• (GFD-2025-28741) Keliru: Foto Rumah Sri Mulyani Terbakar

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    SEBUAH foto yang diklaim sebagai rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terbakar, dibagikan oleh akun media sosial TikTok [arsip] pada 30 Agustus 2025.

    Konten itu memperlihat foto sebuah rumah putih berlantai dua yang penuh dengan kobaran api. Pengunggah konten itu menulis “viral rumah Sri Mulyani kebakaran, membuat rakyat sedih”. Konten itu menyebar di tengah unjuk rasa yang meluas di beberapa kota di Indonesia, termasuk Jakarta. 

    Namun, benarkah rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani terbakar?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkan narasi dengan sumber kredibel. Hasilnya, foto tersebut bukan foto rumah Menkeu Sri Mulyani. 

    Foto yang identik pernah diunggah oleh situs Tribunnews.com dan TVOnenews.com edisi 11 April 2023.  Kedua media tersebut menjelaskan, kebakaran dalam foto itu terjadi di sebuah rumah mewah di kawasan Jalan Buaran Regency, Duren Sawit Jakarta Timur pada 2023.

    Tangkapan layar foto rumah terbakar yang diklaim milik Sri Mulyani.

    Kepala Seksi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting.

    Sebanyak 12 unit mobil pompa berikut 60 personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dikerahkan secara bertahap guna memadamkan kebakaran.

    Rumah Sri Mulyani Dijarah

    Meski tidak ada kebakaran, namun rumah Sri Mulyani menjadi sasaran penjarahan oleh kelompok orang yang tak dapat diidentifikasi. Seperti diberitakan Tempo, rumah Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan menjadi sasaran penjarahan sekelompok orang pada Ahad dini hari, 31 Agustus 2025.

    Berdasarkan keterangan staf pengamanan rumah, penjarahan di rumah Sri Mulyani itu terjadi dalam dua gelombang. "Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari)," kata staf pengamanan rumah, Joko Sutrisno, kepada ANTARA pada Ahad sekitar jam 05.00 pagi.

    Menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang, bahkan mungkin seribuan orang.

    Penjarahan rumah Sri Mulyani terjadi setelah kelompok orang tak dikenal juga lebih dulu menjarah rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim rumah Sri Mulyani terbakar adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28740) Menyesatkan: Video Gedung DPR RI Dijarah Demonstran

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    Sebuah video dengan klaim bahwa demonstran mulai menjarah gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI beredar di TikTok [arsip] pada 30 Agustus 2025. 

    Video itu memperlihatkan orang-orang berkerumun di halaman sebuah gedung. Beberapa orang keluar dari gerbang halaman gedung tersebut membawa beberapa barang, seperti kursi dan layar televisi.

    Berikut penggalan narasinya: “Terekam beberapa warga yang awalnya bertujuan untuk demo berakhir penjarahan isi di dalam gedung DPR. semua perabotan bahkan sampai elektronik seperti tv dan kipas diambil semua oleh sebagian pendemo.

    Namun, benarkah video itu memperlihatkan penjarahan di gedung DPR RI?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan memverifikasi lokasi Google Street View dan pemberitaan media.  



    Gerbang gedung dalam video, berbeda dengan gerbang utama gedung DPR RI yang ditampilkan foto berita di Tempo pada 29 Agustus 2025. Saat itu,  massa berusaha menjebol gerbang DPR RI  namun gagal. 



    Gerbang tersebut juga berbeda dengan pintu belakang DPR RI, seperti foto berita Detik.com.  Hingga artikel ini diturunkan, tidak ada penjarahan dari gedung DPR RI.

    Penjarahan terjadi di Kota Pekalongan

    Pengunggah konten tersebut di TikTok mencantumkan tagar #demopekalongan pada unggahannya. Lewat petunjuk tersebut, Tempo menelusuri DPRD Kabupaten Pekalongan dan DPRD Kota Pekalongan melalui Google Street View.

    Setelah ditelusuri, DPRD Kota Pekalongan memiliki gerbang yang identik seperti isi video TikTok.



    Dikutip dari IDN Times Jawa Tengah, sejumlah kelompok tidak dapat diidentifikasi, membakar Gedung DPRD Kota Pekalongan pada 30 Agustus 2025. 

    Sejumlah orang juga menyasar Kantor Wali Kota Pekalongan. Bahkan, terjadi aksi penjarahan barang-barang kantor seperti televisi, pendingin ruangan, printer, hingga kotak tisu.

    Foto-foto yang diunggah oleh Pekalongan Info juga identik memperlihatkan suasana saat beberapa orang terlihat mengangkut barang-barang keluar dari gerbang. 

    Letak Kantor Wali Kota Pekalongan memang berada tepat di depan gedung DPRD Kota setempat. Keduanya berada di Jl. Mataram Podosugih, Kec. Pekalongan Baru. Sehingga jalur keluar masuk keduanya berada pada gerbang yang sama.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengklaim adanya demonstran yang menjarah gedung DPR RI di Jakarta adalah menyesatkan. Video tersebut menunjukkan penjarahan di Kantor Wali Kota Pekalongan, bukan di DPR RI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28739) [SALAH] Video Jakarta Membara, Demo 25 Agustus 2025

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Lisbeth Sinaga” pada Senin (25/8/2025) mengunggah video [arsip] yang dengan narasi:

    “,, Demo saat ini besty

    #reels #fyp #pengikut #sorotan

    #semuaorang #jangkauanluas”

    Per Minggu (31/8/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 1.8 juta kali, disukai 31 ribu kali, dibagikan ulang 1.1 ribu kali dan menuai 2.3 ribu komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi tersebut melalui mesin pencarian Google dengan reverse image search. Hasilnya, ditemukan foto serupa pada laman artikel milik hurriyet.com dengan judul artikel “1 milyon kişi protesto için meydanlara iniyor”. Foto pada artikel tersebut merupakan demo yang terjadi di Baghdad ibu kota Irak yang diunggah pada Jumat (24/3/2017).

    Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan video serupa pada akun Youtube milik Net موطني dengan judul “Revolusi Irak: Demonstrasi terbesar yang dihadiri satu juta orang di Lapangan Tahrir, disaksikan oleh jutaan orang” yang diunggah pada Selasa (8/8/2017).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “video Jakarta membara, demo 25 Agustus 2025” merupakan konteks yang salah (false context).

    (Ditulis oleh Yudho Ardi)
  • (GFD-2025-28738) [SALAH] Rektor UGM, Ova Emilia Dipenjara Kasus Penggelapan 29 Miliar

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Supardani Salam” pada Senin (25/8/2025) mengunggah foto [arsip] disertai narasi :

    "JOKOWI KETAKUTAN

    OVA EMILIA DIPENJARA

    KASUS PENGGELAPAN DANA BPR 29 MILYAR !!! OVA MENGAKU DAPAT ALIRAN DANA DARI JOKOWI"

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan YouTube yang dibagikan dalam unggahan Facebook tersebut. Namun, video tersebut ternyata hanya berisi siaran langsung (live) tanpa pernyataan apapun yang menyebut bahwa Rektor UGM dipenjara.

    Selanjutnya, TurnBackHoax memasukkan kata kunci “Rektor UGM di penjara kasus penggelapan 29 miliar” ke mesin pencarian Google untuk menelusuri kebenaran klaim.

    Hasilnya tidak ditemukan informasi atau bukti yang menyatakan bahwa Ova Emilia, Rektor UGM, dipenjara atas kasus penggelapan sebesar Rp 29 miliar. Namun ia pernah menjadi tergugat dalam kasus perdata terkait bank gagal.

    Dilansir dari CNN.com, pada November 2022 Ova Emilia terlibat sebagai tergugat dalam perkara perdata terkait kepemilikan saham di BPR Tripilar Arthajaya, yang telah dinyatakan sebagai bank gagal. Gugatan tersebut diajukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena adanya dugaan perbuatan melawan hukum yang menyebabkan kerugian negara. Proses hukum dilakukan melalui pengadilan perdata, bukan pidana.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Rektor UGM, Ova Emilia dipenjara kasus penggelapan 29 Miliar” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan