• (GFD-2025-28296) Cek Fakta: Hoaks Ratusan Anak Terinfeksi Difteri Akibat Jajanan Cabe Kering Terkontaminasi Kencing Tikus di Jakarta

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Juli 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Di DKI Jakarta, dan Jabar ada 600 orang yang tertular. RS penuh dengan anak2 yang terinfeksi Difteri. Jumlah yang meninggal sudah 38 orang. Jadi ini kejadian luar biasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan imunisasi masal sd tgl 11 Des 2025. Target imunisasi usia 1 sd 19 tahun.
    Hati2 jangan jajan yang pakai cabe bubuk, Jangan jajan yang pakaivcabe kering seperti cabe di tahu bulat, otak2, dsb. pokoknya jangan pakai cabe bumbu kering. Karena penuh penyakit dari kencing tikus, kasusnya banyak yang meninggal karena penyakit difteri...
    PERHATIAN
    Untuk kita2 yang keluarga atau putra putrinya suka mengkonsumsi jajanan dengan menggunakan bumbu tabur (terutama yg mengandung cabe kering) spt... cilok, tahu crispy, singkong goreng atau yg lain, silahy dievaluasi kembali.
    Mengapa? Di pabrik cabe tabur, tampak bahan cabe kering ditimbun di gudang tidak peduli dijadikan sarang tikus. Tentu saja KENCING TIKUS akan tercecer disana dan membahayakan. Mari kita jaga keluarga kita.
    Gejala Difteri
    Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
    • Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
    • Demam dan menggigil.
    • Sakit tenggorokan dan suara serak.
    • Sulit bernapas atau napas yang cepat.
    • Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
    • Lemas dan lelah.
    • Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
    DIHIMBAU UTK HATI2 saat ini DIFTERI sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), jadi kalau tidak terpaksa betul, jangan jajan diluar ya. Tolong disampaikan pada semua keluarga dekat. Penularan melalui droplet seperti dari ludah, batuk, dll seperti penularan TBC.
    Jadi hindari tempat2 keramaian seperti tempat2 rekreasi dll ini khusus warga Jakarta, Jawa Barat dan sekitarnya.
    Info: Dinkes DKI Jakarta. Silahkan share."
    Lalu benarkah postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Bantahan itu disampaikan dalam laman Jalahoaks.jakarta.go.id.
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Ovi Norfiana, mengatakan bahwa pesan viral yang menyebutkan ratusan anak terinfeksi difteri dan meninggal dunia karena jajanan bercabe bubuk yang terkontaminasi kencing tikus adalah informasi tidak benar dan menyesatkan.
    "Informasi yang tersebar melalui pesan berantai adalah hoaks. Data resmi menunjukkan situasi terkendali dan tidak sesuai dengan isi pesan yang beredar," ujar Ovi.
    Ovi menjelaskan bahwa difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan tidak dapat ditularkan melalui makanan atau bumbu tabur.
    "Difteri tidak dapat ditularkan melalui makanan atau bumbu tabur melainkan melalui percikan droplet dari batuk, bersin, atau kontak erat dengan penderita," Ovi menjelaskan.
    Ovi mengatakan bahwa penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi lengkap dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
    Ovi menghimbau kepada masyarakat untuk melindungi keluarga dengan mengenali sumber informasi yang benar, tidak menyebarkan kepanikan, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam, sakit tenggorokan, atau kesulitan bernapas.
    Di sisi lain pesan berantai tersebut sudah beredar sejak tahun 2019 lalu. Faktanya, KLB Difteri terjadi di Indonesia tahun 2017.
    Saat itu ada 591 kasus Difteri dengan 32 kematian di 95 Kabupaten/Kota di 20 Provinsi di Indonesia, bukan hanya di DKI Jakarta saja.

    Kesimpulan


    Postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28295) Keliru: Video Kedatangan Pengungsi Palestina yang Dikawal Jet Tempur Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/08/2025

    Berita

    VIDEO yang diklaim sebagai kedatangan pengungsi Palestina ke Indonesia, beredar di TikTok oleh akun 1 [arsip] dan akun 2.  

    Video pertama memperlihatkan pesawat Garuda yang disebut membawa pengungsi Palestina dan dikawal oleh jet tempur Iran. Video kedua memperlihatkan kapal-kapal kecil berbendera Palestina yang membawa mereka ke daratan. 



    Benarkah video itu rekaman kedatangan pengungsi Palestina yang datang ke Indonesia dengan pengawalan dari militer Iran?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan melakukan pengamatan visual, membandingkan gambar serupa dari sumber-sumber kredibel, dan memindainya menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI. Hasilnya, konten tersebut dibuat menggunakan akal imitasi atau kecerdasan buatan (AI).

    Tampilan awal pada bagian video pertama, memperlihatkan pesawat bertuliskan Garuda melewati Patung Liberty. Gambar patung tersebut sama dengan yang dipublikasikan website UNESCO. Namun, sesungguhnya Patung Liberty berada di Kota New York, Amerika Serikat, bukan di Palestina maupun Iran.  



    Pesawat Garuda dalam video tersebut juga memiliki tampilan yang berbeda dengan aslinya, saat dibandingkan dengan laman Garuda Indonesia. Kejanggalan seperti ini biasa ditemukan pada konten AI saat meniru sebuah objek.



    Kejanggalan secara visual berikutnya, terlihat pada jet tempur yang mengelilinginya.  Saat lepas landas, terlihat ada tiga jet tempur. Namun saat mendarat justru terlihat enam jet tempur.



    Lokasi pendaratan pesawat tersebut juga berbeda dengan milik Indonesia. Terdapat kesalahan penulisan nama Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi Sobkarno Hatta International Airport.

    Atap bangunan terminal dalam konten itu, tak sama dengan atap Terminal 2 dan 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang melayani penerbangan internasional. Visual asli bandara dapat dibandingkan dengan laman In Journey Airports yang dikelola Angkasa Pura Indonesia.

    Sementara, pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi akal imitasi, AI or Not, menunjukkan sekitar 73 persen konten dibuat dengan kecerdasan buatan. Demikian juga saat dianalisis dengan alat Zhuqe AI Detection Assistant, menghasilkan 44,07 persen menggunakan akal imitasi.





    Pada video kedua juga memperlihatkan bahwa konten dibuat dengan kecerdasan buatan. Pertama pada detik ke-7, tulisan pada spanduk putih terlihat buram padahal kainnya terbentang rapi.

    Kedua, semua bendera Palestina dalam video tersebut, terbentang kaku meski berada di tengah perairan.  Ketiga, kondisi laut tampak terlalu tenang.

    Pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi AI, AI or Not, menunjukkan hasil 99 persen dan analisis Hive Moderation sebesar 99,9 persen bahwa konten tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.



    Tidak Ada Pengungsian Warga Palestina ke Indonesia

    Menurut Tempo edisi 19 Juli 2025, Direktur badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea, dikabarkan meminta AS untuk melobi pemerintah Indonesia, Ethiopia, dan Libya agar mau menerima pengungsi Palestina.  

    Sebelumnya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto pernah melontarkan wacana kontroversial pada 16 April 2025. Ia menyatakan akan mengevakuasi seribu warga Gaza agar mendapatkan tempat yang layak setelah genosida dari Israel. 

    Namun gagasan Prabowo tersebut menuai pro-kontra. Dikutip dari laman Universitas Gajah Mada, Guru Besar UGM Bidang Geopolitik Timur Tengah, Prof. Dr. Siti Mutiah Setiawati, menyatakan gagasan tersebut harus dipikirkan secara matang. Sebab Indonesia harus mempertimbangkan jumlah pengungsi, permasalahan kondisi fisik dan mental pengungsi, biaya yang dikeluarkan, tempat yang belum disiapkan, serta beberapa hal teknis untuk membawa pengungsi ke Indonesia. 

    Siti menyarankan, daripada menerima pengungsi, Indonesia dapat meningkatkan jumlah kontribusi kepada lembaga yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine in the Near East). 

    Selain itu, pemerintah sebaiknya lebih mendorong Mesir dan Yordania, sebagai negara tetangga untuk bersedia menerima pengungsi dari warga Gaza. Pasalnya, dari segi etnik, budaya, dan bahasa, sedikit memiliki memiliki kemiripan dan kesamaan. Bahkan jarak yang dekat antar kedua negara ini secara teknik akan lebih mudah dibandingkan dikirim ke Indonesia.

    Sedangkan menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, rencana pemindahan warga Palestina untuk keluar dari Gaza merupakan ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang didukung Israel.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pengungsi asal Palestina yang datang ke Indonesia dengan pengawalan jet tempur milik militer Iran adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28294) Hoaks FIFA Ungkap Kecurangan Timnas Vietnam Saat Lawan Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/08/2025

    Berita

    tirto.id - Impian Timnas U-23 Indonesia untuk meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025 harus pupus setelah bertekuk lutut 0-1 melawan Vietnam, pada laga final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

    ADVERTISEMENT

    Dalam laga yang berlangsung sengit tersebut, skuad Garuda asuhan pelatih Gerald Vanenburg gagal membalas satu-satunya gol yang dicetak Nguyen Cong Phuong, sehingga harus merelakan trofi jatuh ke tangan Vietnam.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Kekalahan ini tentu menimbulkan kekecewaan luas bagi insan pecinta sepak bola tanah air. Tak ayal, sepekan berlalu usai kegagalan timnas meraih gelar juara, narasi dan berita soal pertandingan final itu masih menghiasi jagat dunia maya.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Salah satu narasi menyebut bahwa FIFA telah mengungkap adanya kecurangan yang dilakukan oleh Timnas Vietnam saat laga final melawan Indonesia.
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Narasi serupa muncul berupa klaim yang menyebu bahwa pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, terbukti menyuap wasit asal Jepang, Koji Takasaki, yang memimpin pertandingan tersebut. Tidak hanya itu, narasi tersebut juga mengklaim bahwa FIFA telah menjatuhkan sanksi berat berupa larangan melatih seumur hidup kepada Kim Sang-sik akibat dugaan suap tersebut.

    Narasi itu diunggah oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “Rudiana Fauzan Mamola”(arsip),“Putra Siliwangi”(arsip) dan “Sepak BOLA Indonesia” pada Jumat (1/8/2025) dan Sabtu (2/8/2025). Sejumlah akun tersebut mengunggah kolase foto yang di antaranya memperlihatkan sosok Presiden FIFA Gianni Infantinon dan Pelatih Vietnam Kim Sang-sik.

    Berikut adalah keterangan takarir yang diunggah oleh sejumlah akun tersebut:

    ADVERTISEMENT

    “Panas! Kim Sang Sik Dipecat, FIFA Ungkap Bukti Kecurangan Timnas Vietnam!”

    “FIFA & AFC Turun Tangan! Pelatih Vietnam Terlibat Skandal Suap Wasit Final AFF U23?”

    “GILAAA! FIFA Resmi Umumkan Sikut Pemain Vietnam Sebagai Pelanggaran Fatal!”

    PERIKSA FAKTA Hoaks FIFA Ungkap Kecurangan Timnas Vietnam Saat Lawan Indonesia.

    Sepanjang Jumat (1/8/2025) hingga Rabu (6/8/2025) atau selama lima hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 4,2 ribu reaksi, 2 ribu komentar dan telah 56 kali dibagikan. Lantas, bagaimana kebenaran klaim itu? Benarkah FIFA menemukan adanya kecurangan yang dilakukan Timnas Vietnam?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk memverifikasi kebenaran berbagai klaim yang beredar, Tirto melakukan penelusuran langsung melalui situs resmi FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), serta Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Hasil penelusuran tersebut menunjukkan bahwa tidak ditemukan pernyataan resmi yang membenarkan narasi-narasi yang tersebar di media sosial.

    Sejumlah pihak terkait, yaitu FIFA, AFC maupun AFF, tidak pernah mengeluarkan keterangan terkait dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Timnas Vietnam dalam laga final melawan Indonesia.

    Tidak ada pula informasi resmi yang menyatakan bahwa pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, terbukti melakukan suap terhadap wasit asal Jepang, Koji Takasaki yang memimpin laga final tersebut. Selain itu, tidak ditemukan pernyataan dari FIFA mengenai sanksi larangan melatih seumur hidup terhadap Kim Sang-sik.

    Sebaliknya, AFC justru memberikan ucapan selamat atas keberhasilan Timnas Vietnam menjuarai Piala AFF U-23 2025. Unggahan tersebut mengindikasikan bahwa tidak ada dugaan pelanggaran atau kecurangan yang diakui secara resmi oleh lembaga sepak bola regional.

    Hal senada juga terlihat di situs resmi Federasi Sepak Bola Vietnam (Vietnam Football Federation/VFF). Tidak ditemukan satu pun pernyataan yang membenarkan berbagai klaim yang menyebut adanya suap, kecurangan, atau sanksi terhadap pelatih Kim Sang-sik. Per Rabu (6/8/2025), atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, Kim Sang-sik masih tercatat secara resmi sebagai pelatih Timnas Vietnam U-23.

    Selebihnya, tidak ada juga pemberitaan media kredibel baik dalam maupun luar negeri yang membenarkan klaim ini.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukan, klaim yang menyebut bahwa FIFA mengungkap adanya kecurangan yang dilakukan oleh Timnas Vietnam saat laga final melawan Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Hingga Rabu (6/8/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, FIFA, AFC, maupun AFF, tidak pernah mengeluarkan keterangan terkait dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Timnas Vietnam dalam laga final Piala AFF U-23 melawan Indonesia. AFC juga memberikan selamat untuk kemenangan Vietnam atas Indonesia di final Piala AFF U-23.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28293) [KLARIFIKASI] Penumpang Keluhkan Pesawat Delay, Bukan Rekening Diblokir

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memutuskan untuk memblokir sementara rekening bank yang tidak aktif atau dormant selama 3 sampai 12 bulan.

    Di media sosial, beredar sebuah video yang diklaim sebagai nasabah bank yang mengeluh karena rekeningnya telah diblokir dan tidak bisa melakukan tarik tunai.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Video nasabah bank mengamuk karena rekeningnya diblokir disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Tampak orang-orang berkumpul di depan meja layanan sambil berteriak.

    Seorang pria tampak menjelaskan sesuatu, tetapi orang-orang tetap merasa tidak puas.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (2/8/2025):

    Rame rame mau tarik uang di Bank namun uangnya tidak ada.Hingga berbondong bondong nasabah bank mengamuk ..

    Video serupa juga disebarkan melalui Reels, seperti yang diunggah oleh akun ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Peristiwa dalam video bukan berlokasi di sebuah bank. Video juga tidak memperlihatkan nasabah yang protes terkait pemblokiran rekening.

    Apabila diperhatikan dengan saksama, ada satu petugas memakai rompi hijau dengan logo maskapai penerbangan Lion Air.

    Meski belum menemukan video identik, tetapi ditemukan video dari peristiwa serupa dengan sudut pandang berbeda.

    Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @meysharoh5 pada Rabu (30/7/2025).

    Keterangan unggahan menyebutkan, video berlokasi di Bandar Udara (Bandara) Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Para penumpang mengeluh pada petugas karena pesawat mengalami delay atau keterlambatan hingga berjam-jam.

    Untuk membuktikannya, Tim Cek Fakta Kompas.com membandingkannya dengan kumpulan foto Bandara Juanda yang diunggah pengguna internet di Google.

    Tampak ubinnya memiliki warna dan pola yang sama.

    Selain itu, terdapat LA Cafe yang terbukti ada di dalam area Bandara Juanda. Fotonya dapat dilihat di sini dan di sini.

    Sebagai informasi, sejak awal tahun, PPATK telah memblokir sekitar 31 juta rekening bank yang tidak aktif atau dorman, dengan nilai mencapai Rp 6 triliun.

    Namun sebagaimana diwartakan Harian Kompas, PPATK telah membuka kembali puluhan juta rekening dorman sebelum terblokir.

    Meski rekening diblokir, tetapi PPATK menjamin uang nasabah tetap aman.

    PPATK memblokir rekening dorman dengan alasan melindunginya dari penampungan hasil tindak pidana penipuan, perdagangan narkotika, dan tindak pidana lainnya.

    Pasalnya banyak akun yang dijual secara diam-diam untuk dijadikan rekening untuk deposit judi online.

    Kesimpulan

    Video keluhan penumpang pesawat Lion Air yang mengalami keterlambatan disebarkan dengan konteks keliru.

    Lokasinya berada di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Peristiwa dalam video bukanlah nasabah yang mengeluhkan rekening yang telah terblokir.

    Rujukan