• (GFD-2025-27461) [HOAKS] TikTok Akan Ditutup pada 28 Juni 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar kabar di jagat maya yang menyebutkan bahwa platform sosial asal China, TikTok akan ditutup pada Sabtu, 28 Juni 2025.

    Pengguna TikTok diminta untuk mengirim pesan berantai ke 20 orang lainnya agar akun mereka tidak diblokir secara permanen oleh platform.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi yang menyatakan bahwa TikTok akan ditutup 28 Juni 2025 disebarkan oleh akun TikTok ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 7 Maret 2025:

    perhatian

    tiktok akan di tutup di tanggal 28 jadi nanti kamu harus ngasih tau ke 20 orang kalau nggak ngasih tau nanti kamu di blokir permanen!"

    Hasil Cek Fakta

    Tidak ada pengumuman atau informasi mengenai tutupnya TikTok di situs web resmi platform tersebut.

    Sebaliknya, TikTok Indonesia meluncurkan integrasi terbaru bertajuk Tokopedia & TikTok Shop Seller Center pada 11 Juni 2025.

    Informasi tutupnya TikTok kemungkinan terjadi karena pemahaman informasi yang keliru mengenai TikTok Musik.

    Sebagaimana diwartakan Kompas.com, TikTok Musik telah menutup layanannya pada 28 November 2025 lalu.

    Layanan siaran langsung musik di TikTok tersebut hanya bertahan selama 16 bulan.

    Selain itu, meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain tidak akan memengaruhi diblokir atau tidaknya oleh platform.

    TikTok memiliki alasan untuk memblokir sebuah akun, tetapi bukan karena platform tersebut akan tutup.

    Platform media sosial itu menyebutkan, akun yang secara konsisten melanggar Panduan Komunitas akan diblokir dari TikTok. Panduan komunitasnya dapat dilihat di sini.

    Sementara, aturan moderasi kontennya dapat dibaca di sini.

    Pesan berantai mengenai tutupnya TikTok merupakan praktik copypasta, di mana pengguna media sosial menyalin dan mengirim pesan berisi informasi keliru.

    Kesimpulan

    Narasi yang menyatakan bahwa TikTok akan ditutup 28 Juni 2025 merupakan hoaks.

    Tidak ada pemberitahuan atau pengumuman resmi di laman resmi TikTok mengenai tutupnya platform tersebut.

    Narasi yang beredar merupakan pesan berantai berisi informasi keliru atau copypasta.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27460) [HOAKS] Video Petir Terlihat dari Kabin Pesawat Air India yang Jatuh

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan suasana kabin pesawat mengalami turbulensi dan terlihat kilatan petir dari dalam pesawat.

    Video itu dikaitkan dengan kecelakaan Air India nomor penerbangan AI171 yang menghantam permukiman di Ahmedabad, India pada Kamis (12/6/2025).

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video petir terlihat dari dalam kabin pesawat Air India sebelum jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini pada Rabu (18/6/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    "Detik detik sebelum pesawat Air India jatuh dan meledak," tulis pengunggah.

    Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:

    D3tik2 sebelum pes4w4t J4tvh

    T3rd3ng4r J3l4s k3gaduh4n p4r4 p3nump4ng yg k3t4kut4n/m3n4ngis hist3fis di dlm p3s4w4t

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (18/6/2025), menampilkan video petir terlihat dari dalam kabin pesawat Air India sebelum jatuh.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar merupakan perisitwa lama sebelum insiden jatuhnya Air India AI171.

    Hasil penelusuran mengarahkan ke video di kanal YouTube India Today NE.

    Keterangan video menyebutkan, turbulensi terjadi pada pesawat IndiGo dengan nomor penerbangan 6E2142.

    Pesawat tersebut melakukan perjalanan domestik dari Delhi ke Srinagar pada Rabu, 21 Mei 2025.

    Sebagaimana diwartakan Times of India, pesawat Indigo 6E2142 mengalami turbulensi akibat cuaca buruk.

    Sekitar 45 menit setelah lepas landas, pilot melaporkan keadaan darurat. Namun pesawat berhasil mendarat di Srinagar dengan selamat dan semua orang penumpang aman.

    Namun moncong pesawat mengalami kerusakan akibat menerjang badai hujan es.

    Sementara, kecelakaan pesawat Air India AI171 di Ahmedabad terjadi pada Kamis (12/6/2025).

    Laporan cuaca mencatat, tidak ada badai yang terjadi di tanggal tersebut.

    Situs laporan cuaca Meteum dan Accu Weather menunjukkan, cuaca di Ahmedabad pada Kamis (12/6/2025) terpantau cerah berawan dan tidak ada badai hujan es.

    Kesimpulan

    Video petir terlihat dari dalam kabin pesawat Indigo 6E2142 disebarkan dengan konteks keliru.

    Pesawat domestik dari Delhi ke Srinagar tersebut mengalami turbulensi akibat cuaca buruk pada Rabu, 21 Mei 2025.

    Sementara, kecelakaan pesawat Air India AI171 di Ahmedabad terjadi pada Kamis (12/6/2025), di mana cuaca cerah berawan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27459) [KLARIFIKASI] Video Ini dari Game Arma 3, Bukan Serangan Iran ke Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Iran melakukan serangan balik terhadap Israel sejak Sabtu (14/6/2025) malam, dengan menyerang pusat ekonomi Israel.

    Serangan balasan itu dipicu oleh serangan Israel pada Jumat (13/6/2025) yang menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran.

    Di media sosial, beredar sebuah video yang diklaim sebagai upaya Iran menjatuhkan serangan udara Israel.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video Iran menjatuhkan serangan udara Israel disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini. Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (14/6/2025):

    Serangan IRAN Menjatuhkan Kapal Kapal Udara ISR43L

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Sabtu (14/6/2025), menampilkan video Iran menjatuhkan serangan udara Israel.

    Hasil Cek Fakta

    Klip yang beredar bukan bersumber dari peristiwa nyata. Itu adalah game simulasi militer bernama Arma 3.

    Arma 3 merupakan gim simulasi yang dibuat pengembang gim independen asal Ceko, Bohemia Interactive.

    Video game simulasi perang itu banyak diunggah oleh pengguna media sosial.

    Belum dapat ditemukan klip identik, tetapi terdapat kesamaan elemen pada video Arma 3 yang ada di internet.

    Misalnya, video yang terdapat di kanal YouTube battlepop dan BattleDragons.

    Pada perbandingan gambar berikut, tampak jet memiliki bentuk yang sama. Selain itu, model asap yang keluar setelah jet terkena tembakan juga memiliki pola yang sama.

    Di sisi lain, serangan rudal yang dikirimkan Iran ke Israel pada peristiwa nyata tidak seperti dalam video tersebut.

    Serangan Iran ke Israel dapat dilihat di video yang diunggah Al Jazeera.

    Sementara melalui kanal YouTube-nya, Associated Press mengunggah siaran langsung langit di Tel Aviv ketika terjadi ketegangan antara Israel dan Iran.

    Kesimpulan

    Video dari gim simulasi militer Arma 3 disebarkan dengan konteks keliru.

    Klip yang beredar di media sosial tidak terkait perang yang terjadi antara Israel dan Iran pada pertengahan Juni 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27458) [SALAH] Foto Pembangunan Patung Dedi Mulyadi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    Pada Senin (16/6/2025) akun Facebook “Fanns Kdm” mengunggah foto [arsip] yang memperlihatkan proses pembangunan patung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Foto tersebut disertai narasi :

    "Bapak Aing #kdm #FansKDM"

    Hingga Rabu (18/6/2025) unggahan tersebut disukai 108 ribu akun, dan dibagikan ulang 900 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan mengunggah foto tersebut ke situs pendeteksi Artificial Intelligence (AI), hive moderation.com.

    Hasilnya, video tersebut diketahui hasil rekayasa Artificial Intelligence (AI) dengan probabilitas 70,6 persen.

    Selain itu, tidak ada media kredibel yang melaporkan kejadian tersebut.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Foto Pembangunan Patung Dedi Mulyadi” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan