• (GFD-2025-25871) Sebagian Benar: Klaim Cara Penyembuhan Fatty Liver

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita

    Sebuah narasi yang didukung gambar-gambar tentang penyakit fatty liver beredar di Threads [arsip]. Narator mengklaim bahwa hati, organ vital yang bekerja 24/7 untuk membersihkan racun dari tubuh bisa 'tersumbat' oleh lemak.

    Menurutnya, fatty liver adalah silent killer modern yang sering terabaikan—bahkan tanpa gejala jelas di awal. Si pengunggah lalu memberi 7 langkah alami mengatasi fatty liver, di antaranya mengganti gula dengan madu, sirup maple, atau stevia, mengurangi karbohidrat olahan, mengganti jus buah, mandi uap, dan puasa.



    Lalu, benarkah apa yang disampaikan tersebut merupakan cara penyembuhan fatty liver?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan menghubungi dokter ahli penyakit dalam yang juga guru besar dari Universitas Indonesia, Prof. Zubairi Djoerban. Ia menjelaskan bahwa sebagian dari yang ditulis di atas benar. Sebab, penanganan fatty liver bergantung pada jenis penyebabnya.

    Fatty liver, kata Zubairi, adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan lemak di liver. Penyebabnya dibagi dalam dua kelompok besar, yakni karena alkohol dan non alkohol.

    Penanganan fatty liver akibat alkohol adalah dengan menghentikan konsumsi alkohol. Ini dikarenakan alkohol dalam 2 pekan saja dapat memicu perlemakan hati. Faktor risiko karena alkohol ini bisa terjadi kalau pasien peminum berat, yakni konsumsi lebih dari 8 kali per minggu untuk perempuan dan 15 kali per minggu untuk laki-laki.

    “Kalau stop (minum alkohol), maka masih mungkin untuk melakukan recovery atau pemulihan. Penumpukan lemak di livernya bisa hilang,” kata Prof. Zubairi kepada Tempo, Selasa, 25 Februari 2025.

    Sedangkan penyebab perlemakan hati bukan karena alkohol disebut Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) atau dysfunction-associated steatotic liver disease (MASLD). Terbagi lagi menjadi Simple fatty liver, yang tidak menyebabkan inflamasi atau merusak liver dan nonalcoholic steatohepatitis (NASH). Tipe kedua ini terjadi peradangan di liver menyebabkan yang berpotensi pada terjadinya kerusakan di hati. Kerusakan ini dalam jangka panjang bisa menjadi serius atau menjadi kanker hati.

    Menurut Zubairi, pada prinsipnya ada beberapa tips untuk mengatasi atau mencegah perlemakan hati, antara lain:

    Dikutip dari situs Liverfoundation.org, belum ada obat yang disetujui untuk penyakit hati berlemak non alkohol. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan menambahkan gerakan fisik setiap hari dapat membantu mencegah kerusakan hati atau mengembalikannya seperti semula.

    Berikut beberapa saran bagi penderita NAFLD:

    Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang untuk menurunkan peluang seseorang terkena NAFLD, di antaranya:

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa yang disampaikan dalam konten tersebut sebagai cara penyembuhan fatty liver adalah sebagian benar. 

    Secara umum, menerapkan gaya hidup sehat, makan makanan bernutrisi, dan membatasi konsumsi alkohol dapat menyembuhkan fatty liver. Namun, fatty liver terbagi dalam beberapa jenis bergantung penyebabnya; akibat konsumsi alkohol atau bukan. Sementara itu, belum ada obat yang disetujui untuk penyakit hati berlemak non alkohol, apalagi mengganti jus buah dan gula seperti yang disebutkan dalam konten yang beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25870) Keliru: Dokter Tony Setiobudi Menemukan Metode Pengobatan Diabetes

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita

    Sebuah video yang memuat klaim bahwa dr. Tony Setiobudi menemukan pengobatan diabetes, beredar di Facebook [arsip]. Ia mengatakan sudah menghabiskan 17 tahun terakhir untuk mempelajari semua metode pengobatan diabetes, termasuk menghabiskan tujuh tahun dan lebih dari juta juta ringgit untuk penelitian. 

    Dalam video itu, menurut dia, penyebab diabetes adalah kekurangan magnesium. “Kami menemukan metode menormalkan kadar magnesium dalam tubuh dengan air garam dan nasi,” kata Tony.



    Benarkah dr. Tony Setiobudi menemukan metode mengobati diabetes?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa klaim video ini dengan bantuan Google Lens dan penelusuran YouTube dengan kata kunci. Hasilnya bahwa video tersebut telah disunting dari video aslinya dengan kecerdasan buatan. 

    Tony Setiobudi bukan dokter endokrin yang berfokus pada pengobatan diabetes. Faktanya, Tony adalah dokter spesialis bedah tulang dan ortopedi di Rumah Sakit Mount Elizabeth Hospital, Singapura.   



    Video asli Tony Setiobudi tersebut pernah diunggah di akun YouTube  Dr Tony Setiobudi - Mount Elizabeth Hospital berjudul Masukan Ke Menteri Kesehatan Tentang RUU Omnibus Law Kesehatan pada 17 Maret 2023. 

    Dalam video berdurasi 14 menit 49 detik tersebut, Tony menjelaskan mengenai pentingnya RUU Omnibus Law kesehatan yang akan mendorong transformasi kesehatan di Indonesia. Ia juga memberikan rekomendasi agar dunia kedokteran Indonesia menjadi lebih maju.

    Tim Cek Fakta Tempo kemudian memeriksa keaslian audio menggunakan HIVE Moderation. Hasil AI-Generated Content Detection ini menunjukkan 99 persen video Tony Setiobudi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau konten deepfake.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dr. Tony Setiobudi menemukan metode pengobatan diabetes adalah keliru.

    Video merupakan hasil rekayasa menggunakan AI-generated audio.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25869) Cek Fakta: Video Guru SMP di Grobogan Berciuman dengan Muridnya

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/02/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang diklaim sebagai wajah perempuan yang berprofesi sebagai guru SMP di Grobogan, Jawa Tengah. Ia diduga melakukan kekerasan seksual pada muridnya.

    Di bagian awal video, guru dan siswa tersebut tampak berjoget di depan kamera. Keduanya lantas berciuman.

    Berikut narasi lengkap yang disampaikan dalam video itu:

    “Guru agama dan murid selama dua tahun melakukan hubungan yang tak pantas. Bu Siti guru agama dan muridnya di Grobogan sungguh tidak pantas. Seperti ini dilakukan guru agama dan muridnya.”

    Lantas benarkah narasi yang disampaikan?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir hasil verifikasi Tempo, ditemukan bahwa video tersebut bukan ST (35), guru SMP di Grobogan yang diduga melakukan kekerasan seksual pada siswanya.

    Video tersebut dicomot dari video lain, yang di bagian akhirnya direkayasa dengan kecerdasan buatan atau AI sehingga guru dan murid tersebut tampak benar-benar berciuman.

    Konteks aslinya, guru perempuan yang berjoget dalam video tersebut adalah Ita Rohayati, yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP N 1 Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah.

    Ita diketahui sudah membuat video klarifikasi tentang videonya yang banyak dibagikan di media sosial dengan narasi keliru.

    Video klarifikasi tersebut diunggah Ita lewat akun TikToknya, itha.er29. Sayngnya, video tersebut sudah dihapus.

    Tempo menemukan sejumlah warganet lain telah membagikan ulang video klarifikasi tersebut. Salah satunya dibagikan oleh akun ini dan ini di Facebook.

    Di video klarifikasi itu, Ita mengatakan: “Saya bukan guru yang viral itu. Saya bernama ita Rohayati, saya mengajar di SMPN 1 Bantarkawung, Brebes.”

    Lebih lanjut, ketika dilakukan pengujian dengan cara memindai tangkapan layar video saat keduanya berciuman, menggunakan aplikasi Wasitai.com, didapati kesimpulan konten tersebut mengandung elemen AI atau dibuat menggunakan AI.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa video guru dan murid berjoget yang disebut sebagai ST, guru agama yang diduga melakukan kekerasan seksual pada murid laki-laki di salah satu SMP di Grobogan, Jawa Tengah, adalah keliru.
  • (GFD-2024-25868) Iuran BPJS Kesehatan Diklaim Naik hingga Rp400.000, Cek Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/08/2024

    Berita

    Iuran BPJS Kesehatan Diklaim Naik hingga Rp400.000, Cek Faktanya

    Benarkah iuaran BPJS Kesehatan naik Rp400.000? Simak penelusurannya:

    Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengeklaim iuran BPJS Kesehatan menjadi Rp400.000 per bulan. Akun tersebut membagikan foto yang diklaim sebagai bukti transfer iuran BPJS Kesehatan Rp 400.000. Foto diberi keterangan:

    “Astaga naga perbulannya bayar BPJS Rp 104.000 tp sekarang bayar 400rb.... Mampussssssss tinggal dikonoha”

    Benarkah iuaran BPJS Kesehatan naik Rp400.000? Simak penelusurannya:

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari Antara, terdapat beberapa jenis peserta BPJS, pertama yakni Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), yang merupakan program jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah Pusat melalui APBN. Besaran iuran PBI JK ialah sebesar Rp42.000,00/orang/bulan.

    Kedua, iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja pada lembaga pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah nonpegawai negeri sebesar 5 persen dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan 4 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 1 persen dibayar oleh peserta.

    Iuran bagi Peserta (PPU) yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5 persen dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan 4 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 1 persen dibayar oleh peserta. Iuran untuk keluarga tambahan Peserta PPU yang terdiri dari anak ke 4 ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1 persen dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.

    Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga), Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) Penyelenggara Negara, dibayarkan oleh peserta yang bersangkutan atau pihak lain atas nama peserta, dengan besaran iuran:

    a. Kelas I: Rp150.000/orang/bulan

    b. Kelas II: Rp100.000/orang/bulan

    c. Kelas III: Rp42.000/orang/bulan.

    Sementara itu, dikutip dari kompas.com, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menjelaskan, informasi yang menyebut iuran BPJS naik menjadi Rp 400.000 adalah hoaks.

    "Hal tersebut kabar tidak benar atau hoaks," ujar Rizzky

    Menurut dia, sampai saat ini nominal iuran bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

    Kesimpulan

    Iuran BPJS Kesehatan naik Rp400.000 perbulan adalah tidak benar. Faktanya nominal iuran peserta JKN masih mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, dan belum mengalami kenaikan.

    Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Rujukan