(GFD-2025-29350) Sebagian Benar: Dua Pilot AS Diborgol karena Menolak Terbangkan Pesawat ke Israel

Sumber:
Tanggal publish: 30/09/2025

Berita

SEBUAH video dengan klaim bahwa dua pilot Amerika Serikat (AS) ditangkap karena menolak menerbangkan pesawat yang membawa senjata ke Israel, beredar di Instagram [arsip] pada 22 September 2025.  

Video itu menampilkan dua pilot diborgol polisi setelah disebut menolak membawa pesawat berisi senjata ke Israel. Unggahan ini beredar di tengah agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza.



Namun, benarkah klaim soal dua pilot Amerika Serikat yang menolak terbangkan pesawat ke Israel?

Hasil Cek Fakta

Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan sumber kredibel. Video tersebut memang memperlihatkan dua orang diborgol di Amerika Serikat, tetapi mereka bukan pilot, melainkan veteran militer.

Keduanya ditangkap bukan karena menolak menerbangkan pesawat ke Gaza, melainkan karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.

Video identik diunggah kanal DawnNews English pada 4 September 2025 dengan judul US Army Veterans Escorted Out of Senate Hearing For Protesting Gaza Genocide. Kanal The New Arab juga merilis video serupa berjudul US Army veterans arrested after disrupting Senate hearing over Gaza genocide pada hari yang sama.



Dua veteran tersebut bernama Anthony Aguilar dan Josephine Guilbeau. Mereka  ditangkap di Washington setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri. Mereka melontarkan pernyataan bahwa anggota senat mendukung genosida Israel di Gaza.

Anthony Aguilar adalah pensiunan baret hijau sekaligus whistleblower. Ia pernah menyalurkan bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Amerika, serta mendokumentasikan pelanggaran yang dilakukan personel AS dan Israel.

Saat petugas menyeretnya keluar dari ruang sidang bersama Guilbeau, Aguilar berteriak, “Ada genosida. Kalian semua terlibat.” Meski dihalangi kembali, mereka terus meneriakkan pendapat mereka.

Situs Democracynow.org melaporkan dua veteran militer AS, Josephine Guilbeau dan Anthony Aguilar, dikeluarkan dari sidang Senat pada Rabu, 3 September 2025. Guilbeau merupakan mantan perwira intelijen. Sedangkan, Aguilar adalah pensiunan baret hijau yang pernah bekerja sebagai kontraktor keamanan Yayasan Kemanusiaan Gaza. Organisasi itu didukung militer AS dan Israel sebelum ia membocorkan serangan mematikan terhadap warga Palestina yang mencari bantuan makanan.

Dalam video wawancara yang diunggah Democracynow.org pada 29 Juli 2025, Anthony Aguilar menyebut lebih dari 1.000 warga Palestina tewas saat mencari bantuan di lokasi distribusi bantuan militer tersebut. Ia juga mengaku menyaksikan tentara bayaran AS dan pasukan Israel menembaki warga kelaparan tanpa pandang bulu.

“Apa yang saya saksikan di Gaza hanya bisa digambarkan sebagai gurun distopia pasca-apokaliptik,” kata Aguilar. “Kami, Amerika Serikat, terlibat. Kami bergandengan tangan dalam kekejaman dan genosida yang sedang terjadi di Gaza.”

Kesimpulan

Verifikasi Tempo menyimpulkan klaim dua pilot AS yang menolak menerbangkan pesawat ke Israel adalah sebagian benar.

Video tersebut memang memperlihatkan dua orang Amerika Serikat yang dikeluarkan dari ruangan dengan tangan diborgol, tapi mereka bukan pilot yang menolak menerbangkan pesawat ke Gaza. Keduanya merupakan veteran militer yang ditahan setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri karena karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.

Rujukan