Akun Facebook “Melvina Husyanti” pada Sabtu (19/7/2025) mengunggah video [arsip] dengan narasi:
"W.A:081374207931
ASSALAMUALAIKUM SAYA HAJI HARYANTO KHUSUS YANG BISA TANGKAP GAMBAR PAS DENGAN GARIS PAK HAJI AKAN KASIH HADIAH UANG 50 JUTA INI ASLI BUKAN HOAX YA"
Per Senin (4/8/2025), konten tersebut sudah mendapat lebih dari 4 ribu tanda suka dan 2 ribu komentar.
                (GFD-2025-28257) [PENIPUAN] Bos Perusahaan Otobus (PO) Haryanto Bagi-Bagi Uang
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menganalisis konten itu dengan perangkat deteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, konten tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,2 persen. 
TurnBackHoax lalu memeriksa nomor WA yang tertera dalam konten unggahan akun Facebook “Melvina Husyanti” melalui Getcontact. Hasilnya, tidak ada informasi yang berhubungan dengan Kopral Kepala (Purn.) H. Haryanto.
TurnBackHoax kemudian menelusuri akun Instagram “haryantomania_ig” milik H. Haryanto. Diketahui, pihak H. Haryanto sudah menegaskan bahwa konten bagi-bagi uang maupun meminta sumbangan yang mengatasnamakan H. Haryanto adalah hoaks.
                                    TurnBackHoax lalu memeriksa nomor WA yang tertera dalam konten unggahan akun Facebook “Melvina Husyanti” melalui Getcontact. Hasilnya, tidak ada informasi yang berhubungan dengan Kopral Kepala (Purn.) H. Haryanto.
TurnBackHoax kemudian menelusuri akun Instagram “haryantomania_ig” milik H. Haryanto. Diketahui, pihak H. Haryanto sudah menegaskan bahwa konten bagi-bagi uang maupun meminta sumbangan yang mengatasnamakan H. Haryanto adalah hoaks.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “Kopral Kepala (Purn) H. Haryanto atau pemilik PO Haryanto bagi-bagi uang” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Ainayya)
                                                (Ditulis oleh Ainayya)
Rujukan
- http[hivemoderation.com] Hasil deteksi AI [Instagram] Unggahan Akun Instagram H. Haryanto “haryantomania_ig”
 - https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
 - https://www.instagram.com/p/DIgJrQQplxN/
 - https://web.facebook.com/reel/1018274980166703 (unggahan akun Facebook “Melvina Husyanti”)
 - https://archive.ph/EgAGI (arsip unggahan akun Facebook “Melvina Husyanti”)
 - https://turnbackhoax.id/2025/08/04/penipuan-bos-perusahaan-otobus-po-haryanto-bagi-bagi-uang/
 
(GFD-2025-28256) [SALAH] Ahok Seret Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/08/2025
Berita
Akun Facebook “Noe Saptuno” pada Rabu (30/7/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
“P4K JOKOWI T4HU S3MU4NYA , KUROPSI 4,5 TRILIUN” K4TA 4HOK
4HOK S3RET JOKOWI SK4ND4L B3S4R KUROPSI P4RT4MIN4, AHOK MINT4 JOKOWI DI P3RIKS4
T4k t3rim4 di p3riks4 K3ja9un9 & KPK s3ndiri 4hok bocork4n r4h4si4 jokowi s4kand4l kuropsi p4rtamin4..!!””
Per Senin (4/8/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 35.900 tanda suka dan 3.500 komentar.
                “P4K JOKOWI T4HU S3MU4NYA , KUROPSI 4,5 TRILIUN” K4TA 4HOK
4HOK S3RET JOKOWI SK4ND4L B3S4R KUROPSI P4RT4MIN4, AHOK MINT4 JOKOWI DI P3RIKS4
T4k t3rim4 di p3riks4 K3ja9un9 & KPK s3ndiri 4hok bocork4n r4h4si4 jokowi s4kand4l kuropsi p4rtamin4..!!””
Per Senin (4/8/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 35.900 tanda suka dan 3.500 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Ahok seret nama Jokowi dalam kasus Pertamina” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke dua pemberitaan.
Pertama, pemberitaan nasional.kompas.com “Menilik Posisi Ahok di Pusaran Kasus Korupsi Pertamina” yang tayang Jumat (14/3/2025). Dari berita ini diketahui kalau Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Pertamina yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun pada Kamis (13/3/2025). Pemeriksaan ini dilakukan karena Ahok pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak 2019 hingga 2024. Sejauh ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak menyatakan bahwa Ahok terlibat dalam kasus korupsi Pertamina.
Kedua, pemberitaan detik.com “Jokowi Buka Suara soal Korupsi Pertamina, Singgung Kontrol Komisaris-Direksi” yang tayang Kamis (6/3/2025). Dari berita ini diketahui kalau Jokowi mempersilakan kasus korupsi Pertamina diproses secara hukum. Ketika disinggung apakah ia sempat menaruh curiga selama 2018 hingga 2023, Jokowi menampik karena menurutnya manajemen kontrol Pertamina dipegang oleh komisaris hingga direksi yang telah dipilih melalui proses Tim Penilai Akhir (TPA).
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim tentang “Ahok seret nama Jokowi dalam kasus korupsi Pertamina”.
                                    Pertama, pemberitaan nasional.kompas.com “Menilik Posisi Ahok di Pusaran Kasus Korupsi Pertamina” yang tayang Jumat (14/3/2025). Dari berita ini diketahui kalau Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Pertamina yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun pada Kamis (13/3/2025). Pemeriksaan ini dilakukan karena Ahok pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak 2019 hingga 2024. Sejauh ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak menyatakan bahwa Ahok terlibat dalam kasus korupsi Pertamina.
Kedua, pemberitaan detik.com “Jokowi Buka Suara soal Korupsi Pertamina, Singgung Kontrol Komisaris-Direksi” yang tayang Kamis (6/3/2025). Dari berita ini diketahui kalau Jokowi mempersilakan kasus korupsi Pertamina diproses secara hukum. Ketika disinggung apakah ia sempat menaruh curiga selama 2018 hingga 2023, Jokowi menampik karena menurutnya manajemen kontrol Pertamina dipegang oleh komisaris hingga direksi yang telah dipilih melalui proses Tim Penilai Akhir (TPA).
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim tentang “Ahok seret nama Jokowi dalam kasus korupsi Pertamina”.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “Ahok seret nama Jokowi dalam kasus korupsi Pertamina” adalah konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh ‘Ainayya)
                                                (Ditulis oleh ‘Ainayya)
Rujukan
- http[nasional.kompas.com] Menilik Posisi Ahok di Pusaran Kasus Korupsi Pertamina [detik.com] Jokowi Buka Suara soal Korupsi Pertamina, Singgung Kontrol Komisaris-Direksi
 - https://nasional.kompas.com/read/2025/03/14/14364501/menilik-posisi-ahok-di-pusaran-kasus-korupsi-pertamina?page=all
 - https://www.detik.com/jateng/berita/d-7810429/jokowi-buka-suara-soal-korupsi-pertamina-singgung-kontrol-komisaris-direksi
 - https://web.facebook.com/reel/1748784542663592 (unggahan akun Facebook “Noe Saptuno”)
 - https://archive.ph/6WcHm (arsip unggahan akun Facebook “Noe Saptuno”)
 - https://turnbackhoax.id/2025/08/04/salah-ahok-seret-nama-jokowi-dalam-kasus-korupsi-pertamina/
 
(GFD-2025-28255) [SALAH] Foto Pesawat MiG-21 Kamboja Jatuh setelah Lawan Pesawat Thailand
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 04/08/2025
Berita
Pada Minggu (27/7/2025) akun Facebook “Saenal Abidin” membagikan foto [arsip] yang menampilkan jatunya pesawat jet berbendera Kamboja.
Unggahan disertai narasi :
“Jet tempur Mig-21 gagal melawan f-16
Adu tehniks di udara, pesawat tempur Kamboja vs Thailand”
Hingga Senin (1/8/2025) unggahan mendapatkan lebih dari 1.000 tanda suka, 198 komentar dan telah dibagikan ulang 32 kali.
                Unggahan disertai narasi :
“Jet tempur Mig-21 gagal melawan f-16
Adu tehniks di udara, pesawat tempur Kamboja vs Thailand”
Hingga Senin (1/8/2025) unggahan mendapatkan lebih dari 1.000 tanda suka, 198 komentar dan telah dibagikan ulang 32 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengecek keaslian gambar menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, gambar tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,8 persen.
Dilansir dari cnnindonesia.com, titik awal konflik modern antara kedua negara terjadi pada 2008, ketika bentrokan meletus di sekitar Candi Preah Vihear yang terletak di wilayah perbatasan. Meski Mahkamah Internasional pada 1962 menyatakan candi itu milik Kamboja, Thailand tetap mengeklaim sebagian wilayah di sekitarnya. Bentrokan senjata antara militer kedua negara terjadi, menewaskan sejumlah prajurit dan warga sipil.
Konflik kembali memanas pada 2011, kali ini meluas hingga ke kompleks Candi Ta Muen Thom. Pertempuran berlangsung selama beberapa hari dan menyebabkan sebanyak 40 orang tewas. Kedua pihak saling menuduh telah melanggar wilayah satu sama lain. Meski begitu, setelah tekanan dari ASEAN dan masyarakat internasional, kedua negara sepakat untuk meredakan ketegangan.
Pada akhir 2024 hingga pertengahan 2025, konflik kembali memanas dengan dimensi yang lebih kompleks. Bulan Mei 2025, seorang tentara Kamboja dilaporkan tewas akibat bentrokan. Meski sempat dilakukan dialog antara komandan militer kedua negara, insiden ledakan ranjau yang melukai lima tentara Thailand pada Rabu (23/7) memicu kemarahan dan memperluas skala pertempuran.
Berdasarkan pemberitaan antaranews.com, jumlah korban jiwa akibat konflik antara Thailand dan Kamboja terus bertambah mencapai 35 orang hingga Minggu, (27/7/2025). Pemerintah Thailand mencatat 22 korban tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan delapan tentara, serta 140 orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, Kamboja melaporkan total 13 korban jiwa dan puluhan korban luka, baik dari kalangan militer maupun sipil. Konflik juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di wilayah perbatasan kedua negara.
                                    Dilansir dari cnnindonesia.com, titik awal konflik modern antara kedua negara terjadi pada 2008, ketika bentrokan meletus di sekitar Candi Preah Vihear yang terletak di wilayah perbatasan. Meski Mahkamah Internasional pada 1962 menyatakan candi itu milik Kamboja, Thailand tetap mengeklaim sebagian wilayah di sekitarnya. Bentrokan senjata antara militer kedua negara terjadi, menewaskan sejumlah prajurit dan warga sipil.
Konflik kembali memanas pada 2011, kali ini meluas hingga ke kompleks Candi Ta Muen Thom. Pertempuran berlangsung selama beberapa hari dan menyebabkan sebanyak 40 orang tewas. Kedua pihak saling menuduh telah melanggar wilayah satu sama lain. Meski begitu, setelah tekanan dari ASEAN dan masyarakat internasional, kedua negara sepakat untuk meredakan ketegangan.
Pada akhir 2024 hingga pertengahan 2025, konflik kembali memanas dengan dimensi yang lebih kompleks. Bulan Mei 2025, seorang tentara Kamboja dilaporkan tewas akibat bentrokan. Meski sempat dilakukan dialog antara komandan militer kedua negara, insiden ledakan ranjau yang melukai lima tentara Thailand pada Rabu (23/7) memicu kemarahan dan memperluas skala pertempuran.
Berdasarkan pemberitaan antaranews.com, jumlah korban jiwa akibat konflik antara Thailand dan Kamboja terus bertambah mencapai 35 orang hingga Minggu, (27/7/2025). Pemerintah Thailand mencatat 22 korban tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan delapan tentara, serta 140 orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, Kamboja melaporkan total 13 korban jiwa dan puluhan korban luka, baik dari kalangan militer maupun sipil. Konflik juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di wilayah perbatasan kedua negara.
Kesimpulan
Unggahan foto berisi klaim “pesawat MiG-21 Kamboja jatuh setelah melawan pesawat Thailand” merupakan konten palsu (fabricated content).
                                                Rujukan
- http[Hive Moderation] Hasil deteksi AI.
 - https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2025/07/Jet-tempur-Mig-21-scaled.jpg [cnnindonesia.com] Awal Mula Konflik Thailand vs Kamboja, Gegara Berebut Candi Kuno
 - https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250725143652-106-1254871/awal-mula-konflik-thailand-vs-kamboja-gegara-berebut-candi-kuno [antaranews.com] Bentrokan bersenjata Kamboja dan Thailand berlanjut, korban tewas 35 orang
 - https://kalbar.antaranews.com/berita/658781/bentrokan-bersenjata-kamboja-dan-thailand-berlanjut-korban-tewas-35-orang
 - https://archive.ph/o7fzx (unggahan akun Facebook “Saenal Abidin”)
 - https://archive.ph/drGOo (arsip unggahan akun Facebook “Saenal Abidin”)
 
(GFD-2025-28254) [HOAKS] Artikel Sebut Tom Lembong dan Hasto Bebas karena Perintah Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 02/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa tangkapan layar artikel yang memberitakan abolisi untuk mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong dan amnesti untuk Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto merupakan perintah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks. Konten itu merupakan hasil manipulasi.
Narasi Jokowi memberikan perintah untuk membebaskan Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Sabtu (2/8/2025).
Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel dari Gelora News tertanggal 31 Juli 2025 dengan thumbnail Jokowi mengenakan kemeja putih.
Berikut judul artikel dalam tangkapan layar tersebut:
Jokowi Ke Hasto Dan Tom Lembong, Jokowi: Banyak Berterima Kasih Dengan Saya, Kalian Bebas Itu Perintah Saya
                Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks. Konten itu merupakan hasil manipulasi.
Narasi Jokowi memberikan perintah untuk membebaskan Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Sabtu (2/8/2025).
Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel dari Gelora News tertanggal 31 Juli 2025 dengan thumbnail Jokowi mengenakan kemeja putih.
Berikut judul artikel dalam tangkapan layar tersebut:
Jokowi Ke Hasto Dan Tom Lembong, Jokowi: Banyak Berterima Kasih Dengan Saya, Kalian Bebas Itu Perintah Saya
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan artikel Gelora News dengan judul seperti yang beredar di unggahan Facebook. 
Namun, ditemukan artikel Gelora News pada 31 Juli 2025, dengan thumbnail sama. Artikel itu berjudul "Reuni Angkatan 80 UGM Dituding Settingan, Jokowi: Kalau Tidak Datang Tentu Ramai".
Artikel itu memberitakan tanggapan Jokowi soal acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dituding palsu.
Adapun Jokowi tidak memiliki kewenangan untuk memberikan abolisi atau amnesti. Kewenangan tersebut hanya dimiliki presiden aktif dengan persetujuan DPR.
Pemberian abolisi bersandar pada Pasal 14 ayat (2) UUD 1945 yang mengatur bahwa presiden berhak memberikan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
Ketentuan serupa juga tertuang dalam Undang-Undang Darurat Nomor 11 Tahun 1954 tentang Amnesti dan Abolisi.
                                    Namun, ditemukan artikel Gelora News pada 31 Juli 2025, dengan thumbnail sama. Artikel itu berjudul "Reuni Angkatan 80 UGM Dituding Settingan, Jokowi: Kalau Tidak Datang Tentu Ramai".
Artikel itu memberitakan tanggapan Jokowi soal acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dituding palsu.
Adapun Jokowi tidak memiliki kewenangan untuk memberikan abolisi atau amnesti. Kewenangan tersebut hanya dimiliki presiden aktif dengan persetujuan DPR.
Pemberian abolisi bersandar pada Pasal 14 ayat (2) UUD 1945 yang mengatur bahwa presiden berhak memberikan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
Ketentuan serupa juga tertuang dalam Undang-Undang Darurat Nomor 11 Tahun 1954 tentang Amnesti dan Abolisi.
Kesimpulan
Artikel yang menyebut Jokowi memberikan perintah untuk membebaskan Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto adalah hoaks.
Tangkapan layar artikel yang beredar mencantumkan nama media Gelora News. Namun, Gelora News tidak pernah menerbitkan artikel tersebut.
Selain itu, Jokowi tidak memiliki kewenangan untuk memberikan abolisi atau amnesti. Kewenangan tersebut hanya dimiliki presiden aktif dengan persetujuan DPR.
                                                Tangkapan layar artikel yang beredar mencantumkan nama media Gelora News. Namun, Gelora News tidak pernah menerbitkan artikel tersebut.
Selain itu, Jokowi tidak memiliki kewenangan untuk memberikan abolisi atau amnesti. Kewenangan tersebut hanya dimiliki presiden aktif dengan persetujuan DPR.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=628229873657260&set=a.101814396298813
 - https://www.facebook.com/groups/676204107079545/?multi_permalinks=1272804334086183&hoisted_section_header_type=recently_seen
 - https://www.facebook.com/groups/368329428365862/?multi_permalinks=1256663082865821&hoisted_section_header_type=recently_seen
 - https://www.facebook.com/sultan.449427/posts/pfbid02wfkqzaBEUwaACVTVeC66W7YzwuSXBovQsDxCFHRAxSMDSJA6enpmDDNK8chQ6nEWl
 - https://www.facebook.com/groups/892528168282647/?multi_permalinks=1827746774760777&hoisted_section_header_type=recently_seen
 - https://www.gelora.co/2025/07/reuni-angkatan-80-ugm-dituding.html
 - https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
 
Halaman: 386/6808
        

