• (GFD-2025-28241) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Tsunami Rusia pada 30 Juli 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan tsunami menerjang Rusia pada 30 Juli 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menunjukkan tsunami Rusia dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, pada 30 Juli 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Tsunami 8,7 SR Melanda RusiaDampaknya sampai Ke JepangBahkan rumornya sampai Indonesia

    Screenshot Klarifikasi, video gelombang pasang di Turki dibagikan dengan konteks keliru

    Hasil Cek Fakta

    Wilayah Kamchatka di timur Rusia diterjang tsunami setinggi 4 meter seusai gempa berkekuatan magnitudo 8,7 pada Selasa (29/7/2025) malam.

    Kendati demikian, yang dibagikan di Facebook tersebut tidak terkait dengan tsunami Rusia. Setelah ditelusuri, video yang sama ditemukan di kanal YouTube AccuWeather.

    Video itu diunggah pada 29 November 2023 dan memperlihatkan gelombang pasang menerjang kota pesisir Tirebolu, Turkiye.

    Kuatnya hempasan gelombang mengakibatkan kabel listrik terputus dan meledak, serta menyeret mobil yang berada di jalan raya dekat pantai.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Video yang diklaim menunjukkan tsunami Rusia pada 30 Juli 2025 perlu diluruskan.

    Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah gelombang pasang yang menerjang Tirebolu, Turkiye, pada November 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28240) [HOAKS] Video Kim Jong Un Siap Perang untuk Bantu Iran Lawan Amerika

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un siap membantu Iran dalam perang melawan Amerika Serikat.

    Kim Jong Un juga diklaim menyebut militer Korea Utara sudah siap untuk berperang. Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil rekayasa.

    Video yang diklaim menampilkan Kim Jong Un menyatakan akan membantu Iran melawan Amerika Serikat dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.

    Video menampillkan Kim Jong Un sedang berpidato dan diberi takarir yang menunjukkan pemimpin tertinggi Korea Utara memberi dukungan kepada Iran.

    Salah satu akun menulis keterangan sebagai berikut:

    "kasian Kim Jong un, pengen perang tapi kagak ada yang ngajak. Pdhl udah ngerusuh"Itulah kata-kata yang pantas buat Kim Jong un atas penderitaan dia selama ini.

    Setelah sekian lama Kim Jong un pengen perang tapi kagak ada yang ngajak, akhirnya dia punya alasan buat bisa ikut perang.

    akhirnya penderitaan Kim Jong un buat perang telah berbuah manis

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video itu ternyata sudah beredar sejak 2022. Video identik dengan unggahan di kanal YouTube South China Morning Post dan AFP.

    Dalam video aslinya, tidak ditemukan pernyataan Kim Jong Un akan membantu Iran berperang melawan Amerika Serikat.

    Video itu adalah momen ketika Kim Jong Un berpidato dalam acara parade militer di Pyongyang pada 25 April 2022. Dalam pidatonya, ia berjanji akan mempercepat program nuklir di Korea Utara.

    Dalam kesempatan itu ia memamerkan beberapa rudal terbaru Korea Utara, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya, Hwasong-17, dan rudal hipersonik.

    Dikutip dari France 24, Kim Jong Un Kim Jong Un mengatakan, senjata nuklir merupakan simbol kekuatan nasional. Alasan ini yang membuat Korea Utara akan memperkuat dan mengembangkan kekuatan nuklirnya secepat mungkin.

    Menurut Kim Jong Un, misi meningkatkan kekuatan nuklir lebih dari sekadar mencegah perang, namun juga termasuk untuk membela kepentingan mendasar negara.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan Kim Jong Un menyatakan akan membantu Iran melawan Amerika Serikat merupakan konten hasil rekayasa.

    Takarir dalam video tidak sesuai dengan pernyataan Kim Jong Un.

    Dalam video aslinya ia menyampaikan soal rencana pengembangan nuklir di negaranya. Hal itu disampaikan Kim Jong Un dalam acara parade militer di Pyongyang pada 25 April 2022. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28239) Cek Fakta: Hoaks Artikel Kejaksaan dan Polisi Akan Panggil Semua Yang Hadir dalam Reuni UGM dengan Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel yang mengklaim Kejaksaan dan Polisi akan memanggil semua yang hadir dalam reuni UGM dengan Jokowi. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 28 Juli 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari CNN Indonesia berjudul:
    "Kejaksaan dan Polisi akan panggil semua yangg hadir di reuni UGM dgn Jokowi. Jika semua yang hadir bukan alumni UGM bisa dipidana di atas hukuman 8 tahun penjara."
    Akun itu menambahkan narasi:
    "KEJAKSAAN DAN POLISI AKAN PANGGIL SEMUA YANG HADIR DI REUNI UGM DENGAN JOKOWI"
    Lalu benarkah postingan artikel yang mengklaim Kejaksaan dan Polisi akan memanggil semua yang hadir dalam reuni UGM dengan Jokowi?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melakukan pencarian di laman CNNIndonesia.com. Hasilnya tidak ada artikel yang sesuai dengan postingan.
    CNNIndonesia.com memang memuat sejumlah artikel terkait kegiatan mantan presiden Jokowi saat bereuni dengan UGM. Namun tidak ada judul seperti dalam postingan.
    Selain itu dalam postingan juga terdapat beberapa kejanggalan penulisan seperti kesalahan ejaan dan juga judul yang terlalu panjang tidak sesuai dengan artikel CNNIndonesia.com selama ini.
    Selain itu foto yang digunakan dalam postingan juga tidak pernah dimuat CNNIndonesia.com dalam pemberitaannya.
    Foto itu justru diunggah dalam akun resmi milik Jokowi di Instagram pada 27 Juli 2025.

    Kesimpulan


    Postingan artikel yang mengklaim Kejaksaan dan Polisi akan memanggil semua yang hadir dalam reuni UGM dengan Jokowi adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28238) [KLARIFIKASI] Video Ini adalah Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Gelombang tsunami yang muncul akibat gempa di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) mencapai beberapa wilayah pesisir Pasifik, termasuk Jepang.

    Sebuah video di media sosial menampilkan gelombang tsunami melanda wilayah Jepang, yang diklaim terjadi pada Rabu (30/7/2025).

    Namun hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Video tsunami di Jepang pada Rabu (30/7/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Tampak air laut memenuhi parkiran mobil, kemudian menuju permukiman dan membawa puing-puing semakin jauh ke darat.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Tsunami di Jepang 30 July 2025…

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai video tsunami di Jepang pada Rabu (30/7/2025).

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar merupakan peristiwa lama. Klip serupa ditemukan di kanal YouTube TBS NEWS DIG Powered by JNN.

    Jepang dilanda gempa dengan magnitudo 9,0 pada 11 Maret 2011 sekitar pukul 14.46 waktu setempat di lepas pantai Tohoku.

    Peristiwa dalam video merupakan gelombang tsunami yang terekam di daerah pesisir Kota Miyako, Prefektur Iwate. Tampak mobil dan kontainer tersapu ombak.

    Adapun gempa di Semenanjung Kamchatka memicu gelombang tsunami di sejumlah wilayah di Jelang.

    Sebagaimana diberitakan NHK, tsunami setinggi 1,3 meter tercatat di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate.

    Kemudian, gelombang setinggi 80 sentimeter terlihat di Nemuro, Hokkaido dan tsunami setinggi 70 sentimeter di Pelabuhan Ishinomaki di Miyagi.

    Gelombang tinggi juga terpantau di wilayah Tohoku dan Kanto. Sementara, gelombang setinggi 30 sentimeter tercatat di Pelabuhan Yokohama.

    Badan Meteorologi Jepang telah memperbarui peringatan tsunami menjadi peringatan tingkat rendah untuk seluruh wilayah Jepang pada Rabu malam.

    Sedangkan, peringatan tsunami tetap berlaku dari Hokkaido hingga Okinawa.

    Namun, para pejabat mengatakan bahwa masyarakat harus tetap berhati-hati hingga peringatan tersebut dicabut.

    Warga Jepang tetap dihimbau untuk berhati-hati. Pihak berwenang menyarankan agar warga menjauh dari laut dan pindah ke tempat yang lebih tinggi.

    Kesimpulan

    Video tsunami di Kota Miyako, Prefektur Iwate, Jepang pada 2011 disebarkan dengan konteks keliru.

    Peristiwa itu tidak terkait dengan gelombang tsunami yang muncul akibat gempa di Semenanjung Kamchatka pada Rabu (30/7/2025).

    Rujukan