Sumsel pada 25 April 2025.
Surat tersebut memuat isi tentang pemberitahuan kelompok buruh untuk menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang akan digelar tanggal 1 Mei 2025, pukul 12.00 WIB di pelataran kantor BKB Palembang, Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dan Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Mereka akan menurunkan peserta sekitar seribu orang dari lintas serikat pekerja di Sumsel.
Ada enam tuntutan massa antara lain termasuk revisi Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) 2025 agar sesuai dengan rekomendasi Dewan Pengupahan Provinsi Sumsel; penyusunan peraturan gubernur dan peraturan daerah tentang kesejahteraan buruh; pengusutan pelanggaran hak buruh; dan pencopotan pegawai Disnakertrans Sumsel yang tidak menangani pelanggaran hak buruh berdasarkan hukum yang berlaku.
Berikutnya adalah poster dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang dipublikasikan di akun Facebook AMP pada 25 April 2025. Poster itu mereka tujukan kepada mahasiswa-mahasiswa Papua agar terlibat dalam aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional dan Hari Aneksasi Papua Barat pada 1 Mei 2025.
Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua-AMP Jeeno Alfred Dogomo mengatakan, AMP akan bergabung dalam aksi May Day bersama elemen masyarakat lainnya. Dia menyinggung tentang maraknya perampasan lahan, upah buruh murah, hak-hak buruh terampas, dan penggunaan kekerasan melalui tangan TNI dan Polri.
Kondisi tersebut, kata dia, lebih dalam terjadi di Papua di mana konflik antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan TNI dan Polri menyebabkan 70 ribu lebih masyarakat mengungsi. “Apalagi diperburuk dengan revisi UU TNI,” kata dia, 29 April 2025.
Poster ketiga diterbitkan oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, lewat akun Facebook mereka pada 25 April 2025. Mereka akan menggelar aksi pada 1 Mei di Kantor Wilmar Group Region 1 Sumut, Kantor Wilmar Group Wilayah IV Sumut, dan Tugu Simpang Rantauprapat.
Poster ajakan aksi Mayday di Monas dari ASEAN Trade Union Council (ASEATUC) dapat ditemukan di akun Instagram Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Presiden KSPSI sekaligus Presiden ASEANTUC, Andi Gani Nena Wea, juga telah memaparkan persiapan penyelenggaraan acara di Monas tersebut sebagaimana diberitakan Liputan6.com.
Dia menjelaskan bahwa acara itu diperkirakan dihadiri 200 ribu massa, dan dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Selain Andi, Presiden Prabowo Subianto, Presiden Konfederasi Buruh Dunia Akiko Gono, Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat dan Presiden KSBSI Ely Rosita Silaban, akan berpidato.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan, klaim bahwa seruan aksi Hari Buruh 2025 di beberapa daerah sebagai informasi bohong, adalah keliru.
Rujukan
- https://x.com/alemmeriedd5/status/1916139458916716877?t=2gItOX2RGeJ5zzH4EfT-jw&s=08
- https://x.com/cutsarah/status/1916176724951531699?t=3BV8UFM9djWtx3USZVI36A&s=08
- https://x.com/danicabelinda_/status/1916088242774151310
- https://www.facebook.com/photo?fbid=122207876048249659&set=pcb.122207876264249659
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1010928837796151&set=a.208191458069897
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=647012844826264&set=a.114265978100956
- https://www.instagram.com/p/DI34i1IySth/
- https://www.liputan6.com/news/read/6006874/peringatan-hari-buruh-2025-digelar-di-monas-bakal-ada-200-ribu-massa-yang-hadir-sejak-pagi
Halaman: 36/6089