• (GFD-2025-26752) Keliru: Video Terawan Agus Putranto Promosikan Obat Nyeri Sendi Punggung

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/04/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] berisi klaim, mantan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto menganjurkan obat oles untuk nyeri sendi pada punggung, lutut, dan leher.

    Dalam video itu sosok dr. Terawan yang berkemeja putih terlilhat berbicara dengan latar belakang rak buku berwarna merah. Ia membahas nyeri persendian yang tidak boleh diremehkan dan menawarkan obat oles berbahan alami.



    Namun, benarkah video yang menampilkan sosok dr Terawan itu asli?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video tersebut menggunakan layanan reverse image search dan menggunakan kata kunci di mesin pencari Google. Selain itu, Tempo juga menggunakan alat untuk mendeteksi kecerdasan buatan. Hasilnya, video tersebut telah disunting dengan mengubah audio Terawan menggunakan alat kecerdasan buatan.

    Pemeriksaan secara visual mendapatkan gerakan mulut dan audio tidak sinkron. Gerakan mulut terlihat lebih lambat daripada audio. Biasanya mulut memang kerap menjadi area yang paling menunjukkan jejak visual hasil rekayasa.  

    Selain itu, nada bicara dan tubuh dr. Terawan dalam video itu juga terlihat janggal karena tidak berubah sepanjang 2:26 menit durasi video. 



    Analisis menggunakan Hive Moderation menyimpulkan, 99,9 persen kemungkinan video telah direkayasa menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). terutama pada bagian audio, sebesar 99 persen.



    Potongan gambar Terawan ternyata diambil dari video wawancaranya dalam program  acara Blak-blakan Detik.com yang dipublikasikan pada 1 November 2019. Dalam acara itu, Terawan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai jabatannya sebagai Menteri Kesehatan RI dan permasalahan tata kelola pelayanan kesehatan di Indonesia.

    Terawan sama sekali tidak mempromosikan obat oles untuk menyembuhkan nyeri sendi.  

    Bukan Spesialis Tulang

    Dilansir website Siloam Hospital, permasalahan sendi merupakan bidang yang biasa ditangani dokter spesialis ortopedi. Keahlian spesialis mereka ialah menangani masalah pada sistem muskuloskeletal, yang meliputi tulang, otot, sendi, saraf, ligamen, serta jaringan yang menghubungkan tulang dan tendon (sendi).

    Sementara, Terawan bukan dokter spesialis ortopedi. Dia merupakan dokter militer dengan spesialisasi radiologi, sebagaimana dilaporkan Tempo. Dilansir website Primaya Hospital, spesialisasi radiologi merupakan cabang kedokteran yang menggunakan teknologi radiasi, elektromagnetik, dan akustik untuk melihat ke dalam tubuh manusia.

    Menurut situs kesehatan, Medical News Today, penyebab umum nyeri punggung meliputi ketegangan otot, dan beberapa kondisi kronis, seperti patah tulang akibat osteoporosis. Nyeri punggung dapat berasal dari otot, tulang, atau ligamen tulang belakang. Bisa juga berasal dari sumsum tulang belakang dan saraf atau masalah pada organ dalam.

    Penyembuhan nyeri sendi sangat tergantung pada penyebab nyeri tersebut dan tingkat keparahan. Pada kasus yang ringan, perawatan di rumah dapat dilakukan dengan peregangan dan kompres. Namun pada kasus tertentu dengan mengkonsumsi obat anti-nyeri, terapi fisik, suntikan, dan operasi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar menampilkan dr Terawan mempromosikan obat oles nyeri sendi adalah klaim yang keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26751) Keliru: Video Dennis Lim Promosikan Situs Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] yang memperlihatkan pendakwah Dennis Lim mempromosikan situs judi online (judol).

    Dalam video yang diunggah pada 14 April 2025 itu, Dennis Lim mengenakan kemeja biru muda dan jas berwarna hitam. Ia menyampaikan jika ingin menang, maka warga dapat bermain di situs Buas33. Situs tersebut diklaim legal karena masuk dalam badan pengawas slot Indonesia dan tidak ada setingan menang dan kalah.



    Namun, benarkah Dennis Lim mempromosikan situs judol?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan penelusuran YouTube serta pemindaian konten berbasis kecerdasan buatan atau AI. Faktanya, video tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi AI.

    Video versi asli yang memperlihatkan Dennis Lim berkemeja biru dan jas hitam itu ditemukan di akun YouTube AL-KAROMAH CIPARAY berjudul Kajian Ustadz Denis Lim - Ketika Masalah Tidak Ada Jalan Keluar | Al-Karomah Ciparay. Video berdurasi 1 jam 13 menit tersebut diunggah pada 22 September 2024.



    Dalam video itu, Dennis menyampaikan pengajian di Masjid Al Karomah Ciparay tentang masalah yang mengganggu ketenangan hati. Menurutnya yang membuat hati gelisah adalah dosa.

    “Solusi terbaik dari dosa adalah tobat,” kata Dennis Lim di video. Saat itu dia tidak mempromosikan situs slot Buas33 seperti pada konten di atas.

    Hasil pemindaian suara menggunakan Hivemoderation.com mendapatkan kesimpulan bahwa 97,8 persen video yang beredar di Facebook itu, dibuat mengandung konten deepfake.



    Penipuan online dengan menggunakan konten deepfake banyak mencatut sosok atau tokoh publik. Tempo pernah mengulas bahaya hoax penipuan berkedok tokoh publik tersebut di sini.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video Ustadz Dennis Lim mempromosikan situs judol bernama Buas33 adalah klaim keliru.

    Video merupakan hasil rekayasa menggunakan AI-generated audio.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26750) Keliru: Video Tentara Rusia Tiba di Indonesia untuk Membantu Menyerang Malaysia

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/04/2025

    Berita

    SEBUAH video pendek berisi klaim bahwa tentara Rusia datang ke Indonesia untuk membantu Indonesia menyerang Malaysia beredar di media sosial. Video tersebut memuat narasi: “Inilah tentara Rusia yang dikirim oleh Rusia terkait konflik dengan Malaysia.”

    Video yang beredar di TikTok [arsip] sejak Februari 2025 tersebut memperlihatkan beberapa warga negara asing (WNA) berseragam militer tengah berbincang dengan anggota TNI. Salah satu WNA itu kemudian berbicara dalam Bahasa Indonesia ke arah kamera. Ia mengatakan senang telah datang di Indonesia dan bertemu anggota TNI.



    Namun, benarkah WNA berseragam militer dalam video tersebut adalah tentara Rusia yang datang ke Indonesia untuk bantu menyerang Malaysia?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo menggunakan analisis visual dan pencarian peristiwa dengan kata kunci di mesin pencari Google untuk memverifikasi video tersebut. Hasilnya, prajurit-prajurit tersebut tidak berasal dari Rusia, melainkan dari Belanda. Mereka datang bukan untuk menyerang Malaysia.



    Dalam video terlihat badge simbol bendera warna merah-putih-biru ada di lengan WNA yang berbicara ke depan kamera. Setelah mencocokkan dengan daftar bendera di situs Uni Eropa, badge simbol bendera tersebut adalah bendera negara Belanda. Sementara warna bendera kenegaraan Rusia berwarna putih-biru-merah, seperti yang dimuat di laman resmi Kepresidenan Rusia. 

    Video ini  sesungguhnya dibuat oleh seorang perwira menengah TNI bernama Kolonel Edward Sitorus yang diunggah ke akun Tiktoknya. Dia mengatakan, video itu ia buat saat kunjungan Resimen Lapis Baja Angkatan Darat Kerajaan Belanda (Regiment Huzaren Van Boreel) ke Pussenkav. 

    Keterangan itu sama dengan informasi dari akun Instagram Pussenkav_id, yang menjelaskan soal kunjungan terjadi pada 14 November 2024.

    Dikutip dari situs Indonesia Defense, Resimen Huzaren van Boreel adalah resimen lapis baja dari Angkatan Darat Kerajaan Belanda. Resimen ini didirikan tahun 1813 oleh Willem François Boreel dengan tugas utama adalah mengintai.

    Kunjungan tersebut menjadi momen istimewa untuk napak tilas sejarah, mengenang perjalanan tentara Belanda di masa kolonial sekaligus merangkai hubungan baru antara kedua negara.



    Lokasi kunjungan pun sesuai dengan nama gerbang bertuliskan opleidings centrum pantsertroepen yang sama dengan kondisi gedung Pusat Pendidikan Kavaleri biasa disingkat (Pusdikkav), Bandung Barat, Jawa Barat.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tentara Rusia yang datang ke Indonesia untuk membantu TNI menyerang Malaysia adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26749) [PENIPUAN] Tautan Pendaftaran Undian untuk Pengguna Livin by Mandiri

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/04/2025

    Berita

    Pada Kamis (17/4/2025) akun Facebook “Panen Rejeki 20 April 2025” membagikan tautan [arsip] disertai narasi :

    “𝙆𝙝𝙪𝙨𝙪𝙨 𝙉𝙖𝙨𝙖𝙗𝙖𝙝 𝘽𝙖𝙣𝙠 MANDIRI 𝙔𝙖𝙣𝙜 𝙎𝙪𝙙𝙖𝙝 𝘼𝙠𝙩𝙞𝙛 Menggunakan LIVIN by MANDIRI

    𝙂𝙀𝘽𝙔𝘼𝙍 𝙐𝙉𝘿𝙄𝘼𝙉 𝙂𝙍𝘼𝙉𝘿 𝙋𝙍𝙄𝙕𝙀 𝙏𝘼𝘽𝙐𝙉𝙂𝘼𝙉 𝘽𝘼𝙉𝙆 MANDIRI 𝙃𝙖𝙙𝙞𝙧 𝙡𝙖𝙜𝙞, 𝘼𝙮𝙤 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙖𝙣 𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙂𝙧𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙧𝙞𝙯𝙚 𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞:

    – 𝙂𝙧𝙖𝙣𝙙 𝙋𝙧𝙞𝙯𝙚 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡

    -1 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘼𝙡𝙥𝙝𝙖𝙧𝙙

    -1 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘾𝙍-𝙑 𝙏𝙪𝙧𝙗𝙤

    -1 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙓𝙥𝙖𝙣𝙙𝙚𝙧

    -1 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝙁𝙤𝙧𝙩𝙪𝙣𝙚𝙧

    -1 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙈𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙈𝙒

    -20 𝙐𝙣𝙞𝙩 𝙥𝙧𝙤𝙢𝙖𝙭15

    -10 𝙋𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙬𝙞𝙨𝙖𝙩𝙖 𝙎𝙞𝙣𝙜𝙖𝙥𝙪𝙧𝙖

    -10 𝙋𝙖𝙠𝙚𝙩 𝙐𝙢𝙧𝙤𝙝 𝙂𝙧𝙖𝙩𝙞𝙨

    𝙈𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙪𝙣𝙩𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖… 𝙞𝙣𝙛𝙤 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧𝙖𝙣 ( 𝙂𝙀𝘽𝙔𝘼𝙍 𝙐𝙉𝘿𝙄𝘼𝙉 𝙂𝙍𝘼𝙉𝘿 𝙋𝙍𝙄𝙕𝙀 𝘽𝘼𝙉𝙆 MANDIRI) 𝙨𝙞𝙡𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙡𝙞𝙠 ( 𝘿𝙖𝙛𝙩𝙖𝙧 ) 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖𝙠𝙖𝙣.”

    Hingga Selasa (29/4/25), unggahan telah mendapatkan 671 tanda suka, 4 komentar dan telah dibagikan ulang 3 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari pengumuman mengenai festival berhadiah tersebut di laman resmi Mandiri, bankmandiri.co.id. Faktanya, tidak ada festival berhadiah yang sedang berlangsung di Bank Mandiri.

    TurnBackHoax kemudian mengakses tautan yang tersemat dalam unggahan. Hasilnya, muncul peringatan bahaya yang mengatakan aplikasi itu diblokir karena diduga mencoba mencuri informasi pribadi atau keuangan.


    Ketika dilakukan pengecekan melalui Where Goes, tautan tidak mengarah ke laman resmi Bank Mandiri seperti:

    www.bankmandiri.co.id
    Facebook “Mandiri Care”
    Instagram “bankmandiri”
    X “mandiricare”

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “pendaftaran undian untuk pengguna Livin by Mandiri” merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan