SEBUAH video yang memperlihatkan proses operasi medis beredar di Facebook [arsip]. Dalam video itu terlihat tenaga medis mengeluarkan sejumlah cacing dari dalam usus. Pengunggah menambahkan narasi tertulis yang menyebut, penyumbatan usus oleh cacing itu terjadi karena pasien sering makan mi instan.
Benarkah mengkonsumsi mi instan berlebihan menimbulkan infeksi cacing?
(GFD-2025-29394) Keliru: Infeksi Cacing karena Mengkonsumsi Mi Instan Berlebihan
Sumber:Tanggal publish: 03/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan mewawancarai ahli kesehatan. Hasilnya, infeksi cacing pada manusia tidak ada kaitannya dengan konsumsi mi instan berlebihan.
Dokter spesialis penyakit dalam RSU Saiful Anwar Malang dr. Syifa Mustika menjelaskan, penyumbatan usus akibat cacing memang bisa terjadi. Usus manusia, kata dia, dapat dipenuhi cacing dalam jumlah besar seperti jenis cacing gelang (Ascaris lumbricoides). “Kondisi ini bisa menyebabkan penyumbatan usus dan memerlukan tindakan medis,” kata dr Syifa kepada Tempo, Ahad, 28 September 2025.
Namun, infeksi cacing tidak berasal dari mi instan. Cacing masuk ke tubuh melalui telur atau larva yang terbawa makanan dan minuman kotor, tanah terkontaminasi, atau tangan yang tidak dicuci dengan benar. Bahkan, larva jenis-jenis tertentu bisa menembus kulit, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Menurut Syifa, pencegahan bisa dilakukan dengan kebiasaan sederhana. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, olah makanan dengan benar, dan gunakan alas kaki di lingkungan berisiko. “Penting juga minum obat cacing secara rutin sesuai anjuran tenaga kesehatan,” kata Syifa.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 2015 menyatakan mi instan aman dikonsumsi. Tidak ada bukti zat di dalamnya seperti monosodium glutamat (MSG), methyl p-hydroxybenzoate, maupun asam benzoat berbahaya bagi tubuh.
Meski begitu, konsumsi mi instan berlebihan tetap berisiko bagi kesehatan. Artikel Tempo menyebut, makan mi dan nasi secara rutin tanpa diimbangi olahraga dapat memicu penyakit mulai dari diabetes, hipertensi, hingga kanker. Risiko itu muncul akibat gizi tak seimbang, tingginya asupan gula, serta tumpukan lemak yang tidak terbakar karena kurang aktivitas fisik.
Pilihan editor: Benar, Klaim Konsumsi Mie Instan dan Nasi Secara Rutin Memicu Risiko Diabetes, Hipertensi dan Kanker
Dokter spesialis penyakit dalam RSU Saiful Anwar Malang dr. Syifa Mustika menjelaskan, penyumbatan usus akibat cacing memang bisa terjadi. Usus manusia, kata dia, dapat dipenuhi cacing dalam jumlah besar seperti jenis cacing gelang (Ascaris lumbricoides). “Kondisi ini bisa menyebabkan penyumbatan usus dan memerlukan tindakan medis,” kata dr Syifa kepada Tempo, Ahad, 28 September 2025.
Namun, infeksi cacing tidak berasal dari mi instan. Cacing masuk ke tubuh melalui telur atau larva yang terbawa makanan dan minuman kotor, tanah terkontaminasi, atau tangan yang tidak dicuci dengan benar. Bahkan, larva jenis-jenis tertentu bisa menembus kulit, misalnya saat berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Menurut Syifa, pencegahan bisa dilakukan dengan kebiasaan sederhana. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, olah makanan dengan benar, dan gunakan alas kaki di lingkungan berisiko. “Penting juga minum obat cacing secara rutin sesuai anjuran tenaga kesehatan,” kata Syifa.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 2015 menyatakan mi instan aman dikonsumsi. Tidak ada bukti zat di dalamnya seperti monosodium glutamat (MSG), methyl p-hydroxybenzoate, maupun asam benzoat berbahaya bagi tubuh.
Meski begitu, konsumsi mi instan berlebihan tetap berisiko bagi kesehatan. Artikel Tempo menyebut, makan mi dan nasi secara rutin tanpa diimbangi olahraga dapat memicu penyakit mulai dari diabetes, hipertensi, hingga kanker. Risiko itu muncul akibat gizi tak seimbang, tingginya asupan gula, serta tumpukan lemak yang tidak terbakar karena kurang aktivitas fisik.
Pilihan editor: Benar, Klaim Konsumsi Mie Instan dan Nasi Secara Rutin Memicu Risiko Diabetes, Hipertensi dan Kanker
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video gumpalan cacing di usus akibat terlalu banyak makan mi instan adalah keliru.
Rujukan
(GFD-2025-29393) [SALAH] Sebelas Pelajar Meninggal Akibat MBG
Sumber: twitter.comTanggal publish: 03/10/2025
Berita
Akun X “alisyarief” pada Senin (28/9/2025) mengunggah video [arsip] yang dengan narasi:
MBG makan korban 11 orang meninggal, Peringatan keras PKI biadab menyusup membunuh anak-anak disekolah menurunkan prabowo lewat makan gratis waspada yang punya anak-anak di sekolah
Per Jumat (3/10/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 274 ribu kali, disukai 2 ribu, dibagikan ulang 965 kali dan menuai 557 komentar.
MBG makan korban 11 orang meninggal, Peringatan keras PKI biadab menyusup membunuh anak-anak disekolah menurunkan prabowo lewat makan gratis waspada yang punya anak-anak di sekolah
Per Jumat (3/10/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 274 ribu kali, disukai 2 ribu, dibagikan ulang 965 kali dan menuai 557 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “sebelas pelajar meninggal akibat MBG” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi tersebut melalui mesin pencarian Google dengan reverse image search. Hasilnya, video merupakan keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang terjadi pada Rabu (24/9/2025).
Melansir dari akun Instagram resmi Badan Gizi Nasional (BGN) @badangizinasional.ri. BGN menyatakan, sebagaimana disampaikan oleh camat setempat, tidak ada satupun korban jiwa dalam insiden tersebut dikutip pada Senin (29/9/2025).
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi tersebut melalui mesin pencarian Google dengan reverse image search. Hasilnya, video merupakan keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang terjadi pada Rabu (24/9/2025).
Melansir dari akun Instagram resmi Badan Gizi Nasional (BGN) @badangizinasional.ri. BGN menyatakan, sebagaimana disampaikan oleh camat setempat, tidak ada satupun korban jiwa dalam insiden tersebut dikutip pada Senin (29/9/2025).
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “sebelas pelajar meninggal akibat MBG” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(GFD-2025-29392) [HOAKS] Dirjen Bimas Kristen Kemenag Tawarkan Bantuan dari Pemerintah Australia
Sumber:Tanggal publish: 02/10/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengeklaim Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Jeane Marie Tulung menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia.
Menurut narasi dalam video, bantuan senilai Rp 2 miliar itu diberikan untuk kesejahteraan umat dan pembangunan gereja di Indonesia.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Video yang mengeklaim Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung menawarkan dana bantuan dari pemerintah Australia salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Warganet yang tertarik mendapat bantuan diminta mengrim pesan ke akun tersebut.
Menurut narasi dalam video, bantuan senilai Rp 2 miliar itu diberikan untuk kesejahteraan umat dan pembangunan gereja di Indonesia.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Video yang mengeklaim Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung menawarkan dana bantuan dari pemerintah Australia salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Warganet yang tertarik mendapat bantuan diminta mengrim pesan ke akun tersebut.
Hasil Cek Fakta
Di media sosial resmi Bimas Kristen Kemenag, tidak ditemukan informasi valid terkait penawaran bantuan dari Pemerintah Australia.
Ketika dicermati, gerakan badan Jeane Marie Tulung dalam video tampak kaku yang mengindikasikan konten itu merupakan rekayasa AI.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation. Tool tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan AI atau bukan.
Setelah dicek, video tersebut terdeteksi dihasilkan AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.
Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa kemungkinan besar video tersebut memanipulasi foto Jeane di laman Bimaskristen.kemenag.go.id.
Sebelumnya, Jeane Marie Tulung juga telah menjelaskan bahwa belakangan banyak beredar hoaks yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Kristen Kemenag.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak percaya terhadap informasi yang belum jelas sumbernya.
"Seluruh informasi resmi Ditjen Bimas Kristen hanya disampaikan melalui kanal resmi, yakni website bimaskristen.kemenag.go.id dan media sosial resmi Ditjen Bimas Kristen Kemenag," kata Jeane di laman resmi Ditjen Bimas Kristen Kemenag.
Ketika dicermati, gerakan badan Jeane Marie Tulung dalam video tampak kaku yang mengindikasikan konten itu merupakan rekayasa AI.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation. Tool tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan AI atau bukan.
Setelah dicek, video tersebut terdeteksi dihasilkan AI dengan probabilitas mencapai 99,9 persen.
Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa kemungkinan besar video tersebut memanipulasi foto Jeane di laman Bimaskristen.kemenag.go.id.
Sebelumnya, Jeane Marie Tulung juga telah menjelaskan bahwa belakangan banyak beredar hoaks yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Kristen Kemenag.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak percaya terhadap informasi yang belum jelas sumbernya.
"Seluruh informasi resmi Ditjen Bimas Kristen hanya disampaikan melalui kanal resmi, yakni website bimaskristen.kemenag.go.id dan media sosial resmi Ditjen Bimas Kristen Kemenag," kata Jeane di laman resmi Ditjen Bimas Kristen Kemenag.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia merupakan konten hasil manipulasi.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video itu terdeteksi dihasilkan AI. Video memanipulasi foto Jeane Marie Tulung di laman resmi Ditjen Bimas Kristen Kemenag.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video itu terdeteksi dihasilkan AI. Video memanipulasi foto Jeane Marie Tulung di laman resmi Ditjen Bimas Kristen Kemenag.
Rujukan
(GFD-2025-29391) Cek Fakta: Hoaks Artikel Jokowi Sebut Gibran Aset Bangsa dan Harus Segera Jadi Presiden
Sumber:Tanggal publish: 02/10/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Jokowi sebut Gibran merupakan aset bangsa dan harus segera jadi presiden. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 Oktober 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Gelora News dengan judul:
"Jokowi: Gibran Aset Bangsa Harus Segera Jadi Presiden Bukan Wapres Ini Masalahnya Permintaan Rakyat Indonesia"
Akun itu menambahkan narasi:
"hehehe emg bangsa Indonesia rakyat Indonesia TDK malu punya pemimpin idiot"
Lalu benarkah postingan artikel Jokowi sebut Gibran merupakan aset bangsa dan harus segera jadi presiden?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah laman Gelora.co dengan foto dan tanggal artikel yang sama dengan postingan.
Namun dalam artikel asli berjudul "Gibran Diduga Tidak Dilibatkan Reshuffle Kabinet, Begini Reaksi Jokowi".
Dalam artikel itu juga tidak membahas komentar Jokowi yang mengharuskan Gibran jadi presiden. Artikel asli membahas komentar Jokowi terkait reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo yang tidak melibatkan Gibran.
Kesimpulan
Postingan artikel Jokowi sebut Gibran merupakan aset bangsa dan harus segera jadi presiden adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 384/7087


:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368706/original/060729200_1759387672-cek_fakta_aset.jpg)