GEGER! TERBONGKAR SAMPAI KE AKAR²NYA, TOM LEMBONG BOCORKAN BOBROK MULYONO KE PRABOWO
PRABOWO BENAR² EMOSI
TERBONGKAR SAMPAI KE AKAR²NYA
TOM LEMBONG BOCORKAN AIB MULYONO
(GFD-2024-24198) [SALAH] Tom Lembong Bocorkan Bobrok Jokowi ke Prabowo
Sumber: youtube.comTanggal publish: 26/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Tom Lembong bocorkan bobrok Jokowi ke Prabowo” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang Tom Lembong bocorkan bobrok Jokowi ke Prabowo.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar serupa. Potret dalam sampul video merupakan hasil suntingan atau manipulasi dari penggabungan sejumlah gambar.
Dari pengamatan TurnBackHoax, video berdurasi 51 menit 07 detik itu hanya menayangkan ulang video dari kanal YouTube Refly Harun “?LIVE! TOM LEMBONG BERSALAH SOAL IMPOR GULA? INI DENGAN (SAKSI) AHLI PROF DWI ANDREAS SANTOSA!!” yang tayang Kamis (21/11/2024).
Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang Tom Lembong bocorkan bobrok Jokowi ke Prabowo.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar serupa. Potret dalam sampul video merupakan hasil suntingan atau manipulasi dari penggabungan sejumlah gambar.
Dari pengamatan TurnBackHoax, video berdurasi 51 menit 07 detik itu hanya menayangkan ulang video dari kanal YouTube Refly Harun “?LIVE! TOM LEMBONG BERSALAH SOAL IMPOR GULA? INI DENGAN (SAKSI) AHLI PROF DWI ANDREAS SANTOSA!!” yang tayang Kamis (21/11/2024).
Kesimpulan
Tidak ada sumber kredibel yang membenarkan klaim tentang Tom Lembong bocorkan bobrok Jokowi ke Prabowo.
Rujukan
(GFD-2024-24197) Hoaks Tautan Pendaftaran Bantuan Pestisida dan Alat Pertanian
Sumber:Tanggal publish: 26/11/2024
Berita
tirto.id - Baru-baru ini di jagat maya berseliweran poster pemberitahuan soal program bantuan pestisida dan alat-alat pertanian gratis. Sebuah akun Facebook dengan nama “Seputar Informasi Pertanian” (arsip) membagikan informasi ini disertai tautan menuju ke situs tertentu.
Dalam poster terlihat ilustrasi petani sedang menanam padi. Kemudian di bagian bawahnya terdapat teks imbauan untuk melakukan registrasi. Bantuan ini disebut bakal dibagikan ke 38 provinsi, 416 kabupaten dan 7.288 kecamatan, serta 80 ribu kelurahan/desa.
“INFO PEMBAGIAN PESTISIDA DAN ALAT-ALAT PERTANIAN SESI 2 BAGI YANG BELUM SEGERA DAFTAR,” begitu bunyi takarir penyerta unggahannya.
Informasi ini memperoleh reaksi yang tak sedikit, yakni berupa 2 ribu likes dan 612 komentar, sejak diunggah pada Rabu (6/11/2024) sampai Selasa (26/11/2024). Unggahan ini juga diketahui telah dibagikan ke 66 orang.
Para pemilik akun Facebook membanjiri kolom komentar dengan doa agar program bantuan pestisida dan alat pertanian gratis ini tepat sasaran. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa hal ini merupakan kabar gembira bagi para petani.
Namun, benarkah informasi dan tautan yang disebarkan?
Dalam poster terlihat ilustrasi petani sedang menanam padi. Kemudian di bagian bawahnya terdapat teks imbauan untuk melakukan registrasi. Bantuan ini disebut bakal dibagikan ke 38 provinsi, 416 kabupaten dan 7.288 kecamatan, serta 80 ribu kelurahan/desa.
“INFO PEMBAGIAN PESTISIDA DAN ALAT-ALAT PERTANIAN SESI 2 BAGI YANG BELUM SEGERA DAFTAR,” begitu bunyi takarir penyerta unggahannya.
Informasi ini memperoleh reaksi yang tak sedikit, yakni berupa 2 ribu likes dan 612 komentar, sejak diunggah pada Rabu (6/11/2024) sampai Selasa (26/11/2024). Unggahan ini juga diketahui telah dibagikan ke 66 orang.
Para pemilik akun Facebook membanjiri kolom komentar dengan doa agar program bantuan pestisida dan alat pertanian gratis ini tepat sasaran. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa hal ini merupakan kabar gembira bagi para petani.
Namun, benarkah informasi dan tautan yang disebarkan?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula mengecek bio akun pengunggah untuk mencari informasi terkait akun yang memakai profil logo Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut. Akun ini diketahui memiliki 681 pengikut per Selasa (26/11/2024) dan menyebut dirinya sebagai “akun resmi” Kementan RI.
Namun begitu, akun Facebook resmi Kementan yaitu “Kementerian Pertanian Republik Indonesia” yang punya pengikut sebanyak 273 ribu orang, hingga Selasa (26/11/2024). Jadi, bisa dibilang bahwa akun Facebook yang menyebarkan poster bantuan pestisida gratis ini merupakan akun palsu.
Untuk mengecek klaim yang berlalu-lalang, Tirto melakukan pencarian Google dengan kata kunci “bantuan pestisida gratis”. Hasilnya, kami menemukan narasi ini telah dinyatakan hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Tautan yang beredar dikatakan bukanlah situs resmi untuk mengakses bantuan pemerintah. Meski program ini memang eksis, pengajuan bantuan pestisida dilakukan melalui dinas pertanian masing-masing daerah.
Sampai saat ini belum ada situs secara nasional untuk pengajuan bantuan pestisida, sehingga persyaratan dan mekanisme untuk mengakses bantuan juga bervariasi di setiap pemerintah daerah.
Di Kabupaten Tulungagung, misalnya, masyarakat yang bisa mengajukan bantuan pestisida gratis yakni kelompok tani/gapoktan yang melaksanakan usaha budidaya tanaman pangan. Tak hanya itu, tanaman pangan yang dibudidaya juga mesti terdapat serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Prosedurnya antara lain kelompok tani membuat surat permohonan bantuan pestisida yang diketahui oleh petugas lapang/POPT, atas dasar rekomendasi petugas pengendali OPT. Kemudian Petugas Pertanian Kabupaten melakukan verifikasi permohonan bantuan, terakhir kelompok tani bisa mengambil bantuan pestisida didampingi oleh Petugas Lapang/POPT.
Selanjutnya Tirto mencoba menelusuri poster unggahan dengan memanfaatkan Google Image. Dari situ kami menemukan kalau ilustrasi petani yang dicantumkan berasal dari Pinterest.
Lewat pencarian tersebut Tirto juga menjumpai unggahan serupa dengan nama akun yang sama di Instagram. Namun, lagi-lagi informasi ini tidak terbukti kebenarannya.
Masyarakat bisa mengakses situs resmi https://sippn.menpan.go.id/ dan memasukkan kata kunci “bantuan pestisida” disertai tempat domisili untuk mengakses persyaratan dan mekanisme program bantuan pestisida gratis.
Namun begitu, akun Facebook resmi Kementan yaitu “Kementerian Pertanian Republik Indonesia” yang punya pengikut sebanyak 273 ribu orang, hingga Selasa (26/11/2024). Jadi, bisa dibilang bahwa akun Facebook yang menyebarkan poster bantuan pestisida gratis ini merupakan akun palsu.
Untuk mengecek klaim yang berlalu-lalang, Tirto melakukan pencarian Google dengan kata kunci “bantuan pestisida gratis”. Hasilnya, kami menemukan narasi ini telah dinyatakan hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Tautan yang beredar dikatakan bukanlah situs resmi untuk mengakses bantuan pemerintah. Meski program ini memang eksis, pengajuan bantuan pestisida dilakukan melalui dinas pertanian masing-masing daerah.
Sampai saat ini belum ada situs secara nasional untuk pengajuan bantuan pestisida, sehingga persyaratan dan mekanisme untuk mengakses bantuan juga bervariasi di setiap pemerintah daerah.
Di Kabupaten Tulungagung, misalnya, masyarakat yang bisa mengajukan bantuan pestisida gratis yakni kelompok tani/gapoktan yang melaksanakan usaha budidaya tanaman pangan. Tak hanya itu, tanaman pangan yang dibudidaya juga mesti terdapat serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Prosedurnya antara lain kelompok tani membuat surat permohonan bantuan pestisida yang diketahui oleh petugas lapang/POPT, atas dasar rekomendasi petugas pengendali OPT. Kemudian Petugas Pertanian Kabupaten melakukan verifikasi permohonan bantuan, terakhir kelompok tani bisa mengambil bantuan pestisida didampingi oleh Petugas Lapang/POPT.
Selanjutnya Tirto mencoba menelusuri poster unggahan dengan memanfaatkan Google Image. Dari situ kami menemukan kalau ilustrasi petani yang dicantumkan berasal dari Pinterest.
Lewat pencarian tersebut Tirto juga menjumpai unggahan serupa dengan nama akun yang sama di Instagram. Namun, lagi-lagi informasi ini tidak terbukti kebenarannya.
Masyarakat bisa mengakses situs resmi https://sippn.menpan.go.id/ dan memasukkan kata kunci “bantuan pestisida” disertai tempat domisili untuk mengakses persyaratan dan mekanisme program bantuan pestisida gratis.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa unggahan poster pemberitahuan soal program bantuan pestisida dan alat-alat pertanian gratis disertai tautan tertentu bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Narasi ini telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Meski program ini memang eksis, pengajuan bantuan pestisida dilakukan melalui dinas pertanian masing-masing daerah.
Akun Facebook pengunggah juga diketahui bukanlah akun resmi Kementerian Pertanian RI. Akun Facebook asli Kementan yaitu “Kementerian Pertanian Republik Indonesia” yang punya pengikut sebanyak 273 ribu orang, hingga Selasa (26/11/2024).
Narasi ini telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital. Meski program ini memang eksis, pengajuan bantuan pestisida dilakukan melalui dinas pertanian masing-masing daerah.
Akun Facebook pengunggah juga diketahui bukanlah akun resmi Kementerian Pertanian RI. Akun Facebook asli Kementan yaitu “Kementerian Pertanian Republik Indonesia” yang punya pengikut sebanyak 273 ribu orang, hingga Selasa (26/11/2024).
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0V6LDkCiVY8x9MWirumqP8DVjYE4eRBkERPRpyCPKBrh4CtVub46uYMo4xaKdeAt3l&id=61565496485599
- https://archive.ph/gktvS
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61565496485599
- https://www.facebook.com/kementanRI/?locale=id_ID
- https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-tautan-pendaftaran-bantuan-pestisida-dan-alat-pertanian-gratis
- https://sippn.menpan.go.id/pelayanan-publik/8141850/dinas-pertanian/bantuan-pestisida
- https://id.pinterest.com/pin/5207355813345613/
- https://www.instagram.com/seputar_informasi_pertanian/p/DB_rWv9SJK3/
(GFD-2024-24196) [Cek Fakta] Arab Saudi Bakal Memproklamirkan Sebagai Negara Ateis? Ini Faktanya
Sumber:Tanggal publish: 26/11/2024
Berita
Jakarta: Beredar di media sosial Facebook unggahan yang menyebutkan bahwa Arab Saudi secara resmi akan memproklamirkan sebagai negara ateis pada 2025 mendatang.
Akun Facebook Cahaya Nussanntaraa pada Sabtu, 16 November 2024, mengunggah sebuah foto perempuan. Dalam foto tersebut ada narasi yang mengatakan bahwa Arab Saudi akan memplokamirkan sebagai negara atheis pada 2025.
“Resmi 2025 Arab Saudi akan memproklamirkan sebagai negara atheis,” demikian narasi pada unggahan Facebook tersebut.
Pemilik akun juga menuliskan caption yang cukup panjang. Sementara itu, unggahan tersebut telah dikomentari setidaknya sebanyak 50 kali.
Unggahan yang menyebut Arab Saudi akan memproklamirkan sebagai negara ateis. Foto: tangkapan layar
Akun Facebook Cahaya Nussanntaraa pada Sabtu, 16 November 2024, mengunggah sebuah foto perempuan. Dalam foto tersebut ada narasi yang mengatakan bahwa Arab Saudi akan memplokamirkan sebagai negara atheis pada 2025.
“Resmi 2025 Arab Saudi akan memproklamirkan sebagai negara atheis,” demikian narasi pada unggahan Facebook tersebut.
Pemilik akun juga menuliskan caption yang cukup panjang. Sementara itu, unggahan tersebut telah dikomentari setidaknya sebanyak 50 kali.
Unggahan yang menyebut Arab Saudi akan memproklamirkan sebagai negara ateis. Foto: tangkapan layar
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan informasi atau pengumuman resmi dari Pemerintah Arab Saudi bahwa mereka akan menjadi negara ateis. Arab Saudi justru merupakan satu dari 12 negara yang melarang ateisme.
Larangan ini bukan sekadar lisan, melainkan tercantum dalam Undang-undang Dasar Pemerintahan Saudi tahun 1992. Disebutkan bahwa negara resmi Saudi Arabia adalah Islam dengan konstitusi berdasarkan Al Quran dan Sunnah, atau tindakan dan hukum yang dilakukan zaman Nabi Muhammad.
Peraturan tersebut juga melarang ateisme dalam bentuk apapun, serta memberikan hukuman penjara hingga hukuman mati bagi orang-orang yang murtad.
Sejumlah riset memang menunjukkan jumlah penganut ateis di Arab Saudi meningkat. Kendati begitu, pemerintah setempat tetap menolak pemikiran ateisme dan menganggap kampanye ateisme sebagai tindakan kriminal setara dengan terorisme.
Larangan ini bukan sekadar lisan, melainkan tercantum dalam Undang-undang Dasar Pemerintahan Saudi tahun 1992. Disebutkan bahwa negara resmi Saudi Arabia adalah Islam dengan konstitusi berdasarkan Al Quran dan Sunnah, atau tindakan dan hukum yang dilakukan zaman Nabi Muhammad.
Peraturan tersebut juga melarang ateisme dalam bentuk apapun, serta memberikan hukuman penjara hingga hukuman mati bagi orang-orang yang murtad.
Sejumlah riset memang menunjukkan jumlah penganut ateis di Arab Saudi meningkat. Kendati begitu, pemerintah setempat tetap menolak pemikiran ateisme dan menganggap kampanye ateisme sebagai tindakan kriminal setara dengan terorisme.
Kesimpulan
Unggahan foto dengan narasi Arab Saudi akan memproklamirkan sebagai negara ateis pada 2025 adalah tidak benar alias hoaks.
Konten ini masuk dalam kategori konten yang menyesatkan ( misleading content ). Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Konten ini masuk dalam kategori konten yang menyesatkan ( misleading content ). Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Rujukan
(GFD-2024-24195) [KLARIFIKASI] Korban Perundungan Siswa SMP di Gowa Pingsan, Bukan Meninggal
Sumber:Tanggal publish: 26/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan perundungan yang dilakukan siswa sekolah menengah pertama (SMP) di ruang kelas.
Seorang siswa dipukuli dan diinjak oleh temannya. Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan, siswa korban perundungan itu meninggal dunia.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.
Video siswa SMP meninggal dunia akibat dirundung, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
Siswa brutal di SMP, menganiaya temannya hingga meninggal.
Harus dihukum penjara agar menjadi pelajaran bagi para anak dan orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya.
Ngeri banget liat videonya.
Seorang siswa dipukuli dan diinjak oleh temannya. Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan, siswa korban perundungan itu meninggal dunia.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.
Video siswa SMP meninggal dunia akibat dirundung, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
Siswa brutal di SMP, menganiaya temannya hingga meninggal.
Harus dihukum penjara agar menjadi pelajaran bagi para anak dan orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya.
Ngeri banget liat videonya.
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar merupakan kejadian perundungan di SMP 3 Gowa, Sulawesi Selatan.
Kemudian, video tersebut sempat viral dan diwartakan Tribunnews, 29 Agustus 2024.
Seorang siswa laki-laki memukul dan menginjak korban hingga tak sadarkan diri. Adapun korban masih hidup.
Kepala Sekolah SMP 3 Gowa, Ma'ruf memastikan kabar korban meninggal dunia tidak benar.
"Hari ini kami juga dimediasi oleh pihak Polres Gowa dengan orang tua korban dalam rangka upaya mediasi dan melihat kedua belah pihak dalam insiden perkelahian ini," kata Ma'ruf pada 28 Agustus 2024.
Seperti yang sudah diberitakan Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi dipicu oleh kesalahpahaman antar-siswa.
Plt Kasi Humas Polres Gowa Ipda Udin Sibadu mengatakan, kejadian ini telah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.
Kemudian, video tersebut sempat viral dan diwartakan Tribunnews, 29 Agustus 2024.
Seorang siswa laki-laki memukul dan menginjak korban hingga tak sadarkan diri. Adapun korban masih hidup.
Kepala Sekolah SMP 3 Gowa, Ma'ruf memastikan kabar korban meninggal dunia tidak benar.
"Hari ini kami juga dimediasi oleh pihak Polres Gowa dengan orang tua korban dalam rangka upaya mediasi dan melihat kedua belah pihak dalam insiden perkelahian ini," kata Ma'ruf pada 28 Agustus 2024.
Seperti yang sudah diberitakan Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi dipicu oleh kesalahpahaman antar-siswa.
Plt Kasi Humas Polres Gowa Ipda Udin Sibadu mengatakan, kejadian ini telah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.
Kesimpulan
Video perundungan di SMP 3 Gowa, Sulawesi Selatan disebarkan dengan konteks keliru.
Korban perundungan tidak meninggal, melainkan pingsan. Pihak sekolah memastikan korban masih hidup dan menyelesaikan masalah ini secara internal.
Korban perundungan tidak meninggal, melainkan pingsan. Pihak sekolah memastikan korban masih hidup dan menyelesaikan masalah ini secara internal.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/2596212120579514
- https://www.facebook.com/reel/578056398141296
- https://www.facebook.com/reel/1979015045856801
- https://www.tribunnews.com/regional/2024/08/29/siswa-smp-di-gowa-pingsan-usai-dianiaya-teman-video-penganiayaan-viral-di-media-sosial?page=2
- https://regional.kompas.com/read/2024/08/29/165047578/video-viral-siswa-smp-di-gowa-dirundung-di-dalam-kelas-korban-dipukuli
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 319/5731