• (GFD-2024-23978) [HOAKS] Puan Maharani Bagi-bagi Uang Rp 25 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim Puan Maharani membagikan uang Rp 25 juta sebagai rasa syukur karena kembali terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).

    Berdasarakan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video yang menampilkan Puan Maharani membagikan uang Rp 25 juta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini.

    Dalam video, Puan mengatakan, uang Rp 25 juta akan diberikan kepada warganet yang sudah mengikuti akun tersebut dan membagikan video.

    Hasil Cek Fakta

    Di akun Instagram resmi milik Puan Muharani, tidak ditemukan konten soal pembagian uang Rp 25 juta seperti dalam unggahan yang beredar. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri sumber unggahan menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video tersebut diketahui memanipulasi foto Puan Maharani yang diunggah di Instagramnya pada 10 Mei 2023.

    Dalam keterangannya, foto itu adalah momen saat Puan yang merupakan ketua ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) menyampaikan pesan dari para pemimpin parlemen di Asia Tenggara kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

    Hal itu disampaikan Puan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Mei 2023. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengecek suara Puan menjanjikan uang Rp 25 juta menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah suara dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan. Setelah dicek, hasilnya suara Puan memiliki probabilitas 99.9 persen dihasilkan oleh AI.

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan Puan Maharani membagikan Rp 25 juta usai terpilih menjadi Ketua DPR RI merupakan hasil manipulasi. 

    Video tersebut memanipulasi foto Puan saat menghadiri KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada tahun 2023. 

    Sementara, setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Puan menjanjikan Rp 25 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99.9 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23977) [KLARIFIKASI] Perusakan Makam di Indramayu akibat Perselisihan Warga, Waspada Narasi Rasis

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang pria memakai kaus biru mencabut dan menginjak nisan di sebuah kuburan di Indramayu, Jawa Barat.

    Video tersebut disebarkan dengan narasi ujaran kebencian kepada kelompok etnis Tionghoa atau China.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.

    Video perusakan makam di Indramayu oleh etnis Tionghoa disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini. Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 5 November 2024:

    Parilaku China sungguh keterlaluan, orang sudah masuk liang kubur masih saja di ganggu peristirahatannya

    Inilah warga negara Tiongkok yg dibanggakan @PdiperjuanganP hinggaStudi banding, aklaqnya buruk dijadikan contoh.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada video berdurasi 22 detik tersebut:

    pengerusakan kuburan di Indramayu

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 5 November 2024, mengenai pengrusakan makam di Indramayu yang menyudutkan etnis Tionghoa.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar serupa dengan video viral yang diwartakan kanal YouTube Tribunnews, 15 Oktober 2024.

    Makam dalam video berlokasi di TPU Ketepeng Reges, Desa Panyindang Kulon, Indramayu.

    Peristiwa dalam video terkait dengan penempelan stiker bertuliskan "disegel" di makam dengan mencatut logo Pengadilan Negeri (PN) Indramayu.

    Humas PN Indramayu, Adrian Anju Purba meluruskan bahwa pemakaian logo tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan PN Indramayu.

    "Itu (penempelan stiker di makam) tidak pernah dilakukan dan bukan produk dari Pengadilan Negeri," kata Adrian dikutip dari Kompas TV.

    Kasus penempelan stiker "disegel" di Indramayu dipicu oleh perselisihan antarwarga mengenai hak atas tanah makam.

    Kepala Desa Panyindangan, Ono Daryono menjelaskan, perselisihan sudah berlangsung lama dan masih dalam proses penanganan di pengadilan.

    Pemerintah desa beberapa kali berusaha melakukan mediasi dengan kedua belah pihak, tetapi selalu terkendala karena salah satu pihak tidak datang.

    "Kalau tidak bisa diselesaikan di tingkat desa, kami berharap kedua belah pihak menyelesaikannya di pengadilan agar masalah ini bisa segera terang dan tidak menimbulkan konflik lebih lanjut," kata Ono dikutip dari Kompas.com, 14 Oktober 2024.

    Kesimpulan

    Video pengrusakan makam di TPU Ketepeng Reges, Desa Panyindang Kulon, Indramayu, Jawa Barat terkait perselisihan hak tanah antarwarga.

    Video tersebut disebarkan dengan narasi keliru yang menyudutkan etnis Tionghoa.

    Pemerintah desa telah berusaha memediasi kedua pihak, tetapi gagal. Kini, perselisihan antarwarga tersebut dalam proses penanganan di pengadilan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23976) [PENIPUAN] Informasi dari Akun Facebook “PPN Bappenas”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 14/11/2024

    Berita


    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) sejak Jumat (1/11/2024) menemukan akun Facebook “PPN Bappenas” yang membagikan poster rekrutmen kerja di Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN).

    Berikut narasi yang tertera di profil akun tersebut:

    open rekrutmen kementerian PPN/BAPPENAS

    https://recruitmentkementrianppnbappenas.tiuip.my[dot]id

    Hasil Cek Fakta

    Dari penelusuran TurnBackHoax, akun Facebook resmi Kementerian PPN/Bappenas adalah “Kementerian PPN/Bappenas” yang sudah terverifikasi dan memiliki 44 ribu pengikut.

    Akun tersebut pada Minggu (3/11/2024) mengunggah imbauan, isinya mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu dengan beredarnya beragam poster lowongan yang mengatasnamakan Bappenas.

    Informasi tentang rekrutmen Kementerian PPN/Bappenas dapat diakses melalui laman resmi rekrutmen.bappenas.go.id.

    Kesimpulan

    Akun Facebook “PPN Bappenas” dan seluruh unggahannya merupakan konten palsu (impostor content) untuk modus penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23975) [SALAH] Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil Sebut “The Jakmania” Tidak Spesial

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 14/11/2024

    Berita

    Pada Sabtu (7/9/2024) akun TikTok “undergreen.id” mengunggah video [arsip] berisi klaim “Ridwan Kamil (calon gubernur DKI Jakarta) mengatakan The Jakmania tidak spesial”.

    Berikut narasi lengkapnya :

    “Tahu Diri Usai Ditolak Ridwan Kamil Blak2an Sebut “The Jakmania Tak Spesial”

    Hingga Kamis (14/11/2024), unggahan mendapat 16.600 tanda suka, 5.800-an komentar, dan dibagikan ulang lebih dari 300 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), tidak ada informasi kredibel yang membenarkan klaim. Dari hasil pencarian sumber gambar melalui Google Lens, klip dalam unggahan akun TikTok “undergreen.idl” merupakan potongan video dari kanal YouTube CNN Indonesia “Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil Bukan ”Public Figure” yang tayang Kamis (5/92024). Tidak ada satu pun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial.

    Kesimpulan

    Tidak ada satu pun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial.

    Rujukan