• (GFD-2024-22756) CEK FAKTA: Hoaks! Modus Baru Penyalahgunaan Narkoba dengan Cara Dicampurkan ke Dalam Tepung Gorengan - TIMES Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2024

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini beredar sebuah video dan narasi yang menyebut polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan cara dicampurkan ke dalam tepung gorengan, di Kawasan Bogor, Jawa Barat.  

    Dalam video berdurasi 1.28 menit yang tersebar di Group Whatsapp dan beberapa media sosial itu, dinarasikan bahwa polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan dicampurkan pada tepung gorengan. Pencampuran narkoba dalam tepung ini disebut bisa membuat gorengan lebih crispy dan lebih enak, sehingga bisa membuat orang kecanduan. 

    Berikut narasi yang disebar dengan video tersebut: 

    "Ini jauuuuh lebih berbahaya dari penguna Narkoba. Hrs dicari pemodal & kartelnya, tembak mati seluruh TV jaringannya. Sdh subversif.
    Ngeriii PRODUKSI
    & PENYEBARAN-Nya ADA dI BOGOR,,
    - Gunung Putri
    - Cibinong
    - Cisarua lalu di Cigombong,,
    Skrg di Sentul.
    Utk Ibu2 & Bpk2
    Waspada serta Hati-Hati utk yg Suka Beli Ayam Geprek / Gorengan,,
    Mau-Pun Tepung Buat Goreng Makanan,,
    Sekarang Ada MODUS  BARU,,
    Gorengan-Nya Di Campur Bubuk Narkoba Biar Lebih Crispy & Enak,,
    Hingga Nanti-Nya Ketagihan
    Setelah Ketagihan disitulah akan 
    ada Gejala Seperti Demam & Menggigil Yang Sangat Dahsyat,,
    Jika Tidak Di Belikan Gorengan Yang Biasa Dikonsumsi,,
    Maka Lebih Menderita Seperti Orang Pesakitan,,
    Epilepsi/Ayan & bahkan lebih FATAL !!!
    Pelaku-Nya sdh di Tangkap di Daerah Sentul-Bogor.
    Hati2..!, Tolong Bantu
    VIRALKAN !!

    Video dan narasi ini membuat kekhawatiran bahwa gorengan atau tepung yang selama ini mereka konsumsi telah dicampuri oleh narkoba seperti penjelasan video dan narasi yang tersebar. Benarkah informasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, video tentang polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan cara dicampurkan pada tepung gorengan agar lebih crispy dan enak dan membuat orang kecanduan tidaklah benar atau hoaks.   

    Dari hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia menggunakan Google lens, ditemukan bahwa video yang tersebar di berbagai platform media sosial itu adalah video olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam pengungkapan kasus laboratorium narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di perumahan mewah Mountain View Residence di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024). 

    Kabar hoax ini juga telah diluruskan dan diklarifikasi langsung oleh Polda Metro Jaya melalui akun resmi @Subdit3.narkoba.pmj. (cek di sini: https://www.instagram.com/reel/C7THG7JPltt/)

    Dalam postingan tersebut, polisi menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah misinformasi yang disebar oleh tangan tangan tidak bertanggung jawab. 

    Faktanya video yang diambil untuk membuat narasi "GORENGAN TEPUNG NARKOBA" itu merupakan video olah TKP milik Subdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya yang sedang melakukan olah TKP bersama Puslabfor Mabes Polri dalam kasus Laboratorium Narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid. 

    "Adapun bahan yang terlihat seperti gorengan dalam video tersebut merupakan olahan dari berbagai Prekursor Kimia yang disebut PINACA atau CANNABINOID, bukan makanan Gorengan seperti yang dinarasikan," tulisnya. 

    Untuk itu mereka mengimbau agar masyarakat berhati hati dalam menerima dan menyebarkan informasi.
      
    Beberapa media juga sempat memberitakan kejadian ini. Seperti beritasatu.com (Polisi Gerebek Industri Rumahan Bahan Baku Tembakau Sintesis di Sentul | Beritasatu). 

    Mengutip dari Detik.com, (Polda Metro Gerebek Home Industry Narkoba Sinte di Perumahan Mewah Sentul | Detik), polisi melakukan penggerebekan pada rumah produksi narkoba di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (28/4/2024). 

    Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Hengki mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan informasi adanya pengiriman paket narkoba melalui ojek online di kawasan Tangerang Selatan. Saat itu pihak kepolisian berhasil mengamankan pria berinisial B. 

    "Kita mengamankan baik ojek online-nya bersama satu orang inisial B. Dan dilakukan pengecekan barang bukti yang kita amankan ada di Direktorat narkoba Polda Metro Jaya berupa ADB-PINACA atau cannaboid atau narkotika golongan I," kata Hengki kepada wartawan, Minggu (28/4/2024). 

    Dari kasus tersebut, polisi terus melakukan pengembangan hingga akhrinya berhasil menemukan rumah produksinya di sebuah rumah di perumahan mewah kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

    "Kita selain mengamankan berbagai macam sarana yang digunakan untuk mencetak atau membuat racikan yang nantinya menjadi tembakau sintetis dengan bahan-bahan yang ada, kita mengamankan 2 tersangka atau 2 pelaku inisial S dan H," kata dia.

    Kesimpulan

    Video tentang video dan narasi yang menyebut polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan cara dicampurkan ke dalam tepung gorengan, di Kawasan Bogor Jawa Barat merupakan konten yang menyesatkan atau misleading content.  

    Faktanya, di Kawasan Bogor Jawa Barat, Polisi menemukan sebuah rumah produksi dan laboratorium narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid. Adapun bahan yang terlihat seperti gorengan dalam video tersebut merupakan olahan dari berbagai Prekursor Kimia yang disebut Pinaca atau Cannabinoid, bukan makanan Gorengan seperti yang dinarasikan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22755) Cek fakta, imbauan teror ninja di Tasikmalaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp yang menarasikan imbauan untuk warga Tasikmalaya agar berhati-hati terhadap ketukan pintu rumah karena adanya teror “ninja”.

    Warga Tasikmalaya diminta untuk tidak sembarangan membuka pintu rumah terutama pada malam hari karena adanya terror tersebut.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:

    “Hati-hati sekarang jika Anda membuka pintu atau menguncinya di malam hari..jangan

    sembarangan membuka pintu saat ada yang mengetuk di malam hari..

    Ke seluruh masyarakat Tasikmalaya sekarang sedang viral, ninja hatori mengetuk pintu dan duduk di tengah Salawu, Puspajaya, dll.

    Hati-hati kalau ada yang belum familiar dengan ketukan, jangan dibuka, lihat-lihat kalau-kalau belum paham.

    Untuk menjadi peringatan!!!”

    Namun, benarkah imbauan teror ninja di Tasikmalaya tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Kepolisian Resor Tasikmalaya menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Hal itu disinyalir bertujuan menimbulkan ketakutan kepada masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bisa diancam hukuman pidana.

    Isu yang membuat ketakutan di kalangan masyarakat itu mendapatkan perhatian dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Puspahiang yang langsung bergerak mengumpulkan tokoh masyarakat, RT dan RW untuk membahas tentang informasi bohong itu, kemudian menginformasikan kembali kepada masyarakat agar tenang.

    "Kami sampaikan sosialisasi terkait informasi hoaks ini supaya masyarakat juga tenang," kata Kapolsek Puspahiang Iptu Dedi Haryana, dilansir dari ANTARA.

    Camat Puspahiang Dadan Hamdani menambahkan, masyarakat agar tenang, dan tidak terpengaruhi dengan informasi bohong tentang adanya ninja yang ketuk pintu kemudian melakukan penganiayaan terhadap warga.

    "Informasi ninja ketuk pintu, bacok dan perkosa ternyata hoaks, tapi kita minta masyarakat intensifkan ronda malam untuk memberi rasa aman," katanya.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22754) [HOAKS] Hadiah Rp 700.000 bagi Pengguna BRImo dari BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan uang Rp 700.000 bagi pengguna BRI Mobile (BRImo).

    Selain itu, dalam unggahan juga terdapat tawaran undian dengan hadiah seperti mobil maupun motor. 

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut adalah hoaks. Waspada, jangan sampai menjadi korban penipuan.

    Unggahan yang mengeklaim BRI membagikan Rp 700.000 ribu bagi pengguna BRImo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang membagikan poster dengan logo BRI dan diberi keterangan:

    *Khusus Nasabah BankBRI yang Sudah Mempunyai BRImo. Ayo buruan Daftar Dapatkan uang tunai Rp.700.000 bagi setiap pengguna BRImo dan Menangkan undian BRI Festival agar kamu berkesempatan menjadi Pemenang.*

    Menangkan hadiah menarik lainnya berikut ini:

    ???????????????????? ???????????????????? :

    ° 30 Unit Mobil HRV???????????????????????? ???????????????????????????? :

    ° 20 Unit Mobil Fortuner GR° 50 unit honda brio

    ° 200 motor beat street 2024° 250 IPhone 15 Pro Max° 70 Kulkas LG

    Saksikan penarikan undian nya padatanggal 25 September 2024Biaya tagihan gratis di tanggung oleh Bank BRI.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut BRI memberikan uang Rp 700.000 bagi pengguna BRImo

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan situs WhereGoes untuk mengetahui situs yang dituju. Hasilnya, tautan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi BRI. 

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks. BRI tidak pernah menjanjikan hadiah Rp 700.000 bagi pengguna BRImo. 

    "Ini hoaks dan penipuan," kata Hendy kepada Kompas.com, Selasa (17/9/2024).

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi serta data perbankan kepada pihak yang mengatasnamakan BRI.

    "BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas," ujarnya.

    Kesimpulan

    Narasi BRI membagikan Rp 700.000 ribu bagi pengguna BRImo tidak benar atau hoaks.  Setelah ditelusuri tautan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi BRI. 

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22753) [HOAKS] FIFA Diskualifikasi Arab Saudi dari Piala Dunia 2026

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menyebutkan, Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA mendiskualifikasi Arab Saudi dari Piala Dunia 2026.

    Sebelumnya, Arab Saudi imbang melawan Indonesia dalam klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 6 September 2024.

    Video yang beredar mengeklaim, dengan didiskualifikasinya Arab Saudi maka Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.

    Video FIFA mendiskualifikasi Arab Saudi disebarkan oleh akun Facebook ini pada 4 September 2024. Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Video berdurasi 10 menit 14 detik itu juga diunggah oleh kanal YouTube ini.

    Berikut judul videonya:

    FIFA DISKUALIFIKASI SAFF SAUDI ARABIA DARI KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026, TIMNAS INDONESIA AUTO LOLOS

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar hanya menampilkan kumpulan klip latihan sepak bola, sejumlah konferensi pers, dan Presiden FIFA Gianni Infantino.

    Klip pertama menampilkan Infantino berbicara. Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video, lalu mengeceknya dengan Google Lens.

    Hasil pencarian mengarah ke video di situs web APO Group, 15 November 2022.

    Dalam video aslinya, Infantino bicara kepada para pemimpin dunia pada KTT G20 di Bali, Indonesia.

    Ia bicara tentang potensi sepak bola untuk menyatukan dunia dan seruan untuk melakukan gencatan senjata setidaknya selama berlangsungnya Piala Dunia.

    Sementara, narator video membacakan artikel dari Bola Sport berjudul "Head to Head Arab Saudi di Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia Kontra Tim ASEAN - Timnas Indonesia Wajib Waspada" yang terbit pada 2 September 2024.

    Artikel membahas soal pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

    Tidak ada pengumuman dari FIFA mengenai diskualifikasi Arab Saudi.

    Usai pertandingan melawan Indonesia pada 6 September 2024, Arab Saudi melawan China.

    Dilansir Arab News, Arab Saudi menang dengan skor 2-1 melawan China dan akan menghadapi Jepang pada 10 Oktober 2024, dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 berikutnya.

    Pertandingan tersebut membuktikan, FIFA tidak mendiskualifikasi Arab Saudi dari Piala Dunia 2026.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim FIFA mendiskualifikasi Arab Saudi dari Piala Dunia 2026 merupakan hoaks.

    Klip dan artikel yang dibacakan narator tidak selaras dengan judul video. Tidak ada pengumuman dari FIFA mengenai diskualifikasi Arab Saudi.

    Usai bertanding dengan Indonesia, Arab Saudi menang melawan China dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Rujukan